brand merek: Apple

  • Impresi Nyetir Suzuki Fronx Digeber Ratusan Kilometer

    Impresi Nyetir Suzuki Fronx Digeber Ratusan Kilometer

    Jakarta

    Suzuki Fronx menjadi andalan baru bagi Suzuki untuk pasar otomotif Indonesia. Beberapa hal baru ditawarkan Suzuki untuk Fronx. Mulai dari mesin hybrid, teknologi ADAS, sampai kenyamanannya yang dapat diandalkan untuk jalanan Indonesia.

    Kami mendapat kesempatan menggunakan Suzuki Fronx tipe SGX untuk dipakai berakhir pekan bersama keluarga. Mobil ini kami isi dengan dua orang dewasa (satu sopir dan satu penumpang depan), dan satu anak-anak yang duduk di bangku belakang. Kami menggunakan mobil ini untuk menemani perjalanan dari rumah di Bekasi sampai Pantai Anyer di Banten. Perjalanan pergi-pulang mencapai lebih dari 300 km.

    Suzuki Fronx saat ini dijual dengan harga Rp 259 juta sampai Rp 321,9 juta. Mobil ini ditawarkan dengan dua pilihan mesin, ada mesin bensin 1.500 cc biasa, dan satu lagi mesin 1.500 cc hybrid. Begini impresi kami menyetir Suzuki Fronx untuk perjalanan berakhir pekan bersama keluarga.

    Suzuki Fronx Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOtoKabin Kedap, Bantingan Nggak Bikin Mual

    Masuk ke dalam kabin Suzuki Fronx, nuansa mewah begitu terasa. Memang masih ada beberapa material keras, tapi balutan material kulit yang membungkus beberapa bagian interior membuat kabin Fronx terasa premium.

    Kabin Suzuki Fronx hadir dengan jok berdesain khusus. Joknya memiliki balutan synthetic leather + fabric sewarna dengan ruangan kabin. Buat saya, jok bagian sopir terbilang nyaman. Untuk mengemudi berjam-jam pun tidak pegal. Apalagi di joknya ada semacam bantalan punggung di kiri-kanan sehingga tubuh bisa tetap rileks saat mengemudi. Untuk mengatur jok memang masih manual, belum elektrik. Tapi posisi duduk bisa diatur ke berbagai arah, termasuk ketinggian joknya. Agar posisi mengemudi lebih presisi, setirnya juga bisa diatur tilt dan teleskopik.

    Interior Suzuki Fronx. Foto: Pradita Utama

    Untuk mencukupi keperluan akomodasi, Suzuki Fronx memiliki kapasitas bagasi seluas 308 liter, ditambah beragam ruang penyimpanan seperti glovebox 4,8 liter, 2 cup holder, 4 bottle holder, dan armrest storage. Kantung di balik jok depan pun bisa dimanfaatkan untuk menyimpan perintilan. Sayangnya, kantung tersebut hanya ada di balik jok penumpang depan, sedangkan di belakang jok sopir tidak tersedia kantung penyimpanan.

    Suzuki Fronx dilengkapi head unit 9 inci yang terkoneksi mulus dengan Apple CarPlay dan Android Auto. Penggunaan head unit yang dapat terkoneksi dengan ponsel secara nirkabel ini sangat membantu untuk perjalanan jauh. Pengemudi dan penumpang jadi tidak bosan karena dihibur musik yang bisa diputar dari Apple CarPlay dan Android Auto. Pemakaian peta digital seperti Google Maps pun bisa ditampilkan di layar head unit tersebut, jadi memudahkan perjalanan.

    Suzuki Fronx. Foto: Rifkianto Nugroho

    Buat kenyamanan penghuni kendaraan, pengontrol AC sudah digital. Kita tinggal set suhu AC yang diinginkan (dalam derajat celcius), sekaligus seberapa kencang putaran blower AC-nya. Tapi jangan kaget jika fungsi engine auto start-stop beroperasi saat macet dan mesinnya mati, udara yang keluar dari AC bukan embusan dingin. Sebab, saat mesin mati ketika berhenti (saat fitur engine auto start-stop berfungsi), kompresor AC tampaknya tidak berputar sehingga udara yang keluar adalah angin biasa, bukan udara dingin dari AC. Meski begitu, ketika sistem membaca suhu kabin sudah naik, maka mesin akan otomatis menyala lagi dan kompresor kembali bekerja untuk mengalirkan udara dingin dari AC.

    Kami akui, mengendarai atau jadi penumpang Suzuki Fronx memang nyaman. Ketika semua pintu ditutup rapat, kabin terasa senyap. Tak banyak noise yang masuk ke dalam kabin saat mobil dikendarai, bahkan ketika dipacu di kecepatan tinggi sekalipun. Ditambah lantunan speaker yang menghibur membuat perjalanan tambah nyaman.

    Bantingan suspensinya nggak terlalu keras. Ketika melibas speed bump, bantingannya masih dapat diterima, bukan karakter yang bikin pinggang sakit. Begitu juga saat kecepatan tinggi di jalan tol, tidak terasa limbung yang bikin mual penghuninya.

    Fitur-fitur lain yang memudahkan saya sebagai pengemudi antara lain head-up display (HUD). Selain itu, Fronx sudah punya 360 View Camera, serta paddle shift.

    Namun, satu lagi catatan dari kami yang mungkin bisa jadi masukan juga buat Suzuki, yaitu soal keamanan terkait penguncian pintu. Soalnya, tidak ada fitur auto door lock ketika mobil melaju. Kadang kami lupa mengunci pintu sebelum melajukan mobil, jadi sepanjang perjalanan pintu tidak terkunci. Memang mengunci pintu perihal sederhana, tinggal klik tombol bergambar kunci gembok di trim pintu sebelah pengemudi maka semua pintu akan terkunci. Tapi kalau ada auto door lock akan lebih memudahkan lagi, pengemudi tinggal melajukan mobilnya saja dan di kecepatan tertentu semua pintu akan terkunci otomatis.

    Mesin Irit, Tenaga Nggak Pelit

    Kebetulan, Suzuki Fronx yang kami bawa ini adalah Fronx tipe SGX yang sudah mengadopsi teknologi hybrid. Mobil ini menggunakan mesin K15C 1.500 cc mild hybrid dengan pilihan transmisi otomatis 6 percepatan (6AT). Mesin K15C mild hybrid pada tipe GX dan SGX memiliki tenaga maksimal 100,6 PS / 6.000 rpm dan torsi maksimal 135 Nm / 4.400 rpm.

    Suzuki Fronx Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto

    Penggunaan transmisi otomatis AT 6-Speed, bukan CVT, tampaknya menjadi pilihan cerdas buat Suzuki. Sebab, dengan transmisi otomatis enam percepatan ini, kami merasa responsnya begitu cekatan. Ketika ingin menyalip kendaraan lain dan dibutuhkan tenaga ekstra, tinggal mainkan paddle shifter di balik setir buat menaikkan RPM sehingga akan mendapatkan dorongan torsi yang lebih baik. Perpindahan giginya pun mulus, minim hentakan, mungkin karena ada 6-speed di dalamnya sehingga pengaturannnya begitu rapat.

    Suzuki Fronx Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto

    Kesimpulan kami, mesin 1.500 cc mild hybrid pada Fronx tipe SGX nggak pelit tenaga. Teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) pada mesin K15C yang memanfaatkan Integrated Starter Generator (ISG) dan lithium-ion battery untuk menjalankan tiga fungsi utama (acceleration assist, regenerative braking, dan engine auto-stop) bekerja dengan sangat baik untuk merespons keinginan pengemudi.

    Suzuki Fronx Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto

    Berkat teknologi SHVS itu pula, konsumsi bahan bakar Suzuki Fronx bisa irit. Berdasarkan data di layar MID, setelah dipakai jalan sejauh 155,9 km dari Bekasi sampai Anyer, konsumsi bahan bakar rata-rata mencapai 21,7 km/liter. Itu pun cara berkendaranya bukan yang eco driving, terkadang gaspol untuk menyalip kendaraan lain, kadang berhenti sebentar untuk membeli sesuatu tanpa mematikan mesin agar AC tetap menyala.

    ADAS Bikin Nyetir Nggak Gampang Capek

    Yang baru buat Suzuki di Indonesia adalah fitur Advanced Driver Assistance System atau ADAS. Fronx jadi mobil pertama Suzuki di Indonesia yang mendapatkan fitur Suzuki Safety Support. Beberapa fitur ADAS pada Suzuki Fronx antara lain Adaptive Cruise Control, Lane Keep Assist, Autonomous Emergency Braking (DSBS II), Head Up Display, Lane Departure Prevention, Lane Departure Warning, Rear Cross Traffic Alert, 360 View Camera, Vehicle Swaying Warning, Blind Spot Monitor, High Beam Assist hingga Parking Sensor.

    Suzuki Fronx Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto

    Nggak cuma mengandalkan perangkat kamera, fitur ADAS di Suzuki Fronx juga memanfaatkan monocular camera, millimeter wave radar pada bagian depan, ditambah sensor gelombang milimeter di area belakang. Perangkat-perangkat itu membuat sistem kerja ADAS pada Suzuki Fronx jadi lebih presisi dalam membaca situasi di sekitar kendaraan, jadi lebih aman.

    Fitur ADAS di Suzuki Fronx bikin nyetir nggak gampang capek. Di jalan tol, saya tinggal mengaktifkan adaptive cruise control dan lane keep assist, mobil secara otomatis akan melaju mengikuti kendaraan di depan dengan jarak yang aman. Dengan lane keep assist, mobil juga tidak akan keluar lajur, bahkan membantu mengarahkan setir ketika jalanan menikung. Sebagai pengemudi, tugas berkendara jadi lebih ringan. Perjalanan jauh pun jadi tak terasa melelahkan berkat adanya fitur ADAS ini.

    (rgr/dry)

  • Perbandingan Spesifikasi Apple Watch Series 11, Ultra 3, dan SE 3 – Page 3

    Perbandingan Spesifikasi Apple Watch Series 11, Ultra 3, dan SE 3 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Bersamaan dengan peluncuran iPhone 17 series dan iPhone Air, Apple memperkenalkan jajaran smartwatch terbaru: Apple Watch Series 11, Ultra 3, dan SE 3.

    Ketiga model Apple Watch ini membawa beberapa peningkatan signifikan, termasuk layar, fitur kesehatan, hingga performa.

    Untuk lebih jelasnya, berikut perbandingan spesifikasi dari Apple Watch Series 11, Apple Watch Ultra 3, dan Apple Watch SE 3.

    Desain dan Material

    Dari segi desain, Apple tidak terlalu mengubah pakem yang sudah ada. Namun, Apple Watch Series 11 kini lebih ramping, dengan pilihan ukuran 42mm dan 46mm, serta material aluminium space grey baru.

    Kaca depan kini dua kali lebih tahan gores berkat lapisan khusus dari Apple. Untuk model titanium, Apple tetap menggunakan kristal safir di bagian depan.

    Sementara itu, Apple Watch Ultra 3 masih hadir dalam satu ukuran besar, yaitu 49mm, tetapi dengan layar lebih luas berkat bezel yang menyusut.

    Apple mengklaim layar ini lebih mudah dibaca dari berbagai sudut. Jam tangan pintar ini tersedia dalam warna black titanium dan natural finished.

    Sementara Apple Watch SE 3 tetap mempertahankan desain minimalisnya. Tersedia dalam ukuran 40mm dan 44mm, material aluminiumnya kini empat kali lebih tahan retak.

    Mengutip laman Stuff.tv, Rabu (10/9/2025), model ini diklaim merupakan pilihan paling praktis dalam jajaran Apple Watch: andal, sederhana, dan lebih terjangkau.

  • Apple Unjuk Kebolehan iPhone 17 Pro & 17 Pro Max, Secanggih Apa?

    Apple Unjuk Kebolehan iPhone 17 Pro & 17 Pro Max, Secanggih Apa?

    Apple merilis series iPhone 17, termasuk iPhone 17 Pro dan Pro Max!

    CEO Apple Tim Cook bilang kalau seri iPhone 17 Pro jadi seri iPhone paling canggih dengan desain baru yang menawan dan andal. Kalau ada produk baru, pasti ada pembaruan, kan? Tapi secanggih apa, sih?

    Apple kasih sentuhan baru buat body iPhone 17 Pro & 17 Pro Max. Nggak lagi pakai titanium, tapi aluminium dengan kualitas sekelas industri dirgantara. “(Body) menggunakan paduan aluminium sekelas industri dirgantara rancangan Apple karena keunggulan konduktivitas termalnya yaitu 20 kali lebih baik dibanding titanium,” ungkap Senior Vice President of Worlwide Marketing Apple, Greg Joswiak. Simak kebolehan iPhone 17 Pro dan 17 Pro Max lainnya di video berikut ini!

    Tonton berita video lainnya di sini, ya!

  • Serupa Tak Sama, Ini Perbandingan Spesifikasi iPhone 16 dan 17

    Serupa Tak Sama, Ini Perbandingan Spesifikasi iPhone 16 dan 17

    Bisnis.com, JAKARTA – iPhone 17 series baru saja diperkenalkan oleh Apple pada “Awe-Dropping Event” yang digelar pada 9 September 2025.

    Varian Plus resmi digantikan dengan seri Air, di mana iPhone 17 Air menjadi ponsel tertipis dengan ketebalan 5,6 millimeter.

    Kemudian untuk seri iPhone 17 memiliki bentuk yang sama seperti iPhone 16. Meski serupa, ternyata spesifikasi yang diberikan berbeda karena mendapat peningkatan.

    Dari segi bentuknya, yang membedakan iPhone 16 dan 17 adalah warna ponsel dan besaran layar.

    iPhone 17 saat ini hadir dengan layar lebih besar 6,3 inci dengan tingkat kecerahan 3.000 nits. Kemudian diberikan juga ProMotion 120Hz dengan tambahan perlindungan Ceramic Shield 2.

    Untuk warnanya, iPhone 17 mendapat upgrade warna yakni Lavender, Hijau Sage, Biru Kabut, Putih, dan Hitam.

    Chipset yang diberikan oleh iPhone 17 lebih bagus yakni A19 dengan CPU 6-inti dan GPU 5-inti, serta klaim performa baterai lebih efisien. Hal ini menjadikan daya tahan ponsel lebih tahan lama 8 jam dibanding iPhone 16.

    Adapun dari segi kameranya, iPhone 17 masih menggunakan kamera ganda yang sama-sama beresolusi 48MP.

    Kamera utamanya 48MP Fusion (wide) memiliki kemampuan telefoto 2x, lalu kamera kedua 48MP (ultrawide). Fungsi ultrawide iPhone 17 pun telah ditingkatkan 4x dibandingkan generasi sebelumnya.

    Sedangkan kamera depannya juga mendapat peningkatan dengan resolusi 18MP. Di mana iPhone 16 hanya memiliki resolusi 12MP.

    Selain itu, kamera depan iPhone 17 juga sudah menggunakan sensor persegi yang memungkinkan penjepretan ‘Center Stage’ untuk bidang pandang lebih lebar. Ada pula fitur Dual Capture yang bisa menangkap foto/video dari kamera depan dan belakang sekaligus.

    Untuk segi harganya, iPhone 17 diprediksi memiliki harga lebih mahal ketimbang iPhone 16 lawas yang dulu dirilis dengan harga RpRp16.999.000.

    Spesifikasi iPhone 16

    iPhone 16 memiliki ukuran layar 6,1 inci dengan tingkat kecerahan maksimum 2.000 nits, serta dilapisi shield glass yang diklaim 50% lebih tangguh.

    Untuk chipsetnya, iPhone 16 masih dibekali A18 berteknologi fabrikasi 3nm dengan CPU 6-inti serta GPU yang lebih kencang 40% dari pendahulunya (iPhone 15).

    Adapun chip iPhone 16 mendukung fitur kecerdasan buatan (AI) Apple Intelligence.

    Layar iPhone 16 memiliki Super Retina XDR dan OLED menyeluruh 6,1 inci dengan resolusi 2556 x 1179 piksel pada 460 ppi.

  • Spesifikasi iPhone 17 Pro Vs iPhone 16 Pro, Apa Saja yang Baru?

    Spesifikasi iPhone 17 Pro Vs iPhone 16 Pro, Apa Saja yang Baru?

    Jakarta

    iPhone 17 Pro dan iPhone 17 Pro Max resmi diluncurkan di event Apple bertajuk ‘Awe Dropping’ semalam. Dua ponsel kelas wahid ini membawa banyak peningkatan, mulai dari desain baru sampai spesifikasi yang makin gahar.

    Pengguna iPhone 16 Pro dan iPhone 16 Pro Max pasti bertanya-tanya apakah pembaruan yang dibawa cukup signifikan untuk upgrade ke iPhone 17 Pro dan iPhone 17 Pro Max.

    detikINET sudah merangkum perbandingan spesifikasi iPhone 17 Pro/Pro Max dan iPhone 16 Pro/Pro Max agar dapat membantu kalian menentukan pilihan untuk upgrade atau tidak. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

    Desain

    Dari pandangan pertama saja sudah terlihat kalau iPhone 17 Pro series hadir dengan desain baru yang lebih bold. Hilang sudah modul kamera belakang berbentuk persegi yang diperkenalkan di iPhone 11 Pro Max, kini iPhone 17 Pro series memiliki tonjolan kamera belakang berbentuk persegi panjang yang disebut ‘plateau’ oleh Apple.

    Modul kamera belakang baru ini memenuhi sepertiga bagian atas iPhone 17 Pro series. Tiga kamera belakangnya ditempatkan di sisi kiri, sedangkan sisi kanannya diisi flash LED dan sensor LiDAR.

    Dimensi iPhone 17 Pro series kurang lebih sama seperti pendahulunya, tapi sedikit lebih tebal dan berat untuk mengakomodasi baterai yang lebih besar. Berikut ini perbandingannya:

    iPhone 16 Pro: 149,6 x 71,5 x 8,25 mm dengan bobot 199 gramiPhone 17 Pro: 150 x 71,9 x 8,75 mm dengan bobot 206 gramiPhone 16 Pro Max: 163 x 77,6 x 8,25 mm dengan bobot 227 gramiPhone 17 Pro Max: 163,4 x 78 x 8,75 mm dengan bobot 233 gram

    iPhone 17 Pro series kembali menggunakan rangka aluminium unibody, menggantikan rangka titanium di iPhone 16 Pro series. Apple kembali memilih rangka aluminium karena mampu menyebarkan panas dengan lebih baik, salah satu aspek yang diutamakan di iPhone 17 Pro series.

    Apple juga melindungi iPhone 17 Pro series dengan Ceramic Shield 2 di bagian depan dan Ceramic Shield di bagian belakang untuk pertama kalinya. Ceramic Shield generasi kedua diklaim tiga kali lebih tahan dari goresan dibandingkan generasi pertama yang dipakai iPhone 16 Pro.

    Layar

    Spesifikasi layar iPhone 17 Pro series tidak banyak berubah dibandingkan iPhone 16 Pro series. iPhone 17 Pro masih menggunakan layar Super Retina XDR berukuran 6,3 inch, dan iPhone 17 Pro Max memiliki layar berukuran 6,9 inch.

    Fitur lainnya seperti Dynamic Island, always-on display, ProMotion dengan adaptive refresh rate hingga 120Hz, dan HDR masih tersedia. Namun, layar iPhone 17 Pro series sedikit lebih terang saat berada di luar ruangan dengan tingkat kecerahan hingga 3.000 nits, dibandingkan 2.000 nits di iPhone 16 Pro series.

    Performa

    Apple mengotaki iPhone 17 Pro series dengan chipset A19 Pro, yang diklaim dapat mengantarkan performa setara MacBook Pro di iPhone. Chipset ini masih dibuat menggunakan fabrikasi 3nm serta memiliki konfigurasi CPU dan GPU yang sama, namun Apple menjanjikan peningkatan performa yang signifikan.

    Chip A19 Pro memiliki 6-core CPU yang terdiri dari dua inti performa dan empat inti efisiensi, serta 6-core GPU yang masing-masing memiliki Neural Accelerator. Apple mengklaim iPhone 17 Pro series dapat memberikan performa 40% lebih baik dibandingkan iPhone 16 Pro series yang menggunakan chip A18 Pro.

    Apple juga menyematkan sistem pendingin vapor chamber di iPhone 17 Pro series untuk pertama kalinya, yang diharapkan dapat mengatasi masalah overheating dan menjaga performa ponsel tetap prima.

    Apple tidak mengungkap kapasitas RAM iPhone 17 Pro series, namun MacRumors menemukan referensi tentang RAM di platform developer Xcode 26. Menurut temuan itu, iPhone 17 Pro dan iPhone 17 Pro Max memiliki RAM 12GB, lebih besar dibandingkan RAM 8GB di iPhone 16 Pro series. Apple juga untuk pertama kalinya menghadirkan pilihan storage 2TB khusus untuk iPhone 17 Pro Max.

    iPhone 17 Pro Foto: Screenshot detikINET

    Kamera

    iPhone 17 Pro series membawa sederet peningkatan kamera, baik dari hardware maupun software. Ponsel ini masih dilengkapi tiga kamera belakang dengan kamera utama 48 MP dan kamera ultrawide 48 MP, sejauh ini masih sama seperti iPhone 16 Pro series.

    Namun ada yang berbeda di kamera telephoto-nya. Apple memperkenalkan kamera telephoto 48 MP untuk pertama kalinya di iPhone 17 Pro series. Tidak hanya memiliki resolusi lebih besar, kamera telephoto iPhone 17 Pro series juga dapat melakukan zoom lebih jauh hingga 8x, sementara iPhone 16 Pro series mendukung zoom hingga 5x.

    Fitur kamera yang sudah ada di iPhone 16 Pro seperti spatial photos, ProRAW, video 4K hingga 120fps, cinematic mode, dan action mode kembali hadir di iPhone 17 Pro series. Apple juga menghadirkan fitur baru yaitu Dual Capture, ProRes RAW dan GenLock support untuk menghasilkan video berkualitas profesional.

    Setelah sekian lama, kamera depan iPhone 17 Pro series juga mendapatkan peningkatan yang signifikan. Resolusinya ditingkatkan dari 12 MP di generasi sebelumnya menjadi 18 MP, dengan fitur canggih seperti Center Stage dan Dual Capture.

    Baterai

    Apple tidak pernah mengungkap kapasitas baterai iPhone secara blak-blakan, begitu juga dengan iPhone 17 Pro series. Namun, dilihat dari laman spesifikasi Apple, baterai iPhone 17 Pro series bisa bertahan lebih lama saat dipakai menonton video dibandingkan iPhone 16 Pro series.

    iPhone 16 Pro: hingga 27 jamiPhone 17 Pro: hingga 33 jamiPhone 16 Pro Max: hingga 33 jamiPhone 17 Pro Max: hingga 39 jam

    Apple juga meningkatkan kemampuan pengisian cepat di ponsel flagship terbarunya. Baterai iPhone 17 Pro series dapat diisi hingga 50% dalam 20 menit menggunakan charger 40W, sedangkan iPhone 16 Pro series mendukung pengisian cepat hingga 50% dalam 35 menit menggunakan charger 20W.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video Mengenal Teknologi Termal Baru Apple di iPhone 17 Pro & 17 Pro Max”
    [Gambas:Video 20detik]
    (vmp/fay)

  • Apple Luncurkan AirPods Pro 3 Bersama iPhone 17 Series, Simak Fitur dan Teknologi Barunya – Page 3

    Apple Luncurkan AirPods Pro 3 Bersama iPhone 17 Series, Simak Fitur dan Teknologi Barunya – Page 3

    TWS baru Apple ini juga dilengkapi dengan fitur sesi latihan dengan sensor detak jantung terkecil. Perangkat ini menghadirkan sensor fotopletismografi (PPG) memancarkan sinar inframerah tak terlihat untuk mengukur penyerapan cahaya dalam aliran darah.

    Bersama dengan gabungan sensor dari akselerometer, giroskop, GPS, dan model AI pada perangkat baru di iPhone, pengguna dapat memulai hingga 50 olahraga berbeda. Mereka juga dapat memantau detak jantung dan kalori terbakar, menutup cincin Bergerak, dan memperoleh medali di aplikasi Kebugaran.

    Pengguna Apple Fitness+ dengan AirPods Pro 3 kini dapat melihat metrik performa real-time secara langsung di layar, seperti detak jantung, kalori terbakar, progres pada cincin Bergerak, dan Bar Kalori.

  • Daftar Produk Baru yang Dirilis pada Apple Event 2025

    Daftar Produk Baru yang Dirilis pada Apple Event 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Apple resmi menggelar “Awe-Dropping Event” untuk memperkenalkan produk-produk terbarunya pada Selasa, 9 September 2025.

    Yang paling dinanti dari acara tahunan ini yakni perkenalan ponsel terbaru mereka yakni jajaran iPhone 17 series.

    Acara ini pun disiarkan secara langsung di sejumlah negara seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, China dan Singapura.

    Namun ternyata tak hanya iPhone 17, Apple turut memperkenalkan jajaran gadget mereka seperti Apple Watch dan AirPods Pro 3.

    Berikut ini daftar produk baru yang dirilis Apple pada “Awe-Dropping Event” 2025:

    1. Apple Watch

    Apple mengumumkan kemunculan tiga model Apple Watch baru yakni Apple Watch Seri 11, Apple Watch SE 3, dan Apple Watch Ultra 3.

    Diketahui, Apple Watch 11 disebut sebagai smartwatch tertipis dan ternyaman yang dilengkapi kaca kuat dan anti gores, konektivitas 5G, dan daya tahan baterai hingga 24 jam.

    Adapun untuk Apple Watch SE 3 dinyatakan sebagai jam dengan harga terjangkau.

    Sementara Apple Watch Ultra 3 memiliki layar dan baterai yang lebih besar untuk memberikan daya tahan baterai hingga 42 jam.

    2. Airpods Pro 3

    Airpods Pro 3 juga diperkenalkan oleh Apple pada event pada 9 September 2025 yang datang dengan berbagai fitur canggih seperti pendeteksi Kesehatan, peredam bising, hingga live translation.

    Kemudian dihadirkan pula fitur Apple Intelligence yang membantu pengguna memanfaatkan live translation saat sedang digunakan.

    3. iPhone 17 Series

    Yang paling dinanti dari diperkenalkannya iPhone 17 series yakni varian iPhone 17 Air. Ponsel tersebut diyakini sebagai ponsel tertipis dengan ketebalan ponsel 5,6 millimeter.

    Adapun iPhone 17 Air merupakan pengganti dari varian Plus yang sudah dihilangkan oleh Apple. 

  • Perbedaan iPhone 17 Series: Desain, Kamera, Chipset, Memori, dan Harga – Page 3

    Perbedaan iPhone 17 Series: Desain, Kamera, Chipset, Memori, dan Harga – Page 3

    Dari sisi layar, tiap model iPhone baru Apple menawarkan spesifikasi berbeda. Varian regular iPhone 17 menggunakan panel Super Retina XDR OLED 6,1 inci dengan teknologi ProMotion 120Hz adaptif.

    Sementara itu, iPhone Air memiliki layar lebih tinggi ketimbang iPhone 17 dengan panel LTPO Super Retina XDR OLED 6,5 inci, mendukung refresh rate 120Hz.

    Untuk varian Pro, baik iPhone 17 Pro dan iPhone 17 Pro Max sama-sama menggunakan layar Super Retina XDR OLED dengan ProMotion 120Hz, kecerahan puncaknya hingga 3.000 nits.

    Bedanya, iPhone 17 Pro tampil dengan layar berukuran 6,3 inci dan 6,9 inci untuk Pro Max yang menjadi model terbesar dan bobotnya paling berat di seri ini.

  • 4 Kekurangan iPhone Air, Ponsel Tertipis iPhone 17 Series

    4 Kekurangan iPhone Air, Ponsel Tertipis iPhone 17 Series

    Bisnis.com, JAKARTA—  Apple resmi memperkenalkan iPhone Air dalam acara pada 9 September. Seperti bocorannya, ponsel tersebut  hadir dengan bodi ultra tipis hanya 5,6 mm dan layar 6,5 inci. 

    Meski tampak menggoda dengan desain super tipis, iPhone Air tetap hadir dengan sejumlah kompromi yang patut dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk membelinya. 

    Berikut rangkuman 4 kekurangan iPhone Air dikutip dari laman Pocketlint: 

    1.  Daya tahan baterai

    Apple mengklaim perangkat ini mampu memutar video hingga 27 jam, setara dengan iPhone 16 Pro. Hal itu didukung modem khusus C1X yang lebih hemat daya. 

    Namun, jika dibandingkan dengan lini iPhone 2025 lainnya, Air masih di bawah dengan daya tahan 27 jam (pemutaran video offline) dengan baterai 3149mAh. 

    iPhone 17 bisa bertahan hingga 30 jam, 17 Pro hingga 33 jam, dan 17 Pro Max bahkan 39 jam. 

    2. Kamera terbatas

    iPhone Air hanya membawa satu kamera belakang 48 MP wide angle dengan opsi 2x zoom. Meski cukup untuk kebutuhan dasar, perangkat ini tidak memiliki lensa ultrawide sehingga tidak bisa digunakan untuk memotret di ruang sempit, foto grup, atau mengambil gambar makro.

    Padahal, dengan menambah US$100, terdapat iPhone 17 Pro yang dilengkapi kamera ultrawide serta telefoto 48 MP dengan 8x zoom. Bahkan, iPhone 17 reguler yang lebih murah US$200 sudah menawarkan kamera ultrawide.

    3. Ketahanan fisik

    Apple menekankan material premium pada Air dengan bodi titanium dan Ceramic Shield di bagian depan-belakang. Khusus layar depan, Apple menggunakan Ceramic Shield 2 yang diklaim tiga kali lebih tahan gores.

    Meski begitu, isu utama ponsel super tipis tetap ada yakni risiko melengkung atau patah. Titanium memang lebih kuat daripada aluminium, tapi bukan berarti kebal tekanan. Pengalaman Bendgate pada iPhone 6 membuktikan desain tipis rawan masalah.

    4. Fitur jaringan dan konektivitas dikurangi

    Meski sama-sama memakai chip A19 Pro, iPhone Air hanya punya 5-core GPU dibandingkan versi Pro. Selain itu, Air tidak mendukung 5G mmWave dan hanya menggunakan USB-C berkecepatan USB 2.0, teknologi lama yang diperkenalkan sejak tahun 2000.

    Dengan kapasitas penyimpanan dasar 256 GB, kecepatan transfer USB 2.0 bisa membuat proses backup butuh lebih dari satu jam. Jika memakai standar USB 3.1, hal itu hanya memakan waktu sekitar tujuh menit. 

    Apple tampaknya berasumsi semua orang akan mengandalkan Wi-Fi atau cloud, tetapi hal ini tetap dianggap ketinggalan zaman. 

    Berikut daftar harga iPhone 17 series: 

    — iPhone 17 (256GB) US$799 (Rp13,16 juta)

    — iPhone 17 (512GB) US$999 (Rp16,46 juta)

    — iPhone Air (256GB) US$999 (Rp16,46 juta)

    — iPhone Air (512GB) US$1.199 (Rp19,76 juta)

    — iPhone Air (1TB) US$1.399 (Rp23,05 juta)

    — iPhone 17 Pro (256GB) US$1.099 (Rp18,11 juta)

    — iPhone 17 Pro (512GB) US$1.299 (Rp21,40 juta)

    — iPhone 17 Pro (1TB) US$1.499 (Rp24,70 juta)

    — iPhone 17 Pro Max (256GB) US$1.199 (Rp19,76 juta)

    — iPhone 17 Pro Max (512GB) US$1.399 (Rp23,05 juta)

    — iPhone 17 Pro Max (1TB) US$1.599 (Rp26,35 juta)

    — iPhone 17 Pro Max (2TB) US$1.999 (Rp32,94 juta)

  • Tentang Menkeu Purbaya

    Tentang Menkeu Purbaya

    Jakarta

    Indonesia mengalami dua kali ‘gempa politik’ beberapa waktu terakhir. Pertama, karena demo yang meluas yang berlanjut dengan kerusuhan, pembakaran dan korban jiwa. Kedua, mini reshuffle yang tak terduga. Bahkan lebih cepat satu bulan dari prediksi banyak orang.

    Perihal kedua ini, yang kemudian menjadi magnet perhatian luas. Mengapa? Karena portofolio Kementerian Keuangan yang diemban oleh salah satu ‘wanita terkuat’ dunia mengalami pergantian. Ya, Sri Mulyani harus exit dari Kabinet Prabowo.

    Tentu saja, pergantian itu menggemparkan dunia persilatan. Efek domino terjadi. Bursa langsung anjlok terjerembab. Terlebih lagi, sosok yang menggantikannya yakni Purbaya Yudhi Sadewa, dipandang tak sepopuler Sri Mulyani dan dinilai ‘kurang diterima pasar’.

    Namun demikian, Prabowo Subianto sebagai Presiden telah menggunakan hak istimewa prerogatifnya. Dan itu harus dihormati. Ia sudah mempercayakan jabatan menantang — untuk tidak mengatakannya sebagai kursi panas kepada Sang Purbaya.

    Sayangnya, saat mikroskop dan lampu sorot serta serbuan pertanyaan wartawan membombardirnya, menkeu baru ini mulai sedikit blunder. Mungkin agak demam panggung. Maklum saja. Jangan-jangan, ia juga masih syok harus menempati posisi sehebat dan seruwet itu.

    Jawabannya terlalu apa adanya, santai, ceplas-ceplos. Keterampilan diplomasi dan public speaking-nya lemah. Malah sebagian netizen menilai sang Purbaya nir-empati. Namanya juga tafsir bebas netizen.

    Baiklah, kita kembali ke laptop. Tugas Purbaya memang berat. Apalagi ia menggantikan sosok yang bagi sebagian kalangan dipandang memiliki reputasi sedahsyat itu. Meskipun bagi kalangan lain, ia dijului ‘ratu utang’. Sebuah tuduhan yang menyengat dan pasti membuat emosi orang yang dituduh.

    Apapun ucapan, gestur, tindakan dan kebijakan menkeu baru maka pasti akan dibandingkan dengan menkeu lama. Sri Mulyani akan selalu jadi patokan.

    Jika melihat rekam jejak Purbaya. Latar belakang pendidikan rekam jejak dan pas-pos yang pernah didudukinya maka sesungguhnya memenuhi standar minimal. Hanya saja, ia tak punya rekam jejak atau pernah menjabat di IMF atau World Bank seperti Mbak Ani. Jadi memang tak bisa dibandingkan secara apple to apple.

    Jika skill dan kompetensi sudah memadai maka sesungguhnya ia mempunyai modal dasar yang memadai. Oleh karenanya, yang diperlukan segera olehnya adalah menjadi pembelajar yang cepat (quick-learner). Belajar tentang apa? Yakni tentang tupoksi kementerian sebesar keuangan.

    Ia harus memilah mana isu yang urgent untuk segera dibahas dan diselesaikan. Dan mana isu yang very important, tapi sesungguhnya tidak mendesak dibahas dan diselesaikan. Panggil semua eselon 1 di Kemenkeu, minta mereka untuk mem-brief secara cepat dan lengkap. Terutama menyangkut isu-isu utama dan prioritas.

    Selain itu, yang juga tidak kalah penting adalah ia harus memiliki kerendahhatian belajar cepat tentang diplomasi atau public speaking. Karena ucapan dan tindakannya bagai mantra. Tidak boleh lagi ada kesalahan. Minor saja tak boleh, apalagi major mistakes.

    Yang pasti, kita semua memang harus memberi waktu dan ruang terlebih dahulu kepadanya untuk bekerja. Terlalu dini, jika ia disuruh mundur. Terlalu awal untuk menilai dia gagal atau berhasil. Waktu dan ruang kita berikan agar ia bisa memperbaiki diri. Agar ia bisa unjuk dan mendemonstrasikan kemampuannya. Siapa tahu berhasil baik, bukan?

    Namun, jika ia tak mau melakukan self correction atau memperbaiki diri . Ditambah melakukan kesalahan fatal yang terus berulang. Maka, apa boleh buat. Presiden harus mencarikan posisi yang lebih cocok untuknya. Maaf saja, tapi bukan di Kementerian Keuangan. Wallahu’alam.

    Nur Iswan

    YouTuber & Senior Advisor INDOPOL

    (ang/ang)