Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

BI Buka-Bukaan Soal Penyebab Rupiah Loyo ke Level Rp15.720/US$

BI Buka-Bukaan Soal Penyebab Rupiah Loyo ke Level Rp15.720/US$

Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini. Pelemahan ini didorong oleh aliran modal asing yang kabur dari pasar uang Indonesia.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka melemah 0,28% di angka Rp15.720/US$ pada hari ini, Selasa (12/11/2024). Selang enam menit sejak perdagangan dibuka, rupiah semakin anjlok 0,64% ke Rp15.775/US$.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan investor asing melakukan penjualan asing sebesar Rp1,53 triliun di seluruh pasar dan sebesar Rp1,55 triliun di pasar reguler. Di samping itu, mereka melakukan pembelian bersih sebesar Rp23,21 miliar di pasar negosiasi dan tunai. Hal ini membuat IHSG ditutup melemah pada awal pekan.

Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia Fitra Jusdiman melihat pelemahan rupiah hari ini masih kelanjutan dampak setelah kemenangan Donald Trump, sebagaimana pelemahan yang dialami oleh sebagian besar mata uang dunia lainnya.

“Jadi faktor utama pelemahan rupiah dan juga aset domestik saat ini lebih berasal dari faktor global, utamanya dari AS, di mana terjadi dana asing banyak kembali ke AS,” kata Fitra kepada CNBC Indonesia, Selasa (12/11/2024).

Namun, Fitra menegaskan jika dibandingkan mata uang regional, kinerja mata uang rupiah selama bulan November ini masih lebih baik, yaitu hanya melemah sekitar 0,46%. Jauh lebih baik dibandingkan Thai bath yang melemah 2,75% dan Malaysia ringgit yang melemah 1,18%. Dia pun memastikan sentimen domestik terkait dengan daya beli masyarakat bukan faktor dominan yang menekan rupiah.

“Faktor domestik lebih sebagai faktor menambah pelemahan untuk saat ini, bukan yang utama,” kata Fitra.

Menghadapi hal ini, dia mengungkapkan BI akan terus melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, apabila terdapat peningkatan volatilitas yang berlebihan

(haa/haa)