Bibit Siklon Samudra Hindia, Biang Kerok Angin Kencang yang Melanda Lampung

Bibit Siklon Samudra Hindia, Biang Kerok Angin Kencang yang Melanda Lampung

Selain berpengaruh pada perairan, angin kencang juga dapat menghambat pembentukan awan hujan. Dalam kondisi normal, uap air yang naik ke atmosfer akan mengalami kondensasi dan membentuk awan hujan. Namun, dengan kecepatan angin yang tinggi, proses ini menjadi kurang optimal, sehingga curah hujan berkurang.

Lebih lanjut, Rudi mengingatkan bahwa angin kencang ini dapat berdampak pada sektor pertanian, terutama tanaman yang rentan seperti padi dan hortikultura. Aktivitas penerbangan juga berisiko terganggu akibat turbulensi dan crosswind yang kuat, yang dapat mempengaruhi proses lepas landas serta pendaratan pesawat.

BMKG menegaskan bahwa fenomena angin kencang yang terjadi di Lampung saat ini berbeda dengan puting beliung.

“Angin kencang kali ini bukan berasal dari awan cumulonimbus seperti puting beliung, melainkan dipicu oleh perbedaan tekanan udara yang besar antara belahan bumi utara dan selatan,” jelas Rudi.

BMKG memprediksi kondisi angin kencang ini akan berlangsung hingga awal Februari, seiring dengan pelemahan bibit siklon di Samudra Hindia. Melemahnya bibit siklon nantinya juga dapat memengaruhi pola angin dan pertumbuhan awan hujan di Lampung.