Jalan tersebut dibuka dua arah karena tebing yang longsor sudah dipasang batu beronjong, setelah sebelumnya terdampak longsor akibat hujan deras…
Pekanbaru (ANTARA) – Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Riau Yohanes Tulak Todingrara mengatakan pihaknya sudah membuka dua arah jalan lintas Riau-Sumbar di Km 106-107 Desa Tanjung Alai, Kampar, sehingga arus lalu lintas kendaraan kembali normal.
“Jalan tersebut dibuka dua arah karena tebing yang longsor sudah dipasang batu beronjong, setelah sebelumnya terdampak longsor akibat hujan deras melanda daerah itu beberapa hari terakhir,” kata Yohanes, di Pekanbaru, Senin.
Menurut dia, kendati lalu lintas sudah dibuka dua arah, pihaknya masih menyelesaikan beberapa pekerjaan seperti memperbaiki fondasi jalan yang masih labil, yang harus tuntas sebelum jalan diaspal.
Dengan demikian, katanya lagi, penyelesaian pekerjaan perbaikan fondasi tersebut tidak mengganggu arus lalu lintas dan arus lalu lintas jalan sudah normal kembali.
“Untuk sistem buka tutup jalan masih berlaku di dekat gerbang perbatasan Riau-Sumbar saja. Sebab di perbatasan tersebut jalan yang sebelumnya rusak baru saja dicor, sehingga belum bisa dilalui dua arah. Target kami pada 17 Januari 2025, sudah bisa dilewati kendaraan dua arah,” katanya pula.
Berkaitan itu, Forecaster on duty Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Gita Dewi S mengatakan potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang perlu diwaspadai, terutama di wilayah Kepulauan Meranti, Indragiri Hulu, dan Bengkalis.
“Warga diimbau untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap potensi bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung,” katanya.
Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, pagi ini kondisi langit di Riau umumnya cerah berawan. Malam hari cuaca diprediksi berawan dengan potensi hujan lokal.
Suhu udara hari ini berkisar antara 22,0-32,0 derajat Celsius, dengan kelembapan udara mencapai 60-99 persen. Angin berembus dari arah tenggara-barat daya dengan kecepatan 10-30 km/jam. Prakiraan tinggi gelombang di wilayah perairan Provinsi Riau berkisar antara 0,50-1,25 meter dalam kategori tenang.
Hujan lebat yang terus-menerus dapat menyebabkan sejumlah dampak negatif, seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air di sejumlah titik. Kondisi ini tentu saja dapat mengganggu aktivitas masyarakat dan menimbulkan kerugian materi.
“BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada menghadapi kondisi cuaca ekstrem. “Kami akan terus memantau perkembangan cuaca dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat,” demikian Gita.
Pewarta: Frislidia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025