Jakarta, Beritasatu.com – Bitget berencana memangkas pasokan BGB hingga 40%, mengurangi total pasokan yang tersedia menjadi 1,2 miliar token. CEO Bitget Gracy Chen mengatakan mulai tahun 2025, proses pembakaran akan dilakukan secara bertahap setiap kuartal, dengan mengalokasikan 20% dari keuntungan platform Bitget dan Bitget Wallet untuk membeli kembali serta membakar token BGB.
“Aktivitas ini akan dicatat secara on-chain untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas kepada komunitas,” kata Gracy saat memperkenalkan whitepaper terbaru untuk token BGB miliknya, Jumat (3/1/2025).
Selain itu, Bitget juga telah menggabungkan token BWB milik Bitget Wallet dengan BGB untuk memperkuat kegunaan BGB, khususnya dalam menghadapi dinamika pasar pada 2025. Melalui penggabungan ini, fungsi BGB akan berkembang dari hanya mendukung ekosistem platform tersentralisasi menjadi mencakup platform terdesentralisasi, sehingga penggunaannya menjadi lebih luas.
Chen menyebut langkah pembakaran token senilai US$ 5 miliar ini merupakan bagian dari strategi untuk memperkuat posisi BGB sebagai alat transaksi bernilai tinggi. “Tahap selanjutnya adalah memperluas utilitas BGB di ekosistem on-chain, mengintegrasikannya ke berbagai aplikasi terdesentralisasi (dapps), dan menjadikannya lebih mudah diakses oleh masyarakat luas. Kami ingin menjadikan BGB relevan dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Sepanjang 2024, BGB menunjukkan kinerja luar biasa dengan kapitalisasi pasar yang melonjak lebih dari 1.000% dan mengalami pertumbuhan nilai hingga 100 kali lipat sejak pertama kali diluncurkan. Keberhasilan ini didorong oleh kegunaan token yang teruji serta inovasi ekosistem yang terus berkembang.
