brand merek: Apple

  • iPhone Tak Bisa Lagi Downgrade ke iOS 18.6.2, Ini Alasan Apple – Page 3

    iPhone Tak Bisa Lagi Downgrade ke iOS 18.6.2, Ini Alasan Apple – Page 3

    Kembali menyinggung beberapa inovasi yang terjadi pada pangsa pasar smartphone, tak hanya iPhone dengan iOS-nya, Samsung juga telah memperkenalkan One UI 8 stabil hingga muncul bocoran One UI 9.

    Meski terdapat banyak fitur tambahan, Samsung memilih untuk menghilangkan opsi “OEM Unlocking”, membatasi ruang gerak tech enthusiast.

    Di sisi lain, Apple juga mengambil langkah untuk memperkuat ekosistemnya, namun hal ini menimbulkan dampak negatif, karena beberapa perangkat lama tidak akan mendapatkan dukungan pembaruan sistem.

    Sementara itu, potensi akan adanya ancaman siber terus meningkat dari tahun ke tahun. Membuat sebagian besar pengguna khawatir akan keamanan data pribadi.

    Hal ini membuat visi masa depan terpecah menjadi dua fokus, antara pengoptimalan AI sebagai alat pemberdayaan pribadi atau pemberian kebebasan untuk meningkatkan kreativitas dalam berinovasi.

    Meskipun inovasi masih terus berjalan, perusahaan tampaknya harus memberikan ruang gerak untuk komunitas agar dapat mencetak pengembang generasi berikutnya.

     

  • Huawei Pura 80 Ultra Rajai Kualitas Kamera, Ungguli iPhone 17 Pro

    Huawei Pura 80 Ultra Rajai Kualitas Kamera, Ungguli iPhone 17 Pro

    Jakarta

    Persaingan smartphone kelas atas kembali memanas, terutama di sektor kamera. Laporan DXOMark mengungkapkan dari uji kamera independen menunjukkan Huawei Pura 80 Ultra menempati peringkat pertama dengan skor kamera 175 poin, melampaui sejumlah kompetitor termasuk Apple iPhone 17 Pro.

    Huawei Pura 80 Ultra yang diluncurkan pada Juni 2025 ini berhasil mencatatkan skor kamera tertinggi sepanjang pengujian versi terbaru (V6). Skor ini jauh di atas iPhone 17 Pro yang dirilis September 2025 dengan raihan 168 poin, menempatkannya di posisi ketiga.

    Selain iPhone, pesaing lain yang berada di bawah Huawei Pura 80 Ultra adalah Oppo Find X8 Ultra dengan skor 169 poin dan Vivo X200 Ultra dengan 167 poin. Adapun Google Pixel 10 Pro XL mencatat skor 163 poin.

    Dominasi Huawei di peringkat teratas ini menandai keberhasilan strategi perusahaan untuk terus menghadirkan inovasi kamera canggih, meski persaingan di segmen premium semakin ketat. Pura 80 Ultra sendiri merupakan penerus Pura 70 Ultra (163 poin), yang tahun lalu sempat menembus lima besar.

    Dengan pencapaian ini, Huawei menegaskan posisinya sebagai pemain utama dalam teknologi fotografi seluler, menghadirkan tantangan nyata bagi dominasi Apple di ranah flagship.

    Kualitas kamera Huawei Pura 80 Ultra tertinggi menurut DXOMark. Foto: DXOMark

    Huawei Pura80 Ultra diketahui dibekali kamera berteknologi Switchable Dual Telephoto Lens yang pertama di industri. Inovasi ini membuat perangkat dapat menangkap objek foto hingga jarak jauh menunjang hobi fotografi. Ponsel anyar ini juga hadir dengan dua warna premium yaitu prestige gold dan golden black.

    Huawei Pura80 Pro juga dilengkapi dengan 1-Inch Light Sensor yang memungkinkan penyerapan cahaya lebih optimal. Fitur ini sangat efektif untuk mengambil gambar di malam hari, menghasilkan foto yang tetap jernih dan mampu menangkap detail pencahayaan yang kompleks.

    Secara keseluruhan Huawei Pura80 Pro dan HUAWEI Pura80 Ultra menghadirkan teknologi canggih dari sisi desain, performa, kamera dan fitur berbasis AI. Keduanya, hadir dengan layar berteknologi OLED LTPO 6,8 inci dengan resolusi 1,5K dan dilindungi kaca Kunlun generasi kedua. Tak hanya itu, perangkat ini juga dibekali dengan baterai berkapasitas 5.700 mAh dengan pengisian cepat 100W melalui kabel.

    Blibli telah membuka keran pembelian Pura 80 Pro dan Pura 80 Ultra, mulai 17 September hingga 17 Oktober 2025. Periode eksklusif ini menawarkan beragam promo dan benefit, seperti cashback hingga Rp 2 juta, program tukar tambah yang bisa hemat hingga Rp 2,5 juta, tiket.com cashback Rp 500 ribu, voucher diskon Rp 200 ribu, free upgrade ke tier Diamond tiket.com, cicilan 0% hingga 24 bulan tanpa biaya layanan, dan gratis 12 bulan perlindungan lengkap.

    “Sebagai platform omnichannel commerce, Blibli berkomitmen menghadirkan pengalaman belanja yang pasti ORI, cepat, dan tepercaya. Salah satu nilai tambah utama yang kami hadirkan adalah Gratis 12 Bulan Perlindungan Lengkap yang mencakup kerusakan akibat cairan hingga kebakaran,” ujar Christian Ng, Head of Smartphone Category.

    Untuk mendapatkan Gratis Perlindungan Lengkap dari Blibli, pelanggan hanya perlu melakukan aktivasi garansi dengan mengisi data yang diperlukan. Setelah aktivasi selesai, layanan perlindungan lengkap dari Blibli langsung berlaku secara otomatis, mudah, praktis, dan tanpa biaya tambahan.

    (agt/agt)

  • Apple Naikkan Target iPhone 18 ke 95 Juta Unit, iPhone Fold Jadi Magnet Utama – Page 3

    Apple Naikkan Target iPhone 18 ke 95 Juta Unit, iPhone Fold Jadi Magnet Utama – Page 3

    Apple tampaknya sedang menyiapkan inovasi baru yang digadang-gadang menjadi sejarah bagi lini iPhone, dengan HP lipat pertamanya dikabarkan meluncur pada 2026.

    Kabar ini diungkap oleh jurnalis Bloomberg, Mark Gurman, melalui laporan Power On terbarunya. Ia menyebut, iPhone Fold akan mengusung layar lipat berukuran 8 inci.

    Seperti HP Android layar lipat, iPhone Fold memberikan pengalaman seperti membuka buku ketika konsumen ingin menggunakan ponsel baru tersebut.

    Mengutip Bloomberg, Selasa (26/8/2025), HP iPhone Fold bakal tampil dengan lima kamera. Rinciannya, satu kamera di layar depan, satu di sisi dalam, dan dua di belakang.

    iPhone lipat pertama Apple ini semakin menarik dengan desain bodi tipis, di mana analis Ming-Chi Kuo memperkirakan ketebalan perangkat hanya 9,5mm saat tertutup dan 5mm ketika terbuka.

    Apple juga dikabarkan tidak akan menggunakan Face ID, dan memilih untuk mengembalikan fitur Touch ID terpasang di tombol power.

  • ChatGPT Kebanjiran Uang Rp 1.600 Triliun dari Manusia Rp 2.500 Triliun

    ChatGPT Kebanjiran Uang Rp 1.600 Triliun dari Manusia Rp 2.500 Triliun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nvidia baru saja mengumumkan investasi senilai US$5 miliar (Rp83 triliun) ke raksasa manufaktur chip Intel. Tak butuh waktu lama, perusahaan milik Jensen Huang tersebut kembali menggelontorkan dana ke OpenAI.

    Terbaru, Nvidia berkomitmen untuk berinvestasi senilai US$100 miliar (Rp1.666 triliun) ke OpenAI. Nvidia akan menyuplai chip data center untuk pengembangan AI perusahaan pencipta ChatGPT tersebut.

    Nvidia merupakan salah satu perusahaan yang paling diuntungkan dari booming AI. Saat ini, Nvidia tercatat sebagai perusahaan paling bernilai di dunia dengan kapitalisasi pasar US$4.470 triliun, mengalahkan Microsoft dan Apple.

    Jensen Huang tercatat sebagai orang terkaya ke-7 di dunia dengan estimasi harta US$159,5 miliar (Rp2.657 triliun), menurut laporan Forbes.

    Investasi terbaru Nvidia akan memberikan OpenAI kelonggaran uang tunai dan akses yang dibutuhkan untuk membeli chip canggih dalam mempertahankan dominasinya di industri yang makin kompetitif.

    Dikutip dari Reuters, Selasa (23/9/2025), berdasarkan sumber dalam OpenAI, kesepakatan dua perusahaan akan melibatkan dua transaksi berbeda yang saling berhubungan.

    Nvidia akan mulai berinvestasi di OpenAI untuk saham non-voting setelah kesepakatan selesai, dan OpenAI dapat menggunakan dana tersebut untuk membeli chip Nvidia, ujar sumber tersebut.

    “Semuanya dimulai dengan komputasi,” ujar CEO OpenAI Sam Altman dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.

    “Infrastruktur komputasi akan menjadi dasar bagi perekonomian masa depan, dan kami akan memanfaatkan apa yang kami bangun bersama Nvidia untuk menciptakan terobosan AI baru sekaligus memberdayakan masyarakat dan bisnis dengan terobosan tersebut dalam skala besar,” ia menambahkan.

    Kedua perusahaan sudah menandatangani surat untuk merealisasikan setidaknya 10 gigawatt sisten Nvidia untuk OpenAI. Keduanya berencana menetapkan detail finalisasi kerja sama dalam beberapa pekan ke depan.

    Tenaga dari chip-chip tersebut setara dengan yang dibutuhkan 8 juta rumah di Amerika Serikat (AS).

    Berdasarkan kesepakatan baru, setelah kedua belah pihak mencapai kesepakatan definitif bagi OpenAI untuk membeli sistem Nvidia, Nvidia akan menginvestasikan dana awal sebesar US$10 miliar, ujar seorang narasumber yang mengetahui masalah tersebut. OpenAI baru-baru ini telah mencatat valuasi sebesar US$500 miliar (Rp8.330 triliun).

    Saham Nvidia naik 4,4% setelah pengumuman kerja sama dengan OpenAI. Sementara saham Oracle turut melonjak 6%.

    Oracle diketahui bekerja sama dengan OpenAI, SoftBank, dan Microsoft dalam proyek bernama Stargate senilai US$500 miliar. Proyek itu akan membangun data center AI raksasa di seluruh dunia.

    Nvidia akan mulai mengirimkan hardware paling cepat akhir tahun 2026. Kapasitas gigawatt daya komputasi pertama akan dikerahkan pada paruh kedua 2026 pada platform mendatang mereka, yang diberi nama Vera Rubin.

    Para analis mengatakan kesepakatan ini positif bagi Nvidia, tetapi juga menyuarakan kekhawatiran tentang apakah sebagian dana investasi Nvidia mungkin akan kembali dalam bentuk pembelian chip.

    “Di satu sisi, ini membantu OpenAI mencapai beberapa tujuan yang sangat aspiratif untuk infrastruktur komputasi, dan membantu Nvidia memastikan hal tersebut dibangun. Di sisi lain, kekhawatiran ‘berkepanjangan’ telah muncul di masa lalu, dan ini akan makin memperparah kekhawatiran tersebut,” kata analis Bernstein, Stacy Rasgon.

    OpenAI, seperti Google, Amazon, dan lainnya, telah mengerjakan rencana untuk membangun chip AI-nya sendiri, dengan tujuan mencari alternatif yang lebih murah daripada Nvidia.

    Seseorang yang mengetahui masalah ini mengatakan bahwa kesepakatan ini tidak mengubah rencana komputasi OpenAI yang sedang berjalan, termasuk upaya tersebut atau kemitraannya dengan Microsoft.

    OpenAI sedang mengerjakan chip khusus dengan desainer Broadcom dan Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSMC), menurut laporan Reuters awal tahun ini. Saham Broadcom turun 0,8% setelah berita tersebut.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Biaya Visa Rp 1,6 Miliar, Orang Pintar Bisa Hindari Amerika

    Biaya Visa Rp 1,6 Miliar, Orang Pintar Bisa Hindari Amerika

    Jakarta

    Keputusan Donald Trump untuk mengenakan biaya USD 100.000 atau Rp 1,6 miliar pada visa H1-B bagi pekerja asing terampil, dapat merugikan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat. Biaya visa H-1B itu 60 kali lipat dari biaya saat ini, dirancang untuk mendorong perusahaan mempekerjakan lebih banyak pekerja Amerika.

    Kenaikan ini merupakan pukulan bagi perusahaan teknologi besar, yang sangat bergantung pada visa tersebut untuk mempekerjakan insinyur, ilmuwan, dan programmer dari luar negeri, terutama India. Atakan Bakiskan, ekonom di bank investasi Berenberg, mengatakan langkah itu adalah contoh kebijakan anti pertumbuhan Trump.

    “Dengan membuat perusahaan sangat mahal untuk menarik bakat asing, dan dengan memaksa beberapa mahasiswa internasional untuk meninggalkan negara itu setelah lulus, brain drain akan sangat membebani produktivitas,” tambahnya yang dikutip detikINET dari Guardian, Selasa (23/9/2025).

    Hilangnya sumber daya manusia akibat kebijakan imigrasi yang ketat semacam itu dinilai akan merusak. “Secara keseluruhan, erosi kepercayaan terhadap institusi, hilangnya SDM, tarif, ketidakpastian kronis, dan kebijakan fiskal yang tidak berkelanjutan dapat meningkatkan risiko krisis keuangan di AS,” cetusnya.

    Pengumuman Trump sempat memicu kekacauan di industri teknologi, dengan beberapa bisnis di Silicon Valley mendesak staf tidak bepergian ke luar negeri. Gedung Putih lantas mengklarifikasi biaya baru yang lebih tinggi hanya berlaku untuk pelamar baru dan dibayar satu kali.

    Kathleen Brooks, direktur riset di broker XTB, mengatakan Amazon memiliki jumlah pekerja tertinggi dengan visa H-1B, diikuti Microsoft, Meta, Apple, dan Google. “Meski perusahaan-perusahaan ini punya uang untuk membayar visa, sektor lain yang juga bergantung pada visa H-1B mungkin kesulitan dengan rekrutmen di masa mendatang, misalnya sektor perawatan kesehatan dan pendidikan,” katanya.

    Paruh pertama 2025, Amazon mendapat persetujuan lebih dari 10.000 visa H-1B, sementara Microsoft dan Meta masing-masing memiliki lebih dari 5.000 persetujuan. Program H-1B menawarkan 65.000 visa setiap tahun ke pemberi kerja yang mendatangkan pekerja asing sementara di bidang-bidang khusus, dengan tambahan 20.000 visa untuk pekerja dengan gelar akademik lanjutan.

    India telah menjadi penerima manfaat terbesar dari visa H-1B, mencakup 71% dari visa yang disetujui tahun lalu. Pemerintah India memperingatkan aturan baru itu akan memiliki konsekuensi kemanusiaan terkait gangguan bagi banyak keluarga.

    (fyk/fay)

  • Apple Bangkit dari Jurang Berkat iPhone 17 Laris Manis di Mana-mana

    Apple Bangkit dari Jurang Berkat iPhone 17 Laris Manis di Mana-mana

    Jakarta, CNBC Indonesia – Saham Apple bangkit dalam 2 hari terakhir setelah perusahaan resmi meluncurkan lini produk terbaru, termasuk iPhone 17. Lonjakan ini membuat Apple berhasil menghapus kerugian sepanjang 2025.

    Dengan kenaikan 4% pada perdagangan Senin (22/9), saham Apple tercatat naik lebih dari 2% sejak awal tahun. Apple menjadi perusahaan teknologi raksasa terakhir yang kembali mencatatkan kinerja positif di 2025.

    Kapitalisasi pasar Apple saat ini tercatat mencapai US$3.800 triliun. Apple menduduki posisi ketiga sebagai perusahaan paling bernilai di dunia, dikutip dari daftar Companies Market Cap. Di atas Apple ada Nvidia di posisi pertama dan Microsoft di posisi kedua.

    Produk anyar Apple terdiri dari iPhone, Apple Watch, dan AirPods. iPhone 17, khususnya model kelas menengah iPhone Air seharga US$999, menjadi desain ulang besar pertama dalam beberapa tahun terakhir.

    Analis menyebut permintaan awal cukup tinggi, terlihat dari waktu tunggu yang lebih lama dibandingkan generasi sebelumnya.

    “Pantauan kami menunjukkan waktu pengiriman iPhone 17 mencapai 18 hari, lebih panjang dari iPhone 16 tahun lalu yang hanya 10 hari,” tulis analis Bank of America Securities, dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (23/9/2025).

    China sebagai pasar utama Apple juga menunjukkan tren serupa dengan tingginya angka pre-order.

    Meski mulai pulih, Apple tetap tertinggal dibandingkan perusahaan teknologi besar lain. Salah satu alasannya, Apple relatif sedikit berinvestasi pada chip kecerdasan buatan (AI) dan pusat data.

    Perusahaan juga menunda peningkatan besar untuk asisten virtual Siri hingga 2026, menimbulkan kekhawatiran tertinggal dari pesaing seperti Google dan Microsoft.

    Namun demikian, Apple menyematkan beberapa fitur AI pada produk baru. AirPods Pro 3 dilengkapi kemampuan menerjemahkan ucapan secara otomatis, sementara Apple Watch terbaru menggunakan machine learning untuk memperingatkan pengguna terkait risiko tekanan darah tinggi.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • CEO Apple Kasih Pesan Menohok Buat Warga RI, Berani Baca?

    CEO Apple Kasih Pesan Menohok Buat Warga RI, Berani Baca?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di era keterbukaan informasi, HP menjadi perangkat wajib bagi masyarakat modern agar selalu terhubung dengan dunia luar. Warga Indonesia sendiri termasuk yang paling aktif menggunakan HP.

    Laporan Digital 2025 Global Overview mencatat sebanyak 98,7% penduduk Indonesia berusia 16 tahun ke atas menggunakan HP untuk berselancar online, melampaui Filipina dan Afrika Selatan yang mencatat 98,5%.

    Tak hanya itu, rata-rata waktu online harian masyarakat Indonesia juga tinggi, mencapai 7 jam 22 menit. Durasi tersebut lebih lama dari rata-rata global yakni 6 jam 38 menit.

    Kendati demikian, durasi tersebut masih di bawah Afrika Selatan dan Brasil yang menghabiskan lebih dari 9 jam daring setiap hari.

    CEO Apple Tim Cook memiliki pesan penting bagi semua pemilik HP terkait penggunaan yang dinilai berlebihan.

    Hal ini dia utarakan saat diminta tanggapan soal masyarakat yang terus menerus melihat layar HP dan mempengaruhi kondisi mental mereka dalam sebuah wawancara dengan GQ beberapa saat lalu.

    Menurutnya ada yang salah dengan seseorang jika lebih lama melihat layar dibandingkan dengan manusia.

    “Filosofi saya, jika Anda melihat layar lebih lama ketimbang bertatapan mata dengan sesama manusia, ada yang salah dengan Anda,” kata Cook dalam wawancara dengan GQ, dikutip Selasa (23/9/2025).

    iPhone diketahui memiliki fitur Screen Time. Fitur tersebut dapat menunjukkan durasi penggunaan smartphone dalam sehari-hari.

    Cook menjelaskan Screen Time dibuat dengan tujuan untuk menyadarkan pengguna soal apakah hubungan dengan HP mereka masih normal atau sudah berbahaya. Dia juga mengaku mengecek laporan fitur tersebut untuk mengetahui kebiasaannya.

    “Saya sangat disiplin mengecek laporan Screen Time untuk mengetahui apakah saya terlalu lama di depan HP,” ujarnya.

    Melepaskan diri dari kecanduan HP mungkin agak sulit dilakukan bagi mereka yang lahir di era digital dibandingkan yang tidak. Sebab era tersebut membuat batasan dunia digital dan nyata sangat tipis.

    Anak-anak sekarang lahir di era digital. Saya rasa penting untuk membuat batasan yang jelas bagi mereka,” jelas Cook.

    Cook menekankan soal esensi utama teknologi adalah membantu manusia untuk melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak bisa dikerjakan. Selain juga mempelajari hal yang sebelumnya tidak bisa terakses.

    “Peran teknologi sebatas itu. Sangat disayangkan jika orang-orang menghabiskan waktu terlalu lama dari yang seharusnya di depan HP,” pungkasnya.

    Untuk itu, sebaiknya kendalikan penggunaan HP di kehidupan sehari-hari. Jangan sampai terlalu lama melihat layar HP sampai lupa berinteraksi di dunia nyata.

    Semoga informasi ini menginspirasi kita semua untuk tetap bijak dalam memanfaatkan teknologi dan berselancar di internet melalui HP atau perangkat lainnya!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Nvidia Investasi Rp1.661 Triliun, OpenAI Kurangi Ketergantungan dengan Microsoft

    Nvidia Investasi Rp1.661 Triliun, OpenAI Kurangi Ketergantungan dengan Microsoft

    Bisnis.com, JAKARTA— Nvidia berencana menggelontorkan investasi hingga US$100 miliar atau sekitar Rp1.661 triliun ke OpenAI. 

    Investasi ini merupakan bagian dari kerja sama membangun pusat data berskala masif guna melatih dan mengoperasikan model kecerdasan buatan (AI).

    Melansir TechCrunch, Selasa (23/9/2025), dalam nota kesepahaman yang ditandatangani, kedua perusahaan sepakat mengerahkan infrastruktur bertenaga 10 gigawatt menggunakan sistem Nvidia untuk mendukung pengembangan generasi berikutnya dari infrastruktur AI OpenAI.

    Kesepakatan ini dinilai dapat membantu OpenAI mengurangi ketergantungan pada Microsoft, yang selama ini menjadi investor terbesar sekaligus penyedia layanan komputasi awan utama. 

    Pada Januari lalu, Microsoft mengumumkan perubahan dalam kemitraannya, yang memungkinkan OpenAI membangun infrastruktur AI tambahan bersama mitra lain. 

    Sejak itu, OpenAI menjalin kolaborasi dengan sejumlah pihak dalam proyek pusat data AI, termasuk proyek Stargate. Nvidia menyebut, kesepakatan ini akan melengkapi kerja sama OpenAI yang sudah ada bersama Microsoft, Oracle, dan SoftBank.

    OpenAI menyatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Nvidia sebagai mitra strategis pilihan dalam memperluas kapasitas pabrik AI. Meski demikian, belum jelas apakah bentuk investasi Nvidia akan berupa chip, kredit layanan cloud, dana tunai, atau kombinasi lainnya.

    Sebelumnya, pada 18 September, Nvidia juga mengumumkan akan menginvestasikan US$5 miliar atau sekitar Rp83 triliun di Intel. 

    Langkah ini memberi napas baru bagi Intel yang tengah berjuang bangkit setelah bertahun-tahun upaya restrukturisasi belum membuahkan hasil. 

    Kabar tersebut langsung memicu kenaikan saham Intel hingga 23%, dengan Nvidia diperkirakan akan menguasai sekitar 4% kepemilikan saham setelah penerbitan saham baru.

    Intel, yang pernah menjadi raksasa utama industri semikonduktor, kini dipimpin CEO baru Lip-Bu Tan sejak Maret lalu. 

    Namun, penunjukan tersebut sempat menuai kritik dari Presiden AS Donald Trump karena isu kedekatan dengan China. Kondisi itu memicu pertemuan darurat di Washington yang berujung pada kesepakatan tidak biasa yakni pemerintah AS mengambil alih 10% saham Intel.

    CEO Nvidia Jensen Huang menegaskan pemerintahan Trump tidak terlibat dalam kesepakatan dengan Intel, meskipun kemungkinan besar akan mendukung langkah tersebut. Huang bahkan terlihat bersama Trump dan sejumlah pemimpin bisnis lain saat kunjungan kenegaraan di Inggris pekan lalu.

    Sebagai bagian dari kesepakatan, Nvidia dan Intel berencana mengembangkan chip untuk PC dan pusat data secara bersama-sama, meskipun tidak mencakup bisnis manufaktur chip Intel (foundry) untuk Nvidia. 

    Namun, unit foundry Intel akan tetap memasok prosesor pusat (CPU) dan teknologi kemasan canggih bagi produk kolaborasi tersebut. Menurut analis, agar bisnis foundry Intel bisa bertahan, perusahaan perlu mengamankan pelanggan besar seperti Nvidia, Apple, Qualcomm, atau Broadcom. 

    “Ini bisa jadi langkah awal menuju akuisisi atau bahkan pemecahan Intel oleh perusahaan chip AS lain. Namun, bisa juga Intel tetap bertahan dalam skala lebih kecil dari kejayaannya dulu,” kata Nancy Tengler, CEO Laffer Tengler Investments, yang juga pemegang saham Nvidia.

  • iPhone 17 Pro Dihujat karena Bodi Mudah Tergores, Tagar Scratchgate Menggema

    iPhone 17 Pro Dihujat karena Bodi Mudah Tergores, Tagar Scratchgate Menggema

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengguna mengeluhkan kualitas smarpthone Apple yang baru dirilis 2 pekan lalu, iPhone 17 Pro, karena bodi perangkat yang rapuh dan mudah tergores, khususnya pada varian warna  Deep Blue dan Cosmic Orange.

    Keluhan muncul tak lama setelah peluncuran resmi, di mana pengguna menunjukkan bahwa lapisan anodisasi pada desain unibody aluminium baru gagal melindungi permukaan dari gesekan benda sehari-hari, seperti kunci maupun koin.

    Dilansir dari GSMArena, Selasa (23/9/2025), Zack Nelson, YouTuber JerryRigEverything yang dikenal luas lewat pengujian ekstrem pada beragam smartphone, mengonfirmasi temuan ini dalam uji durabilitas terbarunya—terutama di area tepi tajam modul kamera belakang yang kini jauh lebih besar.

    “Lapisan anodizing memang memberi efek visual premium dan membantu peredaman panas, tapi sayangnya tak mampu menempel kuat pada sudut-sudut tajam, sehingga mudah terkelupas jika terkena benda keras,” ujar Zack dalam video pengujian.

    Sementara itu Mashable melaporkan bahwa data dari berbagai media daring menunjukkan demo unit di Apple Store dari berbagai kota dunia sudah menampakkan goresan nyata, menimbulkan pertanyaan besar soal keputusan Apple beralih dari rangka titanium ke aluminium berwarna untuk model flagship terbaru mereka.

    Mayoritas pengulas dan penguji perangkat menyarankan, satu-satunya langkah efektif untuk melindungi lini iPhone 17 Pro dari goresan hanyalah dengan menggunakan case pelindung sejak awal pembelian.

    Apple mengklaim teknologi Ceramic Shield 2 pada bagian belakang membuat kaca 3x lebih tahan gores dibanding generasi sebelumnya, masalah utama justru pada bodi aluminium beranodisasi yang mudah terkelupas terutama di sisi warna biru dan oranye.

    “Keputusan desain yang menonjolkan estetika tanpa kompromi pada ketahanan mungkin akan menjadi penyesalan jangka panjang bagi pemilik iPhone 17 Pro,” ungkap Zack JerryRigEverything dalam video yang telah ditonton jutaan kali.

    Sejauh ini Apple belum memberikan pernyataan resmi terkait fenomena scratchgate, namun insiden ini telah ramai dibahas di media sosial dengan tagar #scratchgate menjadi trending.

    Sementara fungsi utama iPhone 17 Pro tetap berjalan normal, kecacatan kosmetik berupa goresan sangat mengganggu bagi pengguna yang mengharapkan standar premium dari perangkat bernilai belasan juta rupiah.

    Pengalaman nyata di lapangan menunjukkan bahwa bahkan proses pemasangan screen protector menggunakan alat khusus dapat meninggalkan goresan pada frame aluminium yang sangat tipis lapisan anodisasinya.

    “Masalah ini murni soal penampilan, namun tetap menjadi cacat pada perangkat flagship yang seharusnya minim kompromi kualitas,” tutup seorang pengguna di forum daring.

  • iPhone 17 Jenis Ini Gampang Lecet, Wajib Tahu Sebelum Beli

    iPhone 17 Jenis Ini Gampang Lecet, Wajib Tahu Sebelum Beli

    Jakarta, CNBC Indonesia – Apple beberapa waktu yang lalu resmi merilis seri iPhone 17. Konsumen di berbagai negara sudah bisa menjajal dan membelinya di Apple Store.

    Namun, perhatian langsung tertuju pada isu ketahanan bodi iPhone 17 Pro yang dinilai lebih rentan terhadap goresan dibandingkan generasi sebelumnya.

    Bloomberg melaporkan sejumlah pembeli menemukan bekas lecet pada unit demo iPhone 17 Pro di Apple Store. Masalah ini terutama terlihat pada varian warna gelap Deep Blue. Pasalnya, bodi iPhone 17 Pro kini menggunakan rangka aluminium anodisasi, bukan lagi titanium seperti pada iPhone 16 Pro.

    Karakteristik aluminium membuat goresan kecil lebih mudah terlihat, karena lapisan cat yang terkelupas akan menampakkan warna asli logam perak di bawahnya, demikian dikutip dari 9to5Mac, Selasa (23/9/2025).

    Hal ini berbeda dengan iPhone 16 Pro yang menggunakan rangka titanium serta kaca belakang, sehingga goresan halus tidak terlalu kasat mata.

    Meski demikian, dari sisi ketahanan benturan, iPhone 17 Pro disebut lebih unggul. Bagian kaca belakang yang mendukung pengisian daya nirkabel MagSafe kini dilindungi Ceramic Shield, yang diklaim lebih kokoh dibandingkan kaca pada iPhone 16.

    Media teknologi Prancis, Consomac, juga melaporkan adanya bekas goresan akibat penggunaan puck MagSafe pada unit demo iPhone 17 Pro maupun iPhone Air warna hitam. Meski demikian, sebagian bekas masih bisa dihapus dengan pembersihan lembut.

    Fenomena ini bukan hal baru. Produk Apple lain seperti MacBook Pro warna gelap juga kerap menunjukkan goresan kecil yang mudah terlihat.

    Sementara itu, varian berwarna terang dinilai lebih tahan secara visual, seperti Cosmic Orange iPhone 17 Pro yang kemungkinan tidak mudah memperlihatkan bekas lecet dibandingkan Deep Blue.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]