brand merek: Daihatsu

  • 88% Pembeli Mobil Daihatsu Berasal dari Luar Jakarta

    88% Pembeli Mobil Daihatsu Berasal dari Luar Jakarta

    Jakarta

    Ada data unik soal penjualan mobil Daihatsu di Indonesia. Sebab, pembeli kendaraan mereka bukan didominasi Jakarta, melainkan kota-kota lain di luar kawasan tersebut. Kok bisa, ya?

    Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Sri Agung Handayani mengatakan, 88 persen penjualan mobil Daihatsu di Indonesia disumbang kota-kota lain di luar Jakarta. Maka, hanya 12 persen yang berasal dari kota berjuluk The Big Durian tersebut.

    “Kami sekarang orientasinya bukan di Jakarta, kami di Jakarta hanya 12 persen, 88 persennya di luar Jakarta,” ujar Sri Agung Handayani saat ditemui awak media di Sunter, Jakarta Utara, pekan lalu.

    Daihatsu di GIIAS 2025 Foto: Dok. Daihatsu

    Berkaca dari data itu, Daihatsu masih ingin fokus ke penjualan LCGC dan mobil komersial ringan. Sebab, permintaan konsumen di luar Jakarta masih mengarah ke dua model tersebut.

    “Jadi kami tetap berorientasi pada LCGC kami, yaitu Sigra untuk retail dan tetap berorientasi pada Gran Max yang memberikan kemudahan ke mereka para pelaku usaha,” kata dia.

    Ilustrasi Daihatsu Sigra Foto: Grandyos Zafna/detikcom

    Lebih jauh, di kesempatan yang sama, Agung menegaskan, kemunculan mobil listrik murah buatan China tak terlalu mengganggu pasar Daihatsu. Sebab, pihaknya saat ini fokus ke penjualan mobil entry level di bawah Rp 300 juta, sementara permintaan mobil listrik di segmen tersebut masih sangat rendah.

    Sebagai catatan, PT ADM mencatat penjualan ritel 168.263 unit sepanjang tahun lalu. Nominal tersebut disokong tiga model utama, yakni Daihatsu Sigra dengan permintaan 54.366 unit (32 persen), Daihatsu Gran Max Pickup sebanyak 41.703 unit (25 persen) dan Daihatsu Terios sejumlah 19.873 unit (12 persen).

    Sementara di bawah nama-nama tersebut ada Daihatsu Ayla dengan penjualan sebanyak 18.588 unit (11 persen), kemudian disusul Gran Max Mini Bus 15.040 unit (9 persen), Xenia 11.014 unit (7 persen), serta model lain seperti Rocky, Luxio, dan Sirion yang menyumbang lebih dari 7 ribu unit atau menyumbang sekira 4 persen.

    (sfn/dry)

  • Produksi Mobil di RI Tembus 1,2 Juta Unit/Tahun, 40% Disumbang Daihatsu

    Produksi Mobil di RI Tembus 1,2 Juta Unit/Tahun, 40% Disumbang Daihatsu

    Jakarta

    Meski sedikit mengalami penurunan, namun produksi mobil di Indonesia masih tetap berada di atas 1 juta unit setahun. Menariknya, dari angka tersebut, 40 persennya disumbang Daihatsu.

    Setidaknya, hal itu yang disampaikan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, pekan lalu. Itulah mengapa, dia menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Daihatsu yang telah menjadi kontributor utama di industri mobil nasional.

    “Berdasarkan data kinerja industri otomotif 2024, total produksi nasional mencapai hampir 1,2 juta unit dan sekitar 40 persennya berasal dari fasilitas produksi Astra Daihatsu,” ujar Agus Gumiwang pada suatu seremoni Daihatsu yang digelar di Sunter, Jakarta Utara.

    Produksi 9 juta unit mobil Daihatsu Foto: (Septian Farhan Nurhuda/detikOto)

    Daihatsu, kata dia, turut berperan penting dalam mendukung kebijakan ekspor nasional. Bahkan, sekira 22 persen dari total ekspor kendaraan Indonesia berasal dari pabrik mereka dengan cakupan 60 negara di seluruh dunia.

    “Pencapaian ini tak lepas dari kinerja perseroan, termasuk kinerja dari pusat RnD yang terbesar, terlengkap dan didukung sepenuhnya oleh putra-putri bangsa Indonesia,” kata dia.

    Daihatsu Produksi 9 Juta Mobil di RI

    Sejak pertama masuk Indonesia pada 1978 atau 46 tahun lalu, Daihatsu telah memproduksi sembilan juta unit kendaraan. Menariknya, mereka hanya membutuhkan waktu dua tahun untuk meningkatkan penjualan dari delapan juta ke sembilan juta unit di Indonesia.

    “Kami menyambut akumulasi produksi ke 9 juta unit, kami mengucapkan terima kasih kepada pelanggan, supplier dan seluruh pihak terkait. Seremoni ini kami dedikasikan kepada mitra kami juga,” kata Yasushi Kyoda selaku Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor (ADM) di Sunter, Jakarta Utara.

    Pabrik Daihatsu. Foto: Doc. ADM.

    Kini, Daihatsu tumbuh sebagai salah satu produsen mobil terbesar di Indonesia. Mereka punya 10 ribu karyawan dengan kapasitas produksi hingga 530 ribu unit setahun. Sementara fasilitas produksi mereka tersebar di sejumlah kawasan, seperti Sunter, Cibitung dan Karawang.

    Pabrik mereka tak hanya melayani penjualan domestik, melainkan juga ekspor ke 60 negara di dunia. Fasilitas mereka juga melibatkan 1.700 pemasok dan 700 UKM lokal. Sementara tingkat kandungan lokalnya telah mencapai 80 persen.

    (sfn/rgr)

  • Meluncur Bulan Lalu, SPK Daihatsu Rocky Hybrid Tembus Segini

    Meluncur Bulan Lalu, SPK Daihatsu Rocky Hybrid Tembus Segini

    Jakarta

    PT Astra Daihatsu Motor (ADM) telah meluncurkan Daihatsu Rocky Hybrid pada akhir bulan lalu. Meski berstatus sebagai mobil hibrida pertama pabrikan, namun kendaraan tersebut langsung memikat konsumen di Indonesia.

    Direktur Pemasaran PT ADM, Sri Agung Handayani menegaskan, Rocky Hybrid telah menghasilkan ratusan surat pemesanan kendaraan (SPK). Nominal tersebut cukup baik untuk kendaraan yang benar-benar berstatus baru.

    “Saya belum dapat (data) yang terakhir. Tapi kalau saya tidak salah, SPK-nya sudah sekitar 200-an unit,” ujar Sri Agung Handayani saat ditemui di Sunter, Jakarta Utara.

    Segini SPK Daihatsu Rocky Hybrid di Indonesia Foto: Rifkianto Nugroho

    Agung secara tak langsung menegaskan, pihaknya tak terlalu mematok target tinggi untuk Rocky Hybrid di Indonesia. Sebab, menurutnya, kehadiran mobil tersebut mulanya bertujuan untuk menegaskan komitmen Daihatsu dalam menyongsong era elektrifikasi di dalam negeri.

    “Karena seperti yang disampaikan Kyoda-san (Presdir ADM), orientasi kami adalah komitmen di carbon neutral, bukan memaksakan kustomer untuk memakai apa yang kita punya, melainkan apa yang mereka butuhkan,” kata dia.

    Sebagai catatan, Daihatsu Rocky Hybrid meluncur di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2025. Kendaraan tersebut sempat dibanderol Rp 293 jutaan, sebelum akhirnya naik menjadi Rp 299 jutaan. Nominal itu berstatus on the road Jakarta.

    Daihatsu Rocky Hybrid. Foto: Rifkianto Nugroho

    Rocky Hybrid dibekali mesin 1.2 liter yang dikawinkan transmisi khusus hybrid transaxle. Pembekalan tersebut membuat mobil mampu menghasilkan tenaga maksimum 106 PS dan torsi 170 Nm.

    Kendaraan hibrida itu mampu melaju dari 0-100 km/jam hanya dalam 10,36 detik. Efisiensi bahan bakarnya mencapai 28 km/l (WLTC) atau 34,8 km/l (JC08 Jepang), dengan emisi hanya 83 g CO₂/km. Sementara baterainya lithium-ion berkapasitas 0,74 kWh untuk menggerakkan motor listrik.

    (sfn/din)

  • Meluncur Bulan Lalu, SPK Daihatsu Rocky Hybrid Tembus Segini

    Daihatsu Bicara Peluang Rakit Rocky Hybrid di Indonesia

    Jakarta

    PT Astra Daihatsu Motor (ADM) buka suara soal peluang merakit Daihatsu Rocky Hybrid di Indonesia. Kendaraan hibrida yang meluncur bulan lalu itu saat ini masih berstatus impor utuh atau completely built up (CBU) dari Jepang.

    Sri Agung Handayani selaku Direktur Pemasaran PT ADM mengatakan, pihaknya sedang melakukan studi mengenai kemungkinan merakit lokal Rocky Hybrid di Indonesia. Namun, dia belum bisa menyampaikan perkembangannya sudah sejauh mana.

    “Animo dari pabrik sangat baik, kita akan kenalkan di kota-kota di luar Jakarta setelah ini. Kita masih lihat, kita sedang melakukan studi dan cukup butuh waktu. Jadi, ditunggu saja. Apakah kita tetap CBU atau kita akan memproduksinya secara lokal,” ujar Sri Agung Handayani di Sunter, Jakarta Utara, Jumat (22/8) kemarin.

    Daihatsu Rocky Hybrid. Foto: Rifkianto Nugroho

    Seandainya kelak Daihatsu Rocky Hybrid benar dirakit lokal, maka pabrikan kemungkinan besar akan menggunakan Line Plant 2 di Karawang, Jawa Barat. Sebab, selain paling canggih, fasilitas itu disebut-sebut yang paling siap merakit mobil hybrid maupun listrik.

    Sayangnya, Agung tak mengungkap secara gamblang mengenai kandidat lokasi, termasuk kapan kemungkinan Rocky Hybrid benar-benar dirakit lokal. Sebab, sekali lagi, semuanya masih berada di tahap riset dan studi.

    Sebagai catatan, Daihatsu Rocky Hybrid meluncur di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2025. Kendaraan tersebut sempat dibanderol Rp 293 jutaan, sebelum akhirnya naik menjadi Rp 299 jutaan. Nominal itu berstatus on the road Jakarta.

    Rocky Hybrid dibekali mesin 1.2 liter yang dikawinkan transmisi khusus hybrid transaxle. Pembekalan tersebut membuat mobil mampu menghasilkan tenaga maksimum 106 PS dan torsi 170 Nm.

    Kendaraan hibrida itu mampu melaju dari 0-100 km/jam hanya dalam 10,36 detik. Efisiensi bahan bakarnya mencapai 28 km/l (WLTC) atau 34,8 km/l (JC08 Jepang), dengan emisi hanya 83 g CO₂/km. Sementara baterainya lithium-ion berkapasitas 0,74 kWh untuk menggerakkan motor listrik.

    (sfn/lth)

  • Nyaris Setengah Abad, Pabrik Mobil Ini Produksi 9 Juta Unit di RI

    Nyaris Setengah Abad, Pabrik Mobil Ini Produksi 9 Juta Unit di RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pabrikan asal Jepang Daihatsu sudah memproduksi 9 juta unit di Indonesia. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut pabrik Daihatsu sudah mulai beroperasi dan memproduksi kendaraanya sejak tahun 1978 atau 47 tahun lalu.

    “PT ADM merupakan produsen kendaraan roda empat terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi terpasang 530 ribu unit pert tahun atau setara 20% kapasitas produksi nasional. Total produksi nasional sebanyak 1,2 juta unit dan sekitar 40% di antaranya berasal dari fasilitas Daihatsu,” kata Agus Gumiwang dalam video sambutan 9 Juta Unit Produksi Daihatsu, Jumat (22/8/2025).

    Selain untuk memenuhi pasar dalam negeri, produksi juga untuk pengiriman ke pasar ekspor. Beberapa negara yang menjadi tujuan diantaranya negara Asia Tenggara, Amerika Latin hingga Timur Tengah.

    “Astra Daihatsu Motor berperan penting dalam mendukung ekspor nasional, sebanyak 22% dari ekspor kendaraan Indonesia berasal dari Astra Daihatsu Motor dengan cakupan pasar ekspor ke lebih 60 negara di seluruh dunia,” sebut Agus Gumiwang.

    Foto: Direksi Daihatsu. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
    Direksi Daihatsu. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

    Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari pabrik ini rata-rata lebih dari 80%, dimana perusahaan jadi hub dari 1.700 perusahaan pemasok dan 700 industri lokal.

    “Dari total produksi 9 juta unit, SUV medium baik Terios untuk domestik, Rush domestik dan Rush ekspor berkontribusi 1,3 juta unit dari 9 juta,” kata Marketing Director dan Corporate Communication Director PT Astra Daihatsu Motor Sri Agung Handayani.

    Seperti diketahui, selain memproduksi mobil Daihatsu, ADM juga memproduksi kendaraan dari Toyota seperti Avanza yang merupakan kembaran Toyota Xenia serta Agya, Toyota kembaran Ayla.

    “Sebenarnya produksi dari ADM didominasi oleh Avanza, Granmax, Town Ice, dan Rush baik domestik dan ekspor,” ujar Sri Agung.

    (hoi/hoi)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sinyal Kuat Daihatsu Ayla Listrik Meluncur di Indonesia

    Sinyal Kuat Daihatsu Ayla Listrik Meluncur di Indonesia

    Jakarta

    Kemunculan Daihatsu Ayla Listrik di Indonesia belakangan makin menguat. Bahkan, kendaraan nonemisi untuk wilayah perkotaan itu digadang-gadang akan terlahir tak lama lagi.

    Sinyal kemunculan Daihatsu Ayla listrik menguat setelah PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menampilkan unitnya dalam seremoni produksi sembilan juta unit kendaraan di Indonesia. Mobil tersebut ditampilkan dalam bentuk tak utuh, sehingga membuat banyak pihak penasaran.

    Ditampilkannya Ayla listrik di sela-sela pencapaian produksi Daihatsu di Indonesia tentu menyimpan alasan khusus. Lebih lagi, PT ADM juga telah menyatakan komitmennya untuk fokus mengembangkan mobil ramah lingkungan di Indonesia.

    Daihatsu Ayla Listrik. Foto: Istimewa

    Ketika dikonfirmasi setelah acara, Sri Agung Handayani selaku Direktur Pemasaran PT ADM menegaskan, keputusannya menampilkan kisi-kisi Ayla listrik di acara tersebut merupakan bentuk komitmen mereka dalam menyambut era kendaraan nonemisi di Indonesia.

    “Kita kan udah terbuka ya, kita coba-coba digambar, itu bagian dari langkah komitmen RnD kita, menjadi yang pertama, terlengkap, terbesar dan terkomprehensif, maka kita memulai apapun sebagai proses research dan development,” ujar Agung saat ditemui di Sunter, Jakarta Utara, Jumat (23/8).

    Sayangnya, Agung tak mengurai lebih detail soal kapan kendaraan tersebut mulai dipasarkan di Indonesia, termasuk bagaimana bocoran spesifikasi dan harga jualnya. Intinya, kata dia, pihaknya sedang fokus melakukan riset dan pengembangan.

    Daihatsu Ayla EV. Foto: Grandyos Zafna

    Sebagai catatan, Daihatsu Ayla EV pernah nongol di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2022. Kendaraan tersebut hadir dengan warna abu-abu yang diberikan aksen kuning di sejumlah bagian.

    Ketika itu, Ayla EV hanya dihadirkan untuk keperluan pameran. Bahkan, Daihatsu juga tak mengungkap bagaimana spesifikasi lengkapnya. Namun, belajar dari kasus Rocky Hybrid, biasanya kendaraan yang telah dipajang hanya menunggu waktu untuk dijual secara massal.

    (sfn/dry)

  • Produksi Mobil Daihatsu di Indonesia: Tembus 9 Juta Unit!

    Produksi Mobil Daihatsu di Indonesia: Tembus 9 Juta Unit!

    Jakarta

    Daihatsu membuktikan diri sebagai salah satu raja produsen mobil di Indonesia. Karuan saja, sejak 1978 atau 46 tahun lalu, produksi kendaraan mereka tembus sembilan juta unit di Tanah Air!

    Daihatsu hanya membutuhkan waktu dua tahun untuk meningkatkan penjualan dari delapan juta ke sembilan juta unit di Indonesia. Pencapaian tersebut tentu patut mereka rayakan.

    “Kami menyambut akumulasi produksi ke 9 juta unit, kami mengucapkan terima kasih kepada pelanggan, supplier dan seluruh pihak terkait. Seremoni ini kami dedikasikan kepada mitra kami juga,” ujar Yasushi Kyoda selaku Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor (ADM) di Sunter, Jakarta Utara, Jumat (22/8).

    Kini, Daihatsu tumbuh sebagai salah satu produsen mobil terbesar di Indonesia. Mereka punya 10 ribu karyawan dengan kapasitas produksi hingga 530 ribu unit setahun. Sementara fasilitas produksi mereka tersebar di sejumlah kawasan, seperti Sunter, Cibitung dan Karawang.

    Pabrik mereka tak hanya melayani penjualan domestik, melainkan juga ekspor ke 60 negara di dunia. Fasilitas mereka juga melibatkan 1.700 pemasok dan 700 UKM lokal. Sementara tingkat kandungan lokalnya telah mencapai 80 persen.

    “Kami juga akan terus mendorong inovasi untuk menghadirkan kendaraan yang berkualitas tinggi, ramah lingkungan, terjangkau dan sesuai kebutuhan pelanggan kami. Mari kita melangkah bersama, sebagai satu tim menuju masa depan cerah,” ungkap Kyoda.

    Sementara Sri Agung Handayani selaku Direktur Pemasaran PT ADM menegaskan, ada sejumlah produk yang paling banyak diproduksi di pabrik Daihatsu Indonesia, misalnya seperti Toyota Avanza, Daihatsu Gran Max dan Toyota Rush.

    “Seluruhnya perpaduan dari domestik dan global,” kata Agung.

    (sfn/dry)

  • GIIAS Surabaya Berlangsung 27 Agustus 2025 Turut Diramaikan 7 Brand Pendatang Baru

    GIIAS Surabaya Berlangsung 27 Agustus 2025 Turut Diramaikan 7 Brand Pendatang Baru

    JAKARTA – Pameran akbar Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) akan berlanjut ke Kota Pahlawan, dan akan berlangsung pada 27 hingga 31 Agustus 2025 di Grand City Convex, Surabaya.

    Selama satu dekade, Surabaya konsisten menjadi tuan rumah GIIAS The Series, kehadiran GIIAS Surabaya telah menjadi bagian penting dalam memperkenalkan inovasi industri otomotif Indonesia kepada masyarakat Jawa Timur.

    Sekretaris Umum GAIKINDO, Kukuh Kumara, menegaskan bahwa penyelenggaraan GIIAS di Surabaya menjadi bagian dari upaya memperluas jangkauan industri otomotif nasional, dengan menyoroti potensi strategis Jawa Timur dalam mendorong pertumbuhan industri di tengah berbagai tantangan yang dihadapi.

    “Jawa Timur dan Surabaya secara khusus, memiliki potensi pasar yang sangat besar dan strategis bagi pertumbuhan industri otomotif nasional,” katanya, dalam keterangan resminya yang diterima, Rabu, 20 Agustus.

    Lebih lanjut ia mengatakan, data pesebaran kendaraan secara nasional dimana Jawa Timur selalu masuk dalam tiga besar, dan bahkan di tengah berbagai tantangan yang tengah dihadapi industri otomotif nasional, pada periode Januari hingga Mei 2025, dengan kontribusi sebesar 9,5 persen dari total penjualan, Jawa Timur kembali berada di posisi tiga.

    “Sehingga melalui GIIAS Surabaya 2025, GAIKINDO ingin terus memaksimalkan potensi yang dimiliki Jawa Timur, mendorong kontribusinya untuk capaian industri otomotif Indonesia,” ujar Kukuh.

    Pada pameran tersebut nantinya akan ada tujuh merek baru dan totalnya 30 merek kendaraan bermotor, mencakup 21 merek kendaraan penumpang, antara lain AION, BAIC, BYD, Chery, Citroen, Daihatsu, Denza, Geely, GWM, Honda, Jaecoo, Lexus, Mazda, MG, Mitsubishi Motors, Nissan, Seres, Suzuki, Toyota, Vinfast dan Wuling.

    Untuk kategori kendaraan komersial, DFSK akan turut berpartisipasi. Sementara itu, delapan merek kendaraan roda dua juga akan hadir, yaitu Aprilia, Kupprum, Moto Guzzi, Piaggio, Royal Enfield, Scomadi, Umited E-Motor, dan Vespa.

    Tujuh di antara total mereka kendaraan bermotor yang berpartisipasi merupakan merek baru yang untuk pertama kalinya hadir di GIIAS Surabaya, yaitu dari kendaraan penumpang terdapat AION, BAIC, Denza, Geely, GWM, dan Jaecoo. Selain itu, sebanyak 14 merek dari industri pendukung juga dipastikan akan meramaikan penyelenggaraan GIIAS Surabaya 2025.

    Menariknya, sejumlah merek kendaraan tersebut akan membawa serta berbagai model kendaraan terbaru yang sebelumnya telah diluncurkan pada the 32nd GIIAS 2025, Juli lalu di BSD Tangerang.

    Kehadiran kendaraan-kendaraan baru ini akan menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung GIIAS Surabaya, yang kini juga berkesempatan melihat langsung serta mengeksplorasi inovasi dan teknologi terkini dari industri otomotif.

    “Partisipasi merek-merek kendaraan baru di GIIAS Surabaya tahun ini menunjukkan besarnya kepercayaan pelaku industri terhadap pasar Jawa Timur. Kehadiran mereka tidak hanya memperluas pilihan kendaraan bagi masyarakat, tetapi juga sejalan dengan semangat GAIKINDO untuk terus memperkuat kontribusi industri otomotif nasional melalui inovasi dan teknologi terbaru,” pungkas Kukuh.

  • Mobil Sigra Terbakar di Tol Layang Kemayoran, Lalin Sempat Macet

    Mobil Sigra Terbakar di Tol Layang Kemayoran, Lalin Sempat Macet

    Jakarta

    Mobil Daihatsu Sigra terbakar di Jalan Tol Layang Kemayoran arak Pluit, Jakarta Utara. Imbas kejadian ini, lalu lintas sempat macet.

    Peristiwa ini terjadi tepatnya di KM 18 Tol Layang Kemayoran arah Pluit, pada pukul 08.00 WIB, Kamis (21/8/2025) pagi tadi. Mobil bernopol AD-1537-RE datang dari arah Priok menuju Pluit di lajur 2.

    “Setiba di tempat kejadian perkara (TKP), menurut pengakuan pengemudi tiba-tiba kendaraan mati mesin dan dari kap depan kendaraan mengeluarkan asap,” ujar Kasubdit PJR Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Dhanar Dono Vernandhie.

    Mobil Sigra terbakar di Tol Layang Kemayoran sempat membuat arus lalin arah Pluit macet, Kamis (21/8/2025) pagi tadi. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. (Foto: dok. Istimewa)

    Pengemudi, Supardi, kemudian menepikan mobilnya ke pinggir jalan tol. Namun, setelah mobil di pinggir jalan, tiba-tiba keluar api dari kap depan yang langsung membesar dan membakar kendaraan.

    “Diduga kendaraan mengalami korsleting listrik,” imbuhnya.

    Foto: Insiden mobil terbakar di Tol Layang Kemayoran sempat membuat arus lalin arah Pluit macet, Kamis (21/8/2025) pagi tadi. (dok. Istimewa)

    “Sekarang lalin sudah aman,” imbuhnya.

    Sementara itu, Kasiops Damkar Jakarta Utara, Gatot Sulaeman mengatakan pihaknya menerima laporan terkait kebakaran mobil tersebut langsung meluncur ke lokasi.

    (mei/dhn)

  • Konsumen Mobil LCGC Pindah ke Atto 1? Ini Kata BYD

    Konsumen Mobil LCGC Pindah ke Atto 1? Ini Kata BYD

    Jakarta

    BYD Atto 1 diperkenalkan dengan harga yang kompetitif, mulai Rp 195 jutaan. Di segmen harga tersebut, banyak dihuni oleh mobil murah LCGC (Low Cost Green Car) dari pabrikan Jepang. Apakah konsumen mobil LCGC mulai ada yang beralih ke Atto 1?

    Luther T. Panjaitan, Head of Public & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, menjelaskan, data penjualan BYD Atto 1 sebenarnya sudah ada. Tapi kata Luther, pihak BYD masih terus melakukan pengumpulan data penjualan Atto 1.

    “Datanya ada, kita capture juga dari penjualan-penjualan yang terjadi, namun kita masih kalkulasi,kita tidak mau terlalu early(awal) untuk menginformasikan, takutnya misleading dan misunderstanding terhadap real situation market Atto 1,” jelas Luther di sela-sela kegiatan media test drive BYD Atto 1 Semarang-Solo-Yogyakarta (13/8/2025).

    Diberitakan sebelumnya, BYD Atto 1 yang baru diperkenalkan di GIIAS 2025, menjadi buah bibir di kalangan pecinta otomotif Indonesia. Soalnya, mobil listrik mungil dengan gaya sporty dan modern ini punya harga relatif terjangkau, dari Rp 195 juta hingga Rp 235 juta.

    Di segmen harga tersebut, BYD Atto 1 berhadapan dengan mobil-mobil LCGC buatan Jepang, seperti Daihatsu Ayla, Toyota Agya, serta Honda Brio. Lalu apakah Atto 1 bakal menggeser pasar mobil LCGC? Menurut prediksi Toyota Indonesia, hal itu butuh waktu. Karena bagaimanapun, mobil listrik seperti BYD Atto 1 dan mobil mesin konvensional seperti LCGC, memiliki karakteristik berbeda.

    “Nanti kita bisa lihat tiga bulan ke depan, siapa kustomernya, first buyer, replacement atau additional? Kalau memang ujug-nya additional (mobil kedua), mungkin itu dibilang berbeda dengan LCGC,” kata Marketing Planning General Manager PT Toyota Astra-Motor (TAM) Resha Kusuma Atmaja di arena GIIAS 2025, belum lama ini.

    (lua/din)