brand merek: Apple

  • Samsung Galaxy S25 Edge vs iPhone 17 Air: Adu HP Tipis dengan Spesifikasi Canggih – Page 3

    Samsung Galaxy S25 Edge vs iPhone 17 Air: Adu HP Tipis dengan Spesifikasi Canggih – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Samsung dikabarkan akan memperkenalkan Galaxy S25 Edge dalam waktu dekat. Ponsel ini disebut-sebut sebagai salah satu smartphone tertipis di dunia, dengan ketebalan hanya 5.85 mm dan berat 163 gram.

    Kehadiran Galaxy S25 Edge memicu perbandingan menarik dengan iPhone 17 Air yang diprediksi rilis September 2025. Hal ini bukannya tanpa alasan, karena keduanya disebut menawarkan desain ramping dengan spesifikasi kelas atas. 

    Lantas, seperti apa desain dan kemampuan yang ditawarkan masing-masing smartphone tersebut? 

    Dikutip dari Digital Trends, Jumat (2/5/2025), dengan layar Dynamic AMOLED 2X 6.7 inci beresolusi 1440 x 3120 piksel dan refresh rate 120Hz, HP Samsung ini memberikan pengalaman visual yang memukau.

    Dapur pacunya ditenagai Snapdragon 8 Elite, RAM 12GB, dan pilihan penyimpanan 256GB atau 512GB. Kamera belakangnya mengusung sensor utama 200MP dan ultrawide 12MP, sedangkan kamera depan 12MP.

    Baterainya berkapasitas 3.900 mAh, sedikit lebih kecil dibanding seri Galaxy S25 lainnya. Namun, tetap mendukung pengisian daya nirkabel.

    HP Samsung ini disebut hadir dengan frame titanium, serta sertifikasi IP68 untuk ketahanan air dan debu.

    Sementara itu, iPhone 17 Air , berdasarkan rumor yang beredar, memiliki ketebalan sekitar 5.5 mm dengan layar LTPO 6,6 inci.

    Meski masih sebatas bocoran, iPhone ini disebut akan didukung chipset Apple A19. Selain itu, iPhone ini diprediksi hanya memiliki satu kamera belakang, berbeda dari Galaxy S25 Edge yang memiliki dua kamera.

    Meskipun desainnya berbeda, keduanya sama-sama menawarkan desain ramping dan spesifikasi tinggi. Karenanya, menarik untuk menati kehadiran dua perangkat tersebut.

  • Apple-Nvidia Hancur Lebur, Perusahaan Ini Mendadak Melesat

    Apple-Nvidia Hancur Lebur, Perusahaan Ini Mendadak Melesat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa teknologi Apple dan Nvidia tengah berada di bawah tekanan besar. Sementara itu, Meta dan Microsoft justru melesat dan mencuri posisi puncak.

    Mengutip Forbes, saham Microsoft naik 10% pada perdagangan Kamis (1/5/2025) pagi waktu AS. Meta juga mencatatkan kenaikan hampir 7%. Keduanya mengalami lonjakan setelah laporan keuangan kuartalan yang menunjukkan hasil jauh di atas ekspektasi analis.

    Kinerja Microsoft tercermin dari pendapatan kuartal yang mencapai US$70,1 miliar dan laba bersih sebesar US$25,8 miliar, naik masing-masing 13% dan 18% dibanding tahun sebelumnya. Sementara Meta mencatatkan pendapatan US$42,3 miliar dan laba per saham (EPS) US$6,43, jauh melampaui proyeksi.

    Sebaliknya, Apple dan Nvidia menghadapi tekanan besar, salah satunya karena tarif baru yang diterapkan oleh Presiden Trump.

    Perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China yang ditandai tarif resiprokal dan kebijakan pemblokiran berdampak besar terhadap bisnis Nvidia. Sepanjang 2025, saham Nvidia sudah anjlok 19,74%.

    Saat ini, kapitalisasi pasar Nvidia terpantau US$2.708 triliun, menurut laman Companies Market Cap.

    Nasib Nvidia terancam lantaran pemerintahan Trump melakukan pembatasan ekspor chip terbaru dari AS ke China. Kali ini, chip H20 Nvidia yang dirancang khusus untuk pasar China juga terancam diblokir.

    Sementara kinerja Apple menjadi sorotan para investor karena penjualan iPhone diperkirakan kembali turun untuk kuartal kedua (Q2) 2025.

    Microsoft sempat menggeser posisi Apple sebagai perusahaan paling bernilai di dunia. Namun, pantauan CNBC Indonesia, Jumat (2/5/2025) di laman Companies Market Cap, Apple kembali menjadi perusahaan paling bernilai dengan kapitalisasi pasar US$3.204 triliun. Sementara Microsoft US$3.161 triliun dan Nvidia US$2.723 triliun.

    Di tengah ancaman tarif dagang baru dari Amerika Serikat (AS), Apple dinilai makin kesulitan menjual iPhone, terutama di pasar penting seperti China.

    Padahal Apple sempat mendapatkan angin segar berkat peluncuran iPhone 16e yang lebih murah pada awal tahun. Namun, itu belum cukup untuk mengangkat total angka penjualan.

    Mengutip laporan Reuters, analis Wall Street memperkirakan, penjualan iPhone pada kuartal Januari-Maret 2025 justru akan mencatatkan penurunan tipis.

    Di China, laporan Canalys menunjukkan penjualan iPhone di Q1 2025 anjlok 8% secara tahun-ke-tahun (YoY). Namun, di pasar global kinerjanya tumbuh 4% YoY menurut laporan Counterpoint, didorong kinerja moncer dari penjualan iPhone 16e.

    Masalah tidak berhenti di situ. Apple juga tertinggal dalam mengembangkan fitur AI jika dibandingkan dengan pesaingnya seperti Samsung dan Google.

    Janji pembaruan Siri yang lebih canggih, misalnya, justru ditunda hingga 2026. Bahkan iklan promosi AI Apple ditarik karena menampilkan fitur yang belum tersedia.

    “Tarif itu ibarat pedang bermata dua bagi Apple, mengancam, mengganggu, dan sarat muatan politik,” ujar Eric Schiffer, Chairman Patriarch Organization, perusahaan ekuitas swasta yang memegang saham Apple.

    (fab/fab)

  • CEO Apple Tak Ambil Pusing Soal Tarif Impor Trump

    CEO Apple Tak Ambil Pusing Soal Tarif Impor Trump

    Jakarta

    Apple baru saja mengumumkan laporan keuangan kuartalan terbarunya. CEO Apple Tim Cook juga buka suara soal dampak tarif impor baru yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap perusahaannya.

    Pada Q2 2025, Apple mencatatkan pendapatan sebesar USD 95,4 miliar, naik 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Bisnis iPhone, iPad, dan Mac mencatat performa baik berkat sejumlah produk baru.

    Apple meraup pendapatan sebesar USD 46,84 miliar dari iPhone, dan USD 7,95 miliar dari Mac. Sementara itu pendapatan dari iPad mencapai USD 6,4 miliar, naik 15% dari tahun sebelumnya.

    Cook akhirnya memberikan komentar tentang dampak tarif terhadap bisnis Apple. Ia mengatakan dampak tarif impor baru terhadap Apple pada Q2 2025 sangat terbatas karena Apple mampu mengoptimalkan rantai pasokannya.

    Dalam wawancara dengan CNBC, Cook mengatakan Apple sudah mengimpor sekitar setengah dari total iPhone yang dijual di AS dari India, dan sebagian besar produk lainnya dari Vietnam, dua negara yang tarif impornya lebih rendah dibandingkan China.

    “Jika Anda melihat AS, lebih dari setengah iPhone yang dijual di AS datang dari India,” kata Cook, seperti dikutip dari The Verge, Jumat (2/5/2025).

    “Jika Anda melihat produk lainnya, Mac dan iPad dan AirPods dan Watch, hampir semuanya berasal dari Vietnam,” sambungnya.

    Apple memperkirakan tarif impor akan menimbulkan biaya tambahan sebesar USD 900 juta untuk kuartal saat ini. Namun, Cook mengatakan sangat sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi setelah bulan Juni karena ketidakpastian soal tarif.

    “Kami akan mengelola perusahaan seperti yang selalu kami lakukan dengan keputusan yang bijaksana dan penuh pertimbangan, dengan fokus pada investasi jangka panjang dan dengan dedikasi pada inovasi dan segala kemungkinan yang terjadi. Sembari kami melihat masa depan, kami tetap percaya diri,” ucap Cook.

    (vmp/vmp)

  • Petaka Tarif Trump, Raksasa Teknologi Ramai-ramai Tumbang

    Petaka Tarif Trump, Raksasa Teknologi Ramai-ramai Tumbang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa teknologi menghadapi tekanan besar yang disebabkan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Perang tersebut dimulai oleh Presiden AS Donald Trump yang menetakpkan tarif resiprokal hingga 145% ke barang-barang impor China.

    Selain itu, pemerintahan Trump juga terus-terusan memperketat akses chip AI dan teknologi canggih lainnya ke China. Hal ini menjadi pukulan telak bagi raksasa teknologi AS yang bergantung ke pasar dan industri manufaktur China.

    Kendati demikian, tak semua raksasa teknologi berdarah-darah karena kebijakan tarif Trump. Terbukti, Microsoft, Alphabet (Google), dan Meta (Facebook, WhatsApp, Instagram) melaporkan kinerja moncer sepanjang kuartal-I 2025.

    Pendorongnya adalah teknologi kecerdasan buatan (AI) yang ternyata mulai berbuah profit bagi ketiga raksasa teknologi tersebut, di tengah perang dagang AS-China.

    Kendati demikian, secara kontras banyak raksasa teknologi lain yang terguncang. Mayoritas yang bergerak di sektor hardware dan ritel.

    Reuters melaporkan, beberapa perusahaan yang tertekan karena perang dagang Trump adalah Qualcomm, Intel, Apple, dan Amazon. Selain raksasa AS, Samsung yang berasal dari Korea Selatan juga memprediksi bisnisnya terdampak karena ketidakpastian perang dagang.

    “Tak ada dampak pada bisnis Google dan Microsoft karena mereka tidak menggarap bisnis konsumen. Kalau melihat ke Apple dan Amazon, kasusnya akan berbeda,” kata analis D.A Davidson, Gil Luria, dikutip dari Reuters, Jumat (2/5/2025).

    “Apple akan terdampak. Sangat sedikit upaya yang mereka bisa lakukan untuk menghindari dampak tarif. Untuk Amazon, disrupsi akan lebih terlihat pada sisi ritel karena kebanyakan penjual mereka berbasis di China,” ia menambahkan.

    Pemerintahan Trump sejauh ini mengecualikan barang elektronik dari tarif resiprokal 145% ke China. Namun, Washington memberikan sinyal bahwa pemerintah sedang menggodok aturan tarif khusus yang akan diumumkan dalam beberapa pekan ke depan.

    Apple berupaya memitigasi dampak tarif dengan memindahkan produksi iPhone ke India, menurut laporan Reuters. Apple juga agaknya akan meminimalisir kenaikan harga jual agar pangsa pasarnya tak tergerus.

    Reuters juga melaporkan beberapa pedagang Amazon yang menjual barang-barang China akan menahan diri untuk menggelar diskon dan fokus melindungi margin.

    (fab/fab)

  • Kejayaan Apple Runtuh Seketika, Ini Penyebab Raksasa AS Babak Belur

    Kejayaan Apple Runtuh Seketika, Ini Penyebab Raksasa AS Babak Belur

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Apple harus menghadapi banyak masalah dalam waktu bersamaan. Tak cuma penjualannya yang terus merosot di China, perang dagang AS-China juga membuat posisi Apple tertekan.

    Di tengah cobaan bertubi-tubi tersebut, Apple juga harus menghadapi sanksi denda karena melanggar aturan di Uni Eropa.

    Terbaru pengadilan AS turut menyebut Apple melanggar perintah yang mengizinkan persaingan untuk pengunduhan dan metode pembayaran di toko aplikasinya.

    Masalah ini terkait perintah pengadilan yang dijatuhkan dalam persidangan dengan Epic Games. Pemilik Fortnite menuding Apple menghambat persaingan dan membebankan komisi berlebihan untuk pembelian dalam aplikasi.

    “Upaya Apple terus mengganggu persaingan tidak akan ditoleransi,” kata Hakim Distrik AS, Yvonne Gonzales Rogers dikutip dari Reuters, Jumat (2/5/2025).

    “Ini perintah pengadilan bukan negosiasi. Tidak ada kesempatan mengulang setelah salah satu pihak dengan sengaja mengabaikan perintah pengadilan,” jelasnya menambahkan.

    Tak sampai di situ, dia juga menyeret Apple dan wakil presiden keuangan Alex Roman yang pernah tampil sebagai saksi ke jaksa federal. Ini dilakukan sebagai upaya penyelidikan penghinaan pada perilaku dalam kasus antimonopoli.

    Rogers mengatakan kesaksian Roman penuh sesat dan kebohongan. Apple menolak keputusan dan memastikan mematuhi pengadilan serta mengajukan banding.

    Sementara itu Epic Games akan berupaya membawa kembali Fortnite ke App Store minggu depan. Chief Executive Tim Sweeney mengatakan keputusan pengadilan sebagai kemenangan bagi pengembangan dan konsumen.

    “Hal itu memaksa Apple bersaing dengan layanan pembayaran lain daripada memblokirnya, ini yang kami inginkan,” jelasnya.

    Penjualan iPhone Anjlok di China

    Selama beberapa kuartal terakhir, iPhone kesulitan menjual iPhone di China. Posisinya mulai terguncang sejak kebangkitan Huawei dengan merilis ponsel 5G pertama pasca masuk daftar hitam AS.

    iPhone juga tak kuasa menghadapi persaingan ketat dengan pemain lokal lain. Sentimen geopolitik antara AS dan China juga membuat penjualan iPhone anjlok, padahal China sebelumnya menjadi pasar kunci bagi Apple.

    Laporan firma riset Canalys di Q1 2025 menunjukkan penjualan iPhone turun 8% YoY di China. Hal ini menunjukkan tren kinerja Apple di China belum juga membaik.

    Kendati penjualan iPhone berdarah-darah di China, tetapi kinerjanya moncer di pasar global. Laporan Counterpoint untuk Q1 2025 menunjukkan Apple menjadi raja HP dunia dengan pangsa pasar 19% dan bertumbuh 4% YoY.

    Penjualan iPhone di China memang terus memperihatinkan karena harus bersaing dengan para pemain lokal dan bangkitnya raja HP China Huawei ke panggung smartphone global. Adopsi Apple Intelligence, fitur penuh AI, lambat di China yang menjadi faktor penurunan minat beli di sana.

    Apple Kena Kasus di Eropa

    Tak cuma soal penjualan iPhone, Apple dan Meta juga menghadapi denda sebesar US$800 (Rp 13,5 triliun) dari Uni Eropa. Ini menjadi upaya otoritas setempat menghadang dominasi semua perusahaan itu di ruang digital.

    Eropa diketahui memiliki aturan terkait itu lewat Digital Markets Act (DMA). Regulasi tersebut mengatur soal persaingan sehat di pasar digital dan menargetkan dominasi perusahaan ‘gatekeeper’.

    Sebuah perusahaan dikategorikan sebagai gatekeeper jika memenuhi beberapa kriteria. Pertama, omzet tahunan mereka di Eropa minimal 7,5 miliar euro selama 3 tahun terakhir, atau kapitalisasi pasar lebih dari 75 miliar euro.

    Kedua, memiliki platform inti, seperti mesin pencari, jejaring sosial, layanan perpesanan, atau toko aplikasi dengan lebih dari 45 juta pengguna bulanan aktif dan 10.000 pengguna bisnis tahunan di Uni Eropa. Selain itu, perusahaan menempati posisi dominan dan stabil di pasar selama 3 tahun berturut-turut.

    DMA menetapkan sejumlah larangan dan kewajiban bagi gatekeeper, di antaranya, tidak boleh memprioritaskan produk mereka sendiri di platform (self-preferencing). Perusahaan juga wajib mengizinkan interoperabilitas dengan layanan pesaing.

    Selain itu, tidak boleh memaksa pengguna untuk menggunakan layanan tertentu, seperti sistem pembayaran milik sendiri. Dan Harus memungkinkan pengguna untuk menghapus aplikasi bawaan.

    Gatekeeper yang melanggar DMA dapat dikenakan denda hingga 10% dari omzet global tahunan, dan hingga 20% untuk pelanggaran berulang. Dalam kasus yang berat, Uni Eropa bahkan dapat memaksa perusahaan untuk membubarkan bagian bisnis tertentu.

    Perang Dagang AS-China

    Guncangan lainnya yang dihadapi Apple terkait tarif resiprokal yang ditetapkan Donald Trump ke barang-barang impor China. Hal ini menjadi pukulan telak bagi Apple yang menggantungkan 90% produksi iPhone di China. 

    Apple memang telah berupaya melakukan diversifikasi lini produksi ke negara-negara lain, bahkan berniat memindahkan seluruh produksi iPhone untuk pasar AS ke India. 

    Namun, para ahli menyebut butuh waktu bertahun-tahun untuk Apple bisa lepas sepenuhnya dari ketergantungan di China. 

    Ketidakpastian masa depan Apple membuat saham perusahaan terus merosot. Sepanjang 2025, saham Apple sudah anjlok 30,53%.

    (fab/fab)

  • Apple Bakal Kena Biaya Tambahan Rp 14 T Gegara Tarif Trump

    Apple Bakal Kena Biaya Tambahan Rp 14 T Gegara Tarif Trump

    Jakarta

    Raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) Apple, mencatatkan laba di atas ekspektasi pada kuartal pertama tahun 2025. Namun, Apple memperingatkan kebijakan tarif AS dapat merugikan perusahaan dan mengganggu rantai pasoknya.

    Kepala eksekutif Apple Tim Cook memperkirakan kebijakan tarif AS akan menelan biaya US$ 900 juta atau sekitar Rp 14,85 triliun. Ia juga menyebut mayoritas iPhone yang dijual ke AS akan berasal dari India.

    “Kami tidak dapat memperkirakan dampak tarif secara tepat, karena kami tidak yakin dengan tindakan potensial di masa mendatang sebelum akhir kuartal,” kata Cook, dilansir dari SCMP, Jumat (2/5/2025).

    “Dengan asumsi tarif global saat ini serta kebijakan yang berlaku tidak berubah selama sisa kuartal dan tidak ada tarif baru yang ditambahkan, kami memperkirakan dampaknya akan menambah US$ 900 juta pada biaya kami,” tambah dia.

    Tarif resiprokal dari Presiden Donald Trump menyebabkan pungutan impor ke China jauh lebih besar. China sendiri melakukan perlawanan dan menetapkan tarif yang sama tingginya. Barang-barang teknologi kelas atas seperti ponsel pintar, semikonduktor, dan komputer menerima penangguhan sementara dari tarif AS.

    “Dengan fluktuasi yang sedang berlangsung dalam kebijakan tarif timbal balik, Apple kemungkinan akan lebih lanjut mengalihkan produksi yang menuju AS ke India untuk mengurangi paparan risiko di masa mendatang,” sebut manajer penelitian Canalys, Le Xuan Chiew.

    Saat ini iPhone yang diproduksi di China masih menyumbang sebagian besar pengiriman ke AS. Produksi di India kemungkinan meningkat menjelang akhir kuartal.

    Di sisi lain, Cook mengatakan Vietnam akan menjadi negara asal untuk hampir semua produk iPad, Mac, Apple Watch, dan AirPod yang dijual di AS. Lalu China akan terus menjadi tempat sebagian besar produk Apple dibuat untuk dijual di luar AS.

    Apple membukukan pendapatan US$ 95,4 miliar pada kuartal I yang didorong oleh penjualan iPhone. Dari jumlah itu, Apple meraup US$ 17 miliar di pasar China. Sementara laba untuk kuartal tersebut adalah US$ 24,8 miliar.

    (ily/rrd)

  • Samsung Galaxy Z Fold 7 Siap Jadi HP Lipat Tertipis, Kalahkan Oppo Find N5 – Page 3

    Samsung Galaxy Z Fold 7 Siap Jadi HP Lipat Tertipis, Kalahkan Oppo Find N5 – Page 3

    Berdasarkan rumor yang beredar sebelumnya, Samsung kabarnya sedang mempertimbangkan pendekatan baru terhadap penggunaan S Pen.

    Alih-alih menggunakan teknologi digitizer tradisional yang memakan ruang, perusahaan asal Korea Selatan ini dikabarkan sedang menjajaki alternatif yang lebih ringkas–salah satunya adalah teknologi yang memungkinkan S Pen beroperasi seperti Apple Pencil, yaitu tanpa memerlukan digitizer khusus di layar.

    Terlepas dari isu ketebalan, Galaxy Z Fold 7 disebut-sebut akan diperkuat oleh prosesor Snapdragon 8 Elite, sebuah chipset kelas atas terbaru dari Qualcomm yang menjanjikan performa luar biasa, efisiensi daya lebih baik, serta kemampuan AI yang ditingkatkan.

    Penggunaan chip ini diyakini akan memberikan nilai tambah signifikan, terutama bagi pengguna yang mengandalkan perangkat untuk produktivitas tinggi maupun hiburan imersif.

    Jika Samsung benar-benar berhasil menghadirkan Galaxy Z Fold 7 dengan bodi yang jauh lebih ramping dan kinerja superior, ini bisa menjadi momentum penting untuk menghidupkan kembali daya saing seri Fold.

    Selama beberapa tahun terakhir, lini Galaxy Z Fold memang menghadapi tekanan dari produsen lain seperti Honor dan Oppo, yang menghadirkan perangkat lipat dengan desain lebih ramping dan ergonomis, seperti Honor Magic V3 dan Oppo Find N5.

     

  • Tim Cook Sebut Beban Apple Naik Rp14,9 Triliun Kuartal III/2025, iPhone Makin Mahal?

    Tim Cook Sebut Beban Apple Naik Rp14,9 Triliun Kuartal III/2025, iPhone Makin Mahal?

    Bisnis.com, JAKARTA — CEO Apple Tim Cook mengungkap dampak tarif yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump akan menambah biaya perusahaan sebesar US$900 juta atau Rp14,9 triliun (kurs: Rp16.609) pada kuartal III tahun ini. 

    Penilaian tersebut dengan asumsi kondisi tarif global saat ini tetap tidak berubah. Kenaikan beban tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai harga dan kualitas smartphone iPhone dan turunannya ke depan. 

    Cook mengatakan bahwa Apple hanya mengalami “dampak terbatas” dari tarif pada Maret 2025. Namun, dia enggan memprediksi dampak tarif pada kuartal mendatang. 

    “Saya tidak ingin memprediksi masa depan, karena saya tidak yakin apa yang akan terjadi dengan tarif,” ujar Cook dikutip dari TechCrunch, Jumat (2/5/2025).

    Meskipun demikian, Cook memberikan perkiraan $900 juta sebagai gambaran, dengan catatan bahwa angka tersebut hanya berlaku jika tarif, kebijakan, dan aplikasi global saat ini tidak berubah selama sisa kuartal tersebut dan tidak ada tarif baru yang ditambahkan. 

    Dia juga memperingatkan bahwa perkiraan ini tidak boleh digunakan untuk memproyeksikan dampak tarif pada kuartal-kuartal mendatang, karena ada “faktor unik” yang menguntungkan kuartal Juni.

    Dalam wawancara dengan CNBC, Cook meremehkan dampak tarif, mencatat bahwa Apple sudah memasok sekitar setengah dari iPhone-nya untuk AS dari India, dan sebagian besar produk lainnya untuk pasar AS dari Vietnam.

    Pernyataan Cook memberikan kelegaan bagi investor, yang menyebutnya sebagai “hasil yang cukup baik.” Namun, kekhawatiran masih menyelimuti investor mengenai dampak tarif pada kuartal-kuartal mendatang, mengingat perubahan kebijakan perdagangan AS yang cepat dalam beberapa minggu terakhir.

    Cook menekankan bahwa Apple akan terus mengelola perusahaan dengan keputusan yang bijaksana, fokus pada investasi jangka panjang, dan dedikasi pada inovasi. 

    Cook juga mengungkapkan sangat terlibat dalam diskusi tarif.

    “Kami yakin dengan kemampuan kami untuk berinovasi dan memperkaya kehidupan pengguna kami, dan yakin bahwa kami dapat terus menjalankan bisnis kami dengan cara yang selalu membedakan Apple,” kata Cook.

    Sebelumnya, setelah pertemuan dengan Presiden Trump, iPhone Apple terhindar dari perubahan kebijakan perdagangan yang berpotensi membuat harga iPhone melonjak.

  • Bocoran Spesifikasi dan Haga iPhone 17 Series, Perubahan Drastis Mulai dari Desain hingga Performa

    Bocoran Spesifikasi dan Haga iPhone 17 Series, Perubahan Drastis Mulai dari Desain hingga Performa

    JABAR EKSPRES – Inilah bocoran spesifikasi dan harga iPhone 17 series yang bakal hadir di Indonesia, apakah akan banyak perubahan drastis?

    Perkembangan teknologi smartphone terus bergerak cepat, dan Apple kembali menjadi sorotan.

    Meski iPhone 16 baru saja hadir di Indonesia pada April lalu, bocoran mengenai iPhone 17 Series sudah ramai diperbincangkan.

    Diprediksi rilis pada September 2025, seri ini akan mencakup empat varian iPhone 17, iPhone 17 Air, iPhone 17 Pro, dan iPhone 17 Pro Max.

    Berikut ulasan lengkap mengenai bocoran spesifikasi dan harga iPhone 17 Series yang dinanti-nantikan.

    Bocoran Spesifikasi iPhone 17 Series

    iPhone 17 Air Gantikan Varian Plus

    Salah satu perubahan besar adalah hilangnya model iPhone Plus yang digantikan oleh iPhone 17 Air.

    BACA JUGA: Ambil Saldo DANA Gratis Rp65.000 Spesial Awal Bulan 1 Mei 2025 via Link Resmi Ini

    Varian baru ini tampil dengan desain ultra-tipis dan ringan, memberikan nuansa futuristik yang segar.

    Dengan ketebalan hanya 5,5 mm hingga 6,25 mm, iPhone 17 Air menjadi smartphone tertipis dari Apple.

    Kamera belakangnya mengusung desain horizontal unik dengan satu lensa 48 MP yang menjanjikan kualitas foto tajam dan jernih.

    Layar ProMotion 120Hz untuk Semua Model

    Berbeda dari generasi sebelumnya, semua model iPhone 17 diprediksi akan dibekali layar ProMotion 120Hz berbasis teknologi LTPO OLED.

    Ini akan memberikan pengalaman visual yang lebih halus, terutama saat scrolling dan bermain game.

    BACA JUGA: 3 Cincin Batu Akik Paling Cantik yang Memikat Hati Para Kolektor, Warnanya Ada yang Bisa Berubah

    Selain itu, Apple juga akan memperbarui Ceramic Shield dengan bahan anti-pantulan baru yang lebih tahan gores dan benturan.

    Desain dan Performa iPhone 17 Standar

    iPhone 17 standar akan tetap mengusung layar 6,3 inci dengan desain mirip iPhone 16 Pro.

    Konfigurasi kamera belakang vertikal berbentuk pil masih dipertahankan, namun dengan peningkatan pada sektor pemrosesan gambar untuk hasil yang lebih optimal.

    iPhone 17 Pro: Material Aluminium dan Tampilan Baru

    Apple dikabarkan akan mengganti material titanium dengan aluminium pada iPhone 17 Pro.

    Ini disertai dengan desain rangka belakang setengah kaca dan setengah aluminium, tanpa mengorbankan dukungan pengisian daya MagSafe.

  • LK21 & IndoXXI Bahaya, Ini 24 Link Nonton Film Resmi 2025

    LK21 & IndoXXI Bahaya, Ini 24 Link Nonton Film Resmi 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menonton film menjadi kegiatan yang sering dilakukan saat bersantai di waktu luang. Selain menghibur, menonton film juga dapat membuat pikiran beristirahat sejenak. Ada banyak platform yang tersedia untuk menonton film atau serial televisi secara online.

    Namun, sebaiknya Anda mengakses situs dan aplikasi resmi agar aman dari ancaman malware. Memang, platform streaming online seperti IndoXXI, LK21, Layarkaca21, Idlix, Rebahin, Indofilm, dan Layarfilm21, masih mudah diakses dan memiliki koleksi film yang banyak. Selain itu, platform ilegal ini juga gratis.

    Namun, tak jarang platform streaming online ilegal penuh dengan iklan-iklan berbahaya. Sekali klik, bisa-bisa perangkat Anda diserang malware yang berpotensi mencuri identitas dan menguras rekening.

    Baru-baru ini, Microsoft melaporkan ada 2 situs streaming video ilegal yang menyebarkan malware ke 1 juta pengguna lewat tayangan iklan di websitenya.

    Oleh karena itu, sebaiknya selalu memilih berlangganan layanan streaming resmi dan legal. Selain aman, Anda juga turut mendukung industri perfilman.

    Berikut 24 platform streaming online resmi yang bisa jadi pilihan Anda, dirangkum CNBC Indonesia:

    1. Netflix
    Netflix memberikan akses ke beragam tayangan dari berbagai negara, termasuk konten lokal Indonesia, Hollywood, serta produksi internasional lainnya. Selain itu, Netflix juga dikenal dengan berbagai produksi asli yang eksklusif hanya tersedia di platformnya.

    Terdapat beberapa opsi paket berlangganan yang bisa dipilih, mulai dari yang paling terjangkau hingga yang menawarkan fitur lebih lengkap.

    Paket-paket tersebut antara lain Ponsel, Dasar, Standar, dan Premium, dengan harga mulai sekitar Rp 50.000 hingga Rp 186.000 per bulan. Perbedaan tiap paket terletak pada jumlah perangkat yang dapat mengakses akun Netflix secara bersamaan serta kualitas video yang ditawarkan.

    2. Disney+ Hotstar
    Disney+ Hotstar menghadirkan berbagai pilihan film dan serial dari banyak negara, termasuk beberapa konten eksklusif. Platform ini juga menawarkan serial orisinal buatan Indonesia yang semakin memperkaya pilihan tayangan untuk penggunanya. Untuk menikmati tayangan tersebut, Disney+ Hotstar menawarkan dua jenis paket langganan, yaitu Basic dan Premium, yang bisa dipilih berdasarkan langganan bulanan atau tahunan.

    Harga langganan dimulai dari Rp 65.000 hingga Rp 119.000 per bulan memberikan opsi sesuai dengan preferensi pengguna.

    3. HBO Max
    HBO Max mulai menggantikan HBO Go sejak bulan November lalu, membawa berbagai konten menarik untuk para penggemar hiburan. Platform ini menawarkan berbagai tayangan orisinal, termasuk produksi dari HBO Asia dan Hollywood, serta film-film populer lainnya.

    Untuk berlangganan, HBO Max menyediakan tiga pilihan paket, yaitu Mobile, Standard, dan Ultimate. Pengguna dapat memilih paket dengan durasi langganan bulanan atau tahunan, dengan harga mulai dari Rp 49.000 hingga Rp 119.000 per bulan.

    4. Vidio
    Vidio menawarkan berbagai jenis tayangan, mulai dari film hits hollywood dan serial korea hingga siaran olahraga. Beberapa konten dapat dinikmati secara gratis, sementara ada juga yang memerlukan langganan. Untuk akses premium, harga langganan Vidio dimulai dari Rp 19.000 hingga Rp 149.000 per bulan.

    5. iQiyi
    iQiyi memang menjadi salah satu platform favorit bagi pecinta film Asia, termasuk anime, drama Korea, drama China, dan konten lainnya. Biaya langganan VIP $6.99 hingga $9.99 per bulan memberikan akses ke berbagai fitur eksklusif.

    6. Klik Film
    Klik Film adalah pilihan menarik bagi para pecinta film yang ingin menikmati tayangan dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Korea, Thailand, dan Hong Kong. Dengan opsi sistem sewa, pengguna dapat menikmati fleksibilitas dalam memilih film yang ingin ditonton tanpa perlu berlangganan bulanan.

    Harga sewa satu judul film, yaitu Rp10.000 (+ biaya administrasi) untuk pembayaran dengan dompet elektronik dan Rp7.000 (+ PPN) jika menggunakan pulsa.

    Adapun film yang ditonton semuanya (tidak termasuk film Premium) bebas berulang kali dengan satu kali pembayaran; Rp30.000,- per 30 hari atau Rp4.400,- per 3 hari.

    7. Bioskop Online
    Konsep Pay-per-View Bioskop Online memang sangat menarik karena menghadirkan pengalaman seperti menonton film di bioskop, tetapi dengan kenyamanan menonton dari rumah. Mulai dari Rp 5.000,- per konten dengan kualitas standar dan berlaku untuk 48 jam dari selesainya transaksi.

    8. Cinema Box
    Cinema Box adalah platform yang sangat cocok bagi para pecinta film yang menginginkan fleksibilitas menonton, baik secara online maupun offline. Streaming film ini juga tersedia di Play Store dan App Store.

    9. Viu
    Viu adalah salah satu platform streaming yang populer, terutama bagi para pecinta drama Korea, variety show, dan konten Asia lainnya, termasuk dari Indonesia. Langganan Viu Premium dimulai dari Rp33.000 per bulan.

    10. CatchPlay+
    Catchplay+ adalah platform streaming yang menawarkan koleksi film beragam, termasuk film kartun dan animasi, serta berbagai genre dari berbagai negara. Platform ini cocok untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Konten bisa diakses secara gratis dan untuk menikmati seluruh konten perlu berlangganan yang dimulai Rp 22.500 per bulan atau sewa per-film Rp 15.000 per film.

    11. WeTV
    WeTV menampilkan beragam film, series, anime hingga tayangan variety show dari beberapa negara Asia. Konten di dalamnya dapat ditonton gratis, ada juga yang harus menggunakan akun VIP dengan harga Rp 39.000 per bulan.

    12. Genflix
    Genflix adalah platform streaming serba ada yang menawarkan beragam pilihan konten, termasuk film Indonesia, Hollywood, drama Korea, hingga tayangan live show. Dengan fleksibilitas pilihan paket langganan, Genflix cocok untuk berbagai kebutuhan hiburan. Berapa biaya berlangganan Genflix? Rp 49.000,- per bulan.

    13. iFlix
    iFlix menghadirkan berbagai pilihan hiburan seperti film box office, serial TV, drama Korea, film lokal Indonesia, hingga tontonan anak-anak. Beberapa kontennya dapat dinikmati secara gratis, namun akses penuh membutuhkan langganan seharga $5.99 di bulan pertama.

    14. Viki
    Viki adalah platform alternatif untuk menikmati drama Korea, dengan tambahan konten dari negara lain, termasuk Indonesia. Sebagian besar tayangan tersedia gratis, namun langganan diperlukan untuk fitur premium.

    15. Prime Video
    Prime Video menawarkan koleksi film dan serial dari berbagai negara, termasuk produksi Hollywood. Biaya langganan bulanan sebesar Rp59.000 memberikan akses penuh ke konten di platform ini.

    16. Apple TV+
    Apple TV+ menghadirkan film, serial, dan karya orisinal eksklusif dari Apple. Biaya langganannya adalah Rp99.000 per bulan, dengan opsi uji coba gratis selama tujuh hari atau paket Apple One.

    17. Lions Gate Play
    Lions Gate Play menyuguhkan beragam konten dari berbagai negara, termasuk karya orisinal eksklusif. Langganan bulanan dapat dinikmati dengan harga Rp35.000.

    18. CubMU
    CubMU, layanan dari Transvision, menawarkan ratusan saluran Live TV dan ribuan Video on Demand (VOD) dengan kualitas HD. Paket langganannya tersedia mulai dari Rp9.900.

    19. Mola
    Mola menyajikan beragam hiburan, termasuk siaran langsung pertandingan sepak bola. Langganannya dimulai dari Rp60.000 hingga Rp160.000, tergantung pada paket yang dipilih.

    20. MAXstream
    MAXstream menghadirkan berbagai video on demand dari serial lokal hingga internasional, termasuk beberapa konten orisinal. Platform ini dapat diakses melalui paket langganan.

    21. Vision+
    Vision+ memberikan akses ke berbagai tayangan melalui paket berlangganan, dengan harga mulai dari Rp35.000 per bulan.

    22. iQIYI
    iQIYI adalah layanan hiburan daring di Tiongkok. Platform iQIYI menampilkan konten asli iQIYI, serta pustaka lengkap konten lain yang diproduksi secara profesional, konten yang dibuat pengguna secara profesional, dan konten yang dibuat pengguna.

    Langganan iQIYI tersedia mulai US$ 1,99 per bulan atau sekitar Rp 33 ribu.

    23. Youtube Movie
    YouTube Movie adalah layanan di platform YouTube yang menyediakan berbagai film (movie) yang bisa ditonton secara online. Film yang tersedia bisa berupa film gratis (dengan iklan) maupun film berbayar (sewa atau beli). Harga sewa per film mulai dari Rp 25.000.

    24. DramaBox
    Platform ini menyediakan beragam video pendek berseri yang bisa dinikmati di waktu senggang. Tren yang disebut ‘bite-sized entertainment’ ini menyuguhkan konten hiburan yang lebih fleksibel dinikmati di mana saja, misalnya ketika menunggu macet atau antrean.

    Ada ribuan jam konten original dan eksklusif di DramaBox dalam berbagai genre. Anda bisa menontonnya dan melakukan pembelian dalam aplikasi ‘in-app purchase’ dari harga mulai Rp 15.000-an.

    Aplikasi ini tersedia di toko aplikasi Apple App Store dan Google Play Store.

    Nah, itu dia beragam platform resmi yang bisa Anda gunakan untuk menonton film dan serial televisi. Semoga informasi ini membantu!

    (fsd/fsd)