brand merek: Daihatsu

  • Bareskrim Bongkar Narkoba Jaringan Malaysia, 8 Kg Sabu Disita di Lampung

    Bareskrim Bongkar Narkoba Jaringan Malaysia, 8 Kg Sabu Disita di Lampung

    Jakarta

    Bareskrim Polri membongkar peredaran narkoba jaringan internasional Indonesia-Malaysia di Lampung Tengah, Lampung. Tiga orang kurir dan sabu 8 kilogram disita dalam operasi ini.

    Pengungkapan dilakukan oleh tim gabungan Satgas NIC Dit Tipidnarkoba Bareskrim Polri, Satres Narkoba Polres Sukabumi Kota, dan Bea Cukai, pada Selasa, 2 September 2025. Tiga tersangka ditangkap di dua lokasi dalam operasi tersebut.

    Penyelidikan kasus ini dimulai sejak akhir Juli 2025, setelah tim mendapat informasi dari Satres Narkoba Polres Sukabumi Kota tentang adanya penyelundupan sabu dari Malaysia ke Lampung. Penyelidikan intensif dan profiling jaringan dilakukan sejak 31 Agustus 2025 hingga akhirnya berhasil mengidentifikasi dan menangkap para pelaku.

    “Tim surveilans melihat target melakukan transaksi narkotika jenis sabu di depan hotel di Jalan Lintas Sumatera Yukum Jaya, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah,” jelas Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Hadi Santoso, dalam keterangannya, Rabu (3/9/2025).

    Tim kemudian menangkap tersangka Meyka Saputra yang sedang mengendarai mobil Daihatsu Xenia nopol D-1630-AEJ. Selanjutnya dilakukan penggeledahan dan di dalam mobil ditemukan 3 tas berisi sabu seberat 8 kilogram.

    Meyka juga mengaku diperintahkan untuk menyerahkan sabu tersebut kepada seseorang di depan sebuah pusat perbelanjaan. Dari situ, tim menangkap dua kurir lainnya, Ari Setiawan (31) dan M Andri Dwi Saputra (24), saat keduanya hendak melakukan transaksi dengan Meyka.

    Selain 8 kg sabu, polisi menyita satu unit mobil Xenia, satu unit motor, sebuah tas ransel, dan dua unit ponsel sebagai barang bukti.

    (mea/mea)

  • Orang Indonesia Beli Mobil Emang Masih Mikirin Harga Jual Kembali?

    Orang Indonesia Beli Mobil Emang Masih Mikirin Harga Jual Kembali?

    Jakarta

    Ada ragam pertimbangan orang Indonesia sebelum membeli. Apakah harga jual kembali masih jadi salah satu pertimbangan utama?

    Membeli mobil baru bukan perkara mudah. Salah-salah pilih yang ada malah menyesal di kemudian hari. Maka dari itu, ada banyak faktor yang dipertimbangkan sebelum membeli mobil. Mulai dari model, harga, dan tak kalah penting harga jual kembali.

    Dijelaskan Pengamat Otomotif sekaligus akademisi Institut Teknologi Bandung Yannes Pasaribu, harga jual kembali masih menjadi faktor krusial sebelum orang RI membeli mobil baru.

    Yannes mengungkap berdasarkan riset tim kendaraan listrik ITB, dalam perbandingan generasi antara pembeli, generasi baby boomers dan Gen X (usia 40 tahun ke atas) cenderung lebih memprioritaskan resale value sebagai aset investasi, dengan 65-75 persen responden dalam survei nasional memasukkannya sebagai kriteria utama untuk ICE dan HEV karena pertimbangan finansial jangka panjang.

    “Kelompok konsumen yang secara dominan mempertimbangkan nilai jual kembali (resale value) mobil sebagai bagian dari investasi mencakup generasi baby boomers dan Gen X (usia di atas 40 tahun), merekalah yang sering kali melihat pembelian kendaraan sebagai aset finansial jangka panjang untuk menjaga stabilitas ekonomi keluarganya,” terang Yannes kepada detikOto belum lama ini.

    Yannes menyebut beberapa kendaraan bermesin konvensional harga jual kembalinya masih stabil bahkan 70-80 persen setelah digunakan tiga tahun. Sebut saja merek-merek seperti Daihatsu, Suzuki, Toyota, hingga Honda, harga jual kembalinya masih kompetitif.

    Kondisi ini justru berbeda dengan generasi milenial dan gen Z dengan usia 40 tahun ke bawah yang mulai mengesampingkan faktor tersebut. Hanya sekitar 40-50 persen yang menjadikan resale value itu prioritas sebelum membeli mobil. Bahkan mereka lebih menyoroti faktor lingkungan sekaligus teknologi canggih yang mengarah ke mobil listrik.

    “Semakin tinggi income-nya, generasi muda ini semakin tidak memperhatikan resale value. Generasi muda lebih menekankan keberlanjutan lingkungan, teknologi, dan biaya operasional rendah,” lanjut Yannes.

    Seiring berjalannya waktu, menurut Yannes tak menutup kemungkinan harga jual kembali itu makin tak dilihat. Ini beriringan dengan pergantian generasi kelompok pembeli dari baby boomers ke gen millenial ataupun gen Z.

    (dry/rgr)

  • Pas Beli Mobil Bilangnya Nggak Mikirin Harga Bekasnya, Pas Dijual Sakit Hati

    Pas Beli Mobil Bilangnya Nggak Mikirin Harga Bekasnya, Pas Dijual Sakit Hati

    Jakarta

    Ada sebagian konsumen yang tak memikirkan harga jual kembali saat membeli mobil. Tapi ujung-ujungnya dibikin sakit hati saat tahu harga jual kembalinya anjlok.

    Harga jual kembali atau resale value jadi salah satu pertimbangan penting orang Indonesia sebelum membeli mobil. Nggak heran, kalau mobil yang punya harga jual kembali masih bagus pasti model barunya laris manis. Meski begitu, tak semua konsumen mementingkan harga jual kembali.

    Ada juga beberapa konsumen yang mulai tak memedulikan resale value. Namun meski awalnya menyebut tak memedulikan, nyatanya pas tahu harga jual kembalinya anjlok justru merasa sakit hati.

    “Kalau yang terlihat banyak juga yang kayak misalkan ya udahlah saya pakai mobil nggak apa-apa. Hari ini ngomong begitu, coba tahun depan udah pakai mobilnya setahun ketika mau jual lagi, sakit hati,” beber Communication Strategy Sub-Division Head PT Honda Prospect Motor Yulian Karfili belum lama ini.

    Menurut pria yang akrab disapa Arfi itu, sebagian konsumen Indonesia masih menganggap mobil sebagai sebuah barang yang memiliki nilai kembali. Di sisi lain, harga jual kembali itu dipengaruhi oleh berbagai faktor. Tak cuma kondisi mobil, populasi suatu model juga ikut mempengaruhi. Mobil yang populasinya besar berarti bisa dibuktikan keandalannya, makanya saat dijual lagi harganya masih bagus.

    “Dukungan purnajualnya bagaimana, dukungan suku cadangnya mudah apa nggak gitu kan. Terus juga apakah sudah ada orang yang pakai secara bertahun-tahun dan sudah menjual kembali kondisinya kayak gimana. Itu kan sesuatu yang terbentuk seiring waktu berjalan gitu resale value itu. Jadi otomatis aja kalau sesuatu yang belum kelihatan ya orang selama masih ragu pasti nilainya pasti rendah,” tambah Arfi.

    Pengamat otomotif sekaligus akademisi dari Institut Teknologi Bandung Yannes Pasaribu mengungkap harga jual kembali menjadi faktor krusial yang dipertimbangkan masyarakat dalam negeri sebelum membeli mobil. Faktor itulah yang juga membuat mobil berbahan bakar konvensional masih bisa bertahan. Namun di segmen konsumen dengan usia yang lebih muda, prioritasnya bukan lagi resale value melainkan biaya operasional dan efisiensi lingkungan.

    “Untuk kendaraan ICE, resale value tetap tinggi dan stabil hingga 70-80 persen setelah tiga tahun penggunaan, didukung oleh pasar sekunder yang kuat dan merek-merek Jepang yang mapan seperti Daihatsu, Suzuki, Toyota, atau Honda,” terang Yannes saat dihubungi detikOto, Jumat (30/8/2025).

    (dry/rgr)

  • Brio Satya E CVT LCGC Termahal tapi Paling Laris, Kok Bisa?

    Brio Satya E CVT LCGC Termahal tapi Paling Laris, Kok Bisa?

    Jakarta

    Honda Brio Satya E CVT merupakan mobil LCGC termahal. Meski begitu, mobil ini malah justru laris manis. Kok bisa ya?

    Mobil-mobil LCGC (Low Cost Green Car) masih banyak diminati masyarakat Indonesia. Modelnya saat ini hanya ada lima yaitu Toyota Agya, Toyota Calya, Daihatsu Sigra, Daihatsu Ayla, dan Honda Brio Satya.

    Dari kelima model itu, Honda Brio Satya varian tertinggi yang paling laris. Sebagaimana terlihat dalam data penjualan wholesales yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Honda Brio Satya E CVT itu distribusinya sebanyak 14.473 unit. Honda Brio Satya E CVT itu dibuntuti Daihatsu Sigra yang mencatatkan distribusi 11.270 unit selama Januari-Juli 2025.

    Varian tertinggi di keluarga Brio Satya itu juga punya banderol paling mahal dibandingkan model lainnya. Saat ini, Honda Brio Satya E CVT itu ditawarkan seharga Rp 202,5 juta.

    “Karena itu first time buyersnya Honda itu adalah orang yang udah punya kemampuan untuk beli, tapi di segmen harga sekitar Rp 200 jutaan,” beber Communication Strategy Sub-Division Head PT Honda Prospect Motor Yulian Karfili.

    Menurut pria yang akrab disapa Arfi itu, di Honda, memang ada fenomena unik. Mobil-mobil varian tertinggi justru banyak diburu sekalipun harganya yang termahal di model tersebut.

    “Mobil Honda itu jarang sekali yang best sellingnya tuh yang kelas bawah, yang varian bawahnya. Dia biasanya tengah atau bahkan atas, hampir semuanya begitu. Dia udah punya kemampuan dan dia memilih. Makanya ya udahlah, saya emang mau ini sekalian aja,” lanjut Arfi.

    Kembali ke Brio Satya, hatchback mungil ini masih banyak diburu para pembeli mobil pertama. Terlebih khusus Brio Satya, hampir 80 persen adalah mereka yang baru membeli mobil pertama kali. Secara keseluruhan, Brio juga masih jadi tulang punggung dari pabrikan berlogo H tegak itu di Indonesia.

    (dry/din)

  • Jaksa Belum Siap Tuntutan, Sidang Tjan Hwa Diana dan Suami Tertunda

    Jaksa Belum Siap Tuntutan, Sidang Tjan Hwa Diana dan Suami Tertunda

    Surabaya (beritajatim.com) – Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ahmad Muzzaki dari Kejaksaan Negeri Surabaya belum siap dengan tuntutan terhadap Tjan Hwa Diana dan Handy Soenaryo. Akibatnya, sidangpun tertunda hingga 22 September 2025 mendatang.

    Tuntutan ini kontan membuat Jemmy Nahak, kuasa hukum korban kecewa. Bagi Jemmy, penundaan ini terasa sangat berat. Korban sudah menanggung kerugian besar akibat ulah terdakwa, kini justru harus bersabar lagi menanti keadilan. “Kami hanya berharap terdakwa dihukum setimpal. Sampai hari ini tidak ada itikad baik mereka mengganti kerugian,” ujar Jemmy.

    Kasus bermula dari proyek pembuatan kanopi motorized retractable roof yang dipesan Handy kepada Paul Stephanus. Pekerjaan yang sudah mencapai 75 persen tiba-tiba dibatalkan sepihak oleh Handy pada 29 Oktober 2024. Tak hanya itu, ia menuntut uang muka Rp205 juta dikembalikan.

    Karena permintaannya tidak dipenuhi, emosi Handy memuncak. Bersama istrinya, Diana, ia merusak dua mobil milik saksi: sebuah Daihatsu Grandmax pikap dan Mazda sedan. Menggunakan dongkrak, kunci roda, bahkan mesin gerinda, ban dan velg mobil dicopot hingga rusak parah.

    Kini, kedua mobil korban tak bisa lagi digunakan. Kerugian materiil jelas terasa, tapi yang lebih menyakitkan adalah sikap terdakwa yang dinilai tidak bertanggung jawab.

    Pasutri itu dijerat Pasal 170 ayat (1) KUHP tentang perusakan secara bersama-sama. Namun sampai sidang ke sekian kali, keadilan bagi korban masih terasa jauh. [uci/kun]

  • Diduga Sopir Mengantuk, Mobil Oleng Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Jatinegara
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Agustus 2025

    Diduga Sopir Mengantuk, Mobil Oleng Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Jatinegara Megapolitan 28 Agustus 2025

    Diduga Sopir Mengantuk, Mobil Oleng Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Jatinegara
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kecelakaan beruntun terjadi di Jalan DI Panjaitan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (28/8/2025) siang.
    Insiden bermula ketika sebuah mobil oleng dan menabrak separator jalan, hingga akhirnya melibatkan bajaj dan sepeda motor.
    Sopir bajaj bernama Dedi (35) yang menjadi salah satu korban mengatakan, mobil tersebut diduga dikemudikan dalam kondisi mengantuk.
    “Mobil sudah oleng, sopir itu mengantuk. Tadi dia sudah ngakui kalau memang ngantuk, lalu kaget banting setir ke kiri langsung nabrak separator,” tutur Dedi saat ditemui, Kamis.
    Setelah menabrak separator, mobil itu melintang di tengah jalan. Bajaj yang dikendarai Dedi pun tidak sempat menghindar dan menabrak mobil tersebut.
    Tak lama kemudian, sepeda motor Yamaha Aerox datang dari belakang dan menabrak bajaj Dedi. Akibat peristiwa itu, Dedi mengalami luka ringan.
    “Luka ringan, hidung berdarah kena kaca tadi. Posisi keceng bawa barang dari Jatinegara ke Gembrong,” ujarnya.
    Sementara pengendara motor mengalami luka lebih serius dan langsung dilarikan ke puskesmas dengan menggunakan ambulans.
    Hingga berita ini ditulis,
    Kompas.com
    masih berupaya meminta keterangan dari Kanit Laka Lantas Satlantas Jakarta Timur, AKP Darwi, terkait kecelakaan tersebut.
    Pantauan di lokasi, mobil Daihatsu Sigra yang melintang di jalan mengalami kerusakan pada bumper depan dan sisi kanan belakang.
    Kendaraan itu sempat menyebabkan kemacetan sebelum akhirnya dipindahkan ke tepi jalan dan dibawa ke Unit Laka Lantas.
    Adapun bajaj dan sepeda motor juga mengalami kerusakan pada bagian depan, termasuk bodi yang lepas dan lampu pecah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tambah Ramai, Tiga Merek Mobil Baru Bakal Gabung Gaikindo

    Tambah Ramai, Tiga Merek Mobil Baru Bakal Gabung Gaikindo

    Jakarta

    Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengatakan saat ini ada tiga merek yang hendak mendaftar menjadi anggota.

    “Ini ada tiga yang lagi diproses. Sekarang 59, kalau ini masuk jadi 62,” kata Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara di Kemenperin, Senin (25/8/2025).

    Kukuh belum bisa menyebut siapa saja merek baru yang menjadi anggota Gaikindo. Termasuk apakah merek baru itu juga memasarkan model mobil listrik. Saat ini pendaftaran anggota masih dalam tahap verifikasi.

    “Saya belum baca, karena baru dikasih tahu mau ada yang daftar lagi tiga. Kemarin (minggu lalu),” kata Kukuh.

    “Datanya belum lengkap,” jelas dia lagi.

    Gaikindo saat ini menaungi berbagai merek kendaraan roda empat atau lebih. Ada sekitar 43 merek yang masih aktif melaporkan penjualannya di Indonesia. Merek-merek tersebut meliputi Toyota, Daihatsu, Honda, Suzuki, Mitsubishi Motors, Mitsubishi Fuso, Scania, GWM, Aion, VinFast, UD Trucks, Lexus, BMW, Mini, Peugeot, Polytron, Subaru, DFSK, Wuling, Mazda, Neta, Nissan, Ford, Chery, BYD, Jaecoo, Volkswagen, Audi, Maxus, Isuzu, Hyundai, Denza, Seres, Neta, Citroen, Hino, Geely, FAW, Mercedes-Benz, Volvo, Kia, Baic, VinFast, Jeep, Jetour dan Morris Garage.

    Ada beberapa merek China yang belum masuk Gaikindo namun bakal menjual mobil listrik di Indonesia. Pertama Changan Automobil melalui Indomobil. Merek lain yang belum gabung Gaikindo ialah Aletra. PT Aletra Mobil Nusantara resmi memperkenalkan dan mulai menjual mobil listrik Aletra L8 EV pada ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024. Jika melihat langkah Aletra di Indonesia, Aletra merupakan produk hasil kerjasama strategis antara Aletra dan Livan Auto, bagian dari Geely Auto Group.

    Selain itu, ada pula produsen roda empat asal China, JAC Motors, yang baru masuk Indonesia. Mereka menggandeng Indomobil Group untuk menjalankan bisnis dan produksi kendaraan di Tanah Air.

    Kemudian Lepas, ini merupakan sub-merek premium baru dari Chery yang meluncur pertama kali di Indonesia dalam ajang GIIAS 2025. Merek ini juga terpantau belum ada dalam data penjualan Gaikindo.

    (riar/rgr)

  • Penjualan Daihatsu di Jawa Timur, Ini Tiga Model yang Terlaris

    Penjualan Daihatsu di Jawa Timur, Ini Tiga Model yang Terlaris

    Jakarta

    Jawa Timur menjadi salah satu lumbung penjualan bagi Daihatsu. Secara nasional, Jawa Timur punya kontribusi mencapai 14 persen.

    Selama periode Januari hingga Juli 2025, Daihatsu mencatatkan penjualan ritel sebesar 78 ribu unit secara nasional, dengan pangsa pasar mencapai 17,2%. Kontribusi terbesar datang dari wilayah Jawa Timur, yang menjadi salah satu pilar utama penjualan Daihatsu.

    Kota Surabaya memegang peran penting sebagai kontributor terbesar penjualan otomotif di Jawa Timur. Alhasil, Daihatsu sukses menduduki peringkat kedua dalam penjualan di provinsi maupun kota tersebut.

    Pencapaian ini tidak lepas dari dominasi tiga model andalan Daihatsu. Gran Max series (Pick Up dan Mini Bus) memimpin segmen komersial dengan pangsa pasar 72%, diikuti Sigra yang menguasai 57% di segmen LCGC MPV, serta Ayla dengan kontribusi 26% di segmen LCGC Hatchback.

    “Kami berterima kasih kepada seluruh pelanggan setia Daihatsu, khususnya di Jawa Timur dan Surabaya. Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan program dan layanan terbaik demi kemudahan masyarakat dalam memiliki mobil Daihatsu impian,” ujar Andrianto, Kepala Wilayah Jawa Timur PT Astra International Tbk. Daihatsu Sales Operation.

    Data penjualan per wilayah periode Januari-Juni 2025 menunjukkan bahwa Daihatsu berhasil menjual 4.679 unit di Jawa Timur. Angka ini menyumbang 14,3% dari total penjualan Daihatsu secara nasional, yang tercatat sekitar 60 ribu unit pada periode yang sama.

    GIIAS Surabaya 2025: Kesempatan Mencicipi Rocky Hybrid

    Di luar capaian penjualan, Daihatsu juga berpartisipasi dalam pameran otomotif GIIAS Surabaya 2025 yang berlangsung mulai 27-31 Agustus 2025. Dengan mengusung tema Bahagia Sejak Pertama, Daihatsu ingin menjadi bagian dari perjalanan hidup masyarakat sejak awal.

    Pada ajang GIIAS Surabaya 2025, Daihatsu tidak hanya menampilkan produk terbarunya, tetapi juga menyediakan fasilitas test drive khusus. Pengunjung bisa merasakan sensasi berkendara mobil Rocky Hybrid, yang merupakan mobil hybrid pertama Daihatsu di Indonesia. Sejak diluncurkan pada Juli lalu, Rocky Hybrid telah mendapat sambutan positif dari masyarakat.

    Daihatsu berharap dapat terus menyediakan solusi mobilitas yang menyenangkan dan sesuai kebutuhan masyarakat, khususnya bagi para pembeli mobil pertama di Surabaya dan sekitarnya.

    Bagi yang tertarik, bisa langsung mengunjungi booth Daihatsu di GIIAS Surabaya 2025, Grand City Convention, Hall G Floor, Booth Q. Tersedia berbagai promo menarik untuk pemesanan Rocky Hybrid dan model Daihatsu lainnya, mulai dari potongan harga, lucky dip, bunga spesial, hingga paket kredit ringan.

    (riar/din)

  • DP Rp 8 Juta, Cicilan Cuma Rp 1 Jutaan

    DP Rp 8 Juta, Cicilan Cuma Rp 1 Jutaan

    Jakarta

    Di Malaysia, masih ada mobil baru yang harganya di bawah Rp 100 juta. Modal Rp 8 juta buat DP sudah bisa beli mobil baru dengan cara kredit.

    Mobil termurah di Malaysia adalah Perodua Axia E. Itu adalah city car dari perusahaan otomotif lokal Malaysia, Perodua, sekaligus kembaran Daihatsu Ayla.

    Kehadiran Perodua Axia E bertujuan untuk menyediakan mobilitas yang terjangkau dan berkualitas bagi seluruh warga Malaysia. Model ini menggunakan basis Perodua Axia atau Daihatsu Ayla lawas yang pertama kali diperkenalkan pada 2017.

    Perodua Axia E itu masih menjadi mobil termurah di Malaysia. Dikutip dari situs resmi Perodua, Axia E saat ini masih dijual dengan harga 22.000 ringgit, sudah termasuk pajak penjualan tapi belum termasuk asuransi. Kalau dikonversi ke rupiah, Perodua Axia E di Malaysia dijual setara Rp 84,8 jutaan (kurs 1 ringgit = Rp 3.858).

    Presiden dan CEO Perodua, Dato’ Sri Zainal Abidin Ahmad, mengatakan mobil tersebut bisa dibeli masyarakat Malaysia yang ingin naik kelas dari sepeda motor ke mobil. Cicilannya pun sangat ringan.

    “Perodua Axia E telah teruji dan terbukti di pasaran selama bertahun-tahun, dan kami yakin varian ini akan memenuhi perannya saat ini, yaitu memberikan kesempatan kepada pemilik sepeda motor untuk memiliki mobil baru,” katanya dalam keterangan tertulis.

    “Berdasarkan diskusi kami dengan lembaga keuangan lokal, kami menemukan bahwa cicilan Axia E hanya sebesar RM300 per bulan. Biaya ini sama dengan biaya yang dikeluarkan seseorang untuk membeli sepeda motor baru dengan sistem kredit,” ujarnya.

    Dalam situs resmi Perodua, ada simulasi kredit untuk Perodua Axia. Axia 1.0 E MT yang harganya 22.000 ringgit atau Rp 84,8 jutaan itu bisa dicicil dengan DP 10 persen sekitar 2.200 ringgit (Rp 8,4 jutaan). Dengan bunga 3 persen dan tenor 5 tahun, cicilan per bulannya hanya 380 ringgit atau setara Rp 1,4 jutaan.

    Perodua Axia E menggendong mesin 1KR-VE DOHC VVT-i berkapasitas 998 cc (1.000 cc). Tenaga maksimalnya mencapai 67 PS pada 6.000 rpm dengan torsi maksimal 91 Nm pada 4.400 rpm. Tenaga disalurkan melalui transmisi manual. Konsumsi bahan bakarnya diklaim mencapai 22,5 km/liter (ECE mode).

    Sebagai mobil termurah, fitur-fiturnya tentu banyak yang ‘disunat’. Salah satunya adalah fitur radio yang tidak tersedia di Perodua Axia.

    Mobil ini tidak memiliki daytime running light atau bodykit. Pengaturan spion pun masih manual. Dan lampu utama menggunakan projector. Perodua Axia juga tidak dibekali fitur smart entry, audio, bahkan speaker pun tidak ada. Meski begitu, Perodua Axia sudah dibekali AC untuk kenyamanan penumpangnya serta telah terdapat power window.

    (rgr/din)

  • Murahnya Harga Mobil di Malaysia, Kembaran Daihatsu Ayla Cuma Rp 84 Juta

    Murahnya Harga Mobil di Malaysia, Kembaran Daihatsu Ayla Cuma Rp 84 Juta

    Jakarta

    Penjualan mobil Malaysia mengalahkan Indonesia di kuartal kedua tahun ini. Situasi tersebut menimbulkan satu pertanyaan besar: semurah apa harga kendaraan di sana? Sampai-sampai permintaannya mengalami kenaikan.

    Menurut laman Nikkei Asia, penjualan mobil Malaysia didominasi dua pabrikan setempat, yakni Proton dan Perodua sebagai ‘kembaran’ Daihatsu. Kedua merek tersebut menyumbang 63 persen dari total penjualan mobil di Malaysia selama semester I 2025.

    Penasaran dengan kedua produsen tersebut, kami lantas mencari tahu harga produk-produknya di Malaysia. Hasilnya, kami cukup terkejut, sebab nominalnya benar-benar terjangkau!

    Perodua Axia. Foto: Doc. Perodua

    Sebagai gambaran, Perodua Axia selaku kembaran Daihatsu Ayla hanya dibanderol mulai dari 22 ribu ringgit atau sekira Rp 84 jutaan. Padahal, di Indonesia kendaraan ‘sejenis’ ditawarkan mulai dari Rp 138 jutaan dengan status on the road Jakarta.

    Kemudian ada Perodua Bezza sebagai kembaran Toyota Vios yang hanya ditawarkan mulai 34.580 ringgit atau Rp 130 jutaan. Nominal tersebut jauh di bawah mobil-mobil sedan yang dipasarkan di Indonesia.

    Bergeser ke Proton yang berstatus sebagai produsen mobil nasional. Mereka punya satu produk yang menjadi model kendaraan terlaris di Malaysia, yakni Proton Saga. Kendaraan tersebut berjenis sedan dan hanya dibanderol mulai dari 34.800 ringgit atau sekira Rp 130 jutaan.

    Di Malaysia, Proton Saga banyak dipakai untuk taksi online seperti Grab. Sebab, mobil tersebut berstatus sebagai kendaraan entry level dan punya tingkat kenyamanan cukup baik.

    Harga mobil-mobil Proton di Malaysia sejatinya cukup menarik. Selain Saga, mereka juga menjual hatchback sporty bernama iRiZ. Kendaraan itu hanya dilego mulai dari 42.800 ringgit atau Rp 160 jutaan.

    Sementara untuk mobil-mobil populer buatan Toyota dan Honda, harganya kurang lebih mirip-mirip seperti di Indonesia. Namun, perlu dicatat, penjualan mereka di Tanah Melayu tak sebaik Perodua dan Proton di kuartal II tahun ini.

    ====

    Artikel ini merupakan rangkaian tulisan detikOto terkait fenomena tergusurnya Indonesia sebagai raja penjualan mobil di ASEA. Dalam beberapa bulan terakhir, RI digusur Malaysia – meski secara tahunan Indonesia masih unggul tipis di atas Malaysia.

    Baca artikel lainnya tentang topik ini:

    Enaknya Pemilik Mobil di Malaysia: Pajak Rendah-Bensin Murah, Jualan Mobil Bergairah

    Penjualan Mobil Malaysia Salip Indonesia? Gaikindo Bilang Begini

    BYD Bangun Pabrik Mobil Listrik di Malaysia

    Penjualan Mobil Indonesia Anjlok, Malaysia Melesat Jadi Raja ASEAN! Kok Bisa?

    Murahnya Harga BBM di Malaysia, RON 95 Cuma Rp 7.900 per Liter

    (sfn/din)