Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Bocoran Dividen, Calon Kuat Pergantian Direksi, Buyback Saham, dan Agenda Lengkapnya

Bocoran Dividen, Calon Kuat Pergantian Direksi, Buyback Saham, dan Agenda Lengkapnya

PIKIRAN RAKYAT – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu, 26 Maret 2025. Acara yang akan berlangsung di Lantai 6 Menara BNI, Jakarta ini diprediksi menjadi salah satu RUPS paling dinanti tahun ini.

Beberapa agenda krusial sudah mulai bocor ke publik, termasuk rencana pembagian dividen yang lebih besar, pergantian susunan direksi, hingga program pembelian kembali saham (buyback). Berikut ulasan lengkapnya.

Kinerja Positif dan Rencana Kenaikan Dividen

Sepanjang tahun 2024, BNI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp21,46 triliun, tumbuh 2,63% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp20,91 triliun.

Berdasarkan performa tersebut, manajemen BNI berencana meningkatkan rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio/DPR) ke kisaran 60-65%, lebih tinggi dari tahun lalu yang sebesar 50%.

Jika rencana ini disetujui dalam RUPST, BNI berpotensi membagikan dividen tunai sebesar Rp12,88 triliun hingga Rp13,95 triliun. Ini artinya, pemegang saham berpeluang menerima dividen yang lebih besar dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp 280,49 per lembar saham.

Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini menegaskan bahwa rencana kenaikan dividen ini tetap mempertimbangkan kekuatan modal perseroan. Per akhir 2024, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) BNI berada di level 21,4%.

“Kami yakin permodalan BNI masih cukup kuat untuk mendukung pertumbuhan di masa mendatang,” ucapnya.

Perubahan Susunan Direksi: Siapa Calon Dirut Baru?

Salah satu agenda yang paling menarik perhatian dalam RUPST BNI 2025 adalah pembahasan perubahan susunan pengurus perseroan. Posisi Direktur Utama (Dirut) menjadi sorotan, mengingat masa jabatan Royke Tumilaar akan berakhir.

Beberapa nama mulai santer disebut-sebut sebagai kandidat kuat, meskipun hingga kini manajemen masih menutup rapat nama-nama tersebut. Salah satu nama yang muncul dan digadang-gadang menjadi kandidat kuat pengganti Royke Tumilaar adalah Putrama Wahju Setywan.

Putrama Wahju Setyawan merupakan bankir karier di BNI yang sebelumnya menjabat sebagai direktur pada 2020, bersamaan dengan penunjukan Royke. Setelah sempat menjabat sebagai Direktur Utama PT Jaminan Kredit Indonesia (2020-2022), dia kembali ke BNI pada 2022 dan pada Maret 2024 dipercaya menjadi Wakil Direktur Utama BNI.

Seorang eksekutif di BNI menyebut bahwa Putrama Wahju Setyawan berpeluang besar untuk menggantikan Royke Tumilaar.

Selain Royke Tumilaar, tiga direksi lainnya juga akan menyelesaikan masa jabatannya dalam RUPST kali ini. Mereka adalah Novita Widya Anggraini, David Pirzada, dan Ronny Venir. Novita dan David sebelumnya berasal dari Bank Mandiri dan bergabung dengan BNI saat kepemimpinan Royke, sementara Ronny merupakan bankir karier di BNI.

Buyback Saham: Strategi Menghadapi Tekanan Pasar

Selain dividen dan perubahan direksi, BNI juga akan membahas rencana pembelian kembali saham (buyback). BNI sebelumnya sudah menaikkan nilai buyback menjadi maksimal Rp1,5 triliun atau setara 10% dari total modal disetor.

Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo menjelaskan bahwa buyback ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga saham di tengah tekanan pasar. Tekanan ini terutama dirasakan setelah hasil pemilu AS pada November 2024 yang memberikan dampak negatif pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Selain itu, kekhawatiran investor atas ketidakstabilan geopolitik dan pelemahan kurs juga menekan saham BBNI.

“Langkah buyback diharapkan bisa memberi sinyal positif kepada pasar bahwa manajemen optimis dengan fundamental dan prospek jangka panjang BNI,” ujar Okki Rushartomo.

Agenda Lengkap RUPST BNI 2025

Berikut daftar lengkap agenda RUPST BNI yang akan digelar pada 26 Maret 2025:

Persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan konsolidasian tahun buku 2024. Persetujuan laporan tugas pengawasan dewan komisaris. Persetujuan penggunaan laba bersih tahun buku 2024, termasuk pembagian dividen. Penetapan gaji/honorarium, fasilitas, tunjangan, dan insentif jangka panjang direksi dan dewan komisaris. Penunjukan akuntan publik untuk audit laporan keuangan tahun buku 2025. Persetujuan rencana pembelian kembali saham (buyback) dan pengelolaan saham treasuri. Perubahan anggaran dasar perseroan. Perubahan susunan pengurus perseroan.

RUPS BNI 2025 diprediksi akan menjadi ajang penting yang menentukan arah masa depan bank pelat merah ini. Kenaikan dividen yang lebih besar, isu pergantian Direktur Utama, serta strategi buyback saham akan menjadi sorotan utama.***

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

Merangkum Semua Peristiwa