Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Menjelang penutupan tahun 2024, harga Bitcoin terus mencatatkan lonjakan menyentuh level tertinggi (all time high/ATH) hingga Bitcoin kini memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan emas.
Mengutip dari laporan Decrypt, selama 24 jam terakhir Bitcoin dilaporkan naik sebesar 2,46 persen, melesat ke level 107.161 dolar AS per koin, mencapai level yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sidney Powell, CEO dan salah satu pendiri pasar modal institusional Maple Finance, menyebut harga satu Bitcoin sekarang dapat ditukarkan dengan 37 ons atau sekitar 1.048 gram emas.
Sebuah perusahaan perdagangan aset digital yang berbasis di Singapura, QCP Capital, yang menyebut lonjakan Bitcoin membuat status aset kripto ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan nilai emas digital.
Jika dilihat dari volatilitasnya, Bitcoin memiliki keunggulan karena kode Bitcoin membatasi suplai maksimum hingga 21 juta token.
Ini berbeda dengan produksi penambangan emas yang bisa dilakukan terus menerus.
Keunggulan itu yang membuat Bitcoin menawarkan potensi keuntungan yang lebih tinggi meskipun ada perubahan harga yang lebih signifikan, dengan volatilitas mendekati 50 Persen.
Berbanding terbalik dengan Bitcoin, Volatilitas emas justru jauh lebih rendah, hanya sekitar 20 persen per tahun.
Lonjakan Bitcoin terjadi menyusul kemenangan Donald Trump dalam bursa pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).
Harga bitcoin telah melonjak lebih dari 50 persen sejak pemilu pada 5 November 2024, hingga nilai total pasar mata uang kripto telah meningkat hampir dua kali lipat sepanjang tahun ini mencapai rekor lebih dari 3,8 triliun dollar AS.
Kendati koin ini dimulai sebagai aset untuk memfasilitasi pembayaran Peer-to-Peer, namun BTC terus berkembang menjadi lindung nilai yang sah terhadap inflasi.
Terlebih Bitcoin memiliki sifat yang terdesentralisasi, memberikan kebebasan dan kontrol penuh kepada pengguna atas kekayaan mereka.
Kelebihan ini yang membuat Bitcoin dilirik sebagai alat investasi yang menarik, terutama dalam menghadapi resesi ekonomi, inflasi dan devaluasi mata uang fiat.
Lonjakan harga Bitcoin diprediksi akan terus terjadi hingga tahun depan.
Peter Brandt, seorang pedagang komoditas kawakan, yakin bahwa BTC dapat melipatgandakan valuasinya terhadap emas, naik hingga 89 ons per BTC.
Meski Bitcoin mencatatkan lonjakan tajam, namun para analis memperingatkan investor agar berhati-hati lantaran Bitcoin tidak memiliki regulasi yang mengikat.
Hal ini dikhawatirkan bakal menjadi faktor yang dapat menghambat adopsinya Bitcoin sebagai alat investasi jangka panjang yang stabil.