Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Bombardir Israel Makin Asal-asalan, 61 Persen Rumah Warga Gaza Hancur

Bombardir Israel Makin Asal-asalan, 61 Persen Rumah Warga Gaza Hancur

Jakarta, CNN Indonesia

Serangan Israel terhadap Palestina semakin sembarangan sehingga menyebabkan 61 persen rumah dan permukiman sipil di Jalur Gaza hancur.

Catatan itu diungkapkan kelompok perlawanan Hamas yang menyusuri wilayah Gaza sejak serangan 7 Oktober lalu.

Serangan Israel itu juga disebut telah menjatuhkan 50 ribu ton bahan peledak yang menghancurkan berbagai bangunan di Gaza.

“Selama agresi terhadap Gaza, pesawat Israel telah menjatuhkan lebih dari 50.000 ton bahan peledak ke rumah warga sipil, ruma sakit, sekolah, dan institusi sipil,” ungkap Hamas, seperti diberitakan CNN pada Selasa (5/12).

Hamas mencatat total bangunan yang terkena dampak serangan Israel setidaknya mencapai 305.000 unit. Dari total tersebut, 52.000 unit hancur total dan 253.000 unit rusak sebagian.

Kerusakan juga dialami gedung-gedung pemerintahan hingga fasilitas pendidikan. Terdapat setidaknya 121 gedung pemerintah dan 69 sekolah yang rusak dan tidak berfungsi sama sekali, sementara 275 sekolah lainnya rusak sebagian.

Imbas kerusakan itu, Hamas menuntut 1.000 unit truk bantuan harian segera disalurkan ke Gaza. Wilayah itu juga disebut membutuhkan satu juta liter bahan bakar untuk membangun kembali fasilitas vital yang hancur akibat serangan Israel.

Sementara itu, agresi Israel terhadap Palestina masih bergulir sejak 7 Oktober. Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan sekitar 16 ribu warga Palestina tewas akibat agresi brutal Israel dalam periode yang sama.

Sekitar 70 persen korban tewas ini merupakan anak-anak dan perempuan. Jumlah korban tewas akibat agresi militer Israel ke Palestina bahkan telah melebihi jumlah korban meninggal invasi Rusia ke Ukraina yang berlangsung sejak Februari 2022 lalu.

Agresi itu juga terus berlanjut meski sempat terjadi gencatan senjata antara Israel dan kelompok perlawanan di Palestina, Hamas.

(bac/bac)

[Gambas:Video CNN]