Berawal dari Mencari Kesibukan, Indah Kini Ekspor Tas Rajut Ekkyta Collection Hingga ke Dubai

Berawal dari Mencari Kesibukan, Indah Kini Ekspor Tas Rajut Ekkyta Collection Hingga ke Dubai

TRIBUNJATENG.COM – Produk UMKM dari Ekkyta Collection sukses menjadi representasi nyata potensi UMKM Semarang yang mampu bersaing di pasar internasional melalui produk rajutan yang unik dan berkualitas.

Ekkyta Collection merupakan brand UMKM asal Kota Semarang yang didirikan oleh Indah Prihatiningsih (60) dengan beberapa produk unggulan.

Mulai dari tas rajut, tas macrame, home decor, boneka rajut, batik ecoprint dan masih banyak lagi.

Saat ditemui di rumahnya di Perumahan Kampoeng Semawis M/21 Semarang, Indah dengan piawai menunjukkan proses membuat tas macrame.

Tangannya dengan cepat membuat simpul untuk tas macrame pesanan pembeli dari Dubai.

UMKM – Produk tas rajut dari Ekkyta Collection dipajang di rumah Indah Prihatiningsih di Perumahan Kampoeng Semawis M/21 Semarang, Jumat (18/4/2025)

Ia menceritakan jika bulan April ini dirinya harus mengirim 200 tas macrame ke Dubai.

“Dia (buyer) memberikan penawaran dan harganya cocok. Sebenarnya banyak itu mintanya sekitar 3 ribu. Tas rajut dan macrame. Tapi karena ada libur Lebaran, ada banyak libur Paskah, terus pengiriman bahan baku agak tersendat. Sementara round April harus selesai. Jadi saya ambil sementara 200 dulu, nyoba,” ucap Indah kepada Tribun Jateng pada Jumat (18/4/2025).

Saat ini Indah sudah mengirimkan setengah pesanan pembeli dari Dubai tersebut.

Produk karya Indah saat ini memang sudah menembus pasar Internasional.

Selain ke Dubai, Indah juga pernah mengirim produk wall decor miliknya ke Perancis.

“Ke Perancis itu bikin wall decor, itu pernah,”lanjutnya.

Indah juga sempat bekerja sama dengan pihak eskportir dari Solo yang bergerak di bidang ekspor home decor.

“Dari situ saya belajar. Sempat merekrut ibu-ibu sekitar, tapi karena pandemi sempat terhenti, dan ini mulai lagi. Ekspor mulai sedikit-sedikit, paling 100 pcs. Dan itu nggak sendiri, jadi saya ikut pihak ketiga, untuk ngurus regulasi,” 

Keunikan dan kwalitas produk karya Indah berhasil merebut hati pelanggan, termasuk pelanggan dari luar negeri.

UMKM – Indah Prihatiningsih sedang membuat tas macrame di rumahnya Perumahan Kampoeng Semawis M/21 Semarang pada Jumat (18/4/2025)

Ia menggunakan teknik merajut tapestri untuk tas karyanya.

Tapestri sendiri adalah tenik merajut yang menggabungkan crochet dan tapestry dengan hanya menggunakan satu jenis tusukan pada sepanjang pola sehingga hasilnya akan seperti hasil tenunan.

Tas buatan Indah dibanderol dari harga Rp 250 ribu hingga jutaan.

Tergantung dari tingkat kerumitan dalam proses pembuatan.

“Tergantung juga, kalau yang seperti ini sekitar Rp. 250.000, karena ini kulit. Terus kalau yang full seperti ini Rp 400 ribu keatas.

Ada yang tergantung tadi talinya, misalnya kalau talinya ditenun bisa diatas Rp 1 juta, Rp 1,5 juta sampai Rp 2 jutaan gitu,”

Dalam satu tahun, Indah bisa mendapatkan omset hingga Rp 200 juta.

Berawal dari Mencari Kesibukan

Indah merintis usaha ini kerajinan tas rajut ini tahun 2010.

Awalnya, ibu tiga anak itu hanya ingin mencari kesibukan untuk mengusir rasa bosan.

Indah lalu mengikuti beberapa kursus, mulai masak dan merajut.

Hingga pada akhirnya, Indah mantap untuk fokus di bidang merajut.

“Awal mulanya itu mulai 2010, 2010 waktu itu karena mulai tidak sibuk gitu karena awalnya kan ngurusin anak-anak, ngurusin ini, terus lalu mulai keluar satu-satu, mulai kerja, mulai ini saya cari kesibukan dengan berbagai macam kursus,” ucap Indah.

Indah lalu membuat beberapa barang untuk dibagikan kepada keponakan atau teman.

Ternyata, barang-barang buatan Indah mendapat sambutan baik, hingga laku dijual.

Dari situlah, Indah mulai menekuni dunia rajut.

“Awalnya memang hobi. Biasanya cuma bikin untuk dibagi ke ponakan, tapi lama-lama kok laku gitu, yaudah ditekuni sampai sekarang dengan inovasi-inovasi,”

Terus Lakukan Inovasi

UMKM – Selain tas, Indah juga membuat kerajinan lain dari bahan perca

Produk buatan Indah tak melulu hanya tas rajut saja.

Untuk terus mengembangkan usahanya, Indah selalu belajar dan membuat inovasi.

Hal ini karena pelanggan Indah tak hanya berasal dari dalam Semarang saja, melainkan dari luar kota dan negeri.

Sehingga menuntut Indah untuk bisa melahirkan karya-karya baru dan memiliki ciri khas.

“Biasanya itu dari luar Semarang sih, makanya saya sering pamerannya di Jakarta. Makanya saya inovasi gitu kayak kemarin apa namanya, tas goni terus nanti tengahnya saya beri rajut Tapestry gitu. Jadi harganya lebih murah gitu. 
Jadi body (tasnya) saya beli di pengrajin, terus nanti tengah saya kombinasi supaya ciri khas saya, menggunakan tapesti masih ada disitu. Dan itu juga lumayan laris. 

Wanita dengan 4 cucu itu juga selalu mendisiplinkan dirinya untuk terus berkarya setiap hari.

“Saya memang mendisiplitan diri untuk seperti orang kerja. Jadi saya bangun subuh sudah selesai, nanti jam delapan mulai start, entah bikin apa,” ucap Indah.

Ikut BRI EXPO(RT)

Kesuksesan Indah memasarkan produknya ke luar negeri juga ada andil dari BRI.

Indah megatakan jika ia dikontak buyer dari Dubai yang melihat produknya di pemeran BRI EXPO(RT).

Awalnya Indah menjadi peserta UMKM Expo(rt) BRILianpreneur 2023 yang diadakan di Jakarta Convention Center pada 7-10 Desember.

Dari situlah buyer melihat produk-produk Indah.

Kemudian pada tahun 2025, Indah kembali mengikuti kegiatan terbut.

Lalu Indah dihubungi Buyer dari Dubai.

“Secara tidak langsung iya, karena waktu itu (BRI Expo(rt)) ketemu dengan buyer, ketemu dengan pengrajin lain, terkoneksilah sama mereka. Jadi kan mendatangkan buyer kan ada business matching dan lain sebagainya. Cuma waktu itu saya tidak ikut business matchingnya itu, tapi mereka setelah baru-baru ini hubungi gitu loh.

Saya lihat anda waktu BRI Expo(rt) seperti ini saya tertarik dan memberikan penawaran dan harganya cocok yaudah saya terima meskipun sebenarnya banyak itu mintanya sekitar 3 ribu,” papar Indah.

Kegiatan BRI EXPO(RT) ini ternyata memiliki dampak baik untuk Ekkyta Collection.

Banyak buyer yang kenal Ekkyta dari BRI EXPO(RT) dan masih menghubunginya hingga sekarang.

“Sangat, BRI EXPO(RT) sangat membantu, tiba-tiba saya dihubungi, taunya dari BRI. Dia punya kayak platform, orang Turki, penjualan sekaligus Shipping, pengiriman, menghubungi gitu. Bukan saya yang menghubungi, tapi mereka yang mencari,” ucap Indah.

Sementara itu, BRI UMKM EXPO(RT) merupakan salah satu wujud komitmen BRI dalam mendorong UMKM binaan naik kelas hingga go internasioanl.

Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan jika BRI akan terus melayani dan memberdayakan pelaku UMKM.

“Kami percaya, UMKM Indonesia punya potensi besar untuk bersaing di kancah global dan menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia menjadi lebih tangguh,” jelas Agustya.

Selain ikut pameran BRI EXPO (RT), Indah juga bergabung dengan Rumah BUMN Semarang.

Di Rumah BUMN, Indah mendapat banyak fasilitas untuk meningkatkan UMKM.

“Yang didapat banyak banget, fasilitas, pelatihan-pelatihan itu. Pelatihan disana kan gratis, terus kalau kurasi itu ada kesempatan untuk menunjukkan karya saya gitu loh. Dan itu sering lolos gitu,”

Menurutnya, adanya Rumah BUMN dan BRI ini sangat membantu kemajuan UMKM Ekkyta Collection.

Rumah BUMN senidir memiliki komitmen untuk menjadi wadah para pelaku UMKM untuk belajar hingga mengembangkan bisnis.

“Rumah BUMN di sini kita memberikan bantuan dimana dengan 4 visi. Go Modern, Go Online, Go Digital dan Go Global. Dimana UMKM diharapkan bisa naik kelas untuk menguasai wilayah nasional. Terutama bisa melangkah pasar ekspor.” ucap Koordinator Rumah BUMN Semarang.

Selain itu, Rumah BUMN juga menjadi jembatan UMKM dengan Buyer.

“Kita bantu branding, dimana kadang ada tamu dari dinas,  pejabat BRI, ataupun dari instansi terkait, misal dari kantor pajak. Butuh souvenir atau butuh pendampingan UMKM,”

“BRI menjembatani nanti disitu ketemu buyer, misalkan deal maka diekspor,”.

(*)