brand merek: Apple

  • 2 Juta Akun Pengguna Spyware SpyX Alami Kebocoran Data, Ada Pengguna Apple – Page 3

    2 Juta Akun Pengguna Spyware SpyX Alami Kebocoran Data, Ada Pengguna Apple – Page 3

    SpyX dipasarkan sebagai perangkat pemantauan untuk Android dan iPhone, yang sering kali dikategorikan sebagai stalkerware atau spouseware karena bisa digunakan untuk memata-matai pasangan tanpa sepengetahuan mereka. 

    Pada Android, aplikasi ini biasanya diinstal dari luar Play Store dan memerlukan akses fisik ke perangkat korban.

    Sementara itu, pengguna iPhone lebih sulit disusupi karena aturan ketat Apple. Namun, SpyX dan aplikasi serupa dapat mengakses cadangan perangkat korban melalui iCloud, selama kredensialnya diketahui. 

    Melalui cara ini, spyware bisa mengunduh data terbaru korban dari server Apple, termasuk pesan, foto, dan data aplikasi.

    Hunt sudah mengirimkan daftar akun Apple yang bocor kepada Apple sebelum publikasi, meski pihak Apple belum memberikan komentar resmi terkait hal ini.

    Google Tindak Lanjuti, Hapus Ekstensi SpyX

    Google juga ikut turun tangan dengan menghapus ekstensi Chrome yang terkait dengan kampanye SpyX.

    “Kebijakan Chrome Web Store dan Google Play Store dengan jelas melarang kode berbahaya, spyware, dan stalkerware. Jika ditemukan pelanggaran, kami akan mengambil tindakan yang sesuai,” kata juru bicara Google, Ed Fernandez.

  • Prediksi Pergerakan dan Dampak Wall Street yang Tertekan

    Prediksi Pergerakan dan Dampak Wall Street yang Tertekan

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Jumat, 21 Maret 2025 dengan catatan positif. 
     
    IHSG dibuka naik 7,02 poin atau 0,11 persen ke level 6.388,69. Namun, apakah penguatan ini bisa bertahan sepanjang hari?
     
    Sementara itu, indeks LQ45 justru mengalami penurunan sebesar 8,25 poin atau 1,16 persen ke posisi 701,95. Artinya, saham-saham unggulan masih berjuang menghadapi tekanan pasar.

    Menurut Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman,  IHSG hari ini berpotensi menguji level resistance di 6.480. Jika gagal menembus level tersebut, maka koreksi masih mungkin terjadi.
     
    Support IHSG: 6.260 – 6.300
    Resistance IHSG: 6.480 – 6.500
     

    Wall Street melemah, ekonomi AS makin tidak pasti
    Sentimen global juga berperan dalam pergerakan IHSG hari ini. Pada perdagangan Kamis, 20 Maret 2025 bursa saham Amerika Serikat (Wall Street) mengalami tekanan akibat ketidakpastian ekonomi yang semakin membebani investor.
     
    S&P 500 turun 0,22 persen ke level 5.662,89, Nasdaq Composite melemah 0,33 persen ke 17.691,63 akibat turunnya saham Apple dan Alphabet, Dow Jones Industrial Average turun tipis 0,03 persen ke 41.953,32.
     
    Salah satu sentimen negatif datang dari Accenture, yang sahamnya anjlok lebih dari 7 persen setelah kehilangan kontrak federal dengan pemerintah AS akibat kebijakan penghematan di bawah pemerintahan Trump.
     
    Selain itu, Ketua The Fed Jerome Powell mengungkapkan kekhawatirannya terhadap tarif impor yang dapat menekan daya beli konsumen. 
     
    The Fed juga menaikkan proyeksi inflasi dan menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi, yang semakin membuat investor ragu terhadap prospek pasar ke depan.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Terbatas! Update Kode Redeem FF Hari Ini Jumat 21 Maret 2025

    Terbatas! Update Kode Redeem FF Hari Ini Jumat 21 Maret 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Simak update kode redeem FF hari ini, Jumat 21 Maret 2025 yang bisa Anda tukar dengan hadiah menarik.

    Kode redeem sendiri merupakan susunan huruf dan angka yang berisi hadiah. Anda hanya perlu menukarkannya ke situs Free Fire untuk mendapatkan hadiah tersebut.

    Meski demikian, Anda harus bergegas untuk menukarkannya, sebab satu kode redeem hanya berlaku satu kali saja.

    Kode redeem FF hari ini, Jumat 21 Maret 2025

    VENGY18EX472 – Pet Emote Fly

    4F96ZWSWS2R4 – 100% Booyah Bandana

    HE3WH99A89S8 – Gilded Mask

    5GBV2KFWZ7D8 – Jersey (Trial 7 hari) + Voucher

    J6V4NGGHSYKB – Incubator Voucher

    KIOSGAMERFF1

    TIMNASETB5J1 

    INDOR0D4W8E6 

    4AZYG8SZ1FJ6 – 3x Incubator Voucher Jun Exp

    JKTE8M89FM4M – Hadiah Skin Machete

    SGJKT48TOKEN – Hadiah Token SG2

    TKNSG2WINDAH – Hadiah Token SG2

    JKT48TOKENSG – Hadiah Token SG2

    X5HCV6PVGHH3 – Hadiah Token SG2

    EMASOLIM2024 – Incubator Voucher

    TKNBUNDLEGYC – Pramuka Token

    WISHTX8J3NMR – 100x Token Wish N Win

    JKT48RAMADAN – Token Katana 

    JEKATEFUTSAL – Token Katana, Token Jersey

    RIZKYRIDHOFF (Terbaru)

    Cara klaim kode redeem FF

    1. Buka situs https://reward.ff.garena.com/id.

    2. Masuk atau login ke akunmu dengan beberapa alternatif cara, yaitu dari akun facebook, alamat email Google, akun Apple, VK atau Huawei, hingga akun Twitter.

    3. Masukkan salah satu kode redeem FF.

    4. Pada umumnya, kode redeem Garena berjumlah 12 sampai 16 digit. Klik konfirmasi.

    5. Jika kode tersebut masih valid, maka hadiah akan langsung dikirim ke Inbox Anda.

  • Pelanggaran Data SpyX Capai 2 Juta Orang, Pengguna Apple Jadi Korban

    Pelanggaran Data SpyX Capai 2 Juta Orang, Pengguna Apple Jadi Korban

    Bisnis.com, JAKARTA — Sebuah pelanggaran data besar terkait dengan spyware konsumen, SpyX, terungkap dan menyebabkan ribuan pengguna Apple terdampak.

    Pelanggaran tersebut terjadi pada Juni 2024, tetapi baru dilaporkan sekarang, mengungkapkan bahwa hampir 2 juta individu menjadi korban, termasuk ribuan pengguna Apple.

    Melansir dari Techcrunch, Kamis (20/3/2025) SpyX, bersama dengan dua aplikasi seluler terkait lainnya, diduga terlibat dalam kebocoran data sensitif. Rekaman yang terungkap mencakup 1,97 juta catatan akun unik, yang sebagian besar berisi alamat email yang terkait dengan SpyX.

    Selain itu, data ini juga mencakup hampir 300.000 alamat email yang terhubung dengan dua aplikasi kloning SpyX, MSafely dan SpyPhone.

    Troy Hunt, pengelola situs pemberitahuan pelanggaran data Have I Been Pwned, menerima salinan data yang terungkap dalam bentuk dua berkas teks.

    Hunt mengonfirmasi bahwa 40% alamat email dalam data tersebut sudah ada di database situsnya, yang menunjukkan dampak luas dari pelanggaran ini.

    Di dalam data yang terungkap, Hunt mengidentifikasi sekitar 17.000 set kredensial akun Apple, yang jelas menunjukkan bahwa pengguna iPhone dan iPad juga menjadi korban. 

    Untuk melindungi pengguna, Hunt memberikan daftar kredensial yang terlibat kepada Apple sebelum informasi tersebut dipublikasikan.

    Meskipun operator SpyX belum memberikan tanggapan terkait pelanggaran ini, Google sudah mengambil langkah tegas dengan menghapus ekstensi Chrome yang terkait dengan kampanye SpyX, menegaskan bahwa kebijakan mereka melarang spyware dan stalkerware.

    SpyX sendiri dikenal sebagai perangkat lunak pemantauan seluler yang dapat diunduh pada perangkat Android dan Apple. 

    Spyware ini, yang sering digunakan untuk memantau anak-anak dan pasangan atau yang dikenal dengan stalkerware dan couplesware. Penggunaan spyware semacam ini untuk memata-matai tanpa sepengetahuan korban umumnya ilegal.

    SpyX bekerja dengan memanfaatkan celah di perangkat Android, yang mengharuskan pengguna untuk mengunduh aplikasi dari luar Google Play Store dan memiliki akses fisik ke perangkat korban. 

    Untuk pengguna Apple, SpyX menyusup melalui cadangan iCloud, yang menyimpan data penting seperti pesan dan foto. Dengan mendapatkan kredensial iCloud korban, spyware ini dapat terus mengunduh cadangan terbaru perangkat.

    “Kebijakan Chrome Web Store dan Google Play Store dengan jelas melarang kode berbahaya, spyware, dan stalkerware, dan jika kami menemukan pelanggaran, kami akan mengambil tindakan yang sesuai. Jika pengguna menduga Akun Google mereka telah disusupi, mereka harus segera mengambil langkah-langkah yang disarankan untuk mengamankannya,” kata juru bicara Google Ed Fernandez kepada TechCrunch.

  • iPhone Makin Mirip HP Android, Apple Ngamuk Bilang Begini

    iPhone Makin Mirip HP Android, Apple Ngamuk Bilang Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Komisi Uni Eropa menguraikan prosedur yang harus diambil oleh Apple untuk memastikan kompatibilitas antara sistem operasi iOS dengan perangkat pihak ketiga yang terhubung, seperti smartwatch dengan iPhone.

    Apple diminta memberikan akses kepada perangkat pihak ketiga ke notifikasi iOS. Selain itu, Apple diminta untuk membuat pesaingnya bisa berbagi file AirDrop, streaming AirPlay, dan lainnya.

    Dengan kata lain, iPhone di masa depan diharuskan makin mirip HP Android yang memiliki konsep terbuka bagi perangkat pihak ketiga. Selama ini, iPhone dikenal eksklusif dan hanya bisa terintegrasi dengan ekosistem produk Apple lainnya.

    Daftar fitur yang diperintahkan oleh komisi Uni Eropa kepada Apple untuk diimplementasikan sangat banyak. Ini juga menandakan bahwa setiap fitur Apple di masa depan dengan integrasi perangkat keras pihak pertama juga harus tersedia untuk perusahaan pihak ketiga.

    Hal ini termasuk mengizinkan perangkat yang terhubung, seperti smartwatch pihak ketiga, untuk memiliki akses penuh ke sistem notifikasi iOS, serta hak eksekusi di latar belakang, seperti cara kerja Apple Watch dengan iPhone.

    Persyaratan lainnya termasuk secara otomatis menyediakan akses ke informasi jaringan Wi-Fi ke aksesori, memungkinkan koneksi Wi-Fi peer-to-peer bandwidth tinggi, dan membuka chip NFC untuk mengomunikasikan data seperti rincian kartu pembayaran pengguna ke perangkat yang terhubung dengan pihak ketiga.

    Komisi Eropa menekankan bahwa Apple harus menerapkan perubahan ini sesuai dengan Undang-Undang Pasar Digital (Digital Markets Act/DMA) UE, yang diberlakukan pada 2022 untuk mempromosikan ekonomi digital yang lebih adil dan lebih kompetitif.

    Komisi juga telah mengumumkan jadwal untuk fitur-fitur yang disebutkan di atas. Dukungan pihak ketiga untuk notifikasi iOS, misalnya, akan mulai tersedia dalam versi beta pada akhir tahun ini, dengan peluncuran penuh pada 2026.

    Respons Apple

    Menanggapi detail aturan ini, Apple dengan tegas mengecam keputusan Uni Eropa tentang persyaratan interoperabilitas spesifik yang harus diterapkan perusahaan dalam beberapa bulan mendatang.

    “Keputusan hari ini membungkus kami dengan birokrasi, memperlambat kemampuan Apple untuk berinovasi bagi pengguna di Eropa dan memaksa kami untuk memberikan fitur-fitur baru kami secara gratis kepada perusahaan-perusahaan yang tidak harus mengikuti peraturan yang sama,” ujar Apple dalam pernyataan dikutip dari 9to5 Mac, Kamis (20/3/2025).

    “Hal ini buruk bagi produk kami dan pengguna Eropa. Kami akan terus bekerja sama dengan Komisi Eropa untuk membantu mereka memahami pengguna kami,” imbuh pernyataan tersebut.

    Terkait dengan privasi pelanggan, Apple sangat prihatin dengan persyaratan seputar pembukaan akses ke sistem notifikasi iOS.

    Perusahaan mengindikasikan bahwa langkah-langkah ini akan memungkinkan perusahaan untuk menyedot semua notifikasi pengguna dalam bentuk yang tidak terenkripsi ke server mereka. Sehingga mengabaikan semua perlindungan privasi yang diterapkan Apple.

    Perusahaan ini juga kesal dengan “birokrasi” yang diberlakukan pada bisnisnya di masa depan. Dikatakan bahwa keputusan tersebut memungkinkan para pejabat dan pihak ketiga menghalangi Apple untuk merilis produk dan fitur baru kepada pelanggan. Selain menghambat proses pengembangan, pada dasarnya Apple dipaksa untuk memberikan semua inovasinya kepada pihak lain secara gratis.

    Sejauh ini, Komisi Eropa hanya menggunakan alat spesifikasi Digital Markets Act ini dengan Apple. Itu berarti hanya Apple yang dipaksa untuk mematuhi aturan ini, sementara yang lain dapat dengan bebas memanfaatkannya.

    (fab/fab)

  • Oppo Find N5 Siap Hadir di Pasar Indonesia, HP Layar Lipat dengan Desain Ramping – Page 3

    Oppo Find N5 Siap Hadir di Pasar Indonesia, HP Layar Lipat dengan Desain Ramping – Page 3

    Sebelumnya, Oppo resmi memperkenalkan smartphone layar lipat terbarunya, Find N5, pada hari ini, Kamis (20/2/2025).

    Sebagai penerus Find N3, ponsel ini  menghadirkan peningkatan signifikan, mulai dari desain lebih ramping, layar lebih lebar, baterai berkapasitas jumbo, hingga AI lebih canggih.

    “Find N5 membuka potensi ponsel lipat, memberikan pengalaman tablet dan laptop dalam genggaman kita,” ucap Diego Heinz, Head of Find N5 Product Marketing Oppo, saat peluncuran Oppo Find N5 di Singapura.

    Dia menjelaskan, “ponsel ini hadir dengan bodi tipis dan ringan, dan sudah beroperasi menggunakan ColorOS 15 disetel secara presisi untuk melakukan lebih banyak hal di dua layar yang imersif.”

    Menariknya, ini kali pertama sebuah merek HP Android secara eksklusif menghadirkan fitur integrasi secara penuh dengan ekosistem Apple, khususnya macOS.

    “Find N5 tidak menutup pintu, namun membukanya, mengembangkan potensi semua teknologi Anda sekaligus membuat Anda tetap terhubung sepanjang hari dan seterusnya,” ujarnya.

  • Petaka Baru, Tetangga RI Diam-diam Pakai Senjata Bahaya Buatan Israel

    Petaka Baru, Tetangga RI Diam-diam Pakai Senjata Bahaya Buatan Israel

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kelompok akademisi dan peneliti keamanan The Citizen Lab melaporkan beberapa negara yang diduga menjadi pengguna ‘senjata’ mata-mata alias spyware buatan Paragon Solutions asal Israel.

    Di antara negara-negara tersebut, ada 2 yang merupakan ‘tetangga’ Indonesia, yakni Singapura dan Australia. Sisanya adalah Kanada, Denmark, Siprus, dan Israel.

    The Citizen Lab yang berbasis di Universitas Toronto telah menyelidiki Paragon Solutions selama lebih dari 1 dekade. Dalam laporan terbarunya, The Citizen Lab mengatakan pemerintah di 6 negara diduga telah mengoperasikan layanan Paragon.

    Selama ini, Paragon mencoba membedakan dirinya dengan para pesaing, seperti NSO Group. Paragon mengklaim sebagai vendor spyware yang lebih bertanggung jawab.

    Pada 2021 lalu, seorang eksekutif senior Paragon yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Forbes bahwa rezim otoriter atau non-demokratis tidak akan pernah menjadi klien perusahaan.

    Namun, pada akhir Januari lalu, WhatsApp menyebarkan notifikasi ke 90 pengguna yang diyakini menjadi target spyware milik Paragon.

    Menanggapi skandal tersebut, CEO Paragon John Fleming mengatakan kepada TechCrunch bahwa perusahaan memberikan lisensi teknologinya kepada sekelompok negara demokratis, terutama Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.

    Media berita Israel melaporkan pada akhir 2024 bahwa modal ventura AS AE Industrial Partners telah mengakuisisi Paragon setidaknya dengan uang muka US$500 juta atau setara Rp8,2 triliun.

    Dalam laporan yang terbit pada Rabu (19/3), The Citizen Lab mengatakan mereka berhasil memetakan infrastruktur server yang digunakan Paragon untuk alat mata-matanya. Server itu diberi nama kode ‘Graphite’ oleh vendor tersebut, berdasarkan informasi dari sumber dalam.

    Bermula dari bocoran tersebut, The Citizen Lab lantas mengembangkan beberapa sidik jari yang mampu mengidentifikasi server Paragon dan sertifikat digital terkait. Peneliti kemudian menemukan beberapa alamat IP yang di-hosting di perusahaan telekomunikasi lokal.

    The Citizen Lab mengatakan mereka yakin ini adalah server milik pelanggan Paragon, sebagian berdasarkan inisial sertifikat, yang tampaknya cocok dengan nama negara tempat server tersebut berada.

    “Bukti tidak langsung yang kuat mendukung adanya hubungan antara Paragon dan infrastruktur yang kami petakan,” tulis Citizen Lab dalam laporan tersebut, dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (20/3/2025)

    “Infrastruktur yang kami temukan terhubung ke halaman web berjudul ‘Paragon’ yang ditampilkan melalui alamat IP di Israel, serta sertifikat TLS yang memuat nama organisasi ‘Graphite’,” kata laporan tersebut.

    The Citizen Lab mengatakan para peneliti mengidentifikasi beberapa nama kode lain yang menunjukkan calon pelanggan pemerintah Paragon lainnya. Di antara negara-negara yang diduga sebagai pelanggan, The Citizen Lab mengungkap Kepolisian Provinsi Ontario (OPP) Kanada.

    TechCrunch telah menghubungi juru bicara di pemerintah negara-negara yang disebut, yakni Australia, Kanada, Siprus, Denmark, Israel, dan Singapura. Tak ada perwakilan yang merespons.

    Juru bicara OPP Jeffrey Del Guidice tidak membantah temuan The Citizen Lab. Sebaliknya, ia menekankan bahwa pembocoran informasi terkait teknik dan teknologi investigasi tertentu dapat membahayakan proses penyelidikan yang sedang berlangsung, serta mengancam keselamatan publik dan petugas.

    Sementara itu, pihak Paragon mengatakan The Citizen Lab menghimpun informasi yang sangat terbatas dan beberapa tidak akurat.

    “Mengingat keterbatasan informasi yang diberikan, kami tidak dapat memberikan komentar saat ini,” kata CEO Fleming.

    Ia tak merespons lebih lanjut ketika ditanya oleh TechCrunch terkait informasi tak akurat yang dilaporkan The Citizen Lab.

    Metode Mata-mata Paragon Lebih Susah Ditemukan

    The Citizen Lab mencatat bahwa semua orang yang diberi tahu oleh WhatsApp, yang kemudian menghubungi organisasi tersebut agar ponsel mereka dianalisis, menggunakan ponsel Android. Hal ini memungkinkan para peneliti untuk mengidentifikasi “artefak forensik” yang ditinggalkan oleh spyware Paragon, yang oleh para peneliti disebut “BIGPRETZEL.”

    Juru bicara Meta Zade Alsawah mengatakan perusahaan bisa mengonfirmasi bahwa indikator dari The Citizen Lab terkait BIGPRETZEL terkait dengan Paragon.

    “Kami telah melihat sendiri bagaimana spyware komersial dapat dijadikan senjata untuk menargetkan jurnalis dan masyarakat sipil, dan perusahaan-perusahaan ini harus bertanggung jawab,” demikian pernyataan Meta.

    “Tim keamanan kami terus berupaya untuk mengatasi ancaman, dan kami akan terus berupaya melindungi kemampuan orang-orang untuk berkomunikasi secara pribadi,” ia menambahkan.

    Sebagai catatan, HP Android tidak selalu menyimpan log perangkat tertentu. The Citizen Lab mencatat bahwa kemungkinan lebih banyak orang yang menjadi sasaran spyware Graphite, meskipun tidak ada bukti spyware Paragon di ponsel mereka.

    Untuk orang-orang yang diidentifikasi sebagai korban, tidak jelas apakah mereka pernah menjadi sasaran pada kesempatan sebelumnya.

    The Citizen Lab juga mengatakan spyware Graphite dari Paragon menargetkan dan membahayakan aplikasi tertentu di HP tanpa memerlukan interaksi apa pun dari target.

    Dalam kasus Beppe Caccia, salah satu korban di Italia yang bekerja untuk sebuah LSM yang membantu para migran, The Citizen Lab menemukan bukti bahwa spyware tersebut menginfeksi dua aplikasi lain di perangkat Android miliknya, tanpa menyebutkan nama aplikasi tersebut.

    The Citizen Lab mengatakan penargetan aplikasi tertentu alih-alih mengincar sistem operasi perangkat, dapat mempersulit investigasi forensik untuk menemukan bukti peretasa. Namun, metode ini dapat memberi akses ke pembuat aplikasi untuk mendeteksi operasi spyware.

    “Spyware Paragon lebih sulit dideteksi daripada kompetitor seperti Pegasus [milik NSO Group], tetapi, pada akhirnya, tidak ada serangan spyware yang ‘sempurna’,” kata Bill Marczak, peneliti senior di The Citizen Lab, kepada TechCrunch.

    “Mungkin petunjuknya ada di tempat yang berbeda dari yang biasa kita lihat, tetapi dengan kolaborasi dan berbagi informasi, bahkan kasus yang paling sulit pun dapat terungkap,” ia menambahkan.

    The Citizen Lab juga mengatakan telah menganalisis iPhone milik David Yambio, yang bekerja erat dengan Caccia dan orang lain di LSM miliknya. Yambio menerima pemberitahuan dari Apple tentang ponselnya yang menjadi sasaran spyware bayaran, tetapi para peneliti tidak dapat menemukan bukti bahwa ia menjadi sasaran spyware Paragon.

    (fab/fab)

  • Google Pixel 9a Rilis Resmi, iPhone 16e Jadi Kurang Menarik

    Google Pixel 9a Rilis Resmi, iPhone 16e Jadi Kurang Menarik

    Jakarta, CNBC Indonesia – Apple baru saja merilis iPhone 16e yang menggantikan seri iPhone SE pada 19 Februari 2025. Ponsel tersebut menyasar kelas menengah (mid-range), sebagai alternatif bagi pengguna yang memiliki bujet terbatas.

    Meski harganya terjangkau, iPhone 16e sudah dilengkapi beberapa fitur ala flagship dari ‘keluarga’ iPhone 16, seperti chip A18 terbaru, fitur Apple Intelligence, serta desain layar lega 6,1-inci dengan bezel tipis dan tanpa home button.

    Merespons kehadiran iPhone 16e, Google meluncurkan Pixel 9a dengan banderol harga lebih terjangkau. Jika iPhone 16e dihargai US$599 (Rp9,8 jutaan), Pixel 9a lebih murah dengan harga US$499 (Rp8,2 jutaan).

    Tak cuma lebih murah, Pixel 9a juga menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan iPhone 16e. Layar Pixel 9a lebih lega dengan ukuran 6,3-inci atau mirip dengan Pixel 9 reguler. Refresh rate-nya 120Hz dan tingkat kecerahan layar super tinggi menembus 2.700nits.

    Jeroannya mengandalkan chip Tensor G4 yang mirip dengan Pixel 9 yang lebih mahal. Kapasitas baterainya terbilang standar, yakni 5.100 mAh.

    Pixel 9a juga dilengkapi perlindungan anti air dan debu dengan sertifikasi IP68. Google berkomitmen memberikan pembaruan sistem operasi dan tambal keamanan hingga 7 tahun, dikutip dari Engadget, Kamis (20/3/2025).

    Di sektor fotografi, Pixel 9a disesuaikan untuk perangkat murah, sehingga tidak se-‘wow’ Pixel 9. Tak ada fitur zoom optikal khusus yang disematkan.

    Namun, Pixel 9a memanfaatkan fitur fokus makro berbasis AI yang memungkinkan pengguna menangkap objek dengan jarak super dekat.

    Kamera Pixel 9a juga memiliki sensor beresolusi 13MP untuk fungsi ultrawide. Fungsi serupa tak ditemukan pada kamera iPhone 16e.

    Kamera utama Pixel 9a sama dengan iPhone 16e dengan sensor beresolusi 48MP. Namun, teknologi yang disematkan tentunya berbeda dan hasil penjepretan menyesuaikan selera masing-masing pengguna.

    Sama seperti iPhone 16e yang dilengkapi Apple Intelligence mirip seri iPhone 16, Pixel 9a juga mendapat jejeran fitur AI yang mirip dengan Pixel 9.

    Beberapa fitur AI Google canggih yang tersedia adalah Gemini Live Video, Pixel Recorder, Pixel Studio, Google VPN, serta pendeteksi kecelakaan mobil.

    HP ini memiliki RAM 8GB dan penyimpanan 128GB yang lumayan lumrah di HP kelas menengah.

    (fab/fab)

  • Fitur Apple Watch untuk Ramadhan Tetap Aktif dan Sehat

    Fitur Apple Watch untuk Ramadhan Tetap Aktif dan Sehat

    Jakarta

    Ramadhan bukan sekadar menahan lapar dan haus, tapi juga tentang transformasi diri. Perubahan ritme hidup, dari sahur dini hari hingga malam tarawih, menuntut adaptasi.

    Di tengah kesibukan itu, Apple Watch Series 10 hadir membantu kamu menjaga kesehatan, produktivitas, dan kedamaian hati.

    Bangun Segar, Jalani Hari Penuh Energi

    Sahur dan tarawih seringkali menggeser jam tidur. Tapi jangan biarkan itu mengganggu kualitas istirahat kamu.

    Aplikasi Tidur di Apple Watch bukan sekadar pencatat waktu tidur. Ia menganalisis siklus tidur kamu, dari REM hingga lelap, memberi wawasan berharga untuk meningkatkan kualitas istirahat. Bangun dengan segar, siap menaklukkan hari!

    Pantau Kesehatan, Jaga Keseimbangan

    Ramadan penuh dengan godaan kuliner dan aktivitas sosial. Aplikasi Vitals menjadi “dokter pribadi” di pergelangan tangan kamu, memantau detak jantung, laju pernapasan, dan metrik kesehatan lainnya. Jaga keseimbangan antara ibadah, aktivitas fisik, dan istirahat yang cukup.

    Tetap Aktif, Raih Kebugaran Optimal

    Puasa bukan alasan untuk bermalas-malasan. Aplikasi Aktivitas akan menjadi motivator andalan kamu.

    Targetkan “cincin aktivitas” setiap hari, mulai dari peregangan ringan hingga jalan santai setelah tarawih. Setiap gerakan kecil berkontribusi pada kebugaran optimal kamu.

    Wanita dan Ramadan: Siklus Teratur, Ibadah Lancar

    Perubahan pola makan dan tidur dapat memengaruhi siklus menstruasi. Apple Watch membantu kamu memantau siklus dengan akurat, mencatat gejala, dan memprediksi periode berikutnya. Dengan fitur suhu pergelangan tangan, kamu dapat merencanakan ibadah dengan lebih baik.

    Tenangkan Jiwa, Raih Kedamaian Hati

    Ramadan adalah waktu yang tepat untuk refleksi diri. Fitur Bernapas dan aplikasi mindfulness lainnya seperti Mindllama atau Stoic membantu kamu menenangkan pikiran dan fokus pada hal-hal yang esensial. Sisihkan waktu sejenak untuk bersyukur dan merenungkan makna Ramadan.

    Maksimalkan Ramadan dengan Aplikasi Pendukung

    Apple Watch menawarkan berbagai aplikasi untuk memperkaya pengalaman Ramadan:

    Muslim Pro: Waktu salat, hitung mundur puasa, dan arah kiblat dalam genggaman kamu.

    Endel: Soundscapes personal untuk relaksasi dan fokus, sesuai rutinitas Ramadan kamu.

    Terstruktur: Atur jadwal salat, iftar, dan tugas harian kamu dengan rapi.

    Todoist: Kelola komitmen Ramadan kamu dengan pengingat dan daftar tugas simpel.

    (afr/afr)

  • WhatsApp Ubah Logo WhatsApp Business, Jamin Fitur Favorit Tetap Ada – Page 3

    WhatsApp Ubah Logo WhatsApp Business, Jamin Fitur Favorit Tetap Ada – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Platform perpesanan WhatsApp mengubah tampilan logo untuk WhatsApp Business. Melalui pernyataan yang dikirimkan ke media, WhatsApp mengumumkan pihaknya memperbarui logo, sehingga lebih mencerminkan jangkauan global layanan pesan ini.

    “Kami baru saja memperbarui logo WhatsApp Business untuk mencerminkan jangkauan global dan dukungan kami terhadap usaha kecil dan menengah di seluruh dunia,” kata pihak WhatsApp lewat pernyataan.

    Adapun logo ini meski berubah, tetap mempertahankan elemen khas WhatsApp. Namun, tetap dengan sentuhan yang lebih segar.

    Adapun tampilan dari logo baru WhatsApp Business adalah logo WhatsApp dengan sebuah ikon tambah di bagian kanan atasnya.

    WhatsApp menyebut, logo ini akan segera hadir di Google Play Store, App Store Apple, dan di dalam aplikasi serta situs web dan berbagai platform lainnya.

    “Lewat tampilan baru WhatsApp Business, kami ingin membantu bisnis lebih mudah menemukan, mengakses, dan memanfaatkan fitur yang tepat untuk mencapai tujuan mereka,” ungkap pihak WhatsApp.

    Adapun menurut WhatsApp, logo baru mereka untuk WhatsApp Business memiliki tampilan lebih segar sehingga melambangkan potensi, profesionalisme, dan kepercayaan. WhatsApp mengklaim, nilai-nilai tersebut merupakan nilai inti dari pengalaman WhatsApp bisnis.

    WhatsApp menghadirkan pengaturan privasi baru untuk Last Seen. Fitur ini memungkinkan pengguna mengatur agar hanya kontak terpilih yang bisa melihat kapan terakhir kamu online serta mengecualikan kontak tertentu agar tidak bisa liat Last Seen.