brand merek: Daihatsu

  • Menperin Bongkar Biang Kerok Penjualan Mobil di Indonesia Jeblok

    Menperin Bongkar Biang Kerok Penjualan Mobil di Indonesia Jeblok

    Jakarta

    Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkap biang kerok penjualan mobil di Indonesia mengalami penurunan tahun lalu. Menurutnya, dari sejumlah faktor yang ada, melemahnya daya beli konsumen menjadi salah satu pemicunya!

    Hal tersebut disampaikan Agus Gumiwang saat meresmikan pabrik Daihatsu di Karawang, Jawa Barat. Selain daya beli konsumen, kondisi pasar yang tak menentu juga mempengaruhi penjualan mobil di Indonesia.

    “Ada catatan sedikit, bahwa sepanjang tahun lalu, kita merasakan dan mengalami bahwa tercatat penjualan otomotif turun 13,9 persen dibandingkan tahun 2023. Penurunan ini tentu disebabkan banyak faktor,” ujar Agus Gumiwang di Karawang, Jawa Barat, Kamis (27/2).

    “Kita tidak bisa hanya menyalahkan satu faktor, tapi kita harus liat akar masalah. Dari banyak faktor tersebut, kami melihat ada kaitannya dengan penurunan daya beli masyarakat, ada kaitannya dengan tantang ekonomi global dan lain-lain,” tambahnya.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Foto: Ilyas Fadilah

    Demi meningkatkan penjualan mobil tahun ini, kata Agus, pemerintah telah memberikan paket stimulus untuk pembelian kendaraan baru. Kebijakan tersebut membuat mobil elektrifikasi seperti hybrid dan listrik mendapat potongan pajak.

    Di luar itu, Agus juga memberikan usulan, agar produsen mau menurunkan lagi harga jual kendaraan di Indonesia. Sebab, kombinasi stimulus dan penurunan harga, membuat mobil makin diminati konsumen di dalam negeri.

    “Kami berharap ada kebijakan-kebijakan baru (dari pabrikan), misalnya, ini bukan arahan ya, sacrifice margine atau menurunkan harga jual mobil (di Indonesia),” usulnya.

    Di kesempatan yang sama, Agus juga berharap, produsen bisa melakukan inovasi baru dalam pengembangan produk baru yang berorientasi kepada konsumen dan lingkungan. Hal tersebut, kata dia, juga harus dibarengi dengan dukungan pemerintah yang berkelanjutan.

    “Kami harap ada perhatian terhadap pengembangan inovasi hijau yang berwawasan lingkungan dengan adanya berbagai upaya strategis dan inovasi terhadap pelaku industri, serta dukungan berkelanjutan dari pemerintah. Harapannya pasar Indonesia bisa bangkit dalam waktu sesingkat-singkatnya,” kata dia.

    Sebagai catatan, Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, total penjualan mobil secara wholesales selama tahun lalu tercatat sebesar 865.723 unit atau turun 13,9 persen secara year-on-year (YoY) dari periode sama tahun lalu yang tembus 1.005.802 unit.

    Sementara penjualan ritel selama 2024 juga turun 10,9 persen menjadi 889.680 unit. Padahal, tahun sebelumnya mencapai 998.059 unit. Meski turun, namun penjualan tersebut sudah melampaui target Gaikindo yang telah direvisi, yakni 850 ribu unit setahun.

    (sfn/dry)

  • Pabrik Baru Daihatsu di Karawang Bisa Produksi 140 Ribu Mobil Setahun!

    Pabrik Baru Daihatsu di Karawang Bisa Produksi 140 Ribu Mobil Setahun!

    Jakarta

    PT Astra Daihatsu Motor (ADM) telah meresmikan pabrik baru di kawasan industri Karawang, Jawa Barat, Kamis (27/2). Fasilitas yang berstatus sebagai Line Plant 2 tersebut punya kapasitas produksi yang terbilang besar!

    Direktur Pemasaran PT ADM, Sri Agung Handayani mengatakan, pabrik baru di Karawang bisa ‘melahirkan’ 140 ribu unit mobil dalam setahun. Keberadaan fasilitas tersebut membuat kapasitas produksi seluruh pabrik Daihatsu di Indonesia mencapai 530 ribu unit per tahun.

    “Pabrik ini dicanangkan punya kapasitas produksi 140 ribu unit per tahun. Semoga bisa mencapai angka itu. Tapi tahun ini (karena mau masuk bulan ketiga), kurang lebih 96-98 ribuan unit,” ujar Sri Agung Handayani saat ditemui di Karawang, Jawa Barat, Kamis (27/2).

    Pabrik Daihatsu. Foto: Doc. ADM.

    Ketika ditanya proyeksi produksi selama tahun ini, Agung belum bisa mengurainya secara detail, apakah lebih condong ke domestik atau ekspor. Dia masih ingin melihat bagaimana kebutuhan pasar di masa depan.

    “Untuk selanjutnya, kita akan pastinya akan melihat yang sesuai kebutuhan pasar, baik domestik maupun ekspor. Itu yang pasti ya,” ungkapnya.

    Sementara untuk model-model yang diproduksi di Line Plant 2, Agung menjelaskan, ada beberapa nama yang sudah disiapkan. Kendaraan-kendaraan tersebut merupakan produk yang sebelumnya diproduksi di Line Plant 1 Sunter, Jakarta Utara.

    “Jadi pertama, kita akan produksi Agya dan Ayla untuk domestik. Kemudian ada Toyota Wigo untuk ekspor. Nanti terhitung bulan Mei, kami akan mulai memproduksi Avanza dan Xenia di sini,” tuturnya.

    Pabrik Daihatsu Foto: Dok. ADM

    Agung memastikan, hingga akhir tahun, hanya lima model tersebut yang diproduksi di Line Plant 2 Karawang. Sementara untuk Daihatsu Sigra dan Toyota Calya belum ada rencana dibuat di lokasi yang sama.

    “Sampai akhir Desember, lima jenis kendaraan itu saja yang akan kita produksi di sini. Sigra dan Calya akan tetap ada di KAP1. Kita di Sunter ada dua line,” kata dia.

    (sfn/dry)

  • Menperin Usul Produsen Turunkan Harga Mobil di Indonesia

    Menperin Usul Produsen Turunkan Harga Mobil di Indonesia

    Jakarta

    Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita menyarankan produsen mobil di Indonesia agar menurunkan harga jual kendaraan. Langkah tersebut, menurutnya, untuk meningkatkan daya beli konsumen yang melemah.

    Pernyataan itu disampaikan Agus Gumiwang saat meresmikan pabrik baru Daihatsu di Karawang, Jawa Barat. Dia menegaskan, pernyataan tersebut hanya bersifat usulan, bukan arahan resmi.

    “Kami berharap ada kebijakan-kebijakan baru (dari pabrikan), misalnya, ini bukan arahan ya, sacrifice margin atau menurunkan harga jual mobil (di Indonesia),” ujar Agus Gumiwang di Karawang, Jawa Barat, Kamis (27/2).

    Agus Gumiwang Kartasasmita Foto: Andi Hidayat

    Di kesempatan yang sama, Agus juga berharap, produsen bisa melakukan inovasi baru dalam pengembangan produk baru yang berorientasi kepada konsumen dan lingkungan. Hal tersebut, kata dia, juga harus dibarengi dengan dukungan pemerintah yang berkelanjutan.

    “Kami harap ada perhatian terhadap pengembangkan inovasi hijau yang berwawasan lingkungan dengan adanya berbagai upaya strategis dan inovasi terhadap pelaku industri, serta dukungan berkelanjutan dari pemerintah. Harapannya pasar Indonesia bisa bangkit dalam waktu sesingkat-singkatnya,” ungkapnya.

    Sebagai catatan, Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, total penjualan mobil secara wholesales selama tahun lalu tercatat sebesar 865.723 unit atau turun 13,9 persen secara year-on-year (YoY) dari periode sama tahun lalu yang tembus 1.005.802 unit.

    Sementara penjualan ritel selama 2024 juga turun 10,9 persen menjadi 889.680 unit. Padahal, tahun sebelumnya mencapai 998.059 unit. Meski turun, namun penjualan tersebut sudah melampaui target Gaikindo yang telah direvisi, yakni 850 ribu unit setahun.

    “Penurunan ini tentu disebabkan banyak faktor, kita tidak bisa hanya menyalahkan satu faktor, tapi kita harus liat akar masalah. Dari banyak faktor tersebut, kami melihat ada kaitannya dengan penurunan daya beli masyarakat, tantangan ekonomi global dan lain-lain,” kata dia.

    (sfn/din)

  • 7 Mobil K-Cunk Motor Tulungagung Dicuri, Pelaku Ternyata Anak Teman Baiknya: Sejak Kecil Saya Rawat

    7 Mobil K-Cunk Motor Tulungagung Dicuri, Pelaku Ternyata Anak Teman Baiknya: Sejak Kecil Saya Rawat

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

    TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG – Polres Tulungagung menghadirkan sosok Rindo Novanda Richzidan (25) saat konferensi pers pencurian 7 unit mobil milik K-Cunk Motor Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (27/2/2025).

    Rindo adalah tersangka tunggal yang membawa kabur mobil milik Suryono Hadi Pranoto alias Mas Kacunk.

    Sebelumnya dia berstatus sebagai admin di K-Cunk Motor yang punya akses untuk mengambil BPKB kendaraan.

    Mas Kacunk mengatakan, orang tua Rindo adalah teman baiknya sejak di masa remaja.

    Kedua orang tuanya juga sangat baik saat dirinya masih bekerja di Taiwan.

    “Jadi sejak kecil dia saya momong. Dia dititipkan kedua orang tuanya untuk bekerja pada saya sejak 2 tahun lalu,” ujarnya.

    Selama ini Kacunk mengaku tidak pernah menaruh curiga kepada tersangka karena perilakunya baik.

    Dengan jabatannya sebagai admin penjualan, Rindo bebas keluar masuk kantor dan bisa ambil kunci mobil.

    Saat admin di kantor sedang sibuk, Rindo bisa mengambil BPKB kendaraan.

    “Selain admin dan anak-anak yang dikantor tidak bisa ambil (BPKB). Kalau anak-anak kantor sedang repot, suruh ambil sendiri,” tutur Kacunk.

    Kacunk menegaskan, pihaknya masih punya itikad baik tidak ingin memidanakan Rindo.

    Karena itu pihaknya membuka pintu bagi pihak keluarga jika ingin menyelesaikan masalah ini dengan kekeluargaan.

    Syaratnya, kerugian material yang dialami sebesar Rp 1,5 miliar diganti oleh keluarga tersangka.

    “Kami tidak mau memenjarakan orang. Jika mau ganti rugi tidak akan kami permasalahkan,” ucap Kacunk.

    Sebenarnya ada 8 unit mobil yang dicuri Rindo dari showroom Kacunk Motor Kecamatan Bandung, Tulungagung.

    Pada Agustus 2024 Rindo mencuri 2 unit mobil, September 2024 1 unit mobil, Desember 2024 2 mobil, Januari 2025 1 mobil dan Februari 2025 2 mobil.

    Pada pencurian terakhir, Rindo membawa Mitsubishi Xpander dan berhasil ketahuan.

    Pencurian mobil yang terakhir ini diselesaikan dengan cara kekeluargaan, pihak keluarga membayar nilai jual mobil itu.

    Namun dari proses pemeriksaan internal Kacunk Motor ditemukan 7 unit mobil lain yang juga dicuri.

    “Tiga unit kendaraan berhasil kami amankan, unitnya ada di belakang (halaman Polres),” ujar Kapolres Tulungagung, AKBP Taat Resdi saat memimpin konferensi pers.

    Unit yang berhasil diamankan adalah Honda Mobilio, Honda BRV dan Mitsubishi Xpander.

    Sementara unit yang belum ditemukan adalah Toyota Innova Reborn, Daihatsu Ayla dan 2 unit Honda BRV.

    Kapolres menambahkan, pihaknya menghormati keinginan Mas Kacunk jika menyelesaikan perkara ini dengan restorative justice (RJ).

    Namun pihaknya akan bekerja secara profesional untuk melengkapi berkas perkara ini.

    “Kami tetap akan melengkapi berkas perkara. Jika di tengah jalan ada RJ, kami akan menghormati proses itu,” ujarnya.

  • Kronologi Pemilik Diler Kcunk Motor di Tulungagung Kehilangan 7 Unit Mobil, Kerugian Rp1,5 Miliar – Halaman all

    Kronologi Pemilik Diler Kcunk Motor di Tulungagung Kehilangan 7 Unit Mobil, Kerugian Rp1,5 Miliar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG – Kasus pencurian 7 unit mobil milik selebgram ternama Tulungagung, Suryono Hadi Pranoto alias Mas Kacunk akhirnya terungkap. 

    Pelakunya adalah Rindo Novanda Richzidan (25), mantan karyawan Kcunk Motor yang ternyata merupakan anak dari teman baik Mas Kacunk sendiri.

    Berikut kronologi lengkap kasus ini yang diungkap dalam konferensi pers di Mapolres Tulungagung, Kamis (27/2/2025).

    Rindo Novanda Richzidan mulai bekerja di Kcunk Motor sekitar dua tahun lalu.

    Dia dititipkan oleh orangtuanya, yang merupakan teman baik Mas Kacunk sejak masa remaja.

    Menurut Mas Kacunk, orangtua Rindo sangat baik dan telah lama menjalin hubungan kekeluargaan dengannya.

    “Sejak kecil, Rindo saya momong. Dia dititipkan orangtuanya untuk bekerja pada saya,” ujar Mas Kacunk.

    Selama bekerja, Rindo dipercaya sebagai admin penjualan.

    Posisi ini memberinya akses penuh ke berbagai dokumen penting, termasuk BPKB kendaraan dan kunci mobil.

    Kasus pencurian ini pertama kali terungkap pada Februari 2025, namun aksi Rindo ternyata sudah berlangsung sejak Agustus 2024. 

    Berikut rincian pencurian yang dilakukan Rindo yakni Agustus 2024 curi 2 unit mobil dicuri, September 2024 satu unit mobil dicuri,  Desember 2024 sebanyak 2 unit.

    Januari 2025 sebanyak 1 unit mobil dicuri, Februari 2025: 2 unit mobil dicuri.

    Total ada 8 unit mobil yang dicuri Rindo, namun 1 unit berhasil diselesaikan secara kekeluargaan.

    Rindo juga diketahui menjual mobil-mobil curian tersebut ke pihak lain. Dari 8 unit mobil yang dicuri, 3 unit berhasil diamankan oleh polisi, yaitu Honda Mobilio, Honda BRV, dan Mitsubishi Xpander.

    Sementara 4 unit lainnya, termasuk Toyota Innova Reborn, Daihatsu Ayla, dan 2 unit Honda BRV, masih dalam pencarian.

    Sebagai admin penjualan, Rindo memiliki akses ke BPKB dan kunci mobil. 

    Ia memanfaatkan kesibukan rekan kerjanya untuk mengambil dokumen dan kendaraan tanpa mencurigakan.

    “Kalau anak-anak kantor sedang repot, suruh ambil sendiri,” kata Mas Kacunk.

    Pada Februari 2025, Rindo melakukan pencurian terakhir dengan membawa kabur Mitsubishi Xpander. 

    Namun, kali ini aksinya ketahuan. Keluarga Rindo akhirnya menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan dengan mengganti nilai mobil tersebut.

    Namun, setelah dilakukan pemeriksaan internal oleh Kacunk Motor, terungkap bahwa Rindo telah mencuri 7 unit mobil lainnya.

    Total kerugian material yang ditanggung Mas Kacunk mencapai Rp 1,5 miliar.

    Meski kasus ini telah dilaporkan ke polisi, Mas Kacunk mengaku masih memiliki itikad baik untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. 

    Ia membuka peluang bagi keluarga Rindo untuk mengganti kerugian material yang dialami.

    “Kami tidak mau memenjarakan orang. Jika mau ganti rugi, tidak akan kami permasalahkan,” tegas Mas Kacunk.

    Kapolres Tulungagung, AKBP Taat Resdi, menyatakan bahwa pihaknya menghormati keinginan Mas Kacunk untuk menyelesaikan kasus ini dengan pendekatan restorative justice (RJ).

    Namun, polisi tetap akan melengkapi berkas perkara secara profesional.

    “Jika di tengah jalan ada RJ, kami akan menghormati proses itu,” ujar Kapolres.

     Saat konferensi pers, Rindo Novanda Richzidan terlihat menutup mukanya dengan kain saat polisi menunjukkan bukti kejahatannya.

    Ia diduga telah merencanakan aksi pencurian ini secara sistematis selama beberapa bulan. (Surya/David Yohanes)

     

  • Ini Deretan Mobil Daihatsu yang Diproduksi di Pabrik Baru Karawang

    Ini Deretan Mobil Daihatsu yang Diproduksi di Pabrik Baru Karawang

    Jakarta

    PT Astra Daihatsu Motor (ADM) telah meresmikan pabrik baru di kawasan Karawang, Jawa Barat, Kamis (27/2). Lantas, mobil apa saja yang diproduksi di Line Plant 2 tersebut?

    Direktur Pemasaran PT ADM, Sri Agung Handayani mengatakan, Line Plant 2 di Karawang akan memproduksi model-model yang sebelumnya dibuat di Line Plant 1 Sunter, Jakarta Utara. Misalnya seperti LCGC kolaborasi, Daihatsu Ayla-Toyota Agya dan MPV kembar, Daihatsu Xenia-Toyota Avanza.

    “Jadi pertama, kita akan produksi Agya dan Ayla untuk domestik. Kemudian ada Toyota Wigo untuk ekspor. Nanti terhitung bulan Mei, kami akan mulai memproduksi Avanza dan Xenia di sini,” ujar Agung saat ditemui selepas peresmian pabrik di Karawang, Jawa Barat, Kamis (27/2).

    Pabrik Daihatsu Foto: Dok. ADM

    Agung memastikan, hingga akhir tahun, hanya lima model tersebut yang diproduksi di Line Plant 2 Karawang. Sementara untuk Daihatsu Sigra dan Toyota Calya belum ada rencana dibuat di lokasi yang sama.

    “Sampai akhir Desember, lima jenis kendaraan itu saja yang akan kita produksi di sini. Sigra dan Calya akan tetap ada di KAP1. Kita di Sunter ada dua line,” kata dia.

    Sebagai catatan, Pabrik line plant 2 di Karawang mengadopsi konsep ESSC atau Evolution-Simple-Slim-Compact. Pabrik tersebut merupakan fasilitas ke-6 Daihatsu di Indonesia dan berdiri di tanah seluas 26 hektar.

    Kapasitas produksinya diklaim mencapai 140 ribu unit setahun. Sehingga, secara total, seluruh pabrik Daihatsu di Indonesia mampu memproduksi 530 ribu unit mobil setahun. Kemampuan produksi ini juga didukung lebih dari 1.700 supplier, termasuk 700 UMKM dan tingkat lokalisasi yang 80 persen.

    Pabrik tersebut memiliki tiga fasilitas utama, yakni Body (Bodi), Painting (Pengecatan), dan Assembling (Perakitan) yang terintegrasi dan menggunakan teknologi terkini. Daihatsu juga melakukan optimalisasi produksi yang mampu mengurangi emisi karbon hingga 20 persen.

    (sfn/rgr)

  • Daihatsu Resmikan Pabrik Baru di Karawang, Investasinya Rp 2,9 Triliun

    Daihatsu Resmikan Pabrik Baru di Karawang, Investasinya Rp 2,9 Triliun

    Jakarta

    PT Astra Daihatsu Motor (ADM) meresmikan pabrik baru di kawasan industri Karawang, Jawa Barat, Kamis (27/2). Fasilitas tersebut berstatus sebagai Plant Line 2 dan bertujuan untuk menguatkan kapasitas produksi pabrikan di Indonesia.

    Presiden Direktur (Presdir) PT ADM, Yasushi Kyoda mengatakan, pihaknya mengucurkan Rp 2,9 triliun untuk investasi pembangunan Plant Line 2 di pabrik Karawang. Dia menegaskan, penambahan fasilitas tersebut membuktikan keseriusan Daihatsu di pasar otomotif Indonesia.

    “Kami bersyukur dapat membuka fasilitas pabrik baru Karawang Assembly Plant 2 ini sebagai wujud investasi keberlanjutan masa depan. Kami selalu berusaha untuk terus berinovasi dalam teknologi manufaktur yang lebih produktif dan efisien, ramah lingkungan,” ujar Kyoda saat peresmian pabrik di Karawang, Jawa Barat, Kamis (27/2).

    Pabrik line plant 2 di Karawang mengadopsi konsep ESSC atau Evolution-Simple-Slim-Compact. Pabrik tersebut merupakan fasilitas ke-6 Daihatsu di Indonesia dan berdiri di tanah seluas 26 hektar.

    Kyoda menjelaskan, pabrik line plant 2 punya kapasitas produksi hingga 140 ribu unit setahun. Sehingga, secara total, seluruh pabrik Daihatsu di Indonesia mampu memproduksi 530 ribu unit mobil setahun. Kemampuan produksi itu juga didukung lebih dari 1.700 supplier, termasuk 700 UMKM dan tingkat lokalisasi yang 80 persen.

    Pabrik Daihatsu Foto: Dok. ADM

    Pabrik tersebut memiliki tiga fasilitas utama, yakni Body (Bodi), Painting (Pengecatan), dan Assembling (Perakitan) yang terintegrasi dan menggunakan teknologi terkini. Daihatsu juga melakukan optimalisasi produksi yang mampu mengurangi emisi karbon hingga 20 persen.

    Line baru tersebut dikhususkan untuk memproduksi sejumlah model kolaborasi, seperti Daihatsu Ayla, Toyota Agya, Daihatsu Xenia, Toyota Avanza dan Toyota Wigo.

    “Pembaruan pabrik ini merupakan tonggak penting kami untuk menuju masa depan, serta wujud komitmen kami untuk kerja sama yang berkelanjutan dengan Indonesia,” kata Kyoda.

    (sfn/rgr)

  • Apa Beda BBM Pertalite dan Pertamax? Kenali Karakteristik Warna, Tingkat Kompresi Mesin & Polusinya – Halaman all

    Apa Beda BBM Pertalite dan Pertamax? Kenali Karakteristik Warna, Tingkat Kompresi Mesin & Polusinya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kenali perbedaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Pertamax dalam artikel ini.

    Baru-baru ini, BBM jenis Pertalite dan Pertama tengah diperbincangkan masyarakat. 

    Sebab, isu bahan bakar minyak (BBM) oplosan jenis Pertalite menjadi Pertamax mencuat akhir-akhir ini.

    Isu tersebut, mencuat seiring adanya kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero) periode 2018-2023 yang diungkap Kejaksaan Agung (Kejagung).

    Meski demikian, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, meminta masyarakat tak khawatir.

    Ia memastikan, produk Pertamina yang beredar di masyarakat bukanlah bahan bakar minyak (BBM) oplosan.

    Harli memastikan, BBM yang kini beredar di masyarakat bukan hasil oplosan dan tidak berkaitan kasus yang tengah diusut Kejagung.

    “Jadi, jangan ada pemikiran di masyarakat bahwa seolah-olah minyak yang digunakan sekarang itu adalah minyak oplosan. Nah, itu nggak tepat,” kata Harli.

    Oleh sebab itu, tak ada salahnya kita mengetahui lebih jauh lagi apa itu Pertalite dan Pertamax. Berikut penjelasannya:

    Pengertian BBM Pertalite dan Pertamax

    Pertalite merupakan salah satu bahan bakar gasoline yang memiliki angka oktan sebesar 90.

    Keberadaan Pertalite sangat baik digunakan untuk kendaraan dengan kompresi sebesar 9:1 hingga 10:1. 

    Jika dibandingkan bahan bakar minyak Premium, nilai oktan yang dimiliki oleh bahan bakar Pertalite ternyata lebih tinggi.

    Sementara itu, Pertamax adalah salah satu bahan bakar bensin yang memiliki nilai oktan minimal 92 standar internasional. 

    Dikutip dari Gramedia.com, bahan bakar minyak Pertamax direkomendasikan untuk jenis kendaraan yang memiliki jumlah kompresi rasio 10:1 hingga 11:1.

    Atau kendaraan dengan bahan bakar bensin yang sudah memiliki teknologi setara dengan Electronic Fuel Injection atau EFI.

    Adanya ecosave technology, Pertamax mampu membersihkan bagian yang ada di dalam mesin atau detergency. 

    Selain itu, Pertamax dilengkapi pelindung anti karat pada dinding tangki kendaraan serta saluran bahan bakar dan ruang bahan bakar mesin atau corrosion inhibitor.

    Perbedaan Pertamax dan Pertalite

    Ada sejumlah perbedaan bahan bakar pertalite dan pertamax. Mulai dari harga, kualitas, dan masih banyak lainnya.

    1. Karakteristik Warna Berbeda

    Dikutip dari astra-daihatsu.id, masing masing bahan bakar diberi warna yang berbeda agar tidak tertukar. Umumnya, pertalite berwarna hijau, sedangkan pertamax 92 cenderung ke arah biru.

    Sementara itu, untuk pertamax turbo memiliki warna merah. 

    2. Nilai Oktan Bahan Bakar

    Nilai oktan BBM menjadi ukuran kualitas BBM untuk mesin bensin yang diambil dari RON atau dikenal dengan Research Octane Number. 

    Nilai RON ini cukup berbeda, yaitu pertamax 92 dan pertalite hanya 90. 

    Dengan adanya perbedaan nilai ini, maka akan memberikan nilai tekanan yang cukup signifikan. 

    Dijelaskan, semakin tinggi nilai oktan pada sebuah bahan bakar, maka BBM tersebut akan lebih lama terbakar oleh mesin. 

    Hal inilah yang akan menentukan seberapa irit bahan bakar pada kendaraan. 

    3. Tingkat Kompresi Mesin Berbeda

    Pertamax memiliki kandungan yang tidak jauh berbeda dengan pertalite. 

    Kandungan yang ada seperti, anti karat, pembersih, zat penjaga kemurnian, dan lain sebagainya. 

    Zat aditif tersebut, sangat penting untuk menjaga kinerja mesin pada kendaraan bermotor. 

    Oleh karena itu, lebih baik memilih bahan bakar yang sesuai performa mesin dan kebutuhan. 

    4. Tingkat Polusi Berbeda 

    Selanjutnya, setiap bahan bakar juga memiliki tingkat polusi yang berbeda beda. 

    Aspek tersebut, didasarkan pada kualitas BBM. Sehingga Anda harus memperhatikan segi ini untuk menjaga lingkungan agar tetap sehat dan tak terlalu terkena polusi.

    Tingkat polusi bahan bakar premium diketahui mengeluarkan polusi dalam jumlah yang cukup besar karena zat aditif di dalamnya.

    Adapun perbedaan premium, pertalite, dan pertamax bisa diketahui dari tingkat polusi.

    Untuk Pertalite lebih sedikit jika dibandingkan premium. Sedangkan pertamax dan pertamax plus, mengeluarkan polusi dengan jumlah yang paling sedikit dari lainnya. 

    (Tribunnews.com/Suci Bangun DS)

  • Selain Oli Mesin, Ini 4 Jenis Oli pada Mobil Matic yang Harus Rutin Diganti

    Selain Oli Mesin, Ini 4 Jenis Oli pada Mobil Matic yang Harus Rutin Diganti

    Jakarta

    Bagi pemilik mobil bertransmisi otomatis atau matic, wajib hukumnya untuk mengganti oli secara rutin. Selain oli mesin, ada beberapa jenis oli lainnya pada mobil matic yang juga perlu diganti.

    Mengganti oli mobil matic dengan yang baru bisa disesuaikan dengan jarak tempuh per kilometer atau hitungan per bulan. Setiap jenis oli juga memiliki waktu penggantian yang berbeda-beda.

    Namun, penggantian oli bisa dilakukan lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Hal ini berlaku jika mobil digunakan hampir setiap hari atau telah menempuh jarak yang jauh.

    Lantas, apa saja oli pada mobil matic yang harus diganti secara rutin? Simak pembahasannya dalam artikel ini.

    Oli pada Mobil Matic yang Perlu Diganti

    Dilansir situs Daihatsu Indonesia, ternyata ada beberapa jenis oli pada mobil matic yang harus diganti selain oli mesin. Berikut rinciannya:

    1. Oli Transmisi

    Oli transmisi berfungsi sebagai pelumas persneling mobil. Jika dilakukan penggantian oli secara rutin, maka transmisi mobil matic dapat berjalan dengan baik.

    Umumnya, penggantian oli transmisi mobil matic dilakukan setelah mencapai jarak 40.000 km. Namun, beberapa pabrikan mungkin mengeluarkan kebijakan yang berbeda-beda, sehingga ada yang menyarankan mengganti oli transmisi ketika jarak tempuh mencapai 80.000 km.

    2. Oli Rem

    Pelumas yang satu ini juga tak kalah penting untuk diganti secara rutin. Mengganti oli rem wajib dilakukan agar rem dapat berfungsi secara optimal.

    Volume oli rem harus dicek secara konsisten agar kadar oli tidak berada di bawah garis minimal. Idealnya, oli rem mobil bisa diganti setiap 40.000 km atau dua tahun sekali.

    Selain mengetahui waktu penggantian oli rem, kamu juga harus memperhatikan perubahan warna pada oli. Apabila sudah berubah warna menjadi cokelat atau kehitaman, segera ganti dengan oli yang baru meskipun mobil belum menempuh jarak 40.000 km.

    3. Oli Power Steering

    Jenis oli berikutnya adalah oli power steering pada mobil yang masih menggunakan sistem power steering hidrolik. Pelumas yang satu ini berfungsi sebagai pompa hidrolik agar pengemudi lebih mudah mengendalikan setir. Selain itu, oli power steering juga berperan dalam menjaga ritme kerja komponen sistem kemudi mobil.

    Oli power steering harus dilakukan penggantian secara berkala jika sudah berubah warna menjadi cokelat atau hitam. Biasanya, oli power steering diganti setiap empat tahun sekali atau ketika mobil sudah menempuh jarak 80.000 km.

    4. Oli Gardan

    Pemilik mobil matic juga perlu mengganti oli gardan secara rutin. Sedikit informasi, gardan adalah gear yang terletak di as roda mobil. Oli gardan mirip dengan oli transmisi, tetapi hanya dapat digunakan untuk penggerak roda belakang.

    Fungsi oli gardan yakni untuk menyambungkan transmisi dan gardan agar kemampuan kerja mesin tetap lancar. Pada umumnya, oli gardan diganti saat mobil sudah menempuh jarak tempuh 20.000 km atau dua tahun sekali.

    Lakukan pengecekan oli gardan secara rutin. Jika oli sudah berubah warna menjadi cokelat atau hitam, itu tandanya harus diganti dengan pelumas yang baru.

    Demikian empat jenis oli pada mobil matic yang wajib diganti secara rutin. Semoga bermanfaat!

    (ilf/fds)

  • JBA Surabaya Bakal Lelang Belasan Ribu Kendaraan di Jawa Timur, Catat Harinya

    JBA Surabaya Bakal Lelang Belasan Ribu Kendaraan di Jawa Timur, Catat Harinya

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Komitmen memberikan transparansi pada konsumen di tahun 2025, JBA cabang Surabaya ini bersiap melelangkan hingga 20.000 kendaraan bekas dengan jumlah dan variasi kendaraan yang lebih banyak baik itu lelang mobil atau lelang motor untuk pasar Jawa Timur pada khususnya, dan seluruh area Indonesia pada umumnya. 

    “Kalau di 2024 kemarin, mobil bekas tipe Toyota Avanza, Daihatsu Sigra, Toyota Calya Daihatsu Ayla, serta Brio Satya yang menjadi favoritnya, maka tahun ini proyeksinya mobil lelang akan tetap didominasi mobil penumpang, namun jumlah kendaraan niaga akan bertambah di lelang JBA Surabaya,” ujar Johan Wijaya selaku Sales an Marketing General Marketing JBA Indonesia. 

    JBA Surabaya yang mengadakan lelang reguler setiap hari Selasa ini melayani lelang kendaraan yang berasal dari perusahaan finansial, aset, logistik, rental, asuransi hingga perorangan.

    “Kami menerima penitipan unit dari masyarakat luas, dan hinge saat ini kami telah melayani lebih dari 140 pemilik unit perorangan area Jawa Timu diluar dari perusahaan. Dengan lebih dari 65 event lelang mobil dan lebih dari event lelang motor setiap bulan di seluruh cabang JBA, potensi unit yang dititipk untuk terjual lebih luas,” ujar Tan Hung Pau selaku Regional Operations Head A Jawa JBA Indonesia. 

    Dengan luas lebih dari 12 ribu meter persegi, seluruh peminat lelang dapat meng nit kendaraan yang akan dilelang di lahan yang dapat menampung lebih dar mobil dan 600 motor ini setiap minggunya.

    Peminat lelang dapat mengikuti ecara online melalui aplikasi JBA Indonesia atau pun dapat datang langsung engikuti lelang secara offline di ruang lelang. 

    JBA Surabaya yang telah beroperasi sejak 2013 ini telah melayani lebih dari Hanggan setia di seluruh wilayah Jawa Timur, termasuk Surabaya, Malang, mber, serta di luar Jawa Timur, seperti Denpasar dan Mataram. 

    Dengan keberadaan di berbagai kota strategis, seperti Surabaya, Kediri, Jember, Malang, De Mataram, JBA Surabaya semakin memudahkan akses bagi peminat kem as di seluruh wilayah tersebut.

    PT JBA Indonesia merupakan bagian dari grup PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (“ASLC”) yang memiliki bidang usaha otomotif mulai dari lelang mobil dan motor, jual beli mobil daring, dan penyedia data harga mobil dan motor.

    Saat ini, jaringan lelang JBA telah terdapat di lebih dari 15 cabang dan 21 hub di berbagai kota besar di Indonesia.

    Setiap tahunnya, JBA melelang ratusan ribu unit mobil dan motor bekas yang menjadikan JBA sebagai balai lelang nomor satu di Indonesia. 

    JBA juga mengadaptasi berbagai teknologi dan sistem komunikasi terkini untuk dapat memberikan yang terbaik bagi penitip kendaraan, pembeli kendaraan, dan masyarakatluas. Informasi lebih lanjut www.jba.co.id dan markom@jba.co.id