brand merek: Adidas

  • Manchester United Terancam Degradasi, Adidas Bakal Cabut Kontrak Rp 17 Triliun – Page 3

    Manchester United Terancam Degradasi, Adidas Bakal Cabut Kontrak Rp 17 Triliun – Page 3

    Dalam laporan keuangan, United mengidentifikasi risiko degradasi sebagai ancaman besar terhadap pendapatan klub.

    “Performa kami di Premier League secara langsung memengaruhi pendapatan. Performa yang buruk dapat berdampak negatif pada operasi bisnis, kondisi keuangan, dan arus kas kami,” demikian pernyataan klub.

    Pendapatan dari penjualan produk, hak siar, tiket, dan layanan hospitality diproyeksikan akan menurun drastis jika tim utama pria tidak bermain di Premier League, Liga Champions, Liga Europa, atau Liga Konferensi.

    “Degradasi atau penurunan performa, terutama dalam beberapa musim berturut-turut, dapat memengaruhi kemampuan kami menarik pemain, staf pelatih, sponsor, dan pendukung. Hal ini akan berdampak material pada bisnis dan kondisi keuangan kami,” tambah pernyataan tersebut.

  • Bertentangan dengan Arahan Presiden Prabowo

    Bertentangan dengan Arahan Presiden Prabowo

    Jakarta, Beritasatu.com – Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Barat (Apindo Jabar) mengkritisi penerbitan SK Gubernur Jawa Barat terkait upah sektoral minimum kabupaten/kota (UMSK). Ketua Apindo Jabar Ning Wahyu Astutik secara tegas menilai SK tersebut cacat hukum.

    “SK UMSK ini dapat mengancam keberlangsungan sektor padat karya. Hal ini bertentangan dengan arahan Presiden Prabowo yang mendorong agar sektor tersebut tetap berkembang,” kata Ning Wahyu dalam siaran pers yang diterima Beritasatu.com, Minggu (5/1/2025).

    Ning Wahyu menjelaskan, SK Gubernur Nomor 561.7/Kep.838-Kesra/2024 yang merevisi SK Gubernur sebelumnya (561.7/Kep.802-Kesra/2024) terkait UMSK Tahun 2025 di Jawa Barat, yang ditandatangani pada 27 Desember 2024, dianggap melanggar ketentuan hukum.

    Menurut Ning Wahyu, sektor padat karya yang tercantum dalam SK ini lebih berfokus pada perusahaan multinasional. Namun, definisi perusahaan multinasional ini bukan berdasarkan merek yang diproduksi, melainkan kehadiran perusahaan tersebut di berbagai negara. Sebagai contoh, perusahaan yang memproduksi merek seperti New Balance, Nike, atau Adidas tidak otomatis dianggap multinasional, kecuali jika perusahaan tersebut memiliki cabang di berbagai negara.

    Menurutnya, SK ini hanya berlaku bagi perusahaan yang mampu memenuhi ketentuan pembayaran upah tersebut.

    “Jika tidak mampu, perusahaan dapat mengadakan perundingan dengan pekerja sesuai dengan Diktum Kedua-A dalam SK Gubernur Jawa Barat,” tambah dia.

    Secara hukum, Ning Wahyu menilai SK ini melanggar beberapa aturan. Pertama, soal waktu penetapan SK yang diterbitkan melebihi batas waktu yang ditentukan dalam Pasal 10 Ayat (2) Permenaker Nomor 16 Tahun 2024, di mana UMSK harus ditetapkan paling lambat 18 Desember 2024. Sementara SK ini baru diterbitkan pada 27 Desember 2024.

    Kedua, soal kriteria sektor SK UMSK ini mencakup sektor-sektor yang tidak memenuhi kriteria sektor tertentu sebagaimana diatur dalam Pasal 7 Ayat (3) Permenaker. Ketiga, SK ini melanggara soal kesepakatan dewan pengupahan.

    Penetapan SK dilakukan secara sepihak tanpa melalui kesepakatan Dewan Pengupahan, yang bertentangan dengan Pasal 9 Ayat (2). SK UMSK ini juga melanggar prinsip-prinsip administrasi pemerintahan yang baik sebagaimana diatur dalam UU Nomor 30 Tahun 2014,” jelasnya.

    Untuk itu, Apindo Jabar mengimbau para pengusaha untuk cermat menyikapi kebijakan terkait SK UMKS ini dan meminta auditor kepatuhan perusahaan untuk menjalankan tugas mereka secara objektif dan sesuai hukum.

  • Berawal dari Keresahan, Bapak 2 Anak Ini Ciptakan Sneakers Khusus Anak

    Berawal dari Keresahan, Bapak 2 Anak Ini Ciptakan Sneakers Khusus Anak

    Jakarta

    Ide bisnis bisa didapatkan dari mana saja, termasuk keresahan. Seperti yang rasakan oleh seorang ayah sekaligus pecinta sneakers, Adhiprana Waraputra. Ia mendirikan bisnis brand lokal STUVW, sepatu sneakers khusus anak yang berawal dari sebuah keresahan.

    Adhiprana bercerita dirinya merasa resah ketika melihat pasar sepatu anak yang didominasi oleh produk impor. Sebagai ayah dari dua anak laki-laki yang aktif dan penggemar sepatu, Adhiprana sering dihadapkan pada dilema saat ingin membeli sepatu untuk anak-anaknya.

    “Setiap kali saya mencari sepatu anak, yang terlaris atau direkomendasikan di marketplace selalu produk impor dari China. Di sisi lain, sepatu dari brand besar seperti Nike atau Adidas harganya terlalu mahal, apalagi mengingat ukuran kaki anak cepat sekali berubah,” ungkap Adhiprana katanya, ditulis Minggu (5/1/2024).

    Ia juga merasa bahwa banyak brand lokal hanya menawarkan sepatu hitam atau desain yang terlalu basic. Menurutnya, saat ini belum ada brand lokal yang berani membuat sepatu anak dengan desain berkualitas.

    “Kenapa tidak ada brand lokal yang berani membuat sepatu anak dengan desain yang benar-benar keren dan berkualitas?” pertanyaan ini menjadi motivasi bagi Adhiprana untuk memulai STUVW.

    Dari keresahan itulah dirinya lalu mencoba menciptakan sendiri bisnis sepatu khusus anak. Dengan modal terbatas, Adhiprana memilih untuk fokus pada pengembangan sepatu berkualitas tinggi. Ia meyakini jika kualitasnya bagus, maka produknya akan diterima oleh masyarakat.

    “Kami mengutamakan investasi pada teknologi outsole yang bagus karena saya yakin, jika produknya bagus, pasar akan menerimanya dengan cepat,” jelasnya.

    Pendekatan ini terbukti berhasil, karena dalam waktu singkat STUVW menjadi favorit di komunitas olahraga anak, khususnya balance bike. Adhiprana memiliki misi besar: menyediakan sepatu anak yang keren secara visual, berkualitas tinggi, namun tetap terjangkau bagi para orang tua Indonesia.

    Setelah sukses mendapatkan tempat di hati para orang tua dan anak-anak, STUVW tidak berhenti berinovasi. “Kami ingin terus memberikan yang terbaik bagi komunitas kami. Tunggu saja gebrakan STUVW di tahun 2025 ini,” tambah Adhiprana penuh semangat.

    Sebagai brand lokal yang hadir dari keresahan pribadi seorang ayah, STUVW menjadi bukti bahwa Indonesia mampu menghasilkan produk anak dengan standar internasional. Dengan harga yang tetap terjangkau, STUVW tidak hanya menantang dominasi produk impor tetapi juga menjadi kebanggaan bagi orang tua Indonesia.

    Adhiprana mengatakan fokus utama STUVW adalah menciptakan sepatu anak yang keren secara visual, berkualitas tinggi, dan tetap terjangkau. Dalam waktu singkat, STUVW telah menjadi brand favorit di komunitas olahraga anak, seperti balance bike, dan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

    (fdl/fdl)

  • 2 Investor China Taman Modal Jumbo di Kawasan Industri Batang, Segini Nilainya – Page 3

    2 Investor China Taman Modal Jumbo di Kawasan Industri Batang, Segini Nilainya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) kembali mencatatkan langkah besar dalam menarik investasi global. Dalam sebuah seremoni di Ballroom Gedung Pengelola KITB, perusahaan ini menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dengan PT Sumber Sukses Machinery (SSM) dan PT Xian Jian Indonesia (NCH), serta Perjanjian Sewa Ruang Komersial dengan PT Bank Tabungan Negara Indonesia (Persero).

    Kedua perusahaan asal China tersebut berkomitmen mengembangkan usahanya di Indonesia melalui investasi dengan total nilai mencapai lebih dari Rp 900 miliar rupiah, yang diharapkan mampu menciptakan ribuan lapangan kerja baru serta mendukung pengembangan ekonomi lokal.

    Investasi Strategis

    PT Sumber Sukses Machinery (SSM) akan memanfaatkan lahan seluas 7,78 hektar di fase 2 kawasan industri KITB dengan nilai investasi sebesar Rp 200 miliar. Perusahaan ini bergerak di bidang fabrikasi dan manufaktur konstruksi baja, memproduksi purlin dan seng berkualifikasi B2.

    Dengan teknologi otomatisasi berbasis kecerdasan buatan (AI), PT SSM siap memperkuat rantai pasok baja Indonesia sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor. Proyek ini diproyeksikan akan menyerap 790 tenaga kerja lokal.

    “Kami percaya bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri baja. Dengan fasilitas dan dukungan dari KITB, kami yakin dapat menciptakan ekosistem produksi yang kompetitif dan berkontribusi pada pengurangan ketergantungan impor baja di Indonesia,” ujar Liu Yanli, Direktur PT SSM.

    Sementara itu, PT Xian Jian Indonesia (NCH) melanjutkan ekspansinya di KITB dengan penambahan lahan 8,8 hektar, menjadikan total kepemilikan lahan mereka 18 hektar. Total investasi perusahaan ini kini mencapai Rp 700 miliar rupiah atau USD 50 juta USD.

    Sebagai produsen bahan baku sepatu kulit yang telah memasok merek-merek dunia seperti Nike, Adidas, New Balance, Vans, UGG, Timberland, hingga Converse, NCH diperkirakan akan menyerap 2.000 tenaga kerja lokal.

    “Kami telah bermitra dengan merek-merek sepatu global selama bertahun-tahun, dan ekspansi kami di KITB adalah langkah strategis untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. Dukungan penuh dari KITB memberikan kami keyakinan untuk terus tumbuh di Indonesia,” kata Hui Wai Po, Direktur Utama NCH.

     

  • Heboh Permintaan Maaf PM Inggris Buntut Pakai Adidas Samba

    Heboh Permintaan Maaf PM Inggris Buntut Pakai Adidas Samba

    London

    Heboh Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak minta maaf kepada seluruh fans sepatu Adidas Samba. Pasalnya, Sunak dinilai merusak gaya pemakai Adidas Samba.

    Dilansir The Guardian, Jumat (12/4/2024) kehebohan ini bermula saat Sunak terlihat mengenakan sepatu kets berwarna abu-abu, putih, dan hitam dalam wawancara di Downing Street. Sepatu ini dipadukan dengan kemeja putih, celana chino biru tua, dan kaus kaki hitam.

    Sunak dinilai warganet merusak gaya pemakai Adidas Samba. Sebab, penampilan Sunak dinilai tak cocok dengan sepatu tersebut.

    Warganet Heboh

    Banyak warganet yang tak terima dengan gaya Sunak itu. Mereka menganggap gaya sepatu Adidas Samba dengan paduan setelan yang dipakai Sunak tidak pas.

    Saking marahnya, mereka mengaku akan menjual sepatunya karena Sunak telah merusak penampilan semua orang.

    Bagaimana isi permintaan maaf Sunak? Baca halaman selanjutnya.

    Sunak Minta Maaf

    Sunak pun meminta maaf kepada seluruh fans Adidas Samba. Dia mengaku telah mengenakan sepatu itu selama bertahun-tahun.

    “Saya menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada komunitas Samba. Namun, dalam pembelaan saya, saya akan mengatakan bahwa saya telah memakai sepatu kets Adidas termasuk Samba – dan lainnya, sebenarnya – selama bertahun-tahun,” kata Sunak.

    Kenang Hadiah Kakak

    Dia mengatakan bahwa sepatu Adidas Samba yang pertama merupakan hadiah dari kakaknya.

    “Sepatu pertama yang diberikan kakak saya untuk saya bertahun-tahun yang lalu – sepatu olahraga Adidas pertama saya yang menyenangkan sebagai hadiah Natal,” ujarnya.

    “Jadi saya sudah lama menjadi penggemarnya,” lanjutnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Heboh Permintaan Maaf PM Inggris Buntut Pakai Adidas Samba

    Ini Momen yang Bikin PM Rishi Sunak Dihujat Fans Sepatu Adidas Samba

    Jakarta

    Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dihujat setelah memakai sepatu Adidas Samba dengan setelan kemeja. Adapun Sunak memakai sepatu ini saat wawancara di Downing Street.

    Seperti dilihat di akun Instagram resmi Rishi Sunak, Jumat (12/4/2024), video wawancara itu diunggah sepekan yang lalu. Dalam wawancara itu, Sunak membicarakan soal layanan gratis penitipan anak.

    Dalam video tampak Sunak memakai sepatu Adidas Samba warna putih dengan tiga garis hitam. Sementara itu, Sunak juga memakai kemeja putih dengan celana chino hitam. Perpaduan antara pakaian dan sepatu ini dinilai tidak pas.

    Para fans Adidas Samba pun tak terima dengan tampilan Sunak ini. Sunak dihujat karena merusak kredibilitas fans. Tak sedikit pula fans sepatu ini yang ingin menjual sepatunya.

    [Gambas:Instagram]

    Sunak pun akhirnya meminta maaf. Dilansir The Guardian, Jumat (12/4/2024). Sunak meminta maaf sembari mengaku telah mengenakan sepatu itu selama bertahun-tahun.

    “Saya menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada komunitas Samba. Namun, dalam pembelaan saya, saya akan mengatakan bahwa saya telah memakai sepatu kets Adidas termasuk Samba – dan lainnya, sebenarnya – selama bertahun-tahun,” kata Sunak.

    Dia mengatakan bahwa sepatu Adidas Samba yang pertama merupakan hadiah dari kakaknya.

    “Sepatu pertama yang diberikan kakak saya untuk saya bertahun-tahun yang lalu – sepatu olahraga Adidas pertama saya yang menyenangkan sebagai hadiah Natal,” ujarnya.

    “Jadi saya sudah lama menjadi penggemarnya,” lanjutnya.

    (rdp/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Dihujat, PM Inggris Minta Maaf karena Pakai Sepatu Adidas Samba

    Dihujat, PM Inggris Minta Maaf karena Pakai Sepatu Adidas Samba

    Jakarta

    Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak minta maaf kepada seluruh fans sepatu Adidas Samba. Rishi Sunak dituding telah merusak kredibilitas fans sepatu produk Jerman ini.

    Dilansir The Guardian, Jumat (12/4/2024) permintaan maaf tersebut ia sampaikan setelah ia terlihat mengenakan sepatu kets berwarna abu-abu, putih, dan hitam dalam wawancara di Downing Street. Sepatu ini dipadukan dengan kemeja putih, celana chino biru tua, dan kaus kaki hitam. Sunak dinilai warganet merusak gaya pemakai Adidas Samba. Sebab, penampilan Sunak dinilai tak cocok dengan sepatu tersebut.

    Banyak warganet yang mengatakan mereka akan menjual sepatu mereka karena Sunak telah merusak penampilan semua orang. Sunak pun meminta maaf sembari mengaku telah mengenakan sepatu itu selama bertahun-tahun.

    “Saya menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada komunitas Samba. Namun, dalam pembelaan saya, saya akan mengatakan bahwa saya telah memakai sepatu kets Adidas termasuk Samba – dan lainnya, sebenarnya – selama bertahun-tahun,” kata Sunak.

    Dia mengatakan bahwa sepatu Adidas Samba yang pertama merupakan hadiah dari kakaknya.

    “Jadi saya sudah lama menjadi pemujanya,” lanjutnya.

    (rdp/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Mirip Simbol Nazi, Adidas Stop Penjualan Jersey Timnas Nomor 44

    Mirip Simbol Nazi, Adidas Stop Penjualan Jersey Timnas Nomor 44

    Jakarta

    Raksasa pakaian olahraga Jerman Adidas mengatakan hari Senin (1/4), mereka akan menghentikan penjualan online jersey tim nasional Jerman bernomor 44 karena kemiripannya dengan simbol Nazi yang dilarang di Jerman.

    Desain huruf untuk jersey 44 ramai dibahas di media sosial karena mirip dengan lambang milisi Schutzstaffel dengan singkatan SS, yang digambar mirip simbol petir.

    SS adalah organisasi paramiliter yang langsung berada di bawah Adolf Hitler dan menjadi pasukan pengaman pemimpin Nazi itu. SS membantu melakukan pembunuhan terhadap warga Yahudi selama Holocaust dan tokoh-tokoh oposisi. Tampilan publik dan penyebaran simbol SS di Jerman dilarang dan dapat dikenai tuntutan pidana.

    Desain baru angka ‘4’ sedang dikerjakan

    Juru bicara Adidas Oliver Brggen kepada kantor berita Jerman DPA mengatakan, perusahaan tidak bermaksud membuat desain mirip simbol Nazi. Adidas mengatakan, DFB dan mitranya “11Teamsport” yang terutama bertanggung jawab atas desain dan font yang digunakan pada jersey timnas Jerman.

    Brggen menegaskan bahwa “sebagai perusahaan, kami secara aktif menentang xenofobia, antisemitisme, kekerasan, dan kebencian dalam bentuk apa pun. Setiap upaya untuk mempromosikan pandangan yang memecah belah atau merendahkan bukanlah bagian dari nilai-nilai kami sebagai sebuah brand.” Adidas mengatakan, desain nomor 4 pada jersey timnas Jerman juga akan diubah.

    Sementara itu, DFB mengatakan kepada harian Jerman “Bild”, mereka sedang bekerja sama dengan “11Teamsport” untuk mengembangkan desain font nomor 4 yang baru, yang memerlukan persetujuan baru dari Persatuan Asosiasi Sepak Bola Eropa, UEFA.

    Tidak ada pemain timnas dengan nomor punggung 44

    Juru bicara pers DFB Franziska Wlle mengatakan, DFB “memberikan lisensi untuk ‘Nama dan Penomoran’ kepada ’11Teamsport’ selama enam tahun. Rekan kami di 11Teamsport telah mengembangkan tipografi mereka sendiri untuk jersey baru dan mengkoordinasikannya dengan DFB.”

    Belum ada pemain Jerman yang mengenakan nomor punggung 44, dan kaos tim Piala Eropa 2024 diberi nomor 1-23. Tetapi, Jersey timnas Jerman itu bisa dipesan secara online dengan nomor punggung berapa saja dan dengan nama personal.

    (hp/as)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ma Jianrong, Bos Tekstil Berharta Rp107, T yang Sayang Karyawan

    Ma Jianrong, Bos Tekstil Berharta Rp107, T yang Sayang Karyawan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menjadi buruh pabrik bukan berarti selamanya akan menjadi kaum jelata. Paling tidak, itulah yang bisa dilihat dari kehidupan Ma Jianrong.

    Pernah menjadi buruh pabrik tekstil di masa lalunya, ia kini menjelma menjadi seorang pengusaha sukses.

    Melansir Forbes, total kekayaan Ma Jianrong sekarang ini tembus US$6,8 miliar. Kalau dirupiahkan dengan kurs Rp15.775 per dolar AS, kekayaan itu tembus Rp107,27 triliun.

    Lalu siapa sebenarnya Ma Jianrong sehingga dia bisa setajir itu?

    Mengutip berbagai sumber, salah satunya inf.news, Ma Jianrong adalah warga negara China kelahiran Shaoxing, Zhejiang pada 1965 lalu dari seorang pekerja di perusahaan tekstil bernama Baoxing Ma.

    Tidak begitu jelas bagaimana kehidupan masa kecilnya. Yang jelas latar belakang orang tuanya sebagai pekerja di industri tekstil itulah yang akhirnya membawanya kaya raya seperti sekarang ini.

    Cerita kaya raya itu ia mulai di usia 13 tahun. Saat itu, Ma Jianrong remaja sangat benci dengan kehidupan sekolah.

    Ia karena itu memilih untuk menghentikan pendidikannya di usia 13 tahun.

    Setelah itu, Ma Jianrong muda kemudian ikut ayahnya bekerja di pabrik tekstil. Posisi ayah Ma Jianrong yang saat itu merupakan wakil direktur perusahaan tekstil di Shanghai dan juga pakar industri tekstil membuatnya mendapat kesempatan itu walaupun masih sangat muda.

    Dan di pabrik inilah Ma Jianrong mendapatkan ilmu. Idealisme kuat ayahnya terhadap syarat produk tekstil yang bagus dan berkualitas membuat Ma Jianrong banyak menimba ilmu di sektor pertekstilan.

    Di bawah idealisme dan pengaruh ayahnya itulah Ma Jianrong mendapatkan bekal berharga. Ia menguasai berbagai ilmu dan teknologi industri tekstil walaupun masih sangat ‘hijau’. Ia juga memiliki pemahaman menyeluruh terhadap aspek industri tekstil.

    Tak heran, karena penguasaan, pemahaman itu kinerja Ma Jianrong moncer. Perusahaan tempatnya bekerja karena itu langsung mengangkat dia menjadi direktur teknik di perusahaan setelah masa pengabdiannya tembus 10 tahun.

    Dengan kata lain, di usia 23 tahun, Ma Jianrong sudah menjadi direktur teknik. Dari sinilah, keuntungan selalu menghinggapi kehidupan Ma Jianrong.

    Pada 1990, ayahnya, Ma Baoxing, diangkat sebagai wakil manajer umum oleh Shenzhou Manufacturing. Ma Jianrong ikut bergabung dengan ayahnya di perusahaan itu.

    Namun sayang, saat itu, Shenzhou Manufacturing kekurangan dana dan talenta. Bisnisnya juga sangat suram.

    Bahkan perusahaan itu terlilit utang 3 juta yuan dan menghadapi kebangkrutan. Saat itulah ia kemudian mengambil alih kemudi Shenzou. 

    Ia mencoba membenahi Shenzou. Ma Jianrong pergi kemana-mana untuk mengumpulkan uang guna melunasi utang perusahaan. Setelah berhasil dan perusahaan mulai punya uang, Ma Jianrong tak langsung senang.

    Uang ia bakar untuk mengundang guru berpengalaman ke pabrik supaya bisa melatih karyawan.

    Kemudian, Ma Jianrong berkeliling, memeriksa pasar, dan akhirnya menemukan solusi. Ia menyarankan agar ayahnya mencari produk yang dihasilkan pabrik tersebut di pasar kelas menengah hingga atas dan menjual pakaian ke Jepang.

    Upaya itu membuahkan hasil. Dengan upaya tak henti-hentinya dari Ma Jianrong, perusahaan melunasi seluruh utang luar negerinya dua tahun kemudian dan secara bertahap mulai beroperasi secara normal lagi.

    Pada tahun 1992, Ma Jianrong pergi ke Jepang untuk mengunjungi pelanggan atas nama perusahaan. Selama percakapan, klien berbicara tentang perubahan warna pakaian.

    Ma Jianrong kecewa dengan keluhan itu. Karenanya setelah kembali ke kantor, dia meminta perusahaan tersebut untuk menghancurkan semua pakaian yang diproduksi.

    Selanjutnya, ia menerapkan kontrol kualitas produk secara ketat. Ia juga mencari cara agar masalah pemudaran pakaian bisa diatasi.

    Upayanya sukses. Kualitas produk perusahaan berhasil ditingkatkan. Produk tekstil perusahaannya berhasil memenangkan hati banyak pelanggan.

    Termasuk, dari Uniqlo. Saat itu Japan Uniqlo mau memesan 450 ribu baju. Pesanan tak disia-siakan Ma Jianrong.

    Meski hanya diberi 20 hari untuk memenuhi pesanan, Ma Jianrong bersama para pekerjanya bahu-membahu menyelesaikan pesanan tersebut dan sukses.

    Keberhasilan ini telah membuat Shenzhou International mendapatkan reputasi yang baik. Karena keberhasilan itu, Uniqlo meningkatkan kerja samanya.

    Shenzhou International juga menjadi pendiri Uniqlo. Di bawah manajemen Ma Jianrong, perusahaan ini telah memperoleh keuntungan dan menghasilkan banyak uang.

    Banjir pesanan sempat membuat perusahaannya kewalahan. Pada 1998, Ma Jianrong menginvestasikan 2,8 juta yuan untuk mengatasi masalah itu.

    Ia membeli sejumlah mesin dari Italia. Lagi-lagi upayanya berhasil. Namun, keberhasilan tak membuatnya lekas berbangga diri. Ia terus mencoba mengembangkan Shenzhou.

    Pada 2005, Shenzhou Internasional berhasil go public. Ma Jianrong mengumpulkan lebih dari 900 juta dolar Hong Kong dari aksi korporasi itu.

    Ia investasikan semua dana yang didapat untuk melengkapi mesin perusahaan. Ia mengganti mesin pewarna dan alat tenun yang canggih.

    Meskipun keputusan itu dalam jangka pendek mahal, ia yakin bisa mendatangkan keuntungan besar.

    Setelah peralatan ditingkatkan, kapasitas produksi perusahaan melesat. Terkadang pesanan 2 juta dapat diselesaikan dengan sukses dalam waktu setengah bulan, lebih cepat dari yang bisa dilakukan perusahaan lain.

    Lanjut ke halaman berikut…

    Pelan tapi pasti, Shenzhou International terus membesar. Pada 2019, ia berhasil membawa Shenzou Internasional menjadi raja ritel pakaian dalam negeri China bernilai US$7,8 miliar.

    Shenzhou berhasil menjadi produsen pakaian terintegrasi vertikal terbesar di China. Banyak merek terkenal internasional seperti Nike, Adidas, Uniqlo, Puma dan lain sebagainya produksinya dihasilkan oleh Shenzhou.

    Ma Jianrong mengatakan kesuksesan itu tak terlepas dari reputasi yang dibangunnya di perusahaan.

    “Semuanya kesuksesan dimulai dari awal. Pada saat itu, banyak barang luar negeri diproduksi, dan banyak pakaian yang tidak memenuhi syarat dibakar. Pada 1995, perusahaan tersebut telah mendapatkan reputasi karena langkah perbaikan ini,” kenangnya seperti dikutip dari sjfzxm.com.

    Kini, berkat kerja keras Ma Jianrong, setiap 24 jam, Shenzhou berhasil memproduksi 1,5 juta pakaian dan 600 ton kain dari lini produksinya.

    Ma Jianrong mengatakan Shenzhou sudah memiliki hidup dan jiwa.

    “Dan bagi perusahaan pakaian, waktu adalah kehidupan dan waktu pengiriman adalah jiwa. Di Piala Dunia sepak bola 2018, para penggemar sepak bola Prancis membutuhkan kostum tim Prancis untuk merayakannya. Shenzhou International mengirim puluhan ribu fans ke Shanghai, Nike dalam 16 jam, dan kemudian mereka terbang ke Prancis untuk mengejar tim Prancis,” katanya.

    Meskipun sudah kaya raya, Ma Jianrong cukup bersahaja. 

    Kesahajaan ia tunjukkan dengan memperhatikan nasib dan kenyamanan para pekerjanya. Salah satu perhatian ia berikan dengan memasang AC di lingkungan kerja pabrik tekstilnya.

    Ma Jianrong juga tidak segan-segan mengeluarkan 100 juta yuan untuk membangun dapur pusat perusahaan agar 40 ribu karyawannya makan lebih enak. Selain itu, untuk membantu karyawan yang tidak bisa pulang karena tidak dapat membeli tiket untuk merayakan Festival Musim Semi, ia akan menyewakan mobil khusus.

    Perhatian yang paling penting dan pasti dirindukan seluruh karyawan dari setiap perusahaan tempat mereka bekerja adalah gaji. Ia berani memberi karyawannya gaji yang lebih tinggi daripada perusahaan lain.

    [Gambas:Photo CNN]

    Tak hanya gaji, ia juga memberi mereka perlakuan yang baik ke karyawan dengan memberikan banyak tunjangan. Hal ini sangat memikat hati para karyawan.

    Tak heran karyawan loyal ke perusahaannya. Ini diketahui dari setiap Festival Musim Semi. Ketika perayaan selesai biasanya di situ terjadi pergantian karyawan karena banyak yang keluar demi mencari peruntungan lain.

    Tapi itu tak terjadi di Shenzhou. Jumlah karyawan yang keluar hanya 5 persen dari total pekerja. Jumlah itu jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan perusahaan lain. 

    Kebijakan Ma Jianrong itu juga membuat perselisihan antara buruh dengan perusahaan minim.

    Ma Jianrong bercerita memang terobsesi untuk menjalankan pabriknya dengan baik sepanjang hidupnya. Ia percaya perhatian besar ke karyawan akan menimbulkan ikatan emosional besar pada perusahaan yang pada ujungnya bisa membuat kinerjanya semakin baik.