brand merek: Apple

  • CEO Apple Buka-bukaan Kondisi Perusahaan Sebenarnya

    CEO Apple Buka-bukaan Kondisi Perusahaan Sebenarnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – CEO Apple Tim Cook buka suara soal fokus perusahaannya terkait Artificial Intelligence (AI). Investasi perusahaan disebutnya akan meningkat untuk teknologi tersebut secara signifikan.

    Apple diketahui belum mengumumkan akuisisi atau inisiatif besar dalam laporan kinerjanya di kuartal-II (Q2) 2025. Cook mengatakan tidak pernah terpaku pada ukuran suatu perusahaan. Terpenting, perusahaan bisa membantu mengembangkan layanan AI-nya.

    “Kami terbuka pada merger dan akuisisi yang mempercepat peta jalan kami,” jelas Tim Cook dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (1/8/2025).

    “Kami tidak terpaku pada ukuran perusahaan, meskipun perusahaan yang telah kami akuisisi kecil di tahun ini,” dia menambahkan.

    Sepanjang tahun 2025, Tim Cook mengatakan Apple telah mengakuisisi sekitar tujuh perusahaan. Namun tak semua berfokus pada AI.

    “Kami meningkatkan investasi secara signifikan. Kami melakukannya pada kuartal Juni. Kami akan melakukannya lagi pada kuartal September,” kata Tim Cook.

    Bukan hanya akuisisi perusahaan lain, Apple juga tengah melakukan pengaturan ulang staf internalnya. Diharapkan bisa berfokus pada teknologi AI.

    Sementara itu, Kepala Keuangan Apple Kevan Parekh mengatakan perusahaan memiliki model hibrida untuk investasi. Mereka bisa mendapatkan akses ke sistem lewat mitra dan memasukkannya dalam biaya operasional.

    “Sebagian besar pendorong pertumbuhan yang Anda lihat sekarang didorong oleh sejumlah investasi terkait dengan AI,” ucap Parekh.

    Apple Catat Pertumbuhan, Tapi…

    Apple membukukan pendapatan sebesar US$94,04 miliar atau naik hampir 10% dibanding periode yang sama tahun lalu, dan jauh melebihi proyeksi analis sebesar US$89,54 miliar. Laba per saham juga mencapai US$1,57, di atas estimasi pasar US$1,43 per saham.

    Kepala Eksekutif Apple, Tim Cook, mengakui bahwa sebagian konsumen mempercepat pembelian iPhone untuk menghindari dampak tarif, yang secara tidak langsung membantu lonjakan penjualan.

    “Kami melihat adanya pembelian yang dipercepat di awal kuartal karena pengumuman tarif,” ujar Cook dalam wawancara eksklusif dengan Reuters.

    Ia juga menyebut bahwa jumlah pengguna aktif iPhone mencapai rekor tertinggi di semua wilayah geografis.

    iPhone, yang menjadi produk andalan Apple, mencatatkan penjualan sebesar US$44,58 miliar, naik 13,5% dari tahun lalu dan melampaui ekspektasi analis sebesar US$40,22 miliar.

    Cook juga menyebut bahwa basis pengguna aktif iPhone mencapai rekor tertinggi di seluruh wilayah, menandakan loyalitas pelanggan yang kuat meski dihantam isu harga.

    Mengantisipasi tekanan tarif yang terus membayangi, Apple mulai mengalihkan sebagian produksinya dari Tiongkok ke negara-negara lain. Produksi iPhone untuk pasar AS kini mulai banyak dilakukan di India, sedangkan Mac dan Apple Watch diproduksi di Vietnam.

    Namun, ketidakpastian soal tarif masih menghantui. Meski beberapa produk Apple masih mendapatkan pengecualian, kebijakan baru dapat berdampak signifikan, terutama di pasar Amerika Serikat yang mencatatkan pertumbuhan 9,3% menjadi US$41,2 miliar.

    Selain tarif, Apple juga menghadapi tantangan lain, yaitu teknologi kecerdasan buatan (AI). Meski raksasa teknologi seperti Microsoft dan Nvidia meroket di tengah tren AI, saham Apple justru melemah 17% sepanjang 2025. Investor menilai Apple tertinggal dalam integrasi AI ke dalam produknya.

    Apple bahkan menunda peluncuran versi baru asisten virtual Siri yang dilengkapi AI. Meski begitu, Cook menyatakan pihaknya sedang membuat kemajuan dan kini meningkatkan investasi secara besar-besaran di sektor AI.

    “Apple selalu mengutamakan penyederhanaan teknologi canggih agar mudah digunakan dan dapat diakses semua orang, dan inilah inti dari strategi AI kami,” kata Cook.

    Dampak Tarif Trump ke Apple

    Tekanan tarif Trump turut berdampak pada bisnis Apple. Raksasa Cupertino ini mencatatkan kerugian besar akibat dampak langsung dari kebijakan tarif tersebut.

    Apple mengungkap tarif tersebut menambah beban biaya sebesar US$800 juta (sekitar Rp13 triliun) pada kuartal Juni dan diperkirakan membengkak hingga US$1,1 miliar (sekitar Rp17 triliun) untuk kuartal berikutnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Apple Laporkan Hasil Keuangan Q3, Pendapatan Naik 10 Persen

    Apple Laporkan Hasil Keuangan Q3, Pendapatan Naik 10 Persen

    San Francisco, Amerika Serikat (ANTARA) – Pendapatan perusahaan teknologi Amerika Serikat, Apple, naik 10 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal ketiga 2025, menjadi 94 miliar dolar AS (satu dolar sekitar Rp16.360), dikutip dari laporan Xinhua, Jumat.

    “Hari ini Apple dengan bangga melaporkan rekor pendapatan kuartal Juni 2025 mengalami pertumbuhan dua digit untuk iPhone, Mac, dan layanan, serta pertumbuhan di seluruh dunia,” kata CEO Apple Tim Cook di San Francisco, Amerika Serikat

    Laba bersih Apple untuk kuartal ketiga itu pun naik dari kuartal ketiga tahun sebelumnya 21,45 miliar dolar AS menjadi 23,43 miliar dolar AS.

    Keuntungan tersebut datang salah satunya dari penjualan telepon genggam pintar “iPhone” yang melambung pada kuartal ketiga 2025 dibandingkan kuartal ketiga 2024, yakni dari 39,9 miliar dolar AS menjadi 44,58 dolar AS.

    Pada periode yang sama, penjualan perangkat komputer “Mac” merangkak naik menjadi 8,05 miliar dolar AS, dibandingkan tahun sebelumnya 7,01 miliar dolar AS.

    Kemudian, pemasukan dari layanan perusahaan tersebut juga mencapai 27,42 miliar dolar AS pada kuartal ketiga 2025, naik dari 24,21 miliar dolar AS pada tahun 2024.

    Akan tetapi, penjualan gawai terpasang (wearable), rumah tangga, dan aksesoris turun menjadi 7,4 miliar dolar AS dari 8,1 miliar dolar AS pada tahun 2024.

    Apple mencatatkan pula laba per saham (EPS) terdilusi secara kuartalan berada di nilai 1,57 persen pada kuartal ketiga atau naik 12 persen secara yoy.

    “Kami sangat senang dengan rekor kinerja bisnis kami untuk kuartal Juni, yang menghasilkan pertumbuhan EPS (earnings per share) sebesar 12 persen,” ujar CFO Apple Kevan Parekh.

    Dewan direksi Apple pun mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar 0,26 dolar AS per saham dari saham biasa (common stock) perusahaan tersebut.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Michael Teguh Adiputra Siahaan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dunia Berubah, Manusia Masa Depan Tak Bisa Hidup Tanpa Alat Ini

    Dunia Berubah, Manusia Masa Depan Tak Bisa Hidup Tanpa Alat Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – CEO Meta Mark Zuckerberg memperingatkan bahwa manusia masa depan akan sangat bergantung pada satu perangkat ini, yakni kacamata dengan kecerdasan buatan (AI). Tanpa alat tersebut, menurutnya, seseorang akan berada dalam posisi kalah secara kognitif dibanding orang lain.

    Dalam paparan kinerja Meta kuartal kedua, Zuckerberg menegaskan keyakinannya bahwa kacamata AI akan menjadi bentuk utama interaksi manusia dengan teknologi di masa depan.

    “Saya terus meyakini bahwa kacamata pada dasarnya akan menjadi bentuk ideal untuk AI, karena kacamata memungkinkan AI melihat apa yang Anda lihat sepanjang hari, mendengar apa yang Anda dengar, dan berbicara kepada Anda,” kata Zuckerberg dalam panggilan pendapatan, dikutip dari TechCrunch, Jumat (1/8/2025).

    Meta saat ini tengah mengembangkan lini kacamata pintar seperti Ray-Ban Meta dan Oakley Meta, yang sudah dilengkapi fitur untuk mendengarkan musik, merekam video, hingga mengajukan pertanyaan ke Meta AI secara real-time.

    Zuckerberg mengatakan kacamata akan menjadi perangkat ideal untuk AI karena memungkinkan sistem melihat apa yang dilihat pengguna, mendengar apa yang mereka dengar, dan bahkan berbicara kepada mereka langsung.

    Bila ditambahkan layar, potensinya akan makin besar, mulai dari tampilan holografik seperti di kacamata AR Meta generasi terbaru bernama Orion, hingga layar mungil yang bisa digunakan sehari-hari.

    Tak heran jika Meta terus mengucurkan dana besar untuk riset perangkat ini lewat divisi Reality Labs, meski divisi ini sudah merugi hampir US$70 miliar sejak 2020. Pada kuartal kedua 2025 divisi tersebut diungkap kerugiannya mencapai US$4,53 miliar.

    Namun, Zuckerberg percaya masih banyak potensi yang belum tergali dalam hal tampilan visual.

    “Inilah yang telah kami maksimalkan melalui Reality Labs selama 5 hingga 10 tahun terakhir, pada dasarnya melakukan riset terhadap berbagai hal ini,” katanya.

    Bukan hanya Meta yang berlomba menciptakan perangkat AI masa depan. OpenAI baru-baru ini mengakuisisi startup milik mantan desainer Apple Jony Ive senilai US$6,5 miliar untuk merancang perangkat baru berbasis AI.

    Startup lain seperti Humane, Limitless, dan Friend juga telah menjajal bentuk perangkat AI lain seperti pin dan liontin pintar, meskipun belum ada yang benar-benar menguasai di pasar.

    Untuk saat ini, kacamata dinilai sebagai bentuk paling masuk akal, karena sudah banyak orang yang mengenakannya dan dianggap lebih dapat diterima secara sosial.

    Tapi, dulu dunia juga tidak menyadari bahwa ia membutuhkan HP, hingga akhirnya ada yang menciptakannya. Perangkat AI berikutnya bisa jadi adalah sesuatu yang bahkan belum bisa kita bayangkan hari ini.

    Meski begitu, Zuckerberg tetap meyakini bahwa kacamata adalah jawabannya.

    “Hal lain yang luar biasa dari kacamata adalah, kacamata akan menjadi cara ideal untuk menggabungkan dunia fisik dan digital,” ujarnya. “Jadi, visi Metaverse ini, saya pikir, juga akan menjadi sangat penting, dan AI akan mempercepatnya.”

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • AS Mendadak Borong Produk Samsung, Ternyata Bukan Cuma HP

    AS Mendadak Borong Produk Samsung, Ternyata Bukan Cuma HP

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) mendadak borong produk dari Samsung. Bukan hanya ponsel yang laku keras, tetapi juga untuk produk-produk teknologi lainnya seperti chip.

    Setelah mencatat lonjakan pengiriman smartphone di pasar AS, raksasa teknologi asal Korea Selatan itu juga mengantongi kontrak besar senilai US$16,5 miliar (Rp 272 triliun) untuk memasok chip ke Tesla, perusahaan mobil listrik asal AS milik Elon Musk.

    Perkembangan ini datang seiring dengan kesepakatan dagang baru antara Korea Selatan dan AS yang memangkas tarif impor dari 25% menjadi 15%. Kesepakatan tarif ini diumumkan hanya beberapa hari setelah Tesla mengungkap bahwa mereka telah menandatangani kontrak untuk membeli chip dari Samsung.

    Para analis menilai langkah ini bisa menjadi penyelamat bagi divisi manufaktur chip kontrak Samsung yang tengah kesulitan.

    “Bertumpu pada pencapaian ini, kami memperkirakan akan memperoleh tambahan pesanan dari pelanggan besar lainnya,” ujar Noh Mi-jung, Wakil Presiden Samsung, dalam panggilan konferensi pendapatan, dikutip dari Reuters, Jumat (1/8/2025).

    Samsung juga tengah menyiapkan pabrik chip canggih di Texas, AS, yang akan mulai produksi pada 2026. Proyek ini menjadi bagian penting dari strategi Samsung untuk memperluas bisnis manufaktur chip kontrak kelas atas, yang saat ini masih didominasi oleh TSMC asal Taiwan.

    Tak hanya dari sektor semikonduktor, Samsung juga mencatat pertumbuhan signifikan di pasar smartphone AS. Menurut laporan terbaru dari Canalys, pengiriman smartphone Samsung naik 38% secara tahunan, mencapai 8,3 juta unit pada kuartal II 2025. Kenaikan ini dipicu oleh ekspansi agresif seri Galaxy A yang menyasar pasar menengah.

    Di saat yang sama, Apple masih menjadi penguasa pasar dengan pangsa 49%, namun mengalami penurunan pengiriman sebesar 11% secara tahunan menjadi 13,3 juta unit. Samsung membuntuti dengan 31% pangsa pasar, disusul Motorola (12%), Google (3%), dan TCL (3%).

    Samsung dan Motorola juga telah meningkatkan pangsa pasokan yang ditujukan untuk AS dari India, meskipun pergeseran mereka jauh lebih lambat dan skala yang lebih kecil dibandingkan dengan Apple.

    Motorola, serupa dengan Apple, memiliki pusat manufaktur utama di China, sedangkan Samsung lebih bergantung pada produksi smartphone-nya di Vietnam.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Harga iPhone Makin Murah di RI Agustus 2025, iPhone 16e Sisa Segini

    Harga iPhone Makin Murah di RI Agustus 2025, iPhone 16e Sisa Segini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Memasuki Agustus 2025, tampak Apple masih menggelar diskon untuk beberapa produk iPhone yang dijual di Tanah Air. Bukan cuma seri iPhone kelas premium, tetapi iPhone 16e yang cenderung lebih terjangkau juga mendapat potongan harga.

    Pantauan CNBC Indonesia dari laman resmi iBox, Jumat (1/8/2025), iPhone 16e dengan varian kapasitas penyimpanan 128GB saat ini dibanderol Rp 11.499.000 dari sebelumnya Rp 12.749.000. Artinya, produk tersebut sudah mengalami diskon 11% atau lebih hemat Rp 1.250.000.

    Selanjutnya, iPhone 16e dengan kapasitas penyimpanan 256GB juga mendapat diskon, meski lebih kecil yakni 8%. Harga saat ini Rp 13.999.000 dari sebelumnya Rp 15.249.000.

    Terakhir, iPhone 16e 512GB mengalami pemangkasan harga 6%. Mulanya dibanderol Rp 19.249.000, sekarang menjadi Rp 17.999.000.

    Momentum diskon ini bisa dijadikan pertimbangan jika Anda berniat membeli iPhone baru. Selain iPhone 16e, beberapa model iPhone lain juga mengalami diskon di Agustus 2025. Berikut perinciannya:

    Harga iPhone 16 Agustus 2025

    128 GB dari Rp 16.999.000 jadi Rp 13.999.000

    256 GB dari Rp 19.499.000 jadi Rp 16.499.000

    512 GB dari Rp 23.499.000 jadi Rp 20.999.000

    Harga iPhone 16 Plus Juni 2025

    128 GB dari Rp 18.999.000 jadi Rp 15.999.000

    256 GB dari Rp 21.499.000 jadi Rp 18.499.000

    512 GB dari Rp 25.499.000 jadi Rp 22.999.000

    Harga iPhone 16 Pro Juni 2025

    128 GB dari Rp 21.999.000 jadi Rp 17.999.000

    256 GB dari Rp 24.499.000 jadi Rp 20.999.000

    512 GB dari Rp 28.499.000 jadi Rp 25.499.000

    1 TB dari Rp 32.499.000 jadi Rp 29.999.000

    Harga iPhone 16 Pro Max Juni 2025

    256 GB dariRp 25.999.000 jadi Rp 21.999.000

    512 GB dari Rp 30.999.000 jadi Rp 27.499.000

    1 TB dari Rp 34.999.000 jadi Rp 32.499.000

    Harga iPhone 15 Juni 2025

    128 GB dari Rp 14.499.000 jadi Rp 10.999.000

    256 GB dari Rp 17.499.000 jadi Rp 13.499.000

    512 GB dari Rp 21.499.000 jadi Rp 17.499.000

    Harga iPhone 15 Plus Juni 2025

    128 GB dari Rp 16.499.000 jadi Rp 12.999.000

    256 GB dari Rp 19.499.000 jadi Rp 15.499.000

    512 GB Rp 23.499.000 jadi Rp 19.499.000

    Harga iPhone 14 Juni 2025

    128 GB dari Rp 12.499.000 jadi Rp 9.699.000

    256GB dari Rp 15.299.000 jadi Rp 11.949.000

    Harga iPhone 13 Juni 2025

    128 GB dari Rp 10.299.000 jadi Rp 8.249.000

    Nah, itu dia beragam iPhone yang tersedia dan mendapat diskon besar di Tanah Air. Semoga informasi ini membantu!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tim Cook Siap Jorjoran Tanamkan AI di iPhone, Apple Kejar Ketertinggalan

    Tim Cook Siap Jorjoran Tanamkan AI di iPhone, Apple Kejar Ketertinggalan

    Bisnis.com, JAKARTA — Apple berikan sinyal bahwa pihaknya akan semakin serius dalam mengejar ketertinggalan mereka di bidang pengembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

    CEO Apple, Tim Cook menilai AI sebagai salah satu teknologi paling mutakhir saat ini, dan berniat mengintegrasikannya di seluruh perangkat, platform dan perusahaan.

    “Apple selalu berkomitmen mengadopsi teknologi tercanggih dan membuatnya mudah digunakan serta diakses oleh semua orang,” kata Cook, menjelaskan strategi AI perusahaan, dikutip dari TechCrunch (01/08/25).

    Dia menambahkan perusahaannya sejauh ini sudah memiliki tim yang hebat, dan berniat untuk mengalokasikan seluruh kapabilitas yang dimiliki untuk pengembangan AI.

    Selain itu, dalam rangka meningkatkan investasi Apple secara signifikan, mereka juga akan mendorong peningkatan belanja modal. 

    Namun, Apple menekankan, mereka masih menggunakan model hybrid, yang artinya mereka masih bergantung pada pihak ketiga untuk melancarkan investasi modal, sehingga angkanya tidak akan tumbuh secara eksponensial.

    Sebelumnya, perusahaan teknologi berlogo apel itu juga mengungkapkan keterbukaan mereka untuk Merger dan Akuisisi (M&A) guna mempercepat rencana bisnisnya. Menurut CNBC Amerika Serikat (AS).

    Tahun ini Apple telah mengakuisisi tujuh perusahaan, tetapi tidak satupun di antaranya bernilai besar.

    Smartphone iPhone milik Apple

    Hingga saat ini, Apple terus dikritik karena dianggap lemah di tengah era AI, meskipun mereka telah mengumumkan sejumlah fitur AI yang belum diluncurkan, bahkan memamerkan versi Siri yang telah disempurnakan AI, padahal peluncurannya belum akan dilakukan dalam waktu dekat.

    Akan tetapi, perusahaan tersebut membela diri dengan mengatakan, tidak perlu buru-buru meluncurkan suatu produk atau fitur hanya untuk berujung menjadi sebuah kesalahan. Hal itu juga berlaku bila produk-produk tidak berfungsi seperti yang dijanjikan.

    Sejauh ini, Apple mengklaim telah meluncurkan lebih dari 20 fitur Apple Intelligence termasuk kecerdasan visual, pembersihan, dan alat penulisan.

    Akhir tahun ini mereka berencana meluncurkan fitur AI tambahan seperti terjemahan langsung dan teman olahraga, meski disayangkan, peningkatan Siri yang lebih personal harus ditunda hingga 2026.

    Para eksekutif Apple merahasiakan teknologi AI mana yang akan dijadikan komoditas, karena itu akan membocorkan strateginya. 

    Namun mereka melaporkan, penjualan iPhone yang lebih baik dari perkiraan dan pendapatan yang memecahkan rekor pada kuartal ketiga 2025 mengakibatkan saham perusahaan melonjak dalam after-hours trading. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Tim Cook Siap Jorjoran Tanamkan AI di iPhone, Apple Kejar Ketertinggalan

    Tim Cook Siap Jor-joran Tanamkan AI di iPhone, Apple Kejar Ketertinggalan

    Bisnis.com, JAKARTA — Apple berikan sinyal bahwa pihaknya akan semakin serius dalam mengejar ketertinggalan mereka di bidang pengembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

    CEO Apple, Tim Cook menilai AI sebagai salah satu teknologi paling mutakhir saat ini, dan berniat mengintegrasikannya di seluruh perangkat, platform dan perusahaan.

    “Apple selalu berkomitmen mengadopsi teknologi tercanggih dan membuatnya mudah digunakan serta diakses oleh semua orang,” kata Cook, menjelaskan strategi AI perusahaan, dikutip dari TechCrunch (01/08/25).

    Dia menambahkan perusahaannya sejauh ini sudah memiliki tim yang hebat, dan berniat untuk mengalokasikan seluruh kapabilitas yang dimiliki untuk pengembangan AI.

    Selain itu, dalam rangka meningkatkan investasi Apple secara signifikan, mereka juga akan mendorong peningkatan belanja modal. 

    Namun, Apple menekankan, mereka masih menggunakan model hybrid, yang artinya mereka masih bergantung pada pihak ketiga untuk melancarkan investasi modal, sehingga angkanya tidak akan tumbuh secara eksponensial.

    Sebelumnya, perusahaan teknologi berlogo apel itu juga mengungkapkan keterbukaan mereka untuk Merger dan Akuisisi (M&A) guna mempercepat rencana bisnisnya. Menurut CNBC Amerika Serikat (AS).

    Tahun ini Apple telah mengakuisisi tujuh perusahaan, tetapi tidak satupun di antaranya bernilai besar.

    Smartphone iPhone milik Apple

    Hingga saat ini, Apple terus dikritik karena dianggap lemah di tengah era AI, meskipun mereka telah mengumumkan sejumlah fitur AI yang belum diluncurkan, bahkan memamerkan versi Siri yang telah disempurnakan AI, padahal peluncurannya belum akan dilakukan dalam waktu dekat.

    Akan tetapi, perusahaan tersebut membela diri dengan mengatakan, tidak perlu buru-buru meluncurkan suatu produk atau fitur hanya untuk berujung menjadi sebuah kesalahan. Hal itu juga berlaku bila produk-produk tidak berfungsi seperti yang dijanjikan.

    Sejauh ini, Apple mengklaim telah meluncurkan lebih dari 20 fitur Apple Intelligence termasuk kecerdasan visual, pembersihan, dan alat penulisan.

    Akhir tahun ini mereka berencana meluncurkan fitur AI tambahan seperti terjemahan langsung dan teman olahraga, meski disayangkan, peningkatan Siri yang lebih personal harus ditunda hingga 2026.

    Para eksekutif Apple merahasiakan teknologi AI mana yang akan dijadikan komoditas, karena itu akan membocorkan strateginya. 

    Namun mereka melaporkan, penjualan iPhone yang lebih baik dari perkiraan dan pendapatan yang memecahkan rekor pada kuartal ketiga 2025 mengakibatkan saham perusahaan melonjak dalam after-hours trading. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • PHRI DKI Dukung Royalti Musik, tapi Minta Skema Pembayaran Tak Beratkan Hotel Kecil
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Agustus 2025

    PHRI DKI Dukung Royalti Musik, tapi Minta Skema Pembayaran Tak Beratkan Hotel Kecil Megapolitan 1 Agustus 2025

    PHRI DKI Dukung Royalti Musik, tapi Minta Skema Pembayaran Tak Beratkan Hotel Kecil
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (
    PHRI
    ) DKI Jakarta mendukung aturan pembayaran
    royalti musik
    yang diputar di ruang publik, termasuk restoran, kafe, toko, pusat kebugaran, hingga hotel.
    Namun, PHRI meminta agar skema pembayaran tidak membebani pelaku usaha, khususnya hotel kecil dan menengah.
    “Jangan sampai niat baik untuk melindungi hak cipta justru meruntuhkan daya saing sektor lain, terutama hotel-hotel kecil dan menengah yang sedang berjuang untuk bertahan sekedar hidup,” ujar Ketua PHRI DKI Jakarta Sutrisno Iwantono saat dikonfirmasi, Jumat (1/8/2025).
    PHRI menilai kondisi perhotelan saat ini masih sulit.
    Setelah terpukul pandemi, industri hotel harus menghadapi kenaikan biaya listrik, air, pajak, dan beban operasional lain.
    Sementara itu, tingkat hunian tamu disebut masih rendah, bahkan cenderung menurun dalam beberapa bulan terakhir.
    Karena itu, PHRI berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bisa menjadi penengah antara pelaku usaha dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) dalam menerapkan aturan pembayaran royalti.
    Menurut mereka, aturan royalti perlu dibuat transparan, adil, dan proporsional.
    “Kami juga berharap ada sosialisasi yang masif dan mekanisme yang akuntabel dalam penarikan maupun penggunaan dana royalti tersebut,” kata dia.
    Sebelumnya, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menegaskan bahwa setiap pelaku usaha yang memutar musik di ruang publik, termasuk restoran, kafe, toko, pusat kebugaran, dan hotel, wajib membayar royalti kepada pencipta dan pemilik hak terkait.
    Direktur Hak Cipta dan Desain Industri DJKI Kemenkum Agung Damarsasongko mengatakan, aturan tersebut berlaku meskipun pelaku usaha telah berlangganan layanan seperti Spotify, YouTube Premium, Apple Music, atau layanan streaming lainnya.
    Pasalnya, langganan pribadi seperti Spotify dan YouTube Premium tidak mencakup hak pemutaran musik untuk tujuan komersial di ruang publik.
    “Layanan streaming bersifat personal. Ketika musik diperdengarkan kepada publik di ruang usaha, itu sudah masuk kategori penggunaan komersial, sehingga dibutuhkan lisensi tambahan melalui mekanisme yang sah,” kata Agung dalam keterangan tertulis, Senin (28/7/2025).
    Agung mengatakan, pembayaran royalti dilakukan melalui Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) sesuai amanat Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik.
    LMKN bertugas menghimpun dan mendistribusikan royalti kepada para pencipta dan pemilik hak terkait.
    Skema ini memastikan transparansi dan keadilan bagi seluruh pelaku industri musik, serta memudahkan pelaku usaha karena tidak perlu mengurus lisensi satu per satu dari setiap pencipta lagu.
    “Hal ini memberikan keseimbangan agar pencipta atau pemilik hak terkait musik/lagu mendapatkan hak ekonominya, serta pengguna merasa nyaman dalam berusaha atau menggunakan lagu,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Daftar iPhone yang Dapat Update iOS 26, Perangkatmu Kebagian? – Page 3

    Daftar iPhone yang Dapat Update iOS 26, Perangkatmu Kebagian? – Page 3

    Buat kamu yang penasaran, sebenarnya Apple sudah merencanakan banyak sekali pembaruan di iOS 26 nantinya.

    Dua fitur unggulan mereka di antaranya Live Translate dan Polling. Rencananya, iOS 26 akan menawarkan kemampuan penerjemahan secara real-time saat pengguna melakukan panggilan atau mengirim pesan dengan orang yang berbicara bahasa lain.

    Sementara itu, fitur Polling sendiri dirancang untuk mempermudah pembuatan pemungutan suara pada aplikasi chatting untuk mencegah bertumpuknya obrolan dalam grub.

    Hadirnya penambahan fitur di atas cukup memudahkan pekerjaan pengguna. Sayangnya, fitur baru hanya dapat ditemui dalam setiap tahun sekali.

    Meskipun terbilang jarang, hadirnya pembaruan yang terus menerus ini juga menuai kejanggalan bagi para pengguna.

    Walaupun keamanan data terjamin, pembaruan sistem berpotensi membuat performa menurun, khususnya pada perangkat lawas yang masih mendapat update iOS.

    Tak dapat dipungkiri, Apple tidak akan menghentikan layanan untuk iPhone keluaran lama tanpa dukungan pembaruan, tapi hal ini akan membuat sebuah gap karena luputnya fitur baru pada ponsel keluaran lama.

    Jika kamu merasa nyaman dengan hal itu, tentu saja tidak akan menjadi sebuah masalah. Oleh karena itu, putuskan pilihanmu sebaik mungkin agar tidak menyesal pada akhirnya.

  • Waduh, Apple Tampilkan Video Promo Samsung Galaxy Z Flip7 di Akun Resmi – Page 3

    Waduh, Apple Tampilkan Video Promo Samsung Galaxy Z Flip7 di Akun Resmi – Page 3

    Sudah lama penggemar menanti akan hadirnya inovasi terbaru dari Apple. Dari sekian banyaknya terobosan, fans sangat menantikan kehadiran iPhone Fold memang telah menjadi sorotan dan paling dinanti kehadirannya oleh banyak pihak.

    Menurut bocoran saat ini, ponsel lipat pertama Apple ini dibekali layar luar 5,5 inci dan layar dalam 7,8 inci, menjadikannya pesaing berat HP lipat Samsung.

    Dalam hal fotografi, ponsel ini menggunakan kamera ganda 48MP, dan baterai lebih besar daripada HP Android layar lipat terbaru milik Samsung.

    Langkah Apple membagi peluncuran iPhone 18 series menjadi dua fase juga diperkuat oleh laporan dari The Information.

    Disebutkan, keputusan ini diharapkan dapat memberi fleksibilitas perusahaan dalam hal produksi, sekaligus menyediakan pilihan iPhone lebih luas sepanjang tahun.

    Jika semua bocoran ini benar, maka tahun 2027 bisa menjadi salah satu momen paling monumental dalam sejarah iPhone, menyamai atau bahkan melampaui gebrakan iPhone X pada 2017 lalu.