brand merek: Apple

  • Negosiasi dengan Apple tercapai, iphone terbaru segera masuk Indonesia

    Negosiasi dengan Apple tercapai, iphone terbaru segera masuk Indonesia

    Direktur Jenderal Industri Logam Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Setia Diarta usai melakukan negosiasi dengan Apple di Jakarta, Selasa (7/1/2025) (ANTARA/Muzdaffar Fauzan)

    Negosiasi dengan Apple tercapai, iphone terbaru segera masuk Indonesia
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 28 Februari 2025 – 10:52 WIB

    Elshinta.com – “Puasa” gadget bagi para Apple Enthusiast di Indonesia segera berakhir setelah raksasa teknologi asal AS, Apple, akhirnya menyelesaikan negosiasi dengan Indonesia terkait sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

    Kini setelah pada akhirnya negosiasi disepakati, Apple bisa kembali menjual produk terbarunya secara resmi di tanah air. Nantinya sertifikat TKDN akan diterbitkan oleh Kemenperin dan izin edar iPhone 16 dikeluarkan melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    Ini bukan sekadar berita bisnis biasa, melainkan semacam penanda era, sebuah momen penting yang memperlihatkan bagaimana diplomasi Indonesia semakin diperhitungkan dalam rantai pasok industri teknologi global.

    Keteguhan Indonesia dalam menegakkan regulasi sempat menjadi hambatan bagi Apple untuk menjual produk terbarunya ke pasar Indonesia termasuk iphone 16.

    Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengakui alotnya negoisasi dengan Apple karena baik dari sisi pemerintah Indonesia maupun perusahaan itu sama-sama mempertahankan kepentingannya masing-masing. Tak tanggung-tanggung proses tarik ulur urat itu berlangsung selama 5 bulan.

    Namun, lebih dari itu, ada hal yang lebih menarik dan berdampak panjang yakni investasi Apple dalam riset dan pengembangan di Indonesia, yang berpotensi mengubah wajah industri teknologi dalam negeri.

    Hasil negoisasi memang mencakup rencana Apple yang akan berinvestasi sebesar 160 juta dolar AS atau setara Rp2,62 triliun (kurs Rp16.380) untuk perpanjangan TKDN di cycle baru.

    Selanjutnya perusahaan tersebut akan membangun fasilitas research and development (RnD) di Indonesia, membangun Apple Software Innovation and Technology Institute, dan Apple Professional Developer Academy.

    Hal ini, kata Menperin Agus Gumiwang akan menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di Asia dan negara kedua di luar Amerika Serikat (AS) yang memiliki fasilitas penelitian dan pengembangan (research and development/RnD) perusahaan teknologi raksasa, Apple.

    Selama ini, Apple membangun RnD facility di AS, selain itu hanya di Brasil.

    Banyak yang memandang kesepakatan ini sebatas perpanjangan izin dagang. Namun, jika ditelisik lebih jauh, ini adalah kesempatan emas yang harus dimanfaatkan dengan cermat.

    Perusahaan rintisan Steve Jobs itu bukan sekadar perusahaan teknologi. Ia adalah simbol inovasi, giant tech, pionir dalam riset dan desain produk yang mampu mengubah dunia.

    Keputusannya untuk berinvestasi di Indonesia, membangun pusat R&D, serta mengembangkan Apple Software Innovation and Technology Institute menunjukkan bahwa negeri ini mulai diakui sebagai bagian penting dalam ekosistem teknologi global.

    Atau ini sebuah keterpaksaan agar mereka tak mau melewatkan kue pasar besar bernama Indonesia dengan 280 juta penduduk?

    Tidak masalah, yang jelas ini bukan sekadar soal bisnis, tapi tentang bagaimana bangsa ini bisa mengarahkan momentum agar investasi Apple benar-benar menghasilkan dampak nyata bagi negeri.

    Sebab masalah utama yang selama ini dihadapi oleh industri teknologi dalam negeri adalah ketimpangan antara pengguna dan pencipta.

    Negara ini memang punya banyak pengguna teknologi, namun jumlah inovator dan insinyur yang mampu menciptakan produk kelas dunia masih jauh dari cukup.

    Investasi Apple di sektor ini seharusnya tidak hanya dipandang sebagai langkah strategis bisnis, tetapi juga sebagai peluang untuk memperbaiki ekosistem inovasi di Indonesia.

    Jika dikelola dengan baik, pusat R&D Apple bisa menjadi inkubator bagi talenta-talenta lokal, membuka jalan bagi lahirnya generasi baru pengembang perangkat lunak dan insinyur perangkat keras.

    Namun, peluang ini tidak akan menjadi kenyataan jika bangsa ini hanya berperan sebagai penonton. Pemerintah, akademisi, dan industri lokal harus mengambil langkah proaktif untuk memastikan bahwa investasi Apple benar-benar berdampak jangka panjang bagi Indonesia.

    Transfer teknologi

    Salah satu rekomendasi paling aplikatif adalah membangun model kemitraan yang memungkinkan transfer teknologi secara nyata.

    Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia Chalim menyatakan mendukung penuh upaya pemerintah dalam memastikan investasi ini tidak hanya meningkatkan penetrasi produk Apple di Indonesia, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi industri teknologi nasional, khususnya dalam pengembangan talenta digital dan ekosistem inovasi

    Maka sebaiknya jangan hanya menjadikan Apple sebagai investor, tetapi juga sebagai mentor bagi industri dalam negeri.

    Ini bisa dilakukan dengan mewajibkan Apple untuk bekerja sama dengan universitas dan institusi riset di Indonesia, menciptakan program magang bagi mahasiswa, serta membuka akses bagi startup lokal untuk belajar dari standar industri global yang diterapkan Apple.

    Di sisi lain, regulasi juga perlu disesuaikan agar investasi ini memberikan manfaat maksimal. Salah satu tantangan terbesar dalam investasi teknologi di Indonesia adalah birokrasi yang lambat dan kurangnya ekosistem yang mendukung pertumbuhan industri berbasis riset.

    Pemerintah perlu menciptakan kebijakan yang lebih ramah bagi investor di bidang teknologi, termasuk memberikan insentif bagi perusahaan yang berkontribusi pada pengembangan SDM dan ekosistem inovasi dalam negeri.

    Jika tidak ada dorongan konkret dari pemerintah, investasi Apple bisa saja hanya menjadi catatan sejarah tanpa dampak nyata bagi industri teknologi lokal.

    Lebih jauh, ada aspek yang sering terabaikan yakni kesiapan tenaga kerja Indonesia dalam menghadapi peluang ini.

    Dengan adanya pusat R&D Apple, kebutuhan akan tenaga kerja dengan keterampilan tinggi di bidang pemrograman, desain produk, dan pengembangan perangkat keras akan meningkat.

    Namun, apakah bangsa ini sudah siap? Jika tidak ada perubahan dalam sistem pendidikan dan pelatihan tenaga kerja, peluang ini bisa saja hanya dinikmati oleh segelintir orang atau bahkan tenaga asing yang lebih kompetitif.

    Oleh karena itu, pemerintah harus segera berinvestasi dalam pendidikan vokasi yang fokus pada teknologi, memperkuat kurikulum yang relevan dengan industri global, serta mempercepat pelatihan bagi tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan industri berbasis riset.

    Salah satu langkah konkret yang bisa diambil adalah memperbanyak program sertifikasi keahlian yang sesuai dengan standar internasional.

    Banyak perusahaan teknologi global memiliki program pelatihan dan sertifikasi yang dapat membantu meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal.

    Jika pemerintah dapat mendorong Apple untuk terlibat lebih jauh dalam pelatihan tenaga kerja di Indonesia, masyarakat bisa mendapatkan manfaat ganda berupa peningkatan kualitas SDM sekaligus peningkatan daya saing industri lokal.

    Membuka jalan

    Negosiasi juga menyepakati adanya pabrik Luxshare di Batam yang akan memproduksi aksesori AirTag. Ini juga perlu dimanfaatkan lebih jauh. Jangan sampai ini hanya menjadi proyek perakitan biasa tanpa nilai tambah bagi industri dalam negeri.

    Pemerintah harus memastikan bahwa produksi ini benar-benar melibatkan perusahaan lokal dalam rantai pasoknya, termasuk dalam penyediaan komponen dan bahan baku.

    Ini adalah kesempatan bagi Indonesia untuk membuktikan bahwa kita tidak hanya menjadi pasar bagi produk asing, tetapi juga bisa menjadi pemain utama dalam rantai pasok teknologi global.

    Momentum ini juga bisa menjadi titik awal bagi Indonesia untuk mengembangkan industri teknologi berbasis inovasi sendiri. Apple sudah membuka jalan, tinggal bagaimana bangsa ini meresponsnya.

    Salah satu strategi yang bisa diterapkan adalah mendorong lebih banyak perusahaan teknologi lokal untuk berkolaborasi dengan Apple dan perusahaan global lainnya.

    Startup teknologi di Indonesia harus melihat ini sebagai peluang untuk belajar dari standar industri terbaik di dunia dan mengadaptasinya dalam pengembangan produk mereka sendiri.

    Jika negeri ini ingin benar-benar merasakan manfaat dari investasi ini, maka kesuksesan tidak boleh hanya diukur dari jumlah produk Apple yang bisa kembali dijual di Indonesia.

    Keberhasilan harus diukur dari sejauh mana investasi ini mampu mengubah lanskap industri teknologi dalam negeri, meningkatkan kualitas SDM, serta menciptakan ekosistem inovasi yang berkelanjutan.

    Jangan hanya puas dengan kehadiran Apple, tetapi jadikan ini sebagai pemicu bagi Indonesia untuk menjadi pusat inovasi teknologi yang mandiri dan berdaya saing global.

    Pada akhirnya, kesepakatan antara Apple dan Pemerintah Indonesia ini bisa menjadi awal dari perubahan besar atau sekadar peristiwa bisnis yang berlalu begitu saja.

    Semua tergantung pada bagaimana negeri ini mengelolanya. Jika Indonesia hanya menjadi konsumen pasif semata yang senang bisa kembali membeli produk Apple secara resmi, maka Indonesia tidak akan ada yang benar-benar berubah.

    Tetapi jika masyarakat melihat ini sebagai momentum untuk membangun masa depan industri teknologi yang lebih kuat, maka investasi ini bisa menjadi awal dari sesuatu yang jauh lebih besar.

    Ini bukan sekadar urusan dagang, tetapi tentang bagaimana negeri ini menempatkan diri dalam peta teknologi global.

    Sumber : Antara

  • Menjemput iPhone 16e di Negeri Tetangga

    Menjemput iPhone 16e di Negeri Tetangga

    FotoINET

    Bagus Hernawan/Appleisme ID – detikInet

    Jumat, 28 Feb 2025 12:45 WIB

    Jakarta – Sebagai Apple enthusiast, Bagus Hernawan selalu ingin menjajal produk anyar besutan raksasa teknologi asal Cupertino. Termasuk iPhone 16e yang baru dirilis.

  • Kapan iPhone 16 Siap Beredar di Pasar Indonesia? Ini Kesepakatan Pemerintah dan Apple

    Kapan iPhone 16 Siap Beredar di Pasar Indonesia? Ini Kesepakatan Pemerintah dan Apple

    JABAR EKSPRES – Setelah kesepakatan pemerintah dan perusahaan Apple, kapan iPhone 16 siap beredar di pasar Indonesia? Inilah informasinya.

    Indonesia akan segera menjadi salah satu negara penting dalam distribusi produk Apple, termasuk iPhone 16.

    Hal ini terkait dengan kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan Apple mengenai perpanjangan sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang memungkinkan produk Apple dijual secara resmi di Indonesia.

    Setelah melalui proses negosiasi yang panjang, Indonesia kini menjadi negara pertama di Asia yang memiliki fasilitas penelitian dan pengembangan (R&D) Apple.

    Lantas, kapan iPhone 16 siap beredar di pasar Indonesia? Berikut informasi lengkapnya.

    Kesepakatan Pemerintah Indonesia dan Apple

    Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia dan kedua di luar Amerika Serikat yang memiliki fasilitas R&D Apple. Sebelumnya, Apple hanya membangun fasilitas R&D di AS dan Brasil.

    Hal ini menunjukkan komitmen Apple untuk memperkuat jejaknya di pasar Asia, dengan Indonesia sebagai lokasi strategis untuk mengembangkan teknologi.

    BACA JUGA: iPhone 16 Resmi Bakal Rilis di Indonesia, Segini Harga di Tanah Air!

    BACA JUGA: Spesifikasi iPhone 16e yang Sudah Rilis, Lengkap dengan Harga di Indonesia

    Pendirian fasilitas R&D Apple di Indonesia ini berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) BSD Tangerang, Banten.

    Fasilitas ini akan lebih fokus pada pengembangan perangkat lunak (software) dan melibatkan kolaborasi dengan 15 perguruan tinggi negeri (PTN) besar di Indonesia.

    Selain itu, Apple juga akan membangun Apple Software Innovation and Technology Institute serta Apple Professional Developer Academy.

    Ini merupakan bagian dari komitmen investasi untuk mendukung proses perpanjangan sertifikasi TKDN.

    Sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) adalah regulasi yang mengharuskan perusahaan teknologi untuk menggunakan komponen dalam negeri dalam produk mereka.

    Bagi Apple, ini adalah langkah penting agar perangkat seperti iPhone 16 bisa dijual secara resmi di Indonesia.

    Sertifikasi TKDN diperlukan agar produk Apple bisa memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia, yang mengutamakan penggunaan komponen lokal.

  • Top 3 Tekno : Trafik XL Axiata Diprediksi Naik Saat Ramadan hingga Apple Bantun Fasilitas RnD di Indonesia – Page 3

    Top 3 Tekno : Trafik XL Axiata Diprediksi Naik Saat Ramadan hingga Apple Bantun Fasilitas RnD di Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Artikel tentang laporan XL Axiata yang memprediksi trafik internet selama bulan Ramadan akan naik hingga 20 persen, paling dicari pembaca kanal Tekno Liputan6.com, Jumat (28/2/2025).

    Selain itu, berita soal petinggi XL Axiata mundur jelang merger dengan Smartfren hingga Apple akan bangun fasilitas R&D di Indonesia juga banyak dicari pembaca.

    Simak informasi lengkapnya berikut ini.

    1. XL Axiata Prediksi Trafik Naik 20 Persen saat Ramadan, Warganet Doyan Streaming TikTok

    XL Axiata memprediksi trafik internet di jaringannya akan naik antara 15-20 persen selama bulan Ramadan.

    Tingginya trafik ini lantaran saat momen Ramadhan dan Lebaran yang ditunggu-tunggu pelanggan intens menggunakan internet untuk berbagai keperluan, baik komunikasi, main media sosial, streaming, hingga nge-game.

    Kalau merujuk pada periode yang sama di tahun 2024, layanan digital paling populer digunakan pelanggan jaringan XL Axiata adalah streaming.

    Baca selengkapnya di sini

     

  • Tak Bangun Pabrik HP, Ini Janji Apple agar iPhone 16 Bisa Dijual di RI

    Tak Bangun Pabrik HP, Ini Janji Apple agar iPhone 16 Bisa Dijual di RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – iPhone 16 segera bisa dijual di Indonesia. Hal ini menyusul kesepakatan antara Apple dengan Kementerian Perindustrian.

    Mengutip laman resmi Kementerian Perindustrian, terdapat beberapa hal yang disepakati. Salah satunya menggunakan skema 3 untuk memenuhi kewajiban mendapatkan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), yakni terkait investasi inovasi.

    Apple juga telah menyelesaikan komitmen investasi untuk periode 2020-2023. Besaran kewajiban yang diselesaikan itu sebesar US$10 juta.

    Perusahaan setuju akan menambah investasi untuk memenuhi sanksi belum menjalankan komitmen inovasi pada periode sebelumnya. Ini diatur dalam Permenperin No. 29 Tahun 2017 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam, Dan Komputer Tablet.

    Caranya adalah membawa perusahaan Global Value Chain Apple, ICT Luxshare untuk berinvestasi di Indonesia. Investasi senilai US$150 juta itu untuk memproduksi AirTag di pabrik yang rencananya akan dibangun di Batam.

    Pabrik tersebut akan menjadi supplier 65% AirTag di dunia. Komponen baterai juga dijanjikan akan dipenuhi dari Indonesia.

    Selain itu juga ada satu line produksi yang disiapkan dari Long Harmony Bandung. Perusahaan itu akan memproduksi kain mesh untuk perangkat Airpod Max.

    “Sudah disepakati berdasarkan hitungan yang sudah diatur dalam Permenperin No. 29 Tahun 2017, bahwa Apple akan membawa hard cash sebesar USD160 juta dalam konteks pemenuhan kewajiban mereka untuk Skema 3,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam keterangan resmi dikutip dari laman resmi kementerian.

    Sejumlah kegiatan juga disepakati kedua belah pihak. Termasuk pendirian Apple Software Innovation and Technology Institute, pendirian Apple Professional Developer Academy, dan keberlanjutan Apple Academy.

    Apple disebut pula berkomitmen mendirikan R7D Center untuk pengembangan software. Pendiriannya melibatkan 15 kampus tanah air, termasuk ITB, UI, UGM dan ITS.

    (fab/fab)

  • Media Asing Soroti Kabar Indonesia Cabut Larangan Penjualan iPhone – Page 3

    Media Asing Soroti Kabar Indonesia Cabut Larangan Penjualan iPhone – Page 3

    Sementara itu, Apple baru saja mengumumkan rencananya untuk membangun fasilitas R&D (Research and Development) di Indonesia.

    Keputusan ini cukup mengejutkan banyak pihak, terutama karena sebelumnya Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersikeras Apple membangun pabrik di Indonesia.

    Kala itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita berharap, pembangunan pabrik di Indonesia mampu menciptakan lapangan kerja dan memberikan dampak ekonomi luas bagi masyarakat.

    Berjalannya waktu, Pemerintah dan Apple pun akhirnya mencapai kesepakatan dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU), di mana salah satu poin di Nota Kesepahaman tersebut adalah untuk membangun fasilitas R&D, bukan pabrik iPhone.

    Sayangnya, Menperin Agus tidak mengungkap alasan kenapa pabrik iPhone batal dibangun di Indonesia. Dia hanya mengatakan, Apple melihat potensi besar di Indonesia, terutama dalam hal sumber daya manusia (SDM).

    “Normatifnya, Indonesia negara sangat penting bagi Apple. Mereka lihat kemampuan SDM kita sudah siap mendukung pembentukan R&D,” ujarnya dalam sebuah konferensi pers, sebagaimana dikutip dari kanal Bisnis Liputan6.com, Kamis (27/2/2025).

    Alasan Apple Memilih R&D di IndonesiaSalah satu alasan utama perusahaan memilih untuk membangun fasilitas R&D Apple adalah karena Indonesia memiliki potensi besar dalam bidang SDM siap bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan global.

  • Lampu Hijau Pemerintah untuk Apple Boyong iPhone 16 ke Indonesia

    Lampu Hijau Pemerintah untuk Apple Boyong iPhone 16 ke Indonesia

    iPhone 16 akhirnya segera hadir di Indonesia. Menperin telah menekan MoU dengan Apple sehingga proses penerbitan TKDN untuk Apple bisa dimulai. Pihak Apple mengaku senang dengan kesepakatan ini. Mereka juga mengaku akan memboyong iPhone 16e ke Indonesia.

  • Bukan Pabrik iPhone, Apple Pilih Bangun RnD di Indonesia! Kenapa? – Page 3

    Bukan Pabrik iPhone, Apple Pilih Bangun RnD di Indonesia! Kenapa? – Page 3

    Dalam proses negosiasi dengan Apple, pemerintah Indonesia menunjukkan komitmen kuat. Menperin menyatakan, pemerintah berfokus pada investasi berkeadilan, termasuk penciptaan lapangan kerja dan kontribusi terhadap ekonomi lokal.

    “Yang akan kita utamakan dalam negosiasi nanti adalah skema pertama, yaitu Apple melakukan investasi untuk membangun pabrik,” ujarnya. Keberhasilan Indonesia dalam meyakinkan Apple juga tidak lepas dari keseriusan dan ketegasan pemerintah dalam negosiasi.

    Menperin mengapresiasi komitmen Apple untuk memastikan kepatuhan terhadap kewajiban yang telah disepakati.

    “Apple lihat pemerintah Indonesia saat ini cukup tegas, termasuk pengakuan komit pelunasan Apple dengan membawa perusahaan-perusahaan Global Value Chain (GVC) mereka,” tambah Agus.

    Dengan adanya fasilitas R&D, Indonesia akan menjadi negara kedua di luar Amerika Serikat memiliki fasilitas tersebut, setelah Brasil. Ini juga menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saing di kancah global.

  • Deal! iPhone 16 Bisa Dijual di RI, Begini Kronologi Lengkapnya

    Deal! iPhone 16 Bisa Dijual di RI, Begini Kronologi Lengkapnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Larangan penjualan iPhone 16 di Indonesia akhirnya dicabut. Pemerintah dan pihak Apple telah menandatangani perjanjian termasuk menyepakati nilai investasi.

    Dengan adanya kesepakatan ini, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang memastikan iPhone 16 segera bisa dijual di Indonesia. “Dengan adanya MoU dan sudah sepakati nilai investasi, jadi bisa sesegera mungkin [Apple 16 dijual sebelum lebaran]. Sesegera mungkin,” kata Agus menjawab pertanyaan CNBC Indonesia dalam konferensi pers media di Kementerian Perindustrian, Rabu (26/2/2025).

    Apple tetap memilih opsi memenuhi kewajiban sertifikasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dengan membangun pusat pelatihan dan pengembangan. Jadi, perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu tetap menjadi satu-satunya brand tanpa pabrik perakitan di Indonesia.

    Komitmen lain yang disepakati terkait utang sepanjang 2020-2023 sebesar US$10 juta. Utang itu telah dibayar per 16 Desember 2024 lalu.

    Sebagai pembayaran sanksi, Apple menghadirkan perusahaan bagian dari global value chain. Ini dalam bentuk supplier yang menandakan modal investasi di Indonesia, yakni Luxshare-ICT untuk produksi air tag dengan besaran US$150 juta.

    “Investasi Luxshare-ICT akan produksi air tag itu sekitar 150 juta dolar AS, di situ juga disampaikan komitmen bahwa produksi Airtag yang akan diproduksi di Indonesia di Batam dia akan suplai 65% dari kebutuhan Airtag di dunia, jadi potensi ekspor cukup tinggi dan di situ juga sebagai bagian komitmen bahwa baterai yang yang dibutuhkan Airtag akan sepenuhnya dari industri dalam negeri. Airtag akan TKDN tinggi karena baterainya dari industri dalam negeri,” sebut Agus.

    Satu line produksi juga disiapkan oleh perusahaan Long Harmony di Bandung. Rencananya ini menjadi bagian dari GVC Apple accessories. “Itu rupanya komponen yang dibutuhkan produksi AirPods Max,” sebut Agus.

    Awal Pelarangan iPhone 16

    Awal kemunculan isu pelarangan iPhone 16 tak lama setelah seri itu debut pada September 2024. Hingga Oktober, tidak ada tanda kemunculan seri ponsel tersebut di laman TKDN Kementerian Perindustrian.

    Saat itu, Agus menjelaskan seri iPhone 16 belum bisa masuk Indonesia karena terkendala pengurusan sertifikasi TKDN. Izin TKDN yang dikantongi Apple sudah habis dan perusahaan belum memiliki izin karena ada syarat yang belum terpenuhi.

    “Sebelumnya Apple telah mendapatkan sertifikat TKDN, tetapi masa berlakunya sudah habis sehingga harus diperpanjang,” kata Agus.

    Investasi Apple ke pemerintahan saat itu senilai Rp 1,48 triliun atau masih kurang Rp 240 miliar dari komitmen awal Rp 1,71 triliun. Perusahaan juga mengajukan proposal investasi sebesar US$100 juta (Rp 1,5 triliun) untuk membangun development center dan developer center.

    Namun proposal itu ditolak dengan alasan tidak memberikan asas keadilan. Kepada awak media November lalu, Agus menjelaskan ada empat alasan mengenai kriteria adil.

    Salah satunya mengenai investasi di luar Indonesia. Sebagai perbandingan Apple menggelontorkan investasi US$15,84 miliar atau Rp 252 triliun di Vietnam dan India, termasuk penciptaan 200 ribu pekerjaan.

    Selain itu juga ada investasi dari produsen HKT di Indonesia. Misalnya Samsung dan Xiaomo yang berinvestasi dengan nilai investasi mencapai Rp 8 triliun dan Rp 5,5 triliun.

    Adapula soal penciptaan nilai tambah dan pemasukan negara terkait import. Terakhir mengenai penyerapan tenaga kerja.

    Apple Datang ke RI

    Pada bulan Januari, sejumlah perwakilan Apple diketahui mendatangi Kementerian Perindustrian. Pantauan CNBC Indonesia, mereka termasuk Nick Amman yang merupakan Vice President, Global Policy Apple datang ke kantor kementerian pada 7 Januari 2025 pukul 14:35 WIB.

    Ditemui usai bertemu perwakilan Apple, Agus mengatakan negosiasi itu merupakan bagian tugas kementerian. Semua yang dilakukan juga mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat agar Apple menciptakan lapangan pekerja lewat pembangunan fasilitas produksi.

    “Yang ingin kami jaga adalah prinsip keadilan yang kami dasarkan dari 4 hal. Yang pertama, yaitu kami mau melihat berapa besar investasi Apple di negara lain, sebut saja Vietnam dan India. Kemudian berapa besar investasi dari produsen HKT lain di luar Apple di Indonesia, sebut saja perusahaan Samsung di Indonesia berapa sudah investasi, Huawei berapa, Xiaomi sudah berapa dan lain sebagainya,” jelas Agus.

    Sekitar tiga jam pertemuan itu belangsung. Setelah berbincang Agus selama 30 menit, perwakilan Apple bertemu dengan tim teknis Kemeneprin yang dipimpin Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, dan Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) Kemenperin, Setia Darta.

    Setia mengatakan pihaknya memberi tanggapan pada sejumlah poin yang diajukan Apple. Pihak kementerian juga memberikan balasan dari proposal yang diberikan perusahaan.

    Saat itu, Setia belum bisa memastikan nasib iPhone 16 karena belum ada kesepakatan. Nick Amman yang ditemui di kantor Kemenperin juga tidak berkomentar banyak soal pertemuannya kala itu.

    Satu bulan setelah pertemuan tersebut, Kementerian Perindustrian dan Apple akhirnya memiliki kesepakatan. Nampaknya tak butuh lama lagi masyarakat bisa langsung membeli seri iPhone 16 di Indonesia.

    (fab/fab)

  • Tak Ada Masalah, Investasi 3 Vendor Baru Apple Tinggal Tunggu Waktu – Page 3

    Tak Ada Masalah, Investasi 3 Vendor Baru Apple Tinggal Tunggu Waktu – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Todotua Pasaribu, meyakini bahwa rencana Apple untuk menambah investasi di Indonesia lewat 3 vendor baru tidak menemui kendala, dan tinggal menunggu waktu.

    Todotua belum bisa membeberkan progres terbaru dari investasi 3 vendor Apple tersebut. Adapun menurut kabar yang diterimanya, investasi Apple tersebut kebanyakan akan kembali bertempat di Batam, seperti untuk pabrik AirTag.

    “Saya lihat kalau sudah closing kemarin di Kementrian Perindustrian, seharusnya sudah tidak ada masalah. As a matter of time aja,” ujar Todotua saat ditemui di Jakarta, Kamis (27/2/2025).

    “Kita dapat kabar kan, mereka mostly akan masuk di kawasan industri kita yang ada di Batam,” dia menambahkan.

    Adapun kunci investasi Apple memang dipegang oleh pihak vendor. Oleh karenanya, pemerintah terus membujuk vendor dari raksasa teknologi AS tersebut agar menambah lebih banyak investasi, seperti yang telah dilakukan di Vietnam.

    “Memang Apple sendiri itu di seluruh dunia mereka punya a lot of vendor. Semua memang investasi itu mostly dilakukan oleh vendor-vendornya mereka. Itu juga yang terjadi di Vietnam dan lain-lain,” ungkap dia.

    Jumlah Vendor

    Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengungkapkan, pihaknya tengah berupaya menambah jumlah vendor dalam investasi Apple di Indonesia.

    Rosan mencatat, saat ini hanya ada satu vendor Apple yang berencana membangun pabrik di Indonesia. “Kita sekarang baru satu vendor Apple dibandingkan oleh Vietnam yang sudah lebih dari 34 vendor. Saat ini saya sedang on the discussion another dua atau tiga lagi,” kata Rosan beberapa waktu lalu.

    Rosan optimistis terhadap para vendor Apple untuk berinvestasi di Indonesia.Ia menyebut, vendor Apple yang berminat untuk investasi di Indonesia akan terus berkembang.

    “Ini baru first stage, kita sudah diskusi, dan saya meyakini akan terus berkembang. Jadi nanti vendor-vendornya akan bertambah,” ujar dia.