brand merek: Daihatsu

  • Ini Mobil Bekas Paling Banyak Dicari Orang Indonesia Sepanjang 2025

    Ini Mobil Bekas Paling Banyak Dicari Orang Indonesia Sepanjang 2025

    Jakarta

    Ada lima mobil bekas yang paling banyak dicari orang Indonesia. Paling banyak dicari adalah Kijang Innova. Berikut daftar lengkapnya.

    Mobil-mobil Toyota masih memuncaki daftar mobil bekas yang paling banyak dicari orang Indonesia. Dari lima mobil bekas paling banyak dicari, tiga di antaranya berasal dari merek Toyota.

    Toyota Kijang Innova masih menjadi mobil bekas paling banyak dicari orang Indonesia sepanjang tahun 2025. Data internal yang dihimpun situs OLX periode Januari-November 2025 menunjukkan Kijang Innova berada di puncak pencarian. Innova mempertahankan takhtanya sejak tahun lalu. Tahun 2024, Kijang Innova juga tercatat sebagai mobil bekas yang paling banyak dicari.

    Populernya Kijang Innova di pasar mobil bekas bukan tanpa alasan. Direktur OLXMobbi pernah mengungkap nilai jual kembali Innova memang masih cukup bagus. Inilah yang menjadi faktor utama yang membuat Innova masih banyak dicari.

    “Faktor resale value yang tinggi menjadi pertimbangan krusial bagi konsumen. Keunggulan ini diperkuat oleh adanya ekosistem purnajual, dengan jaringan servis dan ketersediaan suku cadang yang merata hingga ke pelosok negeri,” terang Agung kepada detikOto beberapa waktu lalu.

    Kalau merujuk pada laman OLX, harga Kijang Innova bekas memang masih cukup baik. Bahkan Innova berusia lima tahun, harga jualnya masih di atas Rp 250 juta. Padahal harga baru Innova baik itu Zenix ataupun Reborn Rp 400 jutaan. Makin muda usianya, harganya juga masih tinggi. Misalnya Innova Zenix tahun 2023, harga bekasnya Rp 400 juta ke atas.

    5 Mobil Bekas Paling Banyak Dicari di Indonesia sepanjang 2025

    Kijang Innova diikuti oleh adiknya Toyota Avanza di posisi kedua mobil bekas paling banyak dicari. Selanjutnya di tempat ketiga ada Toyota Fortuner. Tren pencarian itu belum berubah sejak tahun lalu. Lengkapnya, berikut ini daftar mobil bekas paling banyak dicari orang Indonesia

    1. Toyota Kijang Innova
    2. Toyota Avanza
    3. Toyota Fortuner
    4. Honda HR-V
    5. Honda Brio

    Kalau bicara merek, deretan mobil Jepang memang masih diminati di pasar mobil bekas. Toyota, Honda, Suzuki, Daihatsu, dan Mitsubishi adalah lima merek yang paling banyak dicari di pasar mobil bekas.

    Selanjutnya kalau bicara jenis, MPV masih ada di puncak pencarian dengan angka 22 persen. Angka serupa juga ditorehkan oleh mobil jenis SUV. Baru kemudian hatchback, sedan, dan LCGC.

    (dry/din)

  • Kembaran Toyota Yaris Cross di Malaysia Tak Dapat Pilihan Mesin Hybrid

    Kembaran Toyota Yaris Cross di Malaysia Tak Dapat Pilihan Mesin Hybrid

    Jakarta

    Kembaran Toyota Yaris Cross resmi meluncur di Malaysia. Mobil ini di-rebadge dengan merek mobil nasional Malaysia, Perodua Traz. Hanya ada opsi mesin ICE konvensional di mobil ini, tak ada pilihan mesin hybrid.

    Dikutip dari Paultan, Traz ditenagai mesin 2NR-VE 1.5L, DOHC, Dual VVT-i naturally aspirated, yang bisa menghasilkan tenaga 105 dk pada 6.000 rpm dan torsi 138 Nm pada 4.200 rpm.

    Tidak ada opsi mesin hybrid seperti di Toyota Yaris Cross versi Indonesia dan Thailand dengan mesin 2NR-VEX 1.5L, DOHC, Dual VVT-i, bertenaga 89,8 dk pada engine serta 79 dk pada motor listrik dengan torsi 121 Nm pada engine dan 141 Nm pada motor listrik.

    Kenapa Toyota Cross di-rebadge dengan merek mobil nasional Malaysia? Karena secara kepemilikan, merek Perodua sendiri memang bukan murni Malaysia. Prinsipal Toyota dan Daihatsu masing-masing punya 20% saham.

    Kemudian Daihatsu Malaysia memiliki 5% saham, MBM Resources 20% saham, PNB Equity Resource Corporation 10%, Mitsui & Co. 4.2%, dan Mitsui & Co. Asia Pacific punya 2.8% saham.

    Kemungkinan besar Perodua Traz tidak disematkan mesin hybrid karena Toyota ingin memasarkan Yaris Cross Hybrid di Malaysia. Jadi agar tidak saling ‘memakan’ maka opsi mesin hybrid hanya disematkan di Yaris Cross.

    Di Malaysia, Perodua Traz dibanderol RM 76.100 untuk tipe X (Rp 310,6 juta), RM 81.100 (Rp 331 juta), dan RM 82.000 (Rp 334,7 juta) buat tipe H two tone. Harga itu belum termasuk asuransi.

    Kendati tak mendapatkan pilihan mesin hybrid, mesin konvensional Perodua Traz sudah cukup irit dengan klaim konsumsi bahan bakar 21,3 km/liter dalam siklus mengemudi Malaysia (MDC). Tangki bahan bakarnya juga cukup lega dengan volume 42 liter.

    (lua/dry)

  • Daihatsu Bicara Peluang LCGC Hybrid

    Daihatsu Bicara Peluang LCGC Hybrid

    Jakarta

    Tren kendaraan elektrifikasi di Indonesia masih punya potensi melebar ke segmen pembeli mobil pertama. Setelah segmen SUV dan MPV mulai diramaikan oleh teknologi hybrid, kini publik menanti kapan mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC) akan mengadopsi teknologi serupa. Daihatsu, sebagai salah satu pemain utama di segmen LCGC, akhirnya angkat bicara.

    Marketing & Customer Relation Division Head PT Astra International – Daihatsu Sales Operation,Tri Mulyono, mengungkapkan bahwa pihaknya terus melakukan studi mendalam terkait penerapan teknologi hybrid pada LCGC.

    Menurut Tri, karakteristik konsumen di Indonesia, terutama di segmen LCGC, sangat sensitif terhadap harga. Aspek keterjangkauan (affordability) masih menjadi prioritas nomor satu sebelum memutuskan membeli kendaraan.

    “Tentunya kalau dengan studi yang kami lakukan di mana pasti dari konsumen itu menginginkan sesuatu yang affordable. Pasti itu akan menjadi sesuatu yang menjadi pola pikir pertama,” ujar Tri di Bitung, Sulawesi Utara, belum lama ini.

    Ia menambahkan bahwa nilai ekonomis sebuah kendaraan tidak hanya dilihat dari harga beli, tetapi juga biaya operasional sehari-hari.

    “Bahwa ujung-ujungnya adalah yang affordable price. Baik dari sisi konsumsinya, perawatannya. Tentunya menurut saya itu akan sangat menarik,” lanjutnya.

    Teknologi hybrid memang menawarkan efisiensi bahan bakar yang jauh lebih baik dibandingkan mesin konvensional (Internal Combustion Engine/ICE). Hal ini diakui Daihatsu sebagai daya tarik bagi konsumen di masa depan. Namun, tantangan terbesarnya adalah biaya riset dan produksi yang tidak murah.

    “Tetapi kalau dengan hasil studi yang kami miliki seperti itu dan teknologi yang ditawarkan di mana dengan teknologi itu bisa memberikan efisiensi yang lebih baik, tentunya pasti juga ada ke arah sana kebutuhannya,” jelas Tri.

    Meski peluang itu terbuka lebar, Tri menekankan bahwa pengembangan teknologi ini memerlukan perhitungan matang agar harga jualnya tetap masuk akal bagi kantong masyarakat Indonesia.

    “Tetapi kan kembali lagi, teknologi ini butuh pengembangan dan juga pasti ada studi juga terkait dengan kelayakannya. Karena untuk mengembangkan sesuatu kan pasti ada cost-nya yang tidak kecil,” tambahnya.

    Pihak pabrikan masih memantau perkembangan teknologi dan kesiapan pasar.

    “Untuk pembeli sebagai katakanlah hal yang utama dipikirkan. Tetapi tentunya teknologi ini kan juga pasti akan terus berkembang. Jadi menurut saya tidak menutup kemungkinan untuk ke arah sana. Tetapi kembali lagi, waktunya akan kapan? Itu yang mungkin juga menjadi pertimbangan,” pungkasnya

    Hingga saat ini, lini LCGC Daihatsu seperti Ayla dan Sigra masih menjadi tulang punggung penjualan mereka di Indonesia. Kehadiran varian hybrid tentu akan menjadi babak baru bagi persaingan mobil hemat energi di tanah air.

    Penjualan wholesales (distribusi pabrik ke dealer) sepanjang Januari-November, segmen LCGC tembus 112.151 unit dari total 710.084 unit. Artinya LCGC mengambil pangsa pasar 15,79 persen.

    Di sisi lain penjualan mobil hybrid saat ini menyumbang 57.311 unit dari total penjualan nasional. Saat ini belum ada mobil hybrid yang menyentuh segmen first car buyer di kelas LCGC.

    (riar/dry)

  • Ada Daihatsu Hijet versi Nyentrik, Ini Wujudnya

    Ada Daihatsu Hijet versi Nyentrik, Ini Wujudnya

    Jakarta

    Daihatsu siap membawa sederet mobil konsep kustom dengan gaya ekstrem, unik, hingga sporty pada ajang Tokyo Auto Salon 2026 yang berlangsung mulai 9 Januari 2026. Merek Jepang ini akan menghadirkan model kei car Hijet, Move, Tanto, termasuk lini mobil sport Daihatsu GR (Gazoo Racing).

    Salah satu bintang Daihatsu dalam pameran tersebut adalah konsep Hijet Truck yang tampil nyentrik bak karnaval berjalan. Basisnya adalah Daihatsu Hijet yang dimodifikasi secara radikal dengan balutan krom mengilap, warna biru muda yang terang, serta grafis mencolok.

    Ragam mobil kustom Daihatsu yang mejeng di Tokyo Auto Salon 2026 Foto: Dok. Daihatsu

    Mobil pikap kecil ini dilengkapi pencahayaan ekstra di hampir seluruh bagian bodi, mulai roda, panel samping, bumper, sampai atap. Tak tanggung-tanggung, bagian belakang dijejali 14 lampu LED yang membuat tampilannya makin mencolok.

    Bak belakang Hijet ini juga dihiasi ilustrasi gambar tangan yang merekam perjalanan setiap generasi Hijet, lengkap dengan sentuhan nostalgia lewat referensi ke model klasik Daihatsu Midget.

    Ragam mobil kustom Daihatsu yang mejeng di Tokyo Auto Salon 2026 Foto: Dok. Daihatsu

    Bagi yang menyukai tampilan lebih fungsional, Daihatsu juga menampilkan konsep Hijet Panel Van Extend3. Versi ini tampil lebih kalem dengan fokus ke kepraktisan. Ciri khas mobil ini adalah ekstensi belakang geser yang bisa memperluas ruang kargo saat kendaraan diparkir. Tampilan off-road ringan diperkuat velg bergaya beadlock, ban tebal, dan rak atap multifungsi.

    Daihatsu turut memamerkan dua konsep modifikasi berbasis Daihatsu Move generasi ketujuh. Konsep pertama bertajuk Move #ootd dengan eksterior dua warna, velg retro, dan roof rack. Sementara konsep Move Kuromeki tampil lebih sporty lewat balutan abu-abu matte, bodykit agresif, serta aksen menyerupai karbon.

    Tak kalah menarik, konsep Tanto Custom Kuromeki berbasis Daihatsu Tanto hadir dengan grille raksasa yang mendominasi fascia depan. Desainnya terinspirasi minivan besar seperti Toyota Vellfire, namun dipadatkan ke dimensi kei car. Hasilnya, tampil unik sekaligus futuristis.

    Ragam mobil kustom Daihatsu yang mejeng di Tokyo Auto Salon 2026 Foto: Dok. Daihatsu

    (lua/dry)

  • Daftar Harga Daihatsu Terios Terbaru, Termurahnya Segini

    Daftar Harga Daihatsu Terios Terbaru, Termurahnya Segini

    Jakarta

    Harga Daihatsu Terios terbaru belum berubah. Paling murah mulai Rp 240 jutaan. Simak rincian harga lengkapnya berikut ini.

    Daihatsu Terios jadi salah satu mobil terfavorit di Indonesia. Buktinya, Terios kerap kali mengisi daftar mobil terlaris di dalam negeri.

    Harga Daihatsu Terios Terbaru

    Kalau bicara harga, Low SUV andalan Daihatsu ini juga terbilang masih kompetitif. Terios ditawarkan mulai dari Rp 240 jutaan hingga yang termahal Rp 311 juta. Lengkapnya, berikut ini daftar harga Daihatsu Terios terbaru.

    Daihatsu Terios X MT MC: Rp 245,55 jutaDaihatsu Terios X AT MC: Rp 255,95 jutaDaihatsu Terios R MT MC: Rp 278,45 jutaDaihatsu Terios R AT MC: Rp 288,95 jutaDaihatsu Terios R MT Custom MC: Rp 301,25 jutaDaihatsu Terios R AT Custom MC: Rp 311,75 jutaSpesifikasi Daihatsu Terios

    Harga Terios terbaru itu sejatinya belum berubah sejak empat bulan terakhir. Kamu bisa menyesuaikan model yang diinginkan dengan budget yang dimiliki. Secara keseluruhan, Daihatsu Terios memiliki dimensi panjang 4.455 mm, lebar 1.695 mm, dan tinggi 1.705 mm. Jarak sumbu rodanya 2.685 mm sementara ground clearancenya 220 mm.

    Di bagian interior, ada beberapa fitur yang sangat membantu pengendara sepanjang perjalanan. Misalnya dengan kehadiran wireless charger, koneksi ke smartphone, jok berlapis material kulit kombinasi, hingga kelegaan kabin untuk tujuh penumpang.

    Daihatsu menyematkan mesin 2NR-VE Dual VVT-i berkapasitas 1.496 cc pada seluruh varian Terios. Berkat mesin ini, Terios memiliki tenaga maksimal 104 PS pada 6.000 rpm dan torsi 13.9 kgm pada 4.200 rpm. SUV ini memiliki kapasitas tempat duduk 7 orang, sementara kapasitas tangki bahan bakarnya 45 liter. Transmisinya tersaji dalam dua opsi yaitu manual 5 percepatan atau otomatis 4 percepatan.

    Soal fitur, tentu paling lengkap ada di varian tertinggi yakni tipe R. Fiturnya antara lain 6 SRS Airbag, key free entry, anti-lock braking system dan electronic brake force distribution, vehicle stability control, hill start assist, around view monitor.

    (dry/din)

  • Penjualan Menyusut, Daihatsu Yakin Pemerintah Tak Tinggal Diam

    Penjualan Menyusut, Daihatsu Yakin Pemerintah Tak Tinggal Diam

    Jakarta

    Penjualan mobil di Indonesia mengalami penyusutan. Penjualan retail (distribusi dealer ke konsumen) turun hingga 8 persen sepanjang Januari-November 2025. Daihatsu meyakini pemerintah tidak akan tinggal diam menghadapi situasi ini.

    “Ya, kami sebagai pelaku di otomotif pasti meyakini bahwa pemerintah juga pasti paham bahwa sektor otomotif itu memberikan kontribusi terhadap perekonomian di Indonesia yang tidak kecil,” kata Marketing and Customer Relations Division Head PT Astra International Tbk. Daihatsu Sales Operation, Tri Mulyono.

    “Sehingga kami yakin pemerintah pun pasti memonitor apa yang terjadi dengan penurunan pasar otomotif yang hampir 8-10 persen turun. Itu juga pasti menjadi pertimbangan dari pemerintah,” tambahnya lagi.

    Adanya insentif dipercaya bisa kembali menggairahkan pasar otomotif yang lagi lesu. Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut tak ada insentif buat industri otomotif tahun depan. Di lain pihak, Menteri Perindustrian bilang akan memperjuangkan agar industri otomotif dapat insentif lagi karena kondisinya sedang tidak baik-baik saja. Diharapkan pemerintah dapat membantu keberlangsungan industri yang turut jadi penggerak roda ekonomi negara ini.

    “Dan rasanya dengan wacana yang saat ini beredar, rasanya kami juga ya wait and see, menunggu apa yang memang bisa dilakukan. Dan kami yakin bahwa apa yang akan diberikan ini pasti sudah dengan segala pertimbangan yang dimiliki oleh pemerintah,” ungkap Tri.

    Melihat turunnya permintaan mobil baru di Tanah Air, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merevisi target penjualan. Sebelumnya, penjualan mobil di Indonesia ditargetkan tembus 900 ribu unit/tahun selama 2025. Namun, Gaikindo akhirnya melakukan perubahan angka menjadi 780 ribu unit/tahun.

    Penurunan target ini mengindikasikan bahwa industri telah memperkirakan tantangan yang lebih berat ke depan. Tri Mulyono menambahkan, dengan prediksi pasar yang ada, dan juga fenomena berakhirnya diskon opsen di akhir tahun ini, ia yakin pemerintah tidak akan berpangku tangan.

    Industri otomotif saat ini berada dalam posisi yang mengharapkan uluran tangan kebijakan dari pemerintah demi membantu keberlangsungan industri yang padat karya dan berkontribusi besar pada perekonomian nasional.

    “Rasanya pun dengan prediksi yang ada, dengan fenomena berakhirnya diskon opsen yang akhir tahun ini rasanya juga pemerintah menurut saya tidak tinggal diam,” kata Tri.

    (riar/dry)

  • Prediksi Harga Rp 100 Jutaan, Calon MPV Baru Nissan Pakai Basis Mobil Ini

    Prediksi Harga Rp 100 Jutaan, Calon MPV Baru Nissan Pakai Basis Mobil Ini

    Jakarta

    Nissan bersiap meramaikan pasar otomotif India dengan meluncurkan MPV terbaru pada 18 Desember mendatang. Mobil MPV yang diprediksi dijual mulai Rp 100 jutaan ini ternyata dibangun di atas basis mobil murah, Renault Triber.

    Seperti dikutip dari laman Motoroids, MPV anyar Nissan menggunakan platform CMF-A yang sama seperti Renault Triber. Kerja sama ini dimungkinkan terjadi karena Nissan merupakan aliansi Renault.

    Renault Triber. Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Renault Triber sendiri merupakan MPV murah berkapasitas 7 penumpang. Mobil murah ini cukup laris manis di pasar India. Sejak dipasarkan mulai 2019 lalu, hingga tengah tahun 2025, Triber sudah terjual lebih dari 200 ribu unit di negeri bollywood.

    Di Indonesia, Renault Triber sempat dipasarkan sebagai mobil MPV 7-seater murah untuk menyaingi pemain utama seperti Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Namun mobil merek Prancis tersebut gagal memenuhi ekspektasi konsumen Indonesia dan akhirnya layu sebelum berkembang.

    Dengan strategi Nissan yang ingin me-rebadge Renault Triber, tentunya menjadi kabar bagus bagi konsumen di India. Karena semakin banyak pilihan mobil murah. Tak hanya itu, MPV baru ini juga akan menambah portofolio Nissan di India yang sebelumnya telah menjual Magnite dan X-Trail.

    Peluncuran resmi MPV baru Nissan ini dijadwalkan 18 Desember, sementara harga diperkirakan diumumkan awal 2026. Nissan kabarnya bakal mematok harga tak jauh dari Renault Triber, yang saat ini berada di kisaran Rs 5,76 lakh atau sekitar Rp 106 jutaan hingga Rs 8,6 lakh atau sekitar Rp 158 jutaan.

    Jadi penasaran, apakah kira-kira Nissan bakal turut membawa mobil ini ke Indonesia?

    (lua/dry)

  • LCGC Diserbu Mobil Listrik Murah, Daihatsu Bilang Begini

    LCGC Diserbu Mobil Listrik Murah, Daihatsu Bilang Begini

    Jakarta

    Mobil listrik di bawah Rp 200 juta kian masif di pasar otomotif Indonesia. Namun, di tengah gempuran model-model bertenaga baterai ini, Daihatsu masih optimistis segmen Low Cost Green Car (LCGC) tetap menjadi raja di hati para pembeli mobil pertama.

    Umumnya, profil konsumen yang baru pertama kali memiliki mobil memiliki pertimbangan yang sangat spesifik dan didasarkan pada perhitungan yang matang, terutama soal biaya jangka panjang.

    Marketing and Customer Relations Division Head PT Astra International Tbk. Daihatsu Sales Operation, Tri Mulyono, mengungkapkan keputusan membeli mobil pertama didominasi oleh beberapa faktor kunci.

    “Pembeli mobil pertama itu ketika membeli mobil itu pasti akan mempertimbangkan dengan harga, value kendaraannya seperti apa. Lalu perawatan kendaraannya bagaimana,” ujar Tri Mulyono.

    Model LCGC berujung pada satu kesimpulan: biaya yang terjangkau. Bukan hanya harga beli awal, tetapi juga biaya operasional harian. Kekhawatiran soal perawatan dan ketersediaan suku cadang juga menjadi fokus utama.

    “Lalu juga berikutnya kaitan dengan perawatan kendaraan. Apakah mudah untuk mendapatkan jaringan after sales-nya,” tambahnya.

    Daihatsu memiliki jaringan bengkel yang luas dan mudah dijangkau. Hal ini menjadi nilai plus yang sulit disaingi oleh model-model baru.

    Terakhir, soal resale value. Faktor ini bahkan sudah dipikirkan konsumen Indonesia jauh-jauh hari sebelum membeli mobil.

    “Dan yang berikutnya yang juga menjadi pertimbangan terakhir adalah after sales-nya bagaimana. After sales dalam arti adalah resale value-nya bagaimana. Untuk konsumen pembeli mobil pertama ini menjadi sangat dominan. Belum beli sudah memikirkan menjual segala macam,” tegas Tri.

    Dengan profil konsumen yang sangat sensitif terhadap biaya dan resale value ini, Tri Mulyono meyakini segmen LCGC masih kokoh. Namun, Daihatsu tidak menutup mata terhadap fenomena mobil listrik murah.

    “Dengan profil customer yang seperti ini, kami masih meyakini bahwa untuk di segmen pembeli mobil pertama masih cukup kuat dengan profil yang seperti ini. Sehingga tentunya dengan maraknya tadi mobil yang dengan berteknologi yang sudah lebih advance, dengan harganya yang terjangkau,” papar Tri.

    Meski demikian, Daihatsu akan terus memonitor apakah ada pergeseran (shifting) pola pikir dari konsumen ini. Hal ini karena ada satu variabel penting yang belum bisa dibuktikan oleh mobil-mobil teknologi advance, – termasuk mobil listrik murah) saat ini, yaitu nilai jual kembali.

    “Karena kalau berbicara yang mudah resale value ini kan tidak bisa diidentifikasi dari sekarang. Pasti nanti mungkin setahun dua tahun baru bisa baru asumsinya ini terbukti atau tidak. Jadi memang menurut saya ini pasti proses yang pasti akan kita monitor bersama,” tutup Tri Mulyono.

    Dulu, ada belasan ribu mobil LCGC yang terdistribusi secara wholesales, kini hanya sekitar 8.000-an unit per bulannya. Misalnya pada periode November 2025, total penjualan lima model mobil LCGC itu hanya mencapai 8.879 unit. Jumlahnya turun tipis dibandingkan bulan sebelumnya yang menyentuh 8.945 unit.

    Pengamat Otomotif senior dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Bandung, Yannes Pasaribu mengungkap mobil listrik di bawah Rp 200 juta seperti Atto 1 memang hadir dengan desain yang lebih segar nan futuristik. Di segmen mobil listrik, dengan harga di bawah Rp 200 juta, jarak tempuhnya juga sudah lumayan jauh.

    “Keunggulan fitur ini bisa menarik konsumen muda yang awalnya ingin membeli LCGC karena dana terbatas khususnya bagi mereka yang mencari value for money,” kata Yannes beberapa waktu lalu.

    Meski begitu, segmen LCGC tak serta merta langsung menghilang. Menurut Yannes, LCGC justru bakalan jadi primadona di daerah-daerah seiring dengan adanya pergeseran tren tersebut.

    “Sehingga bagi konsumen yang butuh mobil siap pakai tanpa ketergantungan pengisian serta mereka yang memikirkan resale value,” terang Yannes.

    (riar/dry)

  • 70% Konsumen Daihatsu Datang dari Pembeli Mobil Pertama

    70% Konsumen Daihatsu Datang dari Pembeli Mobil Pertama

    Jakarta

    Daihatsu menjadi ‘gerbang masuk’ bagi mayoritas warga Indonesia yang masuk ke dunia roda empat.

    Data internal PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengungkapkan sekitar 70 persen dari total penjualan mereka setiap bulannya disumbang oleh pembeli mobil pertama alias first time buyer.

    Hal ini diungkapkan oleh Marketing and Customer Relations Division Head PT Astra International Tbk. Daihatsu Sales Operation,Tri Mulyono, angka 70 persen ini menjadi penegasan citra Daihatsu sangat kuat di mata konsumen yang baru pertama kali memiliki mobil.

    “Ya, kebetulan kalau di Daihatsu memang secara persentase 70% pembeli kami adalah pembeli mobil yang pertama,” kata Tri Mulyono ditemui di Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (13/12/2025).

    “Artinya pembeli mobil pertama itu kami identifikasi dari database yang kami miliki. Selama ini setiap kali terjadi pembelian selalu kami me-recheck apakah ini sudah ada di database kami atau belum. Nah ternyata dalam setiap bulannya kurang lebih 70% adalah selalu nama customer yang baru,” jelas dia.

    Lebih rinci, 30 persen pembeli mobil Daihatsu adalah pengusaha. Kemudian selanjutnya berstatus karyawan.

    “Secara umum sebenarnya kalau dengan okupansi yang ada sebenarnya lebih terdatanya bahwa secara proporsi 30% adalah wira usaha,” ungkap Tri.

    “Tetapi bidangnya beragam. Lalu porsi berikutnya adalah karyawan. Tetapi memang tidak bisa spesifik ini swasta ataupun ASN,” tambahnya lagi.

    Dengan strategi yang fokus pada pembeli mobil pertama dan didukung oleh segmen niaga yang solid, Daihatsu sukses menempati posisi ke-2 dalam klasemen merek terlaris roda empat di Indonesia.

    Pada bulan November 2025, Daihatsu membukukan kinerja penjualan ritel yang positif. Tercatat penjualan mencapai angka 12.750 unit, menunjukkan kenaikan sebesar 5% dibanding bulan Oktober lalu sebanyak 12.196 unit. Realisasi penjualan bulan ini sekaligus jadi capaian ritel tertinggi Daihatsu sepanjang semester dua di tahun ini.

    Penjualan ini didukung model-model Daihatsu dari tiga segmen utama yang meliputi, commercial low dengan model Gran Max Series, LCGC (Low Cost Green Car) dengan model Sigra dan Ayla, serta segmen SUV Medium dengan model Terios. Model-model tersebut berkontribusi sekitar 92% dari total penjualan Daihatsu di bulan ini dengan kenaikan juga sebesar 5% dibandingkan bulan Oktober 2025.

    Pada segmen commercial low, model Gran Max Pick Up catatkan penjualan sebanyak 4.468 unit dan Gran Max Mini Bus sebesar 2.519 unit. Model Gran Max Series tersebut mencatat kontribusi sekitar 55%, serta menunjukkan peningkatan 2% dibandingkan bulan sebelumnya. Pencapaian Gran Max Series pada November juga menjadi yang tertinggi sepanjang tahun 2025.

    Untuk Segmen LCGC (Low Cost Green Car), model Sigra dan Ayla mencatat penjualan total sebesar 3.394 unit. Secara keseluruhan, kedua model LCGC tersebut menyumbang 27% terhadap total penjualan Daihatsu. Tidak hanya itu, segmen ini juga menunjukkan peningkatan sebesar 9% dibandingkan bulan lalu.

    Kinerja segmen SUV Medium juga turut mengalami peningkatan, dimana model Terios mencatat penjualan 1.327 unit, menyumbang 10% dari total penjualan Daihatsu. Capaian ini menandai pertumbuhan sebesar 14% dibandingkan bulan sebelumnya.

    (riar/dry)

  • 5 Bulan Meluncur, Segini Banyak Pemesanan Daihatsu Rocky Hybrid

    5 Bulan Meluncur, Segini Banyak Pemesanan Daihatsu Rocky Hybrid

    Jakarta

    Daihatsu Rocky Hybrid sudah lima bulan meluncur di Indonesia. Mobil hybrid yang dijual tak sampai Rp 300 juta itu, berapa banyak surat pemesanan kendaraannya?

    “Karena secara nasional kami bukukan baru 500 untuk SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) Rocky Hybrid,” kata Tri Mulyono selaku Marketing & Customer Relation Division Head PT Astra International – Daihatsu Sales Operation di Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (13/12/2025).

    Tri menjelaskan angka pemesanan (SPK) Rocky Hybrid didominasi oleh aktivitas pameran otomotif. Banyak konsumen yang tertarik beli setelah menjajal langsung mobil tersebut.

    “Secara distribusi ini banyak di-trigger-nya dari aktivitas auto show yang kami lakukan. Kebetulan auto show-nya kan memang dari mulai GIIAS Jakarta, lalu GIIAS Regional, lalu juga kemarin ada GJAW gitu ya. Jadi memang masih terkonsentrasinya di kota-kota yang kita ada event,” kata Tri.

    “Tetapi memang tidak menutup kemungkinan kami juga memiliki demand dari orang-orang yang memang belum melihat tetapi mau berpesan. Tetapi ini kan sifatnya sangat sedikit lah. Umumnya datangnya adalah ketika kita melakukan event secara offline,” jelas Tri.

    Rocky Hybrid mulai didistribusikan secara parsial ke dealer. Mobil itu masih diimpor utuh dari Jepang. Pengiriman perdana baru dilakukan di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) pada November lalu. Pengiriman perdana itu untuk pemesan awal dari bulan Juli.

    “Orang melihat langsung unitnya melakukan test drive gitu. Saat ini kita baru delivery pertama kemarin pada saat di GJAW untuk customer yang sudah memesan dari bulan Juli yang lalu di GIIAS Jakarta. Untuk distribusi ke outlet kami masih parsial sampai saat ini,” jelas Tri.

    Sebagai catatan, Daihatsu Rocky Hybrid meluncur di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2025. Kendaraan tersebut sempat dibanderol Rp 293 jutaan, sebelum akhirnya naik menjadi Rp 299 jutaan. Nominal itu berstatus on the road Jakarta.

    Rocky Hybrid dibekali mesin 1.2 liter yang dikawinkan transmisi khusus hybrid transaxle. Pembekalan tersebut membuat mobil mampu menghasilkan tenaga maksimum 106 PS dan torsi 170 Nm.

    Kendaraan hibrida itu mampu melaju dari 0-100 km/jam hanya dalam 10,36 detik. Efisiensi bahan bakarnya mencapai 28 km/l (WLTC) atau 34,8 km/l (JC08 Jepang), dengan emisi hanya 83 g CO₂/km. Sementara baterainya lithium-ion berkapasitas 0,74 kWh untuk menggerakkan motor listrik.

    (riar/lua)