BMKG Peringatkan! Tsunami 15 Meter Bisa Terjang Purworejo dalam 30 Menit Yogyakarta 27 September 2025

BMKG Peringatkan! Tsunami 15 Meter Bisa Terjang Purworejo dalam 30 Menit
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        27 September 2025

BMKG Peringatkan! Tsunami 15 Meter Bisa Terjang Purworejo dalam 30 Menit
Tim Redaksi
PURWOREJO, KOMPAS.com –
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bahwa Kabupaten Purworejo di Jawa Tengah rentan terhadap gempa bumi dan tsunami.
Bahkan, simulasi menunjukkan potensi tsunami bisa mencapai 10-15 meter dan mampu menerjang pesisir Purworejo hanya dalam waktu 30 menit setelah gempa.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG RI, Daryono, mengatakan, kondisi ini harus disikapi dengan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat. Salah satunya dengan membangun bangunan yang kokoh.
“Purworejo berhadapan langsung dengan zona megathrust di selatan Jawa yang berpotensi menghasilkan gempa maksimum magnitudo 9,1. Jika itu terjadi, guncangan bisa mencapai skala VII–VIII MMI dengan tsunami setinggi 10–15 meter di pesisir Patutrejo, hanya 30 menit setelah gempa,” ujar Daryono dalam sambutannya di Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami (SLG) di Purworejo, Sabtu (27/9/2025).
Kegiatan SLG yang digelar di Aula Kecamatan Grabag itu diikuti oleh 55 peserta dari berbagai elemen masyarakat, BPBD, hingga stakeholder terkait.
Acara diisi dengan paparan materi, latihan evakuasi, hingga simulasi penyusunan rekomendasi penanggulangan bencana.
Bupati Purworejo, Yuli Hastuti, melalui Kepala Pelaksana BPBD Purworejo, Wasit Diono, menyampaikan apresiasi atas dukungan BMKG.
Dia menilai dukungan ini dapat meminimalkan risiko bencana di pesisir selatan Purworejo.
“Kami sangat berterima kasih, karena SLG ini membantu meningkatkan kapasitas pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi potensi gempa bumi dan tsunami. Pengetahuan ini harus diteruskan ke keluarga dan lingkungan sekitar,” ungkapnya.
Sementara itu, anggota Komisi V DPR RI, Sofwan Dedy Ardyanto, menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam upaya mitigasi.
“Gempa dan tsunami tidak bisa diprediksi. Namun, risiko bisa ditekan dengan mitigasi. Kami berharap masyarakat semakin paham langkah evakuasi agar korban jiwa dapat diminimalisir,” katanya saat membuka kegiatan SLG Purworejo.
Ketua Panitia sekaligus Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara, Hery Susanto Wibowo, menyebut kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi bagian dari pembangunan budaya sadar bencana.
“Besar harapan kami, ilmu dari SLG ini bisa ditularkan. Mitigasi hanya efektif jika dilakukan bersama,” tuturnya.
BMKG menegaskan, meski bencana tidak bisa dihindari, upaya mitigasi dan kesiapsiagaan dapat menjadi kunci menuju cita-cita besar, yaitu 
zero victims
saat gempa dan tsunami benar-benar terjadi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.