brand merek: Apple

  • Viral iPhone Warga RI Hilang 2 Minggu, Ketemu di Lokasi Tak Terduga

    Viral iPhone Warga RI Hilang 2 Minggu, Ketemu di Lokasi Tak Terduga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Saat kita kehilangan ponsel, mungkin kesempatan untuk mendapatkannya kembali sangat kecil atau bahkan tidak ada. Namun, ternyata ada yang bisa memegang kembali iPhone yang sudah hilang setelah 2 minggu.

    Cerita ini dibagikan oleh pembuat konten Abdul Azis dalam akun instagramnya @pikiping. Ia menjelaskan iPhone miliknya hilang tidak ada dalam tasnya dan baru diketahui saat hendak menggunakan MRT

    Kemudian ia kembali ke tempat kosnya dan mencoba mengeceknya. Saat mengecek CCTV, ternyata dia masih memegang ponselnya saat keluar kediamannya.

    Dia mencoba mengecek posisi ponselnya melalui Find my lewat iPad, dan ternyata berada di rumah sakit 30 menit sebelumnya. Namun saat dicari dan mencoba membunyikan suaranya dalam layanan tersebut, ponsel itu tak berbunyi dan tetap tidak diketahui keberadaannya.

    Selama satu jam mencari ponsel itu, dia memutuskan kembali ke kos dan mencari esok harinya. Asumsinya ponsel itu jatuh dan ditemukan pekerja di rumah sakit tersebut.

    “Pikiranku, mungkin yang menemukan HP ku jatoh di jalan ialah yang bekerja di rumah sakit tersebut, dan hpnya disimpan di ruangan di rumah sakit, mungkin yaa…asumsi boleh dong??” tulisnya.

    CNBC Indonesia sudah meminta izin untuk mengutip postingan tersebut. Pantauan CNBC Indonesia hingga berita ini dirilis, postingan tersebut viral dengan mendapat 538 repost dan 515 komentar.

    [Gambas:Instagram]

    Keesokan harinya dia dikejutkan lokasi ponselnya berpindah. Mencoba mengejar langsung ke lokasi yang merujuk pada sebuah kontrakan, hasilnya nihil dan ponselnya tetap tak diketahui posisinya.

    Selama beberapa hari, lokasi ponselnya tetap berada di lokasi yang sama. Hingga dua minggu kemudian, muncul notifikasi dalam Apple Watch dan Find My jika ponsel itu di-charge.

    Dia kembali ke lokasi itu dengan melakukan pencarian yang lebih luas. Berakhir dengan bertanya kepada seorang ibu di sebuah warung.

    Ternyata ibu itu langsung mempersilahkan untuk masuk dalam gang kontrakan di dekatnya. Tak lama ponselnya langsung ditemukan, dibawa oleh seorang pria.

    “Muncul mas-mas keluar dari gang kontrakan sambil bawa hp yang masih bunyi “ping! ping! ping!”. Beliau kaget pas dicharge hpnya bunyi dan gabisa dimatiin alarmnya. Beliau inisiatif keluar mungkin ada pemilik hp yang cari. Akhirnya ketemu,” dia menambahkan.

    Dalam postingan itu, Abdul menjelaskan kondisi ponselnya masih cukup baik dengan sedikit retak pada bagian tempered glass. Satu SIM fisiknya dilepas oleh penemu ponselnya dengan tujuan pemilik ponsel menelepon dan eSIM masih aktif begitu juga jaringannya.

    Fitur Find My iPhone

    Find My sendiri merupakan layanan Apple untuk mencari perangkat yang hilang. Layanan akan menunjukkan titik posisi perangkat.

    Apple juga menyematkan kemampuan Find My untuk bisa menemukan perangkat bahkan saat offline. Jadi saat baterai perangkat lemah akan mengaktifkan lokasi terakhir.

    Selain itu terdapat fitur untuk mengunci atau menghapus data dari jarak jauh, tujuannya agar mereka yang mendapatkan ponsel itu tak bisa menggunakan data pengguna.

    Fitur lain yang tersedia dalam Find My adalah membunyikan ponsel. Anda bisa menekan tombol Play Sound saat sudah berada di lokasi yang ditunjukkan Find My.

    Play Sound akan mengeluarkan suara dari perangkat yang dicari. Jadi pencarian bisa lebih cepat dengan mencari ke sumber suara perangkat.

    Anda juga bisa menandai perangkat sebagai perangkat yang hilang. Fitur ini dapat menampilkan pesan seperti kontak agar orang yang menemukan perangkat bisa menghubungi pemiliknya segera.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • OpenAI Akuisisi Pembuat Sky, Siapkan Asisten AI Super Pintar untuk Pengguna Mac – Page 3

    OpenAI Akuisisi Pembuat Sky, Siapkan Asisten AI Super Pintar untuk Pengguna Mac – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – OpenAI mengumumkan telah mengakuisisi Software Applications Inc., startup yang membuat antarmua bahasa alami (natural language interface) untuk perangkat Mac bernama Sky.

    Hingga saat ini, Sky sendiri belum meluncur resmi ke publik. Produk ini dirancang untuk “mendampingi pengguna sehari-hari” lewat integrasi mendalam dengan macOS, termasuk kemampuan memahami konteks layar dan melakukan tindakan di aplikasi.

    Raksasa teknologi kecerdasan buatan (AI) tersebut menyebut, tim Sky akan langsung bergabung dan teknologi buatan mereka akan terintegrasi ke dalam produk buatan OpenAI, seperti ChatGPT.

    Dengan integrasi ini, perusahaan berharap AI atau ChatGPT tidak hanya sebatas menjawab perintah saja, tetapi juga aktif membantu pengguna menyelesaikan tugas sehari-hari.

    “Kami selalu menginginkan komputer yang lebih berdaya, mudah dikustomisasi, dan intuitif. Dengan LLM, kami akhirnya dapat menyatukan semuanya,” kata Ari Weinstein, salah satu pendiri dan CEO Software Applications, dikutip dari TechCrunch, Senin (27/10/2025).

    Ia menambahkan, “itulah sebabnya kami menciptakan Sky, sebuah pengalaman AI melayang di atas desktop untuk membantu Anda berpikir dan berkreasi. Kami sangat senang bergabung dengan OpenAI untuk mewujudkan visi tersebut kepada ratusan juta orang”.

    Proses akuisisi ini berlangsung di saat Apple tengah mengejar ketertinggalan mereka dalam AI untuk konsumen, di mana perusahaan kabarnya akan merilis versi baru Siri dan memperluas ekosistem Apple Intelligence.

    Sayangnya, OpenAI tidak mengungkap nilai kesepakatan akuisisi Software Applications Inc. yang sebelumnya telah mengumpulkan dana sekitar USD 6,5 juta dari investor.

     

  • MacBook Pro M5 Lebih Mudah Diperbaiki, iFixit Bongkar Rahasia Desain Terbaru Apple

    MacBook Pro M5 Lebih Mudah Diperbaiki, iFixit Bongkar Rahasia Desain Terbaru Apple

    JAKARTA – Apple kembali menarik perhatian dengan peluncuran MacBook Pro M5. Meski tampilannya hampir tak berubah dari versi 2024, pembongkaran mendalam oleh iFixit mengungkap bahwa perusahaan asal Cupertino ini sebenarnya telah melakukan sejumlah penyempurnaan penting di bagian dalam—terutama dalam hal kemudahan perbaikan.

    Tim iFixit pada Jumat  24 Oktober merilis hasil teardown terhadap MacBook Pro M5 14 inci. Sekilas, desain laptop ini tampak identik dengan pendahulunya yang menggunakan chip M4. Namun, ketika bagian bawah casing dibuka, terlihat bahwa Apple menyisipkan beberapa perubahan halus yang menunjukkan arah baru: sedikit lebih mudah untuk diperbaiki.

    Perubahan ini mungkin kecil, tetapi menggambarkan langkah Apple yang mulai memperhatikan komunitas teknisi dan pengguna yang gemar membongkar perangkat mereka sendiri.

    Panduan Perbaikan Hadir  

    Salah satu kejutan terbesar datang bukan dari perangkat keras, melainkan dari dokumennya. Untuk pertama kalinya, Apple merilis panduan perbaikan resmi pada hari yang sama dengan peluncuran produk. Dalam panduan MacBook Pro M5, langkah pertama yang ditekankan adalah mencabut kabel sistem manajemen baterai (Battery Management System) sebelum melakukan servis—sebuah langkah keamanan penting untuk mencegah korsleting.

    Langkah ini sebenarnya sudah lama direkomendasikan oleh iFixit, tetapi baru sekarang Apple memasukkannya secara resmi dalam panduannya. Isyarat ini memperlihatkan bahwa perusahaan mulai mengakui meningkatnya jumlah pengguna dan teknisi independen yang memperbaiki perangkat mereka sendiri.

    Akses Baterai Kini Sedikit Lebih Mudah

    Dari segi komponen, peningkatan paling terasa ada pada sistem baterai. MacBook Pro M5 menggunakan baterai 6 sel berkapasitas 72,6 Wh—nyaris sama seperti model sebelumnya—namun dengan sedikit perubahan struktur rangka di bagian dalam.

    Kini teknisi tidak perlu lagi melepas trackpad untuk mencapai tab perekat di bawah sel baterai tengah. Tab tersebut berfungsi untuk menarik baterai keluar tanpa harus menggunakan cairan pelarut atau alat congkel. Meskipun masih membutuhkan ketelitian, cara baru ini menghemat waktu dan risiko kerusakan.

    Namun, baterai tetap terintegrasi dengan rangka atas (top case), sehingga belum sepenuhnya modular.

    Port dan Kipas Bisa Diganti

    iFixit juga menemukan bahwa sebagian besar port dan kipas pendingin bersifat modular—artinya bisa diganti secara terpisah jika rusak. Ini langkah positif, setidaknya secara teori.

    Sayangnya, dalam praktiknya, hampir semua komponen tersebut tersembunyi di bawah papan logika utama (logic board). Untuk mencapainya, teknisi harus melalui “maraton melepas sekrup”, mencabut kabel, penahan logam, hingga pelindung panas.

    Sebagai contoh, kipas pendingin yang sering perlu dibersihkan atau diganti hanya bisa dilepaskan setelah logic board diangkat sepenuhnya. iFixit menyebut Apple sebenarnya bisa menempatkan dudukan kipas di atas papan tanpa memengaruhi kinerja, namun perusahaan tampaknya masih memilih jalur rumit.

    Perbaikan Layar Masih Butuh Kesabaran

    Penggantian layar MacBook Pro M5 tetap menjadi pekerjaan penuh kehati-hatian. Braket antena di area engsel harus dilepas terlebih dahulu, diikuti oleh sejumlah sekrup kecil jenis Pentalobe P2 yang mudah hilang.

    Setelah braket dibuka, barulah engsel bisa dibuka dan layar dipisahkan dari bodi. Sensor Touch ID juga harus dilepas dan dikalibrasi ulang menggunakan perangkat lunak Apple Repair Assistant.

    Meski Apple kini menyediakan perangkat lunak kalibrasi otomatis, iFixit menemukan bahwa fitur Touch ID tidak selalu terpasang kembali dengan sempurna. Untungnya, komponen lain seperti trackpad dan lampu latar keyboard tidak mengalami masalah.

    Penyempurnaan Rinci di Dalam Casing

    Selain komponen utama, iFixit mencatat adanya perubahan kecil dalam tata letak kabel dan braket dibandingkan model M4. Speaker internal masih menggunakan perekat, namun kini bisa dilepas lebih mudah dengan bantuan alkohol isopropil.

    Bagian trackpad juga tetap memakai pilar dan spacer kecil yang harus dijaga posisinya agar pas saat dipasang kembali. Apple juga menyederhanakan pelindung internal dan sistem kabel, yang kemungkinan bertujuan meningkatkan efisiensi proses produksi.

    Menariknya, mekanisme engsel kini memiliki toleransi yang lebih ketat dan penyelarasan yang lebih baik, kemungkinan meningkatkan daya tahan dalam jangka panjang.

    Sedikit Lebih Baik, Tapi Belum Ramah Perbaikan Penuh

    Secara keseluruhan, iFixit memberi skor 4 dari 10 untuk tingkat kemudahan perbaikan MacBook Pro M5. Skor ini menggambarkan keseimbangan antara presisi tinggi desain Apple dan kesulitan dalam mengakses sebagian besar komponen penting.

    Akses baterai memang membaik, dokumentasi resmi sudah lebih terbuka, namun komponen seperti kipas, port, dan logic board tetap membutuhkan pembongkaran besar-besaran.

    Meskipun belum bisa disebut revolusioner, iFixit menilai langkah-langkah kecil ini menandakan perubahan arah yang positif. Apple tampaknya mulai berpikir tentang keberlanjutan dan perbaikan mandiri, meski masih jauh dari ideal.

    MacBook Pro M5 mungkin terlihat hampir sama dari luar, tetapi di balik bodinya yang elegan terdapat evolusi desain yang cermat. Dengan peningkatan kecil seperti akses baterai yang lebih mudah dan panduan perbaikan resmi sejak hari pertama, Apple memperlihatkan bahwa inovasi tidak selalu harus mencolok—kadang cukup berupa satu sekrup yang lebih mudah dijangkau.

    Seperti kata iFixit dalam kesimpulannya: “Ini bukan revolusi, tapi langkah kecil menuju masa depan MacBook yang sedikit lebih ramah bagi mereka yang berani membukanya.”

  • Top 3 Tekno : iPhone 20 bakal Rilis pada 2027 hingga Microsoft Perkenalkan Avatar AI Empatik Mico – Page 3

    Top 3 Tekno : iPhone 20 bakal Rilis pada 2027 hingga Microsoft Perkenalkan Avatar AI Empatik Mico – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Artikel tentang rencana Apple untuk menyiapkan iPhone 20 untuk perayaan sejarah peluncuran iPhone 20 tahun lalu bikin penasaran pembaca kanal Tekno Liputan6.com, Minggu (26/10/2025). 

    Tak hanya itu, berita soal Meta bawa fitur edit video dan foto berbasis AI ke Instagram Stories hingga Microsoft memperkenalkan avatar AI bernama Mico.

    Simak informasi lengkapnya berikut ini.

    1. iPhone 20 Jadi Kejutan Apple di 2027, Rayakan 20 Tahun Sejarah iPhone

    Apple dilaporkan sedang menyiapkan kejutan besar untuk ulang tahun ke-20 iPhone pada tahun 2027 mendatang. Perusahaan berbasis di Cupertino itu disebut bakal melompati satu generasi, dan langsung meluncurkan iPhone 20 series.

    Menurut analis senior Omdia, Heo Moo-yeol, keputusan ini mirip dengan strategi Apple pada 2017, ketika mereka merilis iPhone X untuk menandai 10 tahun perjalanan iPhone di industri smartphone global. 

    Kala itu, raksasa teknologi sengaja melawti nama iPhone 9 dan memutuskan untuk merilis iPhone dengan desain baru dan menjadi dasar generasi modern iPhone hingga saat ini.

    Baca selengkapnya di sini

     

  • iPad Pro Generasi Baru Bakal Punya Sistem Pendingin seperti iPhone 17 Pro – Page 3

    iPad Pro Generasi Baru Bakal Punya Sistem Pendingin seperti iPhone 17 Pro – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Apple baru saja meluncurkan lini iPad Pro M5 secara global beberapa pekan lalu. Namun, sebuah kabar menyebutkan perusahaan bakal menyematkan teknologi di iPhone 17 Pro ke lini iPad Pro selanjutnya.

    Mengutip laporan Mark Gurman dari Bloomberg via Digital Trends, Senin (27/10/2025), Apple berencana untuk menanamkan sistem pendingin (vapor chamber) pada iPad Pro berikutnya.

    Adapun teknologi ini pertama kali dipakai perusahaan pada iPhone 17 Pro, memanfaatkan ruang super tipis berisi cairan untuk menyebarkan panas secara efisien tanpa bantuan kipas.

    Sistem ini membantu perangkat tetap dingin meski dipakai menjalankan aplikasi berat, editing foto dan video, atau bermain game-game yang memerlukan grafis detail.

    Raksasa teknologi berbasis di Cupertino ini menganggap vapor camber ini penting karena performa iPad semakin meningkat dari tahun ke tahun.

    Dengan chip M6 yang dikabarkan akan digunakan, iPad Pro mendatang diprediksi mampu menjalankan beragam hal, seperti editing video, bermain game, dan fitur AI Apple Intelligence dengan suhu stabil.

    Sumber sama juga memperkirakan, iPad Pro dengan sistem pendingin ini kemungkinan besar bakal meluncur sekitar tahun 2027, bersamaan dengan pembaruan besar di lini tablet Apple.

    Sementara itu, Apple juga dikabarkan akan mulai menampilkan iklan di aplikasi Apple Mas mulai tahun depan. Dengan bantuan AI, perusahaan mengklaim iklan yang tampil akan lebih relevan dan tidak mengganggu pengalaman pengguna.

  • Ini Mobil Eropa Paling Murah di Indonesia, Harga di Bawah Rp 200 Juta!

    Ini Mobil Eropa Paling Murah di Indonesia, Harga di Bawah Rp 200 Juta!

    Jakarta

    Citroen C3 jadi mobil Eropa paling murah yang dijual di Indonesia. Harganya bahkan tak sampai Rp 200 juta.

    Lagi cari mobil Eropa tapi harganya ramah di kantong? Citroen C3 bisa jadi solusinya. Soalnya mobil ini dijual dengan harga di bawah Rp 200 juta. Ini sekaligus menjadikan Citroen C3 sebagai mobil Eropa paling murah di Indonesia. Citroen C3 Manual saat ini ditawarkan dalam dua opsi warna yaitu one tone dan two tone.

    Versi one tone dijual seharga Rp 199,9 juta sedangkan versi two tone harganya Rp 204,9 juta. Di antara merek mobil Eropa lain seperti Volkswagen, Volvo, Mercedes-Benz, Audi, hingga BMW, Citroen C3 lah yang banderolnya paling ramah di kantong. Sebelumnya diketahui salah satu produsen asal Eropa yang membanderol mobilnya dengan harga murah adalah Renault. Bahkan Renault menyajikan mobil yang harganya bersaing dengan deretan mobil LCGC (Low Cost Green Car). Namun kini tak diketahui lagi nasibnya. Renault juga sudah menghilang dari daftar penjualan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

    Kembali ke Citroen C3 MT, mobil ini mengusung desain kompak dengan dimensi panjang 3.981 mm, lebar 1.733 mm, dan tinggi 1.604 mm. Adapun jarak sumbu rodanya mencapai 2.540 mm, dengan ruang bagasi luas 350 liter.

    Citroen C3 Manual menggendong 1.198 cc non turbo dengan tenaga maksimal 81 dk dan torsi puncak 115 Nm. Pembekalan tersebut disalurkan ke roda melalui transmisi manual lima percepatan. Sementara konsumsi bahan bakarnya 19,8 km/liter dengan kapasitas tangki 30 liter. Mesin itu bisa menyemburkan tenaga 81 daya kuda pada 5.750 rpm dan torsi 115 Nm pada 3.750 rpm.

    Citroen C3 MT masih dibekali lampu halogen, namun sudah ada lampu DRL (Day Running Light). Selain itu, ada fitur alarm dan immobilizer, sensor parkir belakang dan kamera parkir, serta panel instrumen digital 10 inci yang bisa menjalankan konektivitas Android Auto dan Apple Car Play.

    Kemudian untuk safety-nya, ada dua airbags di kursi depan, Antilock Braking System (ABS), dan Electronic Brake Distribution (EBD). Sementara untuk sistem pengeremannya, depan pakai cakram dan belakang masih pakai tromol. Ruang bagasinya cukup luas dengan kapasitas 315 liter.

    (dry/din)

  • Teknologi Misterius yang Dikejar Selama Satu Dekade

    Teknologi Misterius yang Dikejar Selama Satu Dekade

    JAKARTA – Apple kembali menjadi sorotan menjelang kehadiran produk lipat pertamanya, iPhone Fold, yang dikabarkan akan menjadi proyek besar pertama perusahaan dalam menggunakan material futuristik bernama Liquidmetal. Bahan ini bukan sekadar logam biasa — dan menariknya, Apple telah mengincarnya selama lebih dari sepuluh tahun.

    Meski namanya terdengar seperti “logam cair” yang menetes seperti merkuri, Liquidmetal sejatinya adalah paduan logam amorf, sebuah jenis logam tanpa struktur kristal yang teratur. Material ini pertama kali dikembangkan oleh tim riset di California Institute of Technology (Caltech) dan kemudian dikomersialisasikan oleh Liquidmetal Technologies pada 2023.

    Berbeda dengan logam konvensional seperti aluminium atau baja yang atom-atomnya tersusun dalam pola berulang, struktur atom Liquidmetal acak dan tidak beraturan. Justru karena ketidakteraturannya inilah, material ini memiliki keunggulan luar biasa: sangat kuat, lentur, anti-korosi, dan elastis.

    Bayangkan logam yang bisa menahan tekanan tinggi tanpa patah, melenting kembali ke bentuk semula seperti karet baja, dan tidak mudah berkarat meski terpapar udara lembap atau bahan kimia. Itulah keistimewaan Liquidmetal.

    Selain itu, material ini bisa dipanaskan dan dibentuk seperti plastik, lalu didinginkan dengan cepat tanpa membentuk kristal. Dengan kekuatan 1,5 kali lebih keras dari baja tahan karat dan 2,5 kali lebih kuat dari titanium, Liquidmetal menjadi bahan idaman untuk produk yang ringan tapi supertangguh.

    Tak heran jika bahan ini sudah digunakan di berbagai industri: mulai dari alat medis, teknologi pertahanan, hingga kepala stik golf profesional.

    Ketertarikan Apple yang Panjang

    Ketertarikan Apple terhadap Liquidmetal bukan hal baru. Pada 2010, perusahaan Cupertino itu menandatangani lisensi eksklusif dengan Liquidmetal Technologies untuk meneliti dan mengembangkan penggunaannya dalam perangkat elektronik.

    Namun, meski telah memegang hak eksklusif selama lebih dari satu dekade, Apple belum benar-benar menerapkan Liquidmetal dalam skala besar. Produk pertama — dan sejauh ini satu-satunya — yang menggunakan bahan tersebut hanyalah alat ejector SIM card yang dikirim bersama iPhone dan iPad 3G pada tahun 2010.

    Banyak pengamat menilai langkah itu sebagai “uji coba diam-diam,” cara Apple untuk memahami bagaimana bahan ini berperilaku dalam proses produksi massal. Setelah itu, berbagai paten pun diajukan oleh Apple dan anak perusahaannya, Crucible Intellectual Property, termasuk metode counter-gravity casting dan float glass process yang mirip proses pembuatan kaca jendela.

    Sayangnya, semua paten itu tak pernah benar-benar menghasilkan produk besar berbasis Liquidmetal.

    Harapan Baru di iPhone Fold

    Angin segar muncul kembali pada Maret 2025, ketika analis terkenal Ming-Chi Kuo mengungkapkan bahwa Apple berencana menggunakan Liquidmetal untuk komponen engsel (hinge) pada iPhone Fold.

    Menurut laporan tersebut, Apple akan memanfaatkan bahan amorf berbasis titanium untuk membuat bantalan engsel yang lebih kuat dan tahan bengkok. Material ini disebut akan diproduksi melalui proses die casting oleh Dongguan Yian Technology, pemasok yang disebut memiliki kontrak eksklusif dengan Apple.

    Tak lama setelah itu, bocoran dari pengguna Weibo bernama Setsuna Digital menambahkan bahwa engsel iPhone Fold akan memiliki tampilan “mirip baja tahan karat kelas premium” dengan struktur partikel amorf yang meningkatkan ketahanan terhadap deformasi.

    Mengapa Liquidmetal Cocok untuk iPhone Lipat

    Engsel adalah titik paling rapuh dari sebuah ponsel lipat. Jika mekanisme lipatnya lemah, layar mudah berkerut atau bahkan retak. Karena itu, Apple membutuhkan bahan yang kuat, ringan, dan lentur, dan Liquidmetal tampak seperti jawaban sempurna.

    Dibandingkan baja tahan karat, bahan ini jauh lebih ringan, tetapi tetap memiliki kekuatan tinggi untuk menahan tekanan saat perangkat dilipat berulang kali. Selain itu, Liquidmetal paling efektif digunakan dalam bentuk tipis, sesuai dengan kebutuhan desain engsel yang ramping namun kokoh.

    Meski begitu, para analis menilai kecil kemungkinan Apple membuat seluruh rangka iPhone Fold dari Liquidmetal. Lebih realistis jika bahan ini hanya digunakan pada komponen tertentu seperti engsel dan bantalan internal, sementara bagian rangka utama tetap menggunakan kombinasi aluminium dan titanium seperti disebut dalam laporan analis Jeff Pu pada Oktober 2025.

    Antara Harapan dan Realitas

    Apple memang memiliki sejarah panjang dalam bereksperimen dengan material baru — mulai dari aluminium unibody pada MacBook, kaca keramik pada Apple Watch, hingga titanium pada iPhone 15 Pro. Namun Liquidmetal masih menjadi semacam “harta karun tersembunyi” yang belum benar-benar dimanfaatkan.

    Jika benar iPhone Fold menjadi debut besar bagi Liquidmetal, maka ini bukan hanya peluncuran perangkat baru, melainkan pembuktian tekad Apple selama satu dekade untuk menguasai teknologi material masa depan.

    Namun untuk saat ini, semuanya masih sebatas rumor dan harapan. Hingga Apple resmi memperkenalkan iPhone Fold ke publik, Liquidmetal tetap menjadi bahan yang membangkitkan rasa ingin tahu — logam misterius yang mungkin akhirnya menemukan rumahnya di jantung engsel ponsel lipat paling ditunggu di dunia.

  • Teknologi Misterius yang Dikejar Selama Satu Dekade

    Teknologi Misterius yang Dikejar Selama Satu Dekade

    JAKARTA – Apple kembali menjadi sorotan menjelang kehadiran produk lipat pertamanya, iPhone Fold, yang dikabarkan akan menjadi proyek besar pertama perusahaan dalam menggunakan material futuristik bernama Liquidmetal. Bahan ini bukan sekadar logam biasa — dan menariknya, Apple telah mengincarnya selama lebih dari sepuluh tahun.

    Meski namanya terdengar seperti “logam cair” yang menetes seperti merkuri, Liquidmetal sejatinya adalah paduan logam amorf, sebuah jenis logam tanpa struktur kristal yang teratur. Material ini pertama kali dikembangkan oleh tim riset di California Institute of Technology (Caltech) dan kemudian dikomersialisasikan oleh Liquidmetal Technologies pada 2023.

    Berbeda dengan logam konvensional seperti aluminium atau baja yang atom-atomnya tersusun dalam pola berulang, struktur atom Liquidmetal acak dan tidak beraturan. Justru karena ketidakteraturannya inilah, material ini memiliki keunggulan luar biasa: sangat kuat, lentur, anti-korosi, dan elastis.

    Bayangkan logam yang bisa menahan tekanan tinggi tanpa patah, melenting kembali ke bentuk semula seperti karet baja, dan tidak mudah berkarat meski terpapar udara lembap atau bahan kimia. Itulah keistimewaan Liquidmetal.

    Selain itu, material ini bisa dipanaskan dan dibentuk seperti plastik, lalu didinginkan dengan cepat tanpa membentuk kristal. Dengan kekuatan 1,5 kali lebih keras dari baja tahan karat dan 2,5 kali lebih kuat dari titanium, Liquidmetal menjadi bahan idaman untuk produk yang ringan tapi supertangguh.

    Tak heran jika bahan ini sudah digunakan di berbagai industri: mulai dari alat medis, teknologi pertahanan, hingga kepala stik golf profesional.

    Ketertarikan Apple yang Panjang

    Ketertarikan Apple terhadap Liquidmetal bukan hal baru. Pada 2010, perusahaan Cupertino itu menandatangani lisensi eksklusif dengan Liquidmetal Technologies untuk meneliti dan mengembangkan penggunaannya dalam perangkat elektronik.

    Namun, meski telah memegang hak eksklusif selama lebih dari satu dekade, Apple belum benar-benar menerapkan Liquidmetal dalam skala besar. Produk pertama — dan sejauh ini satu-satunya — yang menggunakan bahan tersebut hanyalah alat ejector SIM card yang dikirim bersama iPhone dan iPad 3G pada tahun 2010.

    Banyak pengamat menilai langkah itu sebagai “uji coba diam-diam,” cara Apple untuk memahami bagaimana bahan ini berperilaku dalam proses produksi massal. Setelah itu, berbagai paten pun diajukan oleh Apple dan anak perusahaannya, Crucible Intellectual Property, termasuk metode counter-gravity casting dan float glass process yang mirip proses pembuatan kaca jendela.

    Sayangnya, semua paten itu tak pernah benar-benar menghasilkan produk besar berbasis Liquidmetal.

    Harapan Baru di iPhone Fold

    Angin segar muncul kembali pada Maret 2025, ketika analis terkenal Ming-Chi Kuo mengungkapkan bahwa Apple berencana menggunakan Liquidmetal untuk komponen engsel (hinge) pada iPhone Fold.

    Menurut laporan tersebut, Apple akan memanfaatkan bahan amorf berbasis titanium untuk membuat bantalan engsel yang lebih kuat dan tahan bengkok. Material ini disebut akan diproduksi melalui proses die casting oleh Dongguan Yian Technology, pemasok yang disebut memiliki kontrak eksklusif dengan Apple.

    Tak lama setelah itu, bocoran dari pengguna Weibo bernama Setsuna Digital menambahkan bahwa engsel iPhone Fold akan memiliki tampilan “mirip baja tahan karat kelas premium” dengan struktur partikel amorf yang meningkatkan ketahanan terhadap deformasi.

    Mengapa Liquidmetal Cocok untuk iPhone Lipat

    Engsel adalah titik paling rapuh dari sebuah ponsel lipat. Jika mekanisme lipatnya lemah, layar mudah berkerut atau bahkan retak. Karena itu, Apple membutuhkan bahan yang kuat, ringan, dan lentur, dan Liquidmetal tampak seperti jawaban sempurna.

    Dibandingkan baja tahan karat, bahan ini jauh lebih ringan, tetapi tetap memiliki kekuatan tinggi untuk menahan tekanan saat perangkat dilipat berulang kali. Selain itu, Liquidmetal paling efektif digunakan dalam bentuk tipis, sesuai dengan kebutuhan desain engsel yang ramping namun kokoh.

    Meski begitu, para analis menilai kecil kemungkinan Apple membuat seluruh rangka iPhone Fold dari Liquidmetal. Lebih realistis jika bahan ini hanya digunakan pada komponen tertentu seperti engsel dan bantalan internal, sementara bagian rangka utama tetap menggunakan kombinasi aluminium dan titanium seperti disebut dalam laporan analis Jeff Pu pada Oktober 2025.

    Antara Harapan dan Realitas

    Apple memang memiliki sejarah panjang dalam bereksperimen dengan material baru — mulai dari aluminium unibody pada MacBook, kaca keramik pada Apple Watch, hingga titanium pada iPhone 15 Pro. Namun Liquidmetal masih menjadi semacam “harta karun tersembunyi” yang belum benar-benar dimanfaatkan.

    Jika benar iPhone Fold menjadi debut besar bagi Liquidmetal, maka ini bukan hanya peluncuran perangkat baru, melainkan pembuktian tekad Apple selama satu dekade untuk menguasai teknologi material masa depan.

    Namun untuk saat ini, semuanya masih sebatas rumor dan harapan. Hingga Apple resmi memperkenalkan iPhone Fold ke publik, Liquidmetal tetap menjadi bahan yang membangkitkan rasa ingin tahu — logam misterius yang mungkin akhirnya menemukan rumahnya di jantung engsel ponsel lipat paling ditunggu di dunia.

  • Pocong, Bakunawa, dan Sundel Bolong Ikut Meriahkan Halloween di App Store – Page 3

    Pocong, Bakunawa, dan Sundel Bolong Ikut Meriahkan Halloween di App Store – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Bertepatan dengan bulan Oktober, Apple menghadirkan nuansa serang dengan cara tak biasa di App Store mereka.

    Dalam rangka merayakan Halloween di 31 Oktober mendatang, sejumlah karya developer game independen dari Asia Tenggara menjadi highlight di toko aplikasi milik Apple tersebut.

    Perusahaan berbasis di Cupertino tersebut memilih empat game yang menjadi sorotan, yakni Tsuki Tea House, Snake.io+, Selera Nusantara, dan Soul Huntress.

    Adapun alasan keempat game tersebut menjadi sorotan karena menghadirkan update spesial dengan sentuhan budaya lokal masing-masing, seperti Indonesia, Filipina, hingga Vietnam.

    Yuk kenalan dengan empat game horor yang cocok kamu mainkan menjelang perayaan Halloween 31 Oktober nanti.

    Selera Nusantara: Rawon Setan dan Pelanggan Misterius

    Dikembangkan oleh Gambir Studio dari Indonesia, game Selera Nusantara kedatangan update bertemakan horor yang bernuansa lokal.

    Dalam update Selera Nusantara, pengembang menambahkan bab bonus bertajuk Rawon Setan, kisah kuliner tengah malam dipenuhi pelanggan arwah penasaran.

    Pemain juga bisa berinteraksi dengan beberapa karakter hantu legendari, seperti Sundel Bolong pemesan 200 tusuk sate.

    “Kami terinspirasi oleh legenda urban dan cerita hantu setempat, dan menginterpretasikan tentang bagaimana rupa mereka yang menyeramkan tetapi tetap ringan dan konyol, sesuai dengan identitas dan penonton Selera Nusantara,” kata tim Gambir Studio.

     

  • iPhone 20 Jadi Kejutan Apple di 2027, Rayakan 20 Tahun Sejarah iPhone – Page 3

    iPhone 20 Jadi Kejutan Apple di 2027, Rayakan 20 Tahun Sejarah iPhone – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Apple dilaporkan sedang menyiapkan kejutan besar untuk ulang tahun ke-20 iPhone pada tahun 2027 mendatang. Perusahaan berbasis di Cupertino itu disebut bakal melompati satu generasi, dan langsung meluncurkan iPhone 20 series.

    Menurut analis senior Omdia, Heo Moo-yeol, keputusan ini mirip dengan strategi Apple pada 2017, ketika mereka merilis iPhone X untuk menandai 10 tahun perjalanan iPhone di industri smartphone global.

    Kala itu, raksasa teknologi sengaja melawti nama iPhone 9 dan memutuskan untuk merilis iPhone dengan desain baru dan menjadi dasar generasi modern iPhone hingga saat ini.

    Mengutip laporan ET News, Minggu (26/10/2025), iPhone 20 series akan membawa desain layar penuh tanpa bezel dengan bodi melengkung seperti lembaran kaca utuh. Sumber lain menyebutkan, Apple juga tengah menyiapkan sistem identifikasi baru untuk ponsel teranyarnya itu.

    Rumor menyebutkan, Apple akan melakukan penyesuaian jadwal rilis HP barunya mulai 2026. Model dasar iPhone 18 kabarnya akan dihapus, dan digantikan oleh iPhone 18 Air serta iPhone 18 Pro.

    Sementara untuk iPhone 20 series, banyak pihak menyakini akan hadir lebih awal, pada kuarta pertama 2027, bersamaan dengan seri iPhone harga terjangkau iPhone 18e.

    Kemudian pada musim gugur 2027, raksasa teknologi tersebut disebutkan bakal merilis iPhone 20 Pro, iPhone 10 Air, dan iPhone Fold 2 dengan desain baru. Model ini akan mengusung gaya flip atau clamshell, mirip dengan Samsung Galaxy Z Flip7.

    Sayangnya, iPhone layar lipat baru milik Apple ini diperkirakan baru akan meluncur ke publik pada tahun 2028. Jika rumor ini benar, lini iPhone 20 akan menjadi tonggak secara baru Apple, tak hanya sebagai perayaan dua dekade.