Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) resmi membuka posko Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 yang akan bertugas selama 20 hari dimulai pada hari ini, Kamis (19/12/2024) hingga tanggal 7 Januari 2025 mendatang.
BPH Migas sendiri, ditunjuk oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Posko Nataru 2024/2025 untuk sektor ESDM. Posko ini bertugas untuk melakukan koordinasi pengawasan, penyediaan, pendistribusian bahan bakar minyak (BBM), gas, listrik, serta antisipasi kebencanaan geologi untuk mengamankan momen Nataru 2024/2025.
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, posko nasional Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 secara resmi dimulai,” ujar Erika dalam Konferensi Pers Pembukaan Posko Nataru 2024/2025, di Kantor BPH Migas, Jakarta, Kamis (19/12/2024).
Erika mengungkapkan, bahwa pihaknya bekerja sama dengan berbagai Kementerian hingga badan usaha di sektor ESDM untuk mengamankan pasokan selama Nataru 2024/2025 berlangsung.
“Sinergitas ini tentu bukan hanya internal anggota Posko, tapi juga termasuk sinergitas dengan stakeholder lainnya, terkait dengan adanya rute-rute yang dilakukan pembatasan ataupun titik-titik kemacetan. Kemudian Kementerian Perhubungan, baik perhubungan darat, laut, dan udara, terkait dengan peningkatan aktivitas pergerakan orang dengan transportasi umum maupun dengan kendaraan pribadi,” jelasnya.
Migas
Khusus untuk sektor minyak dan gas bumi (migas), Erika menyebutkan pihaknya bersama dengan PT Pertamina (Persero) telah menyiagakan fasilitas berupa 115 terminal BBM, 7.786 SPBU, 414 SPBUN, 55 SPBG, 6.802 Pertashop, 357 Agen Minyak Tanah, dan 71 DPPU, hingga tambahan fasilitas di wilayah-wilayah dengan permintaan yang tinggi.
“Secara umum kondisi ketahanan stok BBM aman, baik gasoline, gasoil, kerosin maupun avtur, dengan ketahanan stok di angka antara 18 sampai 20 hari,” ungkapnya.
Erika memproyeksikan bahwa penyaluran BBM selama Nataru 2024/2025 di Indonesia akan mengalami peningkatan. Misalnya, pada jenis BBM bensin akan meningkat konsumsinya sebesar 5%, konsumsi BBM untuk penerbangan (avtur) meningkat 6,9%. Sedangkan, untuk jenis solar diproyeksi konsumsinya akan menurun sebesar 3,3%.
Selain BBM, Erika menyebutkan pihaknya juga menyiagakan sebanyak 32 terminal LPG, 740 SPPBE, dan 6.478 Agen LPG.
“Prognosa ketahanan stok LPG nasional dalam kondisi aman dengan coverage day LPG rata-rata 17,12 hari. Kondisi stok LPG dipertahankan tetap stabil selama periode Natal dan Tahun Baru, serta menyiapkan agen dan pangkalan LPG siaga 24 jam, khususnya di wilayah dengan demand tinggi,” paparnya.
Sedangkan untuk gas bumi, lanjut Erika, pihaknya memproyeksikan kebutuhan masyarakat akan meningkat mencapai 853 BBTUD kepada 3.265 pelanggan komersial dan industri, 2.508 pelanggan kecil, 810.000 pelanggan rumah tangga jargas.
“Serta pelanggan power termasuk PLN Group dengan mengoptimalkan jaringan dan infrastruktur gas bumi lebih dari 32.000 km jaringan pipa gas, 13 SPBG, 3 MRU, dan 3 LNG terminal yang dikelola oleh PGN dalam kondisi andal dan aman,” jelasnya.
Kelistrikan
Selain sektor migas, Erika memastikan ketersediaan listrik selama momen Nataru 2024/2025. Dia memastikan sistem kelistrikan Jawa-Bali, Sumatera, Kalimantan, dan sebagian besar Indonesia Timur pada periode Nataru dalam kondisi aman.
“Ditjen Ketenagalistrikan dan PT PLN Persero meningkatkan kesiagaan semua unit kerja untuk menjaga keandalan dan kualitas pasokan listrik dengan menyiapkan prosedur operasi periode siaga Natal 2024 dan Tahun Baru 2025,” katanya.
Kebencanaan
Selain pasokan energi, BPH Migas juga melakukan penyiagaan sektor kebencanaan khususnya pada wilayah rawan bencana dan titik ramai pengunjung di lokasi wisata.
“Daerah wisata yang menjadi destinasi masyarakat, jalur lintas utama maupun logistik serta wilayah rawan kemacetan maupun rawan bencana,” tambahnya.
Lebih lanjut, Erika menyebutkan pihaknya juga sudah membentuk tim tanggap darurat untuk respon cepat potensi kebencanaan yang siaga selama 24 jam.
“Telah dibentuk juga tim tanggap darurat bencana geologi yang akan merespon dengan cepat setiap bencana yang terjadi dan siaga dalam waktu 24 jam. Dan juga meningkatkan pemantauan gunung api secara cermat di beberapa gunung api aktif,” tandasnya.
(pgr/pgr)