brand merek: Daihatsu

  • Keluarga Juwita Jurnalis yang Tewas Dibunuh Oknum TNI AL Kembali Diperiksa Denpom Pagi Ini – Halaman all

    Keluarga Juwita Jurnalis yang Tewas Dibunuh Oknum TNI AL Kembali Diperiksa Denpom Pagi Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Banjarmasin – Kasus kematian wartawati Banjarbaru, Juwita, yang tewas dibunuh diduga oleh oknum TNI AL, masih terus berlanjut.

    Hari ini, keluarga korban kembali memenuhi panggilan Detasemen Polisi Militer Denpom Lanal Banjarmasin untuk diperiksa sebagai saksi.

    Pemeriksaan Keluarga Korban

    Keluarga Juwita menjalani pemeriksaan kedua di Denpom Lanal Banjarmasin, pada Rabu pagi, 2 April 2025.

    Pemeriksaan ini dilakukan setelah sebelumnya mereka juga diperiksa pada Sabtu, 29 Maret 2025.

    Keluarga diperiksa sebagai saksi dalam perkara dugaan tindak pidana pembunuhan berencana yang diduga dilakukan oleh tersangka J, anggota TNI AL dari Balikpapan.

    Pemeriksaan dimulai sekitar pukul 09.00 WITA dan dilakukan di ruangan Denpom.

    Keluarga korban didampingi tim kuasa hukum, yang terdiri dari Dr. M Pazri SH MH, Muhammad Pazri C, Oriza Ahmadi SH MH, dan Rahmat Dannur SH MH.

    Barang Bukti dan Pantauan

    Dari pantauan Banjarmasinpost.co.id, terdapat dua unit kendaraan yang diberi garis Polisi Militer TNI AL di halaman Denpom.

    Mobil Daihatsu Xenia warna hitam dengan nomor polisi DA 1256 PC diduga merupakan mobil rental yang digunakan oleh terduga pelaku saat melakukan aksinya.

    Sementara itu, sepeda motor matic warna hitam dengan nomor polisi DA 6913 LCS adalah milik korban, yang ditemukan di lokasi kejadian.

    Ketua tim advokasi, Dr. M Pazri, menegaskan bahwa mereka masih berada di dalam Denpom untuk mendampingi keluarga korban.

    “Saat ini kita masih di dalam Denpom,” ujarnya.

    Keluarga Juwita juga didampingi oleh pengurus organisasi profesi jurnalis dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Persiapan Banjarmasin.

    (BanjarmasinPost.co.id/Rizki Fadillah)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Nekat Konvoi saat Malam Takbiran, 14 Remaja Surabaya Diamankan

    Nekat Konvoi saat Malam Takbiran, 14 Remaja Surabaya Diamankan

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebanyak 14 remaja Surabaya nekat konvoi saat malam takbiran, Minggu (30/03/2025). Akibatnya, mereka harus berurusan dengan pihak kepolisian.

    Kasat Samapta Polrestabes Surabaya AKBP Teguh Santoso mengatakan, 14 remaja ini nekat melakukan konvoi sambil mengibarkan bendera di Jalan Embong Malang dan Jalan Kapas Krampung.

    Saat konvoi, mereka menutup akses jalan hingga menimbulkan kemacetan. Perbuatan mereka pun meresahkan masyarakat Surabaya.

    “Bermula dari laporan yang diterima melalui Command Center pada pukul 23.15 WIB. Laporan tersebut menyebutkan adanya kelompok besar yang melakukan konvoi dan menutup jalan, mengganggu arus lalu lintas serta meresahkan warga sekitar,” kata Teguh, Senin (31/03/2025).

    Petugas yang mendapatkan laporan langsung menuju ke arah pusat kota Surabaya. Dipimpin Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfie Sulistiawan, anggota kepolisian berhasil mengamankan 14 remaja. Sementara, sisanya kabur dan membubarkan diri.

    “Kami langsung menuju lokasi dan membubarkan konvoi karena sudah mengganggu masyarakat dengan menyalakan flare dan kembang api,” tutur Teguh.

    Dari operasi penertiban tersebut, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya: 6 unit sepeda motor (R2), 1 unit mobil pikap Daihatsu Gran Max (R4), 10 unit ponsel, 6 bendera, 3 stik bendera dan 6 buah bass drum.

    Sebagai hukuman, petugas kepolisian menilang remaja yang tidak sesuai dengan peraturan lalu lintas. Lalu, 14 remaja yang diamankan juga dikenakan tindak pidana ringan (tipiring) untuk memberikan efek jera.

    Atas peristiwa ini, Teguh menghimbau kepada masyarakat Surabaya untuk menjaga anak-anak untuk tidak berbuat yang merugikan. Apalagi sebelumnya sudah ada himbauan untuk tidak melakukan konvoi di malam takbiran.

    “Kepolisian akan terus melakukan patroli guna menjaga ketertiban dan keamanan kota Surabaya,” pungkasnya. (ang/ted)

  • Cara Menghitung Konsumsi BBM untuk Perjalanan Mudik Lebaran

    Cara Menghitung Konsumsi BBM untuk Perjalanan Mudik Lebaran

    Jakarta

    Banyak masyarakat yang memilih mudik menggunakan mobil pribadi. Namun, ada banyak hal yang harus diperhitungkan sebelum berangkat mudik naik mobil, salah satunya konsumsi bahan bakar.

    Bagi detikers yang menggunakan kendaraan konvensional, disarankan untuk menghitung konsumsi BBM saat perjalanan mudik. Hal ini dapat membantu menghitung berapa rata-rata konsumsi BBM dan uang yang dikeluarkan untuk membeli bensin.

    Nah, ada dua cara mudah untuk menghitung konsumsi BBM selama perjalanan mudik. Bagaimana caranya? Simak dalam artikel ini.

    Cara Menghitung Konsumsi BBM untuk Perjalanan Mudik

    Mengutip laman Wuling Indonesia, setidaknya ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menghitung konsumsi BBM, yakni dengan metode full to full dan pengukuran lewat Multi-Information Display (MID). Berikut penjelasannya:

    1. Menghitung Konsumsi BBM Melalui MID

    Mobil keluaran terbaru kini telah mengusung fitur Multi-Information Display (MID). Layar digital di dekat odometer ini berfungsi untuk memberikan informasi tambahan kepada pengemudi, salah satunya mengecek konsumsi bahan bakar.

    Pengemudi dapat mengetahui konsumsi BBM secara otomatis berkat bantuan Electronic Control Unit (ECU) sesuai bensin yang disuplai oleh injektor. Untuk mengetahui jumlah konsumsi bahan bakar, detikers bisa mengeceknya pada kolom average fuel consumption atau umumnya disingkat menjadi ‘AVG’.

    2. Menghitung Konsumsi BBM Melalui Metode Full to Full

    Untuk mobil yang tidak dilengkapi dengan MID, ada cara lain untuk menghitung konsumsi bahan bakar, yakni lewat metode full to full. Cara ini dilakukan dengan menghitung total jarak tempuh yang sudah dilalui, kemudian membaginya dengan jumlah bahan bakar yang telah diisi ulang.

    Agar tidak bingung, simak rumus mengecek konsumsi bahan bakar lewat metode full to full berikut ini:

    (Kilometer akhir – Kilometer awal) / BBM yang telah diisi = Hasil akhir.

    Misalnya, Ahmad mengisi BBM untuk mobilnya sampai full tank. Saat mengisi bensin yang pertama, angka odometer yang tercatat di mobil adalah 2.000 kilometer. Setelah mengisi bensin, Ahmad kembali menggunakan mobil untuk perjalanan mudik.

    Setelah melaju hingga kecepatan 60-100 Km/jam, Ahmad kembali mengisi BBM sampai penuh. Di tahap ini, Ahmad menghitung berapa liter bahan bakar yang diisi ke dalam tangki mobilnya, ternyata mencapai 20 liter.

    Selain itu, Ahmad juga mencatat berapa kilometer jarak yang telah ditempuh setelah terakhir kali mengisi bensin. Ternyata, dia sudah menempuh jarak sejauh 200 Km, sehingga di odometer tercatat 2.200 km.

    Kini, Ahmad tinggal menghitung konsumsi BBM berdasarkan rumus di atas. Perhitungannya sebagai berikut:

    (Kilometer akhir – Kilometer awal) / BBM yang telah diisi = Hasil akhir
    (2.200 – 2.000) / 20 = 10 Km/liter.

    Jadi, konsumsi BBM mobil Ahmad setelah dihitung menggunakan metode full to full adalah 10 Km/liter.

    Perhitungan Konsumsi BBM dapat Berbeda

    Sebagai catatan, hasil perhitungan konsumsi BBM dapat berbeda-beda tergantung oleh berbagai faktor. Dilansir situs Daihatsu, berikut sejumlah penyebabnya:

    1. Kapasitas Mesin

    Perhitungan konsumsi BBM dapat berbeda-beda tergantung dari kapasitas mesin. Saat ini, ada banyak mobil yang memiliki kapasitas mesin yang beragam, mulai dari 1.5 L, 2.0 L, hingga 2.5 L. Kapasitas mesin yang berbeda juga menyebabkan jumlah konsumsi BBM yang tak sama.

    2. Kompresi

    Tak hanya kapasitas mesin, rasio kompresi juga berpengaruh terhadap perhitungan konsumsi BBM. Soalnya, efisiensi BBM selaras dengan rasio kompresi yang dimilikinya. Rasio bahan bakar yang tinggi dapat mengubah energi kimia ke energi mekanis yang jauh lebih besar.

    3. Jenis BBM yang Digunakan

    Menggunakan jenis BBM dengan oktan tinggi dinilai lebih irit bensin ketimbang BBM beroktan rendah. Namun, kamu juga harus menyesuaikan kembali dengan kompresi kendaraan masing-masing, apakah bisa menenggak bensin dengan oktan tinggi atau tidak.

    4. Gaya Berkendara

    Konsumsi BBM juga dipengaruhi oleh gaya berkendara. Misalnya saat menyetir mobil di perkotaan, maka gaya berkendara cenderung santai sehingga lebih irit bahan bakar.

    Lain halnya jika mengendarai mobil ke luar kota dengan kecepatan tinggi atau melintasi banyak tanjakan. Hal ini membuat mesin mobil harus bekerja ekstra sehingga lebih boros bensin.

    Demikian cara menghitung konsumsi BBM dengan mudah untuk perjalanan mudik. Semoga bermanfaat!

    (ilf/fds)

  • Harga Pertamax Turun, Isi Full Tank Avanza-Innova Buat Mudik Keluar Duit Segini

    Harga Pertamax Turun, Isi Full Tank Avanza-Innova Buat Mudik Keluar Duit Segini

    Jakarta

    Harga Pertamax Turun per 29 Maret 2025. Kalau mau isi full tangki Avanza hingga Innova Zenix dari nol buat perjalanan mudik, bakal habis duit segini.

    Harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax Series dan Dex Series terpantau mengalami penyesuaian jelang awal bulan April 2025. Semuanya kompak turun harga dengan besar penurunan antara Rp 400 per liter hingga Rp 700 per liter.

    Plt Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra dalam menyebut penyesuaian harga BBM nonsubsidi merupakan kado Lebaran dari pemerintah dan Pertamina untuk masyarakat.

    “Sebagai bagian dari komitmen dalam melayani masyarakat, khususnya pada momentum mudik Lebaran ini, pemerintah dan Pertamina Patra Niaga memberikan hadiah spesial dengan menurunkan harga BBM nonsubsidi. Kami berharap kebijakan ini dapat membantu masyarakat menikmati perjalanan yang lebih nyaman dan terjangkau,” ujar Mars Ega dilansir Antara.

    Harga BBM Pertamax 29 Maret 2025

    Untuk mengetahui lengkapnya, berikut ini rincian harga BBM Pertamina yang turun per 29 Maret 2025.

    Pertamax (RON 92): Rp 12.500 per liter (sebelumnya Rp 12.900 per liter)Pertamax Green (RON 95): Rp 13.250 per liter (sebelumnya Rp 13.700 per liter)Pertamax Turbo (RON 98): Rp 13.500 per liter (sebelumnya Rp 14.000 per liter)Dexlite (CN 51): Rp 13.600 per liter (sebelumnya Rp 14.300 per liter)Pertamina Dex: Rp 13.900 per liter (sebelumnya Rp 14.600 per liter)Biaya Isi Full Tank

    Perlu dicatat, harga tersebut berlaku untuk wilayah dengan pajak bahan bakar kendaraan bermotor lima persen, seperti di DKI Jakarta. Di laman MyPertamina, khusus untuk Pertamax, harga Rp 12.500 per liter itu juga berlaku di wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTT, dan NTB.

    Buat kamu pengguna Pertamax yang hendak mengisi full tank dari nol untuk perjalanan mudik, biayanya tentu akan sedikit lebih murah. Sebagai gambaran, bila mobilnya Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia dengan kapasitas tangki 43 liter, maka biaya pengisian penuh dari kosong Rp 537.500. Biayanya lebih hemat sekitar Rp 17.200. Jika mobil yang digunakan Kijang Innova Zenix dengan kapasitas tangki 52 liter, pengisian penuh tangki dari nol bakal keluar duit Rp 650 ribu, lebih hemat Rp 20.800.

    Bagi yang menggunakan Toyota Calya, Daihatsu Sigra, dan Daihatsu Ayla, siapkan uang Rp 450 ribu untuk mengisi penuh tangki berkapasitas 36 liter.

    (dry/din)

  • Kecelakaan Beruntun Libatkan 5 Kendaraan Terjadi di Jalur Pantura Indramayu, Terungkap Penyebabnya – Halaman all

    Kecelakaan Beruntun Libatkan 5 Kendaraan Terjadi di Jalur Pantura Indramayu, Terungkap Penyebabnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU – Kecelakaan beruntun terjadi di jalur arteri Pantura Indramayu, Desa Sukalila, Kecamatan Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (27/3/2025) sekira pukul 14.00 WIB.

    Kecelakaan melibatkan satu truk sumbu tiga dan empat minibus.

    Kelima kendaraan itu datang dari arah Cirebon menuju Jakarta.

    Menurut keterangan seorang warga, Luwijaya (50), kecelakaan terjadi di u-turn atau akses putar arah.

    “Kalau kronologi pastinya saya tidak tahu pasti, saya tahu katanya ada kecelakaan terus macet, langsung saya ke sini,” ujar dia kepada Tribun.

    Luwijaya mengatakan, sesampainya di lokasi, tampak ada lima kendaraan yang ringsek akibat tabrakan beruntun.

    Kecelakaan diduga berawal saat ada mobil yang putar arah hendak menuju ke arah Cirebon di u-turn.

    Kemudian dari belakang datang truk sumbu tiga dan disusul tabrakan lainnya.

    Lima kendaraan yang terlibat kecelakaan beruntun itu adalah Suzuki Carry bernomor polisi E 1196 YA, Daihatsu Gran Max H 8139 QA, Mitsubishi double cabin E 8431 RB, dan truk sumbu tiga bernomor polisi B 9241 UWV.

    Sedangkan satu kendaraan lagi sudah dievakuasi petugas karena ringsek parah.

    Luwijaya menyampaikan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

    Namun, dia tidak bisa memastikan berapa orang yang mengalami luka-luka.

    “Kejadiannya itu di u-turn makanya sekarang ditutup,” ujar dia.

     

    Penulis: Handhika Rahman

  • Penipuan Perusahaan Besar Jepang Disorot Media, Termasuk yang Ada di Indonesia – Halaman all

    Penipuan Perusahaan Besar Jepang Disorot Media, Termasuk yang Ada di Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Kasus penipuan yang melibatkan perusahaan-perusahaan besar Jepang kembali menjadi sorotan.

    Media Jepang Gendai Business melaporkan bahwa beberapa perusahaan ternama, termasuk Daihatsu Motor, terlibat dalam skandal manipulasi uji sertifikasi.

    Kasus ini berdampak luas, tidak hanya di Jepang tetapi juga di negara-negara tempat perusahaan tersebut beroperasi, termasuk Indonesia.

    Kasus penipuan Daihatsu Motor terungkap setelah laporan dari seorang whistleblower yang mengungkap manipulasi dalam uji sertifikasi kendaraan. 

    Penyelidikan lebih lanjut menemukan 174 kasus pelanggaran dalam 25 kategori uji coba yang melibatkan 64 model kendaraan.

    Dampaknya, Daihatsu menangguhkan pengiriman semua model kendaraan yang dijual di Jepang maupun luar negeri, serta menghentikan sementara iklan televisi.

    Kasus ini menyeret perusahaan induknya, Toyota Motor Corporation, serta perusahaan lain seperti Mazda dan Subaru yang menggunakan kendaraan produksi Daihatsu.

    Media Jepang juga melaporkan bahwa kendaraan yang terdampak diproduksi di beberapa negara Asia, termasuk Thailand, Malaysia, dan Indonesia.

    Dugaan Penipuan Sejak 1989

    Laporan lebih lanjut mengungkap bahwa praktik manipulasi data ini telah berlangsung sejak 1989.

    Salah satu metode yang digunakan adalah meningkatkan performa mesin selama pengujian, yang tidak mencerminkan kondisi produksi massal sebenarnya.

    Kasus ini mencerminkan kelemahan dalam sistem manajemen perusahaan, di mana keputusan dari pimpinan diterapkan tanpa adanya perlawanan dari pihak internal.

    Tidak hanya industri otomotif, skandal penipuan juga terjadi di sektor lain.

    Pada awal 2024, Kobayashi Pharmaceutical menghadapi krisis akibat suplemen berbahan dasar ragi merah yang menyebabkan kematian akibat kerusakan ginjal.

    Investigasi mengungkap bahwa lingkungan produksi yang tidak higienis menjadi penyebab utama pencemaran produk tersebut.

    Pada Juli 2024, skandal lain mencuat ketika sebuah kereta barang milik JR Freight tergelincir.

    Penyelidikan mengungkap adanya pemalsuan data dalam pemasangan as roda dan roda.

    Sebanyak 564 gerbong barang diketahui mengalami manipulasi serupa, menandakan adanya penipuan sistematis di perusahaan tersebut.

    Budaya Bisnis yang Bermasalah

    Para analis menilai bahwa budaya bisnis Jepang, yang sangat hierarkis dan minim transparansi, menjadi faktor utama di balik berbagai skandal ini.

    Dalam banyak kasus, keputusan diambil tanpa adanya diskusi terbuka atau keberanian dari bawahan untuk menentang kebijakan yang keliru.

    Akibatnya, praktik-praktik penipuan terus berlanjut tanpa pengawasan yang memadai.

    Kasus terbaru ini menunjukkan perlunya reformasi dalam sistem manajemen dan budaya korporasi di Jepang.

    Jika tidak ada perubahan signifikan, bukan tidak mungkin skandal serupa akan terus terjadi di masa depan.

     
     

  • 5 Populer Regional: Sosok Wartawati Juwita yang Tewas – 4 Pemudik Tewas Tertabrak KA Batara Kresna – Halaman all

    5 Populer Regional: Sosok Wartawati Juwita yang Tewas – 4 Pemudik Tewas Tertabrak KA Batara Kresna – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berita populer regional dimulai dari sosok wartawati bernama Juwita yang tewas di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

    Juwita ditemukan tewas di jalan ke Desa Kiram, Kecamatan Karangintan, Kabupaten Banjar, Sabtu (23/3/2025) sekira pukul 14.57 Wita.

    Belakangan terungkap, Juwita diduga dibunuh oleh oknum TNI AL, Kelasi I berinisial J.

    Kemudian ada insiden 4 pemudik tewas tertabrak Kereta Api Batara Kresna di Sukoharjo, Jawa Tengah.

    Mobil yang ditumpangi para korban terlibat kecelakaan maut, pada Rabu (26/3/2025) sekitar pukul 08.45 WIB.

    Selain 4 tewas, ada 3 penumpang lainnya terluka.

    Berikut rangkuman berita populer regional selengkapnya selama 24 jam di Tribunnews.com:

    Berikut sosok Juwita, wartawan perempuan yang ditemukan tewas secara misterius di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

    Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Juwita diketahui lahir pada 2000 atau saat tutup usia berumur 25 tahun.

    Juwita tercatat sebagai kontributor Newsway.co.id yang bertugas di wilayah Banjarbaru dan Martapura.

    Ia ditemukan tewas di jalan ke Desa Kiram, Kecamatan Karangintan, Kabupaten Banjar, Sabtu (23/3/2025) sekira pukul 14.57 Wita.

    Saat kejadian, Juwita mengendarai motor matic hitam dengan nomor polisi DA 6913 LCS.

    Ia sempat pamit ke orang tuanya akan pergi ke wilayah Guntung Payung sekira pukul 09.00 Wita, sebelum ditemukan tewas.

    Sedangkan kondisi jasad Juwita tergeletak di pinggir jalan dengan helm masih melekat di kepala.

    Motor korban masuk ke semak-semak di sekitaran lokasi kejadian.

    Baca selengkapnya.

    TKP SABUNG AYAM – Gelanggang judi sabung ayam di Kampung Dusun Karang Manik, Kecamatan Negeri Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung kini dipasangi garis polisi, Rabu (19/3/2025). Acara judi sabung ayam digelar setelah oknum TNI berinisial Kopka B menyebar undangan lewat media sosial. Tiga polisi yang menggerebek lokasi tersebut gugur akibat ditembak. (TribunLampung.co.id/Deni Saputra)

    Terdapat tersangka baru dalam kasus penggerebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, yang menewaskan 3 orang polisi pada Senin (17/3/2025) lalu.

    Tersangka yang baru ditetapkan itu adalah anggota Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel) bernama Bripda Kapri alias Bripda KP.

    Terungkap fakta bahwa Bripda KP ternyata sudah mengenal tersangka Kopka Basarsyah alias Kopka B, oknum TNI AD yang menembak mati 3 polisi penggerebek arena judi sabung ayam miliknya.

    “Jadi tersangka perjudian yakni oknum polisi dari Polda Sumsel Kapri telah kenal dengan oknum TNI AD tersebut sejak 2018,” kata Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika dalam konferensi pers di Mapolda Lampung, Selasa (25/3/2025), dilansir dari TribunLampung.co.id.

    Helmy mengungkapkan bahwa Bripda KP berada di tempat kejadian perkara (TKP) saat penggerebekan berlangsung.

    Bahkan, Bripda KP turut membuat video undangan judi sabung ayam.

    Baca selengkapnya.

    NASABAH DIKEROYOK – Tangkapan layar ini diambil dari kanal YouTube Tribunnews pada Rabu (26/3/2025). Nasabah di Gorontalo dikeroyok enam debt collector meski cicilan motor sudah dilunasi, Senin (24/3/2025). Korban dan pelaku malah saling lapor polisi. (Tangkapan Layar YouTube Tribunnews)

    Seorang pria bernama Moh Andi Indalan (46) menjadi korban pengeroyokan oleh enam orang debt collector di Kota Gorontalo pada Senin (24/3/2025) sore.

    Kejadian tersebut berlangsung saat Andi pulang bersama iparnya, Iwan Pakaya (45) dengan menggunakan sepeda motor BeAT.

    Andi menceritakan, dia tiba-tiba dicegat oleh sekelompok pria yang mengendarai empat motor. 

    “Saya dipaksa berhenti di tengah jalan. Mereka bilang saya harus ke kantor dulu,” ungkap Andi, Selasa (25/3/2025).

    Setelah dibawa ke kantor, Andi diinterogasi terkait dugaan tunggakan pembayaran kendaraan.

    Namun Andi menegaskan, seluruh cicilan motornya telah dilunasi selama 36 bulan dan ia memiliki BPKB sebagai bukti pelunasan.

    Situasi memanas ketika salah satu debt collector merampas kunci motornya.

    Andi dan debt collector terlibat perdebatan yang berujung pada pengeroyokan. 

    “Saya dipukul ramai-ramai. Mereka pakai kayu dan batu. Sekarang tangan kanan dan kiri saya memar, badan saya sakit semua,” jelas Andi.

    Iwan, sebagai saksi mata, juga membenarkan peristiwa tersebut.

    Ia menyebut, debt collector bahkan menggunakan helm untuk memukul Andi.

    Baca selengkapnya.

    POLISI DITEMBAK MATI – Senjata api yang digunakan tersangka Kopka Basarsyah menembak 3 polisi di arena sabung ayam, Way Kanan, Lampung saat dipamerkan dalam konferensi pers Selasa (25/3/2025) di Mapolda Lampung. (TribunLampung.co.id/Bayu Saputra)

    Senjata api (senpi) laras panjang yang digunakan tersangka Kopka Basarsyah menembak mati 3 polisi di arena sabung ayam, Way Kanan, Lampung dipamerkan.

    Senjata api itu turut disita dan dipamerkan saat rilis kasus Selasa (25/3/2025) siang di Mapolda Lampung.

    Selain satu pucuk senjata api laras panjang menyerupai FNC Kaliber 5,56 mm polisi juga menyita 21 butir amunisi kaliber 5,56 mm dan satu magazen. 

    Sebelumnya senjata api tersebut dibuang oleh tersangka Kopka Basarsyah dalam pelarian usai kabur dari penggerebekan sabung ayam.

    Akhirnya Kopka Basarsyah ditangkap di rumahnya dan senjata api yang dibuang berhasil ditemukan di semak-semak dekat lokasi judi sabung ayam.

    Diberitakan sebelumnya, tiga anggota kepolisian termasuk Kapolsek Negara Batin meninggal akibat luka tembak saat menjalankan tugas penggerebekan judi sabung ayam di Dusun Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025). 

    Ketiganya yakni AKP Anumerta Lusiyanto, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto dan Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta.

    Baca selengkapnya.

    KECELAKAAN – Kondisi mobil Daihatsu Sigra berpelat nomor B 2883 BYJ (kanan) rusak parah usai ditabrak KA Batara Kresna di Sukoharo, Jawa Tengah, Rabu (26/3/2025). Empat orang dikabarkan meninggal dunia dalam kecelakaan ini. (Tribun Solo)

    Sebuah mobil berjenis Daihatsu Sigra berwarna putih dengan pelat nomor polisi B 2883 BYJ yang mengangkut rombongan pemudik asal Jakarta tertabrak oleh Kereta Api (KA) Batara Kresna di Gayam, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (26/3/2025) sekitar pukul 08.45 WIB.

    Kecelakaan itu tepatnya terjadi di perlintasan kereta api di sebelah timur Terminal Sukoharjo.

    Akibat kecelakaan tersebut, dari total 7 orang penumpang, 4 orang diketahui tewas.

    Saksi mata yang merupakan warga setempat, Dicky Oktavianus, menjelaskan bahwa KA Batara Kresna saat itu melintas dari arah Wonogiri menuju Solo.

    Sementara itu, mobil Daihatsu Sigra yang mengangkut rombongan pemudik berjalan dari arah timur ke barat.

    “Tadi mobil dari arah DKR (RSUD Ir Soekarno Sukoharjo) ke Terminal Sukoharjo (arah timur ke barat) kemudian Kereta Batara Kresna dari arah Wonogiri ke Solo (Selatan ke Utara),” kata Dicky, Rabu (26/3/2025), dikutip dari TribunSolo.com.

    Dicky yang sedang berada di rumah tiba-tiba mendengar suara benturan keras dari arah perlintasan kereta api.

    “Jadi saya di rumah terus ada bunyi tabrakan, Duaaaar ! Saya keluar kondisi palang dan Sirine palang baru nyala dan kondisi mobil sudah tertabrak,” terangnya.

    Baca selengkapnya.

    (Tribunnews.com)

  • Daihatsu Siapkan 81 Bengkel Siaga untuk Mudik Lebaran 2025

    Daihatsu Siapkan 81 Bengkel Siaga untuk Mudik Lebaran 2025

    Jakarta

    Menyambut momen libur Lebaran dan Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Daihatsu mendukung perjalanan mudik pelanggan setianya dengan menghadirkan layanan Bengkel Siaga dan Pos Siaga yang berlangsung selama periode 28 Maret-6 April 2025.

    Daihatsu siapkan 81 Bengkel Siaga yang tersebar di seluruh Indonesia, dan siap melayani pelanggan selama periode libur Lebaran, termasuk di hari Sabtu dan Minggu dengan jam operasional yang telah ditentukan.

    Adapun ke-81 titik Bengkel Siaga Daihatsu meliputi 12 bengkel siaga di area Sumatera; Jakarta dan sekitarnya atau Jabodetabek (18), Jawa Barat (8), Jawa Tengah dan DIY
    (10), Jawa Timur (10), Bali dan Nusa Tenggara (5), Kalimantan (7), dan area IBT (Indonesia Bagian Timur) seperti Sulawesi & Papua sebanyak 11 bengkel.

    Pada periode yang sama, Daihatsu juga menghadirkan 6 Pos Siaga yang siap menemani perjalanan mudik pelanggan setianya. Selama perjalanan mudik, konsumen Daihatsu dapat memanfaatkan layanan Pos Siaga Astra Daihatsu seperti, servis kendaraan, tempat istirahat nyaman, koneksi internet gratis (free wi-fi), free snack, serta layanan lainnya.

    Adapun lokasi ke-6 Pos Siaga Astra Daihatsu meliputi, Rest Area Tol Bakauheni Lampung KM 163 A; Rest Area Tol Cipali KM 166 A; Rest Area Resta Pendopo Tol Semarang – Solo KM 456 A; Rest Area Resta Pendopo Tol Semarang – Solo KM 456 B; Atmos Café Jl. Raya Bumiayu Tegal Brebes; dan Paiton di SPBU 5468310 Utama Raya Krajan, Banyuglugur, Situbondo.

    Sebelum melakukan aktivitas mudik, pastikan kendaraan Anda tetap prima dan telah diservis di bengkel resmi. Anda juga dapat menikmati layanan service di rumah atau di mana saja lewat Daihatsu Mobile Service.

    Manfaatkan juga layanan promo THR (Tebar Hemat Ramadhan) yang berlangsung hingga 31 Maret 2025 di seluruh bengkel resmi Daihatsu di Indonesia dengan melakukan booking service.

    Nikmati berbagai benefit Paket Berkala Hemat (Paket Berhemat) yang menawarkan diskon 25% untuk jasa perawatan berkala, diskon 10% untuk oli mesin & material, serta diskon 5% untuk pembelian suku cadang, Paket Siap Mudik (Pak Sidik) yang mencakup layanan tune-up, pembersihan rem, dan penggantian oli dengan harga spesial mulai dari Rp 783.000.

    “Daihatsu siap menemani perjalanan mudik pelanggan dalam menyambut momen berharga bersama keluarga selama libur Lebaran Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Semoga kehadiran Bengkel Siaga dan Pos Siaga Daihatsu ini dapat membuat perjalanan Sahabat Daihatsu yang mudik tetap aman, nyaman, dan menyenangkan bersama keluarga,” ujar Yanuar Krisna, Deputy After Sales Service & Logistic Division Head PT Astra International Tbk. – Daihatsu Sales Operation (AI-DSO).

    (lua/din)

  • 3 Insiden Kereta Api Batara Kresna 2025 di Sukoharjo, Terbaru Tewaskan 4 Orang Pemudik asal Jakarta – Halaman all

    3 Insiden Kereta Api Batara Kresna 2025 di Sukoharjo, Terbaru Tewaskan 4 Orang Pemudik asal Jakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Setidaknya terdapat tiga insiden kecelakaan yang melibatkan Kereta Api Batara Kresna jurusan Solo-Wonogiri, Jawa Tengah, sepanjang tahun 2025 ini.

    Terbaru, terjadi kecelakaan antara KA Batara Kresna dengan mobil Daihatsu Sigra di perlintasan rel Kelurahan Gayam, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Rabu (26/3/2025).

    Sebelumnya, pada Januari dan Februari 2025 terdapat insiden kecelakaan yang melibatkan KA Batara Kresna.

    1) 26 Maret 2025

    Insiden ini melibatkan mobil Daihatsu Sigra putih bernomor polisi B 2883 BYJ dengan KA Batara Kresna.

    Mobil berisi tujuh penumpang tersebut diketahui tengah melakukan perjalanan mudik dari Jakarta menuju Sukoharjo dan Wonogiri.

    Akibat kecelakaan ini, empat orang, termasuk pengemudi, dilaporkan meninggal dunia.

    Kapolres Sukoharjo, AKBP Anggaito Hadi Prabowo mengatakan kecelakaan itu diduga karena kelalaian petugas palang kereta api. 

    “Kereta Batara Kresna itu berjalan dari selatan ke utara (Wonogiri ke Solo), sedangkan mobil Sigra dari timur ke barat. Karena palang tidak ditutup mobil tersebut memasuki jalur kereta api,” kata Anggaito, Rabu (26/3/2025).

    Saat mobil melintasi rel, KA Batara Kresna melaju dengan kecepatan tinggi di waktu yang bersamaan.

    Mobil tersebut tertabrak hingga terpental hingga sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.

    “Akibat kecelakaan ini, empat orang meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara tiga lainnya mengalami luka ringan dan kini dirawat di Rumah Sakit Ir. Soekarno Sukoharjo,” terangnya.

    Berikut daftar nama korban yang meninggal:

    Rudi Agus Subekti, usia 41 tahun 8 bulan, asal Cengkareng, Jakarta Barat (sopir).
    Nabila, usia 15 tahun 2 bulan, asal Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
    Linda, usia 45 tahun 2 bulan, asal Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
    Purwanto, usia 50 tahun 2 bulan, asal Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

    2) 23 Februari 2025

    Pada 23 Februari 2025, Kereta Api Batara Kresna menabrak mobil pikap Daihatsu Hijet di perlintasan liar kilometer 7+8/9 Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

    Mobil tersebut mengangkut tiga penumpang yang terdiri dari suami, istri, dan anak berusia 3 tahun. 

    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. ​

    Laka Kereta Api Batara Kresna itu terjadi pada hari Minggu sekira pukul 10.30 WIB.

    Kapolsek Grogol, AKP Kurniawan mengatakan setelah pengecekan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama dengan jajaran satlantas, kepala desa dan petugas KAI melihat kendaraannya mobil Daihatsu sudah terperosok.

    “Mobil Daihatsu Hijet warna merah kondisinya sudah ringsek bagian belakang,” kata Kurniawan kepada TribunSolo.com, Minggu (23/2/205).

    MOBIL TERTEMPER KERETA – Sebuah mobil Daihatsu Hijet warna merah tertemper Kereta Api Batara Kresna di perlintasan Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo pada Minggu (23/5/2025). Meski demikian, dalam laka Kereta Api Batara Kresna tersebut tidak memakan korban jiwa. (TribunSolo.com/ Anang Ma’ruf)

    Sebelum terjadi laka tersebut informasi dari beberapa masyarakat.

    Kurang lebih radius 100 meter, sudah ada suara klakson yang berbunyi dari Kereta Api Batara Kresna.

    “Tetapi mobil itu sudah mulai mendekati perlintasan, ketika sudah dekat gasnya langsung ditambah. Sehingga mobil pick up itu bisa menyebrang perlintasan.”

    “Namun, ekor Pick Up warna merah itu tertemper di bagian belakang oleh Kereta Api Batara kresna yang melintas,” imbuhnya. 

    3) 30 Januari 2025

    KA Batara Kresna juga sempat mengalami insiden pada 30 Januari 2025.

    Saat itu, KA Batara Kresna tengah melakukan uji coba.

    Saat melintas di wilayah Desa Kedungwinong, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, KA Batara Kresna menabrak dan menewaskan tujuh ekor kambing.

    Pemilik kambing warga Kedungwinong, Kasrin (65) mengaku tidak mengetahui adanya jadwal uji coba tersebut. 

    Ia biasanya melepas kambingnya pada pukul 14.00 WIB, setelah memastikan kereta Batara Kresna yang biasa melintas pukul 13.00 WIB telah lewat.

    “Saya tidak tahu kalau ada uji coba. Biasanya jam 1 itu kereta Batara Kresna sudah lewat, kemudian jam 2 saya lepas kambing. Biasanya kambing-kambing itu pulang sendiri,” ujar Kasrin saat ditemui TribunSolo.com, pada Jumat (31/1/2025).

    Kasrin menceritakan ia sempat mendengar suara klakson kereta api sebelum kejadian.

    “Saya kaget kok masih ada kereta jam segitu. Terus saya lari, tapi sudah telanjur. Kambing saya kemungkinan kaget mendengar suara klakson kereta api dan berlarian ke perlintasan,” ungkapnya.

    Saat tiba di lokasi, Kasrin mendapati tujuh dari delapan ekor kambingnya telah tewas akibat tertabrak kereta.

    “Saya sempat balik ke rumah ambil pisau, siapa tahu masih ada yang hidup dan bisa disembelih. Tapi sampai di lokasi, semuanya sudah mati,” tuturnya.

    Pemilik kambing, Kasrin (65), mengalami kerugian sekitar Rp 15 juta akibat kejadian ini.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kronologi Mobil Tertabrak KA Batara Kresna di Sukoharjo: Diduga Kelalaian Petugas Palang Kereta 

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto) (TribunSolo.com/Anang Maruf Bagus Yuniar)

  • 3 Insiden Kereta Api Batara Kresna 2025 di Sukoharjo, Terbaru Tewaskan 4 Orang Pemudik asal Jakarta – Halaman all

    Tetangga Kenang Sosok Purwanto, Korban Tewas Kecelakaan Kereta Api di Sukoharjo: Baik dan Sopan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terjadi kecelakaan maut di perlintasan rel kereta api di Kelurahan Gayam, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (26/3/2025). 

    Peristiwa tersebut melibatkan mobil Daihatsu Sigra putih dengan Kereta Api Batara Kresna tujuan Wonogiri–Solo.

    Mobil dengan nomor polisi B 2883 BYJ itu diketahui tengah dalam perjalanan mudik dari Jakarta menuju Sukoharjo dan Wonogiri.

    Imbas kejadian tersebut, dari tujuh orang yang berada di dalam mobil, sebanyak empat korban meninggal dunia dan tiga lainnya menjalani perawatan di RSUD dr Ir Soekarno, Sukoharjo.

    Korban tewas sekeluarga terdiri dari Agus (41), Linda (45), dan Nabila (15) serta sepupu, Purwanto (50).

    Sementara itu, korban yang menjalani perawatan di rumah sakit adalah istri dari Purwanto, Sri Lestari (43) dan dua anaknya, Kanda (17) serta Saifana (15).

    Kediaman Purwanto diketahui beralamat di Jalan Bangka Raya, Gang Amal IV, RT 014/RW 011, Kelurahan Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. 

    Rumahnya berada di gang sempit dekat kali. Menurut tetangga korban bernama Sukidi (52), Purwanto dan keluarganya baru berangkat mudik pada Selasa (25/3/2025) petang.

    “Kemarin habis Magrib berangkat, tujuannya mau ke Wonogiri atau ke Solo tempat ibunya Pak Purwanto, tapi ibunya sudah tidak ada, mungkin ke tempat istrinya rencananya mau ke sana sama sepupunya yang di Kapuk (Cengkareng),” tuturnya saat ditemui Warta Kota, Rabu (26/3/2025).

    Sukidi menyebut, di dalam mobil tersebut diisi tujuh orang yang terdiri dari Purwanto, istrinya, dua anak perempuannya, dan sepupunya.

    “Jadi satu mobil isinya tujuh orang, jadi Pak Purwanto keluarganya empat, anak dua dan istri, jadi empat orang itu sepupunya atas nama Nabila, Linda, Agus sepupunya yang di Kapuk, Cengkareng,” tuturnya.

    Sosok Purwanto

    Sukidi mengenang sosok Purwanto sebagai pribadi yang sopan.

    Ia mengaku kaget mendengar peristiwa kecelakaan yang merenggut nyawa tetangganya itu.

    “Orangnya baik dan sopan, saya juga kaget tadi pagi kebetulan anak katanya dapat berita dari RT 5. Semua juga kaget karena sebelumnya masih ngobrol. Ngobrol-ngobrol biasa.”

    “Kemarin itu kebetulan di RT situ ada ngadain ronda ya. Nah pas kebetulan ronda itu katanya lagi sakit, istrinya ke rumah katanya nitip buat ronda untuk ada yang ganti.” 

    “Istri saya nanya apakah pulang kampung, katanya enggak, emang kampungnya di mana? Saya Wonogiri, lah kok sama. Kebetulan itu. Kaget juga tadi pagi pada kaget,” lanjutnya.

    Menurut Sukidi, Purwanto dan istrinya sebenarnya sudah tak berniat untuk pulang kampung, tetapi kedua anaknya ingin mudik.

    “Cerita ke tetangga katanya udah malas mau mudik, istrinya juga bilang malas pulang kampung, katanya anaknya yang ingin pulang kampung karena sudah lama enggak pulang kampung.”

    “Anaknya perempuannya semua sudah SMA dan SMP. Awalnya memang anaknya yang ingin pulang karena sudah lama tidak pulang kampung, karena mungkin liburan sekolah jadi ingin pulang kampung,” ucap Sukidi.

    Sepengetahuannya, Purwanto dan keluarganya baru sekitar hampir satu tahun menempati rumah kontrakan di Gang Amal IV.

    Awalnya, mereka berasal dari RW 05, tetapi tempat tinggalnya kebakaran sehingga memutuskan mencari tempat tinggal baru dan akhirnya menetap di Gang Amal.

    “Setahu saya pindah ke sini itu belum lama, hampir setahun di sini, awalnya dari RW 5 sana yang waktu itu kebakaran. Lalu pindah ke sini hampir satu tahun,” ucap Sukidi.

    Sebelum peristiwa kebakaran, jelas Sukidi, Purwanto berjualan mie ayam.

    Namun, setelah peristiwa kebakaran dan pindah ke rumah kontrakan yang baru, ia beralih menjadi driver ojek online.

    “Selama ini, setelah kebakaran belum kerja, hanya istrinya yang kerja, waktu itu sempat nge-Grab juga, dulu pernah jualan juga, setelah itu jualan lalu kebakaran, sempat jualan mie ayam. Hanya antar istri dan anak saja.”

    “Istrinya kerja sebagai pembantu rumah tangga di apartemen Brawijaya. Kalau nama istrinya Sri, nama panggilan anaknya Saifah dan Syarifah. Semua keluarganya baik, sopan, dan ramah. Sering ngobrol dan nanya ke orang,” tutur Sukidi.

    Keterangan Polisi

    Sementara itu, Kapolres Sukoharjo, AKBP Anggaito Hadi Prabowo mengatakan, kecelakaan itu diduga terjadi karena kelalaian petugas palang kereta api. 

    “Kereta Batara Kresna itu, berjalan dari selatan ke utara (Wonogiri ke Solo), sedangkan mobil Sigra dari timur ke barat.” 

    “Karena palang tidak ditutup mobil tersebut memasuki jalur kereta api,” kata Anggaito, Rabu.

    Namun, nahas Kereta Api Batara Kresna dengan kecepatan tinggi menabrak mobil tersebut sampai terlempar sejauh kurang lebih 100 meter dari lokasi kejadian.

    “Akibat kecelakaan ini, empat orang meninggal dunia di lokasi kejadian.”

    “Sementara tiga lainnya mengalami luka ringan dan kini dirawat di Rumah Sakit Ir. Soekarno, Sukoharjo,” ucap Anggaito.

    Ia lantas menyebut, petugas yang terlambat menutup palang itu kini diamankan di Satlantas Polres Sukoharjo.

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Tewas Tertabrak KA Batara Kresna di Sukoharjo, Purwanto dan Keluarga Sempat Tak Ingin Mudik.

    (Tribunnews.com/Deni)(WartaKotalive.com/Ramadhan L Q)