Berkali-kali Bangkrut, Pengusaha Roti Dea Bakery Kini Sukses Miliki Puluhan Toko

Berkali-kali Bangkrut, Pengusaha Roti Dea Bakery Kini Sukses Miliki Puluhan Toko

Dalam membuat kue dan roti, Mulyani ingin memastikan standar keamanan produk. Bahwa roti harus aman dimakan oleh anggota keluarganya sendiri sebelum dikonsumsi orang itu. Karena itu penting menjaga kebersihan selama proses pengolahan serta kualitas bahan bakunya. “Itu semua bagian dari integritas dan kejujuran, saya meyakini pengusaha atau siapapun harus punya itu,” ujarnya.

Perlahan toko rotinya ramai, mendapat respon positif dari konsumen. Mulyani pun membuka cabang di lokasi yang banyak menerima pesanan pelanggan seperti Gondanglegi, Turen, Dampit, dan sekitarnya masih di wilayah Kabupaten Malang.

Kini Dea Bakery memiliki 51 toko tersebar di berbagai daerah. Tidak hanya di Jawa Timur, ada juga di Lampung, di Pontianak, Kalimantan Barat, di Sumatera Barat dan Selatan serta Pekanbaru, Riau. Jumlah karyawannya sudah ratusan orang. “Kadang-kadang kalau mengandalkan matematika, otak kita sepertinya tidak akan sampai. Tetapi selama kita yakin, bisnis akan dimudahkan oleh tuhan,” ujar Mulyani.

Karena itu, usaha miliknya tak ragu terlibat dalam berbagai kegiatan amal. Pernah membagikan 50 ribu kotak roti ke seribu masjid pada dua tahun pertama toko berdiri. Termasuk menjadi sponsor dengan membagikan 10 ribu kotak untuk takjil buka puasa pada 2025 ini.

Seiring perkembangan jaman, Mulyani percaya bahwa toko juga harus berinovasi agar tidak tertinggal. Tidak hanya produk, tetapi juga branding toko untuk menjaga kepercayaan konsumen dan menggaet pasar baru. Termasuk tagline yang menggambarkan produk. “Jangan ragu mengikuti tren, soal itu saya percaya ke karyawan muda yang lebih paham kekinian,” ucapnya.

Mulyani menyarankan pada siapapun yang ingin mulai berbisnis agar selalu konsisten, tidak pantang menyerah. Terpenting menjaga integritas dan kejujuran, sebab kepercayaan konsumen bagian penting dalam setiap usaha atau bisnis.