brand merek: Apple

  • Kiamat HP Segera Tiba, Penggantinya Sudah Ramai Bermunculan

    Kiamat HP Segera Tiba, Penggantinya Sudah Ramai Bermunculan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rasanya sulit membayangkan kehidupan manusia modern tanpa smartphone. Dalam aktivitas sehari-hari, smartphone membantu manusia berinteraksi dengan dunia luar secara real-time. 

    Namun, ternyata sudah ada tanda-tanda ‘kiamat’ HP. Pasalnya, sudah banyak ahli yang merancang perangkat penggantinya.

    Seperti yang dilakukan oleh Jony Ive, mantan Chief Design Officer Apple yang dikenal sebagai sosok di balik desain iPhone dan MacBook.

    Ive kabarnya tengah mengembangkan perangkat baru yang didukung kecerdasan buatan (AI). Meski orang-orang yang tahu soal proyek menegaskan bahwa perangkat ini bukan HP pada umumnya, tapi fungsinya kemungkinan akan menyerupai HP dalam banyak hal.

    Proyek ini muncul setelah  Jony Ive bekerja sama dengan CEO OpenAI, Sam Altman, untuk menciptakan perangkat AI generasi baru.

    Perangkat tersebut tengah dikembangkan oleh io products, sebuah startup yang diluncurkan oleh Sam Altman dan LoveFrom, firma desain milik Jony Ive.

    Keduanya mengumumkan kemitraan strategis dengan OpenAI mengakuisisi startup milik Jony Ive. Meski ada kendala hak cipta nama, tetapi proyek ini digadang-gadang akan mengubah masa depan. 

    Akuisisi tersebut diyakini dapat mempercepat proses pengembangan dan peluncuran perangkat, demikian dikutip dari Phone Arena, Selasa (12/8/2025).

    Sumber yang mengetahui proyek ini menyebutkan bahwa desain perangkat masih dalam tahap pengembangan. Beberapa konsep yang tengah dieksplorasi mencakup bentuk tanpa layar-sering disebut sebagai “ponsel tanpa layar”-hingga perangkat rumah tangga pintar yang dikendalikan oleh AI.

    Dengan kata lain, perangkat ini mungkin akan sulit diklasifikasikan secara konvensional, meskipun istilah “ponsel” tetap sering muncul saat orang mencoba menjelaskannya.

    Meski detailnya masih terbatas, satu hal yang jelas adalah tim di balik proyek ini tidak hanya ingin menciptakan aksesori kecil, melainkan mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi.

    Kata Elon Musk dan Mark Zuckerberg soal kepunahan HP

    Baru-baru ini, CEO Meta Mark Zuckerberg juga mengungkap prediksi yang menghebohkan. Ia mengatakan dominasi smartphone sebagai perangkat sehari-hari saat ini akan tergantikan oleh smartglasses atau kacamata pintar.

    Bahkan, Zuckerberg memprediksi fenomena itu akan mulai terlihat di pengujung dekade ini atau 2030 mendatang.

    Ternyata, sebelumnya miliarder Elon Musk juga pernah menyinggung soal kepunahan smartphone dan penggantinya.

    Berbeda dengan Zuckerberg, Musk mengatakan pengganti smartphone masa depan adalah Neuralink, yakni produk chip otak yang saat ini sudah bisa membuat manusia lumpuh mampu menjalankan komputer hanya dengan telepati otak.

    Hal ini disampaikan Musk beberapa saat lalu di X. Kala itu ada akun parodi Not Elon Musk (@iamnot_elon) yang bertanya ke netizen “apakah Anda akan menginstal antarmuka Neuralink untuk mengontrol ponsel hanya melalui pikiran?”.

    Musk kemudian menjawab tweet itu dengan menyebut, “di masa depan tak ada lagi HP, hanya Neuralink,” kata dia, dikutip dari DeccanHerald.

    Nah, itu dia beberapa sinyal yang mengindikasikan perang smartphone akan diganti oleh perangkat baru. Kita tunggu saja!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Suzuki Grand Vitara Phantom Blaq Edition Meluncur, Apa yang Beda?

    Suzuki Grand Vitara Phantom Blaq Edition Meluncur, Apa yang Beda?

    Jakarta

    Suzuki Grand Vitara Phantom Blaq Edition resmi diperkenalkan di India. Model spesial ini meluncur sebagai perayaan Maruti Suzuki India Limited (MSIL) terhadap dealer NEXA (New Exclusive Automotive Experience) yang genap berusia 10 tahun. Lantas apa saja yang membedakan Suzuki Grand Vitara Phantom Blaq Edition?

    Mengutip laman Maruti Suzuki, Suzuki Grand Vitara Phantom Blaq Edition tampil menonjol, berkat balutan warna eksklusif Matte Black yang memberi kesan mewah, sekaligus elegan.

    Suzuki Grand Vitara Phantom Blaq Edition hadir untuk konsumen yang mengutamakan gaya dan kecanggihan. Model edisi khusus ini tersedia hanya pada varian Strong Hybrid Alpha+.

    Interiornya tetap mengusung nuansa serba hitam seperti versi standar, namun dengan sentuhan berbeda, melalui jok kulit sintetis perforasi dan aksen warna emas sampanye yang mempertegas kemewahan.

    “Saat kami merayakan satu dekade NEXA, Grand Vitara Phantom Blaq Edition mencerminkan komitmen berkelanjutan kami untuk menginspirasi pelanggan melalui inovasi yang dirancang khusus. Edisi terbatas ini menghadirkan esensi kemewahan, menawarkan SUV yang tidak hanya memiliki performa luar biasa, tetapi juga selaras dengan gaya hidup elegan para pembeli yang berkelas,” bilang Senior Executive Officer Marketing & Sales MSIL Partho Banerjee.

    Banerjee menambahkan, sejak debutnya, Grand Vitara telah mendapatkan respons luar biasa dengan penjualan mencapai 300.000 unit hanya dalam 32 bulan. Kesuksesan ini diklaim didorong oleh ragam pilihan mesin yang ditawarkan, mulai dari Strong Hybrid, ALLGRIP Select, hingga S-CNG, yang mampu memenuhi kebutuhan beragam pelanggan.

    Soal fitur, Grand Vitara Phantom Blaq Edition dibekali panoramic sunroof, kursi depan berventilasi, hingga sistem hiburan SmartPlay Pro+ berukuran 9 inci dengan dukungan Android Auto dan Apple CarPlay nirkabel. Juga ada sistem audio premium Clarion, kamera 360 derajat, Head-Up Display (HUD), wireless charging dock, serta Suzuki Connect.

    Dari sisi safety, SUV ini sudah dibekali NEXA Safety Shield yang mencakup 6 airbag, Electronic Stability Program (ESP), ABS dengan EBD, lalu Hill Hold Control, sensor parkir mundur, serta sabuk pengaman tiga titik dengan fitur pengingat.

    (lua/din)

  • Pengguna HP Android Ini Bakal Bisa Chat Tanpa Internet, Begini Caranya

    Pengguna HP Android Ini Bakal Bisa Chat Tanpa Internet, Begini Caranya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pengguna HP Samsung Galaxy di masa depan kemungkinan bisa tetap berkirim pesan meski tanpa koneksi internet. Samsung dikabarkan sedang menyiapkan fitur SMS darurat via satelit di aplikasi pesan bawaannya, Samsung Messages.

    Fitur ini terungkap setelah seorang pengguna Reddit menemukan potongan kode di versi terbaru (16.1.02.2) Samsung Messages.

    Dalam kode tersebut, disebutkan adanya “Satellite Mode” yang memungkinkan pengguna mengirim SMS melalui koneksi satelit. Namun, mode ini hanya mendukung pesan teks biasa, tanpa layanan RCS maupun lampiran multimedia seperti foto atau video.

    Langkah ini menandakan Samsung belum akan meninggalkan aplikasi pesan buatannya meski saat ini Galaxy sudah menggunakan Google Messages sebagai aplikasi default. Samsung Messages dinilai memiliki desain lebih ramah pengguna dan fitur lebih banyak dibanding Google Messages.

    Samsung juga diketahui terus mengembangkan fiturnya, seperti pengingat ulang tahun, reaksi emoji, berbagi lokasi secara langsung, hingga reaksi stiker, demikian dikutip dari SamMobile, Senin (11/8/2025).

    Fitur pesan darurat via satelit ini diperkirakan akan hadir lebih dulu di ponsel flagship Galaxy, menyaingi teknologi serupa yang sudah dihadirkan Apple di iPhone.

    Dengan Apple yang kini mengadopsi RCS Universal Profile, Samsung mungkin tidak lagi akan ketergantungan pada Google untuk pengembangan teknologi perpesanan dan bahkan bisa kembali menjadikan Samsung Messages sebagai aplikasi default di ponsel dan tablet Galaxy.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Seruan Boikot McDonald’s hingga Coca-Cola Menggema di India Gegara Trump

    Seruan Boikot McDonald’s hingga Coca-Cola Menggema di India Gegara Trump

    Jakarta

    Perusahaan multinasional asal Amerika Serikat (AS), seperti McDonald’s, Coca-Cola, Amazon, hingga Apple menghadapi seruan boikot di India. Seruan ini muncul lantaran sentimen anti-AS akibat tarif yang dikenakan Presiden AS Donald Trump.

    Seruan ini didorong oleh para eksekutif bisnis dan pendukung Perdana Menteri (PM) Narendra Modi sebagai protes tarif impor AS. India merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak sehingga menjadikan negara tersebut sebagai pangsa utama perusahaan multinasional asal AS.

    Mereka tumbuh pesat dengan menyasar golongan kelas menengah ke atas. India masih menganggap produk internasional sebagai simbol peningkatan kualitas hidup, misalnya India menjadi negara dengan jumlah pengguna WhatsApp milik Meta yang terbesar. Selain itu, gerai Domino’s Pizza juga banyak dibuka di sana.

    Tak ketinggalan, minuman ringan, seperti Pepsi, Coca-cola mendominasi rak-rak toko. Warganya pun masih mengantre setiap pembukaan toko Apple serta promo dari gerai kopi Starbucks

    Meskipun belum terlihat penurunan penjualan, aksi seruan boikot itu semakin meningkat, baik di media sosial maupun ajakan membeli produk lokal dan meninggalkan produk AS. Sentimen ini memuncak setelah Trump mengenakan tarif tambahan menjadi 50% pada barang-barang asal India yang menekan eksportir dan memperburuk hubungan antara India dan AS. Sayangnya, McDonald’s, Coca-Cola, Amazon, dan Apple belum menanggapi pertanyaan terkait hal ini.

    Di sisi lain, salah satu pendiri Wow Skin Science India, Manish Chowdhary menunggah video di LinkedIn yang mengajak untuk mendukung produk lokal. Ia mendorong penggunaan produk buatan India serta mencontoh Korea Selatan yang produk makanan dan kecantikannya terkenal di seluruh dunia.

    “Kita telah mengantre untuk mendapatkan produk dari ribuan mil jauhnya. Kita dengan bangga telah menghabiskan uang untuk merek yang bukan milik kita, sementara para produsen kita sendiri berebut perhatian di negaranya sendiri,” ujar Manish.

    Sementara itu, CEO DriveU India, Rahm Shastry menilai India harus membuat platform teknologinya sendiri, seperti Twitter, Google, YouTube, WhatsApp, hingga Facebook.

    Pada Minggu kemarin, PM India Narendra Modi menyerukan gerakan mandiri ‘Atmanirbhar Bharat’ dalam pertemuan di Bengaluru. Ia menyebut perusahaan teknologi India kini juga memproduksi untuk pasar global, namun ia menegaskan lebih memprioritaskan kebutuhan India. Modi tidak menyebutkan secara langsung perusahaan yang dimaksudnya.

    “Sekaranglah saatnya bagi kita untuk lebih memprioritaskan kebutuhan India,” kata Modi.

    (rea/ara)

  • Apple Bangun Pabrik di AS, Nasibnya Langsung Berubah Sekejap

    Apple Bangun Pabrik di AS, Nasibnya Langsung Berubah Sekejap

    Jakarta, CNBC Indonesia – Komitmen Apple membangun pabrik dan memperbesar investasi di Amerika Serikat (AS) langsung berdampak positif ke raksasa teknologi Cupertino tersebut di pasar saham.

    Saham produsen iPhone tersebut naik 4% dan ditutup di level US$229,35 per lembar pada perdagangan Jumat (8/8), menandai kenaikan mingguan terbesar sejak Juli 2020.

    Lonjakan pekan ini menambah nilai kapitalisasi pasar Apple lebih dari US$400 miliar, sehingga kini mencapai US$3,4 triliun.

    Lonjakan ini terjadi usai CEO Tim Cook tampil bersama Presiden Donald Trump di Gedung Putih, Rabu lalu, untuk mengumumkan rencana investasi jumbo.

    Apple akan menggelontorkan tambahan investasi US$100 miliar dalam empat tahun ke depan untuk belanja pada perusahaan dan komponen buatan AS, termasuk membangun fasilitas produksi chip di negeri Paman Sam.

    Langkah ini disambut hangat Trump. Dalam pertemuan publik tersebut, Trump memastikan Apple akan dibebaskan dari tarif baru yang bisa menggandakan harga chip impor.

    Sebelumnya, investor khawatir kebijakan tarif Trump dapat menggerus profitabilitas Apple hingga lebih dari US$1 miliar pada kuartal ini.

    “Apple dan Tim Cook memberikan masterclass dalam mengelola ketidakpastian setelah berbulan-bulan bayang-bayang tantangan dari tarif,” tulis analis JP Morgan, Samik Chatterjee, yang memberikan rekomendasi overweight untuk saham Apple, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (11/8/2025).

    Pertemuan Cook di Gedung Putih ini terjadi hanya dua minggu setelah Apple melaporkan kinerja keuangan kuartal Juni, di mana pendapatan keseluruhan naik 10% dan penjualan iPhone meningkat 13%.

    Apple pun bertahan sebagai perusahaan paling bernilai ketiga di dunia, di bawah Nvidia dan Microsoft, namun unggul atas Alphabet dan Amazon.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ditekan Presiden, Raksasa Teknologi Makin Sempoyongan

    Ditekan Presiden, Raksasa Teknologi Makin Sempoyongan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Intel sedang menghadapi tekanan politik dari Pemerintahan Amerika Serikat (AS). Presiden Trump secara terbuka mendesak CEO Intel Lip-Bu Tan untuk mundur dari jabatannya, dengan alasan hubungan bisnis Tan dengan sejumlah perusahaan China.

    Trump menilai Tan sangat memiliki konflik kepentingan karena koneksinya dengan China. Reuters pada April lalu melaporkan Tan berinvestasi di ratusan perusahaan China, beberapa di antaranya diduga terkait militer Negeri Tirai Bambu.

    Situasi ini menjadi distraksi besar bagi Tan yang baru menjabat enam bulan lalu dan sedang berjuang mengembalikan kejayaan Intel. Alih-alih fokus pada efisiensi biaya dan restrukturisasi, kini ia harus menghadapi tekanan politik dari Gedung Putih.

    “Ini mengganggu,” kata Ryuta Makino, analis di Gabelli Funds, salah satu investor Intel, dikutip dari Reuters, Senin (11/8/2025).

    Menurutnya, Trump kemungkinan akan menuntut Intel berinvestasi lebih besar di AS, padahal kemampuan perusahaan belum sebanding dengan raksasa seperti Apple atau Nvidia.

    Sebelumnya, Nvidia dan Apple telah menggelontorkan ratusan miliar dolar untuk memperluas produksi chip di dalam negeri, sejalan dengan agenda Trump membawa kembali lapangan kerja ke AS.

    Intel sempat menjadi salah satu penerima manfaat terbesar dari CHIPS Act 2022, ketika CEO sebelumnya, Pat Gelsinger, mengumumkan rencana membangun pabrik chip canggih.

    Namun di bawah kepemimpinan Tan, Intel justru memangkas ambisi pembangunan pabrik chip canggih yang pernah dicanangkan CEO sebelumnya.

    Tan bahkan menunda proyek pabrik baru di Ohio dan hanya akan membangun jika permintaan chip memadai, langkah yang berpotensi memicu ketegangan lebih lanjut dengan Trump.

    Tan sendiri membantah tuduhan konflik kepentingan. “Amerika Serikat telah menjadi rumah saya selama lebih dari 40 tahun. Saya mencintai negara ini dan perusahaan ini,” katanya. Ia juga menegaskan selalu bekerja dengan standar hukum dan etika tertinggi, serta mendapat dukungan penuh dari dewan direksi.

    Veteran industri chip itu menjabat CEO Intel sekitar enam bulan lalu setelah dewan menggulingkan Pat Gelsinger karena serangkaian kesalahan dan kerugian besar. Saham perusahaan cenderung stagnan tahun ini setelah anjlok hampir dua pertiga nilainya tahun lalu.

    Sebelumnya, Tan adalah CEO pembuat software desain chip Cadence Design dari 2008 hingga Desember 2021.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Makin Dekat ke Indonesia, Intip Harga BYD Atto 2 di Negara Tetangga

    Makin Dekat ke Indonesia, Intip Harga BYD Atto 2 di Negara Tetangga

    Jakarta

    BYD Atto 2 makin dekat ke Indonesia. Mobil listrik terbaru BYD itu telah diluncurkan di Malaysia baru-baru ini. Berapa harganya?

    BYD Malaysia lebih memilih peluncuran Atto 2 terlebih dahulu dibanding Atto 1. BYD Atto 2 mengisi segmen SUV listrik compact yang berada di antara Dolphin dan Atto 3.

    Secara dimensi, BYD Atto 2 memiliki panjang 4.310 mm, lebar 1.830 mm, dan tinggi 1.675 mm dengan wheelbase 2.620 mm. Secara keseluruhan, mobil ini lebih kecil dari Atto 3 dan lebih besar dari BYD Dolphin.

    BYD Atto 2 Foto: Dok. BYD

    BYD Atto 2 menggunakan motor listrik yang menggerakkan roda depan dengan tenaga maksimal 177 PS dan torsi maksimal 290 Nm. Akselerasi 0-100 km/jam bisa dituntaskan dalam 7,9 detik dengan kecepatan tertinggi 160 km/jam.

    Di Malaysia, BYD Atto 2 hanya ditawarkan dengan satu varian. Atto 2 yang dijual di negeri jiran mengandalkan baterai 51,13 kWh. Sekali cas sampai penuh, BYD mengklaim mobil ini bisa menjangkau jarak hingga 410 km (NEDC), atau berdasarkan standar pengujian WLTP mencapai 350 km.

    BYD Atto 2 Foto: Dok. BYD

    Untuk pengisian daya, Atto 2 dilengkapi pengisi daya onboard AC 7 kW, sementara pengisian cepat didukung hingga 82 kW DC. Ngecas dari 30 persen sampai 80 persen cuma butuh waktu 28 menit.

    BYD Atto 2 Foto: Dok. BYD

    Di bagian interior, Atto 2 dilengkapi layar instrumen pengemudi 8,8 inci dan layar infotainment 12,8 inci. Terdapat pengisi daya ponsel nirkabel 50 watt yang terletak di konsol tengah. Konektivitas ponsel pintar yang ditawarkan di Atto 2 mencakup Apple CarPlay nirkabel dan Android Auto.

    Pelapis jok Atto 2 terbuat dari kulit sintetis, dengan kursi depan berventilasi. Sistem bantuan berkendara pada Atto 2 meliputi peringatan tabrakan depan dan pengereman darurat (AEB), adaptive cruise control, brake override, traffic jam assist, serta kamera 360 derajat.

    Lantas berapa harganya? BYD Malaysia menjual Atto 2 dengan harga 100.000 ringgit. Atau kalau dikonversi ke rupiah menjadi Rp 382 jutaan (1 ringgit = Rp 3.828).

    (rgr/dry)

  • Pengalaman Main Cyberpunk 2077: Ultimate Edition di MacBook Pro M4, Seperti Apa? – Page 3

    Pengalaman Main Cyberpunk 2077: Ultimate Edition di MacBook Pro M4, Seperti Apa? – Page 3

    Walau game ini sempat mendapatkan banyak kritikan saat diluncurkan pertama kali lima tahun lalu, Cyberpunk 2077 saat ini terasa lebih dipoles. 

    Di perangkat Mac, kehadiran game CDPR ini lebih dari sebuah game, tapi pernyataan perangkat Apple kini mampu memainkan game visual kompleks, berat, dan menuntut grafis tinggi dengan mulus.

    Berbagai area di kota Night City terlihat detail dan pertarungan berjalan dengan mulus sepanjang mencoba game ini beberapa minggu.

    Tak hanya itu, kami mendapati game ini dapat berjalan dengan mulus meskipun tidak terhubung dengan stop kontak alias berjalan menggunakan baterai MacBook.

    Kami juga sama sekali tidak mendengar suara kipas laptop beroperasi setiap kali bermain, dan bodi perangkat milik Apple ini. 

    Sayangnya, untuk memainkan game ini perlu perangkat Mac yang tidak murah. Setidaknya, kamu butuh RAM 16GB dan chipset M3 ke atas.

  • Sayonara Microsoft Lens, Satya Nadella Migrasikan Pemindai ke Copilot AI

    Sayonara Microsoft Lens, Satya Nadella Migrasikan Pemindai ke Copilot AI

    Bisnis.com, JAKARTA — Microsoft akan menghentikan aplikasi pemindai dokumen milik mereka, Lens, pada perangkat iOS dan Android mulai September 2025.

    Hal tersebut disebabkan pihak Microsoft tengah mengarahkan penggunanya ke aplikasi chat kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), Copilot AI.

    Dilansir TechCrunch (11/8/2025), dalam dokumen dukungan terbaru Microsoft, setelah Microsoft Lens dihentikan pada 15 September mendatang, aplikasi tersebut kemudian akan dihapus dari Apple App Store dan Google Play pada 15 November.

    Pengguna yang sudah menginstal Aplikasi tersebut tetap dapat menggunakan fitur pemindaian Microsoft Lens hingga 15 Desember, lalu setelah tanggal tersebut, pemindaian baru tidak akan tersedia.

    Namun, pihak Microsoft mengatakan, meskipun pemindaian baru tidak tersedia, pengguna tetap dapat mengakses hasil pemindaian sebelumnya, selama aplikasi tersebut masih ada di dalam perangkat.

    Pertama kali diluncurkan pada 2015, Microsoft Lens, yang saat itu masih dikenal sebagai Office Lens, awalnya dirancang khusus hanya untuk perangkat Windows Phone, dan pada akhirnya terus berevolusi hingga kini.

    Meskipun fungsi intinya serupa dengan aplikasi pemindaian seluler lainnya, Microsoft Lns tidak mencoba membebankan biaya tambahan kepada pengguna untuk fungsi tertentu atau memaksa mereka untuk berlangganan.

    Keunggulan itulah yang membuat Microsoft Lens, sebetulnya dapat menjadi pembeda di antara aplikasi masa kini yang seringkali membebankan biaya tambahan atau biaya langganan.

    Aplikasi tersebut menjalankan tugasnya dengan mengubah catatan atau tulisan tangan apapun, dokumen, tanda terima, kartu nama, atau bahkan coretan papan tulis ke dalam format berkas yang dipilih, seperti PDF, Word, PowerPoint, Excel, atau gambar.

    Microsoft Lens juga menawarkan berbagai filter bawaan untuk menyempurnakan gambar yang dihasilkan, mencerahkan dokumen, mengubahnya menjadi salinan hitam-putih yang lebih tajam, dan masih banyak lagi.

    Pengguna bahkan dapat menyimpan berkas ke salah satu aplikasi Microsoft, layanan online lainnya, atau rol kamera dengan mudah, dan dengan hasil yang dinilai memuaskan.

    Dapat dikatakan, rencana Microsoft untuk melakukan migrasi ke Copilot AI malah merugikan pengguna Microsoft Lens, sebab meski Copilot mampu menangani pemindaian, tetapi di tidak mendukung penyimpanan hasil pemindaian langsung ke OneNote, Word, atau PowerPoint, dan juga tidak menyimpan hasil pemindaian kartu nama ke OneNote.

    Copilot AI juga tidak memiliki fitur aksesibilitas Lens seperti fitur baca-keras, dan integrasi Immersive Reader.

    Menurut data dari penyedia intelijen aplikasi, Appfigures, meski Microsoft Lens dapat dikatakan sebagai aplikasi yang cukup tua, tetapi dia tetap populer, dengan lebih dari 322.000 unduhan di App Store dan Google Play selama 30 hari terakhir. Hingga kini, sejak 2017, aplikasi tersebut sudah diunduh sebanyak 92,3 juta kali.

    (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Kombinasi performa, kemewahan, dan pengendali

    Kombinasi performa, kemewahan, dan pengendali

    Sumber foto: Radio Elshinta/ HUB

    AION UT terpilih sebagai Most Driven EV di GIIAS 2025: Kombinasi performa, kemewahan, dan pengendali
    IPTEK   
    Editor: Valiant Izdiharudy Adas   
    Sabtu, 09 Agustus 2025 – 19:30 WIB

    Elshinta.com – AION UT, mobil listrik premium dari GAC Indonesia, resmi dinobatkan sebagai Most Driven EV di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Gelar ini dinobatkan karena antusiasme tinggi dari pengunjung GIIAS 2025 yang mencoba langsung di area test drive. 

    Hingga sehari sebelum GIIAS 2025 ditutup, sebanyak 2.453 orang telah menjajal langsung AION UT dan merasakan sendiri sensasi berkendaranya. Jumlah yang luar biasa ini menjadi validasi atas minat pasar Indonesia terhadap mobil listrik dengan kombinasi teknologi, performa, dan kenyamanan.

    Seiring dengan penghargaan ini, posisi AION UT semakin kokoh sebagai pelopor kendaraan listrik yang tidak sekadar memamerkan fitur futuristik, tetapi juga menjawab ekspektasi pengendara masa kini: bertenaga, praktis, dan nyaman.

    Performa Unggul, Jauh di Atas Ekspektasi

    AION UT menggendong motor listrik bertenaga 150 kW (setara 201 hp) dengan torsi instan 210 Nm, menciptakan akselerasi yang responsif dalam segala kondisi. 

    Dirancang oleh Stéphane Janin dari GAC Advanced Design Center Europe, mobil listrik ini mampu melesat dari 0–100 km/jam dalam waktu 7,3 detik catatan waktu yang membuatnya unggul di kelasnya.

    Tak hanya soal akselerasi, efisiensi baterai AION UT juga mengesankan. Dengan baterai berkapasitas 60 kWh, mobil listrik canggih ini sanggup menjelajah hingga 500 km dalam sekali pengisian penuh, membuatnya cocok untuk pengguna aktif yang butuh mobilitas jarak jauh tanpa rasa khawatir.

    Meski begitu, sistem pengereman One Box dari Bosch yang dipasangkan pada AION UT menghadirkan respon cepat dengan sensasi pengereman halus khas mobil premium, namun tetap responsif.

    Handling yang Stabil dan Presisi

    Salah satu keunggulan AION UT yang banyak menuai pujian selama GIIAS 2025 adalah kemampuannya dalam hal handling. Stabilitas yang ditawarkan terasa lebih baik dibandingkan banyak mobil listrik lain di kelas serupa, berkat penggunaan platform EV murni AEP 3.0.

    Dimensinya pun mendukung manuver lincah tanpa mengorbankan kestabilan, yakni panjang 4.270 mm, lebar 1.850 mm, tinggi 1.575 mm, dan jarak sumbu roda 2.750 mm. 

    Dengan ground clearance 160 mm dan posisi baterai di lantai bodi yang merendahkan center of gravity, AION UT mampu menjaga keseimbangan dan minim body roll saat menikung maupun melaju di kecepatan tinggi, menjadikan AION UT sebagai pilihan ideal bagi pengemudi yang mengutamakan kenyamanan tanpa mengorbankan sensasi berkendara.

    Kabin Futuristik dengan Sentuhan Mewah

    Selain unggul dalam performa dan handling, begitu membuka pintu, kabin AION UT menyambut dengan atmosfer modern futuristik yang tetap hangat dan nyaman. 

    Desain interior minimalis berpadu material premium, menghadirkan estetika mewah yang cocok dengan gaya hidup perkotaan.

    Pusat hiburan terletak pada layar sentuh 14,6 inci beresolusi tinggi, terbesar di kelasnya, dan layar LCD 8,8 inci di instrument cluster. Kualitas visualnya sebanding dengan tablet flagship, mendukung aplikasi seperti Spotify dan konektivitas Wireless Apple CarPlay. Sementara itu, dukungan untuk Android Auto juga segera hadir saat mobil diterima.

    Pengemudi juga dapat menggunakan Voice Over System untuk mengoperasikan fitur tanpa menyentuh layar, cukup dengan menyebutkan kata kunci “Hello Baby” fitur ini bisa diakses dari kursi mana saja. 

    Semakin praktis, pengguna juga dapat mengontrol kendaraan melalui AION App dari smartphone untuk melihat status baterai, menyalakan AC, mengecek lokasi kendaraan, hingga mengunci pintu dari jarak jauh.

    Pengisian Cepat dan Varian Menarik

    AION UT hadir dalam dua pilihan varian, yakni Standar dan Premium, keduanya sudah mendukung teknologi DC Fast Charging CCS2. Hanya butuh 24 menit untuk mengisi daya dari 30% hingga 80%, sangat efisien untuk aktivitas harian maupun perjalanan jarak jauh.

    Konsumen Indonesia kini sudah bisa melakukan pre-order AION UT Standar yang harganya akan dibawah Rp 330.000.000 dan tipe Premium sedikit diatas harga tersebut. Selepas ajang GIIAS 2025, Anda juga dapat mencoba dan memesan melalui jaringan diler resmi GAC Indonesia di seluruh Indonesia.

    “Kami sangat bangga AION UT meraih gelar Most Driven EV di GIIAS 2025. Ini membuktikan bahwa konsumen Indonesia tidak hanya mencari kendaraan listrik, tetapi juga pengalaman berkendara premium yang lengkap. AION UT memberikan itu semua  performa, teknologi, dan kemewahan dalam satu paket,” ujar CEO GAC Indonesia, Andry Ciu. (Hutomo Budi)

    Sumber : Radio Elshinta