brand merek: Daihatsu

  • BBM RI Mau Dicampur Etanol 10%, Bos Toyota-Daihatsu Bilang Begini

    BBM RI Mau Dicampur Etanol 10%, Bos Toyota-Daihatsu Bilang Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah tengah menyusun peta jalan implementasi BBM campuran 10% etanol pada bensin atau E10. Kabarnya rencana ini sudah disetujui Presiden Prabowo Subianto dan akan diimplementasikan pada tahun 2027 mendatang.

    Berikut beberapa respons dari Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) industri otomotif di Indonesia, seperti PT Toyota Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan PT Astra Daihatsu Motor (ADM).

    Marketing Director and Corporate Communication Director PT ADM Sri Agung Handayani menegaskan kesiapan Daihatsu menghadapi kebijakan penggunaan Etanol 10% (E10) pada bahan bakar mobil.

    “Jadi, pemerintah berencana, Pak Menteri [ESDM Bahlil Lahadalia] mengatakan kemungkinan akan ada unsur etanol, Etanol 10 persen ya,” ujar Sri Agung beberapa waktu lalu, dalam Daihatsu Media Trip Japan.

    Daihatsu telah melakukan riset dan pengembangan (R&D) untuk memastikan seluruh kendaraan Daihatsu dapat menyesuaikan diri dengan standar bahan bakar baru tersebut.

    “Jadi, kami memiliki R&D dan kami sudah menyiapkan. Satu, kendaraan Daihatsu kompatibel terhadap etanol maksimum 10 persen. Dua, dengan catatan penggunaan oktan-nya harus sesuai yang di-suggest,” ujarnya.

    Langkah ini demi mendukung transisi energi bersih di Tanah Air. Dengan meningkatnya dorongan pemerintah terhadap penggunaan bahan bakar terbarukan, pabrikan otomotif dituntut untuk beradaptasi secara cepat tanpa mengorbankan performa maupun efisiensi kendaraan.

    Dengan kesiapan yang disampaikan Daihatsu, konsumen diharapkan tidak perlu khawatir terhadap perubahan komposisi bahan bakar yang akan diterapkan pemerintah dalam waktu dekat.

    Begitu juga dengan, Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam menjelaskan bahwa merek Toyota mampu menggunakan bensin hingga campuran etanol 20%. Dia pun tidak mempermasalahkan penggunaan bensin dari Pertamina yang sudah tercampur etanol 3,5%.

    “Bisa, sebenarnya kan tergantung merknya. Kalau Toyota itu sampai 20%. Tapi mungkin merek lain itu sampai 10%,” ungkap Bob saat ditemui di kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Selasa (7/10/2025).

    Banyak negara sudah jauh lebih maju dalam penerapan campuran bahan bakar berbasis bioetanol.

    “Karena banyak negara juga di Amerika Serikat, di India, di Thailand itu sudah sampai E20 (memiliki campuran etanol 20%), E10, sampai situ,” terang dia.

    Ia menilai kebijakan penambahan etanol dalam BBM justru langkah positif dan strategis bagi Indonesia. Selain lebih ramah lingkungan, penggunaan etanol juga dapat mendukung kemandirian energi nasional.

    “Jadi ini mendukung, berarti kalau misalnya… kan katanya sudah dicoba tuh 20%. Ya sangat

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gran Max Laku Keras, Topang Penjualan Daihatsu di Indonesia

    Gran Max Laku Keras, Topang Penjualan Daihatsu di Indonesia

    Jakarta

    Gran Max laku keras. Moncernya penjualan Gran Max menjadikan mobil niaga itu kontributor utama dari total penjualan Daihatsu di Tanah Air.

    Penjualan Daihatsu Gran Max masih moncer. Bahkan di daftar model terlaris, mobil niaga itu bersaing dengan deretan mobil penumpang pada periode Oktober 2025. Berdasarkan catatan Daihatsu, Gran Max pikap sebanyak 4.436 unit atau berkontribusi sebesar 36,4 persen, disusul Gran Max Mini Bus 2.408 unit (19,7 persen), serta segmen LCGC (Low Cost Green Car) seperti Sigra 2.348 unit (19,3 persen) dan Ayla 764 (6,3 persen).

    “Pencapaian ini tentunya berkat kepercayaan dan loyalitas pelanggan Daihatsu di seluruh Indonesia. Kami bersyukur, sepanjang Oktober 2025 lebih dari 80% penjualan Daihatsu didukung oleh segmen commercial low dan LCGC. Khusus segmen Commercial Low mendominasi penjualan Daihatsu sekitar 56% yang berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian di Indonesia karena menjadi mitra bisnis bagi para pelaku usaha dan UMKM baik perorangan maupun perusahaan,” ujar Marketing and Corporate Communication Director PT Astra Daihatsu Motor Sri Agung Handayani dalam siaran pers yang diterima detikOto.

    Secara bulanan, penjualan ritel (retail sales) Daihatsu pada Oktober 2025 mencatatkan capaian sebanyak 12.196 unit, atau naik 7 persen dibandingkan bulan September 2025 lalu sejumlah 11.390 unit. Secara nasional, mobil Daihatsu khususnya pada segmen Commercial Low juga menjadi pilihan utama dengan kenaikan shares menjadi 65,5 persen, atau naik sebesar 2,4% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 lalu sebesar 63,1 persen.

    Segmen Commercial Low ini didukung oleh 2 model Daihatsu yang terdiri dari Gran Max Pikap sebanyak 34.340 unit yang mendominasi segmen Pikap Low sebesar 58,6 persen atau naik sebesar 1,5 persen dibanding tahun 2024 lalu; disusul Gran Max Mini Bus 14.098 unit dengan shares sebesar 91,8 persen di segmen Semi Commercial dengan kenaikan sebesar 0,9 persen dibandingkan tahun 2024 lalu.

    Capaian ini juga semakin memperkuat Daihatsu dengan perolehan market share sebesar 17 persen dengan capaian 112.530 unit dari pasar otomotif nasional sebanyak sekitar 660 ribu unit.

    Sebagaimana diketahui, terdapat beragam alasan konsumen memilih mobil Daihatsu sebagai kendaraan yang best value, seperti efisiensi bahan bakar optimal, harga kendaraan yang terjangkau, total cost ownership yang memberikan nilai ekonomis jangka panjang, kemudahan perawatan melalui jaringan layanan purnajual luas, serta harga jual kembali (resale value) yang stabil bahkan setelah beberapa tahun penggunaan yang menjadikan Daihatsu sebagai solusi tepat bagi masyarakat menginginkan kendaraan sebagai aset investasi.

    (dry/lua)

  • Penjualan Mobil 2025 Masih Berat, Gaikindo Bakal Revisi Target

    Penjualan Mobil 2025 Masih Berat, Gaikindo Bakal Revisi Target

    Jakarta

    Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) bakal merevisi angka penjualan mobil di dalam negeri. Sebab, target 900 ribu unit/tahun yang telah dicanangkan sejak awal belakangan terasa makin berat dan sulit tercapai.

    Selama 10 bulan pertama tahun ini, penjualan mobil di Indonesia baru mencapai 635 ribuan unit. Sehingga, pabrikan harus menjual 264 ribuan unit kendaraan lagi untuk menembus target tersebut. Itu artinya, harus ada 132 ribuan unit mobil yang terjual setiap bulan.

    Padahal, jika melihat angka rata-rata, penjualan mobil di Indonesia selama tahun ini hanya 63 ribuan unit/bulan. Itulah mengapa, rasanya hampir mustahil untuk bisa menembus target 900 ribu unit/tahun.

    “Kami akan rapat dengan anggota dulu, baru melakukan revisi target 2025,” kata Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto, dikutip dari CNN Indonesia, Jumat (14/11).

    Gaikindo bakal revisi target penjualan mobil di Indonesia. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Sayangnya, Jongkie belum bisa mengumumkan target terbaru yang telah ditetapkan Gaikindo. Dia hanya memastikan, pengumuman terkait akan disampaikan sebentar lagi.

    Disitat dari laman resmi Gaikindo, penjualan mobil selama Januari-Oktober 2025 mengalami penurunan sebesar 10,6 persen dari periode sama tahun lalu.

    Lima besar merek terlaris mengalami penurunan penjualan. Honda menjadi yang terparah dengan penurunan 35,5 persen, kemudian Daihatsu 23,5 persen, Toyota 14 persen, Suzuki 8,6 persen dan Mitsubishi 5,3 persen.

    Penjualan BYD-Denza moncer saat merek lain menderita. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Hasil terbalik datang dari para merek baru yang sebagian besar berasal dari China. BYD dan merek turunannya, Denza, mengalami peningkatan paling signifikan, naik masing-masing 178,2 persen dan 651,1 persen pada Januari-Oktober 2025 dikomparasi dengan periode sama sebelumnya.

    Merek lain yang melonjak adalah Chery 142,7 persen, GWM 94,6 persen, BAIC 167,8 persen, Scania 32,4 persen dan Volkswagen 193,2 persen.

    (sfn/din)

  • Hanya Rp 360 Juta Bisa Selamatkan

    Hanya Rp 360 Juta Bisa Selamatkan

    Sebelumnya, sebuah mobil boks milik perusahaan pengelola uang yang mengangkut uang tunai sebuah bank BUMN terbakar di Dusun Palippis, Desa Bala, Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar, Rabu (12/11/2025) sekitar pukul 12.35 Wita. Uang senilai Rp4,6 miliar hangus dilalap api.

    Mobil Daihatsu Grandmax bernomor polisi B 9345 PCU itu diketahui milik perusahaan pihak ketiga, PT Swadaya Sarana Informatika (SSI). Kendaraan tersebut sedang bertugas mengisi uang ke sejumlah mesin ATM di wilayah Polman dan Majene.

    Kapolsek Tinambung, Iptu Muhammad Azharil Naufal, membenarkan kejadian itu. Setelah menerima laporan, personel Polsek langsung menuju lokasi untuk mengamankan area kebakaran dan berkoordinasi dengan Polres Polman.

    “Personel langsung bergerak ke lokasi dan mengamankan area kebakaran. Kami juga berkoordinasi dengan Polres Polman untuk melakukan olah TKP,” ujar Azharil, Rabu (12/11/2025).

    Sekitar pukul 14.00 Wita, tim dari Polres Polman yang dipimpin Kasat Reskrim AKP Budi Adi bersama Kasat Intelkam Iptu Haspar dan Kanit Pamobvit Iptu Indah Dewi tiba untuk melakukan pemeriksaan.

    Menurut Indah Dewi, insiden itu bermula saat tim pengawalan dari Polres Polman mendampingi pihak pengelola uang melakukan pengisian di beberapa mesin ATM. Sekitar pukul 10.30 Wita, petugas dijemput oleh Aditia Hismunandar, wakil pimpinan perusahaan pengelola uang, untuk melanjutkan proses pengisian.

    Dalam perjalanan, salah satu petugas mencium bau bensin di dalam mobil dan sempat memeriksa, namun tidak menemukan kebocoran. Setelah pengisian di ATM Amazon Wonomulyo, posisi sopir digantikan oleh Surya (31), salah satu karyawan perusahaan.

    Ketika mobil melintas di wilayah Palippis menuju Majene, asap tiba-tiba muncul dari bawah jok tengah, disusul kobaran api. Petugas meminta sopir menepi dan keluar dari kendaraan, tetapi uang tunai tidak sempat diselamatkan karena kunci kontak tertinggal di dalam mobil.

    “Api langsung membesar, kami tidak sempat menyelamatkan uang. Semua terbakar,” ujarnya.

    Mobil itu awalnya membawa uang tunai sebesar Rp5,2 miliar, terdiri dari Rp3,4 miliar pecahan Rp100 ribu dan Rp1,8 miliar pecahan Rp50 ribu. Sekitar Rp1 miliar sudah digunakan untuk mengisi dua mesin ATM, yakni Rp400 juta di depan Kantor Bupati Polman dan Rp600 juta di Amazon Wonomulyo.

    “Dengan demikian, uang yang diduga ikut terbakar diperkirakan mencapai Rp4,6 miliar,” imbuhnya.

    Api berhasil dipadamkan setelah dua unit mobil pemadam kebakaran dari Kecamatan Tinambung dan Campalagian tiba pada pukul 12.50 Wita. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

    Kasat Reskrim Polres Polman, AKP Budi Adi, mengatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran.

    “Dugaan sementara bisa karena kebocoran bahan bakar atau korsleting listrik. Namun, kami masih menunggu hasil olah TKP dan pemeriksaan lebih lanjut,” jelasnya.

    Budi menegaskan bahwa timnya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Hingga kini, pihak bank bersama Polres Polman masih melakukan pendataan untuk mengetahui apakah ada uang yang dapat diselamatkan.

    “Kegiatan olah TKP selesai sekitar pukul 16.00 Wita dalam keadaan aman dan terkendali,” pungkas Budi.

  • Bergerak ke Madiun, KPK Geledah Rumah Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo

    Bergerak ke Madiun, KPK Geledah Rumah Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo

    Madiun (beritajatim.com) – Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo, dr Yunus Mahatma, Kamis petang (13/11/2025). Penggeledahan dilakukan di rumah pribadinya yang berada di Jalan Sumatera Nomor 17, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun.

    Pantauan di lokasi, enam anggota kepolisian bersenjata lengkap berjaga di depan pagar rumah bercat putih tersebut. Sejumlah petugas terlihat keluar-masuk membawa berkas dan beberapa barang dari dalam rumah.

    Di halaman rumah, tampak satu unit Daihatsu Terios terparkir. Dua anggota polisi tampak berjaga di depan pintu ruang tamu dan area garasi. Sementara itu, dua mobil Avanza hitam sempat berhenti di depan rumah, namun sekitar pukul 18.17 WIB salah satunya meninggalkan lokasi.

    Menariknya, petugas sempat memanggil seorang pria yang diduga ahli kunci. Pria tersebut datang menggunakan sepeda motor, namun tak lama kemudian meninggalkan lokasi tanpa diketahui alasannya.

    Dari luar, tampak beberapa petugas naik-turun ke sejumlah ruangan di dalam rumah. Diduga, penyidik tengah mencari dokumen tambahan terkait dugaan kasus suap dan gratifikasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo.

    Hingga Kamis malam, penggeledahan masih berlangsung di rumah milik dr Yunus Mahatma tersebut.

    Sebelumnya, pada hari yang sama, KPK juga menggeledah rumah dinas Sekretaris Daerah (Sekda) Ponorogo di Jalan HOS Cokroaminoto serta ruang Sekretariat Dinas PUPKP Ponorogo sekitar pukul 11.00 WIB.

    Seperti diketahui, KPK telah menetapkan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Sekda Agus Pramono, Dirut RSUD dr Harjono Ponorogo dr Yunus Mahatma, dan rekanan rumah sakit bernama Sucipto sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi.
    Keempatnya diamankan usai operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK pada Jumat (7/11/2025) lalu, dan resmi diumumkan sebagai tersangka sehari setelahnya, Sabtu (8/11/2025). (rbr/ian)

  • Kijang Innova Ketinggalan Jauh, BYD Atto 1 Mobil Terlaris di Indonesia Oktober 2025

    Kijang Innova Ketinggalan Jauh, BYD Atto 1 Mobil Terlaris di Indonesia Oktober 2025

    Jakarta

    Kijang Innova ketinggalan jauh. BYD Atto 1 menjadi mobil terlaris di Indonesia periode Oktober 2025. Berikut ini catatan penjualannya.

    Kehadiran BYD Atto 1 memang cukup fenomenal. Terlebih saat harganya diumumkan, banyak publik terkejut. Sebab, harga jualnya di bawah Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB). Padahal umumnya harga jual itu di atas NJKB.

    Harga BYD Atto 1 itu mulai dari Rp 195 juta, hingga yang termahal Rp 235 juta. Harganya bersaing dengan mobil-mobil di segmen LCGC (Low Cost Green Car). Tampaknya strategi harga tersebut berhasil.

    BYD Atto 1 melesat jadi mobil terlaris di Indonesia sepanjang Oktober 2025. Dalam data wholesales yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, pada bulan kesepuluh itu, ada 9.396 unit BYD Atto 1 yang distribusikan ke dealer-dealer. Distribusi tersebut paling banyak di antara model lainnya. Bahkan Kijang Innova yang biasanya bertengger di posisi pertama pun harus mengalah lantaran distribusinya ‘hanya’ 4.913 unit untuk periode yang sama.

    Itu membuat Kijang Innova kini bertengger di posisi kedua daftar mobil terlaris pada bulan kesepuluh. Ini juga menjadi kali pertama mobil listrik mengisi posisi puncak daftar mobil terlaris di Indonesia. Sebelumnya kalaupun masuk daftar mobil terlaris, mobil listrik hanya berada di posisi 10 besar.

    Berlanjut di tempat ketiga ada Daihatsu Gran Max pikap dengan catatan distribusi 4.214 unit. Di posisi keempat masih dihuni keluarga Toyota yakni Avanza. Mobil sejuta umat itu pada Oktober mencatatkan distribusi sebanyak 3.087 unit. Menutup posisi lima besar ada mobil Toyota Calya. Toyota mendistribusikan 3.057 unit Calya ke dealer-dealernya pada Oktober. Untuk tahu lengkapnya, berikut ini 20 mobil terlaris di Indonesia pada bulan kesepuluh.

    20 Mobil Terlaris di Indonesia Oktober 2025

    1. BYD Atto 1: 9.396 unit
    2. Toyota Kijang Innova (Reborn dan Zenix): 4.913 unit
    3. Daihatsu Gran Max pikap: 4.214 unit
    4. Toyota Avanza: 3.087 unit
    5. Toyota Calya: 3.057 unit
    6. Suzuki Carry Pikap: 2.968 unit
    7. Mitsubishi Xpander (termasuk Xpander Cross): 2.751 unit
    8. Daihatsu Gran Max (Blind Van dan Minibus): 2.492 unit
    9. Honda Brio (Satya dan RS): 2.175 unit
    10. Toyota Rush: 2.014 unit
    11. Toyota Hilux pikap: 1.919 unit
    12. Mitsubishi Destinator: 1.772 unit
    13. Daihatsu Sigra: 1.689 unit
    14. Daihatsu Terios: 1.349 unit
    15. Toyota Agya: 1.330 unit
    16. Mitsubishi Pajero Sport: 1.081 unit
    17. Mitsubishi L300: 912 unit
    18. Daihatsu Ayla: 851 unit
    19. Toyota Fortuner: 746 unit
    20. Suzuki XL7: 725 unit

    (dry/din)

  • Perang Harga Mobil China di Indonesia: Merek Lain Dibikin Ketar-ketir

    Perang Harga Mobil China di Indonesia: Merek Lain Dibikin Ketar-ketir

    Jakarta

    Strategi perang harga yang diterapkan produsen mobil China di Indonesia cukup berhasil bikin rival jadi kelimpungan. Mau tak mau rival jadi ikutan menyesuaikan harga produknya.

    Produsen mobil China kian ramai menjejali pasar otomotif Indonesia dengan mobil-mobilnya. Kebanyakan menjual mobil listrik. Lebih menariknya lagi harga jualnya bersaing dengan mobil bensin diiringi dengan fitur lebih canggih. Contohnya bisa dilihat saat BYD meluncurkan Atto 1 yang banderolnya setara dengan mobil-mobil di segmen Low Cost Green Car (LCGC) sekelas Brio Satya, Ayla, dkk.

    Belum habis sampai di situ, terbaru ada Jaecoo yang mengumumkan harga SUV listrik J5 di bawah Rp 300 juta meski hanya untuk konsumen tertentu. Harga Jaecoo J5 itu cukup membuat publik terkejut. Strategi perang harga yang diterapkan produsen China itu pun tampaknya cukup efektif. Selain bisa menjegal para pemain lama, perang harga ini juga disebut membuka segmentasi pasar baru.

    “China yang menyamakan harga EV dengan ICE LCGC terbukti berhasil menarik perhatian segmen middle income class pengguna ICE dan terlihat mulai memaksa semua kompetitor yang ada untuk menyesuaikan strategi harga mereka dengan benchmark baru yang dibuat,” terang pengamat otomotif sekaligus akademisi dari ITB Yannes Martinus Pasaribu kepada detikOto, Rabu (12/11/2025).

    Menurut Yannes, hal itu terlihat dari pangsa pasar mobil listrik China yang meningkat cukup signifikan mencapai 12-15 persen pada tahun ini. Meski begitu kata Yannes, hal tersebut belum cukup untuk menjegal laju para produsen mobil Jepang di Tanah Air.

    “Mereka (produsen Jepang) sudah memiliki keunggulan struktural yang belum dimiliki oleh para pendatang baru dari China tersebut ya, seperti loyalitas merek tinggi dari kelompok lama loyalis brand Jepang, jaringan purna jual serta ketersediaan parts yang sudah sangat luas di pasar Indonesia,” ungkap Yannes lagi.

    Urusan jualan, merek Jepang memang masih belum bisa tergusur. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, Toyota, Daihatsu, Honda, Mitsubishi, hingga Suzuki masih unggul dalam penjualan pada periode Januari-Oktober 2025.

    Meski begitu, para produsen Jepang itu sudah sepatutnya waspada lantaran produsen China seperti BYD dan juga Chery mulai merangkak ke posisi atas daftar mobil terlaris. Wuling juga tak bisa dikesampingkan lantaran kerap menghuni daftar terlaris tersebut.

    (dry/din)

  • Kini Tempel Toyota-Daihatsu, Sudah Segini Penjualan Mobil BYD di Indonesia

    Kini Tempel Toyota-Daihatsu, Sudah Segini Penjualan Mobil BYD di Indonesia

    Jakarta

    BYD kini menempel Toyota dan Daihatsu di daftar mobil terlaris Indonesia periode Oktober 2025. Segini total penjualan BYD sepanjang tahun 2025.

    BYD menembus posisi tiga besar daftar mobil terlaris di Indonesia. Sebelumnya, dalam beberapa bulan terakhir BYD hanya bertengger di posisi keenam setelah Toyota, Daihatsu, Mitsubishi, Honda, dan Suzuki. Tapi di bulan Oktober lain ceritanya. BYD menyalip Mitsubishi, Honda, dan Suzuki yang biasanya silih berganti mengisi posisi ketiga hingga kelima.

    Penjualan BYD secara wholesales maupun retail pada bulan kesepuluh itu lebih banyak dibandingkan Mitsubishi, Suzuki, dan juga Honda, demikian terlihat dalam data yang dihimpun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Dari 10 bulan tahun 2025, ini merupakan penjualan terbanyak yang ditorehkan BYD. Sembilan bulan sebelumnya, distribusi BYD paling banyak mentok di 3.000-an unit.

    Pada Oktober BYD pecah rekor dengan mendistribusikan 10.593 unit mobil ke seluruh dealer-dealernya. Penjualan retail juga meroket, tercatat ada 9.732 unit mobil dikirim ke garasi konsumen di Indonesia.

    Total dalam 10 bulan tahun 2025, BYD sudah menjual 31.046 unit mobil di Indonesia secara retail. Meski berada di posisi ketiga pada Oktober, kalau dihitung secara keseluruhan periode Januari-Oktober 2025, BYD masih bertengger di tempat keenam dengan torehan tersebut.

    Toyota masih unggul jauh di posisi pertama dengan total penjualan 209.387 unit. Toyota dibuntuti saudaranya sendiri Daihatsu yang mencatatkan penjualan sebanyak 112.530 unit pada periode yang sama.

    Honda juga masih berada di posisi ketiga dengan 58.720 unit mobil terjual di Indonesia. Selanjutnya ada Mitsubishi yang mencatatkan penjualan retail 55.408 unit dan Suzuki 50.353 unit. Barulah di posisi keenam ada BYD. Adapun berkat torehan itu, BYD kini meraih pangsa pasar 4,7 persen. Artinya 4,7 persen mobil yang dijual di Indonesia adalah BYD.

    Pangsa pasar terbesar masih dikuasai Toyota. Dari total 660,659 unit mobil yang terjual di Indonesia, 31,7 persennya berasal dari merek Toyota, 17 persen Daihatsu, 8,9 persen Honda, 8,4 persen Mitsubishi, dan 7,6 persen merek Suzuki.

    (dry/rgr)

  • Jepang-Korea Hati-Hati, Mobil China Tebar Ancaman-Laku Keras di RI

    Jepang-Korea Hati-Hati, Mobil China Tebar Ancaman-Laku Keras di RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Persaingan industri otomotif nasional kian ketat sepanjang Januari-Oktober 2025. Data penjualan menunjukkan dominasi merek Jepang masih kuat, namun gebrakan merek-merek asal China mulai menekan posisi pabrikan lama seperti Jepang dan Korea.

    Dari penjualan sebanyak 635.844 unit sepanjang 10 bulan 2025, Toyota masih menjadi penguasa pasar dengan penjualan mencapai 202.376 unit, disusul oleh Daihatsu di posisi kedua dengan 107.090 unit. Dua merek ini tetap menjadi tulang punggung industri otomotif Indonesia berkat jaringan diler yang luas dan kepercayaan konsumen yang tinggi.

    Namun, pabrikan Jepang mulai mendapat tekanan dari merek-merek pendatang baru, terutama asal China. BYD mencatat penjualan spektakuler sebesar 30.670 unit, menyalip sejumlah merek besar seperti Hyundai dalam waktu singkat. Di bawahnya, Chery juga menunjukkan performa impresif dengan 16.720 unit, lebih tinggi dari penjualan pabrikan Korsel Hyundai yang berada di angka 16.594 unit.

    Padahal Hyundai sempat mencuri perhatian dengan model-model elektrifikasinya, namun kini harus puas berada di posisi ke-10 dengan 16.594 unit, terpaut tipis dari Chery. Kondisi ini menunjukkan bahwa merek China berhasil merebut minat konsumen Indonesia yang kini semakin terbuka terhadap mobil listrik dan teknologi baru.

    Tak hanya BYD dan Chery, merek China lain seperti Denza (6.967 unit), Aion (4.822 unit), dan Geely (2.021 unit) juga mulai menancapkan kuku di pasar Tanah Air. Sementara itu, Vinfast asal Vietnam ikut meramaikan pasar dengan penjualan 3.050 unit, menandakan mulai beragamnya peta persaingan otomotif regional di Indonesia.

    Dari sisi kendaraan niaga, merek Jepang masih mendominasi. Mitsubishi Fuso dan Isuzu mencatat penjualan masing-masing 20.263 unit dan 20.112 unit, sementara Hino masih bertahan dengan 14.403 unit. Namun, tren jangka menengah menunjukkan bahwa merek China berpotensi masuk ke segmen ini melalui kendaraan listrik komersial.

    Secara keseluruhan, peta pasar otomotif Indonesia saat ini menunjukkan perubahan signifikan. Dari total 20 merek terlaris, enam di antaranya berasal dari China dan terus mencatat pertumbuhan penjualan yang konsisten. Dominasi Jepang memang belum tergoyahkan, tetapi kebangkitan brand China jelas menjadi ancaman nyata.

    Dengan strategi agresif, harga kompetitif, dan fokus pada kendaraan listrik, pabrikan China kini menjelma menjadi pesaing serius di salah satu pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara.

    Brand Mobil Terlaris Januari-Oktober 2025:

    1. Toyota 202.376 unit

    2. Daihatsu 107.090 unit

    3. Mitsubishi Motors 56.516 unit

    4. Honda 50.270 unit

    5. Suzuki 49.803 unit

    6. BYD 30.670 unit

    7. Mitsubishi Fuso 20.263 unit

    8. Isuzu 20.112 unit

    9. Chery 16.720 unit

    10. Hyundai 16.594 unit

    11. Hino 14.403

    12. Wuling 13.679

    13. Denza 6.967

    14. Aion 4.822

    15. Vinfast 3.050

    16. Mazda 2.571

    17. Geely 2.021

    18. Morris Garage 1.610

    19. UD Trucks 1.454

    20. Lexus 1.352.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mobil Terlaris di Indonesia Oktober 2025: BYD Gusur Honda-Mitsubishi!

    Mobil Terlaris di Indonesia Oktober 2025: BYD Gusur Honda-Mitsubishi!

    Jakarta

    Catatan penjualan BYD sepanjang Oktober 2025 melesat. BYD bahkan menyalip Honda, Suzuki, hingga Mitsubishi dan bertengger di posisi ketiga daftar mobil terlaris.

    Penjualan BYD di Indonesia pada bulan kesepuluh tahun ini meningkat signifikan. BYD bahkan menembus posisi tiga besar dalam daftar mobil terlaris di Indonesia. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, BYD mendistribusikan 10.593 unit mobilnya secara wholesales. Padahal pada bulan sebelumnya, BYD hanya mendistribusikan 1.088 unit.

    Penjualan secara retail pun meningkat tajam. Pada September 2025, BYD mengirimkan 2.036 unit mobil ke garasi konsumennya di Tanah Air. Namun pada Oktober, naik nyaris lima kali lipat. Ada 9.732 unit mobil yang dikirimkan BYD ke konsumennya di Indonesia.

    Daftar Merek Mobil Terlaris di Indonesia Oktober 2025

    Melesatnya penjualan BYD itu membuat pabrikan asal Shenzhen tersebut menyalip pabrikan Jepang seperti Honda, Mitsubishi, hingga Suzuki. BYD bahkan menempel posisi Daihatsu yang bertengger di peringkat kedua daftar mobil terlaris Indonesia. Sementara Toyota masih belum goyah di posisi teratas. Untuk lihat lebih lengkapnya, berikut ini daftar mobil terlaris di Indonesia periode Oktober 2025.

    Wholesales

    1. Toyota: 20.559 unit
    2. Daihatsu: 11.783 unit
    3. BYD: 10.593 unit
    4. Mitsubishi Motors: 7.620 unit
    5. Suzuki: 5.550 unit
    6. Honda: 3.647 unit
    7. Isuzu: 2.402 unit
    8. Mitsubishi Fuso: 2.324 unit
    9. Hino: 1.861 unit
    10. Chery: 1.560 unit

    Retail sales

    1. Toyota: 21.504 unit
    2. Daihatsu: 12.196 unit
    3. BYD: 9.732 unit
    4. Mitsubishi Motors: 6.284 unit
    5. Suzuki: 5.903 unit
    6. Honda: 4.607 unit
    7. Mitsubishi Fuso: 2.387 unit
    8. Isuzu: 2.096 unit
    9. Hino: 1.867 unit
    10. Wuling: 1.744 unit

    Penjualan BYD yang meningkat signifikan itu tampaknya tak lepas dari distribusi Atto 1. Diketahui, BYD memang mulai mendistribusikan Atto 1 ke konsumen di Indonesia pada Oktober 2025. Atto 1 merupakan salah satu bintang baru BYD dan cukup fenomenal karena harga jualnya untuk varian Dynamic di bawah NJKB (Nilai Jual Kendaraan Bermotor). Di NJKB Bapenda Provinsi DKI Jakarta, Atto 1 nilainya Rp 218 juta dan Rp 233 juta. Sedangkan harga BYD Atto 1 Dynamic Rp 195 juta dan Premium Rp 235 juta.

    (dry/din)