brand merek: Daihatsu

  • Komunitas Terios Rush Rayakan Ultah Ke-18 Sambil Jajal Mobil Hybrid

    Komunitas Terios Rush Rayakan Ultah Ke-18 Sambil Jajal Mobil Hybrid

    Jakarta

    Komunitas pengguna Daihatsu Terios dan Toyota Rush yang tergabung dalam Terios Rush Club Indonesia (TeRuCI) kini menginjak usia yang ke-18 tahun. TeRuCI merayakan ultah ke-18 tahun di Kawasan Danau Toba, Sumatera Utara pada 4-8 September lalu.

    Perayaan ultah TeRuCI ini cukup meriah. Bahkan, anggota komunitas diberi kesempatan menjajal mobil hybrid andalan Toyota.

    Mengusung tema “Saroha Hita Di Tao Toba”, rangkaian kegiatan dirancang untuk mempererat tali silaturahmi antar anggota sekaligus memberikan edukasi dan kesempatan merasakan langsung teknologi Hybrid. Perayaan akbar ini dihadiri sekitar 250 anggota dan 120 unit kendaraan dari 32 Chapter TeRuCI yang tersebar di seluruh Indonesia.

    Acara diawali di Auto2000 Gatot Subroto Kota Medan. Di sana, anggota diberikan kesempatan untuk memperdalam pengetahuan dan mencoba langsung teknologi Hybrid Electric Vehicle (HEV) melalui unit Toyota Innova Zenix HEV. Untuk memastikan kelancaran perjalanan, anggota melaksanakan servis bersama sebelum bertolak menuju Danau Toba.

    Komandan Pusat TeRuCI Budhy Prihantoro menyampaikan apresiasinya atas partisipasi para anggota dalam meramaikan acara ini.

    Komunitas TeRuCi Foto: Dok. TeRuCi

    “Hadirnya kendaraan Hybrid pada kegiatan kali ini mencerminkan antusiasme para anggota yang mulai tertarik untuk memilikinya. Menurut kami, Hybrid menjadi pilihan tepat untuk mobilitas masyarakat Indonesia saat ini. Antusiasme tersebut semakin terasa ketika para member berkesempatan merasakan kenyamanan sekaligus efisiensi bahan bakar Innova Zenix HEV selama perjalanan dari Medan menuju Toba, berkat dukungan dari Auto 2000 Gatot Subroto Medan,” ujar Budhy.

    Sejak berdiri hampir 2 dekade lalu, TeRuCI telah berkembang menjadi salah satu komunitas otomotif terbesar di Indonesia. Pencinta Terios dan Rush itu kini memiliki 4.139 anggota resmi yang tersebar di berbagai daerah. Perayaan ulang tahun ini menjadi bukti solidnya kebersamaan dan komitmen komunitas terhadap nilai sosial dan lingkungan. Kegiatan ini juga dihadiri oleh undangan dari Pemerintah Kabupaten Dairi yang diwakilkan oleh Kadis Pariwisata Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga serta para tokoh adat setempat.

    (rgr/dry)

  • Kecelakaan Beruntun di Jalan Raya Jatipelem Jombang, Truk Tabrak Rumah dan Toko

    Kecelakaan Beruntun di Jalan Raya Jatipelem Jombang, Truk Tabrak Rumah dan Toko

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan beruntun melibatkan beberapa kendaraan terjadi di Jalan Raya Desa Jatipelem, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Rabu (10/9/20250. Kecelakaan ini melibatkan sebuah truk Isuzu Box, dua mobil pribadi, serta menyebabkan kerusakan pada sebuah rumah dan toko yang berada di tepi jalan.

    Kronologi kejadian bermula saat kendaraan Isuzu Box bernomor polisi B-9395-UXZ yang dikemudikan oleh Joko Harianto (37) bergerak dari arah barat menuju timur. Saat melewati tikungan dari arah selatan ke utara, diduga sopir tidak cukup memperhatikan jalan di depannya.

    Sehingga menabrak bagian belakang dan samping kanan Daihatsu Terios nomor polisi S-1175-YA yang berjalan searah di depannya. Akibat tabrakan tersebut, truck Isuzu Box berbelok ke kanan dan menabrak mobil Toyota Kijang Inova (AG-1349-GB) serta mobil Daihatsu Terios (S-1871-OP) yang datang dari arah berlawanan.

    Setelah menabrak dua mobil tersebut, truck Isuzu Box terus melaju dan akhirnya menabrak pohon sebelum menghantam rumah dan toko yang berada di tepi sebelah timur jalan. “Insiden ini menyebabkan dua orang mengalami luka-luka dan harus dirawat di RSUD Kabupaten Jombang, sementara tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut,” ujar Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang Ipda Siswanto.

    Siswanto menyebut, identitas korban masing-masing Joko Harianto, pengemudi truk Isuzu Box, mengalami luka, kemudian Mochammad Isman Ervan, pengemudi mobil Toyota Kijang Inova. Keduanya dirawat di RSUD Kabupaten Jombang.

    Sementara itu, Mianto (pengemudi mobil Daihatsu Terios S-1175-YA) dan Khalfie Suhadi (pengemudi Daihatsu Terios S-1871-OP) tidak mengalami luka. Dalam peristiwa ini polisi meminta keterangan dua orang saksi, yakni Marisa (21) dan Faizin (60 tahun), dari Desa Jatipelem, Kecamatan Diwek.

    Menurut keterangan dari Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto, pihak kepolisian saat ini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab kecelakaan ini. [suf]

  • Di Malaysia Kembaran Daihatsu Ayla Dijual Mulai Rp 86 Jutaan, Masih Disebut Kemahalan

    Di Malaysia Kembaran Daihatsu Ayla Dijual Mulai Rp 86 Jutaan, Masih Disebut Kemahalan

    Jakarta

    Senator Malaysia, Datuk Ahmad Ibrahim, mengatakan produk-produk mobil buatan lokal di Malaysia harganya mahal. Padahal mobil-mobil buatan lokal Malaysia mempunyai harga yang sangat kompetitif di kawasan, bahkan mobil kembaran Daihatsu Ayla, Perodua Axia, harganya dijual mulai Rp 86 jutaan.

    Seperti dikutip laman Berita Harian, Senator Malaysia, Datuk Ahmad Ibrahim, meminta kementerian terkait di Malaysia untuk meninjau kembali harga mobil buatan Malaysia. Ibrahim menilai, mobil-mobil buatan Malaysia harganya mahal, sampai-sampai orang terpaksa mengambil pinjaman angsuran yang berlangsung bertahun-tahun, meskipun mobil lokal tidak memiliki tarif bea masuk. Diketahui, tenor angsuran kredit kendaraan di Malaysia memang sangat panjang, bisa sampai sembilan tahun lamanya.

    Permintaan senator tersebut pun langsung direspons Kementerian Investasi, Perdagangan, dan Industri (MITI) Malaysia. Dalam keterangannya dikatakan, pemerintah melalui Kementerian Keuangan memberikan berbagai insentif dan pembebasan pajak kepada kendaraan yang dirakit di Malaysia, termasuk kepada perusahaan manufaktur kendaraan nasional.

    “Di antara tujuan insentif yang diberikan kepada produsen adalah untuk mendorong penggunaan komponen yang diproduksi oleh vendor lokal, melakukan investasi berkualitas, dan melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan (R&D) di Malaysia,” tulis Kementerian MITI.

    “Melalui insentif dan pembebasan pajak ini, produsen kendaraan dapat menawarkan harga kompetitif untuk pasar lokal, dibandingkan dengan kendaraan impor sepenuhnya,” sambungnya.

    MITI pun menjelaskan bahwa merek-merek lokal di Malaysia memiliki harga yang terjangkau. Contohnya Perodua Axia–yang merupakan kembaran Daihatsu Ayla dan Toyota Agya–dijual dengan harga mulai RM 22.000 (Rp 86 jutaan) tanpa asuransi.

    Selain itu juga ada model Proton Saga yang harganya kurang dari RM 40.000 (Rp 156,7 juta. Pemerintah Malaysia berharap dengan cara ini, masyarakat dapat memilih mobil yang sesuai dengan kemampuannya masing-masing, sehingga tidak terbebani biaya yang besar.

    (lua/din)

  • PT Astra Daihatsu Motor Buka Lowongan Kerja, Simak Syarat dan Posisinya! – Page 3

    PT Astra Daihatsu Motor Buka Lowongan Kerja, Simak Syarat dan Posisinya! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Astra Daihatsu Motor (ADM) membuka lowongan kerja terbaru. ADM merupakan entitas asosiasi antara Astra, Daihatsu Motor Company dan Toyota Tsusho Corporation, yang berperan sebagai Agen Pemegang Merek (APM) Daihatsu di Indonesia.

    ADM didukung oleh Daihatsu Sales Operation (DSO) sebagai distributor tunggal yang berpartisipasi untuk menyediakan layanan penjualan dan purna jual kendaraan bermerek Daihatsu di Indonesia.

    PT Astra Daihatsu Motor atau biasa disingkat dengan ADM adalah Agen Tunggal Pemegang Merk mobil Daihatsu di Indonesia. Sebagai ATPM, ADM merupakan satu-satunya perusahaan yang berhak mengimpor, merakit dan membuat kendaraan bermerk Daihatsu di Indonesia.

    ADM merupakan perusahaan patungan antara Daihatsu Motor Company dengan Astra International yang ada sejak tahun 1978. Kendaraan bermerk Daihatsu yang dijual di Indonesia dan dipasarkan oleh Astra adalah Daihatsu Zebra, Ceria, Charade, Taft, Feroza, Taruna, Xenia, Terios, Sirion, Gran Max, Luxio, Ayla dan Sigra.

    Kendaraan Daihatsu sepenuhnya didistribusikan oleh Astra melalui Divisi Daihatsu Sales Operation yang memiliki 137 jaringan penjualan di seluruh Indonesia, di mana 71 outlet penjualan merupakan cabang langsung dari Astra.

    Berikut daftar posisi yang terdedia di PT Astra Daihatsu Motor :

  • Serupa tapi Tak Sama, Beda Harga Daihatsu Sigra dan Toyota Calya

    Serupa tapi Tak Sama, Beda Harga Daihatsu Sigra dan Toyota Calya

    Jakarta

    Toyota Calya dan Daihatsu Sigra dibangun di atas basis yang sama. Wujudnya pun amat mirip. Tapi urusan harga tetap berbeda. Berikut ini perbedaan harga Toyota Calya dan Daihatsu Sigra.

    Daihatsu Sigra dan Toyota Calya punya rupa yang mirip. Keduanya sama-sama menghuni segmen Low Cost Green Car (LCGC) bersama dengan Toyota Agya, Daihatsu Ayla, dan Honda Brio Satya. Kapasitas angkutnya juga sama, baik Calya dan Sigra bisa mengangkut hingga tujuh orang di dalam.

    Tampilan interiornya juga nyaris tak ada beda. Sedangkan urusan dapur pacu ada perbedaan sedikit nih. Daihatsu punya opsi mesin 1.000 cc dan 1.200 cc pada Sigra. Sementara Toyota hanya menawarkan mesin 1.200 cc pada Calya. Sigra versi 1.0 L mengusung mesin 1KR-VE berkapasitas 998 cc yang bisa menyemburkan tenaga 67 PS pada 6.000 rpm dan torsi 9.1 kgm pada 4.000 rpm.

    Toyota Calya. Foto: Dok. Toyota Astra Motor

    Sedangkan versi 1.200 cc menggendong mesin 3NR-VE berkapasitas 1.197 cc bertenaga 88 PS pada 6.000 rpm dan torsi 11 kgm pada 4.200 rpm. Mesin serupa juga tersemat di seluruh varian Calya. Soal transmisinya ada opsi manual dan juga otomatis. Fitur keamanannya juga tak jauh berbeda. Calya dan Sigra sama-sama tersemat dual SRS Airbag, sensor parkir belakang, sensor depan, kamera parkir belakang, hingga sistem pengereman ABS dan EBD.

    Kendati demikian, urusan harga tetap berbeda. Varian tertinggi Calya misalnya dijual lebih mahal ketimbang kembarannya. Nah berikut ini perbedaan harga antara Daihatsu Sigra dan Toyota Calya.

    Daftar Harga Daihatsu SigraSigra 1.0 D MT MC: Rp 141,5 jutaSigra 1.0 M MT MC: Rp 152,1 jutaSigra 1.2 X MT MC: Rp 159,8 jutaSigra 1.2 X AT MC: Rp 173,1 jutaSigra 1.2 R MT MC: Rp 166,5 jutaSigra 1.2 R AT MC: Rp 181,3 jutaDaftar Harga Toyota CalyaCalya 1.2 E STD M/T Low: Rp 167 jutaCalya 1.2 E STD M/T Basic: Rp 169,6 jutaCalya 1.2 E M/T Basic: Rp 172,5 jutaCalya 1.2 G M/T Basic: Rp 178,2 jutaCalya 1.2 G A/T Basic: Rp 192,6 juta

    (dry/dry)

  • Daftar 10 Merek Mobil Paling Laris di Indonesia 2025

    Daftar 10 Merek Mobil Paling Laris di Indonesia 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil pada Juli 2025 mulai bangkit. Sebanyak 60.552 unit kendaraan dikirim dari pabrikan ke dealer (wholesales) dan sebanyak 62.770 unit dikirim dari dealer ke konsumen (retailsales).

    Penjualan wholesales kendaraan pada Juli 2025 meningkat 4,8% dari bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 57.799 unit. Begitu juga dengan retailsales yang naik 1,8% dari bulan sebelumnya yang sebanyak 61.687 unit.

    Soal merek mobil terlaris, Toyota belum terkalahkan. Raksasa otomotif asal Jepang itu mencatatkan penjualan wholesales sebanyak 18.905 unit pada Juli 2025, sedangkan retailsales atau penjualan dari dealer ke konsumen mencapai 20.185 unit.

    Daihatsu masih setia menjadi merek terlaris kedua setelah Toyota. Selama sebulan di Juli, Daihatsu melepas 10.451 unit mobilnya ke dealer dan mengirim 11.220 unit ke konsumen.

    Kali ini Suzuki berhasil menggeser Honda dan Mitsubishi di daftar merek mobil terlaris Juli 2025. Suzuki mencatatkan penjualan lebih banyak ketimbang Honda dan Mitsubishi.

    Kehadiran Suzuki Fronx berhasil mendongkrak posisi Suzuki ke urutan ketiga di bawah Toyota dan Daihatsu. Pada Juli 2025 lalu, Suzuki tercatat mengirimkan mobil baru sebanyak 6.010 unit ke dealer (wholesales), sedangkan pengiriman ke konsumen atau retailsales sebanyak 5.504 unit.

    Pencapaian penjualan Suzuki lebih banyak daripada Honda yang mencatatkan wholesales sebanyak 5.235 unit dan retailsales 5.003 unit. Begitu juga dengan Mitsubishi yang mencatatkan wholesales sebanyak 5.011 unit dan retailsales sebanyak 4.815 unit.

    Berikut 10 merek otomotif terlaris Juli 2025

     

    Wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer)

    Toyota: 18.905 unit
    Daihatsu 10.451 unit
    Suzuki: 6.010 unit
    Honda: 5.235 unit
    Mitsubishi Motors: 5.011 unit
    BYD: 2.335 unit
    Isuzu: 2.190 unit
    Mitsubishi Fuso: 1.871 unit
    Chery: 1.593 unit
    Hino: 1.464 unit

    Retail sales (penjualan dari dealer ke konsumen)

    Toyota: 20.185 unit
    Daihatsu 11.220 unit
    Suzuki: 5.504 unit
    Honda: 5.003 unit
    Mitsubishi Motors: 4.815 unit
    BYD: 2.827 unit
    Mitsubishi Fuso: 1.996 unit
    Isuzu: 1.799 unit
    Chery: 1.705 unit
    Wuling: 1.687 unit

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Harga Rp 140 Juta, Dapat Fitur Apa Saja?

    Harga Rp 140 Juta, Dapat Fitur Apa Saja?

    Jakarta

    Mobil termurah di Indonesia dijual dengan harga Rp 140 jutaan. Mobil termurah yang dimaksud adalah Daihatsu Ayla tipe 1.0 M MT. Mobil tersebut masuk kategori LCGC atau Low Cost Green Car. Dengan banderol semurah itu, fitur apa saja yang ditawarkan?

    Dikutip dari situs resmi Astra Daihatsu Motor (ADM), Ayla tipe 1.0 M MT dipasarkan dengan harga Rp 140,3 juta on the road Jakarta. Mobil ini pakai mesin 1.000 cc, 1 KR-VE, DOHC VVT-i, yang bisa menghasilkan tenaga 66 dk pada 6.000 rpm dan torsi 88 Nm pada 4.400 rpm. Transmisinya sendiri menggunakan manual.

    Secara dimensi, mobil kembaran Toyota Agya ini punya panjang 3.760 mm, ground clearance 160 mm, jarak sumbu roda 2.525 mm, serta lebar 1.665 mm. Dengan dimensi sekompak itu, Daihatsu Ayla tentunya gampang selap-selip di kemacetan jalanan perkotaan.

    Dari segi safety, mobil ini sudah dilengkapi airbag, namun di website resmi tak dijelaskan berapa jumlahnya. Dengan harga paling murah, beberapa fitur pun absen di varian terbawah ini, seperti alarm dan remote, immobilizer, hingga lampu kabut.

    Fitur lain yang absen adalah jok kulit dan juga monitor LCD, yang artinya mobil ini masih menggunakan headunit single din. Selanjutnya, mobil ini juga belum mempunyai AC double blower dan tidak memiliki opsi body kit.

    Di tipe mesin 1.000 cc ini, selain ada model 1.0 M MT, Daihatsu juga memiliki varian 1.0 X MT ADS yang dijual Rp 159,1 juta. Kemudian juga ada opsi transmisi otomatis pada tipe 1.0 X CVT dengan harga Rp 173,2 juta dan tipe 1.0 X CVT ADS senilai Rp 179,1 juta.

    (lua/riar)

  • Ternyata Konsumen Kayak Gini yang Beli Mobil Baru Masih Mikirin Harga Bekasnya

    Ternyata Konsumen Kayak Gini yang Beli Mobil Baru Masih Mikirin Harga Bekasnya

    Jakarta

    Masih ada sebagian konsumen Indonesia yang memikirkan harga jual kembali. Berikut ini profil konsumennya.

    Harga jual kembali masih jadi pertimbangan utama bagi sebagian orang Indonesia saat hendak membeli mobil. Bukan tanpa alasan, bagi banyak orang mobil termasuk salah satu investasi. Makanya, saat dijual kembali setidaknya harganya tidak anjlok tajam.

    Pengamat otomotif sekaligus akademisi dari Institut Teknologi Bandung Yannes Pasaribu mengungkap mereka yang mempertimbangkan harga jual kembali saat membeli mobil umumnya berusia 40 tahun ke atas. Kata Yannes, konsumen tersebut termasuk generasi baby boomers dan juga gen X.

    “Merekalah yang sering kali melihat pembelian kendaraan sebagai aset finansial jangka panjang untuk menjaga stabilitas ekonomi keluarganya,” urai Yannes saat dihubungi detikOto belum lama ini.

    Hal ini juga yang mempengaruhi harga jual kembali mobil-mobil bermesin konvensional masih cukup tinggi di pasaran. Berbeda halnya dengan harga jual kembali mobil listrik bekas yang terjun bebas. Sebab, kebanyakan mereka yang membeli mobil listrik justru tak memikirkan harga jual kembali. Nah konsumen tersebut berasal dari generasi milenial dan gen Z.

    “Gen Y (millennials) dan Gen Z (usia di bawah 40 tahun) mulai mengesampingkannya relatif, dengan hanya 40-50 persen yang menjadikannya prioritas, lebih memilih BEV untuk manfaat lingkungan dan fitur teknologi seperti sistem ADAS yang membuat mengemudi semakin menjadi pengalaman yang menyenangkan, meskipun masih dipengaruhi oleh subsidi pemerintah yang mengurangi beban awal dan meningkatkan daya saing resale di masa depan,” ujar Yannes.

    Kendati demikian, Yannes menyebut harga jual kembali masih akan jadi pertimbangan seseorang sebelum membeli mobil, sekalipun generasi milenilal dan generasi Z ini tak terlalu memikirkannya.

    “Untuk kendaraan ICE, resale value tetap tinggi dan stabil hingga 70-80 persen setelah tiga tahun penggunaan, didukung oleh pasar sekunder yang kuat dan merek-merek Jepang yang mapan seperti Daihatsu, Suzuki, Toyota atau Honda,” tutup Yannes.

    (dry/rgr)

  • Bareskrim Bongkar Narkoba Jaringan Malaysia, 8 Kg Sabu Disita di Lampung

    Bareskrim Bongkar Narkoba Jaringan Malaysia, 8 Kg Sabu Disita di Lampung

    Jakarta

    Bareskrim Polri membongkar peredaran narkoba jaringan internasional Indonesia-Malaysia di Lampung Tengah, Lampung. Tiga orang kurir dan sabu 8 kilogram disita dalam operasi ini.

    Pengungkapan dilakukan oleh tim gabungan Satgas NIC Dit Tipidnarkoba Bareskrim Polri, Satres Narkoba Polres Sukabumi Kota, dan Bea Cukai, pada Selasa, 2 September 2025. Tiga tersangka ditangkap di dua lokasi dalam operasi tersebut.

    Penyelidikan kasus ini dimulai sejak akhir Juli 2025, setelah tim mendapat informasi dari Satres Narkoba Polres Sukabumi Kota tentang adanya penyelundupan sabu dari Malaysia ke Lampung. Penyelidikan intensif dan profiling jaringan dilakukan sejak 31 Agustus 2025 hingga akhirnya berhasil mengidentifikasi dan menangkap para pelaku.

    “Tim surveilans melihat target melakukan transaksi narkotika jenis sabu di depan hotel di Jalan Lintas Sumatera Yukum Jaya, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah,” jelas Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Hadi Santoso, dalam keterangannya, Rabu (3/9/2025).

    Tim kemudian menangkap tersangka Meyka Saputra yang sedang mengendarai mobil Daihatsu Xenia nopol D-1630-AEJ. Selanjutnya dilakukan penggeledahan dan di dalam mobil ditemukan 3 tas berisi sabu seberat 8 kilogram.

    Meyka juga mengaku diperintahkan untuk menyerahkan sabu tersebut kepada seseorang di depan sebuah pusat perbelanjaan. Dari situ, tim menangkap dua kurir lainnya, Ari Setiawan (31) dan M Andri Dwi Saputra (24), saat keduanya hendak melakukan transaksi dengan Meyka.

    Selain 8 kg sabu, polisi menyita satu unit mobil Xenia, satu unit motor, sebuah tas ransel, dan dua unit ponsel sebagai barang bukti.

    (mea/mea)

  • Orang Indonesia Beli Mobil Emang Masih Mikirin Harga Jual Kembali?

    Orang Indonesia Beli Mobil Emang Masih Mikirin Harga Jual Kembali?

    Jakarta

    Ada ragam pertimbangan orang Indonesia sebelum membeli. Apakah harga jual kembali masih jadi salah satu pertimbangan utama?

    Membeli mobil baru bukan perkara mudah. Salah-salah pilih yang ada malah menyesal di kemudian hari. Maka dari itu, ada banyak faktor yang dipertimbangkan sebelum membeli mobil. Mulai dari model, harga, dan tak kalah penting harga jual kembali.

    Dijelaskan Pengamat Otomotif sekaligus akademisi Institut Teknologi Bandung Yannes Pasaribu, harga jual kembali masih menjadi faktor krusial sebelum orang RI membeli mobil baru.

    Yannes mengungkap berdasarkan riset tim kendaraan listrik ITB, dalam perbandingan generasi antara pembeli, generasi baby boomers dan Gen X (usia 40 tahun ke atas) cenderung lebih memprioritaskan resale value sebagai aset investasi, dengan 65-75 persen responden dalam survei nasional memasukkannya sebagai kriteria utama untuk ICE dan HEV karena pertimbangan finansial jangka panjang.

    “Kelompok konsumen yang secara dominan mempertimbangkan nilai jual kembali (resale value) mobil sebagai bagian dari investasi mencakup generasi baby boomers dan Gen X (usia di atas 40 tahun), merekalah yang sering kali melihat pembelian kendaraan sebagai aset finansial jangka panjang untuk menjaga stabilitas ekonomi keluarganya,” terang Yannes kepada detikOto belum lama ini.

    Yannes menyebut beberapa kendaraan bermesin konvensional harga jual kembalinya masih stabil bahkan 70-80 persen setelah digunakan tiga tahun. Sebut saja merek-merek seperti Daihatsu, Suzuki, Toyota, hingga Honda, harga jual kembalinya masih kompetitif.

    Kondisi ini justru berbeda dengan generasi milenial dan gen Z dengan usia 40 tahun ke bawah yang mulai mengesampingkan faktor tersebut. Hanya sekitar 40-50 persen yang menjadikan resale value itu prioritas sebelum membeli mobil. Bahkan mereka lebih menyoroti faktor lingkungan sekaligus teknologi canggih yang mengarah ke mobil listrik.

    “Semakin tinggi income-nya, generasi muda ini semakin tidak memperhatikan resale value. Generasi muda lebih menekankan keberlanjutan lingkungan, teknologi, dan biaya operasional rendah,” lanjut Yannes.

    Seiring berjalannya waktu, menurut Yannes tak menutup kemungkinan harga jual kembali itu makin tak dilihat. Ini beriringan dengan pergantian generasi kelompok pembeli dari baby boomers ke gen millenial ataupun gen Z.

    (dry/rgr)