brand merek: Apple

  • Ribuan Orang Kena PHK, Bos Besar Happy Lebih Murah Bayar Robot

    Ribuan Orang Kena PHK, Bos Besar Happy Lebih Murah Bayar Robot

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presentasi bisnis Microsoft membuat heboh. Usai mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) 9.000 orang, salah satu bos Microsoft malah pamer bisa memangkas ratusan juta dolar AS karena mengganti karyawan manusia dengan AI,

    Berdasarkan laporan Bloomberg yang dikutip Tech Crunch, pernyataan soal efisiensi berkat AI disampaikan oleh Chief Commercial Officer Microsoft Judson Althoff dalam acara internal perusahaan.

    Ia menyatakan penggunaan teknologi AI di unit sales, layanan pelanggan, dan pengembangan software sukses mendongkrak produktivitas perusahaan. Bahkan, Microsoft bisa menghemat lebih dari US$ 500 juta (Rp 8,11 triliun) hanya di unit call center.

    Pernyataan Althoff disampaikan hanya sepekan setelah kabar gelombang PHK ketiga di Microsoft yang berdampak ke 9.000 karyawan di seluruh dunia. Secara total, Microsoft telah merumahkan 15.000 pegawai dalam tiga gelombang PHK massal sepanjang 2025.

    Menurut Tech Crunch, pernyataan Althoff yang memamerkan profit dan efisiensi bisnisi bisa disebut “tak tahu kondisi” atau tone deaf karena disampaikan di tengah PHK besar-besaran.

    Sebelumnya, petinggi Microsoft lainnya juga membuat heboh lewat unggahan di LinkedIn. Produser di Xbox Game Studio itu pekan lalu memberikan saran kepada para pegawai Microsoft yang terkena PHK untuk menggunakan ChatGPT dan Copilot untuk tempat mengadu.

    Microsoft membukukan laba US$ 26 miliar dan pendapatan US$ 70 miliar sepanjang kuartal pertama 2025. Kapitalisasi pasar Microsoft dalam beberapa bulan terakhir mencapai US$ 3,74 miliar, berhasil melewati Apple dan hanya kalah dari Nvidia.

    Sebagian besar dari laba tersebut akan digunakan oleh Microsoft untuk mengembangkan AI, termasuk investasi US$ 80 miliar untuk infrastruktur AI sepanjang 2025. Selain itu, Microsoft juga memberikan sinyal ikut berkompetisi menawarkan gaji fantastis untuk peneliti di bidang AI.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • iPhone Lipat Pertama Mulai Diproduksi, Cek Jadwal Rilisnya

    iPhone Lipat Pertama Mulai Diproduksi, Cek Jadwal Rilisnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – iPhone lipat diperkirakan akan hadir tahun depan. Dalam sebuah laporan, produksi layar OLED perangkat sudah mulai dilakukan.

    Isu soal kemunculan iPhone lipat memang sudah sering terdengar. Namun hingga kini Apple masih belum mengikuti jejak perusahaan smartphone lain seperti Samsung dan Huawei.

    Laporan soal kemunculan iPhone lipat berasal dari informasi ETNews Korea. Layar lipat pertama sedang diproduksi oleh Samsung Display.

    Lini produksi untuk iPhone telah disiapkan di pabrik A3 yang berada di Asan Chungcheongnam-do. Kabarnya produksi layar khusus tersebut telah mencapai tahap akhir, dikutip dari MacRumors, Kamis (10/7/2025).

    Apple dilaporkan akan menghadirkan layar OLED lipat pada ponsel tersebut. Layarnya bagian dalam berukuran 7 incij dengan rasio 4:3 tanpa terlihat bagian lipatannya.

    Setidaknya 6-8 juta iPhone lipat disiapkan tahun depan. Jumlah tersebut masih setengah dari kapasitas produksi Samsung yang mencapai 15 juta layar per tahun.

    Kabarnya Samsung tengah mempersiapkan model baru dan meningkatkan penjualan di tahun-tahun berikutnya.

    Selain itu, Samsung Display akan menjadi pemasok tunggal layar untuk iPhone lipat. Apple dan Samsung sudha kesepakatan penyediaan layar selama dua tahun mendatang.

    Kerja sama Apple dan Samsung Display sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Samsung Display yang mengubah layar LCD Apple menjadi OLED untuk iPhone X dan iPhone Xs.

    iPhone lipat akan masuk dalam lini iPhone 18 yang dirilis tahun depan, bersama dengan model dasar, iPhone 18 Air, iPhone 18 Pro dan Pro Max.

    Ponsel tersebut juga didesain super tipis, mencapai 4,5 mm. Apple menyiapkan perangkat tersebut dengan engsel yang tahan lama, dua kamera belakang untuk lensa wide dan ultra wide.

    Kinerja ponsel lipat akan ditenagai oleh chip bernama A20. Selain itu Apple akan mengganti Face ID dengan Touch ID untuk perangkatnya.

    MacRumors menuliskan iPhone lipat pertama akan dijual dengan harga US$2.000 atau Rp 32,4 jutaan.

    Namun semua kabar ini belum dapat dikonfirmasi. Kita perlu menunggu hingga Apple benar-benar merilis ponsel lipat pertamanya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Google Maps Kini Tersedia di Smartwatch Garmin – Page 3

    Google Maps Kini Tersedia di Smartwatch Garmin – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Garmin mengumumkan aplikasi Google Maps gratis kini tersedia di banyak smartwatch mereka.  

    Aplikasi ini bisa memberitahukan ke pengguna di mana letak mereka dan sejauh mana belokan berikutnya ketika berjalan, bersepeda, atau berlari. 

    Tak seperti versi Google Maps yang lebih akurat yang tersedia untuk Wear OS, yang bisa dipakai untuk mencari tempat tujuan dan menavigasi tanpa smartphone. Adapun aplikasi Google Maps di Garmin memiliki fungsi terbatas, mirip dengan Google Maps di Apple Watch. 

    Mengutip The Verge, Kamis (10/7/2025), aplikasi Garmin hanya menyediakan petunjuk belokan demi belokan dan pengguna harus menemukan tujuan menggunakan aplikasi seluler Google Maps di Android.

    Perangkat Android pun harus tetap dalam jangkauan dari jam agar Maps bisa berfungsi optimal. 

    Pada daftar aplikasi di toko Garmin IQ Connect, tak ada penyebutan dukungan untuk iPhone atau iOS. 

     

  • OpenAI Disebut bakal Luncurkan Browser Berbasis AI, Siap Lawan Google Chrome! – Page 3

    OpenAI Disebut bakal Luncurkan Browser Berbasis AI, Siap Lawan Google Chrome! – Page 3

    Di sisi lain, OpenAI belum lama ini mengakuisisi perusahaan rintisan milik mantan kepala desain Apple, Jony Ive, dalam kesepakatan bernilai hampir USD 6,5 miliar atau sekitar Rp 104 triliun.

    Perusahaan tersebut adalah io, startup bergerak di bidang hardware dan manufaktur, didirikan Ive setelah dia hengkang dari Apple.

    BACA JUGA:Spotify, SnapChat hingga OpenAI Down Berjam-jam! Ini PenyebabnyaMeski telah diakuisisi, Jony Ive dan firma desainnya, LoveFrom, akan tetap beroperasi secara independen dan tidak bergabung langsung ke dalam struktur OpenAI.

    Namun demikian, dalam kesepakatan itu, LoveFrom akan bertanggung jawab atas desain seluruh produk OpenAI, termasuk perangkat keras dan perangkat lunaknya.

    CEO OpenAI, Sam Altman, menyebut perangkat yang sedang dikembangkan bersama Jony Ive bukanlah pengganti smartphone, melainkan bentuk teknologi benar-benar baru.

    “Seperti halnya telepon pintar tidak menggantikan laptop, saya rasa hal pertama yang kami lakukan tidak akan menggantikan telepon pintar,” mengutip kata CEO OpenAI tersebut kepada Bloomberg, Kamis (22/5/2025)

  • iPhone Makin Ditinggal, Ini Alasan Banyak Orang Pindah ke HP Android

    iPhone Makin Ditinggal, Ini Alasan Banyak Orang Pindah ke HP Android

    Jakarta, CNBC Indonesia – Selama bertahun-tahun, Apple dan Google berkompetisi dalam mendominasi pasar sistem operasi HP. Apple menjual iPhone yang secara eksklusif berjalan pada sistem operasi iOS.

    Sementara itu, Google menghadirkan sistem operasi Android yang bersifat terbuka dan bisa dimanfaatkan oleh semua pabrikan HP selain iPhone.

    HP Android juga menjangkau segmen yang luas, mulai dari entry-level hingga flagship. Sementara itu, iPhone selama ini mendominasi pasar HP flagship, meski belakangan mulai menggarap pasar kelas menengah (mid-range) melalui seri ‘SE’ (belakangan jadi ‘e’).

    Laporan dari Neontri yang dirilis pada Juni 2025 menunjukkan pasar HP Android masih terus mendominasi dengan pangsa pasar (market share) 72%. Sementara itu, market share iOS hanya 28%.

    Di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Kanada, iPhone memimpin dengan market share masing-masing secara berurutan 57% dan 59%. Sementara itu, di negara-negara Eropa, Android memimpin dengan market share 68%.

    Hal ini tak mengejutkan, mengingat banyak merek HP populer yang berjalan di sistem operasi Android. Kendati demikian, Neontri menyorot soal penurunan pengguna iPhone dalam 15 tahun terakhir, sejak 2009-2024.

    Dalam periode 15 tahun, market share HP Android sudah bertumbuh 70%, sedangkan market share iPhone malah anjlok 9%. Secara global, pengguna HP Android lebih banyak 2 kali lipat ketimbang pengguna iPhone.

    Bahkan, di AS yang merupakan negara dominasi Apple, market share Android tumbuh signifikan dari 4% menjadi 43% dalam periode 2009-2024. Market share iPhone justru turun tipis dari 63% menjadi 57%.

    Pertumbuhan Android lebih moncer di Eropa. Selama 15 tahun, market share Android melonjak dari 0% menjadi 68%. Sementara iPhone menurun dari 40% menjadi 32%.

    Situasi di Kanada sedikit berbeda. Market share Android mencapai 41%, sementara iPhone meningkat dari 51% ke 59%.

    Temuan menarik lainnya, kebanyakan pengguna HP Android adalah laki-laki, sementara perempuan lebih cenderung memilih iPhone.

    “Meski Android adalah sistem operasi terpopuler secara global, namun generasi muda seperti Gen Z dan Milenial cenderung mengadopsi iPhone,” tertera dalam laporan Neontri, dikutip Kamis (10/7/2025).

    Hampir 91% pengguna Android loyal menggunakan platform tersebut, sementara hanya 88% pengguna iPhone yang loyal dan tak beralih ke ponsel lain.

    Nenontri Mencatat dominasi Android di industri smartphone disebabkan beberapa hal. Pertama, ada banyak jenis HP Android yang ditawarkan di pasaran, mulai dari merek, keunggulan, hingga rentang harga yang beragam.

    Selain itu, sistem operas Android memiliki fitur yang memudahkan personalisasi perangkat. Hal ini memungkinkan para pabrikan HP meluncurkan produk yang unik dan inovatif.

    Sementara itu, generasi muda lebih memilih iPhone karena citra merek tersebut, status sosial, pengalaman antarmuka (UX), dan ketahanan produk yang lebih awet.

    “Apple memporisisikan dirinya sebagai merek yang premium dan eksklusif. Selain itu, Apple juga menghadirkan ekosistem yang seamless dan kualitas kamera lebih baik, sehingga lebih digemari generasi muda yang sangat terdampak tren dan media sosial,” tulis laporan Neontri.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Google Bakal Makin Ditinggal, Pencipta ChatGPT Sudah Punya Gantinya

    Google Bakal Makin Ditinggal, Pencipta ChatGPT Sudah Punya Gantinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – OpenAI dikabarkan segera meluncurkan browser berteknologi kecerdasan buatan (AI) yang bisa mendobrak dominasi Chrome buatan Google.

    Rencana peluncuran browser milik OpenAI dilaporkan oleh Reuters berdasarkan informasi dari tiga narasumber yang mengetahui soal perkembangannya.

    Pencipta ChatGPT tersebut akan meluncurkan browser internet dalam beberapa pekan ke depan. Tujuannya adalah menggunakan AI untuk mengubah cara pengguna menjelajahi internet. Browser tersebut juga akan memberikan OpenAI akses atas data aktivitas pengguna internet, yang selama ini menunjang bisnis Google.

    Saat ini, jumlah ChatGPT sudah menembus 500 juta pengguna aktif mingguan. Jika popularitas browser buatan OpenAI setara dengan popularitas ChatGPT, Google bisa terguncang.

    Chrome adalah pilar penting dalam bisnis iklan digital Alphabet, induk usaha Google. Sekitar 3/4 dari pendapatan Google berasal dari iklan digital yang disajikan secara akurat berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari Chrome. Chrome juga dimanfaatkan oleh Google untuk mendorong pengguna menggunakan mesin pencarinya.

    Browser OpenAI didesain agar interaksi pengguna dijaga di ekosistem serupa ChatGPT, bukan menjelajahi internet lewat berbagai macam website. Lewat browser ini, OpenAI ingin membentuk ekosistem layanan untuk aktivitas profesional dan pribadi penggunanya.

    OpenAI bisa mengintegrasikan produk agen AI mereka yang diberi nama Operator ke dalam browser, sehingga “aktivitas mencari informasi di web” bisa langsung dilakukan oleh browser bukan oleh pengguna.

    Akses ke aktivitas web pengguna juga memberikan agen AI kemampuan untuk melakukan transaksi seperti booking tiket atau mewakili pengguna mengisi data yang dibutuhkan oleh website tujuan.

    Chrome sendiri kini digunakan oleh lebih dari 3 miliar pengguna atau 2/3 dari pasar browser dunia. Di posisi kedua adalah Safari buatan Apple, yang hanya mengisi 16 persen pasar. Di sisi lain, OpenAI baru memiliki sekitar 3 juta pengguna ChatGPT berbayar.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Nvidia Cetak Sejarah, Market Cap Tembus US Triliun

    Nvidia Cetak Sejarah, Market Cap Tembus US$4 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA – NVidia menjadi perusahaan pertama yang berhasil mencapai kapitalisasi pasar senilai US$4 triliun. Hal tersebut terjadi pada perdagangan Rabu (9/7/2025) waktu setempat

    Melansir CNBC International pada Kamis (10/7/2025) saham Nvidia sempat menembus kapitalisasi pasar atau market capitalization US$4 triliun untuk pertama kalinya meski akhirnya ditutup pada level US$3,97 triliun.

    Nvidia menjadi perusahaan pertama yang menembus kapitalisasi US$4 triliun saat sesi perdagangan berlangsung. 

    Nvidia kini tercatat sebagai perusahaan paling bernilai di dunia, melampaui Microsoft dan Apple yang sebelumnya telah lebih dulu menembus kapitalisasi US$3 triliun. Microsoft sendiri merupakan salah satu pelanggan terbesar dan terpenting bagi Nvidia.

    Penguatan ini terjadi seiring investor memborong saham perusahaan teknologi yang menjadi tulang punggung ledakan kecerdasan buatan generatif (generative AI).

    Perusahaan yang berbasis di California ini didirikan pada 1993, dan mulai melewati kapitalisasi US$2 triliun pada Februari 2024, kemudian menyentuh US$3 triliun pada Juni 2025.

    Lonjakan permintaan atas perangkat keras dan chip kecerdasan buatan telah menjadi motor utama pertumbuhan Nvidia sejak peluncuran ChatGPT pada akhir 2022. Nvidia berhasil memposisikan diri sebagai pemimpin global dalam pengembangan unit pemrosesan grafis (GPU) yang menjadi otak di balik model bahasa besar (large language models).

    Lonjakan permintaan ini mendorong harga saham Nvidia melonjak lebih dari 15 kali lipat dalam lima tahun terakhir. Secara bulanan, saham Nvidia sudah naik lebih dari 15%, dan telah menguat 22% sejak awal 2025.

    Rally saham terbaru ini terjadi di tengah tekanan geopolitik dan pembatasan ekspor chip yang memukul penjualan Nvidia ke China. Namun, kekhawatiran tersebut mulai mereda, termasuk ketakutan bahwa model AI seperti DeepSeek dari China akan membuat permintaan chip berkurang.

    Pada Mei lalu, Nvidia menyampaikan bahwa pembatasan ekspor terhadap chip H20 khusus pasar China berpotensi menghilangkan pendapatan hingga US$8 miliar.

    “Pasar China yang bernilai US$50 miliar pada dasarnya kini tertutup bagi industri AS,” kata CEO Nvidia Jensen Huang dalam paparan kinerja Mei lalu.

    Sebelumnya Huang menyebutkan bahwa larangan penjualan chip ke China akan menjadi kerugian besar bagi perusahaan.

  • Mark Zuckerberg Kembali Bajak Talenta AI, Setelah OpenAI Giliran Apple jadi Korban

    Mark Zuckerberg Kembali Bajak Talenta AI, Setelah OpenAI Giliran Apple jadi Korban

    Bisnis.com, JAKARTA —  Meta, raksasa teknologi induk Facebook dan Instagram, kembali merekrut pentolan utama di bidang Artificial intelligence (AI) perusahaan lain. 

    Menurut laporan Bloomberg pada 8 Juni 2025, perusahaan milik Mark Zuckerberg tersebut membajak Ruoming Pang, Kepala Model AI Apple, untuk bergabung dengan tim superintelligence terbaru Meta.

    Pang sebelumnya memimpin tim internal Apple yang bertanggung jawab melatih model fondasi AI yang mendasari Apple Intelligence dan fitur-fitur AI yang berjalan langsung di perangkat (on-device). 

    Namun, kinerja model AI Apple sejauh ini dinilai belum mampu menyaingi model dari perusahaan lain seperti OpenAI, Anthropic, maupun Meta sendiri.

    Apple bahkan disebut-sebut tengah mempertimbangkan untuk menggandeng pihak ketiga dalam mendukung peningkatan kecerdasan Siri versi terbaru yang akan dirilis.

    Sumber Bloomberg menyebut, hengkangnya Pang bisa menjadi sinyal awal dari potensi eksodus yang lebih besar di unit AI Apple yang disebut tengah menghadapi sejumlah tantangan internal.

    Sementara itu, bagi Meta, kehadiran Pang dinilai akan memperkuat fokus perusahaan dalam pengembangan model AI kecil yang dapat berjalan langsung di perangkat. 

    Sebelumnya, Meta juga dikabarkan berhasil merekrut empat peneliti dari OpenAI.  Langkah tersebut disebut menjadi bagian dari strategi agresif Meta dalam mengembangkan proyek superintelijensi yang dipimpin langsung oleh Zuckerberg. 

    Menurut laporan The Information yang dikutip Reuters pada Sabtu (28/6/2025) keempat peneliti yang direkrut adalah Shengjia Zhao, Jiahui Yu, Shuchao Bi, dan Hongyu Ren.  

    Mereka dikabarkan telah menyetujui tawaran untuk bergabung dengan raksasa teknologi tersebut, sebagaimana disampaikan oleh sumber yang mengetahui proses perekrutan ini. 

    Perekrutan ini terjadi hanya beberapa hari setelah laporan dari The Wall Street Journal menyebut Meta juga berhasil memboyong tiga peneliti AI lainnya dari kantor OpenAI di Zurich, yaitu Lucas Beyer, Alexander Kolesnikov, dan Xiaohua Zhai.

    Sebelumnya, Meta juga telah merekrut sejumlah pakar AI dari Google DeepMind hingga Safe Superintelligence untuk memperkuat divisi AI superintelligence mereka.

  • Calon Penerus Tim Cook Malah Resign dari Apple

    Calon Penerus Tim Cook Malah Resign dari Apple

    Jakarta

    Apple mengumumkan pengunduran diri Jeff Williams dari posisi chief operating officer (COO) mulai akhir Juli 2025 ini.

    Posisi COO Apple itu akan diisi oleh Sabih Khan mulai akhir Juli ini. Menurut Apple, pengunduran diri Williams ini adalah bagian dari rencana yang sudah ada sejak lama, di mana Williams akan pensiun pada akhir 2025.

    Williams adalah sosok yang ada di balik iPod dan iPhone, juga Apple Watch. Ia diangkat jadi COO pada 2015, dan sering dianggap sebagai sosok yang berpotensi menjadi penerus Tim Cook di posisi CEO, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (9/7/2025).

    Ia mulai bekerja di Apple sejak 1998 dan membantu Apple di sektor rantai pasokan dan memimpin pengembangan Apple Watch selama lebih dari satu dekade lalu. Ia juga orang yang mendesain strategi Apple di sektor kesehatan.

    Bahkan, Williams juga sering disebut sebagai Tim Cook-nya Tim Cook. Namun selain Williams, ada juga beberapa kandidat lain yang tampaknya berpotensi menjadi pengganti Cook, yaitu bos hardware engineering Apple John Ternus dan bos software engineering Apple Craig Federighi.

    Setelah posisinya sebagai COO digantikan oleh Khan pada akhir Juli ini, Williams masih tetap bekerja di Apple dan mengurus insiatif divisi desain dan insiatif kesehatan sampai akhirnya ia pensiun.

    “Bekerja dengan semua orang hebat di perusahaan ini menjadi keistimewaan yang tak tergantikan, dan saya sangat berterima kasih pada Tim untuk kesempatan ini, kepemimpinannya yang inspirasional, dan pertemanan yang sudah terjadi selama bertahun-tahun. Juni menandai ulang tahun saya yang ke-27 bersama Apple, dan yang ke-40 di industri ini. Mulai tahun depan saya berencana untuk menghabiskan waktu lebih banyak bersama teman dan keluarga, termasuk lima cucu yang masih akan terus bertambah,” tulis Williams, dalam keterangan resmi Apple.

    Sebelumnya Bloomberg juga menyebut Williams memang sangat terlibat dalam rencana untuk merombak habis aplikasi Health dengan berbagai fitur AI, termasuk ahli kesehatan berbasis AI, yang kabarnya akan diluncurkan pada 2026 mendatang.

    Sementara itu divisi desain yang nantinya juga akan dipegang oleh Williams memang sudah kehilangan bosnya saat Evans Hankey mengundurkan diri pada 2023. Saat nanti Williams pensiun, divisi ini akan berada langsung di bawah kepemimpinan Cook.

    Sosok Khan yang menjadi pengganti Williams di posisi COO bukan orang baru di Apple. Ia sudah bekerja di Apple selama 30 tahun dan menjadi VP operasi pada 2019, di mana ia memimpin divisi yang mengurus rantai pasokan global, yang memproduksi lebih dari 200 juta iPhone setiap tahunnya.

    (asj/fay)

  • Aplikasi Ajaib Bitchat Dibuat oleh Pendiri Twitter, Siapa yang Mau Pakai?

    Aplikasi Ajaib Bitchat Dibuat oleh Pendiri Twitter, Siapa yang Mau Pakai?

    Jakarta

    Jack Dorsey, salah satu pendiri Twitter, merilis aplikasi chat baru yang unik dan menarik. Nama aplikasi tersebut adalah Bitchat, dan berjalan di protokol Bluetooth.

    Ya, Bitchat tak seperti aplikasi chat lain yang lazimnya berjalan di jaringan internet. Bitchat menggunakan protokol peer to peer Bluetooth, tepatnya jaringan mesh Bluetooth Low Energy, untuk mengirimkan pesan terenkripsi ke perangkat lain yang berada di dekatnya.

    “Bitchat memperbaiki masalah soal kebutuhan komunikasi privat yang andal dan tidak bergantung pada infrastruktur tersentralisasi,” tulis Dorsey dalam white paper yang dipublikasikan di laman Githubnya.

    “Dengan menggunakan jaringan mesh Bluetooth Low Energy, Bitchat membolehkan pengiriman pesan peer to peer langsung yang berada dalam jangkauan jarak fisik, dengan sistem relay otomatis untuk memperluas cakupan efektifnya di luar sambungan Bluetooth langsung,” tambahnya.

    Dari gambar yang diposting oleh Dorsey terlihat kalau Bitchat beroperasi tanpa akun, server, pengumpulan data, dan juga termasuk fitur privasi seperti kanal yang dilindungi password dan ‘Panic Mode’ yang akan otomatis menghapus semua data saat logonya ditekan tiga kali.

    Sebenarnya sudah ada aplikasi pengiriman pesan lain yang berbasis Bluetooth, yaitu Bridgefy dan satu aplikasi lain yang sudah tak beroperasi, yaitu Firechat. Kedua aplikasi ini dipakai oleh demonstran pro demokrasi di Hong Kong selama lebih dari satu dekade terakhir.

    Keduanya dipilih karena sulit untuk dilacak dan diblokir oleh pemerintah China. Namun jangkauan yang ditawarkan oleh Bitchat lebih besar ketimbang Bridgefy, yaitu 300 meter berbanding 100 meter. Malah ke depannya Bitchat bakal ditambahi fitur WiFi Direct untuk mendukung pengguna yang lebih banyak, jangkauan lebih besar, dan kecepatan lebih tinggi.

    Saat ini Bitchat tersedia untuk penguji beta di Apple TestFlight, namun saat artikel ini dibuat, kapasitas penguji beta itu sudah melebihi kapasitasnya, yaitu 10 ribu. Dorsey mengakui kalau aplikasi ini masih membutuhkan pengulasan lebih lanjut sebelum akhirnya dirilis secara penuh, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (9/7/2025).

    (asj/fay)