brand merek: Apple

  • Android Kini Bisa Kirim File ke iPhone Lewat Airdrop, Ini Cara Pakainya

    Android Kini Bisa Kirim File ke iPhone Lewat Airdrop, Ini Cara Pakainya

    Bisnis.com, JAKARTA – Pengguna Android kini bisa saling kirim file dengan pemilik iPhone tanpa kebingungan.

    Pasalnya saat ini, Airdrop yang dimiliki oleh perangkat Apple akan kompatibel dengan Android melalui Quick Share.

    Quick Share pada Android, memungkinkan mengirimkan file ke Airdrop. Adapun fitur ini dapat dinikmati mulai dari Pixel 10.

    “Kami memperkenalkan cara agar Quick Share dapat berfungsi dengan AirDrop. Fitur ini memudahkan transfer file antara iPhone dan perangkat Android, dan mulai diluncurkan hari ini untuk keluarga Pixel 10,” tulis Google dalam keterangan resminya dikutip Rabu (26/11/2025).

    Google kemudian menjamin bahwa saling kirim pesan ini akan mengutamakan keamanan, dengan melindungi data yang telah diuji oleh pakar keamanan independen.

    “Ini hanyalah salah satu cara kami menghadirkan kompatibilitas yang lebih baik yang diinginkan banyak orang di antara sistem operasi, setelah sebelumnya kami mengembangkan RCS dan peringatan pelacak yang tidak dikenal,” lanjut Google.

    Pihaknya pun berharap bahwa saling kirim file ini dapat segera dinikmati secara lebih luas untuk banyak perangkat Android di waktu mendatang.

    Cara Kirim File dari Android ke iPhone Lewat Airdrop

    Siapkan Quick Share pada ponsel Android
    Nyalakan Quick Share dan pilih file yang ingin anda kirimkan
    Setelah itu, koneksikan ponsel Android dengan iPhone yang tersedia
    Apabila berhasil, maka akan muncul nama pengguna iPhone pada kolom Quick Share
    Klik nama pengguna tersebut untuk mengirim file ke iPhone
    Pada ponsel iPhone, klik “Accept” untuk menerima file yang dikirimkan
    Setelah itu, file yang dikirimkan akan otomatis tersimpan pada iPhone.

  • Aksesori Pegangan iPhone Hikawa Ludes Terjual di Apple Store Online

    Aksesori Pegangan iPhone Hikawa Ludes Terjual di Apple Store Online

    JAKARTA – Aksesori pegangan iPhone edisi terbatas rancangan desainer Bailey Hikawa dilaporkan langsung ludes terjual di Apple Store Online tak lama setelah dirilis. Meski begitu, produk MagSafe ini masih bisa dibeli langsung melalui toko resmi sang desainer.

    Pada Kamis 20 November, Apple merayakan 40 tahun inovasi desain aksesibilitas dengan menghadirkan sebuah aksesori unik: Hikawa Phone Grip & Stand, pegangan ergonomis untuk iPhone yang dirancang khusus untuk membantu pengguna disabilitas.

    Hanya dua hari setelah peluncuran, aksesori ini sudah habis di Apple Store Online.

    Aksesori ini dijual seharga 70 dolar AS dan hadir dalam dua pilihan warna:

    Chartreuse

    Crater (eksklusif Apple)

    Keduanya diberi label “Limited Edition”. Belum diketahui seberapa terbatas persediaan yang dimiliki Apple, namun kini keduanya tercantum sebagai sold out.

    Belum ada informasi apakah Apple akan kembali menyediakan stok, tetapi tingginya permintaan bisa menjadi alasan bagi perusahaan untuk melakukan restock.

    Masih Tersedia di Toko Resmi Bailey Hikawa

    Meski stok Apple habis, Bailey Hikawa masih menyediakan:

    Chartreuse — tersedia

    Cobalt — preorder

    Blurple — preorder

    Semua dijual dengan harga 69,95 dolar AS.

    Aksesori Ramah Disabilitas dengan Desain Ergonomis

    Hikawa Phone Grip & Stand menempel di bagian belakang iPhone menggunakan MagSafe. Bentuknya menyerupai wedge bertekstur dengan lubang besar di bagian tengah, memberikan pegangan yang lebih aman dan nyaman, terutama bagi pengguna dengan:

    Selain menjadi pegangan, aksesori ini juga dapat difungsikan sebagai stand iPhone, baik posisi portrait maupun landscape. Lubang tengahnya dapat digunakan untuk jari agar lebih stabil atau sebagai mekanisme pemasangan tertentu.

  • Ini Seri iPhone Paling Laris di Indonesia

    Ini Seri iPhone Paling Laris di Indonesia

    Jakarta

    Erajaya, selaku distributor resmi Apple di Indonesia, mengungkapkan jenis iPhone yang paling laris terjual di Tanah Air.

    SVP Enterprise, Operator & PPOB Erajaya Digital, Agung Wijanarko, mengatakan penjualan iPhone ini mereka bagi ke seri entry-level dan high-end. Hal itu ia ungkapkan saat acara paket bundling eksklusif iPhone 17 series dengan Indosat Ooredoo Hutchison.

    “Seri yang paling dinikmati itu yang (iPhone) high-end, itu yang Pro Max, itu yang paling banyak dicari,” ujar Agung, Selasa (25/11/2025).

    Agung tidak menyebutkan angka spesifik terkait jumlah penjualan seri iPhone yang paling laku tersebut di Indonesia.

    “Lalu sekaligus yang iPhone entry-level juga yang model basic juga yang banyak dicari ya. Dua model itu yang dicari. Jadi kalau sebelumnya, iPhone 16 Pro, 16 Pro Max, nah sekarang itu 17 Pro, 17 Pro Max,” tutur Agung.

    Indosat Ooredoo Hutchison melalui IM3 Platinum dan Erajaya menghadirkan berbagai penawaran eksklusif bundling eksklusif pada kuartal keempat tahun ini.

    Penawaran bundling eksklusif iPhone 17 series dapat dinikmati dengan paket IM3 Platinum 125, mulai dari Rp777 ribu per bulan selama 24 bulan. Paket ini memberikan total kuota 250GB per bulan (125GB Kuota Utama + 125GB Kuota 5G) yang berlaku di ketiga negara.

    Seperti diketahui, iPhone 17 series resmi tersedia di Indonesia sejak pertengahan Oktober lalu. Peluncuran ponsel terbaru Apple ini sepertinya cukup sukses mengingat stok iPhone 17, iPhone 17 Pro, dan iPhone 17 Pro Max di sejumlah distributor resmi masih kosong karena permintaan yang tinggi.

    Peluncuran iPhone 17 series di Indonesia memang lebih cepat dibandingkan iPhone 16 series yang sempat terkendala masalah regulasi. Menurut data Erajaya, per-order iPhone 17 series tembus belasan ribu unit, dengan iPhone 17 Pro Max varian Cosmic Orange sebagai model terlaris.

    Harga iPhone 17 di Indonesia tidak mengalami kenaikan. Ponsel ini yang tidak paket bundling tersedia dalam konfigurasi mulai dari 256GB dengan harga Rp 17.249.000, justru lebih murah dari iPhone 16 versi 256GB yang pada bulan April lalu diluncurkan dengan harga Rp 17.499.000.

    (agt/agt)

  • iPhone 17 Series Jadi Senjata Baru Indosat Dongkrak Pelanggan Pascabayar

    iPhone 17 Series Jadi Senjata Baru Indosat Dongkrak Pelanggan Pascabayar

    Jakarta

    Indosat Ooredoo Hutchison menargetkan pertumbuhan jumlah pelanggan pascabayar. Strategi terbarunya adalah dengan menghadirkan paket bundling iPhone 17 series dan data roaming.

    Untuk diketahui, jumlah pascabayar IM3 Platinum saat ini mencapai lebih dari satu juga pelanggan. Dalam program bundling kali ini ditargetkan dapat mengalami pertumbuhan 500 ribu pelanggan.

    “Untuk saat ini jumlah pelanggan lebih dari satu juga yang sudah menikmati IM3 Platinum. Dengan adanya program ini, di kuartal satu kita bisa tumbuh menjadi 1,5 juta pelanggan. Jadi, kita agresif untuk mendapatkan (penambahan jumlah pelanggan pascabayar),” ujar Bilal Kazmi – Director & Chief Commercial Officer Indosat di Jakarta, Selasa (25/11/2025).

    Bertepatan menjelang masa liburan tahun baru, Indosat mengungkapkan bahwa ada tiga destinasi favorit para pelanggannya, yaitu Malaysia, Singapura, dan Arab Saudi. Khusus untuk dua negara pertama, operator seluler ini membebaskan biaya roaming.

    Paket bundling IM3 Platinum iPhone 17 series dan bebas roaming di dua negara Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET

    “Kita ingin bisa tumbuh semua bisnisnya double digit dulu. Tapi, balik lagi kita ingin memberikan service yang memang relevan karena tujuan utama kita adalah pelanggan bisa terus menggunakan layanan kita,” tuturnya.

    Indosat Ooredoo Hutchison melalui IM3 Platinum dan Erajaya menghadirkan berbagai penawaran eksklusif bundling eksklusif pada kuartal keempat tahun ini.

    Penawaran bundling eksklusif iPhone 17 series dapat dinikmati dengan paket IM3 Platinum 125, mulai dari Rp777 ribu per bulan selama 24 bulan. Paket ini memberikan total kuota 250GB per bulan (125GB Kuota Utama + 125GB Kuota 5G) yang berlaku di ketiga negara.

    Pelanggan juga berkesempatan mendapatkan aksesori resmi Apple seperti AirPods 4, Apple Power Adapter 20W, dan iPhone case hanya dengan Rp 17 ribu dalam jumlah terbatas selama acara berlangsung.

    Indosat memastikan konektivitas melalui Platinum Network dan layanan Platinum Assistance dapat melayani kebutuhan pelanggan dengan optimal, sehingga tidak terkendala ketika terjadi lonjakan kebutuhan digital kali ini.

    (agt/agt)

  • Meta Berniat Masuk Bisnis Perdagangan Listrik untuk Percepat Pembangunan Pembangkit Energi

    Meta Berniat Masuk Bisnis Perdagangan Listrik untuk Percepat Pembangunan Pembangkit Energi

    JAKARTA – Meta dilaporkan tengah bersiap memasuki bisnis perdagangan listrik, langkah yang dilakukan untuk mempercepat pembangunan pembangkit listrik baru yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pusat data (data center) berteknologi AI miliknya.

    Menurut laporan Bloomberg, Meta dan Microsoft saat ini sedang mengajukan persetujuan federal agar dapat memperdagangkan daya listrik—mengikuti jejak Apple yang sudah lebih dulu mendapatkan izin tersebut. Dengan izin ini, Meta bisa membuat komitmen jangka panjang untuk membeli listrik dari pembangkit baru, namun tetap memiliki fleksibilitas untuk menjual kembali sebagian daya itu ke pasar listrik grosir jika diperlukan.

    Kepala divisi energi global Meta, Urvi Parekh, mengatakan kepada Bloomberg bahwa pengembang pembangkit listrik ingin melihat komitmen nyata dari para perusahaan teknologi besar.

    “Mereka ingin tahu bahwa konsumen energi benar-benar bersedia mengambil bagian dalam risiko,” ujar Parekh. “Tanpa Meta mengambil peran lebih aktif dalam mempercepat penambahan pasokan listrik ke sistem, prosesnya tidak akan berjalan secepat yang kami inginkan.”

    Langkah ini menjadi contoh nyata tingginya kebutuhan energi untuk mendukung ekspansi pusat data AI raksasa teknologi. Bloomberg mencatat bahwa setidaknya tiga pembangkit listrik berbahan bakar gas baru harus dibangun hanya untuk menyuplai kampus pusat data Meta di Louisiana.

    Dengan kebutuhan daya yang terus melonjak akibat perkembangan AI dan komputasi skala besar, perusahaan teknologi seperti Meta tampaknya tidak lagi hanya menjadi konsumen listrik—tetapi juga akan berperan sebagai pemain aktif dalam industri energi.

  • Vidio Kini Hadir di Aplikasi Apple TV

    Vidio Kini Hadir di Aplikasi Apple TV

    Vidio adalah platform OTT terdepan di Indonesia yang menghadirkan berbagai konten berkualitas yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Mulai dari olahraga kelas dunia, TV live streaming, konten berlisensi, hingga produksi eksklusif Vidio Original Series. Selama lebih dari satu dekade, Vidio menghadirkan lebih dari sekadar pengalaman menonton. Vidio Lebih Dari Hiburan, menjadi koneksi emosional yang membangun pengalaman bersama bagi para penonton di seluruh Indonesia.

    Untuk para pencinta olahraga, Vidio menghadirkan lebih dari 70 kompetisi olahraga berskala global dan nasional. Berikut pertandingan bergengsi yang pernah dan sedang ditayangkan mulai dari FIFA World Cup, Summer Olympic Games, Premier League, UEFA Champions League, BRI Super League, SEA VLeague, Proliga, Livoli, Wimbledon, Formula 1, MotoGP, hingga Combat Sports seperti Byon Combat, dan masih banyak lagi.

    Dengan pengalaman sebagai official broadcaster untuk multi-event seperti Olimpiade Tokyo 2020 dan Asian Games 2018, Vidio membuktikan komitmennya dalam memberikan tayangan Lebih Dari Menang Kalah—menghubungkan semangat, kebanggaan, dan solidaritas dalam setiap pertandingan.

    Di sisi lain, Vidio juga dikenal sebagai pionir dalam produksi Vidio Original Series—menjadi OTT Indonesia dengan jumlah produksi original terbanyak. Vidio hadir sebagai trendsetter yang terus mengangkat cerita lokal menjadi konten yang kuat, relevan, dan berkelas.

    Dengan lebih dari 100 Original Series yang diproduksi hingga akhir tahun 2025, Vidio menghadirkan tayangan Lebih Dari Cerita —menyuguhkan genre yang beragam, sekuel yang dinantikan, hingga adaptasi dan kejutan yang membekas di hati penonton. Didukung infrastruktur teknologi yang andal, Vidio sukses melakukan streaming ke jutaan penonton secara seamless, dan meraih pengakuan dari Google serta Akamai sebagai salah satu platform terbaik di kawasan Asia Pasifik.

  • Harga Jetour T2 Rp 568 Juta, Cuma Buat 500 Konsumen Pertama

    Harga Jetour T2 Rp 568 Juta, Cuma Buat 500 Konsumen Pertama

    Jakarta

    Setelah wara-wiri di Indonesia, Jetour resmi mengumumkan harga SUV boxy andalannya, T2 di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025. Mobil tersebut dibanderol Rp 568 juta.

    “Pengumuman harga Jetour T2 di GJAW 2025 menandai babak baru perjalanan kami di Indonesia. JETOUR T2 kami hadirkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia mulai dari ketangguhan off-road, desain modern hingga kenyamanan kabin yang berkelas,” ujar Peter Zhang, President Director PT Jetour Sales Indonesia.

    Setiap pembelian Jetour T2 disertai dengan garansi tanpa batas kilometer atau enam tahun mencakup kendaraan dan mesin, juga free maintenance selama tiga tahun atau 45.000 km yang mencakup spare part dan biaya jasa.

    Jetour T2 hadir dengan lima pilihan warna, yaitu Khaki White, Carbon Crystal Black, Aviation Silver, Highway Grey dan Electroplated Green. Khusus untuk untuk warna eksklusif Electroplated Green dan Highway Gray dikenakan penambahan sebesar Rp 10.000.000.

    Spesifikasi Jetour T2

    Mobil ini ditenagai mesin Kunpeng Power 2.0 TGDI dengan tenaga 245 PS dan torsi 375 Nm, Jetour T2 dibekali sistem X-WD Intelligent 4WD dengan enam mode berkendara (Eco, Standard, Rock, Sand, Snow, dan Sport).

    Secara ukuran, SUV ini cukup bongsor dengan dimensi panjang 4.785 mm, lebar 2.006 mm, dan tinggi 1.880 mm, serta jarak sumbu roda 2.800 mm.

    Terdapat lebih dari 50 ruang penyimpanan serta dukungan pengisian daya 50W Wireless Charging. Detail untuk pengemudi semakin diperkuat dengan Rugged D-shaped steering wheel, 10.25-inch LCD cluster, serta 15.6-inch touchscreen display bertenaga Snapdragon 8155 yang mendukung Apple CarPlay dan Android Auto nirkabel.
    Pengalaman hiburan ditunjang oleh 12 speaker premium SONY, sementara 65″ panoramic skyroof yang dapat dibuka melalui tombol maupun voice command.

    Harga

    Sebenarnya Jetour T2 ditawarkan dengan harga Rp 588.000.000 on the road Jabodetabek, namun sebagai apresiasi bagi konsumen, Jetour menghadirkan harga khusus untuk 500 konsumen pertama, Rp 568.000.000.

    (riar/dry)

  • Meta Mau Terjun ke Bisnis Perdagangan Listrik, Susul Apple

    Meta Mau Terjun ke Bisnis Perdagangan Listrik, Susul Apple

    Bisnis.com, JAKARTA — Meta Platforms, Inc. berencana untuk masuk ke bisnis perdagangan listrik. Perusahaan akan membangun pembangkit listrik baru untuk memasok energi ke data center mereka dan warga Amerika Serikat (AS).

    Melansir dari laman Techcrunch, Senin (24/11/2025), bahwa baik Meta maupun Microsoft sedang mengajukan permohonan persetujuan federal untuk melakukan perdagangan listrik. Sementara Apple telah mendapatkan persetujuan ini.  

    Menurut Meta, hal ini akan memungkinkan perusahaan untuk membuat komitmen jangka panjang untuk membeli listrik dari pembangkit baru, sambil mengurangi risiko dengan kemampuan untuk menjual kembali sebagian listrik tersebut di pasar listrik grosir.

    Kepala Energi Global Meta Urvi Parekh mengatakan bahwa pengembang pembangkit listrik ingin mengetahui bahwa konsumen listrik bersedia mengambil risiko.

    “Tanpa Meta mengambil peran yang lebih aktif dalam kebutuhan untuk memperluas jumlah listrik yang tersedia di sistem, hal ini tidak terjadi secepat yang kami inginkan,” kata Parekh.

    Sebagai contoh kebutuhan energi yang belum pernah terjadi sebelumnya di balik rencana pusat data AI ambisius perusahaan teknologi, setidaknya tiga pembangkit listrik berbahan bakar gas baru perlu dibangun untuk memasok listrik ke kampus pusat data Meta di Louisiana.

    Sementara melansir dari Bloomberg, Meta mengatakan bahwa kemampuan untuk memperdagangkan listrik akan memberikan fleksibilitas lebih besar bagi perusahaan untuk mengamankan dan mengelola kesepakatan energi dan kapasitas. 

    Dalam email balasan ke Bloomberg, Meta menyebutkan, pihaknya dapat berkomitmen untuk pembelian jangka panjang dari pembangkit listrik yang belum dibangun. 

    “Hal ini akan memungkinkan pembangkit listrik baru ini dapat menyelesaikan [lebih cepat] atas langkah-langkah yang memerlukan waktu lama dalam proses pembangunan,” ungkap Meta. 

    Sementara Chief Executive Officer Mark Zuckerberg telah berulang kali menyarankan sepanjang tahun ini bahwa dia melihat risiko yang lebih besar bagi Meta akibat pengeluaran yang kurang untuk infrastruktur kecerdasan buatan (AI) daripada risiko dari pengeluaran berlebihan untuk hal tersebut. 

    Zuckerberg menggambarkan hal ini sebagai “strategi untuk secara agresif mempercepat pembangunan kapasitas.” Dia melihatnya sebagai persiapan untuk momen bersejarah ketika Meta mencapai tujuannya untuk “superintelligence,” sebuah evolusi AI yang bertujuan untuk melampaui kemampuan manusia dalam banyak tugas.

    Untuk mewujudkan visi tersebut, tentu saja, Meta akan membutuhkan jumlah listrik yang sangat besar.

    “Kami semua yakin secara mendasar bahwa perlu ada pembangunan kembali kapasitas ini dalam membangun pembangkit listrik baru dan mempercepat prosesnya,” kata Parekh.

  • LibrePods Bikin AirPods Bisa Dipakai di Android, Tapi…

    LibrePods Bikin AirPods Bisa Dipakai di Android, Tapi…

    Jakarta

    AirPods selama ini identik dengan ekosistem Apple. Dipasangkan ke Android atau Linux, fungsinya terbatas jadi earphone Bluetooth biasa: dengar musik dan telepon, tanpa fitur pintar yang jadi nilai jual utama.

    Namun kini hadir solusi bernama LibrePods yang memungkinkan sebagian besar fitur eksklusif AirPods bisa dinikmati di perangkat Android, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Senin (24/11/2025).

    LibrePods merupakan aplikasi gratis yang dikembangkan oleh Kavish Devar. Aplikasi ini dibuat melalui proses reverse engineering terhadap protokol proprietary milik AirPods, sehingga membuat perangkat merasa sedang terhubung ke perangkat Apple. Hasilnya, AirPods bisa berbagi informasi status perangkat seperti layaknya terhubung ke iPhone, iPad, atau Mac.

    Lewat LibrePods, pengguna Android dan Linux bisa menikmati berbagai fitur khas AirPods seperti deteksi telinga, gesture kepala, conversational awareness yang secara otomatis menurunkan volume saat pengguna berbicara, hingga perpindahan mode noise control.

    Aplikasi ini juga menampilkan informasi baterai yang lebih akurat, memungkinkan pengaturan aksesibilitas, penggantian nama perangkat, mode alat bantu dengar, hingga konektivitas ke banyak perangkat.

    Pengembang LibrePods menyebut aplikasinya seharusnya bisa berjalan di semua model AirPods. Namun fungsionalitas penuh hanya tersedia di model tertentu seperti AirPods Max dan versi terbaru AirPods Pro. Meski begitu, fitur pemantauan detak jantung di AirPods Pro generasi terbaru belum didukung.

    Namun, ada satu catatan besar: LibrePods bukan untuk semua orang.

    Saat ini, LibrePods hanya bisa berjalan penuh di ponsel Android yang sudah di-root dan memiliki Xposed Framework. Penyebabnya adalah adanya bug di Bluetooth stack Android yang membuat aplikasi ini tidak bisa bekerja optimal di perangkat standar.

    Ada pengecualian untuk pengguna ponsel OnePlus dan Oppo dengan ColorOS atau OxygenOS versi 16 ke atas. Pada perangkat tersebut, LibrePods bisa digunakan tanpa root, tetapi dengan fitur terbatas. Beberapa fungsi, seperti kustomisasi mode transparansi, hanya bisa diakses jika perangkat sudah di-root.

    Dengan kondisi ini, LibrePods lebih cocok untuk pengguna yang sudah terbiasa melakukan modifikasi sistem Android atau kalangan power user yang paham risiko dan konsekuensinya. Proses root sendiri bisa membatalkan garansi, membuka potensi celah keamanan, dan berisiko membuat perangkat tidak stabil jika tidak dilakukan dengan benar.

    Meski begitu, kehadiran LibrePods menjadi kabar menarik bagi pengguna Android yang kebetulan sudah memiliki AirPods. Aplikasi ini membuka kemungkinan baru, memutus lebih banyak batasan antara ekosistem Apple dan Android, meskipun saat ini masih belum bisa dibilang ramah untuk pengguna awam.

    Di sisi lain, selalu ada kemungkinan Apple menutup celah ini melalui pembaruan firmware di masa depan. Karena itu, penggunaan LibrePods tetap menjadi solusi alternatif yang menarik, tapi dengan risiko dan keterbatasan yang harus dipahami pengguna sejak awal.

    (asj/fay)

  • Video: Spotify Rilis Fitur Transfer Lagu dari YouTube hingga Apple Music

    Video: Spotify Rilis Fitur Transfer Lagu dari YouTube hingga Apple Music

    Video: Spotify Rilis Fitur Transfer Lagu dari YouTube hingga Apple Music