brand merek: Apple

  • Jualan Laptop Mendadak Laku Keras, Merek Terlaris Bukan Apple-Asus-HP

    Jualan Laptop Mendadak Laku Keras, Merek Terlaris Bukan Apple-Asus-HP

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penjualan laptop atau PC secara global mengalami kenaikan signifikan sepanjang kuartal-I (Q1) 2025, menurut laporan terbaru firma riset Couunterpoint.

    Sebanyak 61,4 juta unit PC dikapalkan dalam periode 3 bulan pertama di 2025. Angka itu naik 6,7% secara tahun-ke-tahun (YoY). 

    Counterpoint mengatakan pendorong utama pertumbuhan penjualan PC di Q1 adalah kekhawatiran vendor atas kebijakan tarif yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump.

    Dengan begitu, para vendor mempercepat pengiriman sebagai upaya antisipasi penambahan tarif. Sebagai informasi, tarif Trump untuk barang elektronik memang dikecualikan dan akan diatur dalam skema berbeda.

    Kendati demikian, ketidakpastian membuat produsen PC bergerak cepat untuk melakukan pengiriman perangkat. Pasalnya, China yang merupakan ‘musuh’ perang tarif Trump merupakan pusat manufaktur PC global. 

    Alasan lain pertumbuhan pasar PC global, menurut Counterpoint, dikarenakan adopsi PC berbasis AI yang meningkat.

    Di saat bersamaan, pengembangan AI membutuhkan chip yang merupakan komponen kena tarif Trump. Tak cuma itu, Trump juga memblokir akses chip AI ke China yang bisa memperlambat pasokan dalam proses produksi perangkat AI.

    “Dinamika kompetitif dibentuk kemampuan OEM untuk melakukan diversifikasi rantai pasok dan basis manufaktur, selain juga memposisikan diri untuk menawarkan pengalaman PC AI terbaik dengan menjalin kerja sama pada ekosistem utama, dari silikon, software, dan model,” jelas analis senior Counterpoint, William Li, dikutip dari laman resmi Counterpoint, Selasa (29/4/2025).

    Dua perusahaan yang berkinerja baik dalam kuartal ini adalah Apple dan Lenovo. Masing-masing mencatat pertumbuhan di atas 10% yakni Apple sebesar 17% dan Lenovo 11%.

    Laporan itu mengatakan pertumbuhan keduanya berkat AI. Apple karena seri MacBook M4 dan Lenovo yang mengekspansi dukungan AI pada PC dan portofolio yang lebih beragam.

    Sementara itu ada juga Asus yang naik 9%, Dell 4%, dan HP sebanyak 6%. Merek lainnya mengalami pertumbuhan 1%.

    Secara berurutan berdasarkan pangsa pasar (market share), berikut ‘Top 5’ raja laptop/PC dunia sepanjang Q1 2025 menurut laporan Counterpoint:

    Lenovo (25%)
    HP (6%)
    Dell (4%)
    Apple (17%)
    Asus (9%)

    (fab/fab)

  • Harga iPhone 16 Murah Naik Rp 250 Ribu, Cek Daftar Terbaru

    Harga iPhone 16 Murah Naik Rp 250 Ribu, Cek Daftar Terbaru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Harga iPhone 16e naik, setelah baru sekitar dua minggu resmi dirilis di Indonesia.

    Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di situs Apple Premium Partner, iBox, pada Selasa (28/4/2025), harga iPhone 16e naik rata-rata Rp 250.000 dibandingkan saat pertama kali dirilis pada 11 April 2025.

    Kenaikan ini membuat iPhone 16e, yang dikenal sebagai varian murah dari seri iPhone 16, dijual dengan rentang harga mulai dari Rp 12 jutaan hingga Rp 19 jutaan, tergantung kapasitas memori.

    Sebagai perbandingan, saat dirilis 2 minggu yang lalu, iPhone 16e 128GB dibanderol dengan harga Rp 12.499.000. Kini harganya naik menjadi Rp 12.749.000.

    Berikut daftar selengkapnya harga iPhone 16e terbaru di Indonesia setelah mengalami kenaikan.

    iPhone 16e 128GB: Rp 12.749.000 (sebelumnya Rp 12.499.000)
    iPhone 16e 256GB: Rp 15.249.000 (sebelumnya Rp 14.999.000)
    iPhone 16e 512GB: Rp 19.249.000 (sebelumnya Rp 18.999.000).

    Juru selamat Apple

    iPhone 16e disebut sebagai penyelamat bagi penjualan Apple. Menurut laporan firma riset CIRP, 7% dari seluruh penjualan iPhone 16 di AS pada kuartal pertama 2025 berasal dari varian ini.

    Padahal, iPhone 16e baru dirilis pada Februari 2025, namun dalam waktu dua bulan saja, sudah menunjukkan angka penjualan yang mengesankan.

    Banyaknya peminat iPhone 16e membuat pembeli iPhone 16 Pro menurun. Seri iPhone 16 Pro hanya berkontribusi terhadap 17% dari total penjualan iPhone pada kuartal pertama 2025.

    Persentase tersebut jauh lebih rendah ketimbang penjualan iPhone 15 Pro yang menyumbang 22% total penjualan iPhone pada kuartal pertama 2024.

    Secara total, seri iPhone 16 Pro dan Pro Max berkontribusi terhadap 38% penjualan iPhone di kuartal pertama 2025. Sementara itu, penjualan seri iPhone 15 Pro dan Pro Max berkontribusi lebih besar, yakni 45% terhadap penjualan iPhone di kuartal pertama 2024.

    Untuk iPhone 16 reguler, penjualannya berkontribusi terhadap 20% total penjualan iPhone di kuartal pertama 2025. Angka itu naik 6% dibandingkan kinerja penjualan iPhone 15 reguler pada kuartal pertama 2024.

    HP ini menawarkan spesifikasi canggih seperti prosesor A18, fitur Apple Intelligence, kamera 48MP dengan zoom digital 10x, FaceID, dan chip internal C1 yang meningkatkan efisiensi.

    (dem/dem)

  • Samsung Gandeng Meta AI untuk Bikin Chipset Exynos 2600 – Page 3

    Samsung Gandeng Meta AI untuk Bikin Chipset Exynos 2600 – Page 3

    Sementara pesaing utama Samsung, Apple, telah lama menggunakan chip buatannya sendiri, Apple Silicon, untuk produk seperti iPhone, Mac, dan MacBook.

    Tahun ini, Apple juga memperkenalkan modem seluler pertamanya untuk iPhone 16e, sebagai bagian dari langkah besar menuju kemandirian penuh.

    Samsung pun bercita-cita mengikuti jejak ini, memperkuat lini Exynos yang sebelumnya kerap tertinggal dari Snapdragon.

     

  • 5 Peringatan Google yang Kerap Diabaikan Pemilik HP Android

    5 Peringatan Google yang Kerap Diabaikan Pemilik HP Android

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah peringatan terkait keamanan sering diberikan pada HP Android. Namun sayang banyak pengguna yang mengabaikan peringatan tersebut.

    Menurut Google, peringatan akan diberikan saat pengguna Android masuk ke situs berbahaya. “Anda akan melihat peringatan jika konten yang ingin Anda lihat berbahaya atau menipu. Situs-situs ini sering disebut situs ‘phishing’ atau ‘malware’,” kata raksasa mesin pencarian itu.

    Situs berbahaya akan membuat pelaku bisa mengakses informasi korbannya. Selain itu juga dapat menipu atau menjual informasi yang didapatkan kepada pihak lain.

    Jadi ada baiknya jika Anda memperhatikan setiap peringatan yang diberikan Google. Karena bisa jadi itu cara menyelamatkan diri dari serangan keamanan karena malware ataupun phishing.

    Berikut 5 peringatan yang kerap diabaikan, dirangkum dari The Sun, Rabu (23/4/2025):

    “The site ahead contains malware” artinya website yang dikunjungi akan menginstall software berbahaya alias malware ke komputer
    “Deceptive site ahead”, artinya website tersebut kemungkinan adalah phishing
    “Suspicious site”, peringatan ini diberikan saat website yang dikunjungi mencurigakan dan kemungkinan berbahaya
    “The site ahead contains harmful programs”, yakni website akan membuat pengguna menginstall program bermasalah saat menggunakan internet
    “This page is trying to load scripts from unauthenticated sources”, bisa jadi website yang Anda kunjungi berbahaya.

    Hati-hati sideloading

    Sideloading yang memperbolehkan mengunduh aplikasi di luar toko aplikasi resmi seperti Play Store dan App Store, sudah lama jadi perdebatan. Biasanya ini terkait keseimbangan soal kebebasan dan keamanan pengguna.

    Aktivitas tersebut dianggap membebaskan pengguna untuk mengakses semua aplikasi yang ada. Tidak hanya terpaku yang ada di dalam toko aplikasi resmi saja.

    Sideloading dapat membuat pengguna juga bisa mengakses aplikasi beta yang belum resmi dipublikasikan. Selain itu disebut dapat mendukung developer independen yang enggan terikat dengan sistem aplikasi resmi.

    Dua raksasa Google dan Apple punya pandangan berbeda soal sideloading. Apple diketahui memang melarang aktivitas ini dalam ekosistem perangkatnya.

    Sebaliknya, Google diketahui memperbolehkan aktivitas tersebut. Namun nampaknya mulai berubah usai CEO Sundar Pichai memperingatkan bahaya sideloading.

    Pichai mengatakan sideloading bisa berisiko tinggi dan rentan terkena malware. Untuk itu dia meminta pengguna Android tak lagi melakukannya.

    Pernyataan itu dijadikan senjata Apple untuk makin melarang sideloading. Karena Google tahu seberapa berbahayanya aplikasi hasil aktivitas sideloading.

    (dem/dem)

  • iPhone 17E bakal Diperkuat Chip A19 dan Punya Camera Control? – Page 3

    iPhone 17E bakal Diperkuat Chip A19 dan Punya Camera Control? – Page 3

    Di sisi lain, Apple diinformasikan siap luncurkan kejutan baru lewat iPhone 17 Air yang bakal rilis September 2025. Smartphone ini disebut bakal jadi iPhone tertipis yang pernah ada, dan bahkan lebih tipis dari pesaingnya, Samsung Galaxy S25 Edge.

    Mengutip GSM Arena, Senin (28/4/2025), rumornya, ketebalan iPhone 17 Air cuma sekitar 5,5 mm, mengalahkan Galaxy S25 Edge yang 6,4 mm.

    Kendati begitu, bocoran terbaru yang berasal dari mold (cetakan fisik) iPhone 17 Air di China mengungkap ketebalannya ada di angka 5,65 mm. Sedikit lebih tebal dari rumor awal, tapi tetap itu termasuk ke dalam kategori smartphone yang sangat tipis.

    Salah satu yang paling terlihat dari bocoran tersebut adalah di sektor kamera. iPhone 17 Air kabarnya cuma dibekali satu kamera belakang saja, berbeda dari versi iPhone lainnya yang biasanya punya dua atau bahkan sampai tiga lensa.

    Tidak hanya itu, kapasitas baterainya juga disebut lebih kecil, demi menjaga bodi tetap ramping. Tapi belum ada kepastian apakah desain setipis ini akan cukup kuat saat menjalani uji ketahanan seperti bend test.

    Yang jelas, Apple iPhone 17 Air super tipis akan menjadi salah satu ponsel paling stylish dan futuristik di tahun ini. Kita tunggu saja gebrakan resmi dari Apple nanti.

     

  • Update Rusia-Ukraina: Zelensky ‘Menyerah’-Trump Ancam Putin

    Update Rusia-Ukraina: Zelensky ‘Menyerah’-Trump Ancam Putin

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pertempuran masih terus terjadi antara Rusia dan Ukraina. Meski prospek gencatan senjata dan perdamaian mulai dampak setelah diinisiasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Moskow dan Kyiv masih terus saling serang hingga hari ini.

    Perang besar antara Rusia dan Ukraina pecah sejak 24 Februari 2024 lalu saat Moskow melancarkan serangan skala besar terhadap Ukraina Timur atau Donbass. Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut pihaknya berupaya merebut wilayah itu dengan alasan diskriminasi rezim Kyiv terhadap wilayah itu, yang mayoritas dihuni etnis Rusia, serta niatan Ukraina untuk bergabung bersama aliansi pertahanan Barat, NATO.

    Berikut sejumlah dinamika yang terjadi dalam 24 jam terakhir dalam pertempuran tersebut dikutip dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia, Senin (28/4/2025):

    1. Trump: Ukraina Bakal Beri Krimea ke Rusia

    Presiden AS Donald Trump mengatakan dia yakin Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky siap menyerahkan Krimea ke Rusia sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata. Hal ini dilontarkannya saat pembicaraan gencatan senjata memasuki apa yang disebut Washington sebagai pekan yang kritis.

    “Oh, saya kira begitu,” kata Trump kepada wartawan di Bedminster, New Jersey, ketika ditanya apakah menurutnya Zelensky siap untuk “menyerahkan” Krimea.

    Trump dan Zelensky sendiri sebelumnya sempat bertemu selama pemakaman Paus Fransiskus di Roma, Italia. Trump menambahkan bahwa selama pembicaraan mereka di Vatikan, mereka telah membahas nasib semenanjung Laut Hitam, yang dianeksasi Moskow pada tahun 2014.

    2. Trump Warning Putin

    Di saat yang sama, Trump juga meningkatkan tekanan pada Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia mengatakan presiden Rusia itu harus “berhenti menembak” dan menandatangani perjanjian untuk mengakhiri perang yang dimulai dengan invasi Moskow pada Februari 2022.

    “Saya ingin dia berhenti menembak, duduk, dan menandatangani kesepakatan,” kata Trump pada hari Minggu ketika ditanya apa yang diinginkannya dari Putin. “Saya yakin kita memiliki batasan kesepakatan, dan saya ingin dia menandatanganinya.”

    Gedung Putih mengatakan bahwa tanpa kemajuan yang cepat, mereka dapat meninggalkan perannya sebagai perantara. Trump mengindikasikan bahwa ia akan memberikan waktu “dua minggu” untuk proses tersebut. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio juga menekankan pentingnya hari-hari di pekan ini.

    “Kami sudah dekat, tetapi kami belum cukup dekat” untuk mencapai kesepakatan guna menghentikan pertempuran, kata Rubio kepada penyiar NBC. “Saya pikir ini akan menjadi minggu yang sangat kritis.”

    3. Kim Jong Un Konfirmasi Kirim Pasukan ke Rusia

    Korea Utara telah mengonfirmasi bahwa mereka mengirim pasukan ke Rusia untuk mendukung operasi guna mengusir serangan Ukraina. Pernyataan tersebut dirilis beberapa hari setelah Moskow mengakui peran pasukan negara pimpinan Kim Jong Un itu dalam pembebasan Wilayah Kursk.

    Dalam sebuah laporan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin minggu lalu, Kepala Staf Umum Valery Gerasimov memuji kontribusi yang diberikan oleh prajurit Korea Utara dalam membantu membebaskan Wilayah Kursk dari pasukan Ukraina.

    Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un secara pribadi memerintahkan militer negaranya untuk bertempur bersama pasukan Rusia “untuk memusnahkan penjajah neo-Nazi Ukraina dan membebaskan wilayah Kursk,” media pemerintah negara itu melaporkan pada hari Senin.

    “Operasi pembebasan wilayah Kursk untuk mengusir invasi berani ke Federasi Rusia oleh otoritas Ukraina telah berakhir dengan kemenangan,” Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan, mengutip pernyataan resmi oleh Komisi Militer Pusat negara itu.

    Putin pun menyampaikan rasa terima kasih pribadinya kepada Korea Utara dan Kim Jong Un. Ia menyebut juga akan siap membantu negara itu jika dibutuhkan.

    “Kami akan selalu menghormati para pahlawan Korea yang telah mengorbankan nyawa mereka demi Rusia, demi kebebasan kita bersama, atas dasar yang sama dengan saudara-saudara seperjuangan mereka di Rusia,” tambahnya.

    4. Rusia Dakwa Agen Ukraina Yang Bunuh Jenderal

    Penyidik Rusia telah mendakwa seorang pria atas tuduhan melakukan serangan bom mobil yang menewaskan seorang jenderal senior di pinggiran kota Moskow minggu lalu. Tersangka mengaku bertindak atas perintah dari dinas keamanan Ukraina.

    Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Minggu, penyidik mengumumkan bahwa Ignat Kuzin yang berusia 42 tahun menghadapi tuduhan melakukan tindakan teroris dan penanganan serta pembuatan bahan peledak secara ilegal. Juru bicara komite Svetlana Petrenko mengatakan Kuzin sepenuhnya mengakui kesalahannya dan setuju untuk mengonfirmasi kesaksiannya selama prosedur investigasi di tempat.

    Kuzin ditahan tak lama setelah ledakan yang menewaskan wakil kepala operasi Staf Umum Rusia, Letnan Jenderal Yaroslav Moskalik, pada tanggal 25 April di luar rumahnya di Balashikha. Petrenko menyatakan bahwa Kuzin telah direkrut oleh Dinas Keamanan Ukraina (SBU) pada tahun 2023. Atas keterlibatannya, Kuzin diduga dijanjikan pembayaran sebesar US$ 18.000 (Rp 302 juta).

    5. Zelensky Turunkan 100 Drone Serang Rusia

    Militer Ukraina melancarkan serangan pesawat nirawak besar-besaran pada malam hari terhadap Rusia. Serangan terjadi di wilayah Bryansk.

    Dalam laporan Russia Today, Pertahanan udara Rusia mencegat total 115 pesawat nirawak antara pukul 20.30 Minggu dan pukul 04.35 Senin, termasuk sepuluh di atas Krimea dan Laut Hitam, dua di atas Wilayah Kursk, dan satu di atas Wilayah Belgorod.

    Sekitar 102 pesawat nirawak ditembak jatuh di atas Wilayah Bryansk, di mana, menurut Gubernur Aleksandr Bogomaz, serangan tersebut merusak infrastruktur sipil dan menewaskan sedikitnya satu orang.

    “Rezim Kiev melakukan aksi terorisme lagi malam ini. Sayangnya, serangan Ukraina di kota Bryansk menewaskan seorang warga sipil dan melukai seorang wanita. Dia segera dibawa ke rumah sakit tempat dia menerima bantuan medis yang diperlukan,” tulis Bogomaz di Telegram.

    6. Rusia: Inggris Mau Luncurkan Senjata Kimia di Ukraina

    Kepala Badan Intelijen Luar Negeri (SVR) Rusia, Sergey Naryshkin, menyebutkan saat ini ada potensi Inggris dapat melakukan provokasi terhadap Rusia. Hal ini dikarenakan jejak London melakukan aktivitas permusuhan terhadap Moskow.

    Berbicara kepada TASS pada hari Sabtu, ia tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa Inggris dapat menggunakan senjata kimia di Ukraina untuk menjebak Rusia sebagai pelaku.

    “Inggris dapat melakukan provokasi di wilayah negara mana pun jika Inggris tertarik,” kata pejabat itu, seraya menambahkan bahwa SVR sangat menyadari aktivitas permusuhan rahasia London yang ditujukan kepada Rusia.

    Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, SVR juga menuduh bahwa badan intelijen Inggris dan Prancis telah bekerja secara diam-diam untuk melemahkan upaya perdamaian Presiden AS Donald Trump dalam konflik Ukraina dan menggagalkan normalisasi antara Washington dan Moskow.

    7. McDonalds Mau Balik Lagi ke Rusia

    McDonald’s telah mengajukan sejumlah aplikasi merek dagang di Rusia yang kini sedang diperiksa oleh kantor paten Rusia, Rospatent. Langkah tersebut telah menghidupkan kembali spekulasi mengenai kemungkinan kembalinya raksasa makanan cepat saji Amerika itu ke negara tersebut.

    McDonald’s, bersama dengan Apple, Coca-Cola, Ford, Microsoft, IBM, dan merek-merek Amerika lainnya, menarik diri dari Rusia menyusul meningkatnya konflik Ukraina pada tahun 2022 dan penerapan sanksi oleh Presiden AS saat itu, Joe Biden. Namun, beberapa perusahaan memilih untuk tetap bertahan dengan mengubah merek operasi mereka di Rusia.

    McDonald’s mengajukan lebih dari 50 aplikasi merek dagang pada akhir tahun 2024, menurut data Rospatent, yang mencakup makanan dan minuman. Perusahaan tersebut juga mengirimkan surat yang mengonfirmasi bahwa daftar barang dan jasa tersebut mematuhi hukum Rusia.

    “Rospatent mulai meninjau pengajuan tersebut bulan ini, sementara pemeriksaan formal kini sedang berlangsung,” menurut laporan media Rusia.

    McDonald’s hengkang dari Rusia pada Mei 2022, menjual operasinya kepada pengusaha lokal Aleksander Govor, yang mengubah nama restorannya menjadi Vkusno i Tochka, yang secara kasar berarti “Cukup Lezat” dan kini mengoperasikan lebih dari 880 lokasi di 64 wilayah Rusia.

    Perjanjian penjualan tersebut mencakup opsi bagi McDonald’s untuk membeli kembali gerai-gerai lamanya dalam waktu 15 tahun. McDonald’s kemudian mengungkapkan bahwa hengkangnya perusahaan dari Rusia telah merugikan perusahaan sebesar US$ 1,3 miliar (Rp 21 triliun).

    (tps/tps)

  • Korea Selatan Melunak Terhadap Startup AI China DeepSeek

    Korea Selatan Melunak Terhadap Startup AI China DeepSeek

    Bisnis.com, JAKARTA — DeepSeek, startup AI asal China, kembali tersedia untuk diunduh di Korea Selatan setelah ditangguhkan selama hampir dua bulan karena pelanggaran aturan perlindungan data pribadi.

    Melansir dari Reuters, Senin (28/4/2025) Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Korea Selatan mengatakan bahwa DeepSeek mentransfer data dan perintah pengguna tanpa izin ketika layanan pertama kali diluncurkan di Korea Selatan pada bulan Januari

    Dalam pernyataan resminya pekan lalu, otoritas perlindungan data menyebut bahwa aplikasi kini dapat kembali diunduh melalui pasar aplikasi seperti Apple App Store dan Google Play Store, menyusul perbaikan pada kebijakan privasi DeepSeek.

    “Kami memproses informasi pribadi Anda sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Informasi Pribadi Korea,” tulis DeepSeek.

    DeepSeek juga menyatakan bahwa pengguna kini dapat memilih untuk menolak pengalihan data pribadi mereka ke perusahaan-perusahaan di Tiongkok dan Amerika Serikat.

    Meski begitu, perusahaan belum memberikan tanggapan resmi atas permintaan komentar terkait pembaruan ini.

    Badan perlindungan data Korea menambahkan bahwa keputusan DeepSeek untuk kembali merilis aplikasi di Korea Selatan dilakukan secara sukarela, dengan sejumlah penyesuaian yang mencerminkan rekomendasi regulator.

    Sebelumnya, Badan intelijen Korea Selatan menuduh aplikasi AI China DeepSeek “berlebihan” dalam mengumpulkan data pribadi dan menggunakan semua data masukan untuk melatih dirinya sendiri.

    BIN Korea Selatan telah mengirimkan pemberitahuan resmi ke instansi pemerintah Korea Selatan minggu lalu yang mendesak mereka untuk mengambil tindakan pencegahan keamanan terhadap aplikasi kecerdasan buatan tersebut.

    Pemerintah Australia mengumumkan larangan penggunaan aplikasi kecerdasan buatan (AI) DeepSeek pada seluruh perangkat dan sistem milik pemerintah.

    Pelarangan ini dilakukan dengan alasan kekhawatiran terkait potensi risiko keamanan yang ditimbulkan oleh perusahaan rintisan kecerdasan buatan (AI) asal China tersebut.

    Melansir dari Reuters, Kamis (6/2/2025) Sekretaris Departemen Dalam Negeri Australia mengeluarkan arahan yang mewajibkan semua badan pemerintah untuk menghentikan penggunaan atau pemasangan produk, aplikasi, dan layanan web DeepSeek.

    Perintah tersebut juga mencakup perintah untuk menghapus semua contoh produk dan layanan DeepSeek yang sudah terpasang di perangkat pemerintah.

    Berikut daftar negara yang memblokir DeepSeek:

    1. Amerika Serikat
    2. Irlandia
    3. Italia
    4. Australia
    5. Korea Selatan

  • WhatsApp Tambah Keamanan Lewat Privasi Chat Tingkat Lanjut untuk Lindungi Obrolan Sensitif – Page 3

    WhatsApp Tambah Keamanan Lewat Privasi Chat Tingkat Lanjut untuk Lindungi Obrolan Sensitif – Page 3

    Sebelumnya, Meta memilih untuk tidak mengintegrasikan Apple Intelligence dengan platform milik mereka, salah satunya WhatsApp. 

    Mengutip 9to5Mac, Selasa (22/4/2025), menurut laporan dari blog teknologi asal Brasil, Sorcererhat Tech, berbagai fitur Apple Intelligence seperti Writing Tools–yang memungkinkan pengguna menulis, mengedit, dan memperbaiki teks dengan bantuan kecerdasan buatan–tidak lagi ditemukan di aplikasi Meta, termasuk Facebook, WhatsApp, dan Threads.

    Biasanya, pengguna perangkat iOS bisa mengakses Writing Tools dengan mengetuk kolom teks. Namun, fitur ini tidak muncul di aplikasi Meta versi iOS.

    Selain itu, pengguna juga tidak bisa membuat atau membagikan Genmoji, emoji berbasis AI khas Apple. Laporan tersebut juga menyebut Meta telah menonaktifkan fitur untuk menambahkan stiker keyboard dan Memoji ke Instagram Store, yang sebelumnya masih dapat dilakukan.

    Hingga kini, Meta belum memberikan penjelasan resmi mengenai alasan di balik ketidakhadiran Apple Intelligence di aplikasinya.

    Namun, besar kemungkinan Meta lebih memilih untuk mendorong penggunaan teknologi AI mereka sendiri, yakni Meta AI.

    Platform ini telah terintegrasi di berbagai layanan Meta dan menawarkan fitur serupa, seperti pengeditan teks dan pembuatan gambar berbasis AI.

  • Viral Pabrik China Ungkap Harga Asli Tas Hermes, Cek Fakta Sebenarnya

    Viral Pabrik China Ungkap Harga Asli Tas Hermes, Cek Fakta Sebenarnya

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China memunculkan fenomena baru di media sosial. Pabrik China yang terdampak tarif resiprokal AS ke barang impor China sebesar 145% ramai-ramai mempromosikan langsung produk jualan yang menyasar konsumen AS.

    Mereka menjual barang-barang ‘made in China’ melalui TikTok dan media sosial lainnya. Salah satu video viral di TikTok menunjukkan seorang pria yang memegang tas mirip Hermes Birkin.

    Ia mengklaim harga produksi tas mewah tersebut kurang dari US$1.400 (Rp23 jutaan). Namun, Hermes menjualnya seharga US$38.000 (Rp640 jutaan).

    Video itu sudah dihapus dari TikTok, tetapi banyak yang mengunggahnya kembali. Pria tersebut mengklaim pabrik di China menggunakan kulit dan hardware serupa Hermes Birkin. Bedanya, tak ada logo Hermes yang terpasang. Tas itu ditawarkan seharga US$1.000 (Rp16 jutaan).

    Menanggapi hal ini, juru bicara Hermes buka suara dan menegaskan tas-tas mereka diproduksi 100% di Prancis dan menolak berkomentar lebih lanjut.

    Juru bicara Birkenstock juga menanggapi video-video yang menunjukkan produk tiruan perusahaannya. Birkenstock mengatakan produknya dirancang dan diproduksi di Uni Eropa. Perusahaan telah menghubungi TikTok dan video tersebut dihapus pada 15 April 2025.

    Lululemon yang juga menjadi target video viral TikTok dari manufaktur China turut angkat bicara. Manufaktur China mengklaim menjual legging serupa Lululemon dengan harga US$5 (Rp84.000-an).

    Lululemon telah menghubungi TikTok untuk menghapus konten tersebut. Lululemon juga menegaskan pihaknya tidak bekerja dengan pabrik-pabrik yang mengunggah video viral di TikTok. Perusahaan mewanti-wanti agar konsumen tak terkecoh dengan produk dan informasi palsu.

    Barang China Diserbu Warga AS

    Meski banyak video viral di TikTok dari penjual China yang sudah dihapus, tetapi fenomena ini menunjukkan minat besar warga AS untuk membeli produk-produk murah di China. Warga AS juga menunjukkan solidaritas terhadap pedagang di China dan protes terhadap tarif resiprokal Trump. 

    Influencer AS turut mempromosikan video-video dari pedagang China. Hal ini mendorong jumlah download aplikasi e-commerce China seperti DHGate dan Taobao di AS.

    Alhasil, DHGate langsung masuk jejeran ‘Top 10’ aplikasi paling banyak di-download di toko aplikasi Apple dan Google pada pekan kedua April 2025.

    Video-video dari para pedagang China mendulang popularitas di TikTok dan Instagram. Mereka menghimpun jutaan view dan ribuan like. Unggahan-unggahan itu berhasil mendorong simpati warga AS terhadap China di tengah perang dagang yang dilancarkan Presiden AS Donald Trump.

    Diketahui, Trump memberlakukan tarif resiprokal sebesar 145% untuk barang-barang impor dari China yang masuk ke AS. China balas dendam dengan menetapkan tarif 125% untuk barang-barang impor AS yang dijual ke negaranya.

    “Trump menginjak-injak negara yang salah. China menang dalam perang ini,” kata salah satu netizen AS, dikutip dari The Economic Times, Jumat (25/4/2025).

    Video Pedagang China Viral di TikTok

    Media sosial menjadi jalur komunikasi langsung antara pemilik pabrik dan pedagang China dengan konsumen AS. Warga AS ramai menunjukkan protes terhadap keputusan pemerintahan Trump, sama seperti aksi penolakan saat TikTok hendak diblokir di AS.

    “Fenomena ini mengaktivasi pandangan politik warga AS, sama seperti yang terjadi saat TikTok hendak diblokir. Saat ini konteksnya adalah tarif dan hubungan kedua negara secara umum,” kata Matt Pearl, direktur yang fokus pada isu teknologi di Center for Strategic and International Studies.

    “Hal ini menunjukkan kemampuan komunikasi antara pedagang China dan konsumen AS, sekaligus memperlihatkan ketergantungan AS dengan barang-barang asal China,” kata dia.

    Jumlah video yang mendorong warga AS membeli langsung produk dari pabrik China meningkat 250% sepanjang pekan hingga 13 April 2025, menurut analis Graphika, Margot Hardy.

    Di TikTok, tagar #ChineseFactory (pabrik China) menghimpun 29.500 unggahan per 23 April 2025. Di Instagram, jumlahnya mencapai 27.300.

    Pakar Ritel Buka Suara

    Pakar ritel dan vendor di China mengatakan tidak mungkin video viral yang mengklaim sebagai produsen merek seperti Lululemon dan Hermes, menjual produk asli dari merek tersebut.

    Pasalnya, pabrik-pabrik merek mewah tersebut biasanya telah menandatangani perjanjian kerahasiaan yang ketat dan tidak mungkin menghancurkan hubungan jangka panjang mereka dengan merek-merek besar sebagai imbalan atas penjualan langsung beberapa barang, kata Sucharita Kodali, analis ritel di Forrester.

    Kodali berasumsi viralnya video-video dari produsen China di media sosial sepertinya diizinkan oleh pemerintah China.

    “Kepentingan Lululemon atau Chanel saat ini di China mungkin berada di urutan ke-100 dalam daftar hal-hal yang menjadi perhatian menteri perdagangan dan pejabat China di sana,” kata Kodali.

    Para produsen mungkin juga sedang terburu-buru untuk menutup penjualan sebelum tarif baru pada tanggal 2 Mei 2025 mendatang.

    Warga AS Jadi Mitra Afiliasi Ecommerce China

    Elizabeth Henzie, 23, dari Mooresville, North Carolina, mengatakan bahwa ia merasa biaya produksi dan harga eceran yang dijelaskan dalam video tersebut sangat mengejutkan.

    Ia membuat sheet khusus berisi pabrik-pabrik yang mengklaim menjual tiruan sneaker, tas mewah, dan lainnya, dan menautkannya di profil TikTok miliknya. Postingan tersebut telah menarik lebih dari 1 juta penayangan.

    Henzie kini bekerja sebagai mitra afiliasi untuk DHGate. Ia akan menerima produk gratis dari perusahaan tersebut untuk video ulasan dan komisi jika orang melakukan pembelian melalui tautannya. Ia yakin orang-orang di China pada dasarnya berusaha membantu warga AS.

    “Melihat banyak negara yang bersatu untuk mencoba membantu konsumen AS telah menggenjot moral saya,” kata Henzie.

    “Meski kondisi di AS saat ini buruk, menurut saya hal ini mendorong warga untuk lebih solid,” ia menjelaskan.

    TikTok yang dimiliki ByteDance asal China mengatakan telah menghapus beberapa video viral yang mempromosikan barang-barang mewah asal China. Menurut platform, beberapa video tersebut menyalahi kebijakan perusahaan dengan mempromosikan produk palsu.

    Namun, banyak yang mengunggah ulang video-video tersebut. Bahkan banyak video lawas tentang manufaktur China yang tersebar di linimasa media sosial di tengah isu tarif yang kontroversial.

    TikTok menolak berkomentar lebih lanjut. Instagram yang dimiliki Meta juga menolak berkomentar terkait video viral dari China.

    Pedagang China Empot-empotan

    Para pedagang China mengatakan mereka mengunggah video-video tersebut saat penjualan anjlok. Yu Qiule, 36, pemilik pabrik di Shandong yang memproduksi peralatan fitness, mengatakan ia mulai mengunggah video di TikTok sejak pertengahan Maret 2025.

    Tujuannya adalah mencari konsumen lebih banyak setelah isu tarif menyebabkan gelombang pembatalan pesanan ke pabriknya.

    Louis Lv, general manager untuk ekspor di Hongye Jewelry Factory di Yiwu, Zhejiang, mengatakan perusahaannya mulai mengunggah di TikTok sejak akhir 2024. Kala itu, penjualan domestik mulai menunjukkan penurunan.

    Namun, video-videonya mulai banyak ditonton sejak pemerintahan Trump mengumumkan kebijakan tarif ke produk-produk impor China.

    “Filosofi pebisnis China adalah kami akan pergi ke manapun bisnis berada,” kata dia.

    (fab/fab)

  • Kejayaan Nvidia Runtuh Gara-gara Trump, Huawei Langsung Gaspol

    Kejayaan Nvidia Runtuh Gara-gara Trump, Huawei Langsung Gaspol

    Jakarta, CNCB Indonesia – Nvidia sempat jadi sorotan industri teknologi gara-gara kinerja moncer menyusul perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI). Nvidia sempat menggeser posisi Apple sebagai perusahaan paling bernilai di dunia.

    Kinerja perusahaan juga beberapa kali memecahkan rekor dengan pertumbuhan yang naik berkali-kali lipat. Namun, kejayaan Nvidia ternyata tidak berumur panjang.

    Perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China yang ditandai tarif resiprokal dan kebijakan pemblokiran berdampak besar terhadap bisnis Nvidia. Sepanjang 2025, saham Nvidia sudah anjlok 19,74%.

    Saat ini, kapitalisasi pasar Nvidia terpantau US$2.708 triliun, menurut laman Companies Market Cap. Angka tersebut di bawah Apple (US$3.143 triliun) dan Microsoft (US$2.912 triliun).

    Nasib Nvidia terancam lantaran pemerintahan Trump melakukan pembatasan ekspor chip terbaru dari AS ke China. Kali ini, chip H20 Nvidia yang dirancang khusus untuk pasar China juga terancam diblokir.

    Padahal, China merupakan pasar penting bagi bisnis Nvidia. Potensi Nvidia keluar dari pasar China mendatangkan peluang bagi Huawei yang berambisi untuk menjadi raja chip AI.

    Huawei bersiap menguji prosesor AI terbaru dan paling canggih untuk menggantikan Nvidia, menurut laporan The Wall Street Journal, dikutip dari Reuters, Senin (28/4/2025).

    Huawei dikatakan telah mendekati beberapa perusahaan teknologi China untuk menguji kelayakan teknis chip baru tersebut, yang disebut Ascend 910D, kata laporan itu, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

    Perusahaan China berharap hasil pengujian chip AI Ascend terbaru bisa lebih canggih ketimbang chip H100 Nvidia yang dilarang masuk China. Sampel gelombang pertama prosesor tersebut dijadwalkan akan diterima sekitar Mei 2025 mendatang.

    Reuters melaporkan pada awal pekan ini bahwa Huawei berencana mengapalkan secara massal chip AI Ascend 910C ke konsumen China paling cepat bulan depan.

    Huawei dan perusahaan teknologi China sudah kesusahan selama bertahun-tahun untuk membangun chip canggih seperti Nvidia untuk berkompetisi dengan produk-produk perusahaan asal AS dalam pelatihan model AI.

    Pelatihan model AI sangat krusial untuk memroses data dan mengembangkan algoritma yang membantu mereka belajar dan membuat keputusan yang akurat.

    Washintong sudah lama memblokir chip-chip AI tercanggih Nvidia ke China. Pemerintah AS khawatir chip-chip tersebut digunakan untuk mengembangkan kekuatan militer China.

    Chip H100 Nvidia sudah diblokir untuk dijual di China pada 2022 silam, bahkan sebelum chip tersebut resmi diluncurkan.

    Nvidia menolak berkomentar dan Huawei tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.

    (fab/fab)