Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Muhammad Nurkholis
TRIBUNNEWS.COM, TUBAN – Perkelahian antarkelompok perguruan silat terjadi di Jalan Cemoro Sewu, Kelurahan Sukolilo, Kecamatan/Kabupaten Tuban, Jatim, Kamis (27/3/2025) sekitar pukul 01.00 WIB.
Pertikaian dipicu saling ejek antarkelompok di sebuah warung kopi.
Keduanya akhirnya melakukan perkelahian.
Pertikaian antar dua kelompok tersebut, warga yang merasa resah kemudian melaporkan kejadian ini kepada Satreskrim Polres Tuban.
Unit Jatanras Satreskrim Polres Tuban yang sedang melakukan patroli malam, kemudian mendatangi lokasi kejadian.
Namun saat petugas sampai di lokasi kejadian, petugas hanya berhasil mengamankan satu orang saja karena yang lain berhasil melarikan diri.
“Saat tiba di TKP kita hanya mengamankan satu orang,” ujar Kanit Jatanras Satreskrim Polres Tuban, IPDA Moch. Rudi, Kamis (27/3/2025)
Kemudian petugas melakukan penyisiran dan melakukan pengembangan, hasilnya 8 orang dari dua perguruan silat yang telah melakukan tawuran tersebut berhasil diamankan.
Dari hasil perkelahian ini, diketahui ada satu orang yang mengalami luka ringan.
“Dari Hasil pengembang kita amankan lagi 8 anak yang terlibat tawuran, 1 diantaranya mengalami luka ringan,” imbuhnya
Untuk memberi efek jera dan tidak mengulangi perbuatannya, 9 anak dibawah umur ini kemudian diberi pembinaan fisik berupa push up.
Selain pembinaan fisik 9 orang ini juga disuruh melafalkan sumpah pemuda.
“Satu orang yang mengalami luka ringan masih dalam kondisi baik-baik saja, kemudian semuanya kita beri pembinaan,” ucapnya.
Melafalkan sumpah pemuda dilakukan bukan tanpa alasan, hal ini agar para anak-anak memahami betul jika perbedaan bukan berarti permusuhan.
Usai dilakukan pembinaan, 9 anak-anak ini kemudian diperbolehkan pulang untuk beristirahat, dan berjanji tak akan mengulangi perbuatannya.
“Kejadian seperti ini terjadi karena para anak-anak sedang mencari jati diri,” bebernya.
Dari kejadian ini Rudi menghimbau agar para orang tua turut mengawasi anak-anaknya, sebab dikhawatirkan tanpa pengawasan, anak-anak ini bisa terjerumus dalam pergaulan yang salah. (Tribun Jatim/Muhammad Nurkholis)