brand merek: Apple

  • Elon Musk Kesal Grok Kalah dari ChatGPT di App Store, Ancam Gugat Apple! – Page 3

    Elon Musk Kesal Grok Kalah dari ChatGPT di App Store, Ancam Gugat Apple! – Page 3

    Di sisi lain, OpenAI baru saja meluncurkan GPT-5, model AI terbaru buatan perusahaan berbasis di San Francisco, Amerika Serikat secara gratis.

    CEO OpenAI, Sam Altman, menyebutkan langkah ini adalah lompatan terbesar perusahaan dalam sejarah pengembangan kecerdasan buatan (AI) mereka.

    “Kami ingin menyediakannya secara gratis untuk pertama kalinya, karena sebagian besar pengguna kami, terutama pengguna global, belum mampu membayar GPT-Plus,” kata Sam dalam media briefing belum lama ini.

    Dia menambahkan, “Mayoritas pengguna global belum pernah merasakan teknologi seperti GPT-4 atau 03 terkendala biaya. Dengan GPT-5, kami ingin semua orang, dari berbagai latar belakang buda dan bahasa bisa mendapatkan akses AI berkemampuan tinggi ini.”

  • Bocoran BKPM: Ekosistem Apple Mau Tanam Modal ke Indonesia – Page 3

    Bocoran BKPM: Ekosistem Apple Mau Tanam Modal ke Indonesia – Page 3

    Menurut Febri, produk Apple tidak dikategorikan sebagai produk Amerika Serikat, meskipun berasal dari perusahaan AS. Hal ini karena proses produksinya dilakukan di luar negeri. “Harus diingat bahwa Apple adalah perusahaan Amerika yang berproduksi di luar Amerika. Dan dengan demikian, maka produknya bukanlah produk Amerika,” ujarnya.

    Meski ada dinamika hubungan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat, termasuk soal pengenaan tarif resiprokal, Kemenperin menilai itu belum berdampak terhadap pelaksanaan MoU.Ia pun memastikan, komitmen Apple terhadap kerja sama investasi tetap solid.

    “Tidak ada (pengaruh soal perjanjian tarif AS dan RI) paling kami cuma memantau aja pelaksanaan MOU itu. (Dipastikan MoU nya tetap berjalan) insya Allah,” ujarnya.

  • Mobil SUV Toyota Dapat Penyegaran, Harganya Rp 140 Jutaan

    Mobil SUV Toyota Dapat Penyegaran, Harganya Rp 140 Jutaan

    Jakarta

    Toyota Kirloskar Motor (TKM) meluncurkan Toyota Urban Cruiser Taisor versi lebih canggih dan ‘segar’. Kendaraan yang berstatus sebagai kembaran Suzuki Fronx itu mendapat sentuhan warna baru dan enam airbags atau kantung udara.

    Warna Bluish Black yang melekat di tubuh Urban Cruiser Taisor bukan sekadar hitam biasa. Ada sentuhan kebiruan yang bikin mobil kelihatan elegan tapi tetap sporty. Namun, opsi tersebut tak ada di semua tipe, melainkan hanya eksklusif di varian tertentu.

    Menariknya, urusan safety tak main-main. Semua tipe Taisor mulai dari E, S, S+, G, sampai V, sudah dibekali enam kantung udara, yakni dual front, side dan curtain airbag. Sehingga, tak perlu lagi bayar ekstra untuk paket keamanan tambahan.

    Toyota Urban Cruiser Taisor meluncur di India. Foto: Doc. Toyota Kirloskar Motor / Gaadiwaadi.

    Mesin? Masih sama seperti model sebelumnya. Ada dua pilihan: 1.2L K-Series yang terkenal irit dan 1.0L turbo petrol yang lebih bertenaga. Konsumsi BBM-nya diklaim tembus 22,79 km per liter!

    Transmisi juga tak berubah, tetap manual 5-speed, AMT 5-speed, dan otomatis 6-speed. Tinggal pilih mau yang hemat, praktis atau yang nyaman untuk nyetir santai.

    Secara tampilan, Taisor punya desain yang cukup familiar dengan konsumen di Indonesia. Lampu depannya LED tajam, DRL ganda, dan grille trapezoidal dengan aksen krom bikin tampilannya modern.

    Masuk ke kabin, nuansa dual-tone langsung terasa. Kursi belakang bisa dilipat 60:40, ada AC belakang, head unit layar sentuh dengan Android Auto & Apple CarPlay nirkabel. Fitur lain seperti cruise control, paddle shifter (AT), wireless charging, sampai Toyota i-Connect juga terpasang di kendaraan.

    Interior Toyota Urban Cruiser Taisor. Foto: Doc. Toyota Bharat

    Soal keamanan aktif, masih lengkap. Ada Vehicle Stability Control, Hill Hold Assist, sampai ISOFIX buat kursi anak. Jadi nggak cuma nyaman, tapi juga pede dibawa ke mana-mana.

    Meski dapat tambahan fitur dan penyegaran warna, Toyota Urban Cruiser Taisor masih dibanderol cukup terjangkau di India, yakni mulai dari 770.000 rupee atau sekira Rp 140 jutaan. Nominal tersebut sudah termasuk garansi tiga tahun atau 100 ribu km!

    (sfn/rgr)

  • iOS 26 Beta 6 Bikin AirPods Bisa Jadi Asisten Penerjemah, Begini Cara Menggunakannya – Page 3

    iOS 26 Beta 6 Bikin AirPods Bisa Jadi Asisten Penerjemah, Begini Cara Menggunakannya – Page 3

    Selain sederet pembaruan yang digelontorkan untuk iPad dan iPhone pada iOS 26 beta 5, Apple juga memberikan pembaruan versi pengembang untuk serangkaian sistem operasi dari ekosistem mereka seperti watchOS 26 beta 5, macOS Tahoe 26 beta, tvOS 26 beta 5, dan visionOS 26 beta 5.

    Beberapa pembaruan untuk watchOS 26 beta 5, di antaranya:

    Hadirnya fitur Wrist Flick

    Datangnya fitur Workout Buddy

    Petunjuk untuk Watch Face

    Peningkatan Smart Replies dan Notes App

    Pembaruan desain dari Liquid Glass untuk Apple watch.

    Selanjutnya untuk macOS Tahoe 26 beta 5 menerima pembaruan pada fitur:

    Liquid Glass
    Live Activities
    Riwayat Clipboard dan Live Translation untuk Messages

    FaceTime untuk panggilan telepon

    Kemudian, tvOS 26 beta 5 mendapatkan desain terbaru di:

    Liquid Glass
    Pembaruan TV Apps
    iPhone mode karaoke
    Pembaruan fitur FaceTime.

    Pembaruan visionOS 26 beta 5 memberikan fitur baru dan peningkatan seperti:

    Datangnya Spatial Widgets
    Hadirnya Personas
    Meningkatnya dukungan pengambilan video dari Insta360, GoPro, dan kontroler PSVR 2 dengan angle 180 derajat dan 360 derajat
    Desain baru dari lingkungan Jupiter yang lebih detail juga mendapatkan debut di pembaruan visionOS 26 beta 5

    Terakhir, perlu diingat bahwa semua fitur yang dibawakan pada pembaruan sistem operasi selain iOS 26 beta 5 masih diluncurkan dalam versi pengembang. Belum ada konfirmasi resmi kapan hadirnya versi publik dari sistem operasi beta pada ekosistem Apple lainnya.

  • iOS 26 Beta 6 Sudah Rilis, Apa Lebih Stabil dari Beta 5? – Page 3

    iOS 26 Beta 6 Sudah Rilis, Apa Lebih Stabil dari Beta 5? – Page 3

    Setelah menyelesaikan pengembangan dari Siri Next Generation, Apple menerima beberapa pengajuan dari pengembang aplikasi pihak ketiga untuk melakukan integrasi Artificial Intelligence (AI) Siri dengan produk yang mereka miliki.

    “Sejalan dengan pengembangan Siri dalam App Intents, terdapat beberapa pengembang aplikasi yang ingin mengadakan kerja sama di antaranya Amazon, AllTrails, Facebook, Temu, Threads, Uber, WhatsApp, dan YouTube,” ujar Mark Gurman, sebagaimana dilansir 9to5Mac.

    Tujuan dari kerja sama ini dilandasi atas sulitnya beradaptasi secara mandiri dengan pembaruan desain yang diberikan iOS 26. Meskipun demikian, sampai saat ini belum jelas fitur apa saja yang akan dikembangkan dan dirilis untuk segudang aplikasi pihak ketiga.

    Akan tetapi jika melihat konteks dari kegunaan masing-masing aplikasi, perkiraan pengembangan ini akan fokus pada berbagi konten lintas aplikasi dan pencarian serta pengambilan tindakan dalam aplikasi.

    Meskipun terbilang revolusioner, jika melihat ketersediaan iOS 26 Beta Developer yang sudah bisa diakses, para pengembang aplikasi pihak ketiga terbilang sedikit terlambat dan hanya memiliki waktu singkat untuk mempersiapkan aplikasi dengan integrasi Siri yang baru.

    Untuk sementara ini, Apple menyiapkan catatan berisi dokumentasi pengembangan bagi para pengembang. Hal ini dilakukan untuk mempermudah kreativitas para pengembang dalam membuat fitur integrasi Siri pada aplikasi mereka.

    Terakhir, kabarnya detail pembaruan ini akan memberikan pemberitahuan anyar atas ketertundaannya status pengembangan Siri dari Apple. Perkiraan dari Gurman, fitur ini akan hadir paling cepat pada Maret-Mei 2026.

  • AI Perplexity Ajukan Penawaran Rp562,28 Triliun ke Google untuk Akuisisi Chrome

    AI Perplexity Ajukan Penawaran Rp562,28 Triliun ke Google untuk Akuisisi Chrome

    Bisnis.com, JAKARTA — Startup kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) Perplexity mengajukan penawaran US$34,5 miliar atau setara Rp562,28 triliun (kurs US$1=Rp16.298) untuk mengakuisisi peramban (browser) Chrome milik Google, langkah berani di tengah kemungkinan kewajiban divestasi dalam perkara antitrust AS.

    Melansir Bloomberg pada Rabu (13/8/2025), juru bicara Perplexity mengatakan penawaran yang tidak diminta itu dikirim pada Selasa (12/8/2025) pagi waktu setempat ke Google, anak usaha Alphabet Inc., dan akan didanai dengan dukungan investor eksternal. 

    Langkah tersebut menyusul minat serupa dari rivalnya, OpenAI, untuk membeli Chrome—bersama perangkat lunak open-source Chromium—yang menjadi pintu utama pengguna mengakses internet di PC.

    Jika penawaran diterima dan disetujui, Perplexity berencana menggelontorkan investasi US$3 miliar dalam dua tahun untuk Chrome dan Chromium, serta mempertahankan sebagian besar talenta Chrome. 

    Perusahaan juga menegaskan tawarannya tidak mencakup kepemilikan saham di Perplexity guna menghindari masalah antimonopoli. Perplexity juga menegaskan tidak akan melakukan modifikasi diam-diam pada Chrome. 

    “Ini bagian dari komitmen kami terhadap kontinuitas dan pilihan bagi pengguna, yang juga akan dipandang sebagai upaya menjaga stabilitas bagi Google dan pengiklannya,” tulis juru bicara Perplexity.

    Adapun, Google menolak berkomentar terkait kabar ini. Perusahaan menyatakan akan mengajukan banding atas putusan hakim yang menyatakan Google secara ilegal memonopoli pasar pencarian daring, sehingga upaya penyelesaian dapat tertunda berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. 

    Google juga berencana menentang setiap putusan yang mewajibkan pelepasan Chrome, dengan menawarkan opsi alternatif berupa penyesuaian perjanjian pencarian default dengan Apple, Mozilla, dan Android guna membuka persaingan pasar.

    Pemerintah AS sebelumnya meminta Google untuk menjual Chrome dan melisensikan data pencarian kepada pesaing, setelah Hakim Distrik AS Amit Mehta memutuskan tahun lalu bahwa Google memonopoli pencarian internet secara ilegal. Putusan akhir terkait langkah korektif untuk mencegah monopoli diperkirakan keluar dalam beberapa hari mendatang.

    Perplexity yang berbasis di San Francisco, AS, selama ini berupaya merebut pengguna Google dengan layanan pencarian berbasis AI. Awal tahun ini, perusahaan mengantongi pendanaan US$100 juta yang menempatkan valuasinya di angka US$18 miliar. Hal ini memunculkan pertanyaan soal kemampuan Perplexity mengeksekusi penawaran pembelian Chrome.

    “Kami telah mendapatkan komitmen penuh pembiayaan dari sejumlah dana investasi besar,” ujar Chief Business Officer Perplexity, Dmitry Shevelenko, tanpa menyebutkan nama investor.

    Namun, analis Robert W. Baird & Co., Colin Sebastian, menilai tawaran tersebut sangat meremehkan nilai aset Chrome yang ia perkirakan mendekati US$100 miliar. 

    Menurutnya, pemisahan paksa juga kecil kemungkinan terjadi karena berpotensi merugikan pengguna melalui penurunan kualitas dan keandalan produk, serta kerumitan memisahkan Chrome dari ekosistem Google ketika solusi alternatif tersedia.

    Sebelumnya, Perplexity juga sempat mengajukan penawaran kepada ByteDance Ltd., induk TikTok, untuk menggabungkan operasionalnya di AS demi membentuk entitas baru—langkah yang diambil di tengah ancaman larangan TikTok di Negeri Paman Sam.

    Minat terhadap bisnis peramban web meningkat seiring perusahaan AI berlomba mengembangkan agen digital yang mampu menangani belanja daring dan tugas lain bagi pengguna. Perplexity sendiri tengah menyiapkan peluncuran peramban baru bernama Comet yang dilengkapi agen AI.

  • Pedagang HP China Makin Susah, Jualan HP India Malah Laku Keras

    Pedagang HP China Makin Susah, Jualan HP India Malah Laku Keras

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kinerja pasar HP China memprihatinkan di kuartal-II (Q2) 2025. Firma riset IDC dan Canalys melaporkan pengapalan HP di pasar smartphone terbesar di dunia tersebut turun 4% dari tahun-ke-tahun (YoY).

    Di saat bersamaan, pasar HP di India kian bergairah. Laporan IDC menunjukkan pengapalan HP di India pada Q2 2025 tumbuh positif 7,3% YoY, setara dengan 37 juta unit HP.

    Sepanjang semester-I (H1) 2025, ada 70 juta unit HP yang dikapalkan di India. Angka itu menandai pertumbuhan tipis 0,9% YoY, dikutip dari Mashable India, Selasa (12/8/2025).

    Kendati demikian, permintaan konsumen yang melemah akibat kenaikan harga HP diprediksi akan menghambat pertumbuhan sepanjang tahun.

    Vivo mempertahankan posisinya sebagai juara HP di India pada Q2 2025, mengalahkan Samsung dan Oppo. Pengapalan HP Vivo didorong peluncuran model-model di berbagai segmen, diskon produk lawas, peningkatan margin offline, serta upaya promosi besar-besaran.

    Segmen premium dengan harga US$600-800 menunjukkan pertumbuhan paling signifikan sebesar 96,4% YoY. Pangsa pasarnya meningkat dari 2% menjadi 4% dengan iPhone 15 dan 16 mendominasi penjualan di segmen ini sebesar 60%.

    Selanjutnya, segmen entry-level dengan harga di bawah US$100 juga tumbuh sebesar 22,9% YoY, dipimpin oleh seri Xiaomi Redmi A4 dan A5. Pangsa pasarnya tercatat 16% dari total pengapalan HP di Q2 2025.

    Segmen bujet massal dengan harga US$100-200 yang menguasai pangsa pasar terbesar (42%) hanya tumbuh 1,1% YoY. Vivo, Oppo, dan Realme mendominasi segmen ini.

    Segmen menengah-premium dengan harga US$400-600 mencatat pertumbuhan kuat 39,5% YoY. Oppo dan OnePlus lumayan kuat di segmen ini.

    Terakhir, segmen super-premium dengan harga di atas US$800 turut tumbuh 15,8% YoY. Di segmen ini, Samsung mengalahkan Apple dengan pangsa pasar 49% berbanding 48%.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Elon Musk Ancam Apple Karena Pilih Kasih Pada ChatGPT

    Elon Musk Ancam Apple Karena Pilih Kasih Pada ChatGPT

    Jakarta

    Elon Musk mengancam Apple dengan tindakan hukum atas dugaan pelanggaran antimonopoli. Orang terkaya di dunia itu menilai pemeringkatan aplikasi chatbot Grok AI, yang dimiliki oleh startup kecerdasan buatan miliknya, xAI, tidak adil.

    “Apple bertindak sedemikian rupa sehingga mustahil bagi perusahaan AI mana pun selain OpenAI untuk mencapai posisi #1 di App Store, yang merupakan pelanggaran antimonopoli yang jelas. xAI akan segera mengambil tindakan hukum,” tulis Musk dl X.

    “Mengapa kalian menolak untuk menempatkan X atau Grok di bagian ‘Must Have’ padahal X adalah aplikasi berita #1 di dunia dan Grok adalah #5 di antara semua aplikasi? Apakah kalian bermain politik?” cetus Musk dalam postingan lain.

    Apple tahun lalu bermitra dengan OpenAI untuk mengintegrasikan ChatGPT ke iPhone, iPad, laptop Mac, dan desktopnya. Musk saat itu mengatakan bahwa, “Jika Apple mengintegrasikan OpenAI di tingkat OS, maka perangkat Apple akan dilarang di perusahaan saya. Itu adalah pelanggaran keamanan yang tidak dapat diterima,” sebutnya.

    Sebelum mengancam Apple, Musk merayakan Grok melampaui Google sebagai aplikasi gratis kelima teratas di App Store. Adapun ChatGPT menduduki peringkat 1 di bagian aplikasi gratis teratas toko iOS Amerika, dan merupakan satu-satunya chatbot AI di Must Have. App Store juga menampilkan tautan untuk mengunduh AI baru OpenAI, ChatGPT-5.

    OpenAI mengumumkan GPT-5, model AI skala besar terbaru dan tercanggih, setelah xAI merilis chatbot terbarunya, Grok 4, bulan lalu. Musk berseteru dengan pembuat ChatGPT OpenAI yang ikut ia dirikan tahun 2015 sebelum mengundurkan diri dari dewan direksi di 2018.

    Ia juga menggugat startup yang didukung Microsoft tersebut,dan CEO-nya Sam Altman, dengan tuduhan mengabaikan misi pendirian OpenAI untuk mengembangkan AI demi kepentingan umat manusia secara luas.

    Menanggapi ancaman antimonopoli Musk terhadap Apple, CEO OpenAI Sam Altman berkomentar. “Ini adalah klaim luar biasa mengingat apa yang saya dengar bahwa Elon diduga memanipulasi X demi keuntungan dirinya dan perusahaannya sendiri serta merugikan pesaing dan orang-orang yang tidak disukainya,” tulisnya.

    Ini bukan pertama kalinya Apple digugat dengan alasan antimonopoli. Departemen Kehakiman tahun lalu menggugat perusahaan tersebut atas tuduhan menjalankan monopoli ekosistem iPhone.

    (fyk/fay)

  • Jawara Android & iPhone Terungkap!

    Jawara Android & iPhone Terungkap!

    Jakarta

    Chipset atau System on Chip (SoC) adalah jantung dari sebuah smartphone, berperan sebagai “otak” yang mengatur seluruh fungsi perangkat. Dibuat sekecil mungkin namun bertenaga, SoC memungkinkan ponsel modern bekerja layaknya PC dalam genggaman tangan.

    Di 2025, persaingan chipset semakin ketat. Untuk Android, Snapdragon dari Qualcomm dan Dimensity dari MediaTek masih mendominasi, disusul inovasi dari pabrikan seperti Xiaomi dan Samsung. Sementara di ekosistem Apple, seri Bionic tetap memegang rekor efisiensi dan performa.

    Berdasarkan data benchmark AnTuTu, berikut urutan chipset terbaik 2025 untuk kategori Android dan iOS:

    Chipset Android Terbaik 2025

    Berikut chipset Android terbaik hingga Agustus 2025 berdasarkan data dari Antutu.

    1. Qualcomm Snapdragon 8 Elite – Skor 1.709.461

    Raja Android tahun ini. Dibangun dengan fabrikasi 3nm TSMC, mengusung arsitektur CPU Oryon dan GPU Adreno generasi baru yang 20% lebih kencang dari sebelumnya. Digunakan pada flagship seperti Samsung Galaxy S25 Ultra dan Xiaomi 15 Pro.

    2. MediaTek Dimensity 9400 – Skor 1.701.249

    Hanya terpaut tipis dari Snapdragon. Dibuat dengan 3nm generasi kedua, membawa core Cortex-X925 3.62 GHz dan GPU Immortalis-G925 MP12 yang mendukung ray tracing. Banyak dipakai di OPPO Find X8 dan vivo X200.

    3. Xiaomi Mi Xring O1 – Skor 1.634.502

    Kejutan dari Xiaomi. Chipset 10-core ini punya GPU Mali-G925 MP16 dan performa yang kuat untuk gaming berat. Biasanya hadir di seri premium Xiaomi.

    4. MediaTek Dimensity 9400e – Skor 1.357.023

    Versi hemat daya dari Dimensity 9400, memakai fabrikasi 4nm dengan kecepatan clock lebih rendah namun tetap mendukung ray tracing. Cocok untuk efisiensi baterai.

    5. MediaTek Dimensity 9300+ – Skor 1.336.338

    Peningkatan dari Dimensity 9300 dengan konfigurasi CPU full performa dan GPU Immortalis-G720 MC12. Digunakan di vivo X100s dan Galaxy Tab S10.

    Chipset iOS Terbaik 2025

    Berikut daftar chipset terkencang yang menyokong iPhone:

    1. Apple A18 Pro (iPhone 16 Pro Max) – Skor 1.876.466

    Chipset tercepat di 2025. Dibuat dengan fabrikasi 3nm TSMC, CPU 6-core 4.05 GHz, GPU 6-core, dan Neural Engine 16-core yang mampu memproses 35 triliun operasi per detik.

    2. Apple A18 Pro (iPhone 16 Pro) – Skor 1.846.064

    Hampir setara dengan Pro Max, hanya sedikit beda karena optimasi perangkat. Tetap unggul untuk editing video dan gaming berat.

    3. Apple A18 (iPhone 16 Plus) – Skor 1.754.381

    Performa mendekati A18 Pro namun dengan GPU 5-core. Efisien dan bertenaga untuk penggunaan harian hingga gaming.

    4. Apple A18 (iPhone 16) – Skor 1.648.032

    Varian A18 pada iPhone 16 lebih hemat daya, ideal untuk pengguna yang mengutamakan baterai awet.

    5. Apple A17 Pro (iPhone 15 Pro) – Skor 1.644.178

    Meski rilis 2023, masih kompetitif di 2025 berkat GPU 6-core yang mendukung ray tracing.

    (afr/afr)

  • Ini 8 Peningkatan Fitur di iOS 26 Beta 5, Apa Saja? – Page 3

    Ini 8 Peningkatan Fitur di iOS 26 Beta 5, Apa Saja? – Page 3

    Setelah memberikan segudang pembaruan pada ekosistemnya. Apple berhasil mempertahankan posisi kuat dalam persaingan bisnis teknologi.

    Meskipun sempat mengalami masa kegelapan karena lambatnya inovasi yang muncul,  bisnis penjualan iPhone Apple tumbuh sekitar 13 persen dari tahun ke tahun, mencatat hasil terakhir pendapatan sebesar USD 44 miliar atau sekitar Rp 735 triliun.

    Selain itu, hasil pendapatan dari penjualan Mac juga mengalami peningkatan karena munculnya Macbook Air jenis baru. Pendapatan Apple baru-baru ini pada sektor penjualan Mac telah mencapai USD 8,1 miliar sekitar Rp 133 triliun.

    Kemudian, peningkatan penjualan Apple pada sektor langganan seperti Apple TV Plus, iCloud, dan Apple Music menjadi rekor terbaik sepanjang masa. Dengan peningkatan pendapatan sekitar 13 persen, omset pada sektor ini mencapai USD 27,4 miliar atau sekitar Rp 452 triliun.

    Walaupun Apple tengah mengalami peningkatan keuntungan di berbagai sektor bisnis yang mereka jalani, belum lama ini keputusan kebijakan tarif Presiden Donald Trump cukup berpotensi merugikan perusahaan sekitar USD 900 juta (sekitar Rp 14,8 triliun).

    Hal ini disinyalir sebagai akibat pengambilan kebijakan dalam produksi perangkat. Sebelumnya, Apple telah memindahkan pabrik produksi dari China ke India, memicu penerapan tarif yang diberlakukan oleh Donald Trump.

    Sayangnya, penerapan tarif ini dapat lebih diperkeruh apabila Trump sepakat untuk menerapkan ancamannya pada Apple dengan kenaikan tarif 25 persen jika perusahaan masih bersikukuh tidak mau membawa produksi ke dalam negeri sendiri.