brand merek: BMW

  • Benarkah Toprak Gabung Tim MotoGP Yamaha Musim Depan?

    Benarkah Toprak Gabung Tim MotoGP Yamaha Musim Depan?

    Jakarta

    Toprak Razgatlioglu santer diberitakan bakal bergabung dengan tim satelit MotoGP Yamaha pada musim depan. Saat ini pebalap asal Turki tersebut masih membalap untuk tim BMW di ajang balap WSBK. Lantas, apakah kabar bergabungnya Toprak ke MotoGP benar?

    Manajer Toprak, Kenan Sofuoglu, merespons kabar yang mengatakan bahwa Toprak akan bergabung dengan tim satelit MotoGP Pramac Yamaha, musim 2026. Kenan tidak secara terang-terangan menyebut kabar itu benar. Tapi dia memberi indikasi.

    “Toprak telah menandatangani kontrak yang akan membuat semua orang senang,” bilang Kenan kepada laman GPOne, dikutip Minggu (1/6/2025). Pengumuman tersebut bahkan bisa tiba sebelum tanggal 20-22 Juni, saat MotoGP diselenggarakan di Mugello, Italia, kandang tim Pramac.

    Dikabarkan Pramac bersiap memberikan Toprak mesin yang sama dengan pebalap pabrikan Yamaha tahun depan. Dengan demikian, artinya Toprak akan kembali ke merek yang membuatnya memenangkan gelar WSBK pertamanya.

    Sebelumnya Toprak sempat melakukan beberapa trial dengan motor MotoGP Yamaha M1, contohnya seperti yang dia lakukan pada 2022. Tapi hasil tes Toprak tak membuat jajaran manajemen Yamaha terkesan.

    Saat Yamaha membentuk tim satelit Pramac Yamaha pada musim ini, nama Toprak juga tidak menjadi salah satu pebalap yang ada di tim tersebut. Meski begitu, sepertinya Yamaha tetap melihat Toprak sebagai pebalap berbakat. Makanya, Yamaha tertarik merekrutnya untuk membalap di tim satelit MotoGP mereka tahun depan.

    Toprak sudah membuktikannya di ajang balap WSBK. Toprak tak hanya bisa memenangi kejuaraan dengan motor Yamaha YZF-R1. Tapi dia juga bisa memenangkan balapan WSBK dengan motor yang sebelumnya kurang kompetitif, seperti BMW S1000RR. Toprak pun menjuarai WSBK 2024 bersama pabrikan asal Jerman tersebut.

    (lua/riar)

  • Ini Daftar Peserta GIIAS 2025, Ada Polytron

    Ini Daftar Peserta GIIAS 2025, Ada Polytron

    Jakarta

    Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) akan diselenggarakan kembali tahun ini. GIIAS 2025 digelar pada 24 Juli hingga 3 Agustus 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Kabupaten Tangerang.

    Ketua Umum Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) Yohannes Nangoi mengatakan, penyelenggaraan GIIAS mempunyai keunikan tersendiri di antara pameran otomotif dunia lainnya. Kehadiran merek mulai dari Amerika Serikat, Eropa, Jepang, Korea, China, hingga Vietnam menjadikan GIIAS penyelenggaraan pameran otomotif yang memiliki variasi merek otomotif paling lengkap.

    “Merek-merek kendaraan bermotor global tersebut menghadirkan investasi dan menjadi sebuah potensi yang besar untuk industri otomotif Indonesia, dan kehadiran mereka pada pameran GIIAS juga menjadi sebuah kelebihan yang tak dimiliki banyak pameran otomotif lain di dunia, dan seluruh merek ini berlomba-lomba menampilkan teknologi terbaru mereka di GIIAS 2025, yang akan memberikan pilihan yang sangat luas bagi masyarakat Indonesia, dari variasi produk hingga pilihan teknologi terbaru,” ujar Nangoi dalam keterangan resminya.

    Nangoi menjelaskan, penyelenggaraan GIIAS adalah semangat positif bagi industri otomotif nasional, terutama di tengah tantangan ekonomi global. Antusiasme peserta dan pengunjung terhadap GIIAS menjadi dorongan besar buat menjaga dan mendorong geliat industri kendaraan bermotor di Indonesia. “GIIAS 2025 juga menjadi representasi dari konsistensi Gaikindo dalam membangun dan memajukan industri otomotif nasional. Tahun ini adalah kali ke-32 penyelenggaraan pameran Gaikindo dan kami akan terus menghadirkan yang terbaik untuk masyarakat dan pelaku industri,” sambung Nangoi.

    GIIAS 2025 Hadirkan Ragam Merek dan Teknologi

    GIIAS 2025 akan diikuti oleh 38 merek kendaraan penumpang, 4 merek kendaraan komersial, 15 merek kendaraan roda dua, 4 merek karoseri, serta lebih dari 100 merek dari industri pendukung otomotif. Dengan total exhibitor mencapai lebih dari 60 merek dari industri kendaraan bermotor, menjadikan GIIAS 2025 sebagai pameran otomotif terbesar dan terlengkap yang pernah diselenggarakan oleh Gaikindo.

    “Keberagaman dan keikutsertaan merek-merek ternama dunia menunjukkan kuatnya posisi GIIAS dalam peta otomotif nasional dan internasional,” tutur Rizwan Alamsjah selaku Ketua Penyelenggara Pameran Gaikindo.

    Memanfaatkan seluruh area ICE BSD City, GIIAS 2025 akan mengisi total 11 hall utama, yang masing-masing akan menampilkan oleh para peserta dari berbagai segmen industri otomotif. Berikut adalah distribusi penyebaran merek peserta GIIAS 2025:

    • Hall 1 hingga 3A
    – Kendaraan Komersial: Hino, Isuzu, Mitsubishi Fuso, UD Trucks
    – Kendaraan Penumpang: Aion, Aletra, Audi, Citroën, DFSK, GWM, Hyundai, Jaecoo, Jeep, Jetour, KIA, Maxus, Mercedes-Benz, Nissan, Seres, Subaru, VinFast, Volkswagen, Volvo dan Xpeng.

    • Convention Hall: BMW, Ford, Geely, MINI dan Polytron
    • Hall 5 hingga 10: BAIC, BYD, Chery, Daihatsu, Denza, Honda, Lexus, Mazda, MG, Mitsubishi Motors, Suzuki, Toyota dan Wuling.
    • Hall 11: Adiputro, Laksana, New Armada dan Tentrem serta ratusan merek industri pendukung otomotif.

    Lebih lanjut, Rizwan menyampaikan bahwa GIIAS bukan sekadar pameran otomotif, tetapi juga menjadi ajang penting bagi para merek untuk menampilkan inovasi mereka.

    “Teknologi dan produk otomotif terkini selalu mewarnai setiap penyelenggaraan GIIAS, tidak terkecuali juga ditahun ini, informasinya tahun ini hampir seluruh peserta akan memperkenalkan teknologi dan kendaraan terbarunya di GIIAS 2025,” tukas dia.

    (lua/riar)

  • Ibunda Ungkap Argo Ingin S2 ke Luar Negeri, Cita-cita Jadi Pengacara

    Ibunda Ungkap Argo Ingin S2 ke Luar Negeri, Cita-cita Jadi Pengacara

    Jakarta

    Meiliana (48) mengenang sosok putranya, Argo Ericko Achfandi (19), mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada yang tewas ditabrak mobil BMW di Jalan Palagan. Ia menyebut Argo memiliki cita-cita menjadi pengacara.

    “Masuk di Fakultas Hukum ini, beliau hanyain sebenarnya corporate lawyer. Ya, corporate lawyer,” kata Meiliana saat ditemui di kediamannya di kawasan Kalibaru, Depok, Sabtu (31/5/2025).

    Dia menceritakan Argo memang merupakan anak yang pintar secara akademik. Dari kecil Argo sudah gemar membaca dan kuat menghafal.

    Meski baru menjalani tahun pertama kuliah, Meiliana mengatakan Argo memiliki keinginan untuk melanjutkan kuliah strata dua (S2) ke luar negeri.

    Niat itu sudah disampaikan Argo padannya. Almarhum Argo, kata dia, kala itu mengatakan hendak mencoba program Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari Kementerian Keuangan.

    “Setelah ini (kuliah) dia akan mempunyai cita-cita mau S2 di luar negeri melalui LPDP. Sudah disiapkan dari sekarang, walaupun itu masih tiga tahun ke depan,” ungkap Meiliana.

    “Belum (tahu mau ke negara mana). Pada saat waktu di UGM, dia diskusi dengan saya. Dia punya goal, target lima tahun ke depan, saya diskusi, ‘setelah ini kamu mau kemana?’ (itu) sebelum dia diterima melalui jalur SMBB, kita sempat diskusi,” cerita Meiliana.

    “‘Setelah ini kamu kemana nak? 5 tahun lagi kamu akan apa?’, ‘Oh nggak bun, aku rencana nantinya mau S2’, ‘Oh ya silahkan, melalui jalur beasiswa nak?’, ‘Ya, LPDP bun, tapi bunda diem-diem dulu ya,’” lanjutnya.

    “Ternyata dia mempersiapkan itu di semester dua, itu pun info dari teman dekatnya. Itu sangat luar biasa, sangat luar biasa,” terang dia.

    “(Argo sudah mulai) Mencari beasiswa untuk LPDP tersebut. Tapi sebelumnya dengan saya adalah les bahasa Inggris,” sambung Meiliana.

    Di sisi lain, Meiliana mengungkap Argo pernah bercerita tentang tujuannya. Argo, kata dia punya tujuan yang sangat mulia, yaitu membahagiakan ibunya juga adiknya yang masih duduk pada Sekolah Menengah Atas (SMA). Meilina terharu atas ucapan Argo.

    “Almarhum Argo ini adalah anak sulung dari dua bersaudara. Harapan besar saya, dia adalah pengganti ayahnya, sebagai tulang punggung untuk saya dan adiknya. Yang akhirnya, dengan adanya kejadian ini, pupus semua harapan saya selaku ibu yang membesarkan almarhum 11 tahun tanpa figur ayah,” tuturnya pilu.

    “Itulah luar biasanya Argo. Dia mempunyai tujuan atau semangat yang sangat tinggi. Terutama untuk masa depan dia nanti. Dan tujuannya hanya satu, membahagiakan ibunya,” pungkas Meiliana.

    Kronologi Kecelakaan Maut

    Dilansir detikJogja, kecelakaan maut terjadi pada Sabtu (24/5) dini hari. Kasat Lantas Polresta Sleman, AKP Mulyanto, mengatakan insiden itu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB.

    “Kecelakaan melibatkan pemotor Vario, mobil BMW, dan CRV dini hari tadi di Jalan Palagan. Untuk korban satu orang, pemotor Vario meninggal dunia,” kata Mulyanto saat dihubungi wartawan, Sabtu (24/5/2025).

    Diketahui mobil BMW dikemudikan oleh Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan (21), mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Sedangkan motor Vario dikendarai oleh Argo Ericko Achfandi (19), mahasiswa Fakultas Hukum UGM.

    Mulyanto berujar, kecelakaan bermula saat Argo berkendara dari arah selatan ke utara. Saat itu dia berniat putar arah balik ke selatan.

    Akan tetapi, saat kendaraannya berbelok, dari arah belakang melaju mobil BMW yang dikemudikan Christiano. Benturan pun tak terhindarkan.

    “Pemotor bermaksud berputar arah ke arah selatan, bersamaan dengan itu dari arah yang sama, dari belakangnya melaju BMW. Karena jarak yang dekat pengemudi mobil tidak bisa menghindar dan membentur motor,” jelasnya.

    Usai membentur motor, mobil BMW tidak langsung berhenti dan menabrak mobil CRV yang terparkir di pinggir jalan. Dalam peristiwa kecelakaan ini, pemotor meninggal dunia di lokasi kejadian.

    (ond/aik)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ini Mobil Mewah Langka Milik Anak Haji Isam, Cuma Ada 1 di RI

    Ini Mobil Mewah Langka Milik Anak Haji Isam, Cuma Ada 1 di RI

    Jakarta

    Anak Haji Isam, Liana Saputri merupakan sosok yang cukup menggemari otomotif. Bahkan, dia merupakan satu-satunya pemilik BMW M850i xDrive First Edition di Indonesia. Kendaraan tersebut berstatus super langka!

    BMW M850i xDrive First Edition merupakan coupe langka yang telah dikenalkan lima-enam tahun lalu. Kendaraan tersebut hanya diproduksi 400 unit di dunia dengan periode pembuatan selama dua bulan.

    Di Indonesia, unitnya sangat-sangat terbatas. Menurut BMW Indonesia, mobil ini hanya ada 1 unit di Tanah Air. Sementara pemiliknya merupakan putri pengusaha asal Batulicin, Liana Saputri. Dalam akun Instagramnya, Liana pernah mengunggah potret coupe BMW itu pada Juni 2019. Pada bagian interiornya tertulis ‘First Edition 1/400’.

    “Si Boss akhirnya datang. Mengingat hari ini saya masih tidak percaya. Terima kasih BMW Indonesia untuk bisa mewujudkannya. Saya juga berterima kasih untuk semua teman yang merencanakan kejutan ini. Kalian semua sukses membuat hari ini menjadi hari yang paling membahagiakan dalam hidup saya, terima kasih!” tulis Liana kala itu.

    Spesifikasi BMW M850i xDrive Coupe First EditionBMW 850i xDrive Coupe First Edition Foto: BMW

    Diproduksi secara terbatas, mobil ini mengusung desain BMW Individual yang spesifik. Pemilihan material hingga warnanya pun berkualitas tinggi. Di bagian eksterior, coupe ini mengusung lapisan cat khusus BMW Individual Frozen Barcelona Blue metalik yang baru dikembangkan dan diaplikasikan pertama kalinya pada mobil BMW.

    Cat itu dikombinasikan dengan BMW Individual High Gloss Shadow Line yang telah ditingkatkan. BMW menyematkan velg ringan berukuran 20 inchi yang mengusung warna Jet Black. Di bagian interior pun tak kalah eksklusif.

    Kursinya dibalut kulit trim Merino dengan kombinasi warna Ivory White/Night Blue. Setirnya juga dilapisi kulit ciri khas BMW M. Di bagian tengah kokpit, ada tulisan khusus ‘First Edition 1/400’.

    Edisi khusus ini menggendong mesin V8 dengan teknologi BMW TwinPower Turbo. Mesinnya bisa menyemburkan tenaga 530 daya kuda. Mesin itu dipadukan dengan transmisi Steptronic 8 percepatan. Buasnya tenaga mesin itu disalurkan melalui penggerak empat roda BMW xDrive.

    Dalam pengujian internal BMW, konsumsi bahan bakar mobil ini sekitar 9.8-9.7 liter /100 km. Bila dikonversikan, konsumsi bahan bakarnya itu sekitar 10,2 km/liter sampai 10.3 km/liter.

    (sfn/lth)

  • Taktik Orang Suruhan Ganti Pelat BMW Christiano Tarigan, Sukses Kelabui Polisi di Polsek
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        31 Mei 2025

    Taktik Orang Suruhan Ganti Pelat BMW Christiano Tarigan, Sukses Kelabui Polisi di Polsek Regional 31 Mei 2025

    Taktik Orang Suruhan Ganti Pelat BMW Christiano Tarigan, Sukses Kelabui Polisi di Polsek
    Penulis
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Seorang pria berinisial IV diam-diam mengganti pelat nomor mobil BMW milik
    Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan
    usai kecelakaan yang menewaskan mahasiswa UGM,
    Argo Ericko Achfandi
    .
    IV yang mengaku sebagai orang suruhan itu mengganti pelat nomor saat barang bukti sudah diamankan di Polsek Ngaglik, Sleman, pasca
    Aksi itu dilakukan dengan cara mengelabui petugas jaga.
    Kapolresta Sleman Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo mengatakan, IV datang ke Polsek Ngaglik pada 24 Mei, pagi setelah insiden kecelakaan maut di Jalan Palagan Sleman.
    “Tanggal 24, sekitar jam 9 ada orang yang datang ke Polsek,” kata Edy, Jumat (30/5/2025).
    Saat itu, IV awalnya meminta izin ke petugas untuk mengambil barang pribadi dari dalam mobil.
    Petugas yang berjaga pun megizinkan dan mengantarkannya ke mobil BMW milik Christiano. IV sempat mengambil sepasang sepatu dari dalam mobil.
    “Dia mengambil barang ditemani oleh anggota. Di CCTV-nya ada juga anggota nemenin, setelah selesai dia pamitan,” tambahnya.
    Rupanya, mengambil barang itu hanya modus untuk mengetahui lokasi mobil disimpan.
    Tak lama kemudian, IV kembali ke area parkir Polsek Ngaglik tanpa sepengetahuan petugas.
    “Orang itu datang lagi ke situ (lokasi mobil BMW diparkir) mengganti pelat nomor, di-CCTV ada. Mengganti pelat nomor yang pelat nomor F diganti B,” jelas Edy.
    Hasil pemeriksaan menyebut penggantian pelat dilakukan untuk menutupi fakta bahwa mobil memakai pelat palsu 
    Saat kecelakaan, mobil mewah yang dikemudikan Christiano itu menggunakan pelat F 1206.
    Namun, pelaku IV menggantinya dengan pelat nomor B 1442 NAC, yang sesuai dengan STNK.
    “Motif dan niatnya supaya tidak diketahui bahwa pada saat kejadian, atau sebelum kejadian, mobil tersebut menggunakan pelat palsu,” ujar Edy.
    Polisi juga menemukan empat pelat berbeda di dalam mobil BMW tersebut.
    “Hasil kita periksa, ternyata di dalam mobil itu juga ada empat pelat nomor yang berbeda,” lanjut Edy.
    IV mengaku melakukan aksi pergantian pelat itu atas perintah dua atasannya, WI dan NR, yang bekerja di perusahaan swasta yang sama.
    “IV mengaku mengganti pelat atas perintah dua atasannya, WI dan NR. Ketiganya sudah kami periksa,” ujar Edy.
    Polisi menyatakan IV, WI, dan NR masih diperiksa dan berpeluang besar menjadi tersangka.
    “Gambaran umumnya, pasti jadi tersangka,” tegas Edy.
    Polisi tak merinci lebih jauh perusahaan swasta tempat ketiga pelaku bekerja. Ia juga tak menjelaskan secara detail hubungan antara pelaku dengan Christiano yang masih berkuliah di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. 
    Edy hanya memastikan para pelaku dan Christiano saling mengenal.
    “Mereka kenal, kerabat lah ya,” ujarnya singkat.
    Polisi menyatakan, Christiano yang sudah ditahan atas kasus kecelakaan juga akan dikenai pasal tambahan terkait dugaan pemalsuan pelat nomor.
    (Penulis: Wijaya Kusuma)

    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Taktik Orang Suruhan Ganti Pelat BMW Christiano Tarigan, Sukses Kelabui Polisi di Polsek
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        31 Mei 2025

    Pelat BMW Christiano Tarigan Sengaja Diganti usai Tabrak Argo: Siapa Saja yang Terlibat dan Apa Motifnya? Regional 31 Mei 2025

    Pelat BMW Christiano Tarigan Sengaja Diganti usai Tabrak Argo: Siapa Saja yang Terlibat dan Apa Motifnya?
    Penulis
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Kasus kecelakaan yang menewaskan mahasiswa UGM,
    Argo Ericko Achfandi
    , di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Sleman, tidak berhenti pada penetapan tersangka pengemudi mobil BMW,
    Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan
    .
    Usai Christiano Tarigan ditangkap, muncul fakta baru mengenai penggantian pelat nomor kendaraan yang memunculkan pertanyaan soal upaya mengaburkan barang bukti.
    Setelah kecelakaan terjadi, publik mencurigai adanya upaya manipulasi identitas kendaraan.
    Dalam dokumentasi warganet, BMW tersebut terlihat menggunakan pelat nomor F 1206 saat kecelakaan.
    Namun, ketika mobil diamankan di Polsek Ngaglik, pelat nomor yang terpasang telah berubah menjadi B 1442 NAC.
    Polisi pun mengakui ada orang yang mengganti pelat nomor tersebut setelah mobil diamankan di Polsek, tanpa sepengetahuan petugas.
    “Pada saat kendaraan sudah diamankan, tanpa diketahui oleh petugas, ada yang mengganti pelat nomor tersebut menggunakan pelat nomor B 1442 NAC,” kata Kapolresta Sleman Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo, Jumat (30/5/2025).
    Penyelidikan polisi mengarah pada seorang pria berinisial IV, karyawan sebuah perusahaan swasta, yang kini sudah ditangkap.
    Pada Sabtu pagi, 24 Mei 2025, IV datang ke Polsek Ngaglik dengan alasan mengambil barang pribadi dari dalam mobil BMW yang diamankan sebagai barang bukti.
    Petugas piket yang berjaga saat itu mengizinkannya masuk. IV mengambil sepasang sepatu dari dalam mobil.
    Namun, tidak lama setelahnya, IV diam-diam kembali ke lokasi kendaraan dan mengganti pelat nomor mobil, dari F 1206 menjadi B 1442 NAC.
    Aksi ini terekam kamera pengawas (CCTV) di area parkir Polsek.
    “Orang itu datang lagi ke situ (lokasi mobil BMW diparkir) mengganti pelat nomor, di-CCTV ada. Mengganti pelat nomor yang pelat nomor F diganti B,” jelas Edy.
    Dari pemeriksaan, terungkap bahwa motif utama penggantian pelat adalah untuk menutupi penggunaan pelat palsu saat kecelakaan terjadi.
    Pelat F 1206 yang terpasang saat kejadian tidak sesuai dengan STNK kendaraan, sedangkan pelat B 1442 NAC adalah pelat yang sah.
    “Motif dan niatnya supaya tidak diketahui bahwa pada saat kejadian, atau sebelum kejadian, mobil tersebut menggunakan pelat palsu,” kata Edy.
    Penggunaan pelat palsu ini diduga untuk gaya-gayaan, karena polisi juga menemukan empat pelat nomor berbeda di dalam mobil BMW tersebut.
    “Hasil kita periksa, ternyata di dalam mobil itu juga ada empat pelat nomor yang berbeda,” tambah Edy.
    Penyidik mengungkap bahwa IV tidak bertindak sendiri, melainkan mengaku diperintah oleh dua atasannya di perusahaan tempat ia bekerja, yaitu WI dan NR.
    “Keterangannya itu pimpinannya di perusahaan swasta. Dia melakukan disuruh sama dua orang itu,” kata Edy.
    Ketiga orang tersebut saat ini masih diperiksa.
    Menurut Edy, gelar perkara akan dilakukan untuk menentukan apakah mereka akan ditetapkan sebagai tersangka. Namun, indikasi ke arah itu sudah cukup kuat.
    “Gambaran umumnya, pasti jadi tersangka,” tegasnya.
    Polisi belum merinci perusahaan tempat mereka bekerja, atau bagaimana hubungan kerja mereka dengan Christiano yang masih berkuliah di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM.
    Namun, Edy menyebut adanya kedekatan personal di antara para pelaku dan Christiano.
    “Mereka kenal, kerabat lah ya,” ungkap Edy.
    Sementara soal kedekatan ketiganya dengan orangtua Christiano, polisi belum bisa berbicara banyak.
    “Orangtua Christiano belum kita periksa saya enggak (tahu) orang tua Christiano kerja di mana,” ujar Edy.
    Meskipun pelat diganti oleh IV dkk, polisi menegaskan bahwa hingga kini belum ada bukti bahwa Christiano menyuruh langsung melakukan tindakan tersebut.
    “Bukan Christiano (yang menyuruh mengganti pelat),” jelas Edy.
    Namun, karena pelat palsu digunakan saat kecelakaan, Christiano juga akan dijerat dengan pasal tambahan terkait dugaan pemalsuan identitas kendaraan.
    Christiano sendiri sudah terlebih dahulu ditahan atas kasus kecelakaan maut tersebut.
    Proses hukum kini memasuki babak baru dengan dugaan adanya tindak pidana tambahan berupa pengaburan barang bukti dan penggunaan pelat palsu.
    (Penulis: Wijaya Kusuma, Wisang Seto Pangaribowo)
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ini Kronologi Penggantian Pelat BMW Penabrak Mahasiswa UGM

    Ini Kronologi Penggantian Pelat BMW Penabrak Mahasiswa UGM

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Sleman mengungkap kronologi penggantian pelat nomor mobil BMW yang terlibat dalam kecelakaan maut di Sleman, Yogyakarta, yang menewaskan Argo Ericko Achfandi, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Sabtu (24/5/2025) dini hari lalu.

    Dalam penyelidikan, polisi telah memeriksa tiga orang terkait dugaan penggantian pelat nomor palsu mobil BMW penabrak mahasiswa UGM, yakni IV, WI, dan NR.

    IV diduga sebagai pelaku langsung penggantian pelat nomor, sementara WI dan NR disebut sebagai pihak yang memberikan perintah. Keduanya merupakan pimpinan di sebuah perusahaan swasta.

    “Kami lakukan pengecekan CCTV, terlihat IV mengganti pelat nomor. Ia mengaku mendapat perintah dari WI dan NR. Ketiganya sudah diperiksa, mereka masih berstatus saksi,” ujar Kapolresta Sleman, Kombes Pol Edy Setiono Erning Wibowo, Jumat (30/5/2025).

    Terekam CCTV di Polsek Ngaglik

    Rekaman CCTV menunjukkan IV datang ke Polsek Ngaglik pada pagi hari setelah kecelakaan. Dia dua kali mendatangi lokasi mobil diamankan, yakni:

    Pukul 09.00 WIB, IV meminta izin kepada petugas jaga untuk membuka mobil dengan alasan ingin mengambil barang pribadi.Pukul 10.00 WIB, IV kembali lagi ke lokasi tanpa melapor ke petugas dan langsung mengganti pelat nomor bagian belakang, dari kode F menjadi B.

    “Dari CCTV, terlihat jelas IV mengganti pelat nomor. Pelat F 1206 adalah palsu. Mobil itu sebenarnya berpelat asli B 1442 NAC,” jelas Edy.

    Motif: Mengelabui Penyelidikan

    Dalam pemeriksaan, IV mengaku penggantian pelat dilakukan untuk mengelabui aparat agar mobil tidak dikenali sebagai kendaraan yang terlibat kecelakaan.

    “Motifnya jelas, menghindari penyelidikan. Mereka ingin menyembunyikan fakta bahwa mobil itu saat kecelakaan menggunakan pelat palsu,” tutur Edy.

    Saat ini, ketiga orang yang diperiksa masih berstatus sebagai saksi, tetapi polisi menyatakan kemungkinan besar mereka akan ditetapkan sebagai tersangka setelah gelar perkara dilakukan.

    “Gambaran umumnya, arahnya pasti ke tersangka, tetapi kami tunggu hasil gelar perkara dulu,” pungkas Edy.

    Kasus Kecelakaan Jadi Sorotan Publik

    Kecelakaan tragis ini menyedot perhatian publik karena selain melibatkan mahasiswa UGM, juga muncul indikasi rekayasa untuk menghambat penyelidikan.

    Masyarakat kini menantikan langkah tegas dari aparat hukum dalam menuntaskan kasus kecelakaan BMW penabrak mahasiswa UGM hingga tewas secara transparan dan adil.

  • Taktik Orang Suruhan Ganti Pelat BMW Christiano Tarigan, Sukses Kelabui Polisi di Polsek
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        31 Mei 2025

    1 Diam-diam Ganti Pelat Nomor BMW Christiano, Pelaku Mengaku Disuruh Dua Atasannya Regional

    Diam-diam Ganti Pelat Nomor BMW Christiano, Pelaku Mengaku Disuruh Dua Atasannya
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi masih menyelidiki penggantian pelat nomor mobil BMW milik Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan dalam kasus kecelakaan yang menewaskan mahasiswa
    UGM
     
    Argo Ericko
    Achfandi.
    Pelaku berinisial IF yang saat ini sudah ditangkap mengaku diam-diam mengganti pelat nomor BMW itu karena disuruh oleh atasannya di sebuah perusahaan swasta. 
    “Terduga pelaku 1, tapi ada yang menyuruh melakukan,” kata Kapolresta Sleman Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo saat dihubungi pada Jumat (30/5/2025).
    Pelaku IF mengganti pelat nomor itu pascakecelakaan, saat barang bukti mobil BMW sudah diamankan di kantor polisi.
    Saat insiden terjadi, pelat nomor mobil BMW yang digunakan adalah F 1206, tetapi berubah menjadi B 1442 NAC.
    Perubahan pelat nomor itu sempat menjadi sorotan warganet.
    Edy menjelaskan bahwa IF mengaku mendapat perintah dari dua orang lainnya berinisial WI dan NR. Kedua orang tersebut disebut sebagai atasan IF di sebuah perusahaan swasta.
    “Keterangannya itu pimpinan. Yang melakukan disuruh sama dua orang itu, itu pimpinannya,” ujarnya.
    Edy menambahkan bahwa, berdasarkan pemeriksaan, IF bukan bertindak atas inisiatif sendiri ataupun perintah tersangka Christiano.
    “Menurut pemeriksaan pimpinannya. Bukan Christiano (yang menyuruh mengganti pelat). Dia kan bekerja di swasta. Kemudian, dia atas perintah pimpinannya untuk melepas itu,” beber Edy.
    Saat ini, penyidik masih menyelidiki apakah ada keterkaitan antara pihak yang menyuruh penggantian pelat nomor dengan orangtua Christiano, termasuk kemungkinan mereka bekerja di perusahaan yang sama.
    “Orangtua Christiano belum kita periksa saya enggak (tahu) orang tua Christiano kerja di mana,” ujar Edy.
    Hubungan antara Christiano dan pelaku penggantian pelat nomor juga belum dapat dipastikan oleh pihak kepolisian.
    “Ya sementara sampaikan saja 3 masih dalam pemeriksaan. Pada waktunya kan sampaikan ke rekan semuanya,” tutup Edy.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sahroni Desak Pengendara BMW Penabrak Mahasiswa UGM Dihukum Maksimal

    Sahroni Desak Pengendara BMW Penabrak Mahasiswa UGM Dihukum Maksimal

    Jakarta

    Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni memastikan akan mengawal kasus pengendara BMW yang juga mahasiswa FEB UGM, Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan (21), yang menabrak hingga tewas mahasiswa UGM Argo Ericko Achfandi (19). Sahroni mendesak pihak kepolisian menerapkan hukuman maksimal.

    “Itu pasalnya banyak sekali tindak pidana yang dilakukan si penabrak, polisi tahu semua, itu pasti ditindak dengan tepat dan saya akan awasi perkara ini bersama semua insan masyarakat luas,” kata Sahroni saat dihubungi, Jumat (30/5/2025).

    Sahroni juga menyinggung upaya Christiano lari dari tanggung jawabnya dengan memalsukan pelat mobil. Menurutnya, Christiano sudah selayaknya dijatuhi pasal berlapis.

    “Kalau sekarang nggak bisa lagi lari dia, dia harus terima resiko yang telah dia lakukan, kasih saja pasal berlapis untuk dia bertanggung jawab dengan apa yang dia lakukan,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Bendum DPP NasDem ini juga mendesak pihak kepolisian menerapkan hukuman seberat-beratnya terhadap Christiano.

    “Iya karena itu lah dia harus bertanggungjawab dan harus maskimal hukumannya atas perbuatannya,” ujar dia.

    Nahas, dari arah yang sama melaju mobil BMW yang dikendarai Christiano. Jarak yang terlalu dekat membuat pengemudi BMW itu akhirnya menabrak Argo.

    Setelahnya mobil BMW itu oleng dan menabrak mobil Honda CR-V yang tengah parkir di tepi jalan sisi timur. Akibat insiden ini, Argo megnalami sejumlah luka berat dan meninggal dunia.

    (maa/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 4 Fakta Pelat Nomor BMW Mahasiswa UGM Berubah Usai Tabrak Argo

    4 Fakta Pelat Nomor BMW Mahasiswa UGM Berubah Usai Tabrak Argo

    Sleman

    Polisi menemukan upaya penggantian pelat nomor mobil BMW yang dikendarai Christiano Tarigan (21) usai menabrak Argo Ericko Achfandi (19) mahasiswa FH UGM hingga tewas di Jalan Palagan, Sleman. Dalam kasus tersebut, polisi telah memeriksa satu orang terduga pelaku pengganti pelat nomor.

    1. Pergantian Pelat Terekam CCTV

    Dilansir detikJogja, Kamis (29/5/2025), Kapolresta Sleman, Kombes Edy Setyanto Erning Wibowo, mengatakan penggantian pelat nomor mobil tersebut dilakukan pelaku saat mobil BMW tersebut diamankan pihak kepolisian di Polsek Ngaglik. Polisi menyebut, pelaku mengganti nomor polisi tanpa sepengetahuan petugas.

    “Pada kesempatan ini juga saya sampaikan, terkait dengan adanya pelat nomor yang sebenarnya kendaraan tersebut pada saat kejadian itu menggunakan pelat nomor F 1206. Pada saat itu memang digunakan pelat nomor itu,” kata Edy saat rilis kasus di aula Polresta Sleman, Rabu (28/5).

    “Pada saat kendaraan sudah diamankan tanpa diketahui oleh petugas ada yang mengganti pelat nomor tersebut menggunakan pelat nomor B 1442 NAC,” lanjutnya.

    Pelaku mengganti pelat nomor tersebut di area Polsek Ngaglik. Saat itu, mobil BMW tersebut diletakkan di belakang kantor polsek yang ruangannya terbuka.

    Sementara itu, pelat nomor BMW berkode F yang digunakan saat kejadian belum ditemukan hingga saat ini. Polisi menyebut telah mengamankan barang bukti.

    “Kita ambil CCTV-nya, itu dia mengganti di dalam, karena itu mobilnya parkir di belakang Polsek sana, mereka berkumpul di situ tiba-tiba mengganti tanpa pengetahuan dan izin dari kita. Ada CCTV-nya sudah ada semua,” jelas Edy

    Edy memastikan pelaku bukanlah anggota kepolisian. Polisi pun masih melakukan pendalaman soal hubungan pelaku dengan Christiano.

    “Bukan anggota, ya. Tidak ada anggota saya hanya untuk mengganti itu, untuk apa? Ada CCTV-nya sudah ada, orangnya sekarang dalam pemeriksaan,” jelasnya.

    4. Temuan Sejumlah Pelat Nomor di Dalam BMW

    Tak hanya itu, polisi juga menemukan lebih dari satu pelat nomor di dalam mobil BMW Christiano. Dia mengatakan, pihaknya belum mengetahui secara pasti sejumlah pelat nomor tersebut akan digunakan untuk apa.

    “Ya, memang kita temukan di dalam mobil ada beberapa pelat. Kalau kapan menggunakannya kita tidak tahu. Ya, yang jelas pada saat kejadian dia menggunakan pelat F, kemudian diganti plat B,” ujar Edy.

    Baca selengkapnya di sini

    (dwr/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini