brand merek: Apple

  • Sabih Khan Ditunjuk Jadi COO Apple Gantikan Jeff Williams

    Sabih Khan Ditunjuk Jadi COO Apple Gantikan Jeff Williams

    Bisnis.com, JAKARTA— Apple, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS),  menunjuk Sabih Khan sebagai Chief Operating Officer (COO) atau Direktur Operasional perusahaan yang baru.

    Dia menggantikan Jeff Williams yang sebelumnya mundur dari jabatannya. 

    Melansir laman Reuters, pada Rabu (9/7/2025) Khan telah bekerja di Apple selama 30 tahun. Dia sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden senior operasi. 

    “Khan akan mengambil peran barunya pads akhir bulan ini,” tulis Apple dalam sebuah pernyataan. 

    Sebelum bergabung dengan grup pengadaan Apple pada 1995, Khan bekerja sebagai insinyur pengembangan aplikasi dan pemimpin teknis akun utama di GE Plastics.

    Sementara itu Williams akan mengundurkan diri dari jabatannya akhir bulan ini, sebagaimana diumumkan oleh Apple tersebut pada Selasa, 8 Juni 2025 waktu setempat. 

    Williams dikabarkan memutuskan untuk mengundurkan diri agar dapat pensiun. Dia ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman dan keluarga, termasuk lima cucunya. 

    Williams akan terus melapor kepada CEO Apple Tim Cook serta mengawasi tim desain perusahaan dan Apple Watch. Setelah Williams pensiun, tim desain Apple akan beralih untuk melapor langsung kepada Cook. 

    Setelah bekerja di Apple selama hampir tiga dekade, Williams telah memainkan peran penting dalam memperkenalkan program iPod dan iPhone, memimpin pengembangan Apple Watch, dan mengawasi tim desain, di antara kontribusi lainnya.

    Dalam perkembangan lain, Komisioner perlindungan data Jerman meminta Apple dan Google agar menghapus aplikasi milik startup AI asal China, DeepSeek, dari toko aplikasi mereka di negara tersebut.

    Mengutip Reuters, permintaan dilatarbelakangi kekhawatiran terkait dengan perlindungan data, menyusul tindakan serupa di beberapa negara lain. 

    Dalam pernyataannya, Komisioner Perlindungan Data Negeri Bavarian Meike Kamp menjelaskan permintaan ini dibuat karena DeepSeek secara ilegal mentransfer data pribadi pengguna ke China.

    Menurutnya, dua raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) itu kini harus meninjau permintaan tersebut secara cepat dan memutuskan apakah akan memblokir aplikasi tersebut di Jerman, meskipun pihaknya belum menetapkan batas waktu tertentu. 

    Dalam hal ini, pihak Google mengatakan telah menerima pemberitahuan tersebut dan sedang meninjaunya. Sementara itu, DeepSeek tidak menanggapi permintaan komentar yang diajukan Reuters. Apple juga belum memberikan tanggapan.

    Mengacu kepada kebijakan privasi yang dimiliki, DeepSeek menyimpan berbagai data pribadi — seperti permintaan ke program AI-nya atau berkas yang diunggah — di komputer yang berada di China. 

    “DeepSeek belum mampu memberikan bukti yang meyakinkan kepada lembaga saya bahwa data pengguna asal Jerman terlindungi di Tiongkok pada tingkat yang setara dengan Uni Eropa,” kata Kamp, dikutip Bisnis pada Minggu (29/6/2025). 

  • HP Android Bisa Diubah Jadi CCTV Rumah, Begini Caranya

    HP Android Bisa Diubah Jadi CCTV Rumah, Begini Caranya

    Jakarta

    Smartphone lama Anda tak terpakai? Smartphone itu dapat dengan mudah diubah menjadi kamera keamanan dalam ruangan atau CCTV hanya dengan beberapa langkah cepat. Yang diperlukan hanyalah HP yang berfungsi, aplikasi yang kompatibel, dan dudukan untuk meletakkannya. Dikutip detikINET dari Cnet, berikut caranya.

    Pertama, pilih aplikasi kamera keamanan atau CCTV. Sebagian besar aplikasi menawarkan fitur yang sama, seperti streaming, perekaman dan penyimpanan, serta deteksi dan peringatan gerakan. Setelah pengaturan selesai, Anda dapat memantau dan mengendalikan kamera keamanan dari mana saja, langsung dari ponsel baru Anda.

    Salah satu opsinya adalah Alfred. Aplikasi ini lintas platform, bisa dipakai Android atau iPhone. Begitu pula dengan ponsel baru Anda, Alfred gratis digunakan. Untuk fitur tambahan seperti tampilan dan perekaman resolusi lebih tinggi, zoom, penghapusan iklan, dan penyimpanan cloud 30 hari, dapat dipilih Alfred Premium. Ini panduannya:

    Unduh Alfred (Android, iOS) di ponsel lama dan baru. Anda juga dapat mengunduh Alfred ke tablet atau PC. Pastikan aplikasi ada di kedua perangkat.Di ponsel baru, geser ke bagian pendahuluan dan ketuk Mulai. Pilih Penampil dan ketuk Berikutnya.Setelah masuk ke halaman masuk, klik Masuk dengan Google (diperlukan akun Google) dan masuk dengan kredensial akun Google.Pada ponsel lama, ulangi langkah yang sama, tapi alih-alih memilih Penampil, pilih Kamera. Pastikan untuk masuk ke akun Google yang sama.

    Setelah kedua ponsel masuk ke Alfred, pengaturan sudah selesai. Alfred menyederhanakan opsi kamera untuk menyertakan hanya beberapa pengaturan.

    Di ponsel baru, Anda dapat mengubah beberapa pengaturan seperti menyalakan atau mematikan notifikasi, menyetel nama kamera atau pemirsa, menambahkan orang lain, menghapus kamera, memeriksa berapa kali kamera terputus, menyetel sensitivitas deteksi gerakan, dan mengaktifkan filter cahaya redup.

    Aplikasi lain yang dapat membuat smartphone lama menjadi CCTV misalnya:

    Faceter: Faceter adalah aplikasi pengawasan yang menawarkan pengaturan cepat dan penyimpanan cloud untuk ponsel Apple dan Android.Epoccam: EpocCam adalah aplikasi kamera yang sangat cepat yang dibuat untuk kreator konten tapi dapat melayani berbagai macam tujuan. Saat ini hanya dibuat untuk iPhone.iVCam dari E2ESoft: iVCam adalah solusi kamera sumber terbuka yang cocok bagi mereka yang benar-benar ingin mengutak-atik pengaturan dan menyesuaikannya, meskipun seperti EpocCam, fokusnya lebih pada aktivitas terkait dengan kamera daripada keamanan.

    Kemudian tentu Anda perlu memposisikan kamera. Anda mungkin ingin memfokuskannya pada titik masuk rumah, halaman belakang, tempat menyimpan barang berharga, atau titik rentan. Jika memiliki beberapa ponsel lama, Anda dapat menyiapkan beberapa untuk cakupan video yang luas.

    Untuk memasang atau memposisikan kamera, tripod kecil atau dudukan hisap dapat dipakai untuk memposisikan kamera di tempat tidak mencolok. Untuk memperluas bidang pandang, pertimbangkan membeli lensa sudut lebar.

    Streaming video sangat boros daya dan ponsel akan menyala 24/7. Maka Anda harus memposisikannya dekat dengan sumber daya. Sekarang, Anda telah membuat rumah lebih aman hemat biaya.

    (fyk/fay)

  • Kacau, Mark Zuckerberg Bajak Pentolan AI Apple

    Kacau, Mark Zuckerberg Bajak Pentolan AI Apple

    Jakarta

    Meta dikabarkan merekrut bos yang memimpin pengembangan model AI Apple. Di bawah komando Mark Zuckerberg, Meta memang tengah agresif merekrut para bakat AI papan atas dengan iming-iming pendapatan yang melimpah

    Menurut Bloomberg, Head of AI model Apple, Ruoming Pang, meninggalkan perusahaan untuk bekerja di Meta. Pang sebelumnya memimpin tim internal Apple yang melatih model dasar AI yang mendukung Apple Intelligence dan fitur AI pada perangkat lainnya.

    Model AI Apple belum benar-benar sukses besar dan kurang mampu bersaing dibanding teknologi AI yang ditawarkan OpenAI, Anthropic, dan bahkan Meta. Apple pun dilaporkan mempertimbangkan untuk memanfaatkan model AI pihak ketiga untuk mendukung pemutakhiran Siri.

    Sumber mengatakan ke Bloomberg bahwa kepergian Pang mungkin merupakan yang pertama dari banyak kemungkinan kepergian karyawan lain di unit AI Apple yang bermasalah.

    Dikutip detikINET dari Tech Crunch, Pang dipandang dapat membawa keahlian dalam merancang model AI pada perangkat kecil ke Meta, bergabung dengan serangkaian talenta yang telah diburu Zuckerberg dalam beberapa bulan terakhir, termasuk para pentolan Google DeepMind, OpenAI, dan Safe Superintelligence.

    Zuckerberg belum lama ini membentuk tim super untuk memuluskan ambisi membuat AI tak tertandingi. Zuck memberitahu karyawan bahwa Meta Superintelligence Labs yang baru dibentuk dinakhodai mantan CEO Scale AI Alexandr Wang. Wang yang berusia 28 tahun, gabung dengan Meta usai Zuckerberg menghabiskan hampir USD 15 miliar untuk 49% saham startup itu.

    “Seiring dengan percepatan kemajuan AI, pengembangan kecerdasan super mulai terlihat,” kata Zuckerberg dalam pesan internal kepada karyawan yang pertama kali diperoleh Bloomberg.

    Zuckerberg mengatakan Wang, yang akan menjabat sebagai Chief AI Officer, adalah pendiri startup paling mengesankan di generasinya. Wang akan bekerja erat dengan mantan CEO GitHub Nat Friedman, yang akan mengawasi produk AI dan penelitian terapan.

    (fyk/rns)

  • Cara Kerja Aplikasi ‘Ajaib’ Bitchat, Bisa Kirim Pesan Tanpa Internet

    Cara Kerja Aplikasi ‘Ajaib’ Bitchat, Bisa Kirim Pesan Tanpa Internet

    Jakarta

    Pendiri Twitter yang kini CEO Block, Jack Dorsey, memperkenalkan calon pesaing WhatsApp. Dia membuat Bitchat, aplikasi pengiriman pesan peer to peer terdesentralisasi yang bekerja sepenuhnya melalui jaringan bluetooth. Ia pun mengungkap cara kerjanya cukup detail.

    Bitchat adalah aplikasi pengiriman pesan, beroperasi di jaringan mesh Bluetooth, memungkinkan berkirim pesan tanpa internet. Karena keterbatasan bluetooth, aplikasi semacam ini umumnya hanya berfungsi di jarak sekitar 100 meter, berguna untuk situasi seperti mencari teman di konser saat sinyal seluler tak stabil.

    Namun dikutip detikINET dari Tech Crunch, Dorsey mengklaim aplikasinya punya jangkauan lebih luas, sehingga dapat menyampaikan pesan hingga mencapai jarak 300 meter.

    Salah satu aplikasi pengiriman pesan bluetooth terpopuler, Bridgefy, digunakan selama protes pro demokrasi di Hong Kong, karena kemampuannya berfungsi tanpa internet membuatnya lebih sulit dideteksi otoritas China.

    Baik Bridgefy maupun Bitchat mengatakan bahwa keduanya dienkripsi secara menyeluruh. Secara kebetulan, Bridgefy didanai sebagian oleh salah satu pendiri Twitter lainnya, Biz Stone.

    Dorsey membuka Bitchat untuk penguji beta melalui TestFlight Apple, tapi pengujiannya sudah penuh setelah mencapai maksimum 10.000 pengguna. Ia mengatakan di X aplikasi Bitchat masih dalam peninjauan sebelum dirilis. “Aplikasi ini masih dalam peninjauan untuk rilis penuh,” tulisnya di X.

    Kelebihan Bitchat

    Cara kerja Bitchat adalah dengan mengubah ponsel Anda jadi bagian jaringan perangkat terdekat yang lebih besar. Menggunakan Bluetooth Low Energy, ia menciptakan tautan jarak pendek antar pengguna, memungkinkan pesan berpindah dari ponsel satu orang ke ponsel lainnya.

    Saat orang-orang bergerak, ponsel mereka terhubung dengan cepat, membawa pesan bersama mereka. Pengaturan ini memungkinkan obrolan berjalan jauh melampaui jangkauan bluetooth biasa, tanpa WiFi, dan tanpa memerlukan sinyal seluler.

    Terdapat Bridge Devices, ponsel yang secara alami berada di tengah kelompok yang tumpang tindih dan membantu menghubungkannya bersama. ‘Jembatan’ ini memungkinkan jaringan membentang di area lebih luas, menjaga percakapan tetap berjalan bahkan saat orang-orang tersebar.

    Jika seseorang tidak berada di dekat saat pesan dikirim, pesan tersebut tidak hilang begitu saja. Ponsel Anda menahannya dan meneruskannya nanti saat penerima kembali dalam jangkauan. Pesan dapat bertahan beberapa jam atau lebih lama.

    Pesan dikunci dengan enkripsi kuat untuk menjaga konten tetap aman. Namun yang benar-benar membedakannya adalah seberapa sedikit informasi yang disimpan. Pesan takkan tersimpan lama, hanya tersimpan di memori perangkat di waktu singkat dan akan hilang kecuali diteruskan.

    Tak ada server yang menyimpan apa pun dan tidak ada cadangan di cloud. Pengguna tak perlu memberi nomor HP, email, atau bahkan mendaftar. Cukup pilih nama pengguna dan Anda sudah masuk. Tanpa repot, tanpa pelacakan, hanya cara sederhana berbicara tanpa meninggalkan jejak.

    (fyk/rns)

  • Jack Dorsey Perkenalkan Bitchat, Aplikasi Pesan Bluetooth Tanpa Internet

    Jack Dorsey Perkenalkan Bitchat, Aplikasi Pesan Bluetooth Tanpa Internet

    JAKARTA – Jack Dorsey, pebisnis yang sempat memimpin Twitter, menciptakan aplikasi bernama Bitchat. Ini merupakan aplikasi perpesanan yang dapat beroperasi melalui jaringan mesh Bluetooth.

    Idenya adalah mengirimkan pesan tanpa memerlukan jaringan seluler ataupun Wi-Fi. Dalam sebuah postingan, Jack menyatakan bahwa Bitchat tengah diuji coba dan sejumlah pengembang sudah bisa mengakses aplikasi tersebut.

    “Proyek akhir pekan saya untuk mempelajari tentang jaringan mesh bluetooth, model relai dan simpan dan teruskan, model enkripsi pesan, serta beberapa hal lainnya,” kata Jack melalui akun X-nya, dikutip pada Selasa, 8 Juli.

    Pengujian aplikasi ini mendapatkan respons positif. Menurut beberapa orang, Bitchat akan menjadi aplikasi yang menarik karena jaringan mesh cocok untuk komunikasi yang kuat. Pendekatan ini diyakini dapat membantu sejumlah orang.

    Secara umum, aplikasi pesan Bluetooth hanya dapat berfungsi pada jarak sekitar 100 meter. Namun, aplikasi yang Jack kembangkan diklaim mampu mengirimkan pesan kepada orang lain hingga jarak 300 meter.

    Bitchat telah dibuka untuk para penguji beta melalui TestFlight Apple. Untuk saat ini, Anda sudah tidak bisa mendaftarkan diri karena aplikasinya telah mencapai batas penguji maksimal, yakni 10.000 pengguna.

    Ini menunjukkan bahwa banyak yang tertarik dengan aplikasi tersebut. Dorsey belum membagikan detail dari aplikasi tersebut, seperti fitur ataupun desainnya. Detailnya mungkin akan dibagikan setelah Bitchat siap diluncurkan dalam versi stabil.

  • Ini Startup China di Balik Kacamata Android XR Google

    Ini Startup China di Balik Kacamata Android XR Google

    Jakarta

    Xreal adalah startup asal China yang ada di balik kacamata augmented reality pertama Google yang memakai platform Android XR.

    Startup ini tengah mempersiapkan penjualan kacamata perdananya ke publik pada Q1 2026 mendatang. Kacamata ini punya kode nama Project Aura, dan pertama diperkenalkan Google pada ajang Google I/O Mei lalu.

    Google menyiapkan platform ini untuk bersaing dengan produk sejenis yang ditawarkan oleh Apple dan Meta. Namun mereka mengadopsi strategi yang berbeda, yaitu mereka hanya menyiapkan sistem operasinya, yaitu Android XR.

    Project Aura sebenarnya adalah produk XR yang kedua, sementara produk pertamanya adalah Moohan yang dibuat berkolaborasi dengan Samsung, dan ditujukan untuk bersaing dengan Apple Vision Pro.

    Sementara itu Aura punya field of view, atau cakupan pandangan yang lebih luas, melebihi 70%. Menurut Xreal, ini adalah layar terbesar yang pernah mereka buat.

    Perangkat ini akan ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon yang bekerja bersama chip buatan Xreal bernama X1S, demikian dikutip detikINET dari SCMP, Senin (7/7/2025).

    “Pencapaian ini bisa terjadi berkat pengalaman Xreal yang panjang di pembuatan optik, hasilnya lensa yang lebih tipis dengan cakupan pandangan yang lebih luas,” kata Wu Kejian, Cofounder Xreal, yang juga menjadi chief scientist dan head of algorithms di startup tersebut.

    Wu pun menyebut Xreal berinvestasi habis-habisan untuk mengembangkan chip spatial computing X1 yang pertama dirilis pada akhir 2024 dan dipakai di Xreal One. Lalu Aura akan menggunakan chip X1S yang lebih canggih, dengan memori lebih kencang dan sistem pendingin serta efisiensi daya yang lebih baik.

    Vision Pro pun mengadopsi dua chip, mengkombinasikan chip M2 yang lazim dipakai di Mac dan iPad serta microprocessor R1 untuk pengalaman mixed reality.

    Wu menyamakan kolaborasi Aura dengan Google seperti kolaborasi HTC dan Android pada dua dekade lalu, yang kemudian menggenjot popularitas ponsel pintar.

    Sayangnya harga Aura ini, menurut Wu, akan lebih tinggi dibanding kacamata AR mereka yang ada saat ini. Namun harga itu lebih rendah ketimbang headset VR yang saat ini sudah ada di pasaran. Sebagai informasi, kacamata AR Xreal yang paling mahal saat ini adalah One Pro dengan harga USD 599, sementara Vision Pro dari Apple harganya adalah USD 3.499.

    Xreal didirikan pada tahun 2017 dengan nama Nreal, pendirinya adalah Xu Chi, Wu Kejian, dan Xiao Bing — ketiganya adalah lulusan Zhejiang University. Hingga saat ini Xreal sudah mengapalkan lebih dari 600 ribu perangkat secara global, dan mengincar pengapalan global sebesar sejuta unit dalam 2-3 tahun ke depan.

    “Integrasi teknologi AI akan mendefinisikan masa depan perangkat XR. Penemuan hardware terbilang lambat, namun teknologi AI berkembang dengan cepat,” kata Wu.

    Beberapa tahun belakangan, kehadiran kacamata dengan teknologi AI memang tengah berkembang. Misalnya Ray-Ban Meta yang sudah terjual sebanyak 2 juta unit sejak Oktober 2023 sekalipun perangkat tersebut tidak dilengkapi layar.

    Data IDC menunjukkan kalau pengapalan kacamata pintar secara global mencapai 1.487 juta unit pada Q1 2025, tumbuh 82,3% secara year on year. Di China pengapalannya pada Q1 tumbuh 116,1% menjadi 494 ribu unit, dengan pengapalan tahunan diperkirakan mencapai 2.907 juta unit.

    (asj/fay)

  • Cemas Pemilu 2029 Tak Serentak

    Cemas Pemilu 2029 Tak Serentak

    Partai yang memiliki capres memiliki coattail effect yang jauh lebih besar ketimbang partai yang tidak memiliki capres. Jadi dari sini kita melihatnya jadi tidak apple to apple.”

    Dampak lainnya, menurut Dede, partai-partai yang mengusung calon presiden dinilai punya keunggulan elektoral yang tak dimiliki partai lain. Mereka menumpang arus popularitas tokoh nasional, membawa ‘efek ekor jas’ yang dapat melambungkan elektabilitas caleg hingga ke tingkat lokal.

    “Partai yang memiliki capres memiliki coattail effect yang jauh lebih besar ketimbang partai yang tidak memiliki capres. Jadi dari sini kita melihatnya jadi tidak apple to apple,” ujarnya.

    Sementara itu, partai yang tak memiliki kandidat presiden berisiko tertinggal. Sebab, tak bisa ikut mendulang efek dari pemilu nasional. Persaingan pun, kata Dede, tak lagi setara. Akibatnya adalah orang-orang yang menurut Dede merupakan pejuang-pejuang partai, aktivis-aktivis yang benar-benar mewakili suara rakyat, semakin berkurang di parlemen.

    Bagi Dede, perubahan ini semestinya menjadi bahan kajian yang matang, bukan hanya dari sisi teknis penyelenggaraan, tetapi juga dari dampaknya terhadap ekosistem politik nasional.

    Senada, politikus Partai NasDem Irma Suryani Chaniago menilai, jika pemilu digelar dua kali dalam periode terpisah, biaya logistik, seperti saksi, kampanye, dan distribusi alat peraga, pun otomatis akan dobel.

    Dulu, kata Irma, partai bisa patungan logistik antara caleg DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota. Namun, ke depan, semua harus jalan sendiri-sendiri. Dengan ongkos setinggi itu, ia khawatir hanya kandidat bermodal besar yang mampu bertahan.

    Irma Suryani Chaniago mempertanyakan proses pengambilan putusan di Mahkamah Konstitusi. Menurutnya, putusan penting seperti pemisahan pemilu nasional dengan daerah seharusnya tidak diambil secara sepihak.

    “Kenapa nggak ngobrol dulu dengan DPR, dengan pemerintah. Kalau begini, kami akan melakukan ini bagaimana?” katanya.

    Ia menilai putusan yang diambil tanpa melibatkan pemangku kepentingan justru membuka ruang ketidakstabilan pada masa mendatang.

    “Dulu sudah diputuskan serentak, sekarang tiba-tiba berubah lagi. Nanti periode berikutnya bisa berubah lagi kalau MK-nya ganti. Ini lembaganya maunya apa?” protesnya.

  • Seberapa Aman Mengisi Daya iPhone dengan Adaptor Charger MacBook?

    Seberapa Aman Mengisi Daya iPhone dengan Adaptor Charger MacBook?

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketika Anda membeli iPhone beberapa tahun terakhir dan memperhatikan kotak kemasannya, maka kita akan menyadari bahwa bentuk kotak itu lebih ramping, yang menunjukkan bahwa produk iPhone kini tidak lagi menyertakan pengisi daya gratis di dalamnya.

    Hal ini bukan merupakan kesalahan produksi atau semacamnya, melainkan cara Apple berusaha mengurangi limbah elektronik dan mengefisiensi bahan baku produksi. 

    Perusahaan itu juga dapat mengirimkan lebih banyak unit dalam satu kali pengiriman karena bentuk kotak yang lebih ramping, sehingga berdampak untuk mengurangi emisi karbon.

    Apple telah menerapkan hal tersebut sejak peluncuran seri iPhone 12 pada 2020 lalu. Kabel pengisi daya dijual secara terpisah.

    Ini menjadi masalah bagi pengguna, sebab mereka harus mencari cara alternatif untuk mengisi daya perangkat. 

    Meskipun terdapat banyak merek kabel dan pengisi daya khusus untuk iPhone di pasaran, akan tetapi, dengan anggaran terbatas, pengguna yang sudah memiliki MacBook sebetulnya juga bisa menggunakan pengisi dayanya untuk melakukan isi daya pada perangkat iPhone. Namun, apakah hal seperti itu aman?

    Dilansir Slashgear, Selasa (8/7/2025) pengisi daya MacBook merupakan salah satu adaptor alternatif yang paling aman untuk dipasangkan dengan iPhone. 

    Menurut Apple, sebagai sesama produk keluaran mereka, pengisi daya MacBook sudah pasti lulus standar keamanan. Jadi, pengguna tidak perlu khawatir selama memiliki adaptor daya Mac asli dengan USB-C.

    Namun perlu diingat, bahwa tidak semua model iPhone bisa diisi daya dengan pengisi daya MacBook. Berdasarkan lembar spesifikasi, adaptor berdaya rendah seperti USB-C 30W dan USB-C Ganda 35W hanya mendukung model ari iPhone 8 dan 8 plus, hingga seri terbaru.

    Untuk pengisi daya MacBook berdaya tinggi (USB-C 70W, USB-C 96W, dan USB-C 140W), hanya mendukung untuk seri iPhone 15 dan 16.

    Bukan berarti bahwa pengisi daya MacBook 70W akan merusak iPhone, misalnya seri 13. Seperti kebanyakan smartphone lainnya, iPhone hanya akan menarik arus listrik dari pengisi daya sesuai kebutuhannya. Penarikan arus maksimum umumnya akan tetap sama, terlepas berapapun daya adaptornya.

    Contohnya seperti uji pengisian daya yang dilakukan PhoneArena. iPhone 16 Pro Max dihubungkan ke adaptor Anker 65W dan Samsung 45W. iPhone yang diisi dayanya tersebut hanya menarik daya maksimal 27W, terlepas dari perbedaan daya yang ada pada adaptor.

    Jadi, meskipun pengguna mengisi daya iPhone dengan adaptor 100W, perangkat hanya akan menganggapnya sebagai varian daya rendah.

    Apabila ingin tetap aman, pengguna selalu dapat mengikuti panduan Apple tentang kompatibilitas perangkat pada lembar spesifikasi pengisi daya. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Perintah Trump Tinggalkan China Sia-sia, Gedung Putih Murka

    Perintah Trump Tinggalkan China Sia-sia, Gedung Putih Murka

    Jakarta, CNBC Indonesia – Desakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump agar Apple meninggalkan produksinya dari China dan pindah ke AS belum juga membuahkan hasil.

    Masalah ini bahkan sampai mendapat kritik keras dari penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro. Ia menyebut CEO Apple, Tim Cook, tak kunjung memenuhi tuntutan tersebut, meski sudah diminta sejak masa jabatan pertama Trump.

    “Sejak masa jabatan pertama Trump, Tim Cook terus-menerus meminta lebih banyak waktu untuk memindahkan pabrik-pabriknya keluar dari China,” kata Navarro dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (8/7/2025). “Ini seperti sinetron yang paling lama tayang di Silicon Valley” imbuhnya

    Trump sendiri sempat mengancam akan memberlakukan tarif lebih dari 25% terhadap iPhone buatan luar negeri, serta menyatakan ketidaksukaannya terhadap produksi Apple di India. Namun, hingga kini, Apple justru memperluas produksi di India ketimbang memindahkannya ke AS.

    Menurut para analis, keinginan Trump dianggap tak realistis. Biaya produksi iPhone di AS bisa mencapai US$3.500 per unit, atau lebih dari dua kali lipat harga iPhone saat ini.

    Namun Navarro menilai Apple kurang berupaya lebih keras untuk meninggalkan China dan memindahkan manufaktur ke AS. 

    “Dengan teknologi manufaktur canggih dan kemajuan AI, seharusnya bukan hal yang sulit bagi Apple untuk produksi iPhone di negara ini,” katanya.

    Meski begitu, Apple sempat menunjukkan niatnya dengan merakit Mac Pro seharga US$ 3.000 di Texas, dan mengumumkan investasi sebesar US$500 miliar di AS pada Februari lalu.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Meta Bajak Kepala AI Apple untuk Proyek Superintelijen Mark Zuckerberg – Page 3

    Meta Bajak Kepala AI Apple untuk Proyek Superintelijen Mark Zuckerberg – Page 3

    Laporan Bloomberg menyebutkan, kepergian Pang bisa menjadi sinyal awal mulai terkikisnya kepercayaan internal terhadap strategi AI di Apple.

    Tak hanya itu, perusahaan asal Cupertino tersebut dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk menggandeng model AI pihak ketiga demi memperkuat Siri di masa mendatang.

    Di sisi lain, Mark Zuckerberg dan Meta menunjukkan ambisi besar untuk mendominasi industri AI dan memperluas portfolio produk mereka. 

    Selain merekrut Pang, Meta juga mengumpulkan sejumlah ilmuan top dari Google DeepMind, OpenAI, hingga Safe Superintelligence untuk memuluskan usaha perusahaan mengembangkan teknologi AI lebih canggih.