brand merek: Apple

  • Aksesori Find My Ini Bikin Barang Nyaris Mustahil Hilang, Dari AirTag sampai Charger Pintar

    Aksesori Find My Ini Bikin Barang Nyaris Mustahil Hilang, Dari AirTag sampai Charger Pintar

    JAKARTA – Ekosistem Find My milik Apple diam-diam berubah jadi salah satu “asuransi barang” paling efektif di era digital. Menjelang akhir 2025, pasar aksesori Find My makin ramai, dari pelacak kunci, dompet, tas, sampai charger. Logikanya sederhana: barang boleh kecil, paniknya jangan.

    Find My bekerja tanpa GPS. Aksesori ini memancarkan sinyal Bluetooth hemat daya yang ditangkap perangkat Apple di sekitarnya, lalu lokasi dikirim secara anonim dan terenkripsi ke jaringan Find My. Artinya, barang tetap bisa dilacak meski berada jauh dari pemiliknya, selama ada iPhone, iPad, atau Mac lain yang kebetulan lewat. Konsep gotong royong digital, versi Cupertino.

    Apple terus menambah fitur, termasuk berbagi lokasi barang dan peningkatan keamanan anti-stalking. Ini membuat Find My bukan sekadar alat pelacak, tapi ekosistem yang makin matang.

    AirTag masih jadi pintu masuk paling populer. Ditenagai chip U1 untuk Precision Finding, speaker internal, dan integrasi mendalam dengan iOS, AirTag cocok dipasang di koper, ransel, atau kunci.

    Sejak rilis 2021, Apple menambah notifikasi keamanan dan bahkan kerja sama dengan maskapai untuk melacak bagasi. Kekurangannya tetap ada: desain tunggal, tanpa lubang gantungan, dan usia yang sudah tidak muda. Tapi untuk pemula, AirTag masih standar emas.

    Di luar Apple, Chipolo menawarkan variasi yang lebih praktis. Chipolo Loop hadir dengan loop silikon bawaan dan baterai isi ulang, cocok untuk pengguna yang malas beli casing tambahan. Chipolo One Spot mempertahankan bentuk mirip AirTag, tapi menambahkan lubang gantungan. Keduanya terintegrasi penuh dengan Find My, tanpa aplikasi tambahan.

    Untuk dompet, SwitchBot Wallet Finder dan Nomad Tracking Card Pro tampil menonjol. SwitchBot berbentuk kartu, bisa diselipkan di dompet atau digantungkan ke tas. Nomad mengambil pendekatan premium: bodi logam, pengisian daya nirkabel Qi dan MagSafe, serta daya tahan hingga 16 bulan. Overkill? Mungkin. Tapi untuk dompet berisi hidup digital seseorang, rasanya masuk akal.

    Pebblebee bermain di dua dunia. Clip menawarkan bentuk mirip AirTag dengan gantungan bawaan dan pengisian USB-C, sementara Tracker Universal Tag tampil ultra-kecil dengan masa pakai hingga delapan bulan. Semuanya resmi mendukung Find My, tanpa trik.

    Ada juga pendekatan yang lebih ekstrem. Swissdigital menanamkan Find My langsung ke ransel, sementara Twelve South PlugBug menyematkannya ke charger USB-C. Charger yang bisa dilacak terdengar sepele, sampai kamu sadar betapa seringnya charger “pindah alam” di bandara.

    Kesimpulannya jelas: Find My bukan lagi sekadar AirTag. Ia sudah menjadi ekosistem luas yang menyasar kecemasan modern, takut lupa, takut hilang, takut ribet. Untuk hadiah akhir tahun, ini bukan barang mewah, tapi alat bertahan hidup. Barang kecil, dampak besar, dan ya, panik bisa ditekan ke level minimum

  • Samsung Mendominasi, Cip dari TSMC

    Samsung Mendominasi, Cip dari TSMC

    Bisnis.com, JAKARTA — Rantai pasokan iPhone 17 yang diluncurkan Apple pada 2025 melibatkan sejumlah pemain besar global dengan peran strategis berbeda. Mulai dari dominasi Samsung di sektor memori dan layar, inovasi chip, hingga pergeseran manufaktur ke India dan Vietnam.

    Berikut pembedahan rantai pasokan iPhone 17 merangkum dari beberapa sumber dan dokumen resmi Jumat (19/12/2025).

    Dalam upaya mendorong performa artificial intelligence (AI) pada perangkat, Apple meningkatkan kapasitas DRAM pada model iPhone 17 Pro menjadi 12GB. 

    Mengutip data TrendForce, Samsung Electronics diperkirakan menjadi pemain kunci dengan menguasai sekitar 70% pangsa pasar pasokan memori tersebut.

    Peningkatan kapasitas ini dinilai sangat krusial agar perangkat mampu menjalankan fitur AI canggih dalam ekosistem Apple Intelligence yang memerlukan sumber daya komputasi tinggi.

    Selain memori, dominasi Samsung juga merambah ke sektor layar. Apple dilaporkan telah mengalihkan sebagian besar pesanan layar iPhone 17 ke Samsung Display setelah pemasok asal China, BOE, mengalami kendala teknis dalam memproduksi panel OLED dengan teknologi Low-Temperature Polycrystalline Oxide (LTPO).

    Hal ini menempatkan Samsung sebagai pemasok paling dominan untuk komponen inti iPhone generasi terbaru.

    Di sektor prosesor, seri iPhone 17 menggunakan chip keluarga A19 yang diproduksi secara eksklusif oleh Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC). 

    Cip ini menggunakan proses fabrikasi 3-nanometer (N3P) yang dirancang khusus untuk efisiensi termal dan optimalisasi Neural Engine.

    Untuk kebutuhan fotografi, LG Innotek asal Korea Selatan masih memegang kendali lebih dari 50% pasokan aktuator Optical Image Stabilization (OIS) untuk lensa periskop. 

    Menariknya, meski Apple mulai memperkenalkan modem 5G internal (C1X) pada model iPhone 17 Air, model kelas atas seperti iPhone 17 Pro dan Pro Max dipastikan masih menggunakan perangkat keras dari Qualcomm, yakni modem Snapdragon X80. 

    Apple juga  kini secara sistematis mengurangi ketergantungan pada China dalam proses perakitan dan desain awal. 

    Di India, Tata Group yang kini mengelola fasilitas manufaktur eks-Wistron dan Pegatron memegang peran vital dalam merakit iPhone secara utuh.

    Laporan terbaru mengindikasikan bahwa untuk pertama kalinya, Apple melibatkan teknisi lokal di India dalam tahap pengembangan produk awal untuk model dasar iPhone 17. 

    Sementara itu, Vietnam juga dipercaya untuk memproduksi kategori produk baru Apple yang didorong AI, seperti perangkat rumah pintar, kamera keamanan, hingga robot desktop interaktif. 

    President dan Principal Analyst di SmartTech Research Mark N. Vena menilai diversifikasi Apple ke negara-negara seperti India dan Vietnam menandakan kalibrasi ulang besar dalam strategi globalnya.

     “Ini juga merupakan pengakuan bahwa ketahanan kini sama pentingnya dengan efisiensi dalam rantai pasok,” ujarnya dikutip dari TechNewsWorld. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • Apple Luncurkan MacBook Air M5 Tahun Depan, Ini Bocoran Spesifikasinya

    Apple Luncurkan MacBook Air M5 Tahun Depan, Ini Bocoran Spesifikasinya

    Bisnis.com, JAKARTA — Raksasa teknologi Apple bakal meluncurkan lini laptop tipis terbarunya MacBook Air yang didukung chip M5 pada 2026. Melansir dari Macworld Jumat (19/12/2025) bocoran mengenai referensi MacBook Air M5 telah muncul di dalam serangkaian dokumen internal Apple.

    Fokus utama dari laptop baru ini terletak pada integrasi chip M5. Apple mendeskripsikan prosesor ini sebagai pencapaian besar dalam performa AI. Chip M5 mengusung arsitektur GPU 10-core baru yang dilengkapi dengan Neural Accelerator di setiap intinya.

    Inovasi tersebut diklaim mampu memberikan performa komputasi GPU tertinggi untuk tugas-tugas AI hingga lebih dari empat kali lipat dibandingkan dengan chip M4. Kendati demikian, performa nyata pada MacBook Air diprediksi akan sedikit berbeda dengan versi Pro. 

    Hal ini disebabkan oleh batasan ruang pendinginan pada desain MacBook Air yang ramping, yang secara historis membuat performanya sedikit di bawah model Pro yang memiliki sistem pendinginan lebih aktif.

    Perubahan signifikan juga terlihat pada konfigurasi RAM. Mengikuti kebijakan yang dimulai sejak siklus M3 pada Oktober 2024, Apple tampaknya akan menjadikan 16GB RAM sebagai standar minimum untuk seluruh model MacBook Air M5.

    Berdasarkan analisis spesifikasi yang tersedia, prediksi konfigurasi yang akan dipasarkan terbagi menjadi tiga tingkatan. Model entry-level akan menggunakan chip M5 dengan CPU 10-core dan GPU 8-core, dilengkapi RAM 16GB serta SSD 256GB, model mid-range akan mengusung chip M5 dengan CPU 10-core dan GPU 10-core yang lebih bertenaga, tetap dengan RAM 16GB dan SSD 256GB. 

    Sementara model high-end akan menawarkan chip M5 dengan CPU 10-core dan GPU 10-core, namun ditingkatkan dengan RAM 24GB dan kapasitas penyimpanan SSD 512GB yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan pengguna profesional dan power user.

    Selain itu, Apple juga diprediksi menyediakan opsi kustomisasi (build-to-order) hingga kapasitas memori 32GB. Namun, kapasitas penyimpanan SSD 256GB pada model dasar diperkirakan masih akan dipertahankan untuk beberapa generasi mendatang, serupa dengan tren Apple yang membutuhkan waktu lama sebelum akhirnya meninggalkan standar RAM 8GB.

    Dari sisi desain, MacBook Air M5 diperkirakan tidak akan membawa perubahan yang mencolok. Apple kemungkinan besar tetap mempertahankan desain yang diperkenalkan pada 2022. Pilihan warna juga diprediksi tetap konsisten dengan model sebelumnya, termasuk kehadiran warna Sky Blue yang menggantikan Space Gray.

    Untuk sektor konektivitas, Apple tetap menyematkan teknologi terkini seperti kamera 12MP Center Stage serta dukungan port Thunderbolt 4. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • Kasih Gadget ke Anak Tak Harus Bikin Khawatir, Ini Trik yang Bisa Orang Tua Coba

    Kasih Gadget ke Anak Tak Harus Bikin Khawatir, Ini Trik yang Bisa Orang Tua Coba

    Selain itu, Dhatu juga mengingatkan orang tua agar tidak langsung memberikan gadget tanpa memahami fiturnya. Menurutnya, orang tua sewajarnya perlu belajar lebih dulu sebelum menyerahkan perangkat ke anak.

    Dhatu menyoroti ekosistem Apple, khususnya iPad, memiliki banyak fitur perlindungan untuk anak. “Fitur Downtime, Apps Limit, Family Sharing, dan Communication Limit adalah beberapa aplikasi yang aku pakai, dan bisa membantu orang tua mengatur penggunaan secara konsisten. 

    Jadi bagian dari Screen Time, fitur Downtime memungkinkan pengguna untuk menjadwalkan periode waktu tertentu untuk memblokir aplikasi dan notifikasi, seperti mengizinkan panggilan telepon atau bisa mengakses aplikasi yang ditentukan.

    Seperti Screen Time, App Limits memungkinkan orangtua membatasi waktu penggunaan aplikasi tertentu seperti gim atau media sosial. Sehingga, dapat mengontrol sekaligus membatasi konten anak.

    Sedangkan untuk Family Sharing, ini adalah fitur Apple yang memungkinkan Anda dan hingga lima anggota keluarga lain untuk berbagi akses ke layanan Apple (seperti Apple Music, iCloud+, Apple Arcade), pembelian (aplikasi, film, buku), lokasi, dan membantu menemukan perangkat yang hilang, semuanya dengan akun Apple masing-masing tetap pribadi. 

    “Kalau orang tuanya tahu cara menerapkan perbatasan dengan gadget, penyampaiannya ke anak juga jadi lebih mudah dan bisa diterima,” kata Dhatu. “Gadget itu tools, bisa dipakai untuk kreativitas dan membentuk kebiasaan. Dari situ, kita bisa menjelaskan habits ke keseharian anak.”

    Saat ditanya tentang apakah sistem rewarding layak digunakan orang tua, Dhatu mengaku masih menerapkannya secara berbeda pada tiap anak.

    “Untuk anak aku yang besar, sudah harus tahu mana kewajiban. Reward-nya bukan lagi dari orang tua, tapi dari dirinya sendiri”

  • Kelangkaan RAM Bikin Spesifikasi Smartphone Dipangkas, HP Entry-Level Cukup 4GB

    Kelangkaan RAM Bikin Spesifikasi Smartphone Dipangkas, HP Entry-Level Cukup 4GB

    Bisnis.com, JAKARTA — Krisis cadangan Random Access Memory (RAM) yang tengah berlangsung di dunia mengancam pengurangan spesifikasi smartphone di masa mendatang. 

    Menurut laporan dari TrendForce, dilansir Jumat (19/12/2025), produsen HP kemungkinan besar akan menurunkan kapasitas RAM pada perangkat mereka akibat kelangkaan komponen RAM yang diperkirakan berlanjut hingga setidaknya kuartal keempat 2027.

    TrendForce melaporkan bahwa smartphone kelas entry-level di masa depan mungkin hanya akan dilengkapi dengan RAM 4GB. 

    Sementara itu, perangkat kelas menengah yang sebelumnya biasanya memiliki RAM hingga 12GB berpotensi dibatasi hanya pada kisaran 6GB hingga 8GB.

    Data dari Counterpoint Research juga menunjukkan bahwa Galaxy A16 5G dari Samsung menjadi smartphone Android terlaris pada kuartal ketiga 2025, dan perangkat tersebut hadir dengan RAM 8GB.

    Artinya, konsumen harus menyiapkan anggaran lebih besar jika produsen resmi menurunkan spesifikasi perangkat di masa mendatang.

    Krisis DRAM ini juga akan memperlambat adopsi cip RAM 16GB pada smartphone flagship. Bahkan konfigurasi 24GB RAM yang sempat ditawarkan pada model top-end kemungkinan akan menjadi kenangan masa lalu.

    Penyebab utama kelangkaan ini adalah pergeseran fokus produksi perusahaan seperti Samsung. Mereka beralih dari produksi HBM (High Bandwidth Memory) ke manufaktur DDR5 untuk memaksimalkan keuntungan

    Meski demikian, ada beberapa sisi positif dari situasi ini. Penurunan kapasitas RAM dapat mendorong produsen untuk secara kolektif menekan Google agar mengoptimalkan platform Android supaya bekerja lebih baik dengan RAM yang lebih sedikit, mirip dengan yang dilakukan Apple pada iOS.

    Namun, di era pemrosesan AI on-device, memiliki lebih banyak memori tetap akan menguntungkan. Laporan sebelumnya menyatakan bahwa 20GB pada akhirnya akan menjadi spesifikasi mainstream untuk mendukung fungsi AI.

    Untuk mengatasi hambatan ini, beberapa produsen tengah mengembangkan solusi kreatif. Apple dikabarkan sedang mengerjakan cara untuk menyimpan Large Language Models (LLM) pada penyimpanan flash alih-alih RAM. Sementara itu, Samsung dirumorkan sedang mengembangkan jenis khusus penyimpanan UFS yang dioptimalkan untuk generative AI.

    Salah satu dampak tidak terduga dari krisis ini adalah kemungkinan kembalinya slot kartu microSD pada smartphone. Kelangkaan DRAM dapat memaksa produsen untuk menghidupkan kembali fitur ekspansi penyimpanan eksternal yang sempat ditinggalkan pada banyak perangkat flagship.

    Namun, para ahli memperingatkan bahwa kemunculan kembali fitur ini bisa datang dengan trade-off besar, seperti pengurangan lebih lanjut pada kapasitas RAM internal.

    Dengan krisis DRAM yang tidak diperkirakan berakhir dalam waktu dekat, produsen smartphone harus berpikir kreatif untuk meningkatkan pengalaman pengguna sambil membuat kompromi pada perangkat keras.

    Jika tidak, mereka berisiko mengalami penurunan penjualan akibat konsumen yang kecewa dengan penurunan spesifikasi. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • Android 17 bakal Hadirkan Fitur Kunci Aplikasi Bawaan, Tak Perlu Aplikasi Tambahan

    Android 17 bakal Hadirkan Fitur Kunci Aplikasi Bawaan, Tak Perlu Aplikasi Tambahan

    Android berkembang pesat dari sebuah sistem operasi dasar menjadi ekosistem ponsel pintar. Banyak fitur yang kini dianggap standar ternyata berawal dari munculnya berbagai aplikasi pihak ketiga oleh para pengembang independen, sebelum akhirnya diadopsi Google maupun produsen ponsel besar.

    Berikut delapan fitur, sebagaimana dikutip dari Android Authority, Rabu (3/12/2025), yang lahir dari kreativitas pengembang pihak ketiga:

    1. Always-On Display

    Fitur Always-On Display (AOD) kini menjadi fitur bawaan sebagian besar ponsel Android, bahkan telah diikuti Apple. Namun sebelum panel AMOLED populer, pengguna hanya bisa memperoleh fungsi serupa melalui aplikasi pihak ketiga.

    Salah satu yang paling dikenal adalah AcDisplay, yang menampilkan notifikasi dalam tampilan monokrom di layar gelap.

    Meski konsumsi baterainya tinggi pada layar LCD, aplikasi ini memberi pengalaman serupa AOD modern sebelum Samsung, LG, dan sejumlah produsen lain mulai menghadirkan panel AMOLED.

    2. File Manager

    Android tidak memiliki file manager bawaan selama bertahun-tahun, sehingga pengguna mengandalkan aplikasi seperti ES File Explorer atau file manager buatan masing-masing produsen ponsel.

    Google baru memperkenalkan solusi resmi pada 2017 melalui Files Go, yang kemudian berkembang menjadi Google Files. Aplikasi tersebut menjadi dasar bagi berbagai fitur pengelolaan data, termasuk teknologi berbagi file cepat Quick Share.

    3. Sistem Tema Menyeluruh

    Dukungan tema otomatis berbasis warna wallpaper yang kini dikenal lewat sistem warna Monet, hadir sejak Android 12. Namun jauh sebelum itu, komunitas ROM kustom sudah menghadirkan opsi tema yang dapat mengubah tampilan sistem dan aplikasi secara menyeluruh.

    Platform seperti Substratum dan RRO Layers (dikembangkan Sony) menjadi andalan pengguna yang ingin memodifikasi tampilan perangkatnya. Inovasi tersebut kemudian menginspirasi sistem tema resmi Android yang kini menjadi identitas visualnya.

  • Punya Dua Kamera dan Harga Lebih Murah dari Generasi Pertama

    Punya Dua Kamera dan Harga Lebih Murah dari Generasi Pertama

    Liputan6.com, Jakarta – Apple rumornya sedang mempersiapkan iPhone Air 2, generasi kedua dari lini iPhone berbodi tipis yang pertama kali diperkenalkan perusahaan pada September 2025.

    Bocoran terbaru menyebutkan, perusahaan berbasis di Cupertino tersebut sedang menyiapkan kejutan tidak biasa, yakni harga iPhone Air 2 bakal lebih murah dari pendahulunya.

    Mengutip GSM Arena, Kamis (18/12/2025), iPhone Air 2 disebut bakal meluncur pada musim semi 2027. Salah satu peningkatan paling mencolok ada pada sektor kamera.

    Jika iPhone Air hanya memiliki satu kamera, maka generasi HP baru berbodi tipis milik Apple ini dirumorkan bakal hadir dengan kamera kedua yang memiliki kemampuan ultra-wide.

    Tambahan kamera iin membuat iPhone Air 2 terasa lebih komplet. Kini, pengguna tak lagi hanya mengandalkan kamera utama untuk memotret.

    Akan tetapi, pengguna juga memiliki opsi pengambilan foto sudut lebar yang selama ini menjadi fitur standar di lini iPhone kelas atas.

    Hal lain yang menjadi perbincangan panas adalah isu harga. Beredar kabar, iPhone Air 2 akan lebih mudah dibandingkan harga iPhone Air di pasar Amerika Serikat. Jika rumor ini akurat, langkah Apple ini bisa dibilang cukup berani.

    Sebagai pengingat, iPhone Air generasi pertama dirilis dengan harga USD 999 atau sekitar Rp 16,6 jutaan. Sementara itu, iPhone Air 2 diperkirakan akan dibanderol mulai USD 899 atau sekitar Rp 14,9 jutaan.

    Penurunan harga ini terasa sangat janggal, mengingat tren industri smartphone global justru bergerak sebaliknya. Setiap tahun, harga ponsel cenderung naik seiring peningkatan spesifikasi, fitur, dan biaya produksi.

    Ditambah, kondisi pasar global juga tidak mendukung HP harga murah. Kelangkaan RAM, memori, dan strorage diprediksi terus berlanjut dan berpotensi mendorong harga HP semakin tinggi.

    Di sisi lain, Apple juga dikenal jarang hingga nyaris tidak pernah merilis lini iPhone baru dengan harga lebih rendah dari generasi sebelumnya.

    Jika bocoran ini benar, iPhone Air 2 berpotensi menjadi pengecualian langka dalam sejarah Apple. Dengan harga lebih terjangkau, dua kamera belakang, serta rumor baterai lebih besar menjadi opsi menarik bagi konsumen yang ingin punya iPhone ringan, tipis, dan tetap fungsional.

    Pertanyaannya, jika iPhone Air 2 benar-benar hadir dengan harga Rp 14 jutaan, dua kamera, dan desain super tipis, apakah kamu tertarik untuk membelinya?

  • HP Serupa iPhone dengan Harga Lebih Murah hingga TikTok Tingkatkan Keamanan Digital

    HP Serupa iPhone dengan Harga Lebih Murah hingga TikTok Tingkatkan Keamanan Digital

    Liputan6.com, Jakarta – Artikel tentang daftar HP serupa dengan iPhone tetapi memiliki harga jauh lebih murah ketimbang ponsel milik Apple tersebut paling dicari pembaca kanal Tekno Liputan6.com, Rabu (17/12/2025).

    Selain itu, berita soal jurus Sharp untuk hadapi kemungkinan harga HP naik tahun 2026 hingga TikTok memperkuat keamanan digital mereka dari penipuan dan judol juga banyak dicari kemarin.

    Simak informasi lengkapnya berikut ini.

    1. Deretan HP Serupa iPhone dengan Harga Jauh Lebih Murah, Ini Pilihan Terbaiknya!

    Di era digital saat ini, memiliki ponsel pintar dengan desain menawan dan performa mumpuni menjadi dambaan banyak orang. iPhone, dengan desain premium dan ekosistemnya yang khas, seringkali menjadi tolok ukur. Namun, harga yang tinggi kerap menjadi kendala bagi sebagian besar konsumen di Indonesia.

    Oleh karena itu, banyak produsen Android berinovasi menghadirkan perangkat yang mengadopsi estetika desain iPhone, mulai dari bentuk bodi kotak, modul kamera, hingga fitur ‘Dynamic Island’ versi mereka sendiri.

    Tren ini memberikan angin segar bagi para pencari ponsel stylish dengan anggaran terbatas. Konsumen kini bisa mendapatkan pengalaman visual dan genggaman yang mirip iPhone, namun dengan fleksibilitas sistem operasi Android dan harga yang jauh lebih ramah di kantong. 

    Baca selengkapnya di sini

     

  • Pengiriman Smartphone Diprediksi Merosot pada 2026, Komponen Makin Mahal

    Pengiriman Smartphone Diprediksi Merosot pada 2026, Komponen Makin Mahal

    Bisnis.com, JAKARTA — Laporan terbaru firma analis Counterpoint Research memprediksi pengiriman smartphone di seluruh dunia akan turun 2,1% pada 2026. Hal ini dipicu oleh kenaikan biaya komponen yang membebani produsen dan melemahkan daya beli konsumen.

    Counterpoint mengungkapkan angka penurunan 2,1% ini merupakan revisi ke bawah sebesar 2,6% poin dari perkiraan sebelumnya untuk tahun 2026.

    Pabrikan smartphone asal China, seperti HONOR, OPPO, dan vivo diperkirakan mengalami perubahan estimasi terbesar dibandingkan prediksi sebelumnya. 

    Kenaikan biaya material atau Bill of Materials (BoM) menjadi faktor utama yang menekan industri. Direktur Riset Counterpoint MS Hwang menjelaskan segmen pasar kelas bawah dengan harga di bawah US$200 atau Rp 3,3 juta adalah yang paling parah terkena dampaknya.

    “Apa yang kita lihat sekarang adalah segmen pasar kelas bawah terkena dampak paling parah, dengan biaya BoM meningkat sebesar 20%-30% sejak awal tahun,” ujar Hwang dikutip dari laman resmi Counterpoint Rabu (17/12/2025).

    Sementara itu, segmen pasar menengah dan atas juga mengalami kenaikan dengan peningkatan harga komponen mencapai kisaran 10% hingga 15%.

    Tekanan biaya ini diperburuk oleh kenaikan harga RAM yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Dalam laporan terpisah berjudul ‘Memory Solutions for GenAI’, Counterpoint memprediksi harga RAM masih bisa naik lagi sebesar 40% hingga kuartal kedua 2026. 

    Kenaikan ini diperkirakan akan mendongkrak total biaya BoM antara 8% hingga lebih dari 15% di atas tingkat harga yang sudah tinggi saat ini.

    Situasi ini menempatkan para produsen smartphone atau Original Equipment Manufacturers (OEM) dalam posisi dilematis, terutama untuk produk di rentang harga terjangkau atau low range. 

    Analis Senior Counterpoint Yang Wang menegaskan kenaikan harga yang tajam pada smartphone kelas bawah tidak akan bertahan lama.

    “Jika pembebanan biaya ke konsumen tidak memungkinkan, OEM akan mulai memangkas bagian-bagian dari portofolio mereka,” kata Wang. Dia menambahkan fenomena ini sudah mulai terlihat di pasar, di mana volume Stock Keeping Unit (SKU) atau varian produk kelas bawah telah berkurang secara signifikan.

    Sebagai konsekuensi dari upaya produsen membebankan biaya kepada konsumen dan restrukturisasi portofolio produk, harga jual rata-rata atau Average Selling Prices (ASP) smartphone diperkirakan meningkat. Counterpoint memproyeksikan ASP akan naik 6,9% pada 2026, merevisi naik dari prediksi September 2025 yang memperkirakan kenaikan hanya 3,9%.

    Di tengah tekanan biaya ini, tidak semua pemain industri memiliki ketahanan yang sama. Menurut laporan tersebut, pembuat smartphone yang berada dalam posisi terbaik untuk menghadapi kekurangan pasokan dan kenaikan harga adalah mereka yang memiliki skala ekonomi besar, portofolio produk luas terutama di segmen high-end, dan integrasi vertikal yang ketat.

    “Apple dan Samsung berada di posisi terbaik untuk menghadapi beberapa kuartal ke depan,” lanjut Wang. 

    Sebaliknya, situasi akan sulit bagi produsen lain yang tidak memiliki cukup ruang gerak untuk menyeimbangkan antara mempertahankan pangsa pasar dan menjaga margin keuntungan. Dinamika ini diprediksi akan sangat terlihat pada kinerja OEM China seiring berjalannya tahun.

    Di sisi lain, Analis Senior Shenghao Bai mengungkapkan produsen mulai melakukan penurunan spesifikasi pada komponen-komponen tertentu sebagai strategi mitigasi sejak beberapa bulan lalu.

    “Pada beberapa model, kami melihat penurunan spesifikasi pada komponen seperti modul kamera dan solusi periskop, layar, komponen audio, dan tentu saja, konfigurasi memori,” jelas Bai. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • BI sebut transaksi QRIS Tap cetak pertumbuhan 1.200 persen

    BI sebut transaksi QRIS Tap cetak pertumbuhan 1.200 persen

    Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) menyatakan transaksi QRIS tanpa pindai atau QRIS Tap mencetak pertumbuhan 1.200 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

    “QRIS Tap ini setelah rilis fitur tap in dan tap out pada Oktober lalu, transaksinya tumbuh eksponensial mencapai 508 ribu transaksi atau tumbuh 1.200 persen (mtm),” kata Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Desember 2025 di Jakarta, Rabu.

    QRIS Tap telah diimplementasikan di sektor transportasi di 14 provinsi antara lain Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan Bali.

    Saat ini, fitur QRIS Tap baru bisa digunakan pada gawai dengan sistem Android. BI berencana untuk mendorong pemanfaatan QRIS Tap pada gawai dengan sistem iOS ke depan.

    “Kami akan terus mendorong supaya iOS, Apple, juga bisa membuka NFC-nya sehingga smartphone iOS juga bisa menggunakan fitur QRIS Tap,” ujar dia.

    Secara umum, volume transaksi QRIS tumbuh 143,64 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Kinerja positif tersebut didukung oleh peningkatan jumlah pengguna dan merchant.

    Menurut Filianingsih, jumlah merchant yang menggunakan QRIS telah mencapai 42 juta merchant, melampaui target 40 juta. Sekitar 90 persen dari jumlah tersebut berasal dari kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    Pada 2026, BI berencana mengusung konsep kemerdekaan sebagai salah satu upaya mendorong penggunaan QRIS.

    “Artinya, kami menargetkan transaksi QRIS 17 miliar, perluasan QRIS antarnegara ke 8 negara, dan 45 juta merchant serta 60 juta pengguna,” ujar dia.

    Adapun proyeksi transaksi pembayaran digital pada tahun depan ditargetkan pada level 29,7 persen (yoy), didukung oleh perluasan penggunaan QRIS, inovasi teknologi, penguatan aspek keamanan, dan kepercayaan publik.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.