brand merek: Apple

  • iPhone SE 4 Rilis Pekan Ini, Intip Bocoran Harga dan Spesifikasinya

    iPhone SE 4 Rilis Pekan Ini, Intip Bocoran Harga dan Spesifikasinya

    Jakarta

    Apple akan mengumumkan produk baru pada 19 Februari besok yang diduga sebagai iPhone SE 4. Walau belum diperkenalkan secara resmi, sudah banyak informasi yang diketahui tentang iPhone harga terjangkau ini. Berikut bocoran spesifikasi dan harga iPhone SE 4.

    iPhone SE 4 kabarnya akan hadir dengan desain yang lebih modern mirip iPhone 14. Layarnya akan dibuat lebih penuh karena bezel yang tebal dan tombol Touch ID akan dihilangkan. Sebagai gantinya, iPhone SE 4 akan menggunakan Face ID yang ditempatkan di notch bersama kamera depan.

    Bezel yang menghilang berarti layar yang lebih besar. iPhone SE 3 saat ini memiliki layar berukuran 4,7 inch, dan penerusnya diklaim akan mengusung layar berukuran 6,1 inch.

    Apple juga akan mengganti panel display di iPhone SE 4 dari LCD menjadi OLED. Ini menandakan berakhirnya teknologi display LCD di iPhone setelah model SE saat ini dipensiunkan.

    Meskipun ukuran layarnya jadi lebih besar, perbedaan dimensi iPhone SE 4 dengan generasi sebelumnya tidak terlalu signifikan. iPhone SE saat ini memiliki dimensi 138,4 x 67,3 x 7,3 mm, sedangkan generasi barunya memiliki dimensi 146,8 x 71,6 x 7,8 mm.

    Walaupun desainnya mengikuti iPhone 14, iPhone SE 4 hanya akan dilengkapi satu kamera belakang. Kamera utama iPhone SE 4 kemungkinan akan menerima upgrade dari 12 MP menjadi 48 MP, menyamai lini iPhone 16 series.

    Kesamaan iPhone SE 4 dengan iPhone 16 tidak hanya sampai di situ. iPhone SE 4 kabarnya akan ditenagai chipset A18 dengan RAM 8GB, sama seperti iPhone flagship saat ini. Peningkatan ini dibutuhkan untuk menjalankan layanan Apple Intelligence.

    Upgrade lainnya yang akan diusung iPhone SE 4 adalah port USB-C yang akan menggantikan port Lightning. Ponsel ini kabarnya akan menggunakan modem 5G pertama buatan Apple, menggantikan modem Qualcomm yang selama ini dipakai iPhone.

    Karena mengusung komponen yang lebih high-end, iPhone SE 4 kemungkinan akan dijual dengan harga lebih mahal dibandingkan model SE yang ada saat ini. Meski begitu, Apple kabarnya akan menjaga harga iPhone SE 4 di bawah USD 500 atau sekitar Rp 8,1 jutaan. Sebagai perbandingan, iPhone SE 3 dijual dengan harga mulai dari USD 429 (Rp 6,9 jutaan).

    (vmp/vmp)

  • Disney Plus, Terobosan Baru dari Disney

    Disney Plus, Terobosan Baru dari Disney

    JAKARTA – Hari ini, 12 November, aplikasi streaming Disney Plus resmi beredar secara publik. Tidak lupa, Disney Plus juga dirilis dalam versi Indonesia sehingga kita bisa mengakses layanan streaming ini tanpa memakai penghubung ketiga. Disney Plus memiliki koleksi tayangan hiburan dari Disney, Pixar, Marvel, Star Wars, dan National Geographic. Hal itu ditunjukkan melalui layar utama situs Disney Plus.

    Hadirnya Disney Plus menjadi kompetitor baru bagi layanan streaming seperti Netflix, Apple TV, dan HBO Now yang sudah lebih dulu dirilis. Sebelumnya, Disney memiliki Hulu dan ESPN Plus namun target Disney Plus akan lebih luas dibandingkan dengan kedua layanan streaming tersebut. Untuk harga berlangganan, Disney Plus memberi banderol 7 dolar AS atau Rp98 ribu per bulan. Sedangkan untuk satu tahun sebesar 70 dolar AS atau setara Rp984 ribu. Harga ini terhitung murah melihat koleksi Disney yang beragam dan menyasar tingkatan usia berapa pun.

    Sadar akan penggemar yang mengantisipasi, Disney mempersembahkan secara eksklusif The Mandalorian, sebuah spin-off dari Star Wars. Selain itu, ada High School Musical: The Series dan The Lady and Tramp. Beberapa film pendek produksi Disney juga rilis dalam aplikasi yang menggagumkan.

    Saat ini, belum ada aplikasi khusus untuk mengakses Disney Plus. Tetapi, nantinya Anda bisa mengakses Disney Plus dari segala aplikasi Apple termasuk iPhone, iPad, dan Apple TV, perangkat Google seperti Android dan Chromecast, Microsoft Xbox One, PS4, Roku, dan Amazon Fire TV.

    Di bulan Juli, presiden Marvel Studios, Kevin Feige sempat mengatakan keberadaan Marvel dalam Disney Plus akan menjadi sebuah fan-service yang menyenangkan bagi penggemar. Baik karakter maupun film panjang Marvel Cinematic Universe akan hadir di Disney Plus dalam bentuk film panjang atau serial. Sebuah kejutan yang menarik.

    Dengan beredarnya Disney Plus, besar kemungkinan film-film Disney akan hengkang dari Netflix mulai tahun ini. Tetapi mereka mengonfirmasi perjanjian dengan Netflix akan berjalan sesuai jadi film terakhir Disney yang masuk dalam Netflix adalah Mary Poppins Returns, sedangkan Captain Marvel menjadi film pertama yang masuk ke daftar Disney Plus.

    Tidak Ada Kontroversi

    Disney Plus mengumumkan tidak akan menayangkan adegan atau film yang mengandung kontroversi. Salah satu yang menghebohkan, film Song of the South yang dirilis pada 1946. Sejak awal perilisannya, film ini menerima kritik sebagai film yang rasis dan ofensif. Sebuah adegan dari film Dumbo juga dikabarkan tidak akan ditayangkan. Disney Plus ingin layanan mereka menjadi tempat yang positif bagi para penggemar.

    Glitch Pada Perilisan Pertama

    Baru saja dirilis pada hari ini, sejumlah pengguna Disney Plus mengeluhkan glitch dan error sehingga tidak bisa mengakses Disney Plus. Kemudian, Disney menulis ini dalam akun Twitter mereka; “Permintaan konsumen untuk Disney+ telah melewati ekspetasi tinggi kami. Kami sedang bekerja untuk menyelesaikan isu pengguna dengan cepat. Kami mengapresiasi kesabaran Anda.”

    The consumer demand for Disney+ has exceeded our high expectations. We are working to quickly resolve the current user issue. We appreciate your patience.

    — Disney+ Help (@DisneyPlusHelp) November 12, 2019

    Ghibli Yang Hijrah dari Disney+

    Studio Ghibli, rumah produksi bagi film-film kartun Jepang sempat menyatakan tidak akan memasukan film-filmnya ke dalam layanan streaming. Tetapi, semua berubah ketika Koji Hoshino, direktur Studio Ghibli memilih untuk memasukkan film Ghibli di HBO Max.

    Pada 1996, Disney menjadi distributor resmi untuk Studio Ghibli di seluruh dunia. Kemudian, di tahun 2017, katalog Studio Ghibli dijual resmi ke GKids. Tapi, sekarang, HBO Max memiliki akses resmi kepada film-film Studio Ghibli seperti My Neighbour Totoro, Kiki’s Delivery Service. Disney Plus ingin mengukuhkan persaingan dengan layanan streaming lainnya.

    Apakah Anda tertarik untuk berlangganan Disney Plus?

  • Model Basic iPhone SE 4 bakal Punya Storage 64GB, Ini Bocoran Lengkapnya – Page 3

    Model Basic iPhone SE 4 bakal Punya Storage 64GB, Ini Bocoran Lengkapnya – Page 3

    Sebelumnya, Apple telah memastikan akan memperkenalkan perangkat terbarunya dalam waktu dekat. Informasi itu diperoleh langsung dari CEO Apple Tim Cook.

    Melalui ungggahan terbarunya di platform X, Tim Cook mengonfirmasi kalau ada anggota keluarga baru dari Apple yang akan diperkenalkan pada 19 Februari 2025.

    “Bersiap untuk bertemu anggota keluarga terbaru,” tulis Tim Cook disertai dengan video pendek yang menampilkan logo Apple. Tidak lupa, ia menyertakan pula tagar Apple Launch.

    Tim Cook memang tidak secara gamblang menyebut perangkat apa yang dimaksud, tapi seperti dikutip dari GSM Arena, Jumat (14/2/2025), berdasarkan sejumlah bocoran, perangkat yang akan diperkenalkan adalah iPhone SE generasi terbaru.

    Menurut laporan jurnalis Bloomberg Mark Gurman, perangkat tersebut kemungkinan besar akan memakai nama iPhone SE 4. Namun, ada pula rumor yang menyebut kalau perangkat itu bisa saja disebut iPhone 16E.

    Dari bocoran yang beredar selama ini, iPhone tersebut akan mengadopsi desain yang mirip iPhone 14. Ini berarti lini SE terbaru akan memiliki tampilan yang modern, ketimbang pendahulunya yang masih menggunakan desain iPhone lawas.

    iPhone SE 4 juga diprediksi akan dibekali chip A18. Selain itu, Apple juga disebut masih akan mempertahankan satu kamera belakang di smartphone tersebut, mirip dengan lini SE sebelumnya.

    Mengingat pengumuman tersebut akan dilakukan sebentar, menarik untuk menunggu informasi resmi dari Apple soal perangkat barunya itu. 

  • Hyundai Venue vs Raize, Rocky dan Magnite

    Hyundai Venue vs Raize, Rocky dan Magnite

    GELORA.CO –  PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) meramaikan segmen Low Sport Utility Vehicle (LSUV) dengan meluncurkan Venue. Mobil ini menjadi penantang langsung Toyota Raize, Daihatsu Rocky, dan Nissan Magnite.

    Pasalnya, dapur pacu Venue dibekali dengan mesin 998 cc, 3-silinder, turbo. Begitu pula dengan ketiga kompetitornya tersebut.

    Mesin milik Venue diklaim dapat menghasilkan tenaga sebesar 118 Tk dan torsi 172 Nm. Tenaganya disalurkan ke roda depan melalui Dual Clutch Transmission (DCT) 7-percepatan.

    Sementara pada Raize dan Rocky, yang memiliki mesin yang sama, dapat menghasilkan tenaga 97 Tk dan torsi 140 Nm. Sistem transmisinya sendiri mengandalkan Continuous Variable Transmission (CVT) untuk Raize dan Dual-CVT (D-CVT) untuk Rocky.

    Magnite sendiri mesinnya mampu menghasilkan tenaga sebesar 99 Tk dan torsi 160 Nm. Tenaga tersebut disalurkan ke roda depan menggunakan CVT.

    Tidak salah jika Hyundai mengklaim bahwa Venue merupakan LSUV yang paling bertenaga di kelasnya.

    Dibandingkan dengan Raize, Rocky, dan Magnite, secara data spesifikasi memang Venue memiliki tenaga yang lebih besar.

    Dilihat secara dimensi, sebenarnya tidak terlalu signifikan perbedaannya. Berikut ini perbedaan dimensi dari Venue, Raize, Rocky, dan Magnite:

    Model
    P x L x T (mm)
    Jarak Sumbu Roda

    Venue
    3.995 x 1.770 x 1.617
    2.500

    Raize
    4.030 x 1.710 x 1.635
    2.525

    Rocky
    4.030 x 1.710 x 1.635
    2.525

    Magnite
    3.994 x 1.758 x 1.572
    2.501

    Sedangkan dari teknologi dan fitur bantuan pengemudi, hanya Magnite yang belum dilengkapi dengan Advanced Driver Assistance Systems (ADAS). Raize memiliki Toyota Safety Sense (TSS), Rocky dengan Advanced Safety Assist (ASA), dan Venue dengan Hyundai SmartSense.

    Untuk sistem hiburan, Raize dan Rocky memiliki layar head unit yang sama-sama berukuran 9 inci. Sementara pada Magnite dan Venue, ukurannya 8 inci. Namun, semuanya sudah mendukung konektivitas Android Auto dan Apple CarPlay.

    Venue punya satu keunggulan yang tidak dimiliki kompetitor sekelasnya. LSUV turbo ini sudah dilengkapi dengan sunroof yang sukses memberikan kesan mewah.

    Namun, salah satu faktor yang cukup menentukan konsumen dalam melakukan pembelian adalah harganya. Dilihat, memang Venue yang paling tinggi harganya. Mobil ini juga statusnya adalah Completely Built Up (CBU) dari India, begitu pula dengan Magnite.

    Berikut ini Harga Raize, Rocky, Venue, Magnite:

    Model
    Harga (OTR Jakarta)

    Raize 1.0T GR Sport CVT
    Rp 287,2 juta

    Rocky 1.0 R Turbo ASA+
    Rp 289,85 juta

    Venue Turbo
    Rp 340 juta

    Magnite 1.0L Premium CVT two-tone
    Rp 310 juta

  • Contek Google Maps, Apple Maps Bakal Disisipi Iklan

    Contek Google Maps, Apple Maps Bakal Disisipi Iklan

    Jakarta

    Apple sedang mempertimbangkan untuk memasukkan iklan ke layanan Apple Maps, hal ini dilakukan untuk meningkatkan pendapatan Apple.

    Bisnis periklanan Apple sendiri telah menayangkan iklan untuk App Store, serta beralih ke tim internal untuk penjualan iklan di Apple News pada bulan November silam. Namun, mereka mungkin akan lebih mengembangkan bisnis iklan dengan mengalihkan perhatiannya ke Apple Maps.

    Melansir dari Apple Insider, Senin (17/2/2025) dalam sebuah buletin “Power On”, Bloomberg mengklaim bahwa Apple kini sedang memikirkan cara untuk memonetisasi aplikasi Maps-nya.

    Dalam pertemuan grup Maps baru-baru ini, manajemen Apple mengonfirmasi bahwa mereka sedang menjajaki kemungkinan untuk memonetisasi aplikasi tersebut.

    Penjajakan ini bukan merupakan konfirmasi langsung bahwa iklan akan muncul di aplikasi dengan cara tertentu, tetapi ada beberapa cara yang dapat dilakukan Apple untuk memonetisasi aplikasi.

    Sebagai contoh, kabarnya Apple mempertimbangkan untuk mengenakan biaya untuk memprioritaskan hasil pencarian di aplikasi. Hal ini juga masuk akal bahwa mereka dapat menjual kemampuan untuk membuat lokasi tertentu di peta lebih menonjol kepada pengguna.

    Dengan keberhasilan Google memonetisasi Google Maps dengan berbagai cara, sangat masuk akal bagi Apple untuk melakukan hal yang sama untuk produk navigasinya sendiri.

    Ini bukan pertama kalinya Apple berpikir untuk memonetisasi Maps. Pada bulan Agustus 2022, sebuah laporan mengatakan bahwa pekerjaan teknik “udah dilakukan untuk meluncurkan iklan pencarian di aplikasi Apple Maps.

    Pada saat itu, iklan tersebut diperkirakan akan diluncurkan pada tahun 2023, dengan iklan berbasis hasil pencarian dan daftar yang dipromosikan sebagai salah satu cara Apple untuk mendapatkan pendapatan.

    Langkah ini akan menjadi salah satu cara untuk memperluas bisnis iklannya yang sudah cukup besar. Pada bulan Agustus 2024, terungkap bahwa Apple memiliki 51% pangsa suara dalam iklan terprogram, tumbuh 6% dari tahun ke tahun.

    Apple juga telah mempertimbangkan untuk menayangkan iklan di Apple TV+, dengan mempekerjakan seorang eksekutif iklan pada tahun 2023 yang diperkirakan akan membantu Apple menjalankan iklan selama pertandingan MLS dan MLB.

    Segala upaya tersebut diperkirakan akan menyumbang sekitar USD 10 miliar dalam pendapatan iklan ke divisi Layanan Apple pada tahun 2024.

    (jsn/jsn)

  • Tiru Google, Apple Coba Cari Cuan Lewat Apple Maps

    Tiru Google, Apple Coba Cari Cuan Lewat Apple Maps

    Bisnis.com, JAKARTA – Apple tengah mempertimbangkan langkah besar untuk meningkatkan potensi pendapatan dari aplikasi Apple Maps, seperti yang dilakukan oleh Google lewat Google Maps.

    Melansir dari Phone Arena, Senin (17/2/2025), beradasarkan laporan Mark Gurman dari Bloomberg, Apple berencana untuk memonetisasi Apple Maps. Langkah ini dimungkinkan dapat membuka jalan bagi aplikasi tersebut untuk bersaing lebih ketat dengan Google Maps.

    Saat ini, meskipun mayoritas pengguna iPhone cenderung menggunakan Google Maps, Apple Maps tetap menjadi aplikasi navigasi default pada perangkat iPhone, yang berarti memiliki basis pengguna yang cukup besar. 

    Dalam upaya memperkuat posisi Apple Maps di pasar, Apple berencana untuk menambahkan fitur monetisasi. Fitur ini memungkinkan bisnis dapat membayar untuk mendapatkan pencantuman yang lebih mencolok atau bahkan menonjolkan lokasi mereka di peta. 

    Hal ini sama dengan cara yang dilakukan oleh Google dengan Google Maps, di mana bisnis seperti restoran dan tempat lainnya dapat membayar untuk tampil lebih tinggi dalam hasil pencarian Apple Maps.

    Mark Gurman menyebutkan bahwa Apple telah mengadakan pertemuan internal dengan tim Maps, untuk membahas eksplorasi monetisasi aplikasi tersebut. Meski demikian, belum ada informasi mengenai kapan proyek ini akan dimulai atau kapan fitur baru tersebut akan diluncurkan.

    Monetisasi Apple Maps bisa memberikan dampak signifikan, mengingat keberhasilan besar yang diraih oleh Google dengan model bisnis serupa. Google Maps telah menjadi sumber pendapatan yang signifikan melalui iklan dan Apple pun diyakini memiliki potensi untuk meraih kesuksesan yang sama. 

    Sektor layanan Apple menjadi unit bisnis terbesar kedua setelah iPhone dan pada kuartal fiskal pertama 2025, Apple tercatat meraup pendapatan sebesar US$26,34 miliar dari layanan-layanan digitalnya.

    Saat ini, Apple Maps memiliki sekitar 500 juta pengguna aktif bulanan, sementara Google Maps sudah mencapai 2 miliar pengguna aktif bulanan di seluruh dunia. 

    Perbedaan besar ini disebabkan oleh dominasi Android sebagai sistem operasi ponsel, sementara Apple Maps hanya tersedia untuk perangkat iOS. 

    Namun, ada spekulasi bahwa Apple sedang merencanakan untuk meluncurkan versi Apple Maps untuk Android, yang dapat memperluas jangkauan aplikasi ini dan meningkatkan potensi pendapatan iklan.

  • Meta Mau Bikin Robot Pembantu Rumah Tangga Mirip Manusia

    Meta Mau Bikin Robot Pembantu Rumah Tangga Mirip Manusia

    Jakarta

    Meta kabarnya sedang menggarap robot humanoid alias robot mirip manusia. Robot ini nantinya bisa membantu pekerjaan rumah tangga seperti melipat baju.

    Menurut laporan Bloomberg, Meta mendirikan tim baru di divisi Reality Labs untuk mengembangkan proyek robot tersebut. Reality Labs merupakan divisi Meta yang mengurus proyek hardware seperti headset VR Quest dan kacamata AR Orion.

    Bloomberg mengatakan Meta akan memanfaatkan kemajuannya dalam mengembangkan AI dan augmented reality untuk mewujudkan proyek tersebut. Perusahaan besutan Mark Zuckerberg itu kabarnya bertujuan membuat AI, sensor, dan software dasar untuk robot yang akan diproduksi dan dijual oleh berbagai perusahaan.

    Artinya, Meta mungkin awalnya tidak akan membuat robotnya sendiri. Dari deskripsi Bloomberg, Meta sepertinya ingin meniru strategi Google dan Android, di mana Google membuat platform software yang dipakai di seluruh industri.

    “Teknologi inti yang telah kami investasikan dan bangun di Reality Labs dan AI melengkapi pengembangan yang dibutuhkan untuk robotika,” kata CTO Meta Andrew Bosworth, seperti dikutip dari Engadget, Senin (17/2/2025).

    “Kami yakin bahwa memperluas portofolio kami untuk berinvestasi di bidang ini hanya akan menambah nilai bagi Meta AI serta program mixed dan augmented reality kami,” sambungnya.

    Bloomberg mengatakan fokus utama robot Meta adalah menjadi pembantu rumah tangga. Robot ini akan bisa melakukan tugas sederhana seperti melipat baju, membawa gelas berisi minuman, menaruh alat makan di mesin pencuci piring, dan pekerjaan rumah tangga lainnya.

    Meta kabarnya sudah berdiskusi dengan Unitree, perusahaan robotika asal China yang dikenal dengan robot anjingnya, untuk membahas proyek ini. Meta juga membahas rencananya dengan Figure AI, perusahaan produsen robot humanoid yang berbasis di California, Amerika Serikat.

    Meta bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang tiba-tiba merambah dunia robotika. Apple kabarnya juga mengembangkan beberapa proyek robot, termasuk robot humanoid, sebagai produk rumah pintar masa depan.

    (vmp/vmp)

  • Render iPhone 17 Pro Max yang Tidak Biasa Menunjukkan Tata Letak Kamera yang Aneh

    Render iPhone 17 Pro Max yang Tidak Biasa Menunjukkan Tata Letak Kamera yang Aneh

    JAKARTA – Render terbaru iPhone 17 Pro Max dengan bilah kamera besar sedang beredar, dan tidak hanya menunjukkan penyimpangan yang luar biasa dari desain Apple, tetapi juga berasal dari sumber yang tidak dapat diandalkan. Apple dikabarkan kehabisan ruang untuk sistem kameranya, sehingga bilah kamera yang membentang di bagian belakang perangkat mungkin bisa memberikan ruang tambahan yang dibutuhkan.

    Ide bilah kamera sebenarnya bukan hal baru, karena Google Pixel sudah menggunakannya. Namun, tidak ada cara untuk mengetahui apakah Apple benar-benar akan mengadopsi desain ini. Render yang beredar saat ini menunjukkan bilah kamera yang sangat besar dan tidak praktis, yang sebenarnya hanya versi lebih panjang dari tonjolan kamera yang sudah ada. Render terbaru ini berasal dari Jon Prosser dan seniman render-nya saat ini, Asher Dipprey.

    Prosser, yang dikenal dengan keyakinan ekstremnya, mengklaim telah melihat telepon tersebut dalam sebuah video. Namun, render tersebut tampaknya tidak didasarkan pada apa yang dia lihat, melainkan hanya interpretasinya. Setelah ditelusuri, render ini sebenarnya berasal dari sumber lain, yaitu seorang leaker bernama Majin Bu. Meskipun Dipprey membuat render asli untuk Prosser dan Bu, desain ini sebenarnya sudah ada beberapa minggu sebelum video tersebut dirilis.

    iPhone 17 Pro Case CAD

    Thanks to @jashankbhatia for the image pic.twitter.com/7JGXNf5CkC

    — Majin Bu (@MajinBuOfficial) February 15, 2025

    Ada kemungkinan mereka semua benar, tetapi sejarah Prosser dan Bu tidak mendukung klaim mereka. Prosser sebelumnya pernah mengklaim telah melihat desain iPhone 4 yang datar dengan kamera rata, serta merumorkan Apple Watch dengan sisi datar — namun keduanya tidak pernah terjadi. Sementara itu, Bu memiliki sejarah yang dipenuhi masalah, termasuk sering memposting ulang informasi dari situs media sosial China. Ketika Bu pernah sedikit akurat, biasanya itu adalah rumor yang sudah dilaporkan sebelumnya oleh leaker yang lebih terpercaya.

    Desain yang Tidak Praktis

    Desain yang diusulkan menunjukkan bilah kamera dengan permukaan kaca yang lebih tinggi dan warna yang lebih gelap untuk area “rak”. Tidak ada yang praktis dari area yang ditinggikan ini, dan kemungkinan besar justru akan menyebabkan lebih banyak kerusakan tidak sengaja dan membuat ponsel tidak stabil saat diletakkan di permukaan datar.

    terdapat penilaian terendah untuk rumor ini mengingat sumbernya dan sejarah gambar yang terlibat. Jika rumor ini terbukti akurat atau leaker yang lebih terpercaya mengonfirmasi desain ini, kami akan mengevaluasi ulang kebocoran Prosser di masa depan.

    Sampai saat ini, tidak jelas mengapa Apple akan mengadopsi desain baru ini. Prosser mengklaim bahwa Apple mungkin hanya ingin iPhone terlihat berbeda, tetapi alasan ini tampaknya tidak masuk akal. Jika bilah kamera benar-benar digunakan, kemungkinan besar itu berkaitan dengan kebutuhan untuk menempatkan lebih banyak komponen di dalam perangkat. Namun, Apple sudah memiliki lensa tetraprism untuk lensa Telephoto 5x, dan kecil kemungkinan mereka akan beralih ke teknologi yang berbeda.

    Publik  harus menunggu hingga Apple mengungkapkan lineup iPhone 17 pada musim gugur nanti untuk mengetahui kebenarannya.

  • Bukan iPhone SE 4! Apple bakal Pakai Nama Baru untuk HP Murahnya – Page 3

    Bukan iPhone SE 4! Apple bakal Pakai Nama Baru untuk HP Murahnya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Apple disebutkan bakal mengumumkan produk baru pada 19 Februari 2025. Walau belum dikonfirmasi, banyak pihak meyakini perusahaan merilis iPhone SE 4 pada tanggal tersebut.

    Namun, sebuah kabar mengejutkan datang dari penamaan iPhone SE 4. Kabarnya, Apple bakal pakai nama baru untuk HP tersebut.

    Dilansir laporan Mark Gurman dari Bloomberg, Senin (17/2/2025), mengonfirmasi rumor tentang Apple mungkin akan menggunakan nama iPhone 16E untuk lini ponsel terjangkaunya.

    Spekulasi ini semakin menguat setelah CEO Apple, Tim Cook, baru-bari ini mencuit di X (dulunya Twitter).

    “Bersiap untuk bertemu anggota keluarga terbaru,” tulis bos Apple disertai dengan video pendek yang menampilkan logo perusahaan. Tidak lupa, Tim Cook menyertakan pula tagar Apple Launch.

    Alasan Apple Buang Nama SE?

    Jika benar, ini menjadi langkah besar dalam strategi Apple karena iPhone SE dikenal sebagai varian murah dari lini iPhone di pasaran saat ini.

    Namun, laporan Gurman menyebutkan, ponsel ini sudah dibekali prosesor serupa dengan iPhone 16 dan sudah mendukung fitur Apple Intelligence dengan RAM 8GB.

    Dibekali hardware setara dengan iPhone 16, wajar jika Apple meninggalkan nama SE dan menyelaraskannya dengan seri iPhone baru.

    Harga iPhone SE 4, Berapa?

    Hal lain yang menarik perhatian fans Apple adalah tentang harga iPhone SE 4 atau iPhone 16E. Jika rumor ini benar, ponsel tersebut kemungkinan bakal sejajar dengan iPhone 15 saat debut.

    Ini berarti, Apple tidak lagi memposisikan seri ini sebagai “iPhone murah” melainkan lebih sebagai varian iPhone dengan fitur lebih ekonomis.

    Semua hal ini akan terjawab pada 19 Februari mendatang. Apakah Apple benar-benar mengumumkan HP iPhone 16E atau iPhone SE 4.

     

  • iPhone 16 Belum Jelas, Akankah Nasib iPhone 17 di Indonesia Kandas?

    iPhone 16 Belum Jelas, Akankah Nasib iPhone 17 di Indonesia Kandas?

    Bisnis.com, JAKARTA – Bocoran iPhone 17 series sudah mulai mencuat ke publik sejak Sabtu (15/2/2025).

    iPhone 17 diprediksi akan memiliki tiga seri, di mana seri Plus akan diganti dengan Air. Dari segi desain ponsel tersebut terlihat tak memiliki perubahan yang signifikan.

    Untuk iPhone 17 Air akan memiliki satu kamera dengan bingkai menyamping. Sedangkan iPhone 17 Pro Max mengusung desain kamera boba dengan tambahan bingkai besar.

    Sehingga terlihat jarak antara kamera boba dengan flash akan sedikit jauh. Lensa berada di sisi kiri bar, sedangkan LED flash, mikrofon belakang, dan LiDAR Scanner berjajar vertikal di sisi kanan.

    Pembocor mengatakan Apple akan memperkenalkan iPhone 17 series pada September 2025, dengan harga yang lebih mahal.

    Yang menjadi pertanyaan, apakah iPhone 17 bisa masuk ke Indonesia setelah jadwal perilisan global diumumkan? Pasalnya hingga kini nasib iPhone 16 masih belum jelas.

    iPhone 16 pertama kali diperkenalkan oleh Apple pada September 2024. Namun hingga kini, ponsel tersebut belum resmi dijual di Indonesia.

    Pemerintah belum memberikan izin jual-beli karena kesepakatan belum terjalin. Meski sudah ada pembicaraan, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa investasi awal Apple senilai US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun untuk pembangunan pabrik AirTag tak bisa menjadi syarat terbitnya izin edar iPhone 16 di Indonesia.

    Menurut Agus, AirTag merupakan aksesoris dan bukan komonen dari produk handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT). Sehingga belum bisa mendapat sertifikasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

    Dengan tidak adanya TKDN, maka izin edar iPhone 16 di Indonesia pun belum bisa dilakukan.

    Kepastian kedatangan iPhone 16 semakin abu-abu setelah Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P Roeslani menyebut izin edar iPhone 16 di Indonesia hampir rampung.

    Hal itu disampaikannya dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg Television di Davos pada Selasa (21/1/2025).

    “Saya sangat yakin hal ini akan segera terselesaikan. Mudah-mudahan dalam 1 atau 2 minggu ke depan masalah ini dapat diselesaikan,” ujarnya dikutip dari Bloomberg.

    Sayangnya sudah 4 minggu berlalu hingga Senin (17/2), pemerintah Indonesia belum juga mengumumkan kedatangan iPhone 16.

    Di sisi lain, Rosan berharap penjualan iPhone 16 segera terealisasi di Indonesia.

    Terkait investasi pabrik Airtag yang tak bisa menjadi syarat TKDN, Rosan mengatakan adanya perbedaan perhitungan.

    “Cara mereka menghitungnya berbeda, saya kira. Sekarang mereka sedang mencari solusi untuk hal tersebut, jadi mudah-mudahan mereka bisa menerima perbedaan tersebut sehingga kita bisa menjual iPhone 16 di Indonesia,”

    komitmen Apple untuk pemerintah Indonesia…