Berbeda dari Tahun Sebelumnya, Perayaan Imlek di Wihara Ariya Maitreya Bondowoso Tanpa Dupa

Berbeda dari Tahun Sebelumnya, Perayaan Imlek di Wihara Ariya Maitreya Bondowoso Tanpa Dupa

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO – Malam perayaan Imlek 2025 di Wihara Ariya Maitreya, di Kelurahan Blindungan, Kabupaten Bondowoso berlangsung hikmat.

Puluhan masyarakat Tionghoa, melakukan serangkaian ibadah dengan mengenakan jubah putih. Meski sebenarnya, jubah putih itu hanya dikenakan saat sembahyang pada Buddha Maitreya.

Usai sembahyang, seluruh jamaah yang hadir berbalut baju berwarna merah.

Rangkaian ibadah sembahyang dilakukan sebanyak tiga kali dengan dipimpin oleh Pendeta Juni Hermini.

Menurut Ketua Wihara Ariya Maitreya, Tanti Yuliawati, ibadah sembahyang pertama dan ke dua dilakukan untuk mengantar tahun lama, dan menyambut tahun baru.

Kemudian, ibadah berikutnya dilakukan untuk Minokfuk pada Buddha Maitreya.

“Biasanya tiga kali sembahyang, ritualnya tiga kali,” jelasnya pada TribunJatimTimur.com pada Selasa (28/1/2025).

Namun tak seperti sembahyang pada perayaan Imlek sebelum-sebelumnya. Tahun ini, sembahyang dilakukan tanpa menggunakan dupa.

Menurut Tanti, itu disebabkan karena dupa ini seperti asap rokok yang dikhawatirkan berpengaruh pada kesehatan jamaah. Dan peraturan baru ini telah disampaikan sejak beberapa bulan terakhir, sekitar Desember 2024.

“Gendren yang memutuskan agar tak menggunakan dupa,” ujarnya.

Di Wihara Ariya Maitreya ini semua persembahan merupakan makanan tanpa daging atau vegetarian.

“Bukan dari hewani loh ya, tidak bisa masuk ke Wihara kalau hewani. Jadi kita vegetarian,” ujarnya.

Dalam tahun baru Imlek 2025 ini yang jatuh di bawah pengaruh shio ular kayu, kata Tanti, keluarga Tionghoa di Bondowoso berdoa agar kesehatan, hidup damai, dan keluarga bersatu.

“Jadi semua agama berbeda-beda tapi tetap satu jua,” pungkasnya