TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wali Kota Depok Supian Suri secara resmi membuka Bimbingan Manasik Haji Tingkat Kota Depok Tahun 1446 Hijriah (H) /2024 M di Masjid Jami’ Baitul Kamal, Balai Kota Depok, Jawa Barat pada Minggu lalu.
Namun dari acara tersebut Nampak hal yang tidak biasa saat peserta melakukan registrasi dan absensi kehadiran.
Untuk mempermudah dan memonitor seluruh jamaah, Ketua Panitia Bimbingan Manasik Haji Tingkat Kota Depok, H. Fauzan menerapkan teknologi digital untuk menginput data peserta bimbingan jamaah haji Kota Depok.
Dimana, setiap peserta yang hadir harus melakukan absensi kehadiran secara digital melalui barcode yang telah disediakan oleh panitia.
Sistem registrasi dan absensi kehadiran ini, kata Fauzan, akan secara otomatis mencatat nama, Kelurahan, Kecamatan, dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) masing-masing peserta secara otomatis saat panitia selesai menginput nomor porsi peserta.
Setelah itu, panitia akan melakukan foto yang terintegrasi oleh sistem absensi yang telah dibuat sebagai bukti kehadiran peserta di lokasi acara.
“Sebelumnya semua kita lakukan secara manual,” kata Fauzan kepada wartawan, Selasa (15/4/2025).
Fauzan yang juga Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Kota Depok ini menyakini bahwa sistem digital yang disediakan bagi peserta jamaah Haji akan mempermudah rangkaian persiapan dan penyelenggaraan Ibadah Haji.
Dimana acara manasik haji selanjutnya dilaksanakan di Tingkat kecamatan secara serempak di 11 lokasi.
Sebab, selama ini seluruh proses persiapan jamaah Haji dilakukan secara manual yang juga merepotkan peserta maupun panitia.
Maka dari itu, Fauzan meyakini melalui sistem absensi digital ini akan mempermudah seluruh proses peserta jamaah Haji maupun panitia dalam melakukan pengawasan.
“Harapannya jika sistem ini bisa diterapkan di tingkat Kecamatan, maka data absensi kehadiran peserta Manasik Haji di setiap Kecamatan dapat langsung ter-report ke tingkat Kota,” terang Fauzan.