Rizal berharap, dalam debat-debat selanjutnya, pasangan Seto-Rezki semakin memperkuat pemaparan visi dan misinya dengan pendekatan yang realistis dan dapat diterima publik.
“Kita berharap di debat selanjutnya Seto-Rezki bisa memaparkan lagi program yang kira-kira bisa lebih menyentuh ke masyarakat,” pungkasnya.
Diberitakan, Seto mengawali debat dengan pemaparan visi bertajuk “Harmoni Makassar Nyaman”. Visi ini sebagai solusi menyeluruh bagi masa depan kota yang lebih nyaman, aman, dan modern.
Sejumlah pertanyaan, baik dari panelis maupun paslon lain dijawab dengan lugas atas pengalamannya saat memimpin Kabupaten Sinjai periode 2018-2023. Misalnya dalam hal peningkatan Universal Health Coverage (UHC) atau cakupan kesehatan universal untuk memastikan setiap orang mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan tanpa harus membayar.
Selain itu, Seto juga memaparkan pengalamannya dalam mengurai risiko korupsi di lingkup pemerintahan. Bagi Seto, reformasi birokrasi yang efektif membutuhkan peningkatan kualitas SDM di setiap unit pemerintahan, transparansi dalam setiap proses, dan pengawasan ketat agar berjalan sesuai tujuan.
“Saya percaya, jika pemimpinnya jujur dan menjadi contoh, maka anak buahnya pasti akan mengikuti. Ini pernah saya terapkan saat menjadi Bupati Sinjai, dan hasilnya pemerintahan berjalan dengan baik, tanpa kasus korupsi,” ungkapnya.
Begitupun dengan Rezki. Mantan anggota DPRD Sulsel ini mampu menjawab dengan tenang. Misalnya tentang program iuran sampah gratis. Ia menjawab dengan jelas bahwa program penggratisan iuran sampah hanya akan diterapkan untuk keluarga berpenghasilan rendah. Sementara masyarakat lainnya tetap dikenakan biaya iuran sampah, termasuk pabrik, rumah makan dan hotel.