brand merek: Apple

  • iPhone 17 Pro Tertangkap Kamera Muncul di Publik, Begini Penampakannya

    iPhone 17 Pro Tertangkap Kamera Muncul di Publik, Begini Penampakannya

    Jakarta

    Jarang sekali kita melihat iPhone yang belum dirilis beredar di ruang publik. Apple dikenal sangat ketat dalam menjaga kerahasiaan produknya. Namun kali ini, momen langka berhasil tertangkap kamera-diduga kuat memperlihatkan iPhone 17 Pro dalam wujud fisik nyata.

    Akun X (sebelumnya Twitter) dengan nama pengguna @Skyfops membagikan dua foto menarik yang diambil di Union Square, San Francisco. Dalam foto tersebut tampak seorang pria memegang dua iPhone.

    Salah satu perangkat diyakini adalah iPhone 16 Pro, terlihat tanpa casing dan dilengkapi stiker kode matriks data-ciri khas perangkat uji internal Apple. Namun perhatian utama justru tertuju pada perangkat kedua, yang diduga sebagai iPhone 17 Pro.

    Bocoran iPhone 17 Pro Foto: X.com/@Skyfops via GSM Arena

    Perangkat ini tertutup casing hitam tebal, didesain khusus untuk menyamarkan bentuk aslinya. Meski begitu, sejumlah detail tetap terlihat mencolok.

    Yang paling menonjol adalah posisi LED flash dan sensor LiDAR yang tampaknya telah dipindahkan ke bagian sudut atas. Penempatan ini menguatkan rumor sebelumnya soal desain ulang pulau kamera belakang, yang kabarnya akan memenuhi hampir seluruh lebar bagian atas ponsel.

    Foto kedua menunjukkan bagian depan kedua perangkat. Nampak bahwa casing pelindung iPhone 17 Pro sangat tebal, kemungkinan untuk menutupi desain layar atau punch hole baru yang belum diumumkan Apple secara resmi.

    Bocoran iPhone 17 Pro Foto: X.com/@Skyfops via GSM Arena

    Jurnalis Bloomberg, Mark Gurman, juga ikut menyoroti foto ini. Ia menyebut besar kemungkinan perangkat dalam gambar tersebut benar-benar iPhone 17 Pro, mengingat banyak bocoran sebelumnya yang sejalan dengan tampilan fisik perangkat itu.

    Sayangnya, tak banyak informasi lain yang bisa digali dari dua gambar ini. Tapi ini bisa jadi adalah pandangan terbaik sejauh ini terhadap iPhone 17 Pro, yang diperkirakan akan dirilis resmi pada September 2025 mendatang, demikian dilansir dari GSM Arena.

    (afr/afr)

  • Geser China, India Kini Jadi Eksportir Smartphone Terbesar ke AS

    Geser China, India Kini Jadi Eksportir Smartphone Terbesar ke AS

    Jakarta

    India berhasil menyalip China sebagai eksportir utama smartphone ke Amerika Serikat. Lonjakan pengiriman ponsel dari India terjadi di tengah pergeseran rantai pasok global dan ketegangan dagang antara Washington dan Beijing.

    Menurut laporan terbaru Canalys dikutip dari pemberitaan CNBC, Rabu (30/7/2025), smartphone yang dirakit di India menyumbang 44% dari total impor ponsel pintar AS pada kuartal II 2025. Angka itu melonjak drastis dari hanya 13% di periode yang sama tahun lalu. Volume ekspor smartphone dari India tercatat naik 240% dibanding tahun sebelumnya.

    Sebaliknya, pangsa ekspor smartphone dari China ke AS anjlok ke level 25% dari sebelumnya 61%. Bahkan, Vietnam juga melampaui China dengan kontribusi ekspor sebesar 30% ke pasar AS.

    Lonjakan ekspor dari India sebagian besar didorong oleh percepatan strategi Apple yang memindahkan produksi iPhone ke negara tersebut. Ini menandai kali pertama India mengalahkan China sebagai pengekspor smartphone terbanyak ke Amerika.

    Apple mempercepat rencana untuk memproduksi sebagian besar iPhone yang dijual di AS langsung dari pabrik di India. Dalam beberapa tahun ke depan, Apple menargetkan sekitar seperempat dari total produksi iPhone dilakukan di India.

    Langkah ini juga tak lepas dari tekanan Presiden AS Donald Trump, yang mengancam akan mengenakan tarif tambahan pada produk Apple dan mendesak CEO Tim Cook untuk merakit iPhone di dalam negeri. Meski iPhone dan MacBook sempat mendapat pengecualian dari kebijakan tarif Trump, pejabat AS memperingatkan bahwa pengecualian itu bisa sewaktu-waktu dicabut.

    Produsen global lain seperti Samsung dan Motorola juga mulai menggeser perakitan produk mereka ke India, meskipun pergeseran ini belum sebesar Apple.

    Tren perakitan tahap akhir atau last-mile assembly di India makin marak dilakukan oleh perusahaan global. Renaud Anjoran, Wakil Presiden Eksekutif Agilian Technology, mengungkapkan perusahaannya sedang merenovasi fasilitas di India untuk memindahkan sebagian produksi dari China.

    Meski begitu, tantangan masih ada. Tingkat efisiensi produksi atau yield rate di India dan Vietnam masih tertinggal dibandingkan dengan China. Namun, permintaan dari pasar AS terus mendorong manufaktur untuk mempercepat ekspansi.

    Pengiriman iPhone ke AS sendiri turun 11% secara tahunan menjadi 13,3 juta unit pada kuartal II, membalikkan pertumbuhan 25,7% di kuartal sebelumnya. Secara global, pengiriman iPhone turun 2% menjadi 44,8 juta unit dalam periode April-Juni.

    Saham Apple juga tertekan, sudah turun 14% sepanjang tahun ini, sebagian karena kekhawatiran atas ketergantungan pada China serta persaingan ketat di sektor smartphone dan kecerdasan buatan.

    Meski kini Apple sudah mulai merakit model iPhone 16 Pro di India, pabrikan masih sangat bergantung pada infrastruktur manufaktur China yang lebih matang untuk memenuhi permintaan model premium dari AS.

    Sebagai catatan, Trump sempat menetapkan tarif 26% atas impor dari India pada April lalu-jauh lebih rendah dibanding tarif tiga digit untuk produk dari China-namun tarif ini ditangguhkan hingga 1 Agustus mendatang.

    (rrd/rrd)

  • Menilik Kewajiban Bayar Royalti bagi Pengusaha Kafe, Gym, Hotel, dan Toko
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 Juli 2025

    Menilik Kewajiban Bayar Royalti bagi Pengusaha Kafe, Gym, Hotel, dan Toko Nasional 30 Juli 2025

    Menilik Kewajiban Bayar Royalti bagi Pengusaha Kafe, Gym, Hotel, dan Toko
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Menteri Hukum
    Supratman Andi Agtas menyatakan bahwa pelaku usaha yang memutar musik lokal dan luar negeri di ruang komersial wajib membayar royalti kepada pencipta dan pemilik hak terkait.
    Hal tersebut diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
    “Sama nanti itu, mau putar lagu luar negeri, mau lagu putar lokal, itu sama nanti (bayar royalti). Itu kan ketentuan undang-undang,” kata Supratman di Auditorium BPSDM Hukum, Cinere, Depok, Selasa (29/7/2025).
    Tak hanya itu, Supratman ingin platform internasional yang menyediakan layanan streaming musik ikut membayar royalti kepada pencipta dan pemilik hak terkait lagu yang diputar.
    Usulan tersebut sudah disampaikan Supratman dalam forum internasional World Intellectual Property Organization (WIPO) General Assembly di Jenewa, Swiss.
    Skema pembayaran royalti tersebut akan diatur dalam
    Protokol Jakarta
    .
    “Kami barusan menghadiri General Assembly di Jenewa. Kami Kementerian Hukum lagi mengusulkan yang namanya Protokol Jakarta. Kita lagi mau bersama-sama supaya platform-platform internasional itu juga membayar royalti yang sama kepada kita, pencipta,” ujarnya.
    Supratman mengatakan, musik merupakan kekayaan intelektual yang memiliki nilai ekonomi sehingga perlu dihargai dan dilindungi.
    “Jadi kalau kekayaan intelektual itu kan, baik itu ciptaan maupun yang lain, itu bisa ada nilai keekonomiannya. Dan itu harus kita hargai. Ya kan? Kita harus hargai,” tuturnya.
    Lantas, bagaimana skema pembayaran royalti bagi bisnis non-musik?
    Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menegaskan bahwa setiap pelaku usaha yang memutar musik di ruang publik, termasuk restoran, kafe, toko, pusat kebugaran, dan hotel, wajib membayar royalti kepada pencipta dan pemilik hak terkait.
    Aturan tersebut berlaku meskipun pelaku usaha telah berlangganan layanan seperti Spotify, YouTube Premium, Apple Music, atau layanan streaming lainnya.
    Direktur Hak Cipta dan Desain Industri, Agung Damarsasongko, mengatakan bahwa langganan pribadi seperti Spotify dan YouTube Premium tidak mencakup hak pemutaran musik untuk tujuan komersial di ruang publik.
    “Layanan streaming bersifat personal. Ketika musik diperdengarkan kepada publik di ruang usaha, itu sudah masuk kategori penggunaan komersial, sehingga dibutuhkan lisensi tambahan melalui mekanisme yang sah,” kata Agung dalam keterangan tertulis, Senin (28/7/2025).
    Agung mengatakan, pembayaran royalti dilakukan melalui Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) sesuai amanat Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik.
    LMKN bertugas menghimpun dan mendistribusikan royalti kepada para pencipta dan pemilik hak terkait.
    Skema ini memastikan transparansi dan keadilan bagi seluruh pelaku industri musik, serta memudahkan pelaku usaha karena tidak perlu mengurus lisensi satu per satu dari setiap pencipta lagu.
    “Hal ini memberikan keseimbangan agar pencipta atau pemilik hak terkait musik/lagu mendapatkan hak ekonominya serta pengguna merasa nyaman dalam berusaha atau menggunakan lagu,” ujarnya.
    Agung juga menanggapi kekhawatiran sebagian pelaku usaha yang menyatakan akan memblokir pemutaran lagu-lagu Indonesia demi menghindari pembayaran royalti.
    “Itu justru akan melemahkan ekosistem musik lokal dan tidak memberikan apresiasi kepada pencipta/pemegang hak cipta. Musik adalah bagian dari identitas budaya. Ketika pelaku usaha enggan memberikan apresiasi yang layak kepada pencipta lagu Indonesia, yang dirugikan bukan hanya seniman, tetapi juga konsumen dan iklim kreatif nasional secara keseluruhan,” tuturnya.
    Menanggapi alternatif lain seperti pemutaran musik instrumental bebas lisensi atau lagu dari luar negeri, Agung menyampaikan bahwa pelaku usaha tetap perlu berhati-hati.
    “Tidak semua musik instrumental bebas dari perlindungan hak cipta. Beberapa lagu yang diklaim ‘no copyright’ justru bisa menjerat pelaku usaha dalam pelanggaran apabila digunakan tanpa verifikasi sumber. Termasuk lagu luar negeri jika mereka dilindungi hak cipta, kewajiban royalti tetap berlaku,” kata dia.
    Agung mengatakan, jika pelaku usaha tidak memiliki anggaran untuk membayar
    royalti musik
    , alternatif yang dapat dipilih adalah menggunakan musik bebas lisensi (royalty-free).
    Bisa juga musik dengan lisensi Creative Commons yang memperbolehkan penggunaan komersial, memutar musik ciptaan sendiri, menggunakan suara alam/ambience, atau bekerja sama langsung dengan musisi independen yang bersedia memberikan izin tanpa biaya.
    Mengenai skema pembayaran, pelaku usaha dapat mendaftarkan usahanya melalui sistem digital LMKN dan membayar royalti sesuai klasifikasi usaha dan luas ruang pemutaran musik.
    Di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Inggris, dan Korea Selatan, sistem serupa sudah diberlakukan sejak lama.
    “Namun tujuan Indonesia bukan untuk menambah pemasukan negara, melainkan memberikan kepastian hukum serta memastikan bahwa pelaku industri kreatif mendapatkan hak ekonominya secara adil,” jelas Agung.
    DJKI juga memastikan bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tidak dipukul rata.
    Terdapat mekanisme keringanan atau pembebasan tarif royalti sesuai ketentuan yang diatur oleh LMKN, berdasarkan ukuran ruang usaha, kapasitas pengunjung, serta tingkat pemanfaatan musik dalam operasional harian.
    “Kami mengimbau pelaku UMKM untuk mengajukan permohonan keringanan secara resmi agar mendapatkan perlindungan hukum sekaligus mendukung ekosistem musik nasional,” ujarnya.
    Terakhir, Agung mengingatkan bahwa pelanggaran terhadap kewajiban pembayaran royalti dapat dikenakan sanksi hukum, namun sesuai pasal 95 ayat 4 UU Hak Cipta untuk melakukan mediasi terlebih dahulu.
    “Pelindungan hak cipta bukan semata soal kewajiban hukum, tapi bentuk penghargaan nyata terhadap kerja keras para pencipta yang memberi nilai tambah pada pengalaman usaha Anda,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tendang Vivo-Oppo-Xiaomi, Ini Raja HP China Terbaru 2025

    Tendang Vivo-Oppo-Xiaomi, Ini Raja HP China Terbaru 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Huawei berhasil mengalahkan Vivo, Oppo, dan Xiaomi dalam pasar smartphone China. Firma analis pasar Canalys melaporkan perusahaan itu menduduki peringkat pertama selama kuartal II-2025 lalu.

    Selama periode tersebut, Huawei mengirimkan 12,2 juta smartphone atau meningkat 15% di China. Pangsa pasarnya tercatat menjadi 18%, dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (29/7/2025).

    Ini jadi kali pertama Huawei memimpin pasar sejak kuartal pertama 2024 lalu. Sebelumnya, raksasa China itu harus menghadapi sanksi dari pemerintahan Amerika Serikat (AS) yang melumpuhkan bisnis smartphone-nya.

    Sejak tahun lalu, perusahaan bekerja agresif membangun kembali bisnisnya. Termasuk meluncurkan HarmonyOS 5 yang dinilai bisa mempercepat perluasan pengguna perangkat Huawei.

    “Langkah ini diharapkan mempercepat perluasan basis pengguna ekosistem independennya dan meningkatkan tuntutan kompabilitas sistem dan pengalaman pengguna,” kata analis Canalys, Lucas Zhong.

    Vivo bertengger di posisi ke-2 dengan pangsa pasar 17% atau turun 10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Oppo berada di posisi ke-3 dengan pangsa pasar 16% atau turun 5% secara tahun-ke-tahun (YoY). Sementara itu, Xiaomi yang berada di posisi ke-4 berhasil mencatat pertumbuhan 3% dengan meraup pangsa pasar 15% YoY.

    Dalam laporan yang sama, bisnis HP Apple kembali bertumbuh di negara tersebut. Perusahaan asal AS mengalami peningkatan 4% secara tahunan.

    Canalys mencatat Apple mengirimkan 10,1 juta smartphone selama kuartal II dan menduduki peringkat lima dalam daftar.

    Ini jadi sinyal positif bagi Apple yang sempat tertatih-tatih di China. Canalys mengatakan strategi penyesuaian harga yang dilakukan pada seri iPhone 16 di negara tersebut dinilai berhasil membantu perusahaan kembali tumbuh.

    Selama kuartal II, sejumlah e-commerce China memberikan diskon pada seri iPhone 16. Upaya lainnya dengan menaikkan harga tukar tambah untuk beberapa model iPhone.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Huawei Kembali Kuasai Pasar HP China, Bagaimana Nasib Apple?

    Huawei Kembali Kuasai Pasar HP China, Bagaimana Nasib Apple?

    Jakarta

    Huawei kembali menguasai pasar ponsel China pada kuartal kedua tahun 2025. Sementara itu, Apple mulai bangkit setelah penjualan iPhone menunjukkan pertumbuhan.

    Menurut laporan firma analis pasar teknologi Canalys, Huawei mengapalkan 12,2 juta unit ponsel di China dalam tiga bulan yang berakhir pada Juni 2025. Jumlah tersebut menandakan kenaikan 15% dari periode yang sama tahun lalu.

    Berkat kenaikan ini, Huawei sekarang menjadi brand ponsel nomor satu di China dengan pangsa pasar 18%. Ini pertama kalinya Huawei mendominasi pasar ponsel di China sejak kuartal pertama tahun 2024.

    Sementara itu, Apple menduduki peringkat lima setelah mengapalkan 10,1 juta unit ponsel di China, naik 4% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Ini pertama kalinya penjualan iPhone tumbuh di China sejak kuartal keempat tahun 2023.

    Pertumbuhan yang dialami Huawei dan Apple terjadi di tengah persaingan di pasar China yang semakin kompetitif. Dalam setahun belakangan, Huawei kembali agresif meluncurkan ponsel baru setelah sempat dibuat lumpuh akibat sanksi dagang AS.

    Belum lama ini, Huawei juga meluncurkan sistem operasi HarmonyOS 5 sebagai pesaing Android dan iOS. HarmonyOS 5 dikembangkan sendiri oleh Huawei dan dirancang untuk berbagai perangkat termasuk ponsel dan laptop.

    “Langkah ini diperkirakan dapat mempercepat ekspansi basis pengguna ekosistem independennya, sekaligus meningkatkan permintaan tentang kompatibilitas sistem dan pengalaman pengguna,” kata Lucas Zhong, analis di Canalys, seperti dikutip dari CNBC, Selasa (29/7/2025).

    Apple juga menghadapi persaingan ketat dari vendor lokal seperti Huawei dan Xiaomi. Perusahaan besutan Steve Jobs itu telah menyesuaikan harga iPhone 16 series di China secara strategis yang membantunya tumbuh signifikan.

    Sejumlah platform e-commerce di China juga memberikan diskon untuk iPhone 16 series selama kuartal terakhir, dan Apple juga menaikkan harga tukar tambah untuk beberapa model iPhone.

    (vmp/vmp)

  • Google Sudah Ditinggal, Aplikasi Penggantinya Makin Menjamur

    Google Sudah Ditinggal, Aplikasi Penggantinya Makin Menjamur

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan teknologi besar seperti Microsoft, Apple, hingga startup yang didukung Nvidia, berlomba-lomba menghadirkan alternatif mesin pencari dan browser baru untuk menggantikan Google. Dalam hal ini, masing-masing mengandalkan kecanggihan teknologi kecerdasan buatan (AI).

    Terbaru, Microsoft meluncurkan fitur anyar bernama “Copilot Mode” di browser Edge miliknya. Fitur ini mengandalkan AI untuk membantu pengguna menjalankan tugas, mengatur pencarian berdasarkan topik, hingga membandingkan hasil dari semua tab yang terbuka tanpa harus berpindah-pindah.

    Copilot juga menggabungkan fungsi pencarian, percakapan, dan navigasi dalam satu kolom input, bahkan bisa digunakan dengan perintah suara, demikian dikutip dari Reuters, Selasa (29/7/2025).

    Ke depan, fitur ini akan diperluas untuk dapat mengakses riwayat browsing dan kredensial pengguna, yang memungkinkan pengguna melakukan tugas lebih kompleks seperti memesan tiket atau menyusun jadwal. Microsoft memastikan fitur ini hanya aktif bila diizinkan, serta akan menunjukkan indikator visual saat bekerja di latar belakang.

    Pembaruan ini hadir di tengah gelombang peluncuran berbagai alat pencarian daring yang didukung AI oleh perusahaan teknologi.

    Apple misalnya, yang dikabarkan tengah menjajaki rencana mengakuisisi Perplexity, mesin pencari berbasis AI yang digadang-gadang menjadi pesaing serius Google.

    Meski belum ada negosiasi langsung dengan manajemen Perplexity, laporan Bloomberg menyebut diskusi internal sudah dilakukan Apple, mengikuti jejak Meta yang sebelumnya juga disebut tertarik membeli startup tersebut.

    Perplexity sendiri belakangan terus mencuri perhatian. Selain mengembangkan browser Comet yang berfokus pada AI, startup yang didukung Nvidia itu baru menyelesaikan pendanaan dengan valuasi mencapai US$14 miliar.

    Bahkan, Apple dilaporkan ingin mengintegrasikan teknologi Perplexity ke dalam Safari, langkah yang dapat mengancam kerja sama jangka panjangnya dengan Google, yang selama ini membayar mahal agar menjadi mesin pencari default di perangkat Apple.

    Google Mulai Ditinggal

    Langkah agresif Apple dan Microsoft ini sejalan dengan perubahan besar dalam kebiasaan pencarian informasi di internet. Sebuah laporan gabungan dari The Verge, Vox Media Research, dan Two Cents Insights menunjukkan tren pergeseran preferensi pengguna dari Google ke chatbot AI dan komunitas digital.

    Dalam survei terhadap 2.000 pengguna internet di AS, sebanyak 42% responden menganggap Google makin tidak berguna, dan 52% menyatakan telah beralih ke AI atau platform seperti TikTok untuk mencari informasi. Mayoritas juga menilai hasil pencarian Google terlalu banyak diisi konten bersponsor yang tidak relevan.

    Fenomena ini paling terasa di kalangan Gen Z dan milenial, dengan 61% dan 53% dari masing-masing kelompok mengaku lebih mengandalkan AI untuk mencari topik tertentu dibandingkan Google.

    Terpisah, laporan SearchEngineLand menyebutkan pangsa Google turun di bawah 90%. Fenomena itu terjadi selama tiga bulan terakhir, yang dilaporkan pada Januari 2025.

    Baru kali ini pangsa pasarnya anjlok drastis, setelah awal tahun 2015 lalu, dikutip dari 9to5Google.

    Namun mesin pencarian seangkatan Google masih bertumbuh meski cukup sedikit. Ini terjadi pada Bing, Yahoo, dan Yandex.

    Bukan hanya AI generatif yang mendisrupsi dominasi Google, kehadiran TikTok juga membuat banyak orang beralih dari Google Search. Aplikasi berbagi video itu menyasar pengguna dengan usia yang lebih muda.

    TikTok juga telah melakukan pengujian link dari aplikasinya ke Google Search. Sumber pencarian di Search juga telah menampilkan yang berasal dari TikTok sejak awal 2024.

    Pasar kini dipenuhi dengan berbagai pilihan alat pencarian berbasis AI. Selain Perplexity dan ChatGPT dari OpenAI, muncul pula nama-nama seperti iAsk.Ai, Komo AI, Brave Search, Andi Search, hingga You.com.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Suzuki Fronx Hybrid, Daihatsu Rocky hybrid, Tiggo Cross Hybrid, Pilih Mana Nih?

    Suzuki Fronx Hybrid, Daihatsu Rocky hybrid, Tiggo Cross Hybrid, Pilih Mana Nih?

    Jakarta

    Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 makin meriah dengan bertaburan kendaraan baru yang menawarkan berbagai kelebihan. Bahkan kini pilihan segmen Small SUV Hybrid semakin memanas, dengan hadirnya Suzuki Fronx Hybrid, Daihatsu Rocky hybrid, Tiggo Cross Hybrid.

    Tapi apa saja sih kelebihan dari ketiga mobil hybrid yang melantai di GIIAS 2025 ini? Penasaran, simak ulasannya berikut ini:

    Suzuki Fronx Hybrid

    Suzuki Fronx coba tampil beda lewat fitur-fitur yang terasa cukup berani di kelas harga Rp 276-319 juta. Di varian tertingginya, Fronx hadir dengan head unit besar 9 inci yang sudah mendukung Apple CarPlay dan Android Auto nirkabel. Bahkan ada juga fitur wireless charging.

    Untuk menunjang keasyikan berkendara Fronx dibekali dengan paddle shift, kombinasi yang pas dengan transmisi otomatis konvensionalnya. Selain itu ada juga Around View Monitor, Head-up Display, hingga ada fitur auto A/C.

    Fitur keselamatannya juga tak main-main. Selain enam airbag, Fronx punya paket ADAS lengkap lewat Suzuki Safety Support yang mencakup Dual Sensor Brake Support II, Blind Spot Monitor, Rear Cross Traffic Alert, sampai Lane Departure Prevention dan Adaptive Cruise Control. Tak ketinggalan, dan struktur bodi TECT khas Suzuki yang sudah dilengkapi fitur pedestrian protection.

    Belum lagi sistem ADAS di Suzuki Fronx Hybrid yang dikemas dalam paket Suzuki Safety Support. Fitur keselamatan canggih ini bukan sekadar tambahan, melainkan perangkat mitigasi untuk membantu pengemudi tetap fokus, sigap, serta percaya diri pada berbagai kondisi.

    Khususnya tipe tertinggi Fronx SGX, mobil ini telah memiliki kemampuan Adaptive Cruise Control (ACC) dan Lane Keep Assist (LKA). Dua fitur itu dapat membantu menjaga kecepatan dan posisi kendaraan secara konsisten, terutama saat melaju di jalan tol. Hasilnya, pengemudi dapat berkonsentrasi lebih baik, tanpa harus terus-menerus melakukan penyesuaian kecepatan, jarak, dan arah kemudi secara manual. ACC serta LKA dapat diaktifkan atau dinonaktifkan sesuai kebutuhan pengendara.

    Dalam kondisi normal, Suzuki Fronx akan memberikan peringatan hingga intervensi kepada pengendara apabila mobil memiliki tendensi keluar dari jalur tanpa dikehendaki. Melalui peran Lane Departure Warning (LDW) peringatan visual dan suara akan diberikan terlebih dahulu agar pengendara bisa melakukan antisipasi.

    Suzuki Fronx di GIIAS 2025 Foto: (Dina Rayanti/detikOto)

    Namun, jika respon tidak segera dilakukan, maka Lane Departure Prevention (LDP) akan mengambil alih kemudi secara halus untuk mengarahkan kendaraan kembali ke jalur yang aman tanpa membuat pengemudi kehilangan rasa kendali. Biasanya situasi ini sering dialami pengendara yang kelelahan dan mulai kehilangan fokus, terutama apabila telah mengemudi berjam-jam lamanya.

    Secara pintar, sistem juga akan membaca pola mengemudi serta garis marka jalan. Apabila pengendara dalam kondisi lelah hingga terdeteksi terjadi ketidakstabilan sesuai marka jalan, maka fungsi Vehicle Swaying Warning akan memberikan peringatan suara dan indikator visual di meter cluster agar pengendara bisa beristirahat sejenak.

    Sejumlah fungsi dan peranan tersebut dimungkinkan terjadi berkat monocular camera dan millimeter wave radar pada bagian depan sebagai sensor presisi. Dua komponen tersebut telah disesuaikan dengan karakteristik jalanan di Indonesia.

    Suzuki Safety Support juga menjadi mata bantuan buat pengemudi. Contohnya, penggunaan Blind Spot Monitoring (BSM) dapat memberikan sinyal berupa lampu indikator pada spion bagian samping ketika pengendara hendak berpindah jalur namun ada kendaraan lain di belakang yang tidak terlihat.

    Begitu pula ketika melakukan manuver di lintasan yang sempit maupun sedang parkir, fitur 360 View Camera dapat menampilkan kondisi sekitar mobil sehingga pengendara cukup melakukan pengawasan secara mandiri melalui head unit.

    Sering kali juga pengendara dihadapkan dengan keadaan yang memerlukan gerakan mundur ketika ingin keluar dari kantong parkir. Kejadian seperti ini cenderung sulit untuk mengetahui situasi yang ada di belakang mobil. Namun, hal tersebut dapat ditangani lewat Rear Cross Traffic Alert (RCTA) dan Parking Sensor yang akan membaca keberadaan objek bergerak maupun diam dari sisi kiri dan kanan belakang.

    Perjalanan malam hari juga lebih mudah karena keberadaan High Beam Assist akan mengatur penggunaan lampu depan mobil secara otomatis sesuai kebutuhan penerangan.

    Selain itu, Suzuki Fronx telah menghadirkan fitur yang mencegah tabrakan atau meminimalisir dampak kecelakaan. Misalnya, ketika kendaraan mendeteksi objek di depan yang berpotensi menimbulkan tabrakan, sistem Dual Sensor Brake Support II (DSBS II) akan memberikan peringatan kepada pengendara sehingga ada kesempatan mengambil tindakan untuk menghindar, bahkan bisa membantu melakukan pengereman, hingga melakukan rem otomatis pada kondisi terburuk.

    Lintasan menanjak di tengah lalu lintas padat juga sering dikhawatirkan banyak pengendara. Sebagai pemberi rasa aman, Hill Hold Control (HHC) akan menahan posisi kendaraan saat diam, dan memberikan waktu yang cukup bagi pengendara untuk melakukan akselerasi guna melanjutkan perjalanan.

    Begitu juga dengan kabin Suzuki Fronx hadir dengan jok berdesain khusus. Joknya memiliki balutan synthetic leather + fabric material sewarna dengan ruangan kabin.

    Untuk mencukupi keperluan akomodasi pada sisi interior, Fronx memiliki kapasitas bagasi seluas 308 liter, ditambah beragam ruang penyimpanan cerdas seperti glovebox 4,8 liter, 2 cup holder, 4 bottle holder, dan armrest storage. Penataan ruang kabin ini memastikan semua barang bawaan, dari keperluan kecil hingga barang besar, tersimpan rapi tanpa membuat kabin terasa sesak.

    Soal mesin penggerak, Suzuki Fronx Hybrid menggendong mesin K15B (non-hybrid) pada Fronx tipe GL memiliki tenaga maksimal hingga 104,7 PS / 6.000 rpm dan torsi maksimal 138 Nm / 4.400 rpm. Sedangkan mesin K15C mild hybrid pada tipe GX dan SGX memiliki tenaga maksimal 100,6 PS / 6.000 rpm dan torsi maksimal 135 Nm / 4.400 rpm.

    Daihatsu Rocky Hybrid

    Daihatsu tidak mau kalah dibandingkan dengan pabrikan lainnya yang menawarkan sistem hybrid. Produsen raksasa asal Jepang yang kerap menduduki posisi ke-2 yang paling digemari di Indonesia ini menawarkan Rocky e-Smart Hybrid dengan harga Rp 293,9 juta, meski harga yang ditawarkan ini hanya berlaku untuk GIIAS.

    Daihatsu Rocky Hybrid ini menggunakan sistem “serial hybrid” di mana motor listrik menggerakkan roda kendaraan sementara mesin bertindak sebagai generator untuk mengisi daya mesin. Daihatsu Rocky hybrid ini menggunakan mesin 1.2L (WA-VEX) untuk menyalakan generator.

    Motor listrik Rocky Hybrid mampu menghasilkan tenaga maksimum sebesar 106 PS dan torsi maksimum 170 Newton meter, sehingga menjadikan mobil ini memiliki torsi terbesar di kelasnya dengan akselerasi yang sangat responsif.

    PT Astra Daihatsu Motor (ADM) membawa Daihatsu Rocky hybrid dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 di ICE BSD City, Tangerang, Rabu (23/7/2025). Foto: Rifkianto Nugroho

    Baterai pada Rocky Hybrid memiliki daya 0,74 kWh, atau 6 kali lebih besar dibandingkan mobil lain di kelasnya, bahkan setara dengan hybrid SUV medium yang beredar saat ini.

    Daihatsu Rocky e-Smart Hybrid adalah salah satu contoh mobil hybrid dengan pendekatan berbeda. Apalagi klaim konsumsi bahan bakarnya, cocok untuk penggunaan perkotaan yang dinamis.

    Rocky Hybrid dilengkapi fitur advance safety. Terdapat 6 SRS Airbag, ABS (Anti-lock Braking System) dan EBD (Electronic Brakeforce Distribution) untuk memaksimalkan performa pengereman, VSC (Vehicle Stability Control) untuk menjaga stabilitas kendaraan, HSA (Hill Start Assist) yang dapat mencegah mobil mundur ketika berhenti di tanjakan selama beberapa saat, Blind Spot Mirror, dan ISOFIX semakin menjadikan aktivitas berkendara lebih aman.

    Rocky Hybrid dilengkapi 8 fungsi ASA (Advanced Safety Assist), seperti:

    – Collision Warning & Avoidance Assist Brake yang dapat mengurangi resiko kecelakaan dari depan dan mampu mendeteksi sepeda motor dan pejalan kaki.
    – Lane/Roadside Departure Warning & Lane Departure Prevention Control membantu menjaga kendaraan tetap di jalur dan mampu mengkoreksi arah kemudi.
    – Pedal Misoperation Control dapat mendeteksi objek di depan-belakang mobil dan mencegah kecelakaan akibat kesalahan pengoperasian pedal.
    – Front Departure Alert memberikan peringatan saat kendaraan lain di depan mulai bergerak maju, terutama saat di lampu merah lalu lintas.
    – Stagger Alarm sebagai peringatan untuk beristirahat saat mendeteksi pola berkendara yang tidak stabil akibat kelelahan.
    – Auto High Beam mampu mengatur lampu jauh otomatis dan menyesuaikan tingkat pencahayaan jalan serta keberadaan kendaraan dari arah berlawanan.
    – Sensor di 6 titik yang dapat membantu saat bermanuver parkir atau melewati jalan sempit.

    Chery Tiggo Cross Hybrid

    Produsen China Chery juga tidak ingin ketinggalan untuk menggoda pecinta mobil hybrid. Kali ini Chery memperkenalkan Chery Tiggo Cross CSH Hybrid.

    Mobil hybrid ini diklaim mewarisi DNA ikonik Tiggo Series yang terinspirasi dari kegagahan dan ketangguhan harimau. Selain tu Chery Tiggo Cross CSH Hybrid ini menjadi kendaraan stylish, tangguh, dan berkelas untuk menemani setiap perjalanan. Tak hanya tampil fenomenal, Chery Tiggo Cross CSH Hybrid ditawarkan dengan harga Rp 319.800.000- (OTR Jakarta).

    Chery Tiggo Cross CSH Hybrid menawarkan solusi mobilitas ramah lingkungan yang ideal bagi keluarga modern maupun individu berjiwa muda yang aktif. Kehadirannya tidak hanya memperluas lini Tiggo Cross Series, melainkan juga memperkuat portofolio teknologi Chery Super Hybrid sebagai inovasi pionir di segmen kendaraan listrik dengan energi terbarukan (NEV).

    Chery Tiggo Cross CSH Hybrid dan Chery Tiggo Cross Sport 1.5T diperkenalkan di panggung Gaikindo Indonesia International Auto Show GIIAS 2025 di ICE BSD City, Tangerang, Rabu (23/7/2024). Foto: Rifkianto Nugroho

    Memasuki arena elektrifikasi yang semakin stylish, Chery Tiggo Cross CSH Hybrid hadir sebagai game changer. Di balik tampilan eksteriornya yang elegan, tersemat mesin hybrid ACTECO G4G15B generasi keenam yang memadukan mesin ICE 1.498 cc 4-silinder bertenaga 95 HP dan torsi 120 Nm, dengan motor listrik sebagai penggerak utama yang sanggup menghasilkan tenaga 201 HP dan torsi 310 Nm. Mesin berteknologi Strong Hybrid ini didedikasikan untuk memaksimalkan efisiensi energi dengan thermal efficiency hingga 39,5%.

    Struktur canggih ini juga dilengkapi motor listrik kedua yang berfungsi sebagai generator untuk mengisi baterai Lithium Iron Phosphate (LFP) berkapasitas 1,8 KWh. Seluruh sistem pada dapur pacu tersebut dikawinkan dengan transmisi Dedicated Hybrid Transmission (DHT) yang menawarkan performa halus dan responsif.

    Hasilnya, Chery Tiggo Cross CSH Hybrid mampu mencatatkan konsumsi BBM impresif hingga 20 km/liter untuk kombinasi berdasarkan metode WLTC dan 30,3 km/liter untuk highway (toll) berdasarkan Chery Internal Test dan mampu berakselerasi dari 0−100 Km/jam dalam 8 detik.

    Aspek keselamatan pun tidak luput dari perhatian Chery yang diwujudkan melalui konsep “Cross Level Safety. Perlindungan komprehensif ini hadir berkat 17 fitur ADAS (Advanced Driver Assistance Systems) yang berpadu dengan 7-airbags. Fitur krusial seperti Lane Keeping Assist (LKA) serta Traffic Jam Alert (TJA), memastikan pengendara dan penumpang selalu merasa aman saat berkendara di jalanan.

    Pengalaman berkendara disempurnakan dengan teknologi Intelligent Online Vehicle (IOV) Carlink O untuk pemantauan via smartphone, dan head unit dual-screen berukuran 10,25 inci yang intuitif.

    Nah, detikers pilih mana nih? Suzuki Fronx Hybrid, Daihatsu Rocky hybrid, Tiggo Cross Hybrid.

    Halaman 2 dari 3

    (lth/dry)

  • Gak Cuma Murah, BYD Atto 1 Dilengkapi Banyak Fitur Wah

    Gak Cuma Murah, BYD Atto 1 Dilengkapi Banyak Fitur Wah

    Jakarta

    BYD Atto 1 tak hanya dijual dengan harga murah alias terjangkau, tapi juga banyak dilengkapi fitur dan teknologi yang wah. Apa saja yang ditawarkan mobil listrik berdimensi mungil ini?

    “Dari segi eksterior, mobil ini didesain untuk yang berjiwa muda, youthful,” ujar Head of Product PT BYD Motor Indonesia Bobby Bharata dalam acara Bedah Produk BYD Atto 1 di arena GIIAS 2025, ICE-BSD City, Tangerang, Jumat (25/7/2025).

    Secara tampilan, BYD Atto 1 memiliki tampilan ala crossover dengan desain bodi yang agresif dan sporty. Mobil ini dilengkapi wind breaker pada bumper depan, automatic LED headlamp, hingga daytime running lights.

    Acara Bedah Produk BYD Atto 1 di arena GIIAS 2025, ICE-BSD City, Tangerang, Jumat (25/7/2025) Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Geser ke belakang, Atto 1 dilengkapi LED high mounted, brake light, electric unlock tailgate, rear window defogger, rear fog lamp, dan one piece LED tail lights. Kaca spion Atto 1 juga dilengkapi electric adjustable & heated outer mirror.

    Kesan sporty juga tampak pada bagian atap dengan adanya shark fin antenna, sign turn outer mirror, dan 3D gradient diamond shape. Selanjutnya pada bagian kaki-kaki ada velg 16 inci yang diklaim terbesar di kelasnya, juga ada empat rem cakram yang diklaim paling lengkap di kelasnya. Sementara bannya pakai profil 185/55.

    Dari segi dimensi, mobil ini punya panjang 3.925 mm, tinggi 1.720 mm, dan lebar 1.590 mm. Sementara jarak sumbu rodanya 2.500 mm dan ground clearance-nya 155 mm. Dengan dimensi kompak, mobil ini juga diklaim gampang masuk ke gang-gang sempit.

    BYD Atto 1 Foto: Andhika Prasetia

    Beralih ke interior, mobil ini mengusung nuansa grey black interior color with soft touch material. Setirnya sudah teleskopik dan tilt. “Kabinnya lega, mirip-mirip dengan model Dolphin. Joknya menggunakan material leather, bentuk jok mengikuti kontur bodi, sporty look, dan sporty design. Juga ada 6-way electric driver seat,” sambung Bobby.

    Mobil ini juga diklaim bisa menampung hingga lima penumpang, di mana jok baris kedua sudah dilengkapi tiga headrest. Selain itu juga ada fitur ISOFIX. Soal akomodasi, Atto 1 memiliki kapasitas bagasi 230 liter dan kapasitas maksimal 930 liter jika kursi belakang direbahkan.

    Lanjut ke area kokpit, di area dasbor dilengkapi layar sentuh 10 inci 1080p yang mendukung fitur Apple CarPlay dan Android Auto dengan wired dan wireless. Ada juga cruise control yang aktif di kecepatan 40 km/jam, ada soft opening box, hingga electric auto up down power window di kursi pengemudi.

    Konsol tengahnya ada power outlet 12V, USB type C dan A, wireless charging, electric parking brake with auto hold, hingga driving mode (eco, normal, sport). Tak hanya itu, Atto 1 juga sudah memiliki fitur perintah suara alias voice command dalam bahasa Inggris, Indonesia, hingga bahasa Mandarin. Fitur ini bisa untuk menyalakan musik, pengaturan AC, suara, hingga kontrol semburan angin AC.

    Sebagai informasi, BYD Atto 1 meluncur di GIIAS2025, tersedia dalam dua varian berbeda yakni Dynamic seharga Rp 195 juta dan Premium yang dijual Rp 235 juta. Harga tersebut berstatus on the road Jakarta.

    (lua/din)

  • Spesifikasi Toyota Urban Cruiser EV yang Mejeng di GIIAS 2025, Berapa Jarak Tempuhnya?

    Spesifikasi Toyota Urban Cruiser EV yang Mejeng di GIIAS 2025, Berapa Jarak Tempuhnya?

    Jakarta

    Toyota Urban Cruiser EV mejeng di GIIAS 2025. Berikut ini spesifikasi mobil listrik kembaran Suzuki e-Vitara itu.

    Ada dua mobil listrik Toyota yang mencuri perhatian di pameran (Gaikindo Indonesia International Auto Show) 2025. Pertama adalah Toyota bZ4X rakitan lokal. Kedua adalah SUV Urban Cruiser EV yang merupakan kembaran dari mobil listrik Suzuki e-Vitara.

    Toyota Urban Cruiser EV Foto: Grandyos Zafna

    Kalau bZ4X mungkin kamu sudah beberapa kali pernah melihat. Pun desainnya masih belum berubah banyak dari versi sebelumnya. Sementara Urban Cruiser EV lebih menyedot perhatian. Mobil listrik ini perdana muncul ke hadapan publik di ajang Brussels Motor Show 2025. Kemudian di GIIAS 2025, Urban Cruiser EV ini menjadi salah satu bintang di panggung utama booth Toyota.

    Meski begitu, Toyota belum mengungkap lebih rinci terkait dengan spesifikasinya. Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Jap Ernando Demily hanya menyebut spesifikasi Urban Cruiser EV yang mejeng di GIIAS 2025 itu sama seperti di pasar global.

    “Untuk Urban Cruiser masih sama dengan yang global, sekaligus nanti kita lihat kira-kira Toyota kan selalu studi, selalu customer first, kira-kira yang cocok untuk local adaption di Indonesia customer behaviour-nya kayak gimana,” kata Ernando ditemui di arena GIIAS 2025 baru-baru ini.

    Spesifikasi Toyota Urban Cruiser EV

    Sekadar informasi, Urban Cruiser EV ini mengusung baterai lithium iron-phospate yang dipercaya lebih tahan lama namun hemat. Ada dua opsi kapasitas baterai yang ditawarkan yaitu 49 kWh dan 61 kWh.

    Pilihan baterai 49 kWh berpenggerak roda depan tenaganya mencapai 144 daya kuda. Lalu untuk baterai 61 kWh penggerak roda depan, tenaganya mencapai 174 daya kuda. Selanjutnya untuk baterai 61 kWh all wheel drive tenaganya mencapai 184 daya kuda, karena terdapat motor tambahan 48 kW di gandar belakang.

    Dengan bekal baterai itu, Toyota Urban Cruiser EV versi 48 kWh FWD bisa menjangkau jarak 300 km, lalu 61 kWh FWD hingga 400 km, serta 61 kWh AWD mencapai 350 km.

    Toyota Urban Cruiser EV mejeng di GIIAS 2025. Foto: Grandyos Zafna/detikcom

    Pada bagian kabin, terdapat panel instrumen horizontal yang rendah namun posisi duduk lebih tinggi. Ini memberikan visibilitas yang baik bagi pengendara.

    Sepanjang perjalanan pengemudi akan dimanjakan dengan layar 10,25 inch combimeter dan layar Multimedia Display dengan ukuran 10,1 inchi. Sistem multimedia itu sudah terintegrasi dengan Apple CarPlay dan Android Auto.

    Soal kemungkinan lokalisasi Urban Cruiser EV, bagi Toyota masih terlalu jauh untuk membicarakan hal itu. Soalnya, Urban Cruiser EV baru sekadar dikenalkan di hadapan masyarakat Indonesia.

    “Nanti kita lihat lah, semua kita berharap apa yang bisa kita lokalkan akan kita lokalkan. Tapi tergantung demand konsumen karena ada nilai ekonomis, ya kalau impor kan pasti proyeksi kalau permintaan tinggi akan kita lokalkan,” ucap Vice President PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam.

    (dry/din)

  • iPhone 17 Pro Punya Senjata Rahasia untuk Saingi Kamera Galaxy S Ultra? Ini Bocorannya – Page 3

    iPhone 17 Pro Punya Senjata Rahasia untuk Saingi Kamera Galaxy S Ultra? Ini Bocorannya – Page 3

    Banyak pihak meyakini, aplikasi kamera baru tersebut bakal menjadi senjata utama bagi pengguna profesional hingga kreator konten saat membuat konten.

    Sebelumnya, beredar rumor iPhone 17 Pro bakal dilengkapi tiga kamera 48MP dan sudah mendukung perekaman video hingga 8K. HP baru Apple itu juga bakal memiliki kemampuan pengambilan gambar dari kamera depan dan belakang secara bersamaan. 

    Adapun kemampuan mengambil gambar dari kamera depan dan belakang bersamaan ini bukan hal baru di industri smartphone, karena Samsung telah menyematkan fitur serupa di lini Galaxy.