brand merek: Apple

  • Adopsi iOS 18 Dinilai Masih Rendah Meski Ada Fitur Apple Intelligence – Page 3

    Adopsi iOS 18 Dinilai Masih Rendah Meski Ada Fitur Apple Intelligence – Page 3

    Dalam pengumuman tersebut, Apple mengatakan, tingkat adopsi ini disebabkan disebabkan oleh kesadaran pengguna akan manfaat update ditambah dengan betapa mudahnya perusahaan melakukan pembaruan.

    Namun, jika dibandingkan dengan angka Apple sendiri selama 10 tahun terakhir, iOS 18 berada di bawah rata-rata 83,2 persen.

    Angka spesifik dari iOS 8 tahun 2015 hingga iOS 18 tahun 2025 untuk semua iPhone yang kompatibel adalah:

    iOS 8 tahun 2015: 84 persen
    iOS 19 tahun 2016: 84 persen
    iOS 10 tahun 2017: 86 persen
    iOS 11 tahun 2018: 81 persen
    iOS 12 tahun 2019: 87 persen
    iOS 13 tahun 2020: 81 persen
    iOS 14 tahun 2021: 90 persen
    iOS 15 tahun 2022: 82 persen
    iOS 16 tahun 2023: 81 persen
    iOS 17 tahun 2024: 77 persen
    ioS 18 tahun 2025: 82 persen.

    Jadi dalam dekade terakhir, iOS 14 mencatat tingkat adopsi tertinggi dengan 90 persen. Lalu, iOS 17 mencatat skor terendah dengan 77 persen.

    Angka-angka ini diambil dari daftar Apple melalui situs web developer.apple.com, yang berkala mengukur tingkat adopsi melalui akses pengguna ke App Store.

    Selama satu dekade, pengukuran dilakukan dari akhir Mei hingga pertengahan Juni.

  • Prudential Bantah soal Situs Belum Terdaftar di Sistem PSE

    Prudential Bantah soal Situs Belum Terdaftar di Sistem PSE

    Bisnis.com, JAKARTA — Manajemen Prudential Indonesia memberikan klarifikasi terkait pemberitaan yang menyebut situs prudential.com masuk dalam daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) yang mendapat notifikasi dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). 

    Perusahaan menegaskan bahwa situs tersebut bukan bagian dari entitas mereka yang beroperasi di Indonesia.

    “Menanggapi pemberitaan dari Komdigi terkait PSE yang belum mutakhirkan data, bersama ini kami klarifikasi bahwa situs Prudential.com tidak memiliki hubungan dengan perusahaan kami, PT Prudential Life Assurance [Prudential Indonesia] dan PT Prudential Sharia Life Assurance [Prudential Syariah],” tulis Manajemen Prudential Indonesia saat dikonfirmasi pada Senin (9/6/2025). 

    Prudential Indonesia menyebut bahwa situs prudential.com merupakan milik perusahaan Prudential Financial Inc, sebuah perusahaan asuransi jiwa yang berbasis di Amerika Serikat. 

    Sementara itu, PT Prudential Life Assurance dan PT Prudential Sharia Life Assurance merupakan bagian dari Grup Prudential plc yang berbasis di Hong Kong.

    “Prudential Indonesia dan Prudential Syariah merupakan bagian dari group Prudential Plc yang berbasis di Hongkong dan bergerak di bidang asuransi jiwa dan kesehatan serta manajemen aset, dengan berfokus di Asia dan Afrika,” jelas Manajamen Prudential Indonesia. 

    Manajemen juga menyebutkan situs resmi yang mewakili entitas mereka:

        1.    PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia): prudential.co.id

        2.    PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah): prudentialsyariah.co.id

        3.    Group Prudential plc: prudentialplc.com

    “Dapat kami konfirmasikan bahwa Prudential Indonesia dan Prudential Syariah selalu mengikuti dan mematuhi semua peraturan dan hukum yang berlaku,” tegas manajemen.

    Sebelumnya, Komdigi menyampaikan peringatan kepada 36 entitas PSE Privat yang belum melakukan pendaftaran atau pemutakhiran data sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 5 Tahun 2020.

    Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar, mengatakan langkah ini merupakan bagian dari penguatan tata kelola ruang digital nasional.

    “Seluruh Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat [PSE Privat] baik dari dalam negeri [domestik] maupun luar negeri [asing], memiliki kewajiban untuk mendaftar dan memperbarui data pendaftaran guna menjaga akurasi dan keandalan data,” kata Alexander dalam keterangannya pada Kamis (29/5/2025).

    Komdigi mencatat terdapat 23 PSE Privat yang belum melakukan pendaftaran, dan 13 entitas lainnya belum memperbarui data. 

    Perusahaan-perusahaan yang disebut dalam daftar peringatan tersebut mencakup berbagai sektor, dari otomotif, teknologi, hingga makanan cepat saji. Komdigi mengimbau seluruh PSE Privat untuk segera melakukan pendaftaran melalui sistem Online Single Submission (OSS) jika belum terdaftar, dan memastikan seluruh data selalu diperbarui apabila terdapat perubahan pada entitas usaha atau layanan.

    “Pengaturan ini untuk menjamin kedaulatan digital nasional dan melindungi masyarakat sebagai pengguna layanan digital,” kata Alexander.

    Berikut Ini Daftar PSE Privat yang Belum Terdaftar:

        1.    PT Yamaha Musik Indonesia Distributor – yamaha.com

        2.    PT MNC Asia Holding Tbk – mncgrup.com

        3.    PT Philips Indonesia Commercial – philips.com

        4.    Electronic Arts, Inc. – ea.com

        5.    HP Inc. – hp.com

        6.    PT Daya Intiguna Yasa Tbk – mrdiy.com

        7.    PT Indofood Sukses Makmur Tbk – indofood.com

        8.    PT Dunia Luxindo – bathandbodyworks.co.id

        9.    PT Unilever Indonesia Tbk – unilever.com

        10.    PT Fast Food Indonesia Tbk – order.kfcku.co.id

        11.    WarnerMedia Global Digital Services, LLC – max.com dan aplikasi Max

        12.    ebay, Inc. – ebay.com

        13.    ASUSTek Computer Inc. – asus.com

        14.    Micro-Star International Co. Ltd. – msi.com

        15.    Nike, Inc. – nike.com

        16.    Microsoft Corporation – xbox.com

        17.    BYD Company Limited / PT BYD Motor Indonesia – byd.com

        18.    The Emirates Group – emirates.com

        19.    Harman International Industries, Inc. – id.jbl.com

        20.    KLM Royal Dutch Airlines – klm.com

        21.    Cathay Pacific Airways Limited – cathaypacific.com

        22.    DHL Group – dhl.com

        23.    PT Lenovo Indonesia – lenovo.com

    Berikut Daftar PSE Privat yang Harus Memperbarui Data:

        1.    Ecart Webportal Indonesia (Lazada) – lazada.com

        2.    Rekso Nasional Food (McDonald’s Indonesia) – aplikasi McDonald’s

        3.    Zurich LiveWell / Zurich Asuransi Indonesia / Zurich Topas Life – zurich.com

        4.    Google Indonesia – ads.google.com, play.google.com

        5.    Traveloka Indonesia – traveloka.com

        6.    TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) – aplikasi JNE

        7.    Apple Distribution International Limited – apple.com

        8.    Garmin Indonesia Distribution – garmin.com

        9.    Riot Games Services Pte. Ltd. – leagueoflegends.com

        10.    Epic Games International S.A.R.L – epicgames.com

        11.    PT Prudential Life Assurance – prudential.com

        12.    PT Kereta Api Indonesia – kai.id

  • Ubah Nama hingga Fitur AI

    Ubah Nama hingga Fitur AI

    Bisnis.com, JAKARTA— Apple dikabarkan akan memperkenalkan sistem operasi terbarunya, iOS 19 dalam gelaran Apple Worldwide Developers Conference (WWDC) 2025 pada hari Senin, (9/6/2025). 

    Beberapa rumor menarik pun beredar, mulai dari perubahan nama sistem operasi, tampilan baru yang terinspirasi dari Vision Pro, hingga fitur-fitur canggih berbasis kecerdasan buatan (AI).

    Menurut laporan dari Bloomberg, Apple dikabarkan akan mengubah cara penamaan sistem operasinya. Jika sebelumnya memakai nomor versi (seperti iOS 19), kini sistem operasi akan dinamai berdasarkan tahun rilis, misalnya menjadi iOS 26 untuk tahun 2026. 

    Perubahan ini juga akan berlaku untuk sistem lain seperti iPadOS 26, macOS 26, watchOS 26, tvOS 26, dan visionOS 26 — mirip seperti penamaan model mobil.

    Lebih jauh, iOS 19 disebut-sebut akan menjadi pembaruan desain paling besar sejak iOS 7. Desain baru ini dinamakan Liquid Glass, yang mengadopsi tampilan dari perangkat Vision Pro milik Apple. 

    Elemen visual seperti panel transparan dan ikon aplikasi berbentuk lingkaran kemungkinan besar akan hadir. Desain baru ini akan diterapkan secara menyeluruh di seluruh ekosistem Apple, termasuk CarPlay, untuk menciptakan pengalaman visual yang lebih seragam.

    Beberapa aplikasi juga akan mendapat pembaruan besar, seperti Phone App yang menghadirkan tampilan baru yang menggabungkan kontak favorit, riwayat panggilan, dan pesan suara dalam satu halaman. Serta camera app dan safari yang kabarnya akan mendapat pembaruan tampilan seperti bilah alamat transparan di Safari.

    Apple juga dikabarkan sedang menyiapkan aplikasi khusus untuk game, yang akan menggabungkan Apple Arcade dan konten game dari App Store. 

    Aplikasi ini akan menjadi pusat bagi pengguna untuk melihat pencapaian, papan peringkat, dan rekomendasi game. Rumor ini muncul setelah Apple dikabarkan mengakuisisi studio game pertamanya, RAC7.

    Apple kemungkinan menghadirkan fitur AI baru berupa asisten kesehatan pribadi. Chatbot ini akan memberikan saran gaya hidup dan tips kesehatan berdasarkan data yang dikumpulkan dari aplikasi Health. Aplikasi Health juga disebut akan mendapat fitur pencatatan makanan, seperti konsumsi karbohidrat dan kafein.

    iOS 19 juga mungkin akan membawa fitur manajemen baterai berbasis AI, yang dapat menganalisis pola penggunaan perangkat dan menyesuaikan performa untuk menghemat daya. Ada juga bocoran soal ikon baru di layar kunci yang menunjukkan estimasi waktu penuh saat mengisi daya.

    Fitur reverse wireless charging juga tengah diuji coba di iPhone 17 Pro, yang memungkinkan pengguna mengisi daya AirPods atau Apple Watch langsung dari iPhone mereka.

    Aplikasi Messages akan mendapat dukungan Apple Intelligence untuk menerjemahkan pesan secara otomatis saat pesan masuk. Selain itu, akan ada fitur polling di grup chat yang disarankan oleh AI, dan pengguna juga bisa menambahkan gambar latar belakang di pesan, mirip seperti di WhatsApp atau Instagram.

    Apple kemungkinan juga akan menghadirkan aplikasi Preview (yang sebelumnya hanya ada di macOS) ke perangkat iPhone dan iPad. Aplikasi ini memungkinkan pengguna mengedit dan memberi catatan pada file PDF, dan tersedia secara bawaan.

    Fitur Genmoji juga mendapat penyempurnaan kecil, di mana pengguna akan bisa menggabungkan emoji yang sudah ada menjadi kombinasi baru, contohnya bola basket yang masuk ke tempat sampah.

    Meski Apple sempat memamerkan kemampuan baru Siri yang lebih pintar dan kontekstual pada 2024, fitur-fitur canggih tersebut tampaknya masih ditunda perilisannya. 

    Jadi, kemungkinan fokus utama pembaruan kali ini adalah desain dan fitur berbasis AI lainnya.

  • Malam Ini Apple Siap Hadirkan Kejutan Besar di WWDC 2025 – Page 3

    Malam Ini Apple Siap Hadirkan Kejutan Besar di WWDC 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Cupertino – Waktu yang ditunggu-tunggu para fanboy Apple di seluruh dunia, termasuk di Indonesia akhirnya tiba juga.

    Ajang tahunan Worldwide Developers Conference 2025 (WWDC25) akan resmi digelar dini hari, Selasa (10/6/2025) pukul 00.00 WIB.

    Seperti tahun-tahun sebelumnya, sesi keynote WWDC bakal menjadi sorotan utama. Kenapa? Karena, perusahaan biasanya memakai momen ini untuk mengumumkan hal penting terkait sistem operasi di perangkat mereka, mulai dari iOS, iPadOS, macOS, hingga visionOS.

    Tapi, tahun ini terasa istimewa dari sebelumnya karena perusahaan berbasis di Cupertino ini dirumorkan bakal merombak total desain antarmuka sistem operasinya, sekaligus mengubah skema penamaan agar lebih relevan dengan tahun peluncuran.

    Salah satu kejutan terbesar diantisipasi adalah perubahan nama dari iOS 19 ke iOS 26, mengikuti skema berbasis tahun. Diprediksi, langkah ini bertujuan untuk menyelaraskan semua OS Apple–mulai dari iPhone hingga Mac. 

    Tak hanya itu, perubahan nama ini juga diharapkan dapat semakin memudahkan pengguna iPhone, iPad dan lainnya untuk memahami generasi software yang digunakan.

    Dilaporkan Mark Gurman, kita akan mendapatkan iOS 26, iPadOS 26, macOS 26 ‘Tahoe’, tvOS 26, watchOS 26, dan visionOS 26 secara bersamaan.

     

  • Waspada! Segera Hapus 20 Aplikasi Ini dari Smartphone Anda

    Waspada! Segera Hapus 20 Aplikasi Ini dari Smartphone Anda

    Jakarta, CNBC Indonesia – Mengunduh aplikasi dari Google Play Store maupun Apple App Store tidak sepenuhnya aman terhadap keamanan data ponsel pintar penggunanya, termasuk data-data di dompet digital.

    Berdasarkan temuan Cyble, Forbes melaporkan, dari hampir 3 juta aplikasi yang ada di Play Store, dan hampir 2 juta di App Store tidak seluruhnya aman, karena ada beberapa temuan aplikasi yang menjadi katalisator web penguras rekening pengguna ponsel pintar.

    “Tidak ada jaring pengaman dengan dompet digital. Kerugian tidak akan dapat dipulihkan. Jangan memasang aplikasi kecuali Anda tahu bahwa aplikasi tersebut disediakan oleh entitas di balik dompet itu sendiri dan Anda telah menautkannya ke aplikasi tersebut dari situs web yang sebenarnya. Jika Anda memiliki salah satu aplikasi ini, hapus saja,” dikutip dari Forbes, Senin (9/6/2025)

    Cyble adalah perusahaan penyedia platform keamanan cyber, yang telah membuat daftar panjang aplikasi di Play Store maupun App Store yang menjadi wadah situs web phishing atau WebView.

    Cyble menemukan lebih dari 20 aplikasi yang menargetkan pengguna dompet kripto dengan menyamar sebagai dompet populer seperti SushiSwap, PancakeSwap, Hyperliquid, dan Raydium.

    Sebanyak 20 lebih aplikasi itu menipu pengguna agar menginstal aplikasi berbahaya di Play Store dengan menggunakan akun developer yang diretas atau digunakan ulang.

    Aplikasi-aplikasi itu juga diduga berasal dari pengembang yang berbeda, tetapi menunjukkan pola yang konsisten, seperti menyematkan URL Command and Control (C&C) dalam kebijakan privasi mereka dan menggunakan nama dan deskripsi paket yang serupa.

    Akun-akun pengembang tersebut pernah mendistribusikan aplikasi yang sah, tetapi telah disusupi untuk kepentingan penguras ATM pengguna ponsel android maupun iPhone.

    Cyble memperingatkan bahwa aplikasi-aplikasi ini “menggunakan teknik phising untuk mencuri frasa mnemonik pengguna, yang kemudian digunakan untuk mengakses dompet asli dan menguras dana mata uang kripto.”

    20 aplikasi tersebut meniru setidaknya 9 atau lebih dompet digital maupun kripto. Berikut ini rinciannya:

    1. Pancake Swap

    2. Suiet Wallet

    3. Hyperliquid

    4. Raydium

    5. Hyperliquid

    6. BullX Crypto

    7. OpenOcean Exchange ml

    8. Suiet Wallet

    9. Meteora Exchange

    10. Raydium

    11. SushiSwap

    12. Raydium

    13. SushiSwap

    14. Hyperliquid

    15. Suiet Wallet

    16. BullX Crypto

    17. Harvest Finance

    18. Pancake Swap

    19. Hyperliquid

    20. Suiet Wallet

    (arj/haa)

  • Ikuti Apple, Xiaomi Lewati HyperOS 3 dan Langsung ke HyperOS 26? – Page 3

    Ikuti Apple, Xiaomi Lewati HyperOS 3 dan Langsung ke HyperOS 26? – Page 3

    Sementara itu, Apple berencana untuk mengganti penamaan seluruh sistem operasinya. Mengutip The Verge, Jumat (30/5/2025), alih-alih hanya meningkatkan angka di belakang sistem operasi, Apple akan menandai sistem operasinya berdasarkan tahun.

    Meskipun demikian, nomor-nomor tersebut akan sejalan dengan tahun di mana update OS diluncurkan.

    Kalau hal itu benar, update iOS selanjutnya bukan lagi iOS 19 melainkan iOS 26. Sementara menurut Bloomberg, perubahan nama sistem operasi lainnya termasuk di antaranya iPadOS 26, MacOS 26, WatchOS 26, tvOS 26, dan VisionOS 26.

    Apple berencana untuk mengumumkannya secara resmi di konferensi pengembang tahunannya, Worldwide Developers Conference alias WWDC yang akan digelar mulai 9 Juni 2025.

     

  • Bocoran Sebut Samsung Galaxy Z Flip 7 Bakal Pakai Wireless Charging Generasi Baru – Page 3

    Bocoran Sebut Samsung Galaxy Z Flip 7 Bakal Pakai Wireless Charging Generasi Baru – Page 3

    Qi2 merupakan pengembangan dari standar pengisian daya Qi sebelumnya. Teknologi ini punya fitur utama berupa Magnetic Power Profile (MPP), yaitu kemampuan untuk menyelaraskan perangkat secara magnetik dengan pengisi daya.

    Meski sekilas mirip dengan teknologi MagSafe milik Apple, Qi2 lebih bersifat terbuka dan universal. Jadi, dapat digunakan di berbagai perangkat dari banyak produsen.

    Kendati demikian, Samsung disebut memilih untuk tidak menyematkan magnet bawaan ke dalam Galaxy Z Flip 7.

    Sebagai gantinya, pengguna tetap bisa memanfaatkan teknologi Qi2 jika mereka menggunakan casing atau aksesori yang dilengkapi magnet, sebagaimana telah disertifikasi oleh WPC.

    Dengan adopsi Qi2, Galaxy Z Flip 7 disebut akan lebih presisi saat diisi daya dengan teknologi nirkabel. Selain itu, dengan koneksi yang lebih stabil, efisiensi daya pun akan meningkat.

  • Rumor Samsung Galaxy Ultra S26: Kapasitas Baterai Kecil, Kalah dari Oppo

    Rumor Samsung Galaxy Ultra S26: Kapasitas Baterai Kecil, Kalah dari Oppo

    Bisnis.com, JAKARTA — Samsung, produsen smartphone asal Korea Selatan, dikabarkan tidak akan melakukan lompatan besar pada model sektor baterai di flagship terbarunya, Galaxy S26 Ultra. 

    Meski peluncurannya masih cukup lama, bocoran dari sumber industri yang sangat kredibel mengonfirmasi bahwa Samsung akan mempertahankan kapasitas baterai 5.000 mAh pada model Ultra berikutnya, sama seperti beberapa generasi sebelumnya. Jika pun ada peningkatan, kapasitasnya diperkirakan tidak akan melebihi 5.400 mAh. 

    Dilansir dari Phone Arena, Senin (9/6/2025), keputusan Samsung ini dinilai sebagai langkah yang sangat lambat dalam menghadirkan inovasi baterai, terutama jika dibandingkan dengan para pesaing dari China. 

    Beberapa ponsel flagship dari Xiaomi, Oppo, hingga OnePlus kini sudah menggunakan baterai dengan kapasitas 6.000 hingga 7.000 mAh, bahkan ada yang mencapai 7.500 mAh berkat teknologi silicon-carbon yang lebih padat dan efisien. 

    Sementara itu, Galaxy S25 Edge yang baru saja dirilis pun hanya dibekali baterai 3.900 mAh, angka yang juga sempat dipertahankan oleh eksekutif Samsung dalam sebuah wawancara. Samsung diperkirakan masih trauma dengan insiden Galaxy Note 7 yang bermasalah pada sektor baterai, sehingga sangat berhati-hati dalam melakukan peningkatan kapasitas. 

    Perkembangan Pengisian Cepat yang Lambat

    Sementara itu GSMArena melaporkan kecepatan pengisian daya di Galaxy S26 Ultra juga diprediksi masih bertahan di angka 45W.

    Angka ini jauh tertinggal dari ponsel-ponsel flagship China yang sudah menawarkan pengisian daya kabel hingga 120W, bahkan beberapa model mid-range pun kini sudah mengadopsi pengisian super cepat di atas 80W. 

    Sementara produsen seperti Xiaomi dan Oppo terus mendorong batas teknologi baterai dengan inovasi material dan kecepatan pengisian, Samsung, Apple, dan Google tampak lebih mengutamakan optimasi perangkat lunak untuk memperpanjang daya tahan baterai tanpa menaikkan kapasitas secara signifikan.

    Apple, misalnya, memilih untuk memperkenalkan fitur optimasi baterai berbasis kecerdasan buatan daripada meningkatkan kapasitas baterai secara fisik.

    Meski ada rumor bahwa Samsung tengah menguji prototipe baterai stacked dengan kapasitas 5.500 mAh menggunakan teknologi silicon-carbon, sebagian besar bocoran menyebutkan bahwa kapasitas final Galaxy S26 Ultra kemungkinan besar tetap di bawah 5.500 mAh. Jika benar, ini berarti Samsung masih belum mengejar ketertinggalan dari para pesaing utamanya di sektor baterai flagship.

  • Bug iMessage Dipakai Hacker, Bagikan Data Pengguna iPhone ke Penyerang? – Page 3

    Bug iMessage Dipakai Hacker, Bagikan Data Pengguna iPhone ke Penyerang? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sebuah bug di iMessage terdeteksi menargetkan pengguna iPhone melalui serangan spyware. Hal ini berdasarkan bukti-bukti forensik yang dikumpulkan oleh perusahaan keamanan iVerify. 

    Adapun mengutip Apple Insider, Senin (9/6/2025), bug iMessage itu telah ditambal dengan update terbaru. Meski begitu, mungkin ada sejumlah pengguna iPhone yang telah terpapar upaya mata-mata dari penyerang. 

    Peneliti keamanan dari iVerify menyatakan, mereka menemukan tanda-tanda kemungkinan eksploitasi pada perangkat sejumlah orang. Mulai dari yang berprofesi sebagai jurnalis, pejabat pemerintah, hingga eksekutif teknologi. 

    Namun, Apple menyangkal bahwa bug ini telah digunakan untuk upaya jahat. 

    Oleh para peneliti keamanan di iVerify, kerentanan atau bug ini dinamai “Nickname” dan diam-diam diperbaiki melalui update iOS 18.3. 

    Bahaya Bug Nickname

    Lantas, apa yang dapat dilakukan penyerang melalui bug Nikname? Rupanya, masalah ini terkait dengan fitur “Share Names dan Photos.” Pengaturan ini memungkinkan pengguna mengirimkan nama, gambar profil, dan wallpaper pilihan mereka ketika mengirim pesan ke orang lain. 

    Menurut iVerify, bug dalam ini memungkinkan iMessage untuk dijalankan dari jarak jauh. Penyerang dalam hal ini bisa mengirim serangkaian perubahan nama panggilan dalam waktu tertentu.

    Hal ini pun memicu kesalahan memori dalam proses sistem yang disebut “imagent”. Jenis bug ini berpotensi dipakai jadi titik awal untuk serangan yang lebih serius, tanpa interaksi lebih lanjut dari pengguna. 

    Oleh karenanya, jenis kerentanan ini disebut sebagai zero-click. Yang dibutuhkan penyerang untuk bisa menyerang korban adalah nomor telepon dan Apple ID dari target mereka. 

    Xiaomi resmi luncurkan smartphone terbaru dengan cip pertama buatan mereka sendiri, Xring O1! CEO Lei Jun mengklaim performanya bisa menyaingi—bahkan melampaui—chip Apple A18 Pro dalam hal grafis dan efisiensi daya.

  • Bill Atkinson, Insinyur Jenius di Balik MacPaint dan HyperCard, Meninggal Dunia pada Usia 74 Tahun

    Bill Atkinson, Insinyur Jenius di Balik MacPaint dan HyperCard, Meninggal Dunia pada Usia 74 Tahun

    JAKARTA — Dunia teknologi berduka atas kepergian William D. “Bill” Atkinson, salah satu insinyur paling berpengaruh dalam sejarah awal Apple. Atkinson meninggal pada 5 Juni 2025 akibat komplikasi kanker pankreas. Ia menghembuskan napas terakhir di rumahnya di Portola Valley, dikelilingi oleh keluarga tercinta.

    Dalam pernyataan keluarga yang dibagikan melalui Facebook, Atkinson disebut sebagai “sosok luar biasa yang telah mengubah dunia dengan keberadaannya.” Ia meninggalkan seorang istri, dua putri, seorang anak tiri laki-laki, anak tiri perempuan, dua saudara laki-laki, empat saudara perempuan, dan anjing kesayangannya, Poppy.

    Pelopor Antarmuka Grafis

    Bergabung dengan Apple pada 1978 sebagai pegawai ke-51, Atkinson adalah salah satu tokoh utama di balik pengembangan komputer Macintosh pertama dan sistem grafis Lisa. Ia dikenal sebagai pencipta sejumlah inovasi revolusioner, termasuk:

    – Menubar (bilah menu atas)

    – Selection lasso dan animasi “marching ants”

    – Algoritma midpoint circle untuk menggambar lingkaran secara cepat di layar

    – RoundRects, elemen desain berbentuk persegi panjang dengan sudut membulat yang masih digunakan di produk Apple hingga kini

    Sebagai tokoh utama di balik MacPaint dan pencipta HyperCard—sebuah platform “hypermedia” yang memungkinkan siapa pun membangun aplikasi seperti menyusun blok lego—Atkinson membuka jalan bagi pengembangan perangkat lunak yang lebih mudah dan interaktif di era awal Macintosh.

    Setelah Apple: AI dan Fotografi Alam

    Atkinson meninggalkan Apple pada 1990 dan bergabung dengan General Magic, sebuah perusahaan teknologi visioner bersama Andy Hertzfeld dan Marc Porat. Ia kemudian bergabung dengan perusahaan AI awal, Numenta, pada 2007 dan menyatakan minat besarnya terhadap masa depan kecerdasan buatan.

    Di luar dunia teknologi, Atkinson dikenal luas sebagai fotografer alam berbakat. Buku dan karya cetaknya masih dijual melalui situs pribadinya, dan ia menerima banyak penghargaan atas keindahan dan kedalaman karyanya.

    Penghormatan dari Rekan-Rekannya

    Kenangan akan Atkinson juga diabadikan di situs folklore.org milik Andy Hertzfeld, yang berisi kisah-kisah para perintis Apple. Dalam salah satu entri, Atkinson mengenang saat pertama kali direkrut oleh Steve Jobs pada 1979 dan bekerja bersama tokoh-tokoh besar seperti Susan Kare, Jef Raskin, dan Jobs sendiri.

    “Ia terpesona oleh kesadaran (consciousness), dan saat ia berpindah ke tingkat kesadaran yang lain, kami berharap perjalanannya sebermakna saat ia ada dalam kehidupan kami,” tulis keluarganya.

    Bill Atkinson bukan sekadar insinyur — ia adalah seniman dalam dunia kode, pemikir visioner, dan jiwa kreatif yang telah meninggalkan jejak abadi dalam sejarah teknologi dan seni. Dunia akan selalu berbeda karena ia pernah hidup di dalamnya.