brand merek: Apple

  • China Kena ‘Prank’ Kebijakan Tarif Trump, Barang Elektronik Tidak Jadi Masuk Pengecualian – Halaman all

    China Kena ‘Prank’ Kebijakan Tarif Trump, Barang Elektronik Tidak Jadi Masuk Pengecualian – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kebingungan terus terjadi terkait penetapan sanksi tarif timbal balik 145 persen yang diberikan Trump kepada China pada pekan lalu.

    Hal in terjadi lantaran terus bergantinya detail terkait penetapan sanksi tersebut secara terus menerus oleh administrasi Trump.

    Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada hari Sabtu waktu setempat (12/4/2025) pemerintahan Trump mendadak mengumumkan ralat terkait kebijakan terkait kenaikan tarif untuk China.

    Administrasi Trump mengumumkan bahwa kebijakan tersebut tak berlaku bagi turunan produk-produk yang berkaitan dengan perangkat elektronik seperti smartphone dan laptop.

    Dalam pernyataannya, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS menyebutkan bahwa barang seperti smartphone, laptop, hard drive, monitor panel datar, dan beberapa chip memenuhi syarat untuk pengecualian.

    Mesin pembuat semikonduktor juga dikecualikan, sehingga tidak dikenai tarif 145 persen untuk produk Tiongkok atau tarif dasar 10 persen untuk negara lain.

    Namun tak selang beberapa lama setelah pernyataan tersebut diumumkan, administrasi Trump kembali mengubah pendiriannya.

    Pembebasan tarif yang diumumkan untuk elektronik seperti ponsel pintar dan laptop hanya tersebut ternyata sifatnya hanya sementara saja ujar Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick pada Minggu (14/4/2025).

    Dikutip dari Associated Press, Lutnick mengaku kebijakan yang diumumkan oleh Bea Cukai AS itu sifatnya memberikan kelonggaran sementara hingga pemerintahan Trump merancang pendekatan tarif baru yang lebih spesifik untuk industri semikonduktor.

    “Mereka dibebaskan dari tarif timbal balik, tetapi tetap masuk dalam tarif semikonduktor, yang akan berlaku sekitar satu atau dua bulan lagi,” ujar Lutnick dalam wawancara dengan ABC’s “This Week” pada Minggu.

    Hal senada juga disampaikan oleh Perwakilan Perdagangan AS Jamieson Greer dalam CBS’s “Face the Nation” pada Minggu.

    Greer bahkan menilai istilah “pengecualian” yang dipakai Bea Cukai sangat tidak tepat.

    “Ini bukan benar-benar pengecualian. Kata itu bahkan tidak tepat digunakan,” kata Greer.

    “Jenis rantai pasok ini dipindahkan dari rezim tarif global atau tarif timbal balik ke rezim tarif keamanan nasional.” sambungnya.

    “Presiden memutuskan kami tidak akan memberikan pengecualian. Kami tidak bisa memiliki solusi yang penuh celah untuk masalah universal yang dihadapi.” tutup Greer.

    Pernyataan terbaru dari Lutnick dan Greer ini juga diamini langsung oleh Donald Trump melalui pernyataan di TruthSocial pada Minggu.

    Trump menyatakan di media sosial bahwa tidak ada “pengecualian” sama sekali terkait kebijakan tarif timbal baliknya untuk China termasuk bagi barang-barang elektronik. 

    “Gedung Putih saat ini sedang mempelajari Semikonduktor dan SELURUH RANTAI PASOK ELEKTRONIK.” ungkap trump

    Trump juga mengaku barang-barang elektronik hanya dipindahkan ke kategori berbeda dan tetap dikenai tarif 20 persen sebagai bagian dari langkah pemerintahannya untuk menghukum China atas peran mereka dalam peredaran narkoba jenis fentanil.

    Pernyataan administrasi Trump yang kerap berubah-ubah ini seolah-olah menjadi “Prank” bagi China yang sebelumnya sempat memberi respons positif terkait pengecualian barang elektronik dalam pengumuman tarif yang diumumkan Bea Cukai AS.

    Hal ini terlihat dari pernyataan Kementerian Perdagangan China pada Minggu yang menyambut baik perubahan ini sebagai langkah kecil, meski tetap mendesak AS untuk mencabut seluruh tarif yang tersisa.

    PRESIDEN AS – Tangkapan layar YouTube White House pada Rabu (26/3/2025) yang menunjukkan Presiden Trump Singgah Bertemu Duta Besar AS pada Selasa (25/3/2025). (Tangkapan layar YouTube White House)

    Sebelumnya, pengecualian ini diprediksi menguntungkan perusahaan teknologi besar seperti Apple, Samsung, dan produsen chip seperti Nvidia.

    Pengecualian ini juga sebelumnya sempat membantu sejumlah produsen elektronik dalam menghadapi  ketidakpastian tarif di masa depan.

    Sayangnya, kebijakan adminsitrasi Trump yang terus berganti ini diprediksi meredam antisipasi kenaikan saham teknologi pada Senin ini saat bursa saham dibuka.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Top 5 News: Harga iPhone hingga Ketua PN Jaksel Tersangka

    Top 5 News: Harga iPhone hingga Ketua PN Jaksel Tersangka

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga iPhone yang diprediksi melonjak tiga kali lipat imbas perang dagang AS vs China hingga ketua PN Jakarta Selatan (PN Jaksel) menjadi tersangka suap dalam vonis kasus korupsi ekspor CPO menjadi dua di antara top 5 news Beritasatu.com sepanjang Minggu (13/4/2025). 

    Selain itu juga kelanjutan kasus Ridwan Kamil dengan Lisa Mariana masih mendapat perhatian dari pembaca.

    Berikut top 5 news Beritasatu.com: 

    1. Perang Dagang AS dan China, Harga iPhone Diprediksi Naik 3 Kali Lipat!

    Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kian memanas setelah kedua negara memutuskan untuk saling memberikan tarif balasan. Di tengah memanasnya isu perang dagang AS dan China, harga iPhone diprediksi naik hingga tiga kali lipat, yakni menjadi lebih dari US$ 3.000 dari semula US$ 1.000.

    Melansir dari AP News, pemerintahan Presiden Donald Trump memprediksi Apple akan memindahkan produksi iPhone ke dalam negeri di tengah eskalasi konflik kedua negara. Diketahui, Apple telah memproduksi sebagian besar iPhone di China sejak model pertamanya masuk pasaran 18 tahun lalu.

    2. Pengacara Ridwan Kamil Sindir Lisa Mariana: Ente Siapa Mau Dinafkahi?

    Kuasa hukum Ridwan Kamil, Muslim Jaya Butarbutar, menanggapi pernyataan selebgram Lisa Mariana yang mengeklaim memiliki anak dari kliennya. Ia meminta Lisa untuk tidak hanya berbicara di media sosial atau membentuk opini publik, tetapi menempuh jalur hukum yang semestinya.

    “Jangan hanya sebatas omong-omong, jangan sekadar mempublikasikan ke media untuk menggiring opini publik,” ujar Muslim Jaya dikutip dari channel YouTube, Minggu (13/4/2025).

    Menurutnya, ada mekanisme hukum yang dapat digunakan apabila Lisa Mariana memang menginginkan pengakuan status anak dari Ridwan Kamil.

    3. Gubernur Bengkulu Siap Tampung 1.000 Warga Gaza

    Top 5 news lainnya adalah kesiapan Gubernur Bengkulu Helmi Hasan untuk menampung warga Gaza di Bumi Merah Putih. Helmi menyambut positif inisiatif Presiden Prabowo Subianto yang menyatakan Indonesia siap menampung 1.000 warga Gaza Palestina.

    “Kita Bumi Merah Putih menyambut rencana Presiden Prabowo yang siap menampung 1.000 warga Gaza. Presiden belum menyebut daerah mana, maka kita menyatakan siap dan mendukung penuh,” kata Helmi, Sabtu (12/4/2025).

    Gubernur Helmi menjelaskan, apabila diizinkan akan segera menyiapkan tempat atau lahan sebagai rumah tinggal warga Gaza. “Intinya kita siap menampung 1.000 warga Gaza di Provinsi Bengkulu,” tutup Helmi.

  • Pilihan Baru SUV Arogan, Ford Everest Sport Meluncur dengan Harga Rp 700 Jutaan

    Pilihan Baru SUV Arogan, Ford Everest Sport Meluncur dengan Harga Rp 700 Jutaan

    Jakarta

    Melengkapi lini Everest, Ford RMA Indonesia resmi merilis Next-Gen Everest Sport. SUV ini berparas ‘arogan’ yang hadir dengan spesifikasi lebih merakyat ketimbang tipe XLT dan Titanium. Everest Sport dijual dengan harga Rp 700 jutaan.

    Secara tampilan, Ford Everest Sport tetap hadir dengan wujud yang sangar. Apalagi mobil ini dilengkapi dengan grill hitam, roof rail, hingga spion hitam.

    Penggunaan pelek alloy 20 inci serta model lampu LED C-Clamp juga bikin tampil tetap terlihat berkelas, meski menjadi trim paling hemat.

    Nah! Bedanya dengan Everest tipe termahal, mobil ini dibekali dengan mesin diesel 2.0L Turbo tunggal. Sementara tipe termahalnya pakai teknologi bi-Turbo.

    Selain itu, Ford juga membekali Everest Sport dengan penggerak 4×2 dengan transmisi otomatis 6-percepatan. Diklaim akselerasinya responsif dan tetap halus berkat teknologi SelectShift.

    Ford membekali Everest Sport dengan empat mode berkendara: Normal, Eco, Tow/Haul, dan Slippery. Fitur ini bikin mobil lebih fleksibel di berbagai kondisi jalan meski masih mengusung penggerak 4×2.

    Selain itu, ground clearance 200 mm dan kemampuan menerjang air hingga 800 mm membuat Everest Sport tetap siap diajak bertualang ke medan ekstrem.

    Di sektor keamanan, SUV ini dilengkapi tujuh airbag, sistem pengereman ABS, EBD, Brake Assist, dan rem parkir elektrik.

    Fitur keselamatan aktif seperti ESC, Traction Control, dan Rollover Mitigation bikin mobil tetap stabil di tikungan maupun jalan licin.

    Hill Launch Assist menjaga mobil tidak mundur saat menanjak. Ada juga Adaptive Load Control untuk kestabilan saat angkut beban berat.

    Ford Everest Sport Foto: dok. Ford RMA Indonesia

    Masuk ke kabin, kesan mewah langsung terasa lewat jok kulit dan kursi elektrik delapan arah di baris depan.

    Sistem infotainment-nya mengandalkan layar sentuh 10 inci dengan Ford SYNC 4A, Apple CarPlay, Android Auto, dan delapan speaker.

    Ada juga wireless charger dan empat USB port tersebar di kabin. Semua gadget keluarga bisa tetap terisi penuh sepanjang jalan.

    Fitur power liftgate bikin buka bagasi makin praktis. Sementara AC Dual-Zone menjaga kenyamanan suhu di area pengemudi dan penumpang.

    Nah untuk harganya, Ford Everest Sport dijual Rp 799.000.000 OTR Jakarta. Harga itu berarti lebih murah Rp 25 jutaan ketimbang tipe XLT dan Rp 170 jutaan ketimbang tipe Titanium.

    (mhg/rgr)

  • Kisruh Internal Terungkap, Alasan Gagalnya Siri dan Apple Intelligence Dibongkar

    Kisruh Internal Terungkap, Alasan Gagalnya Siri dan Apple Intelligence Dibongkar

    JAKARTA – Sebuah laporan investigasi terbaru dari The Information mengungkap kekacauan internal di balik kegagalan Apple dalam mengembangkan versi terbaru Siri lewat proyek Apple Intelligence. Berbagai pergantian arah teknis, kepemimpinan yang lemah, dan konflik internal disebut menjadi penyebab utama lambatnya kemajuan Siri dibandingkan dengan kompetitor seperti ChatGPT dari OpenAI.

    Apple sempat mempertimbangkan untuk membangun dua model bahasa berbeda: “Mini Mouse” untuk berjalan langsung di iPhone, dan “Mighty Mouse” di cloud. Namun, tim kepemimpinan Siri kemudian memutuskan hanya mengembangkan satu model besar yang berbasis cloud, sebelum kembali mengubah strategi berkali-kali. Ketidakkonsistenan ini membuat frustrasi banyak insinyur dan menyebabkan beberapa di antaranya memilih meninggalkan perusahaan.

    Masalah tak berhenti di sana. Budaya kerja yang terlalu santai, minim ambisi, dan keengganan mengambil risiko disebut sebagai sumber utama stagnasi Siri. Bahkan, tim AI/ML Apple dijuluki “AIMLess” oleh para karyawannya sendiri, sementara Siri dianggap seperti “hot potato” yang terus dilemparkan antar tim tanpa perbaikan signifikan.

    Konflik lain muncul seputar gaji, promosi cepat, dan waktu kerja yang lebih pendek bagi sebagian tim, menambah ketegangan di internal. Kepala AI Apple, John Giannandrea, pernah meremehkan ChatGPT saat diluncurkan tahun 2022 dan yakin Siri bisa ditingkatkan hanya dengan data pelatihan yang tepat dan strategi scraping web yang lebih baik. Namun, pada 2023, Apple melarang penggunaan model buatan perusahaan lain untuk produk akhir, meskipun model internal Apple dinilai masih tertinggal jauh dari teknologi OpenAI.

    Sementara itu, pemimpin Siri Robby Walker justru lebih fokus pada perbaikan kecil, seperti menghilangkan kata “hey” dalam perintah “Hey Siri”—sebuah proyek yang memakan waktu lebih dari dua tahun. Ia bahkan menolak inisiatif untuk menambahkan kemampuan empati pada Siri agar bisa merespons pengguna yang sedang mengalami krisis emosional.

    Apple juga sempat mengembangkan proyek bernama “Link” untuk Vision Pro, yang bertujuan memungkinkan kontrol aplikasi hanya lewat suara dan mendukung kolaborasi antar pengguna di ruang virtual. Namun, sebagian besar fitur ini dibatalkan karena tim Siri gagal mewujudkannya.

    Yang paling mencengangkan, laporan ini menyebut bahwa demo kemampuan Apple Intelligence yang diperlihatkan dalam acara WWDC 2024, seperti Siri yang bisa membaca email untuk mendeteksi jadwal penerbangan atau merancang rute makan siang melalui aplikasi pesan dan peta, ternyata hanyalah rekayasa. Banyak anggota tim Siri bahkan mengaku belum pernah melihat versi kerja dari fitur-fitur tersebut.

    Satu-satunya fitur yang benar-benar aktif di perangkat uji adalah animasi pita warna-warni di sekitar layar saat Siri digunakan—sebuah pencapaian yang jauh dari ekspektasi publik. Ini menjadi perubahan besar dari pendekatan Apple sebelumnya, yang hanya menampilkan fitur yang benar-benar sudah siap dan disetujui tim pemasaran.

    Meski demikian, harapan baru muncul dari Craig Federighi dan Mike Rockwell, yang kini memimpin upaya untuk menyelamatkan Siri. Federighi bahkan disebut telah menginstruksikan insinyur Siri untuk melakukan “apa pun yang diperlukan” agar Apple memiliki fitur AI terbaik, termasuk kemungkinan menggunakan model open-source dari luar jika memang diperlukan.

    Apple kini berada di persimpangan penting dalam persaingan AI, dan keberhasilan mereka akan sangat bergantung pada sejauh mana mereka mampu mengubah arah—dan memperbaiki kekacauan internal yang selama ini menghambat inovasi.

  • Apple Pencil Pro Kini Hadir dengan Desain Crayon, Bikin Nostalgia!

    Apple Pencil Pro Kini Hadir dengan Desain Crayon, Bikin Nostalgia!

    JAKARTA – Jika Anda ingin bernostalgia sambil tetap produktif di iPad, kini ada kabar gembira: Apple Pencil Pro kini tersedia dalam desain mirip crayon! Perusahaan kustomisasi gadget terkenal, ColorWare, resmi meluncurkan edisi spesial bertajuk “Apple Crayon Pro”, yang mengubah Apple Pencil Pro menjadi seperti krayon sungguhan.

    ColorWare menghadirkan “Apple Crayon Pro” dalam tujuh warna cerah: hitam, mint, merah muda, ungu, merah, putih, dan kuning. Tak hanya warnanya yang mencolok, desainnya juga dibuat menyerupai pembungkus khas krayon, lengkap dengan ujung berwarna yang senada. Sekilas, kamu bisa saja mengira ini adalah produk Crayola!

    Meski tampil seperti mainan anak-anak, perangkat ini tetap membawa fitur lengkap Apple Pencil Pro, termasuk kompatibilitas dengan iPad Pro M4, iPad Air M2 dan M3, serta iPad mini 7 dengan chip A17 Pro. Ini menjadikannya alat yang sempurna untuk desainer, seniman digital, hingga pengguna kreatif yang ingin tampil beda.

    Namun, desain unik ini datang dengan harga yang tak murah. Jika Apple Pencil Pro biasa dibanderol  129 dolar AS, maka “Apple Crayon Pro” dijual seharga  215 dolar AS — selisih  86 dolar ASuntuk tampilan yang lebih playful dan personal.

    Produk ini hadir dalam finishing matte dan dilengkapi dengan garansi satu tahun dari ColorWare. Ini bukan kali pertama perusahaan ini menghadirkan produk Apple bergaya retro: sebelumnya mereka juga membuat iPhone 7 dengan tampilan ala Macintosh jadul.

    Bagi sebagian orang, harga tambahan tersebut mungkin terasa berlebihan. Namun bagi penggemar desain unik dan pengalaman kreatif yang menyenangkan, Apple Crayon Pro bisa menjadi pilihan yang memikat — apalagi saat digunakan di aplikasi Freeform di iPad, rasanya seperti menggambar dengan krayon saat kecil dulu.

  • Imbas Perang Dagang, Harta Kekayaan Donatur Trump Merosot

    Imbas Perang Dagang, Harta Kekayaan Donatur Trump Merosot

    Jakarta

    Harta kekayaan sejumlah donatur yang mendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Trump dalam masa kampanye kini menurun tajam.

    Penurunan ini disebabkan berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh Trump, salah satunya yakni kebijakan pengenaan tarif resiprokal ke sejumlah negara. Penurunan tersebut terjadi tiga bulan pertama masa kepemimpinan Trump.

    Sejumlah donatur tersebut merupakan bos-bos dari perusahaan teknologi terbesar di AS, seperti CEO Meta Mark Zuckerberg, CEO Apple Tim Cook, CEO Google Sundar Pichai, CEO Tesla Elon Musk, dan pendiri Amazon Jeff Bezos.

    Berdasarkan CNN business dikutip, Kamis (10/4/2025), Elon Musk mengalami kerugian yang cukup besar. Dari data Bloomberg Billionaires Index, harta kekayaan Elon Musk anjlok US$ 143 miliar atau setara Rp 2.408 triliun (asumsi kurs Rp 16.805 per dolar AS) sejak awal tahun 2025.

    Penurunan tersebut sebagian besar disebabkan oleh penurunan tajam saham Tesla sebesar 28% dan kapitalisasi pasarnya turun US$ 376,6 miliar atau Rp 6.343 triliun sejak awal tahun ini pada penutupan pasar pada 9 April.

    Kemudian kekayaan bersih Bos Meta, Zuckerberg juga turun sebesar US$ 26,5 miliar atau Rp 446 triliun sejak awal tahun 2025. Harga saham Meta telah merosot hampir 2,25% tahun ini, menurunkan valuasi perusahaan sebesar $35,8 miliar.

    Lalu, harta kekayaan Bos Amazon Bezos juga mengalami penurunan sebesar US$ 47,2 miliar atau setara Rp 7,9 triliun sejak awal tahun ini. Saham Amazon juga turun 13% year-to-date, sehingga total valuasi perusahaan turun sebesar US$ 316,8 miliar atau Rp 5.336 triliun sejak awal tahun ini.

    CEO Google, Sundar Pichai bergabung dengan parade para CEO yang mengunjungi Mar-a-Lago beberapa minggu setelah pemilu. Google mendonasikan $1 juta untuk dana pengukuhan Trump dan menyiarkan acara tersebut secara langsung di YouTube.

    Harga saham Google kini telah anjlok 16,2%, dan valuasinya turun US$ 386,7 miliar atau setara Rp 6.513 triliun sejak awal tahun ini.

    Kemudian Tim Cook dari Apple, secara pribadi turut menyumbangkan US$ 1 juta atau setera Rp 16,8 miliar kepada komite pelantikan Trump. Ia juga bertemu dengan Trump di Mar-a-Lago setelah pemilu untuk membahas tarif dan peraturan teknologi Eropa.

    Apple juga memberikan kemenangan politik kepada Trump awal tahun ini ketika Apple mengumumkan investasi senilai US$ 500 miliar atau Rp 5.422 triliun di fasilitas AS selama empat tahun ke depan.

    Namun demikian, kebijakan tarif Trump bakal berdampak besar produk Apple yang diproduksi di pasar luar negeri seperti Tiongkok, Vietnam, dan India. Harga saham Apple alami penurunan 18,5% dari awal tahun ini, dan menurunkan nilai pasarnya sebesar US$ 684 miliar atau Rp 11.521 triliun.

    (kil/kil)

  • Hadapi Tarif 32%, Taiwan Mulai Negosiasi dengan AS – Page 3

    Hadapi Tarif 32%, Taiwan Mulai Negosiasi dengan AS – Page 3

    Sebelumnya, ponsel pintar dan komputer termasuk di antara banyak perangkat dan komponen teknologi yang akan dikecualikan dari tarif timbal balik atau resiprokal yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Hal itu berdasarkan panduan baru dari Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS.

    Mengutip CNBC, Sabtu (12/4/2025), panduan tersebut yang dikeluarkan pada Jumat malam waktu setempat muncul setelah Trump awal bulan ini mengenakan tarif 145% pada produk dari China. Hal ini langkah yang mengancam akan merugikan raksasa teknologi seperti Apple yang membuat iPhone dan sebagian besar produk lainnya di China.

    Panduan tersebut juga mencakup pengecualian untuk perangkat dan komponen elektronik lainnya, termasuk semikonduktor, sel surya, layar TV panel datar, flash drive, dan kartu memori.

    Produk-produk ini pada akhirnya dapat dikenakan bea tambahan, tetapi kemungkinan besar akan jauh lebih rendah daripada tarif 145% yang diberlakukan Trump pada barang-barang dari Tiongkok.

    Pengecualian tersebut merupakan kemenangan bagi perusahaan teknologi seperti Apple, yang membuat sebagian besar produknya di China. Negara tersebut memproduksi 80% iPad dan lebih dari setengah komputer Mac yang diproduksi, menurut Evercore ISI.

    “Ini adalah skenario impian bagi para investor teknologi,” kata Kepala Riset Wedbush Securities, Dan Ives, kepada CNBC.

    “Ponsel pintar dan chip yang dikecualikan merupakan skenario pengubah permainan dalam hal tarif China.”

    Ia menambahkan, tarif telah menjadi “awan hitam bagi teknologi sejak hari pembebasan, karena tidak ada sektor yang akan lebih dirugikan daripada teknologi besar.”

    “Saya pikir pada akhirnya para CEO teknologi besar berbicara dengan lantang, dan Gedung Putih harus memahami dan mendengarkan situasi bahwa ini akan menjadi bencana bagi teknologi besar jika diterapkan,” kata Ives.

    Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar CNBC.

  • Trump Bebaskan Smartphone dan Chip dari Tarif Impor China, Apple hingga Nvidia Akhirnya Nafas Lega? – Page 3

    Trump Bebaskan Smartphone dan Chip dari Tarif Impor China, Apple hingga Nvidia Akhirnya Nafas Lega? – Page 3

    Sejumlah analis teknologi menyambut keputusan ini sebagai agin segar para investor, khususnya di bidang teknologi. Dan Ives, Kepala Riset Teknologi Global di Wedbush Securities, mengatakan, langkah ini sebagai “skenario impian” bagi sektor teknologi.

    “Ponsel pintar dan chip yang dikecualikan merupakan skenario pengubah permainan dalam hal tarif China,” tulis Dan Ives di akun X pribadinya.

    Pihak Gedung Putih menjelaskan, pengecualian ini bukan berarti melemahkan kebijakan kemandirian teknologi, melainkan sebagai masa transisi.

    “Presiden Trump telah menegaskan, Amerika tidak dapat bergantung pada Tiongkok untuk memproduksi teknologi penting seperti semikonduktor, chip, telepon pintar, dan laptop,” ujar Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, dalam pernyataan resmi.

    Ia juga menambahkan, perusahaan-perusahaan teknologi telah didorong untuk segera memindahkan lini produksinya ke dalam negeri.

  • Apple-NVIDIA Bisa Napas, Smartphone-Chip dari China Tak Kena Tarif 145%

    Apple-NVIDIA Bisa Napas, Smartphone-Chip dari China Tak Kena Tarif 145%

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Donald Trump memberikan pengecualian dari tarif resiprokal atau “tarif balasan” 145% untuk produk smartphone, barang elektronik, hingga chip yang diimpor dari China. 

    Keputusan itu memberikan angin segar bagi perusahaan teknologi seperti Apple, Dell, dan NVIDIA yang bergantung pada produk impor, terutama dari China dan Taiwan. 

    Dilansir dari Reuters pada Minggu (13/4/2025), Badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS menerbitkan daftar kode tarif yang dikecualikan dari pajak impor. Pengecualian ini berlaku surut hingga 5 April 2025 pukul 12:01 pagi EDT (0401 GMT). 

    CBP AS mencantumkan 20 kategori produk, termasuk kode 8471 yang luas untuk semua komputer, laptop, drive disk, dan pemrosesan data otomatis. Daftar tersebut juga mencakup perangkat semikonduktor, peralatan, chip memori, dan layar panel datar.

    Pemberitahuan tersebut tidak memberikan penjelasan atas langkah tersebut, tetapi pengecualian pada tengah malam itu memberikan kelegaan bagi perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Apple, Dell Technologies, dan banyak importir lainnya.

    Tindakan Trump juga mengecualikan barang-barang elektronik tertentu dari tarif “dasar” 10% untuk barang-barang dari sebagian besar negara selain China, mengurangi biaya impor untuk semikonduktor dari Taiwan dan iPhone yang diproduksi di India.

    Analis Wedbush Securities Dan Ives menyebut pengumuman tersebut sebagai berita paling bullish yang bisa didengar akhir pekan ini.

    “Masih ada ketidakpastian dan volatilitas yang jelas di depan dengan negosiasi-negosiasi China ini. Namun, erusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Apple, Nvidia, Microsoft, dan industri teknologi yang lebih luas dapat bernapas lega pada akhir pekan ini hingga hari Senin,” kata Ives dikutip dari Reuters. 

    Banyak CEO perusahaan teknologi telah merangkul Trump saat ia memulai masa jabatan keduanya, menghadiri pelantikannya pada tanggal 20 Januari 2024 di Washington DC dan merayakannya bersama Trump.

    CEO Apple Tim Cook bahkan menjadi tuan rumah pesta pra-pelantikan dan mengunjungi Trump di rumahnya di Florida.

    Pengecualian produk impor China hanya berlaku untuk tarif resiprokal, yang naik menjadi 125% minggu ini, menurut seorang pejabat Gedung Putih. Bea masuk 20% sebelumnya yang diberlakukan Trump untuk semua impor China, yang menurutnya, terkait dengan krisis fentanil AS tetap berlaku.
    Namun, pejabat tersebut mengatakan bahwa Trump akan segera meluncurkan investigasi perdagangan keamanan nasional baru terhadap semikonduktor yang dapat mengarah pada tarif baru lainnya.

    Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Trump telah menjelaskan bahwa AS tidak dapat bergantung pada China untuk memproduksi teknologi penting seperti semikonduktor, chip, ponsel pintar, dan laptop.
    Namun dia mengatakan bahwa atas arahan Trump, perusahaan teknologi besar, termasuk Apple dan pembuat chip Nvidia dan Taiwan Semiconductor.

    “Mereka harus bergegas untuk melakukan produksi di Amerika Serikat sesegera mungkin,” ujarnya. 

  • Google PHK Lagi! Ratusan Pegawai di 3 Divisi Ini Jadi Korban

    Google PHK Lagi! Ratusan Pegawai di 3 Divisi Ini Jadi Korban

    Bisnis.com, JAKARTA – Google kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan memangkas ratusan posisi karyawan di divisi platform dan perangkat. Penyebab utamanya karena raksasa teknologi itu ingin beralih mengembangkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

    Langkah efisiensi ini menyasar divisi yang membawahi sistem operasi platform Android, perangkat ponsel Pixel, serta Chrome, termasuk sejumlah aplikasi lain yang dikelola perusahaan.

    Mengacu laporan The Information, pemangkasan ini terjadi setelah Google menawarkan program pengunduran diri sukarela kepada karyawan di unit terkait pada Januari 2025.

    “Sejak menggabungkan tim platform dan perangkat tahun lalu, kami telah berfokus untuk menjadi lebih gesit dan beroperasi lebih efektif. Ini termasuk melakukan beberapa pengurangan pekerjaan selain program keluar sukarela yang kami tawarkan pada Januari,” ujar juru bicara Google kepada The Information, dikutip Minggu (13/4/2025).

    Perampingan struktur organisasi ini mencerminkan fenomena badai PHK yang tengah terjadi di kalangan perusahaan raksasa teknologi atau Big Tech, di mana fokus bisnis dan investasi kini mulai beralih ke pengembangan kecerdasan buatan (AI) dan pembangunan pusat data.

    Misalnya, Meta Platforms Inc., induk perusahaan Facebook, pada Januari lalu juga memangkas sekitar 5% dari karyawan yang dianggap memiliki kinerja kurang baik. Di sisi lain, Meta tetap agresif merekrut insinyur yang bergerak di bidang machine learning.

    Tak hanya itu, Microsoft Corp juga melakukan langkah serupa dengan memangkas 650 posisi di unit Xbox pada September 2024. Selanjutnya, Amazon.com Inc turut mengurangi jumlah tenaga kerja di sejumlah unit, termasuk di divisi komunikasi.

    Bahkan Apple Inc juga dilaporkan telah memangkas sekitar 100 posisi dari unit layanan digitalnya tahun lalu.

    Sebelumnya, Bloomberg juga melaporkan bahwa Google telah melakukan PHK di divisi cloud pada Februari lalu. Meski demikian, pemangkasan tersebut dikabarkan hanya berdampak pada sebagian kecil tim di perusahaan.

    Sebagai catatan, pada Januari 2023, Alphabet pernah mengumumkan pemangkasan besar dengan mengurangi 12.000 posisi atau sekitar 6% dari total tenaga kerja global mereka.

    Gelombang efisiensi ini mencerminkan upaya perusahaan teknologi besar dalam menyesuaikan skala operasional sambil mengalihkan fokus dan sumber daya ke teknologi masa depan, khususnya pengembangan AI.

    Berdasarkan catatan Bisnis, fenomena tech winter atau musim dingin teknologi ini setidaknya terekam sejak 2022. Kehadiran AI berpotensi mengikis lapangan pekerjaan sektor teknologi hingga memicu terjadinya PHK besar-besaran di sektor teknologi. 

    Situs pelacak PHK, layoffs.fyi mencatat lebih dari 264.000 pekerja di PHK pada 2023 atau naik dari 2022 sebanyak 165.000 pekerja. Sementara itu, sepanjang 2024 tercatat sekitar 132.900 karyawan di 410 perusahaan kehilangan pekerjaan.