brand merek: Apple

  • Google Digusur AI, Masa Jayanya Diramal Sisa 5 Tahun Lagi

    Google Digusur AI, Masa Jayanya Diramal Sisa 5 Tahun Lagi

    Jakarta

    Pengguna internet mulai banyak yang menggunakan chatbot AI seperti ChatGPT sebagai mesin pencari. Layanan mesin pencari konvensional seperti Google pun diramal akan tergusur.

    Belum lama ini, seorang eksekutif Apple bersaksi dalam salah satu sidang antimonopoli yang melibatkan Google bahwa layanan AI menyebabkan penurunan penelusuran di browser Safari untuk pertama kalinya.

    Kesaksian ini langsung dirasakan efeknya oleh Alphabet, perusahaan induk Google. Valuasi Alphabet langsung turun USD 150 miliar dalam sehari.

    Beberapa analis juga menilai ulang cara mengukur pangsa pasar Google di pasar mesin pencari yang sangat dominan. Bahkan salah satu analis memperkirakan pangsa pasar Google akan turun dari 90% menjadi kurang dari 50% dalam waktu lima tahun.

    Menurut analis, penurunan itu disebabkan oleh pergeseran perilaku konsumen yang beralih dari mesin pencari tradisional ke chatbot AI, seperti dikutip dari Reuters, Senin (26/5/2025).

    Google juga tidak tinggal diam menghadapi gempuran chatbot AI. Dalam konferensi tahunan Google I/O pekan lalu, perusahaan yang bermarkas di Mountain View, California ini mengumumkan sederet fitur AI baru yang akan tersedia di Search, layanan mesin pencari utamanya.

    Mulai dari AI Mode, chatbot yang tersedia langsung di Google Search dan dapat diakses lewat tab khusus. Fitur ini dirancang untuk menjawab pertanyaan yang lebih rumit dan panjang, yang mungkin sulit dijawab oleh mesin pencari biasa.

    AI Mode ditenagai model Gemini 2.5 versi custom dan saat ini sudah tersedia untuk pengguna Google Search di Amerika Serikat. Google juga berencana memperluas fitur AI Mode dengan meluncurkan kemampuan baru di masa depan seperti Deep Search untuk membantu riset yang mendalam.

    Dalam kesempatan yang sama, Google juga mengumumkan paket ‘AI Ultra’ dengan biaya langganan USD 250 per bulan. Pelanggan paket ini dapat mengakses model AI paling canggih dengan limit paling tinggi, sekaligus akses awal untuk fitur eksperimental seperti Project Mariner.

    (vmp/vmp)

  • 10 HP Pancarkan Radiasi Tertinggi Laku Keras di RI, Cek Daftarnya!

    10 HP Pancarkan Radiasi Tertinggi Laku Keras di RI, Cek Daftarnya!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Beberapa HP merek terkenal ternyata memiliki pancaran radiasi tinggi. Bagi masyarakat yang ingin membeli HP baru, perlu mengetahui mana saja HP dengan radiasi tinggi. 

    Menurut data terbaru dari German Federal Office for Radiation Protection yang dikutip dari FCC (Federal Communications Commission), sejumlah model ponsel diketahui memiliki tingkat radiasi yang tinggi.

    Meski masih berada di bawah batas aman yang ditetapkan, pengguna tetap disarankan untuk mempertimbangkan aspek ini sebelum membeli ponsel baru.

    Salah satu ukuran yang kerap digunakan untuk mengukur tingkat radiasi ponsel adalah SAR (Specific Absorption Rate), yakni laju penyerapan energi gelombang elektromagnetik oleh tubuh saat menggunakan perangkat tersebut.

    SAR diukur dalam satuan watt per kilogram (W/kg). Di Amerika Serikat, batas SAR maksimum yang diperbolehkan adalah 1,6 W/kg. Semakin rendah nilai SAR, maka semakin kecil radiasi yang diserap tubuh saat menggunakan ponsel tersebut.

    Dalam daftar terbaru ini, Motorola Edge menjadi ponsel pintar dengan emisi radiasi paling tinggi. Menurut pengujian yang dilakukan, keluaran radiasi Motorola Edge mencapai 1,79 watt per kilogram. Angka tersebut jauh lebih tinggi daripada kebanyakan model lainnya.

    Dengan efisiensi radiasi 1,59 watt per kilogram, ZTE Axon 11 5G berada di urutan kedua, diikuti oleh OnePlus 6T dengan 1,55 watt.

    Berikut daftar 10 ponsel dengan nilai radiasi tertinggi berdasarkan pengujian SAR di area kepala (head SAR), dikutip dari Bodywell, Senin (26/5/2025).

    1 Motorola Edge – 1,79 W/kg

    2 ZTE Axon 11 5G – 1,59 W/kg

    3 OnePlus OnePlus 6T – 1,55 W/kg

    4 Samsung Galaxy A13 – 1,27 W/kg

    5 Samsung Galaxy S24 Ultra – 1,26 W/kg

    6 Samsung Galaxy S24 – 1,23 W/kg

    7 Apple iPhone 13 Pro – 1,20 W/kg

    8 Google Pixel 7a – 1,20 W/kg

    9 Samsung Galaxy S22 Plus – 1,19 W/kg

    10 Apple iPhone 13 Mini – 1,19 W/kg

    Nah, itu dia daftar 10 HP yang memancarkan radiasi tinggi. Beberapa di antaranya merupakan merek HP kawakan yang laku keras di Indonesia. Semoga informasi ini membantu!

    (fab/fab)

  • 3 Cara Cek HP Support eSIM atau Belum, Ternyata Mudah

    3 Cara Cek HP Support eSIM atau Belum, Ternyata Mudah

    Daftar Isi

    Mengenal eSIM

    Cara Cek HP yang Mendukung eSIM

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penggunaan eSIM kini semakin dianjurkan, terutama setelah Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengimbau masyarakat untuk mulai beralih dari kartu SIM fisik ke eSIM. Teknologi eSIM dinilai lebih praktis karena tidak memerlukan kartu fisik dan bisa diatur langsung dari ponsel.

    Mengenal eSIM

    eSIM (embedded SIM) adalah teknologi kartu SIM digital yang tertanam langsung di perangkat. Dengan eSIM, kamu tidak perlu lagi memasukkan kartu SIM fisik. Proses aktivasi dan pengaturan layanan bisa dilakukan langsung di HP, tanpa perlu ke gerai operator.

    Adapun beberapa manfaat penggunaan eSIM antara lain melindungi dari penyalahgunaan data dan kejahatan digital seperti spam, phishing, dan judi online, tidak perlu lagi memasang atau mengganti kartu SIM fisik, memperkuat ekosistem Internet of Things (IoT), serta menghemat ruang pada perangkat.

    Cara Cek HP yang Mendukung eSIM

    Bagaimana cara mengetahui apakah HP kamu sudah mendukung eSIM atau belum? Berikut panduan lengkapnya untuk pengguna iPhone maupun Android.

    1. Cara Cek di iPhone

    Berikut langkah-langkah untuk mengecek dukungan eSIM di iPhone:

    Buka Pengaturan (Settings).

    Pilih menu Seluler (Cellular).

    Klik opsi Tambahkan eSIM (Add eSIM).

    Jika opsi “Add eSIM” muncul, maka iPhone kamu sudah mendukung eSIM.

    2. Cara Cek di HP Android

    Pengaturan di Android bisa sedikit berbeda tergantung merek dan tipe, namun secara umum caranya seperti berikut:

    Buka Pengaturan (Settings).

    Pilih menu Koneksi (Connections).

    Masuk ke Pengelola SIM (SIM Manager).

    Cari opsi “Tambahkan eSIM” atau “Add eSIM”.

    Jika menu ini tersedia, maka HP Android kamu mendukung eSIM.

    3. Cek Dukungan eSIM Lewat Spesifikasi Resmi

    Jika kamu belum yakin atau tidak menemukan opsi tersebut di pengaturan:

    Kunjungi website resmi produsen HP kamu (misalnya: Samsung, Apple, Xiaomi, dsb).

    Cari model HP kamu di halaman produk.

    Baca bagian spesifikasi lengkap, biasanya tertulis apakah perangkat tersebut mendukung eSIM.

    Kamu juga bisa mencari informasi ini melalui kotak kemasan HP, manual penggunaan, atau media promosi resmi.

    (dag/dag)

  • Harga HP Samsung Bisa Naik 40% Dihantam Tarif Baru Trump

    Harga HP Samsung Bisa Naik 40% Dihantam Tarif Baru Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pembeli HP Samsung di Amerika Serikat (AS) akan segera mengalami penyesuaian harga. Presiden AS Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif 25% untuk HP yang dijual di AS dan tidak diproduksi di Negeri Paman Sam.

    Android Headlines mencatat harga HP Samsung di AS bisa naik sekitar 30% hingga 40% dengan pemberlakuan tarif tersebut, dikutip Senin (26/5/2025).

    Sebagai informasi, Samsung sama seperti Apple yang tak memiliki fasilitas manufaktur di AS. Artinya, HP Samsung dan iPhone yang dijual di AS merupakan barang impor dari negara lain.

    Android Headlines menyebut tarif 25% akan meningkatkan harga jual HP secara signifikan. Pasalnya, perusahaan biasanya membebankan biaya pajak tambahan kepada konsumen.

    Ancaman ini terjadi di saat yang sangat menantang bagi Samsung di pasar AS. Meskipun Samsung salah satu HP paling laris secara global, pangsa pasarnya di AS telah mengalami beberapa fluktuasi.

    Menurut sumber Android Headlines, pangsa pasar HP Samsung di AS tercatat menurun dari 31% pada kuartal pertama (Q1) 2024 menjadi 18% pada kuartal keempat (Q4) 2024.

    Potensi kenaikan harga sebesar 30-40% dapat membuat Samsung makin sulit mempertahankan keunggulan kompetitifnya terhadap para pesaing. Hal ini juga akan bergantung pada apakah para pesaing mampu menghindari tarif tersebut atau menyerapnya dengan lebih efektif.

    Bagi konsumen, ini bukan sekadar masalah teoritis. Lonjakan sebesar ini dapat membuat pemutakhiran ke seri Galaxy S terbaru atau perangkat lipat baru menjadi jauh lebih mahal. Banyak yang mungkin mempertimbangkan kembali keputusan pembelian mereka atau mempertahankan perangkat mereka saat ini dalam waktu lebih lama.

    Situasi ini menyoroti iklim bisnis HP saat ini yang kompleks karena potensi pengaruh tarif. Pengguna Samsung Galaxy di Amerika Utara harus mencermati perkembangan ini. Pembelian HP Samsung berikutnya mungkin akan jauh berbeda dari harga ritel saat ini.

    Bukan cuma Samsung yang dihantui petaka tarif 25% dari pemerintah Trump. Apple juga mendapat ancaman serupa jika tak memindahkan manufakturnya dari China ke AS.

    Trump mengatakan CEO Apple Tim Cook berencana memindahkan manufaktur iPhone dari China ke India. Namun, hal ini tak membuat Trump puas. Trump ingin menggenjot manufaktur domestik untuk membuka lapangan kerja bagi konsumen AS.

    Namun, dengan ancaman tarif 25% untuk iPhone dan HP Samsung, masyarakat AS yang akan menanggung akibat dari pembelian HP dengan harga jauh lebih mahal.

    Memindahkan produksi iPhone ke AS dikatakan dapat memakan waktu hingga 1 dekade dan berpotensi mengakibatkan harga iPhone naik dan tembus US$3.500 (Rp56,7 jutaan) per unit, kata Dan Ives, seorang analis di Wedbush, dalam sebuah catatan penelitian.

    Sebagai catatan, iPhone kelas atas Apple saat ini dijual seharga sekitar US$1.200 (Rp19,4 jutaan).

    “Kami percaya konsep Apple memproduksi iPhone di AS adalah dongeng yang tidak mungkin,” kata Ives, dikutip dari Reuters.

    (fab/fab)

  • iPhone Bisa Saja Dibuat di Amerika, Asalkan…

    iPhone Bisa Saja Dibuat di Amerika, Asalkan…

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengancam akan mengenakan tarif 25% untuk iPhone yang diimpor ke AS.

    Tarif 25% ini akan dikenakan ke Apple jika mereka mereka tetap tak mau memproduksi iPhone di negara asalnya itu. Namun ada beberapa masalah yang mengganjal ide produksi iPhone di Amerika itu.

    Salah satunya adalah jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memasang baut-baut kecil ke dalam iPhone. Sekretaris Perdagangan AS Howard Lutnick sempat mencetuskan ide bahwa dengan memindahkan produksi iPhone ke Amerika, proses pemasangan baut kecil itu bisa dilakukan oleh robot, sehingga Apple bisa berfokus menciptakan lapangan kerja baru untuk pekerja dengan kemampuan yang lebih tinggi.

    Namun kemudian ia mengkoreksi pernyataannya itu setelah “dicolek” oleh CEO Apple Tim Cook. Menurutnya, untuk saat ini teknologi untuk memasang baut-baut kecil itu belum ada di dunia.

    “Dia menyebutkan, Saya membutuhkan lengan robot (untuk melakukan itu), dan melakukannya dengan skala dan akurasi yang tinggi sehingga Saya bisa membawanya ke sini. Dan saat (teknologi) itu sudah tersedia, dipastikan akan (diproduksi) di sini,” kata Lutnick.

    Masalah tarif 25% untuk iPhone yang diimpor ke Amerika ini kembali muncul setelah Trump, dalam postingannya di Truth Social, Trump mengatakan ia ingin iPhone yang dijual di AS juga diproduksi di AS, bukan di negara lain. Saat ini sebagian besar iPhone diproduksi di China dan India.

    “Jika tidak demikian, maka Apple harus membayar tarif setidaknya 25% kepada AS. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap isu ini,” sambungnya.

    Ancaman itu datang hanya seminggu setelah Trump mengatakan ia memiliki sedikit masalah dengan Cook ketika ia mendengar bahwa Apple akan memindahkan lebih banyak produksi iPhone dari China ke India.

    Apple kabarnya berencana memproduksi lebih dari 60 juta iPhone yang ditujukan untuk pasar AS di India pada akhir tahun 2026. Belum lama ini, Foxconn yang merupakan mitra perakit Apple menginvestasikan USD 1,5 miliar untuk memperluas produksi display iPhone di India.

    India dipilih karena saat ini negara itu hanya dikenai tarif impor ke AS sebesar 10%, sedangkan China menghadapi tarif impor yang lebih tinggi sebesar 30%. Tapi itu bisa saja berubah setelah pelonggaran tarif impor selama 90 hari berakhir pada Agustus 2025.

    (asj/asj)

  • Saham Pemasok Apple di China Tertekan Setelah Ancaman Tarif Trump

    Saham Pemasok Apple di China Tertekan Setelah Ancaman Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Saham pemasok Apple yang terdaftar di China anjlok setelah Presiden AS Donald Trump mengancam tarif pada iPhone impor.

    Melansir dari Reuters, Senin (26/5/2025) Luxshare Precision, salah satu perakit utama iPhone dan produsen AirPods, mencatat penurunan saham sebesar 2,2%. 

    Sementara itu, Lens Technology, pembuat layar ponsel asal China, turun 1,8%. Saham Goertek, yang juga memproduksi AirPods, melemah 1,1% di tengah kekhawatiran pasar atas ketegangan dagang yang kembali mencuat.

    Pernyataan Trump dilontarkan pada Jumat pekan lalu dalam kampanye publik, di mana ia menyatakan kemungkinan mengenakan tarif hingga 25% terhadap iPhone yang dijual di AS tetapi diproduksi di luar negeri. 

    Langkah ini disebut sebagai bagian dari upaya pemerintahannya untuk mendorong relokasi manufaktur ke negara-negara selain China, termasuk AS.

    Ancaman tarif lanjutan sebesar 50% yang disebut akan mulai berlaku 1 Juni mendatang menimbulkan kekhawatiran bahwa perang dagang antara AS dan China berpotensi memanas kembali setelah sempat mereda dalam beberapa bulan terakhir.

    Sebelumnya, Gedung Putih telah menangguhkan sebagian besar tarif impor global yang diumumkan pada awal April, menyusul tekanan dari investor yang menyebabkan aksi jual besar-besaran pada aset-aset AS, termasuk obligasi dan dolar.

    Meskipun demikian, tarif dasar sebesar 10% terhadap sebagian besar barang impor tetap diberlakukan, dan bea atas produk China dipangkas dari 145% menjadi 30%.

    Sebagai respons terhadap ketidakpastian geopolitik dan risiko tarif, Apple mempercepat rencana untuk membuat sebagian besar iPhone yang dijual di Amerika Serikat di pabrik-pabrik di India pada akhir tahun 2026 dengan tarif di China.

    Namun, peluang untuk memindahkan lini produksi secara signifikan ke AS dinilai kecil. Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, dalam wawancara dengan CBS bulan lalu menyebut bahwa pekerjaan perakitan massal kemungkinan akan diotomatisasi jika dipindahkan ke AS.

    Sehingga akan membuka lapangan kerja bagi tenaga teknis seperti mekanik dan teknisi listrik, alih-alih buruh pabrik.

  • Kacamata Pintar Pertama dari Apple bakal Rilis Akhir Tahun Depan? – Page 3

    Kacamata Pintar Pertama dari Apple bakal Rilis Akhir Tahun Depan? – Page 3

    Kendati begitu, perangkat ini belum akan mendukung fitur Augmented Reality (AR).

    Untuk menjadikan kacamata pintar ini sebagai penerus iPhone, seperti harapan banyak penggemar, Apple dinilai masih harus mengembangkan teknologi AR agar bisa diintegrasikan dengan perangkat berbentuk ringan seperti kacamata.

    Kacamata Pintar Terbaru Meta

    Sementara itu, Meta disebut akan lebih dulu menghadirkan kacamata pintar dengan fitur AR pada tahun 2027.

    Model tersebut akan memungkinkan pengguna melihat notifikasi, gambar, dan elemen visual lainnya langsung dari lensa kacamata, tanpa perlu melihat layar ponsel.

    Apple menargetkan bisa mendapatkan prototipe kacamata ini dari pemasok luar negeri sebelum akhir 2025. Apple juga sedang mengembangkan chip khusus berbasis prosesor Apple Watch, yang dibuat lebih hemat daya karena hanya memuat komponen yang dibutuhkan oleh perangkat kacamata.

    Jika benar, peluncuran kacamata pintar ini bisa menjadi langkah besar berikutnya bagi Apple, dan mungkin saja, menjadi produk teknologi konsumen paling dominan untuk dua dekade ke depan.

     

  • IHSG diprediksi variatif di tengah “wait and see” data ekonomi global

    IHSG diprediksi variatif di tengah “wait and see” data ekonomi global

    IHSG pada pekan ini diperkirakan melanjutkan konsolidasi pada rentang 7.200 sampai 7.300

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, diperkirakan bergerak variatif di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap data-data perekonomian di tingkat global.

    IHSG dibuka menguat 17,32 poin atau 0,24 persen ke posisi 7.231,48. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,11 poin atau 0,26 persen ke posisi 818,65.

    “IHSG pada pekan ini diperkirakan melanjutkan konsolidasi pada rentang 7.200 sampai 7.300,” ujar Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim di Jakarta, Senin.

    Dari Amerika Serikat (AS), pelaku pasar pada pekan ini akan mencermati rilis data Durable Goods Orders, S&P/Case-Shiller Home Price, Consumer Confidence, dan Core Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index.

    Selain itu, juga akan mencermati rilis The Federal Open Market Committee (FOMC) Minutes pada Kamis (29.05), untuk mengantisipasi kebijakan The Fed selanjutnya pada FOMC 17-18 Juni mendatang.

    Dari kawasan Eropa, Jerman akan merilis data Consumer Confidence, Unemployment Rate dan Retail Sales.

    Dari kawasan Asia, Jepang akan merilis data Consumer Confidence, Unemployment Rate, Industrial Production dan Retail Sales, sedangkan China akan merilis data National Bureau of Statistics of China (NBS) Manufacturing.

    Dari dalam negeri, pemerintah berencana mengumumkan langkah stimulus pada 5 Juni 2025 untuk mendorong aktivitas ekonomi.

    Sementara itu, bursa AS di Wall Street kompak ditutup melemah pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (23/5), setelah Presiden AS Donald Trump akan memberlakukan tarif tinggi untuk produk Eropa dan Apple.

    Presiden Trump, pada Jumat, mengatakan bahwa pembicaraan dagang dengan Uni Eropa tidak menunjukkan kemajuan dan merekomendasikan tarif langsung sebesar 50 persen terhadap Uni Eropa, dimulai pada 1 Juni 2025.

    Indeks Dow Jones Industrial Average turun 256,02 poin, atau 0,61 persen dan ditutup di 41.603,07, indeks S&P 500 melemah 0,67 persen dan ditutup di 5.802,82, sementara Nasdaq Composite turun 1 persen dan berakhir di 18.737,2

    Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 199,53 poin atau 0,52 persen ke 37.351,50, indeks Shanghai menguat 9,70 poin atau 0,28 persen ke 3.357,76, indeks Hang Seng melemah 50,26 poin atau 0,26 persen ke 23.549,00, dan indeks Strait Times melemah 5,87 poin atau 0,15 persen ke 3.876,33.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • iPhone dan Samsung Terancam Kena Tarif Impor Baru di AS – Page 3

    iPhone dan Samsung Terancam Kena Tarif Impor Baru di AS – Page 3

    Sementara itu, Apple akhirnya mengumumkan jadwal gelaran tahunan mereka, Worldwide Developers Conference (WWDC) 2025. Tahun ini, WWDC25 akan berlangsung pada 9 hingga 13 Juni 2025. 

    Seperti biasa, ajang WWDC25 akan dibuka dengan keynote utama pada 9 Juni waktu Amerika Serikat atau 10 Juni pukul 00.00 WIB.

    Dalam keterangannya, raksasa teknologi itu menyebut WWDC 2025 ini akan kembali digelar secara online dan gratis, serta terbuka bagi seluruh pengembang dari berbagai penjuru dunia. 

    “Sepanjang minggu ini, pengembang dari seluruh dunia bisa terhubung dengan tim Apple dan mengikuti 100 sesi dapat membantu dan dipakai pengembang untuk membuat aplikasi atau game mereka,” tulis Apple dalam keterangannya.

    Keynote utama WWDC 2025 bisa disaksikan secara langsung melalui Apple.com, aplikasi Apple TV, dan kanal YouTube resmi milik perusahana berbasis di Cupertino tersebut.

     

  • Trump Ancam Apple Tarif 25% Jika Tak Produksi iPhone di AS

    Trump Ancam Apple Tarif 25% Jika Tak Produksi iPhone di AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam bakal mengenakan tarif bea masuk 25% kepada Apple Inc. jika tak memproduksi iPhone di Negeri Paman Sam.

    Ultimatum itu disampaikan Trump kepada CEO Apple Tim Cook agar perusahaan meningkatkan produksinya di dalam negeri.

    “Saya sudah lama memberi tahu Tim Cook [CEO] dari Apple bahwa saya berharap iPhone mereka yang akan dijual di Amerika Serikat akan diproduksi dan dibuat di Amerika Serikat, bukan India, atau tempat lain mana pun,” kata Trump dikutip dari Bloomberg, Senin (26/5/2026).

    Sementara, Apple tidak segera menanggapi permintaan komentar atas ancaman Trump.

    Raksasa teknologi itu telah menjadi sasaran Trump untuk memaksa perusahaan-perusahaan mendatangkan lebih banyak pekerjaan manufaktur ke AS.

    Tuntutan Trump kepada Apple menimbulkan tantangan berat bagi perusahaan. Sebab, rantai pasok untuk ponsel-ponsel populer besutan Apple telah terkonsentrasi di China selama bertahun-tahun.

    Apalagi, membangun iPhone dari nol di AS akan sangat sulit, bahkan bagi perusahaan sebesar Apple. Kurangnya bakat teknik dan manufaktur dalam negeri yang membuat hal itu hampir mustahil dalam jangka pendek.

    Asal tahu saja, Apple memproduksi sebagian besar iPhone di China dan tidak memiliki pabrik telepon pintar di AS. Perusahaan itu telah berjanji untuk mempekerjakan lebih banyak pekerja di AS.

    Selain itu, Apple juga berjanji untuk menggelontorkan US$500 miliar di dalam negeri selama empat tahun ke depan.

    Sebelumnya, Trump juga telah mempersulit rencana Apple untuk mengimpor sebagian besar iPhone yang dijualnya di AS dari India pada akhir tahun depan. 

    Trump mengingatkan Tim Cook untuk berhenti membangun pabrik di India dan sebaliknya fokus pada AS.

    “Saya memiliki sedikit masalah dengan Tim Cook kemarin. Dia membangun [pabrik] di seluruh India. Saya tidak ingin Anda membangun di India,” kata Trump saat bertemu kepala eksekutif Apple di Qatar, pekan lalu.

    Apple baru-baru ini memang mengebut ekspansi pabrik perakit iPhone di India usai tensi perdagangan antara AS dan China meningkat. Pasalnya, sebelumnya Apple memproduksi sebagian besar produknya di China.