brand merek: Apple

  • iPhone 17 Pro Punya Senjata Rahasia untuk Saingi Kamera Galaxy S Ultra? Ini Bocorannya – Page 3

    iPhone 17 Pro Punya Senjata Rahasia untuk Saingi Kamera Galaxy S Ultra? Ini Bocorannya – Page 3

    Banyak pihak meyakini, aplikasi kamera baru tersebut bakal menjadi senjata utama bagi pengguna profesional hingga kreator konten saat membuat konten.

    Sebelumnya, beredar rumor iPhone 17 Pro bakal dilengkapi tiga kamera 48MP dan sudah mendukung perekaman video hingga 8K. HP baru Apple itu juga bakal memiliki kemampuan pengambilan gambar dari kamera depan dan belakang secara bersamaan. 

    Adapun kemampuan mengambil gambar dari kamera depan dan belakang bersamaan ini bukan hal baru di industri smartphone, karena Samsung telah menyematkan fitur serupa di lini Galaxy. 

  • Smartwatch Sporty Rasa Premium Rp 3 Jutaan

    Smartwatch Sporty Rasa Premium Rp 3 Jutaan

    Jakarta

    Huawei kembali memperluas lini wearable-nya dengan merilis Watch Fit 4 Pro di Indonesia. Menjadi varian ‘Pro’ pertama dalam keluarga Watch Fit, smartwatch ini menyasar pengguna yang menginginkan perangkat bergaya sporty namun tetap tampil elegan.

    Dengan harga di kisaran Rp 3 jutaan, Watch Fit 4 Pro hadir sebagai alternatif menarik bagi mereka yang menginginkan fitur kelas atas tanpa harus membeli smartwatch flagship. Setelah menggunakannya selama beberapa pekan, berikut ulasan singkat detikINET tentang Huawei Watch Fit 4 Pro.

    Desain

    Sekilas, Huawei Watch Fit 4 Pro memang mengingatkan pada Apple Watch Ultra dengan desain persegi, sudut membulat, dan tombol crown mencolok di sisi kanan. Namun, Huawei memberikan sentuhan khas dengan bezel titanium yang tahan korosi, kaca safir antigores, dan bodi aluminium alloy kelas militer.

    Kombinasi ini tidak hanya memberikan kesan mewah, tetapi juga memastikan ketahanan yang mumpuni. Dengan ketebalan hanya 9,3 mm dan bobot 30,4 gram (tanpa tali), smartwatch ini terasa sangat ringan, bahkan saat dipakai seharian atau saat tidur. Bagian dasar berbahan keramik menambah kenyamanan dengan tekstur halus yang ramah di kulit, mencegah iritasi meski digunakan dalam waktu lama.

    Huawei Watch Fit 4 Pro punya digital crown Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Navigasi pada Huawei Watch Fit 4 Pro terasa intuitif berkat tombol crown yang dapat diputar serta tombol pintas di sisi kanan. Menariknya, jam ini diklaim tahan terhadap penyelaman hingga 40 meter, berkat sertifikasi IP6X dan 5ATM. Artinya, pengguna tak perlu khawatir terhadap debu, pasir, atau bahkan berenang dan menyelam di laut maupun kolam.

    Jam ini tersedia dalam tiga varian warna: Hitam, Biru, dan Hijau. Varian Hitam dan Biru hadir dengan tali fluoroelastomer yang sporty, sedangkan Hijau menggunakan tali nilon anyaman yang terasa lebih elegan.

    Layar

    Huawei Watch Fit 4 Pro dibekali layar AMOLED berukuran 1,82 inch dengan resolusi 480 x 408 piksel, menghasilkan kepadatan piksel 347 PPI. Kombinasi ini menciptakan tampilan yang sangat tajam, dengan teks dan grafis yang jernih serta warna yang kaya.

    Layar Huawei Watch Fit 4 Pro Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Dibandingkan dengan smartwatch lain di kelasnya, layar ini mampu bersaing bahkan dengan perangkat yang lebih mahal. Apa lagi, jam pintar ini punya tingkat kecerahan puncak 3.000 nits, setara dengan seri premium Huawei Watch 5.

    Kecerahan ini memastikan keterbacaan sempurna, bahkan di bawah sinar Matahari langsung. Pengalaman tersebut menjadikan Watch Fit 4 Pro ideal untuk penggunaan luar ruangan, seperti saat berolahraga atau beraktivitas di siang hari.

    Namun perlu dicatat, layar sentuh tidak merespons optimal saat basah. Jadi disarankan menggunakan tombol fisik saat digunakan di dalam air.

    Fitur Kesehatan dan Olahraga

    Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Huawei Watch Fit 4 Pro mengusung TruSense System, teknologi sensor terbaru Huawei yang memantau lebih dari 60 indikator kesehatan, termasuk detak jantung, saturasi oksigen (SpO2), suhu kulit, variabilitas detak jantung (HRV), hingga analisis tidur yang mendetail.

    Smartwatch ini mendukung lebih dari 100 mode olahraga, termasuk lari, hiking, bersepeda, berenang, hingga olahraga khusus seperti golf. Huawei bahkan menawarkan akses ke lebih dari 15.000 model 3D lapangan golf global langsung dari pergelangan tangan.

    Fitur ini memberikan metrik lanjutan dan saran untuk meningkatkan ayunan golf. Dukungan untuk olahraga menyelam juga sangat baik, dengan fitur yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan penyelam.

    Ada pula trail running yang memiliki peta kontur offline dan navigasi rute dengan sistem GNSS dual-band serta Sunflower GPS memberikan akurasi pelacakan yang sangat baik, bahkan di medan yang menantang.

    Huawei Watch Fit 4 Pro Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Fitur pemantauan tidur pada Huawei Watch Fit 4 Pro awalnya mungkin terasa biasa, namun setelah digunakan, fitur ini terbukti sangat berguna. Dengan memanfaatkan kombinasi data sensor seperti detak jantung, variabilitas detak jantung, dan gerakan tubuh, Fit 4 Pro mampu membedakan fase tidur ringan, tidur dalam, tidur REM, hingga waktu terbangun.

    Semua data pelacakan aktivitas pengguna disajikan secara lebih intuitif dan mudah dipahami melalui aplikasi Huawei Health Global. Aplikasi ini tersedia untuk diunduh di App Store, Google Play Store, dan Huawei AppGallery.

    Proses sinkronisasi data antara perangkat jam dan aplikasi berlangsung sangat cepat, memungkinkan pengguna untuk langsung melihat informasi seperti jumlah langkah, detak jantung, dan kualitas tidur tanpa penundaan.

    Performa

    Ditenagai HarmonyOS 5.1, antarmuka Watch Fit 4 Pro terasa mulus dan intuitif, mirip dengan pengalaman Wear OS. Navigasi dilakukan melalui layar sentuh, crown, dan tombol pintas yang dapat dikustomisasi.

    Selama hampir beberapa pekan -mulai dari kerja, jalan kaki, hingga saat tidur- smartwatch ini menunjukkan performa yang seamless. Notifikasi telepon dan WhatsApp, kontrol musik, dan integrasi kalender berjalan mulus tanpa hambatan. Bahkan jika kita bukan pengguna fitur kebugaran aktif, Fit 4 Pro tetap unggul sebagai pendamping perangkat pintar harian.

    Huawei juga menyediakan berbagai watch face digital yang dapat diunduh melalui aplikasi Huawei Health. Meski banyak desain menarik yang berbayar, pilihan gratis tetap cukup variatif dan bisa disesuaikan, atau bahkan membuat desain sendiri.

    Watch Face Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Huawei mengklaim Watch Fit 4 Pro dapat bertahan hingga 7 hari dengan penggunaan normal atau 10 hari dengan penggunaan ringan, berkat baterai 400 mAh. Dalam pengujian kami, smartwatch ini mampu bertahan sekitar 6 hari dengan notifikasi aktif, pelacakan olahraga sekitar 60 menit setiap dua hari, dan kecerahan layar otomatis.

    Pengisian daya menggunakan charger magnetik hanya memerlukan waktu 60 menit dari 0 hingga 100%. Harapannya Huawei menempatkan port USB-C sehingga mengurangi penggunaan kabel.

    Opini detikINETHuawei Watch Fit 4 Pro Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Huawei Watch Fit 4 Pro adalah smartwatch yang menawarkan keseimbangan sempurna antara gaya, fungsi, dan harga. Dengan fitur kesehatan canggih, pelacakan olahraga yang akurat, dan daya tahan baterai yang luar biasa, smartwatch ini sangat cocok untuk penggemar olahraga yang menginginkan perangkat premium tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.

    Meski desainnya terinspirasi dari Apple Watch Ultra, Huawei berhasil memberikan identitas sendiri melalui material berkualitas dan fitur eksklusif seperti EKG dan peta offline. Jika Anda mencari smartwatch Android yang sporty dan andal, Huawei Watch Fit 4 Pro layak masuk daftar pilihan kamu.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Perbedaan Spesifikasi Huawei Watch Fit 4 dan Watch Fit 4 Pro “
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/fay)

  • 6
                    
                        Pelaku Usaha Hindari Royalti Musik, Solusi Kemenkum: Bisa Putar Musik Ciptaan Sendiri
                        Nasional

    6 Pelaku Usaha Hindari Royalti Musik, Solusi Kemenkum: Bisa Putar Musik Ciptaan Sendiri Nasional

    Pelaku Usaha Hindari Royalti Musik, Solusi Kemenkum: Bisa Putar Musik Ciptaan Sendiri
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (
    DJKI
    ) Kementerian Hukum menanggapi kekhawatiran sebagian pelaku usaha yang menyatakan akan memblokir pemutaran lagu-lagu Indonesia demi menghindari pembayaran royalti
    musik
    .
    Direktur
    Hak Cipta
    dan Desain Industri Agung Damarsasongko mengatakan, jika pelaku usaha tidak memiliki anggaran untuk membayar
    royalti musik
    , salah satu alternatif yang dapat dipilih adalah memutar musik ciptaan sendiri.
    Kemudian, mereka dapat menggunakan musik bebas lisensi (royalty-free) atau musik dengan lisensi Creative Commons yang memperbolehkan penggunaan komersial.
    “Memutar musik ciptaan sendiri, menggunakan suara alam/ambience, atau bekerja sama langsung dengan musisi independen yang bersedia memberikan izin tanpa biaya,” kata Agung, dalam keterangan tertulis, Senin (28/7/2025).
    Agung mengatakan, langkah pelaku usaha yang menghindari royalti musik ini dapat melemahkan
    ekosistem musik
    lokal dan tidak memberikan apresiasi kepada pencipta/pemegang
    hak cipta
    .
    “Itu justru akan melemahkan ekosistem musik lokal dan tidak memberikan apresiasi kepada pencipta/pemegang hak cipta.
    Musik
    adalah bagian dari identitas budaya. Ketika pelaku usaha enggan memberikan apresiasi yang layak kepada pencipta lagu Indonesia, yang dirugikan bukan hanya seniman, tetapi juga konsumen dan iklim kreatif nasional secara keseluruhan,” ujar dia.
    Agung menegaskan bahwa setiap pelaku usaha yang memutar musik di ruang publik, termasuk restoran, kafe, toko, pusat kebugaran, dan hotel, wajib membayar royalti kepada pencipta dan pemilik hak terkait.
    Aturan tersebut berlaku meskipun pelaku usaha telah berlangganan layanan seperti Spotify, YouTube Premium, Apple Music, atau layanan streaming lainnya.
    Agung menyebutkan bahwa langganan pribadi seperti Spotify dan YouTube Premium tidak mencakup hak pemutaran musik untuk tujuan komersial di ruang publik.
    “Layanan
    streaming
    bersifat personal. Ketika musik diperdengarkan kepada publik di ruang usaha, itu sudah masuk kategori penggunaan komersial, sehingga dibutuhkan lisensi tambahan melalui mekanisme yang sah,” kata dia.
    Agung mengatakan bahwa pembayaran royalti dilakukan melalui Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) sesuai amanat Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik.
    LMKN bertugas menghimpun dan mendistribusikan royalti kepada para pencipta dan pemilik hak terkait.
    Skema ini memastikan transparansi dan keadilan bagi seluruh pelaku industri musik, serta memudahkan pelaku usaha karena tidak perlu mengurus lisensi satu per satu dari setiap pencipta lagu.
    “Hal ini memberikan keseimbangan agar pencipta atau pemilik hak terkait musik/lagu mendapatkan hak ekonominya serta pengguna merasa nyaman dalam berusaha atau menggunakan lagu,” tutur dia.
    Mengenai skema pembayaran, pelaku usaha dapat mendaftarkan usahanya melalui sistem digital LMKN dan membayar royalti sesuai klasifikasi usaha dan luas ruang pemutaran musik.
    Di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Inggris, dan Korea Selatan, sistem serupa sudah diberlakukan sejak lama.
    “Namun, tujuan Indonesia bukan untuk menambah pemasukan negara, melainkan memberikan kepastian hukum serta memastikan bahwa pelaku industri kreatif mendapatkan hak ekonominya secara adil,” ujar Agung.
    DJKI juga memastikan bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tidak dipukul rata.
    Terdapat mekanisme keringanan atau pembebasan tarif royalti sesuai ketentuan yang diatur oleh LMKN, berdasarkan ukuran ruang usaha, kapasitas pengunjung, serta tingkat pemanfaatan musik dalam operasional harian.
    “Kami mengimbau pelaku UMKM untuk mengajukan permohonan keringanan secara resmi agar mendapatkan perlindungan hukum sekaligus mendukung ekosistem musik nasional,” ujar dia.
    Terakhir, Agung mengingatkan bahwa pelanggaran terhadap kewajiban pembayaran royalti dapat dikenakan sanksi hukum, namun sesuai Pasal 95 ayat 4 UU Hak Cipta, untuk melakukan mediasi terlebih dahulu.
    “Pelindungan hak cipta bukan semata soal kewajiban hukum, tapi bentuk penghargaan nyata terhadap kerja keras para pencipta yang memberi nilai tambah pada pengalaman usaha Anda,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • iPhone Lipat Pertama Segera Tiba, Samsung Beri Komen Tak Terduga

    iPhone Lipat Pertama Segera Tiba, Samsung Beri Komen Tak Terduga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Apple dilaporkan akan meluncurkan iPhone lipat pertama pada 2026 mendatang. Bocoran soal iPhone lipat sudah ramai beredar di internet.

    Digadang-gadang iPhone lipat pertama akan memiliki ukuran layar 7,8-inci ketika dibuka, serta layar depan (cover screen) 5,5-inci ketika ditutup. Rumor soal harganya juga sudah mencuat, diprediksi di kisaran US$2.000 atau Rp 32 jutaan.

    Samsung yang merupakan pelopor ponsel lipat kawakan lewat seri Galaxy Z Fold/Flip, merespons kabar soal kehadiran iPhone lipat pertama pada tahun depan. Tak terduga, Samsung justru memberikan komentar positif dengan kehadiran iPhone lipat pada tahun depan. 

    Dalam wawancara baru-baru ini dengan Bloomberg, President Mobile eXperience (MX) Samsung, Won-Joon Choi, ditanya bagaimana strategi Samsung untuk tetap mempertahankan dominasinya di pasar HP lipat setelah kemunculan iPhone lipat pertama.

    Won-Joon mengatakan Samsung Galaxy Z Fold/Flip 7 yang baru dirilis tahun ini telah menawarkan peningkatan yang sangat besar di tengah kompetisi sengit dengan China.

    “Kami telah mengerjakan ini [HP lipat] selama bertahun-tahun. Kami telah mengakumulasi banyak teknologi dan strategi. Menghadapi kompetisi global untuk kategori ini dari perusahaan teknologi lain adalah hal yang baik untuk industri,” jawab Won-Joon, dikutip dari 9to5Google, Senin (28/7/2025).

    “Ini [kompetisi] juga bagi bagi konsumen,” ia menambahkan.

    Menurut analis kawakan Ming-Chi Kuo, dikutip dari Gizchina, Apple akan bereksperimen dengan pelat layar logam yang dibor laser. Cara ini dapat mengurangi tekanan karena bengkokan yang berulang.

    Salah satu isu yang menghambat ponsel lipat terletak pada ketahanan perangkat. Namun, kabarnya Apple akan menghadirkan iPhone lipat yang memberikan solusi pada masalah tersebut.

    Gizchina mencatat bisa jadi iPhone lipat akan tampil lebih halus dan rata serta tanpa kerutan.

    Untuk kamera, akan ada dua lensa di bagian belakang dan satu kamera depan. Namun iPhone lipat tidak akan hadir dengan Face ID, Apple kemungkinan akan menggantinya dengan Touch ID.

    Kita tunggu saja hingga iPhone lipat pertama benar-benar rilis untuk publik!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 5
                    
                        Kementerian Hukum: Putar Musik di Ruang Komersil Wajib Bayar Royalti 
                        Nasional

    5 Kementerian Hukum: Putar Musik di Ruang Komersil Wajib Bayar Royalti Nasional

    Kementerian Hukum: Putar Musik di Ruang Komersil Wajib Bayar Royalti
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (
    DJKI
    ) Kementerian Hukum menegaskan bahwa setiap pelaku usaha yang memutar musik di ruang publik, termasuk restoran, kafe, toko, pusat kebugaran, dan hotel, wajib membayar royalti kepada pencipta dan pemilik hak terkait.
    Direktur
    Hak Cipta
    dan Desain Industri DJKI Kemenkum Agung Damarsasongko mengatakan, aturan tersebut berlaku meskipun pelaku usaha telah berlangganan layanan seperti Spotify, YouTube Premium, Apple Music, atau layanan
    streaming
    lainnya.
    Pasalnya, langganan pribadi seperti Spotify dan YouTube Premium tidak mencakup hak pemutaran musik untuk tujuan komersial di ruang publik.
    “Layanan
    streaming
    bersifat personal. Ketika musik diperdengarkan kepada publik di ruang usaha, itu sudah masuk kategori penggunaan komersial, sehingga dibutuhkan lisensi tambahan melalui mekanisme yang sah,” kata Agung dalam keterangan tertulis, Senin (28/7/2025).
    Agung mengatakan, pembayaran royalti dilakukan melalui Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) sesuai amanat Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik.
    LMKN bertugas menghimpun dan mendistribusikan royalti kepada para pencipta dan pemilik hak terkait.
    Skema ini memastikan transparansi dan keadilan bagi seluruh pelaku industri musik, serta memudahkan pelaku usaha karena tidak perlu mengurus lisensi satu per satu dari setiap pencipta lagu.
    “Hal ini memberikan keseimbangan agar pencipta atau pemilik hak terkait musik/lagu mendapatkan hak ekonominya, serta pengguna merasa nyaman dalam berusaha atau menggunakan lagu,” ujarnya.
    Agung juga menanggapi kekhawatiran sebagian pelaku usaha yang menyatakan akan memblokir pemutaran lagu-lagu Indonesia demi menghindari pembayaran royalti.
    Menurut dia, hal itu justru akan melemahkan ekosistem musik lokal dan tidak memberikan apresiasi kepada pencipta/pemegang
    hak cipta
    .
    “Musik adalah bagian dari identitas budaya. Ketika pelaku usaha enggan memberikan apresiasi yang layak kepada pencipta lagu Indonesia, yang dirugikan bukan hanya seniman, tetapi juga konsumen dan iklim kreatif nasional secara keseluruhan,” kata Agung.
    Agung pun meminta pelaku usaha tetap berhati-hati bila ingin menggunakan alternatif lain seperti pemutaran musik instrumental bebas lisensi atau lagu dari luar negeri karena tidak semuanya bebas dari perlindungan hak cipta.
    “Beberapa lagu yang diklaim ‘
    no copyright
    ‘ justru bisa menjerat pelaku usaha dalam pelanggaran apabila digunakan tanpa verifikasi sumber. Termasuk lagu luar negeri, jika mereka dilindungi hak cipta, kewajiban royalti tetap berlaku,” kata dia.
    Sebagai solusinya, Agung menyebut ada sejumlah alternatif yang bisa diambil oleh para pelaku usaha.
    Misalnya, menggunakan musik bebas lisensi (
    royalty-free
    ) atau musik dengan lisensi Creative Commons yang memperbolehkan penggunaan komersial, memutar musik ciptaan sendiri, menggunakan suara alam/ambience, atau bekerja sama langsung dengan musisi independen yang bersedia memberikan izin tanpa biaya.
    Mengenai skema pembayaran, pelaku usaha dapat mendaftarkan usahanya melalui sistem digital LMKN dan membayar royalti sesuai klasifikasi usaha dan luas ruang pemutaran musik.
    Sistem tersebut sudah diberlakukan sejak lama di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Inggris, dan Korea Selatan.
    “Namun tujuan Indonesia bukan untuk menambah pemasukan negara, melainkan memberikan kepastian hukum serta memastikan bahwa pelaku industri kreatif mendapatkan hak ekonominya secara adil,” kata Agung.
    DJKI juga memastikan bahwa biaya royalti yang harus dibayarkan oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tidak dipukul rata.
    Terdapat mekanisme keringanan atau pembebasan tarif royalti sesuai ketentuan yang diatur oleh LMKN, berdasarkan ukuran ruang usaha, kapasitas pengunjung, serta tingkat pemanfaatan musik dalam operasional harian.
    “Kami mengimbau pelaku UMKM untuk mengajukan permohonan keringanan secara resmi agar mendapatkan perlindungan hukum sekaligus mendukung ekosistem musik nasional,” ujar Agung.
    Terakhir, Agung mengingatkan bahwa pelanggaran terhadap kewajiban pembayaran royalti dapat dikenakan sanksi hukum, namun sesuai Pasal 95 Ayat 4 UU Hak Cipta, untuk melakukan mediasi terlebih dahulu.
    “Pelindungan hak cipta bukan semata soal kewajiban hukum, tapi bentuk penghargaan nyata terhadap kerja keras para pencipta yang memberi nilai tambah pada pengalaman usaha Anda,” ucap dia.
    Pengenaan royalti terhadap musik yang dimainkan di ruang publik seperti rumah makan mencuat setelah gerai Mie Gacoan di Bali diduga melakukan pelanggaran hak cipta.
    Direktur PT Mitra Bali Sukses, pemegang lisensi waralaba Mie Gacoan, I Gusti Ayu Sasih Ira, telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pelanggaran Undang-Undang Hak Cipta.
    Pihaknya diduga memutar musik di gerai Mie Gacoan tanpa izin dari pemilik hak cipta dan tidak membayar royalti sejak tahun 2022.
    Dalam kasus ini, Mie Gacoan dianggap melanggar hak ekonomi pencipta, khususnya dalam bentuk
    performing rights
    , yaitu hak untuk mempertunjukkan atau memperdengarkan karya secara publik—termasuk di restoran, kafe, hotel, pusat perbelanjaan, dan tempat umum lainnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Smartwatch Android vs Apple Watch: Mana Lebih Worth It?

    Smartwatch Android vs Apple Watch: Mana Lebih Worth It?

    Jakarta

    Tidak hanya smartphone, dunia smartwatch juga dibedakan dalam dua platform berbeda yaitu Android dan Apple. Vendor ponsel Android meluncurkan lini smartwatch-nya sendiri seperti Samsung Galaxy Watch, Xiaomi Watch, dan Oppo Watch, sedangkan Apple dikenal dengan Apple Watch.

    Sama seperti ponselnya, smartwatch Android dan Apple Watch memiliki keunggulannya masing-masing. Kedua platform smartwatch ini memiliki ekosistem, sistem operasi, desain, dan fitur yang berbeda.

    Lantas, seperti apa perbedaan antara smartwatch Android dan Apple Watch, lalu jam tangan pintar apa yang paling worth it? Simak penjelasannya berikut ini.

    Perbandingan Smartwatch Android dan Apple Watch

    Ekosistem

    Smartwatch Android biasanya bisa terhubung dengan ponsel Android dari semua merek, jadi tidak terbatas hanya untuk ponsel yang satu merek dengan smartwatch-nya. Beberapa smartwatch Android juga bisa terhubung dengan iPhone, misalnya Xiaomi Watch S4.

    Tapi, ada beberapa smartwatch Android yang fitur eksklusifnya dikunci dan hanya bisa diakses jika terhubung dengan ponsel dari merek yang sama. Misalnya, fitur EKG di Galaxy Watch 7 dan Galaxy Watch 8 yang hanya bisa diakses jika smartwatch terhubung dengan perangkat Samsung.

    Sementara itu, Apple Watch hanya terintegrasi dengan perangkat yang menjalankan iOS alias iPhone. Artinya, kalau kalian sudah memiliki iPhone, Apple Watch kemungkinan akan menjadi pilihan terbaik untuk mendapatkan integrasi yang seamless.

    Sistem operasi

    Smartwatch Android saat ini belum memiliki sistem operasi yang terstandardisasi. Google sudah menawarkan Wear OS sebagai sistem operasi untuk smartwatch Android, tapi sistem operasi ini baru diadopsi segelintir vendor seperti Samsung, Xiaomi, Oppo, dan OnePlus. Beberapa brand lainnya mengembangkan sistem operasinya sendiri.

    Di sisi lain, semua varian Apple Watch menggunakan sistem operasi WatchOS. Apple biasanya memberikan update WatchOS untuk Apple Watch selama 3-5 tahun setelah rilis.

    Desain

    Sebagian besar smartwatch Android yang tersedia di pasaran memiliki jam berbentuk bulat. Smartwatch Android yang berbentuk persegi masih sangat jarang, salah satunya Vivo Watch GT. Bagi kalian pengguna Android yang mencari smartwatch berbentuk kotak mungkin memiliki pilihan yang sangat terbatas.

    Di sisi lain, Apple Watch hanya tersedia dengan jam berbentuk persegi sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2015. Apple menyediakan smartwatch-nya dalam dua pilihan ukuran, seperti Apple Watch series 10 yang tersedia dalam ukuran 42mm dan 46mm.

    Fitur

    Baik smartwatch Android maupun Apple Watch menawarkan banyak fitur pintar termasuk health dan sleep tracking, notifikasi, dan opsi untuk melakukan panggilan telepon.

    Apple Watch dan smartwatch Android level flagship seperti Galaxy Watch series biasanya memiliki fitur kesehatan yang lebih lengkap seperti, sensor EKG dan fall detection.

    Harga

    Smartwatch Android tersedia dalam rentang harga yang cukup luas, mulai ratusan ribu rupiah seperti Realme Watch S2, sampai jutaan rupiah seperti Oppo Watch X2 dan Samsung Galaxy Watch Ultra.

    Sementara itu, Apple Watch di Indonesia tersedia dengan harga mulai dari Rp 3 jutaan untuk Apple Watch SE, Rp 5 jutaan untuk Apple Watch series 10, dan Rp 14 jutaan untuk Apple Watch Ultra 2.

    Bagaimana detikers, sudah siap memilih antara smartwatch Android dan Apple Watch setelah mengetahui perbedaannya?

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Pakai Smartwatch Saat Lari, Penting Nggak Ya?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (vmp/fay)

  • iPhone 17 Pro Bakal Dapat 3 Upgrade Kamera, Zoom-nya Lebih Jauh

    iPhone 17 Pro Bakal Dapat 3 Upgrade Kamera, Zoom-nya Lebih Jauh

    Jakarta

    iPhone 17 Pro dan iPhone 17 Pro Max sepertinya akan memberikan pengalaman fotografi baru untuk fanboy Apple. Duo iPhone flagship ini kabarnya akan mendapatkan tiga fitur kamera baru.

    Bocoran ini datang dari tipster anonim yang memberikan informasinya kepada MacRumors. Tipster ini mengaku familiar dengan iklan iPhone 17 Pro yang saat ini diproduksi oleh perusahaan Slovenia Division Film.

    Apple memang terdaftar sebagai salah satu klien Division Film, tapi MacRumors belum mengonfirmasi bocoran ini secara independen, jadi rumor ini belum bisa sepenuhnya dipercaya.

    Menurut tipster ini iPhone 17 Pro dan iPhone 16 Pro Max akan mendapatkan tiga upgrade yang belum pernah diberitakan sebelumnya. Fitur pertama adalah kamera telephoto baru yang mendukung optical zoom hingga 8x.

    Sebagai perbandingan, saat ini kamera telephoto iPhone 16 Pro mendukung zoom hingga 5x. Lensa telephoto di iPhone 17 Pro disebut sapat bergerak, sehingga memungkinkan optical zoom terus menerus di berbagai focal length.

    Fitur kedua adalah aplikasi kamera ‘Pro’ untuk foto dan video. Aplikasi kamera ini akan bersaing dengan aplikasi kamera pihak ketiga seperti Halide, Kino, dan Filmic Pro, seperti dikutip dari MacRumors, Senin (28/7/2025).

    Menurut tipster yang tidak disebutkan namanya tersebut, aplikasi kamera pro ini kemungkinan bukan aplikasi yang benar-benar baru, melainkan versi baru dari aplikasi Final Cut Camera. Belum diketahui apakah aplikasi kamera ini akan jadi fitur eksklusif iPhone 17 Pro atau akan tersedia juga untuk model non-Pro.

    Terakhir, iPhone 17 Pro dan iPhone 17 Pro Max kabarnya akan dilengkapi satu tombol baru di sisi atas untuk mempermudah pengguna mengakses kamera dan pengaturan terkait. Tombol baru ini akan melengkapi tombol Camera Control yang ada di sisi kanan bawah iPhone 16 series.

    Tipster ini juga mengatakan rumor tentang iPhone 17 Pro hadir dengan warna oranye seperti tembaga dan logo Apple yang dipindah ke tengah tampaknya benar. Tampilan baru ini sudah terungkap di beberapa bocoran sebelumnya.

    iPhone 17 Pro dan iPhone 17 Pro Max diprediksi akan memiliki modul kamera belakang baru yang lebih besar, sehingga cukup wajar kalau Apple juga merencanakan fitur kamera yang lebih canggih. iPhone 17 Pro series diramal akan hadir dengan tiga kamera 48 MP.

    (vmp/vmp)

  • Cek Bocoran Ukuran Layar iPhone Fold, Lebih Ringkas Dibandingkan Galaxy Z Fold7? – Page 3

    Cek Bocoran Ukuran Layar iPhone Fold, Lebih Ringkas Dibandingkan Galaxy Z Fold7? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Apple akhirnya bersiap untuk meramaikan pasar smartphone layar lipat lewat ponsel terbarunya, yakni iPhone Fold.

    Walau belum nama resminya, bocoran terbaru tentang HP baru Apple ini datang dari leaker terpercaya asal China, Digital Chat Station (DCS).

    Lewat akun di media sosial Weibo di China, DCS mengungkap ukuran layar iPhone Fold tersebut.

    Mengutip unggahan DCS via GSM Arena, Senin (28/7/2025), iPhone baru itu dibekali layar utama berukuran 7,7 inci dan layar luarnya memiliki bentang 5,5 inci.

    Bila kabar ini benar, maka ukuran panel ponsel layar lipat iPhone ini terbilang lebih kecil dibandingkan HP layar lipat di pasaran sekarang.

    Ambil contoh Samsung Galaxy Z Fold7 dan Oppo Find N5, di mana masing-masing ponsel menggunakan layar utama sebesar 8 inci dan 8,12 inci.

    Untuk layar luarnya, HP Samsung dan Oppo ini memiliki ukuran panel sebesar 6,5 inci dan 6,62 inci.

     

  • 72.000 Gambar Pengguna Aplikasi Kencan Tea Diekspos Hacker di Internet

    72.000 Gambar Pengguna Aplikasi Kencan Tea Diekspos Hacker di Internet

    Bisnis.com, JAKARTA — Aplikasi kencan yang tengah naik daun, Tea, mengakui telah mengalami kebocoran data besar-besaran yang mengakibatkan 72.000 gambar pengguna jatuh ke tangan peretas.

    Tea, yang dikenal sebagai aplikasi tempat perempuan membagikan komentar anonim tentang pria yang pernah mereka temui, mengumumkan insiden ini pada Jumat (26/7), menyusul laporan aktivitas tak wajar pada sistem mereka.

    Menurut keterangan resmi dari perusahaan, sebanyak 13.000 dari gambar yang bocor merupakan swafoto (selfie) dan foto identitas resmi (photo ID) yang disetor pengguna sebagai syarat verifikasi akun. Sementara itu, 59.000 gambar merupakan unggahan dari postingan, komentar, serta pesan langsung di aplikasi tersebut.

    Tea menegaskan  data sensitif lain seperti email dan nomor telepon pengguna tidak ikut terekspos dalam insiden ini.

    “Pengguna yang terkena dampak hanyalah mereka yang mendaftar sebelum Februari 2024,” ujar juru bicara Tea dilansir dari Techcrunch, Minggu (27/7/2025).

    Sebagai respons cepat, Tea mengontrak pakar keamanan siber independen dan menerapkan langkah-langkah keamanan tambahan. Perusahaan bekerja non-stop untuk memastikan sistem kembali aman, dan masalah teknis telah diperbaiki.

    Meski demikian, laporan 404 Media menyebutkan bahwa sejumlah pengguna forum daring 4chan mengklaim telah membagikan data pribadi dan selfie yang berhasil mereka akses setelah menemukan basis data Tea yang terbuka.

    Ironisnya, kasus kebocoran ini terjadi ketika Tea tengah meraih popularitas viral di kalangan pengguna aplikasi iOS. Pada Sabtu pagi (27/7), Tea menduduki peringkat teratas aplikasi gratis di Apple App Store.

    Insiden ini pun menyoroti kembali pentingnya perlindungan data pribadi di platform-platform yang mengusung konsep keterbukaan dan anonimitas, terutama aplikasi kencan yang kerap meminta dokumen identitas pengguna sebagai syarat keamanan.

    Pengguna disarankan untuk waspada dan segera memperbarui informasi keamanan akun, terutama jika pernah mendaftar atau mengunggah data pribadi di aplikasi sebelum Februari 2024.

    Tea sendiri berjanji akan terus memantau perkembangan dan memberikan pembaruan jika ditemukan risiko lanjutan.

  • Bocor! Apple Bakal Jual iPhone 17e di Bulan Ini, Intip Spesifikasinya

    Bocor! Apple Bakal Jual iPhone 17e di Bulan Ini, Intip Spesifikasinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Apple dikabarkan akan merilis model iPhone terbarunya, iPhone 17e, pada awal 2026. Informasi ini diungkap oleh media teknologi Korea, The Elec, yang menyebut peluncuran dilakukan sekitar musim semi tahun depan.

    iPhone 17e disebut akan menjadi penerus iPhone 16e yang dirilis Februari 2025 lalu.

    Sebelumnya, Apple dikabarkan berencana memecah jadwal peluncuran iPhone menjadi dua kali dalam setahun. Dalam skenario ini, model Pro kelas atas tetap dirilis September. Jadi versi hemat seperti 17e kemungkinan tidak akan saling menjadi pesaing saudaranya sendiri.

    Meski belum resmi, bocoran awal mengungkap bahwa Apple berencana membatasi jumlah produksi iPhone 17e demi menjaga penjualan lini flagship yang dirilis setiap September, demikian dikutip dari Apple Insider, Minggu (27/7/2025).

    Menurut laporan tersebut, Apple akan memproduksi sekitar 20 juta unit iPhone 17e, jumlah yang sebanding dengan produksi iPhone 16e maupun iPhone SE generasi sebelumnya.

    Foto: iPhone 16 baru dipamerkan selama pengumuman produk baru di kantor pusat Apple pada hari Senin, 9 September 2024, di Cupertino, California. (AP Photo/Juliana Yamada)
    iPhone 16 baru dipamerkan selama pengumuman produk baru di kantor pusat Apple pada hari Senin, 9 September 2024, di Cupertino, California. (AP Photo/Juliana Yamada)

    Laporan ini tidak mengungkap banyak detail tentang iPhone 17e, kecuali bahwa perangkat ini akan tetap menggunakan layar OLED 6,1 inci seperti iPhone 16e. Artinya, Apple kemungkinan masih menggunakan layar yang pertama kali diperkenalkan pada iPhone 14 tahun 2022.

    Layar ini akan dipasok oleh tiga raksasa industri: Samsung Display, LG Display, dan BOE, dengan BOE menjadi pemasok utama.

    Sejauh ini, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Apple mengenai rencana peluncuran maupun detail spesifikasi iPhone 17e. Namun, laporan ini memperkuat sinyal bahwa Apple tengah menyusun strategi untuk memperluas pasar iPhone di segmen harga menengah.

    (wur)

    [Gambas:Video CNBC]