Beredar Klaim Hasil Otopsi Diplomat Kemlu di Medsos, Polisi Pastikan Hasil Resmi Belum Keluar
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com –
Polda Metro Jaya menanggapi beredarnya unggahan di media sosial yang mengklaim hasil otopsi diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP (39).
Dalam unggahan tersebut disebutkan bahwa ADP tewas bukan karena bunuh diri, melainkan akibat pembunuhan terencana dan sistematis.
Klaim tersebut viral setelah diunggah oleh akun Instagram yang menamakan diri National Security Agency of Republic Indonesia.
Menanggapi hal itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menegaskan bahwa informasi yang beredar tersebut bukanlah informasi resmi dari kepolisian.
“Yang menyampaikan itu siapa?” ujar Ade Ary saat dikonfirmasi wartawan di Polda Metro Jaya, Kamis (24/7/2025), menanggapi pertanyaan mengenai unggahan yang menyebut ADP dibunuh.
Ade Ary juga mengimbau masyarakat dan media untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
Ia menegaskan pentingnya kebijaksanaan dalam menggunakan media sosial, terutama dalam kasus sensitif seperti ini.
“Kami berpesan kepada masyarakat, mohon disampaikan ya rekan-rekan media, agar bijak bermedsos,” ujarnya.
Meskipun begitu, polisi tetap membuka ruang bagi setiap informasi yang muncul di masyarakat sebagai bahan pertimbangan dalam penyelidikan.
“Namun setiap informasi sekecil apa pun itu akan menjadi bahan pertimbangan penyelidik untuk melengkapi fakta dalam mengungkap peristiwa ini,” tambah Ade Ary.
Saat ditanya apakah unggahan Instagram tersebut tergolong hoaks, Ade Ary enggan memberikan penilaian langsung. Ia menyebut hal itu akan menjadi bagian yang turut didalami oleh penyelidik.
“Saya tidak bisa menyampaikan atau mengomentari. Yang jelas itu adalah bagian yang akan didalami nanti oleh penyelidik ya,” ucapnya.
Ade Ary menekankan bahwa penyelidikan masih berjalan dan belum semua hasil pemeriksaan selesai.
Polisi masih menunggu laporan lengkap dari berbagai tim ahli yang dilibatkan dalam otopsi dan analisis forensik kematian ADP.
“Beberapa hasil sudah ada di tangan penyelidik, beberapa belum. Nanti setelah lengkap semua akan dijelaskan semuanya,” kata Ade Ary.
Dalam pengungkapan kasus ini, Polda Metro Jaya menegaskan komitmennya pada prinsip scientific crime investigation, dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu mulai dari kedokteran forensik hingga psikologi forensik.
Polisi berkomitmen bahwa setelah seluruh hasil otopsi dan penyelidikan rampung, publik akan diberikan penjelasan terbuka dan transparan.
“Kami tidak boleh lari dari prinsip pengungkapan berbasis ilmiah. Pengumpulan fakta dan metode pembuktiannya kami pedomani betul. Kami harus rigid, harus hati-hati, agar proses ini dapat kami pertanggungjawabkan,” tegas Ade Ary.
(Reporter: Baharudin Al Farisi | Editor: Abdul Haris Maulana)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Beredar Klaim Hasil Otopsi Diplomat Kemlu di Medsos, Polisi Pastikan Hasil Resmi Belum Keluar Megapolitan 25 Juli 2025
/data/photo/2025/07/10/686fd26fe1c7d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)