Liputan6.com, Banyuwangi – Pernahkah kalian membayangkan bagaimana komunikasi jarak jauh dilakukan sebelum ditemukan telepon? Nah, Di jantung Kota Banyuwangi, Jawa Timur, berdiri megah sebuah bangunan bersejarah yang menyimpan kisah panjang tentang evolusi komunikasi di Indonesia. Ya, itu adalah bangunan Kantor Pos Banyuwangi terletak di Jalan Diponegoro nomor 2 yang usianya telah mencapai satu setengah abad atau 154 tahun. Di tempat itulah banyak menyimpan segudang cerita sejarah yang menarik.
Bangunan Kantor Pos Banyuwangi berdiri pada tahun 1870. Bangunan tersebut awalnya tidak hanya berfungsi sebagai kantor pos, tetapi berfungsi sebagai sebagai kantor Telegrap. “Namun ketika Alexander Graham Bell menemukan telepon sekitar 1876, kantor Pos, Telegrap tersebut menjadi Kantor Pos, Telegrap dan Telepon atau Kantor PTT,” kata koordinator Arkeolog di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, Sabtu (30/11/2024).
Bayangkan, jauh sebelum telepon genggam menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia saat ini, kantor PTT kala itu telah menjadi pusat komunikasi yang menghubungkan Banyuwangi dengan dunia luar. Kantor PTT Banyuwangi bahkan memiliki jaringan komunikasi yang sangat luas, yaitu ada tiga negara. Banyuwangi dengan Australia, Banyuwangi dengan Singapura dan Banyuwangi dengan Inggris.
Peninggalan penting yang masih terdapat di komplek kantor PTT hingga asrama Inggrisan, ialah bukti-bukti yang menunjukkan bahwa ada kabel telegrap bawah laut yang menjadi penghubung komunikasi antara tiga negara atau Australia dengan Asia dan Eropa.
Kabel Telegraf ini dibuat oleh perusahaan Inggris British-Australian Telegraph Company. Perusahaan tersebut memasang kabel bawah tanah dari Banyuwangi ke Darwin, Australia. Proyek ini merupakan bagian dari usaha menghubungkan dunia melalui kabel pada masa itu. “Makanya kenapa di depan asrama Inggrisan itu ada lempeng penutup gorong dengan tulisan ‘Brothers Rotunda Works 3 Blackfriars Road London S.E’. Untuk rumah dinas Kepala Kantor Telegrap dulu yang saat ini menjadi klinik milik TNI di depan asrama Inggrisan,” imbuh Bayu.