Bos Raminten Hamzah Sulaiman Idap Sakit Gula sebelum Tutup Usia, Sempat Dirawat di RS sejak Senin – Halaman all

Bos Raminten Hamzah Sulaiman Idap Sakit Gula sebelum Tutup Usia, Sempat Dirawat di RS sejak Senin – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Bos kuliner House of Raminten dan Hamzah Batik, Hamzah Sulaiman, meninggal dunia pada usia 75 tahun, Rabu (23/4/2025) sekira pukul 22.34 WIB di RSUP Dr Sardjito.

Tim Pengembangan Hamzah Batik, Parjirono Wijoyo, menuturkan sebelum meninggal dunia, Hamzah sempat mengidap sakit gula dan sakit karena faktor usia.

Dia juga mengungkapkan Hamzah dirawat di RSUP Dr Sardjito sejak Senin (21/4/2025) sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.

Parjirono mengatakan jenazah Hamzah akan disemayamkan di rumah duka Perkumpulan Urusan Kematian Jogjakarta (PUKJ), Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, hingga Sabtu (26/4/2025). Adapun jenazah Hamzah akan dikremasi.

“Rencananya, saat ini sampai besok Sabtu (26/4/2025) disemayamkan di rumah duka PUKJ. Lalu, Sabtu nanti ada prosesi kremasi,” katanya pada Kamis (24/4/2025), dikutip dari Tribun Jogja.

Parjirono pun mewakili keluarga meminta maaf dan memohon kepada masyarakat jika Hamzah memiliki kesalahan semasa hidupnya.

“Segenap keluarga besar Hamzah Batik dan Mirota Grup, kami turut berduka atas kepergian beliau. Bagi kami, sosok beliau adalah sebagai pelestari budaya yang berjuang menjaga tradisi budaya,” tuturnya. 

Di sisi lain, karyawan Hamzah Batik, Listiani (54), mengaku terpukul atas meninggalnya Hamzah.

Ia pun berkali-kali menetaskan air mata saat prosesi pengiriman doa arwah Hamzah Sulaiman. 

“Yang jelas, saya dan rekan-rekan sangat terpukul sekali karena Pak Hamzah kayak bapak sendiri. Orangnya kalau sama karyawan sangat mengayomi,” ucapnya.

Ia pun mengenang sosok Hamzah merupakan pemimpin paling baik yang pernah ditemui.

Selain itu, Listiani juga menilai bahwa Hamzah Sulaiman memiliki jiwa sosial yang tinggi.

“Tapi memang, semenjak sakit, beliau jarang ke toko. Saya juga sudah jarang ketemu bilau karena saya sekarang kerja di bagian kantor, kalau dulu pas kerja di toko ya sering ketemu beliau,” tandas Listiani.

Hamzah Sulaiman merupakan sosok kelahiran 7 Januari 1950.

Ia merupakan anak bungsu dari pendiri grup Mirota yaitu Hendro Sutikno (Tan Kiem Tik) dan Tini Yunianti (Nyoo Tien Nio).

Hamzah merupakan lulusan jurusan Bahasa Inggris Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta.

Setelah lulus, dia lalu sempat bekerja sebagai pelayan di kapal pesiar pada tahun 1970 dan sempat bekerja di Amerika Serikat (AS).

Namun, lantaran sang ayah sakit, Hamzah kembali ke Indonesia.

Setiba di Yogyakarta, Hamzah lalu mengambil alih grup Mirota yang dikelola bersama saudara-saudaranya.

Lantas, sekitar tahun 1976, dirinya mengembangkan usaha keluarganya itu dengan mendirikan toko batik bernama Mirota Batik.

Namun, nasib malang menimpa bisnis Hamzah tersebut karena pada tahun 2004, toko batiknya tersebut terbakar.

Tak patah arang, Hamzah membangun kembali toko batiknya tersebut dan mengganti nama menjadi Hamzah Batik.

Kini, toko batiknya itu menjadi pusat oleh-oleh fesyen khas Yogyakarta yang menjadi destinasi wisatawan.

Hamzah pun mengembangkan bisnisnya dengan mendirikan restoran bernama The House of Raminten pada tahun 2008.

Dia memasukkan budaya Jawa dalam restorannya tersebut.

Dikutip dari laman House of Raminten, nama Raminten ternyata diambil dari peran Hamzah dalam acara komedi situasi di salah satu stasiun televisi swasta lokal di Yogyakarta.

Dalam acara komedi tersebut, dia berperan sebagai sosok perempuan Jawa yang lengkap dengan busana Jawa seperti berkebaya dan mengenakan konde.

Hal itu dibuktikannya tidak hanya dari ornamen restorannya saja, tetapi lewat kuliner yang disajikan seperti nasi kucing.

Bahkan, House of Raminten sudah menjadi ikon kuliner di Yogyakarta dan menjadi destinasi favorit bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Pelajar tersebut.

Dedikasinya melestarikan budaya Jawa melalui seni dan kuliner membuat Hamzah menerima gelar kehormatan dari Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X pada tahun 2014 lalu.

Adapun gelar Hamzah adalah Kanjeng Mas Tumenggung (KMT) Tanoyo Hamiji Nindyo.

Gelar yang diraihnya ini juga sekaligus sebagai wujud pengangkatannya sebagai Abdi Dalem Kraton.

Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jogja dengan judul Pemilik Raminten Hamzah Sulaiman Tutup Usia, Sempat Sakit Gula dan Dirawat di Rumah Sakit”

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo) (TribunJogja.com/Neti Istimewa Rukmana)