brand merek: Apple

  • ChromeOS Segera Digabung ke Tablet Android, Perketat Persaingan dengan iPad

    ChromeOS Segera Digabung ke Tablet Android, Perketat Persaingan dengan iPad

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden ekosistem Android Google Sameer Samat mengatakan bahwa perusahaan mereka akan berencana menggabungkan sistem operasi selulernya dengan Chrome OS, software yang saat ini berjalan di laptop Chromebook Google.

    “Kami akan menggabungkan Chrome OS dan Android menjadi satu platform, dan saya tertarik dengan bagaimana orang-orang menggunakan laptop merea saat ini dan apa yang mereka lakukan” Kata Samat, yang menunjukkan bahwa dia mungkin akan menambahkan keahlian baru dalam Android, dilansir GSMA Arena, Selasa (15/7/2025).

    Ini bukan pertama kalinya Google merencanakan untuk menggabungkan Chrome OS ke Android, sebab pada November 2024, Android Authority melaporkan bahwa google “memigrasikan Chrome OS ke Android” dengan tujuan bersaing dengan iPad.

    Proses tersebut kemungkinan sudah dimulai, dengan Google pada Juni lalu mengumumkan bahwa Chrome OS akan dikembangkan di sebagian besar tumpukan Android. Chromebook sendiri sudah dapat menjalankan banyak aplikasi Android.

    Sementara itu, Android semakin mendekati Chrome OS tahun ini dengan fitur-fitur baru termasuk mode desktop, window yang dapat diubah ukurannya, dan dukungan yang ditingkatkan untuk tampilan eksternal.

    Keputusan Google untuk menggabungkan dua sistem operasinya di bawah satu atap dapat dikatakan cukup masuk akal, karena memungkinkannya mempercepat pengembangan fitur, serta meningkatkan fungsionalitas pada tablet.

    Untuk saat ini, Sistem operasi baik itu Android maupun Chrome OS secara terpisah memang tertinggal dari iPad OS milik Apple, yang menghadirkan lebih banyak fitur bergaya desktop ke iPad.

    Namun, di sisi lain, setiap perubahan besar dalam ekosistem perangkat lunak Google dapat berdampak negatif.

    Saat ini, Chromebook berbasis platform referensi, yang mendapatkan dukungan pembaruan yang mengesankan selama 10 tahun. Banyak dari laptop ini menggunakan software x86, bukan Arm, dan dukungan Androidnya pun masih belum merata.

    Ini diperkirakan akan menjadi masalah, mengingat Arm semakin penting dalam faktor bentuk laptop, kemungkinan besarnya, pembaruan ini akan menjadi sangat berantakan.

    Sehubungan dengan ketidakjelasan pernyataan resmi Google, mungkin akan memerlukan waktu untuk pembaruan ini sepenuhnya terlihat. Terlepas dari bagaimana Google mendefinisikan “penggabungan” dalam kasus ini, situasinya mungkin akan berubah untuk Chromebook. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • HP Oppo Tak Laku, Penggantinya Merek Tak Terkenal

    HP Oppo Tak Laku, Penggantinya Merek Tak Terkenal

    Jakarta, CNBC Indonesia – Industri HP global masih bertumbuh 1% secara tahun-ke-tahun (YoY) pada kuartal-II (Q2) 2025. Kendati demikian, firma riset IDC mengatakan perang tarif dan tantangan makro-ekonomi secara keseluruhan membawa tekanan bagi industri.

    Senior Research Director untuk Worldwide Client Devices IDC, Nabila Popal, mengatakan ketidakpastian ekonomi cenderung menurunkan daya beli pada pasar kelas bawah yang lebih sensitif terhadap harga.

    “Hasilnya, HP Android segmen bawah mengalami krisis yang membebani pertumbuhan pasar secara keseluruhan,” kata Popal, dikutip dari laman resmi IDC, Selasa (15/7/2025).

    Salah satu merek yang paling terdampak adalah Oppo. Raksasa HP asal China tersebut terlempar dari daftar ‘Top 5’ ponsel paling laris dalam periode April-Juni 2025.

    Padahal, pada laporan IDC untuk kuartal-I (Q1) 2025, Oppo masih bertengger di posisi ke-4, meski mencatat pertumbuhan minus 6,8% YoY. Pada Q2 2025, posisi ke-4 diisi Vivo yang naik satu peringkat dari kuartal sebelumnya dengan mencatat pertumbuhan 4,8% YoY.

    Merek Tak Terkenal Jadi Raja HP Dunia

    Sementara itu, Transsion (Infinix, Tecno, Itel) merangkak naik dan masuk ke jejeran ‘Top 5’ HP terlaris di dunia, mengisi slot Oppo yang tergeser. Padahal, dibandingkan periode yang sama pada 2024 lalu, kinerja Transsion tercatat menurun 1,7%.

    Transsion terhitung sebagai pemain baru jika dibandingkan nama-nama lain yang langganan masuk dalam daftar ‘Top 5’ HP terlaris di dunia. Di Indonesia, kiprah Transsion memang sudah melonjak sejak beberapa tahun terakhir.

    Bahkan, Transsion menduduki posisi pertama sebagai ‘raja’ HP di Indonesia sepanjang 2024, menurut laporan IDC. Transsion berhasil meraup pangsa pasar (market share) 18,3% sepanjang tahun lalu di Tanah Air atau tumbuh 61,7% YoY.

    Pada Q1 2025, menurut data dari Canalys, Transsion berada di posisi ke-2 dengan pangsa pasar 17,4%. Sementara itu, Xiaomi berhasil memantapkan posisi menjadi ‘raja’ HP terbaru di Q1 2025 dengan pangsa pasar 19,5%.

    Top 5 Raja HP Terbaru Dunia 2025

    Samsung masih merajai pasar HP global dengan menghimpun market share 19,7% pada Q2 2025. Angka itu tumbuh 7,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    “Samsung berhasil mengkonsolidasikan kepemimpinan pasarnya dengan mencapai pertumbuhan yang kuat pada kuartal ini. Hal ini didorong oleh penjualan produk Galaxy A36 dan A56 barunya,” kata VP Client Devices IDC, Francisco Jeronimo.

    Foto: Pangsa pasar smartphone global Q2 2025. (Dok. IDC)
    Pangsa pasar smartphone global Q2 2025. (Dok. IDC)

    Lebih lanjut, Jeronimo mengatakan Galaxy A36 dan A56 membawa fitur berbasis kecerdasan buatan (AI) ke segmen menengah (mid-range). Strategi ini efektif untuk menggenjot penjualan di tengah meningkatnya rasa ingin tahu masyarakat luas terhadap AI.

    Apple juga masih bertahan di posisi ke-2 dengan pangsa pasar 15,7%. Kendati demikian, pertumbuhannya di Q2 2025 ‘hanya’ 1,5% YoY atau lebih kecil ketimbang pertumbuhan di Q1 2025 sebesar 10% YoY.

    Apple mendapat tekanan di pasar China yang merupakan pasar HP terbesar di dunia. IDC mencatat pengapalan iPhone di negara kekuasaan Xi Jinping menurun 1% pada Q2 2025.

    Di posisi ke-3 ada Xiaomi yang berhasil mencatat pertumbuhan tipis 0,6% YoY pada Q2 2025. Lalu di posisi ke-4 ada Vivo yang mencatat pertumbuhan 4,8% YoY dan Transsion yang menurun 1,7% YoY pada Q2 2025.

    Secara keseluruhan, pasar HP global di Q2 2025 tumbuh 1% YoY. Pertumbuhan tersebut lebih rendah ketimbang yang tercatat pada Q1 2025 sebesar 1,5% YoY.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mengintip Fitur Mac dan iPad yang Banyak Digunakan untuk Belajar dan Mengajar, Apa Saja? – Page 3

    Mengintip Fitur Mac dan iPad yang Banyak Digunakan untuk Belajar dan Mengajar, Apa Saja? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Bersamaan dengan dimulainya tahun ajaran baru 2025/2026, siswa, mahasiswa, orang tua, hingga tenaga pengajar kembali dihadapkan pada pilihan perangkat digital mampu mendukung kegiatan belajar dan mengajar secara optimal.

    Di antara banyak pilihan, Mac dan iPad dari Apple menjadi salah satu opsi kerap dipilih, bukan hanya karena desain atau nama besar di baliknya, tetapi karena deretan fitur relevan dengan kebutuhan masa kini.

    Berikut delapan alasan mengapa kedua perangkat ini kerap menjadi pilihan dan populer untuk mendukung proses belajar.

    1. Performa Cepat dan Konsisten

    Entah itu untuk browsing internet mencari referensi, menulis laporan, hingga mengedit konten multimedia, chipset M4 di MacBook Air dan M3 di iPad hadir dengan kinerja prosesor cepat dan stabil.

    Mac dan iPad dengan chip baru Apple ini memungkinkan pelajar menyelesaikan tugas dengan efisien tanpa perlu menunggu lama saat membuka aplikasi, memproses file besar, konferensi daring secara simultan tanpa mengganggu jalannya kelas.

     

     

  • Zuckerberg Rela Bayar Rp 3,2 Triliun Rekrut Pria Genius Apple

    Zuckerberg Rela Bayar Rp 3,2 Triliun Rekrut Pria Genius Apple

    Jakarta

    Meta benar-benar jor-joran untuk merekrut para pakar AI atau kecerdasan buatan. Atas permintaan langsung dari CEO Mark Zuckerberg, induk Facebook dan Instagram itu berani membayar sangat tinggi untuk talenta AI papan atas.

    Terbaru, Head of AI model Apple, Ruoming Pang, meninggalkan perusahaan untuk bekerja di Meta. Pang sebelumnya memimpin tim internal Apple yang melatih model dasar AI yang mendukung Apple Intelligence dan fitur AI pada perangkat lainnya.

    Tak tanggung-tanggung, Meta dilaporkan Bloomberg memberi kompensasi lebih dari USD 200 juta atau di kisaran Rp 3,2 triliun untuk mengamankan keahlian Pang.

    Menurut sumber, itu adalah angka total yang akan dibayarkan bertahap selama beberapa tahun. Apple tidak berupaya menahan Pang karena bayaran yang ditawarkan Meta jauh melebihi pendapatan para bos Apple, kecuali CEO Tim Cook.

    Sebelumnya untuk memimpin tim Super Intelligence Labs yang akan mengembangkan AI super, Meta sudah merekrut Alexandr Wang, CEO Scale AI. Wang yang berusia 28 tahun, gabung dengan Meta usai Zuckerberg menghabiskan hampir USD 15 miliar untuk 49% saham startup itu.

    Zuckerberg mengatakan Wang, yang akan menjabat sebagai Chief AI Officer, adalah pendiri startup paling mengesankan di generasinya. Wang akan bekerja erat dengan mantan CEO GitHub Nat Friedman, yang akan mengawasi produk AI dan penelitian terapan.

    Kedatangan Ruoming Pang menjadikan tim AI Meta yang baru ini benar-benar terdiri dari para megabintang di dunia AI. Pang adalah seorang engineer terkemuka yang sebelum gabung Meta, mengawasi pengembangan tim model dasar AI di Apple.

    Di 2021, ia meninggalkan induk Google, Alphabet, untuk gabung dengan Apple. Ia dilaporkan mengawasi tim yang terdiri dari lebih dari 100 enginner yang bertugas mengembangkan model AI untuk Siri dan fitur di perangkat lainnya.

    Dikutip detikINET dari Strait Times, tim Pang dikatakan sangat penting bagi strategi AI Apple. Adapun saat di Google, Pang dilaporkan mengerjakan model bahasa besar (LLM).

    Pang memegang gelar master ilmu komputer dari University of Southern California dan PhD dari Princeton University. Di Google, ia menjabat kepala engineer software yang mengawasi sistem dasar di seluruh perusahaan. Selama 15 tahun masa jabatannya di Google, ia terlibat dalam berbagai proyek berdampak tinggi.

    (fyk/fay)

  • Top 3 Tekno: Bocoran Fitur One UI 8.5 hingga iPhone 17 – Page 3

    Top 3 Tekno: Bocoran Fitur One UI 8.5 hingga iPhone 17 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Bocoran fitur hingga jadwal peluncuran Samsung One UI 8.5 menjadi yang terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com, Senin (14/7/2025) kemarin.

    Berita lain yang juga populer datang dari Apple yang diprediksi bakal mengumumkan iPhone 17 Series pada awal September 2025.

    Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

    1. One UI 8.5: Bocoran Fitur, Jadwal Rilis, dan Daftar HP Samsung yang Kebagian Update

    Samsung mengumumkan pengembangan antarmuka terbaru, One UI 8.5. Langkah ini cukup mengejutkan mengingat sebelumnya Samsung lebih sering merilis pembaruan dengan versi x.1 atau x.1.1.

    Namun, sebagaimana dikutip dari Sam Mobile, Senin (14/7/2025), tradisi pembaruan x.5 yang sempat populer di awal kemunculan One UI kini kembali hadir. Sebelumnya, antara One UI 1.0 dan 2.0, pengguna menikmati pembaruan seperti One UI 1.1 dan 1.5.

    Begitu pula antara One UI 2.0 dan 3.0, hadir One UI 2.1 dan 2.5. Namun, strategi tersebut berubah dengan diperkenalkannya pembaruan x.1.1 yang lebih fokus pada perangkat lipat dan fitur-fitur pendukungnya.

    Kini, Samsung memutuskan untuk menghidupkan kembali versi x.5, lewat One UI 8.5 yang saat ini sedang dalam tahap pengembangan setelah perilisan One UI 8.0.

    Langkah ini diambil setelah perusahaan melompati versi 7.0 langsung ke 8.0, yang disebabkan oleh penundaan rilis versi sebelumnya untuk HP Samsung.

    Baca selengkapnya di sini 

     

  • Google Siapkan OS Baru Pengganti Android, HP Bakal Berubah Total

    Google Siapkan OS Baru Pengganti Android, HP Bakal Berubah Total

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pada November 2024 lalu, beredar kabar bahwa Google akan menggabungkan sistem operasi Android dan Chrome OS. Kini, eksekutif Google mengonfirmasi rencana tersebut.

    Presiden Ekosistem Android di Google, Sameer Samat, menanyakan kepada jurnalis TechRadar alasan memiliki Apple Watch, iPhone, dan MacBook. Ia lalu menjelaskan kenapa menanyakan hal tersebut.

    “Saya bertanya karena kami akan menggabungkan Chrome OS dan Android menjadi satu platform. Saya sangat tertarik tentang bagaimana orang-orang menggunakan laptop mereka saat ini dan apa saja yang mereka lakukan,” kata dia, dikutip dari AndroidAuthority, Selasa (15/7/2025).

    Ini adalah kali pertama Google secara terang-terangan mengumbar rencana penggabungan dua sistem operasi miliknya. Seperti diketahui, selama ini Android merupakan sistem operasi yang dirancang untuk perangkat mobile seperti HP dan tablet.

    Sementara itu, Chrome OS adalah sistem operasi yang dirancang untuk laptop Chromebook. Penggabungan keduanya digadang-gadang akan menawarkan pengalaman yang lebih seamless dalam ekosistem Google di berbagai perangkat.

    Samat tak memperinci lebih dalam soal detail penggabungan Android dan Chrome OS nantinya akan seperti apa. Sebelumnya, marak beredar kabar bahwa Chrome OS akan dimigrasi ke Android, bukan serta-merta menggabungkan keduanya menjadi platform baru.

    Pertanyaan Samat kepada wartawan terkait penggunaan laptop dan ekosistem pesaing mengindikasikan bahwa rencana penggabungan Android dan Chrome OS masih dalam tahap pengembangan.

    Rencana penggabungan ini terjadi saat Android mulai mengembangkan beberapa fitur untuk layar besar. Misalnya saja mode desktop yang mumpuni, window desktop, serta peningkatan pada fitur manajemen tampilan eksternal dan kemampuan adaptasi aplikasi.

    Kita tunggu saja kapan platform baru hasil penggabungan Android dan Chrome OS akan dirilis dan seberapa signifikan perubahannya dibandingkan sistem operasi yang ada saat ini!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Banjir Fitur AI di Smartphone, Revolusi Nyata atau Gimik untuk Dongkrak Penjualan? – Page 3

    Banjir Fitur AI di Smartphone, Revolusi Nyata atau Gimik untuk Dongkrak Penjualan? – Page 3

    Tidak dapat dipungkiri, beberapa penerapan AI di smartphone memang bermanfaat secara nyata.

    AI kini mampu belajar dari kebiasaan pengguna, misalnya, dalam menyesuaikan tingkat kecerahan layar atau memberikan saran balasan otomatis dalam aplikasi pesan.

    Bahkan, baterai juga bisa diatur agar lebih efisien, tergantung pola penggunaan harian pemiliknya.

    Salah satu contoh suksesnya ada pada lini Pixel dari Google. Meskipun menggunakan spesifikasi menengah, berkat algoritma AI, hasil foto tetap tajam dan detail.

    Hal serupa diterapkan Apple lewat Neural Engine-nya, yang mendukung fitur seperti Live Text dan pemrosesan gambar tingkat lanjut.

    Tak ketinggalan, asisten suara seperti Siri dan Google Assistant kini jauh lebih cepat dan responsif. Bahkan, pengolahan suara kini bisa dilakukan langsung di perangkat tanpa koneksi internet, menjanjikan kecepatan dan keamanan data yang lebih baik.

    Risiko Tersembunyi: Privasi Jadi Taruhan

    Namun di balik semua kecanggihan itu, ada harga yang harus dibayar: privasi pengguna.

    Banyak fitur AI bekerja dengan mengumpulkan dan menganalisis data dalam jumlah besar, mulai dari foto pribadi, riwayat lokasi, hingga perilaku pengguna dalam menjelajah aplikasi atau situs web.

    Semakin sering AI digunakan, kian banyak pula data yang dikumpulkan dan diproses secara diam-diam.

    Kekhawatiran muncul karena tak semua pengguna sadar akan seberapa banyak data yang diakses perangkat mereka.

    Misalnya, AI yang mampu mengatur jadwal atau memberi rekomendasi lokasi makan siang secara otomatis tentu harus mengetahui lokasi pengguna, preferensi makanan, bahkan pola kebiasaan harian.

    Meskipun perusahaan menjanjikan keamanan data, kenyataannya masih sering terjadi kebocoran atau penyalahgunaan informasi yang bersifat sensitif.

    Situasi ini menimbulkan pertanyaan penting: apakah kenyamanan sepadan dengan risiko pengawasan?

    Dalam kondisi tertentu, AI justru dapat menciptakan ekosistem digital yang mengintip setiap keputusan pengguna, mulai dari apa yang dibeli, ditonton, hingga ke mana mereka akan pergi.

  • iPhone 17 Segera Rilis, Catat Jadwal Peluncurannya!

    iPhone 17 Segera Rilis, Catat Jadwal Peluncurannya!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Apple diprediksi akan menggelar acara peluncuran iPhone 17 pada pekan kedua September 2025, dengan dua tanggal yang paling berpotensi, yakni 9 atau 10 September.

    Informasi ini pertama kali diungkap oleh jurnalis Bloomberg, Mark Gurman, dalam buletin mingguan Power On. Menurut Gurman, Apple selalu memilih minggu setelah Labor Day AS untuk merilis iPhone generasi terbaru.

    Tahun ini, Labor Day jatuh pada 1 September, sehingga pekan yang diperkirakan adalah 8-12 September.

    Namun, Apple nyaris tak pernah menggelar acara besar pada hari Jumat, dan dalam beberapa tahun terakhir juga menghindari tanggal 11 September. Maka, hanya tanggal 8 (Senin), 9 (Selasa), dan 10 (Rabu) yang mungkin digunakan.

    Gurman meyakini bahwa Selasa, 9 September atau Rabu, 10 September merupakan kemungkinan terbesar, demikian dikutip dari MacRumors, Selasa (15/7/2025).

    Jika merujuk pada sejarahnya, Apple paling sering memilih hari Selasa dan Rabu untuk merilis iPhone. Dari 10 peluncuran terakhir, lima digelar pada Selasa dan tiga pada Rabu.

    Dalam event tahun ini, Apple diprediksi akan meluncurkan beberapa lini produk, sebagai berikut:

    iPhone 17

    iPhone 17 Air

    iPhone 17 Pro

    iPhone 17 Pro Max

    Apple Watch SE 3

    Apple Watch Series 11

    Apple Watch Ultra 3

    Biasanya, undangan resmi untuk media baru akan dikirim seminggu sebelum acara peluncuran. Berbagai bocoran ini belum bisa diyakini 100% hingga pengumuman resmi dari Apple.

    Pantau terus CNBC Indonesia untuk update tanggal peluncuran iPhone 17!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Indonesia Gaet Investasi Rp6 Triliun untuk Data Center Quantum AI, Perdana di Asia

    Indonesia Gaet Investasi Rp6 Triliun untuk Data Center Quantum AI, Perdana di Asia

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia bakal menjadi negara pertama di Asia yang memiliki Quantum AI Data Center. Pusat data yang akan dibangun di Batam itu akan menelan investasi sebesar US$400 juta atau setara Rp6 triliun untuk proyek tahap awal.

    Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu mengatakan, investasi itu akan menjadikan Indonesia sebagai pusat komputasi mutakhir berbasis kecerdasan buatan dan teknologi kuantum di Asia. 

    Menurutnya, ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang membidik pertumbuhan ekonomi sebesar 8% menuju Indonesia Emas 2045.

    “Ekonomi digital, khususnya pusat data, adalah pilar utama untuk mencapainya. Indonesia memiliki potensi luar biasa di sektor ini, dan kami siap menjadi mitra utama dalam membangun masa depan digital Asia,” kata Todotua dalam keterangannya, dikutip Selasa (15/7/2025).

    Rencana investasi itu terungkap dalam penandatanganan kerjasama strategis antara Worldvuer iByond Limited, perusahaan teknologi berbasis Silicon Valley, dengan Tunas Prima Industrial Estate yang dilakukan di Jakarta.

    Pusat data tersebut rencananya akan dibangun di kawasan Tunas Prima, sebuah kawasan industri hijau berlokasi di Batam, Kepulauan Riau. Lokasi itu telah menerapkan infrastruktur berbasis energi terbarukan seperti solar panel dan fasilitas pengolahan air mandiri. 

    Kawasan ini sebelumnya juga telah menarik investasi dari produsen global seperti Apple Iphone dan AirTags.

    Worldvuer iByond Limited merupakan pengembang Vovea iByond Operating System. Ini adalah sebuah sistem yang menggabungkan berbagai jenis teknologi komputasi canggih – termasuk komputasi kuantum, kecerdasan buatan, dan big data analytics – untuk menghasilkan kecepatan dan kapasitas pemrosesan yang jauh melampaui pusat data konvensional. 

    Seiring masuknya investasi tersebut, Indonesia akan menjadi basis pertama teknologi ini di Asia, setelah sebelumnya dikembangkan di Silicon Valley dan Timur Tengah.

    Selain membangun pusat data, Worldvuer iByond Limited tengah menjajaki potensi kerja sama di sektor energi melalui pendekatan serupa dengan kolaborasi mereka bersama Aramco di Arab Saudi, serta eksplorasi teknologi telekomunikasi dengan Telkom Group dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    Todua mengatakan, pemerintah menyediakan berbagai macam insentif fiskal seperti tax holiday, super tax deduction untuk riset dan pengembangan SDM, serta pembebasan bea masuk untuk peralatan untuk mendukung investasi tersebut.

    “Ini bentuk komitmen kami untuk mendukung investasi berkualitas seperti proyek ini,” ujarnya.

    Adapun sebagai tindak lanjut, Worldvuer iByond Limited akan menyampaikan proposal resmi insentif dan dokumen pendukung kepada Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM. Perusahaan juga membuka pintu kolaborasi lebih luas dengan sektor pendidikan dan pertambangan, khususnya dalam pengembangan rantai pasok microchip berbasis emas.

  • Cara Cek IMEI iPhone Bekas Terdaftar atau Tidak Saat Baru Beli

    Cara Cek IMEI iPhone Bekas Terdaftar atau Tidak Saat Baru Beli

    Jakarta

    Setiap perangkat iPhone yang digunakan di Indonesia wajib memiliki nomor international mobile equipment identity (IMEI) yang legal dan terdaftar di database pemerintah. Jika tidak, perangkat tersebut berisiko diblokir dan tidak bisa digunakan untuk mengakses jaringan seluler.

    IMEI adalah nomor identifikasi unik yang terdiri dari 15 digit, berfungsi sebagai identitas perangkat yang terhubung ke jaringan seluler. Dengan IMEI yang sah, pengguna bisa memastikan bahwa iPhone miliknya didistribusikan secara resmi dan bukan perangkat ilegal.

    Berikut beberapa cara mudah untuk mengecek legalitas IMEI iPhone:

    1. Melalui Website Kementerian Perindustrian (Kemenperin)

    Buka situs https://imei.kemenperin.go.idMasukkan nomor IMEI iPhoneIsi kode verifikasi yang muncul di layarKlik tombol ‘Send’Situs akan menampilkan status IMEI, apakah terdaftar atau tidak

    Jika IMEI iPhone Anda muncul di situs ini, maka perangkat tersebut merupakan produk resmi yang telah masuk secara legal ke Indonesia.

    2. Melalui Situs Bea Cukai

    Terdaftarnya IMEI di database Bea Cukai menunjukkan bahwa perangkat telah melalui proses kepabeanan yang sesuai.

    3. Cek IMEI via Apple ID

    Kunjungi https://appleid.apple.comLogin dengan Apple ID yang digunakan di iPhonePilih menu ‘Devices’ atau PerangkatKlik perangkat iPhone yang ingin dicekNomor IMEI akan terlihat di bagian detail perangkat

    4. Melalui Finder atau iTunes

    Hubungkan iPhone ke komputer MacJika menggunakan macOS Catalina 10.15 atau lebih baru, buka aplikasi FinderJika menggunakan macOS Mojave atau versi sebelumnya, buka iTunesPilih perangkat iPhone yang terhubungInformasi IMEI akan tampil di bawah nama perangkat

    5. Lewat Pengaturan di iPhone

    Buka menu Pengaturan (Settings)Masuk ke bagian Umum (General) > Mengenai (About)Gulir ke bawah, dan nomor IMEI akan muncul di bagian bawah halaman

    Memastikan nomor IMEI iPhone terdaftar sangat penting untuk kenyamanan dan keamanan penggunaan perangkat. Jika IMEI tidak terdaftar, bukan hanya jaringan seluler yang tidak dapat digunakan, tetapi juga ada risiko kehilangan garansi resmi dan layanan purna jual dari Apple maupun distributor lokal. Pastikan untuk selalu membeli perangkat dari penjual resmi yang terpercaya.

    (asj/fay)