Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the acf domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/xcloud.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Berduka, Menteri Ekraf Kenang Ray Sahetapy Sosok Aktor Senior Paling Populer dan Dihormati – Xcloud.id
Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Berduka, Menteri Ekraf Kenang Ray Sahetapy Sosok Aktor Senior Paling Populer dan Dihormati

Berduka, Menteri Ekraf Kenang Ray Sahetapy Sosok Aktor Senior Paling Populer dan Dihormati

TRIBUNJAKARTA.COM – Menteri  Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya turut mengucapkan belasungkawa yang mendalam atas kepergian aktor kawakan Ray Sahetapy.

Ray Sahetapy meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat pada Selasa (1/4/2025) malam.

Ray Sahetapy berpulang akibat sakit yang telah dideritanya selama dua tahun terakhir.

“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Turut berduka cita yang mendalam. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran,” kata  Menekraf Riefky dalam keterangan tertulis, Rabu (2/4/2025).

Menekraf Riefky mengenang almarhum sebagai sosok aktor senior yang mempunyai bakat luar biasa, paling populer dan dihormati di generasinya selama 40 tahun ini. 

Sosok yang sering memerankan pria kompleks dengan karakter antagonis.

“Almarhum dikenal sebagai aktor dengan nominasi terbanyak pada Festival Film Indonesia (FFI) dengan tujuh kali dinominasikan dan enam di antaranya dinominasikan dengan kategori aktor terbaik. Di kancah internasional, almarhum berkesempatan berperan dalam film Captain America: Civil War pada 2016, lalu film The Raid, Chrisye, hingga Ponirah Terpidana. Selamat jalan Bang Ray Sahetapy, semoga husnulkhatimah,” ucap Menekraf Riefky

Diketahui, Ray Sahetapy meninggal dunia pada Selasa (1/4/2025) di usia 68 tahun. 

Ray Sahetapy menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Sang anak, Raya Sahetapy mengungkap bahwa ayahnya itu sempat kritis sebelum akhirnya meninggal dunia.

“Sebenarnya ayah udah masuk rumah sakit itu dari tanggal 11 kemarin,” ujar Raya, dikutip dari YouTube Cumicumi, Rabu (2/4/2025).

“Tanggal 12 sempat drop, tapi sempat balik ke ruangan biasa, sempat membaik kondisinya.”

“Namun kemarin tiba-tiba drop lagi dan akhirnya kembali ke pangkuan Tuhan Yang Maha Esa,” paparnya.

Raya Sahetapy pun cerita jika sang ayah sudah kangen dengan mendiang putri sulungnya, Gisca Putri Sahetapy.

“Terakhir beliau udah kangen sama almarhumah kakak,” ucapnya.

Lebih lanjut, Raya mengungkap pesan almarhum kepada anak-anaknya.

Ia selalu mengingat pesan Ray Sahetapy agar tetap menjadi orang baik.

“Kalau untuk spesifik sih nggak, cuma tetap menjadi orang baik,” kata Raya.

“Tetap ngetreat semua orang itu sama, tetap berperilaku baik ke orang-orang,” sambungnya.

Adapun sebelum meninggal, Ray Sahetapy sempat mengalami komplikasi karena stroke, diabetes hingga sakit paru-paru.

Karena kondisi tersebut, Ray harus menjalani perawatan di rumah sakit sejak 3 Maret 2025.

Hal itu disampaikan adik Ray Sahetapy, Charly Sahetapy.

“Dia Komplikasi,” kata Charly Sahetapy di Rumah Duka Sentosa, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (2/4/2025).

Menurut penjelasan Charly, sang kakak sempat dirawat di rumah sakit sejak satu bulan lalu, lantaran kondisinya tidak sadarkan diri.

“Dia tanggal 3 masuk rumah sakit, saya yang bawa ke rumah sakit kemudian diperiksa sana sini emang sudah waktunya,” ungkapnya. 

Lebih lanjut, Charly menyebut, kondisi kesehatan sang kakak mulai menurun sejak 2017 silam akibat diabetes.

Kondisi tersebut, membuat Ray tidak bisa berjalan dengan normal.

“Sudah engga sadar, sebenarnya gini, Ray itu diabetes udah cukup lama sebenarnya dari 2017, kemudian mungkin kalian pernah lihat dia jalannya sudah enggak normal tidak semangat seperti dulu-dulu lagi,” jelas Charly.

Lantaran mengalami stroke pada 2023 silam, Ray harus kembali menjalani perawatan meski sebelumnya sempat membaik.

“Dia kena stroke bulan Juni-Juli tahun 2023 jadi selama itu kami berusaha rawat supaya dia bisa kembali normal, tapi sempat juga dalam proses penyembuhan,” lanjut Charly.

Lantas, kondisi Ray diperparah ketika ia didiagnosis mengalami sakit paru-paru.

Setelah menjalani rangkaian perawatan, kondisi Ray sempat membaik, namun terus menurun. (TribunJakarta.com/Tribunnews.com)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Merangkum Semua Peristiwa