Beri Alamat Fiktif, Somasi ke Pelaku Pencuri Makanan di Restoran Bibi Kelinci Gagal
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Pasangan suami istri (pasutri) berinisial ZK dan ER, yang membawa kabur 14 makanan dan minuman dari restoran Bibi Kelinci di Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Jumat (19/9/2025), diduga memberikan alamat fiktif.
Kuasa hukum restoran, Eisen Simatupang, menjelaskan bahwa alamat tersebut didapat setelah ZK kembali ke restoran sehari pasca insiden.
“Ada hari setelah kejadian di mana yang berinisial Z ini datang ke sini, lalu berbicara-berbicara, sampai pada akhirnya dia meninggalkan nama, alamat, dan nomor
handphone
,” jelas Eisen dalam konferensi pers di Bibi Kelinci, Jumat (26/9/2025).
Pihak kuasa hukum lantas mengirimkan somasi ke alamat yang ditinggalkan ZK. Namun, ketika tim hukum mendatangi lokasi, tidak ditemukan nama ZK maupun ER.
“Kepada tujuan inilah kami mengirimkan somasi. Tapi ketika tim kami berangkat ke lokasi, ternyata alamatnya tidak ada,” kata Eisen.
Menurut Eisen, warga dan perangkat RT setempat juga mengaku tidak mengenal nama dua pelaku tersebut.
“Tidak ada yang kenal yang bernama ZK. Jadi, kami menganggap ini sebagai gestur itikad buruk,” ujarnya.
Karena alamat tidak valid, surat somasi tidak sampai ke tangan pelaku. Eisen menyebut ZK juga tidak menyertakan alamat lain, termasuk tempat kerja.
“Tidak, karena alamat tersebut ditulis sendiri oleh YBS dan diberikan kepada karyawan klien kami, oleh karena itu kami tidak berupaya lain,” ucapnya.
Meski begitu, salinan digital somasi tetap dikirim melalui WhatsApp ke nomor yang ditinggalkan ZK. Namun, tidak ada tanggapan.
“Sekitar tiga hari kami kasih waktu dari somasi sampai dengan pemenuhan, ternyata reach out pun tidak. Kami kira setidaknya, dia akan kontak, nanya detail, mau teknisnya kayak gimana,“ tutur Eisen.
Karena somasi tidak digubris, pihak restoran akhirnya menempuh jalur hukum dengan melapor ke Polsek Mampang Prapatan.
Kapolsek Mampang Prapatan, Kompol S. Aba Wahid Key, membenarkan laporan tersebut.
“Kemarin pelapor sudah memberikan keterangan, ke depan kami akan klarifikasi terlapor,” kata Wahid saat dikonfirmasi, Jumat.
Hingga kini,
Kompas.com
masih berusaha menghubungi ZK melalui pesan langsung Instagram,
email
, hingga kontak sekolah musik yang dikaitkan dengannya, namun belum ada jawaban.
Tim juga mendatangi sekolah musik tersebut, tetapi baik ZK maupun ER belum terlihat kembali ke sana.
Kasus ini bermula ketika ZK dan ER datang ke restoran Bibi Kelinci. Mereka disebut tidak puas dengan pelayanan karena pesanan disajikan lebih lama dari harapan.
Pemilik restoran, Nabilah O’Brien, menjelaskan kondisi saat itu memang terjadi lonjakan pesanan.
“Ibu ini masuk ke dalam kitchen, di mana ini dilarang, memaki head kitchen saya dan mengancam mengobrak-abrik restoran saya,” ujar Nabilah dalam unggahan Instagramnya, @
nabobrien
.
Tidak hanya itu, keduanya melakukan pemukulan terhadap kepala dapur dan seorang karyawan yang sedang hamil, sebelum akhirnya meninggalkan restoran dengan membawa 11 porsi makanan dan tiga minuman tanpa membayar.
Kerugian restoran diperkirakan mencapai Rp 530.150 berdasarkan struk yang tercetak.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Beri Alamat Fiktif, Somasi ke Pelaku Pencuri Makanan di Restoran Bibi Kelinci Gagal Megapolitan 26 September 2025
/data/photo/2025/09/24/68d3c288663b0.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)